Peluang:
- Era Transformasi digital berpotensi memberikan peningkatan net tenaga
kerja hingga 2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton
dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif
(540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
Riset Ungkap Lebih dari Separuh Penduduk Indonesia "Melek" Media Sosial
JAKARTA.
Penerapan Smart City Lounge yang
merupakan pusat control dan mampu
menerima pengaduan masyarakat mengenai
masalah sosial, macet, banjir, sampah,
kriminalitas, pelayanan publik dan masalah lain
di ibukota.
BANDUNG.
Konsep smart city yang meliputi Hay U untuk
perizinan online, SIP untuk rapor Camat oleh
warga, citizen complaint online, Silakip untuk
memonitoring kerja Pemkot dan penggunaan
sosial media Twitter sebagai ajang komunikasi
warga.
MAKASAR.
Kota yang telah mampu memantau kemacetan dan sistem
pembayaran parkir online yang sudah on the track. Selain
itu, Makasar juga sudah memiliki Makassar Smart
Card yang bisa digunakan untuk kepentingan dalam
urusan sistem pemerintahan dan pembayaran.
SURABAYA.
Salah satunya adalah konsep traffic light yang diatur
dengan Closed Circuit Televition (CCTV)
dan Integrated Traffic System Management, di mana
ketika antrean panjang di depan lampu lalu lintas,
maka secara otomatis lampu berwarna merah akan
berjalan lebih pendek.
SEMARANG.
Sistem informasi perencanaan daerah, informasi
monitoring evaluasi, pelaporan warga online
terintegrasi, aplikasi CCTV publik, sampai sistem
perizinan bangunan yang dapat diurus tanpa perlu
datang ke kantor pemerintah.
Transformasi digital di sektor POLITIK
Menggantikan kata DEMOKRASI menjadi KLIKOKRASI
DEMOKRASI = Demos(Rakyat) Kratia(Kekuasaan)→ kekuasaan di tangan rakyat (citizen)
KLIKOKRASI = Kekuasan di tangan mereka yang bersuara lewat komputer
(kekuasaan ada di tangan NETIZEN)
INTInya siapa yang menguasai politik, adalah mereka yang menguasai internet
Sehingga internet menjadi ajang pertarungan kekuasaan politik
Serdadu dimedan perang maya, bukan lagi tentara yang bersenjata
Tentaranya sekarang bernama INFLUENCER, senjata utamanya KOMPUTER & Gadget/Gawai
Medan perang netizen atau influencer adalah dunia SOSMED (social media)
Inilah medan pertarungan politik di era transformasi digital
Terima Kasih
untuk waktunya