Anda di halaman 1dari 26

Webinar Transformasi Digital bagi Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Bina Darma

Dr. Tata Sutabri S.Kom, MMSI


Transformasi Digital di Era New Normal
Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan perubahan
kegiatan masyarakat, dunia usaha maupun
pemerintah dalam melakukan proses bisnis,
TERMINOLOGI

Perubahan pola kerja di berbagai sektor kehidupan


dengan menggunakan teknologi digital.
Era Transformasi Digital
Ancaman:
- Secara global era transformasi digital akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5
miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi
manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
- Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% lulusan PT di dunia akan
bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department
of Labor report).

Peluang:
- Era Transformasi digital berpotensi memberikan peningkatan net tenaga
kerja hingga 2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton
dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif
(540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
Riset Ungkap Lebih dari Separuh Penduduk Indonesia "Melek" Media Sosial

9 Tahun kedepan tantangan Indonesia adalah


munculnya BONUS DEMOGRAFI dengan
usia produktif.
70% POPULASI INDONESIA akan berada
di umur produktif pada tahun 2030
Contoh Transformasi Digital

e-shop, e-transportation, e-ticket, e-banking, e-tol, e-ktp, e-learning, e-gov,…e-dan…dst


Dampak Transformasi Digital
Proses Transformasi Digital
Digitalisasi disektor bisnis (e-commerce) : Pengembangan START-UP
Jumlah START-UP di Indonesia : 1.705 perusahaan start-up
STARTUP yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 Milyar disebut UNICORN
di Asia Tenggara ada 7 STARTUP berstatus UNICORN
Digitalisasi disektor publik (e-goverment) – G2C/G2B/G2G

Penerapan e-government 1) Sistem Perpajakan Terintegrasi (e-tax)


2) Layanan Asuransi Terintegrasi (e-insurance)
3) Sistem Administrasi Kependudukan (e-ktp)
Digitalisasi disektor Pendidikan (e-learning)
Inovasi Rumah Belajar
Hardvard University
di era TRANSFORMASI DIGITAL
Kompetensi Dosen di ERA Transformasi Digital
Tuntutan Mahasiswa di ERA Transformasi Digital
Digitalisasi di sektor KEMENPPPA
Call Center Pengaduan TPPO
Digitalisasi di Kementrian Dalam Negeri (e-voting)
INOVASI SOSIAL AKAR RUMPUT (grass root innovation)
Terobosan dalam pengembangan Transformasi Digital ditingkat pemerintah daerah
Model pengembangan SMART CITY dan DIGITAL VILLAGE (desa digital) atau digital Heritage Village
yaitu desa wisata yang memadukan teknologi digital dengan keunikan suasana pedesaan dalam
berbagai kegiatan budaya, kesenian dan agro wisata.
7 Kota di Indonesia yang
Mengaplikasikan Program Smart City

JAKARTA.
Penerapan Smart City Lounge yang
merupakan pusat control dan mampu
menerima pengaduan masyarakat mengenai
masalah sosial, macet, banjir, sampah,
kriminalitas, pelayanan publik dan masalah lain
di ibukota.

BANDUNG.
Konsep smart city yang meliputi Hay U untuk
perizinan online, SIP untuk rapor Camat oleh
warga, citizen complaint online, Silakip untuk
memonitoring kerja Pemkot dan penggunaan
sosial media Twitter sebagai ajang komunikasi
warga.
MAKASAR.
Kota yang telah mampu memantau kemacetan dan sistem
pembayaran parkir online yang sudah on the track. Selain
itu, Makasar juga sudah memiliki Makassar Smart
Card yang bisa digunakan untuk kepentingan dalam
urusan sistem pemerintahan dan pembayaran.

SURABAYA.
Salah satunya adalah konsep traffic light yang diatur
dengan Closed Circuit Televition (CCTV)
dan Integrated Traffic System Management, di mana
ketika antrean panjang di depan lampu lalu lintas,
maka secara otomatis lampu berwarna merah akan
berjalan lebih pendek.

SEMARANG.
Sistem informasi perencanaan daerah, informasi
monitoring evaluasi, pelaporan warga online
terintegrasi, aplikasi CCTV publik, sampai sistem
perizinan bangunan yang dapat diurus tanpa perlu
datang ke kantor pemerintah.
Transformasi digital di sektor POLITIK
Menggantikan kata DEMOKRASI menjadi KLIKOKRASI
DEMOKRASI = Demos(Rakyat) Kratia(Kekuasaan)→ kekuasaan di tangan rakyat (citizen)
KLIKOKRASI = Kekuasan di tangan mereka yang bersuara lewat komputer
(kekuasaan ada di tangan NETIZEN)

INTInya siapa yang menguasai politik, adalah mereka yang menguasai internet
Sehingga internet menjadi ajang pertarungan kekuasaan politik
Serdadu dimedan perang maya, bukan lagi tentara yang bersenjata
Tentaranya sekarang bernama INFLUENCER, senjata utamanya KOMPUTER & Gadget/Gawai
Medan perang netizen atau influencer adalah dunia SOSMED (social media)
Inilah medan pertarungan politik di era transformasi digital
Terima Kasih
untuk waktunya

Webinar Bagi Mahasiswa Program Pasca Sarjana


Universitas Bina Darma Palembang

Anda mungkin juga menyukai