2011 DTSS Teknik Pemeriksaan Pemeriksaan Alat Besar
2011 DTSS Teknik Pemeriksaan Pemeriksaan Alat Besar
TEKNIK PEMERIKSAAN
Disusun Oleh:
Adang Karyana Syahbana, S.ST. (Widyaiswara Madya)
Ir. Agung Budi Laksono, S.E., M.M. (Widyaiswara Muda)
Disusun Oleh:
Adang Karyana Syahbana, S.ST. (Widyaiswara Madya)
Ir. Agung Budi Laksono, S.E., M.M. (Widyaiswara Muda)
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL vii
PETA KONSEP MODUL viii
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat ...................................................................................... 1
2. Prasyarat Kompetensi............................................................................... 1
3. Standar Kompetensi.................................................................................. 2
4. Kompetensi Dasar .................................................................................... 2
B. KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR 1
Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, dan Spesifikasi jenis alat berat
1.1.) Uraian dan Contoh 3
1.1.1.) Pengertian alat-alat berat....................................................... 8
1.1.2.) Klasifikasi alat-alat berat ........................................................ 10
1.1.3.) Fungsi alat-alat berat ............................................................. 17
1.1.4.) Spesifikasi jenis alat berat...................................................... 25
1.2.) Latihan……………………………………………………………………... 47
1.3.) Rangkuman ........................................................................................ 47
1.4.) Tes Formatif 1.................................................................................... 50
1.5.) Umpan Balik dan Tindak Lanjut .......................................................... 52
KEGIATAN BELAJAR 2
Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, dan Spesifikasi jenis alat berat
2.1.) Uraian dan Contoh............................................................................... 53
2.1.1.) Persiapan Pemeriksaan Alat berat/Komponen Alat Berat
Secara Umum ........................................................................ 55
2.1.2.) Pemeriksaan Alat berat/Komponen Alat Berat Untuk
Ekspor...................................................................................... 58
2.1.3.) Pemeriksaan Alat berat/Komponen Alat Berat Untuk
Impor........................................................................................ 61
2.1.4.) Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Alat Berat/Komponen
Alat Berat ................................................................................ 69
2.1.5.) Penjelasan design dan Pengenalan alat berat/komponen
Alat Berat di Lokasi Pabrik..................................................... 71
2.2.) Latihan……………………………………………………………………... 75
2.3.) Rangkuman ........................................................................................ 76
PENUTUP…………………………………………………………………………... 87
TES SUMATIF …………………………………………………………………….. 88
KUNCI JAWABAN (TES FORMATIF DAN TES SUMATIF).......................... 92
DAFTAR ISTILAH .......................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 98
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Dozer ……………………………..……………………............11
Gambar 1.2. Backhoe ………………………….………………………….. 12
Gambar 1.3. Kendaraan Truck ………………….………………………… 13
Gambar 1.4. Loader …………………………………….……………………13
Gambar 1.5. Tandem Roller ………………………………………………. 14
Gambar 1.6. Concrete Mixer Truck ……………………………….……… 15
Gambar 1.7. Aspalt Paver ………………………………………………... 15
Gambar 1.8. Crawlercrane …………………………………….………….. 16
Gambar 1.9. Tower Crane ………………………………………………… 16
Gambar 1.10. Alat Berat Kehutanan ……………………………………… 17
Gambar 1.11. Backhoe Loader ……………………………………….……. 17
Gambar 1.12. Excavator Hidrolic ……………………………………………18
Gambar 1.13. Motor Grader ……………………………………….…………18
Gambar 1.14. Skid Steer Loader ………………………………..………… 19
Gambar 1.15. Skidder ……………………………………………...………….20
Gambar 1.16. Wheel Tractor Scrapper …………………………………… 20
Gambar 1.17. Articuled Dump Truck ……………………………………… 21
Gambar 1.18. Off Highway Truck ……………………………………………22
Gambar 1.19. Wheel Dozer ………………………………………………….22
Gambar 1.20. Track Type Loader …………………………………..……… 23
Gambar 1.21. Wheel Loader …………………………………………….…..23
Gambar 1.22. Track Type Tractor …………………………………..……… 24
Gambar 1.23. Telehandler …………………………………………….……. 25
Gambar 1.24. Komponen Excavator ………………………………….…… 26
Gambar 1.25. Operasional Unit Excavator …………………………..…… 27
Gambar 1.26. Skema Under Carriage ………………………………..…… 27
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perbandingan antara Crawel Tractor dan Wheel
Tractor Dozer …………………………………………
12
1. Lihat apa yang menjadi target indikator dari kegiatan belajar tersebut;
2. Pelajari materi yang menjadi isi dari setiap kegiatan belajar (dengan cara
membaca materi minimal 3 kali membaca isi materi kegiatan belajar
tersebut);
3. Lakukan review materi secara umum, dengan cara membaca kembali
ringkasan materi untuk mendapatkan hal-hal penting yang menjadi fokus
perhatian pada kegiatan belajar ini;
4. Kerjakanlah Tes Formatif pada kegiatan belajar yang sedang dipelajari;
5. Lihat kunci jawaban Tes Formatif dari kegiatan belajar tersebut yang terletak
pada bagian akhir modul ini.
6. Cocokkan hasil tes formatif dengan kunci jawaban tersebut, apabila ternyata
hasil Tes Formatif peserta diklat memperoleh nilai minimal 80, maka
kegiatan belajar dapat dilanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya, namun
apabila diperoleh angka di bawah 80, maka peserta diklat diharuskan
mempelajari kembali kegiatan belajar tersebut agar selanjutnya dapat
diperoleh angka minimal 80.
7. Kerjakan Tes Sumatif apabila semua Tes Formatif dari seluruh kegiatan
belajar telah dilakukan.
8. Lihat kunci jawaban Tes Sumatif yang terletak pada bagian akhir modul ini
9. Cocokkan hasil tes sumatif dengan kunci jawaban tes sumatif, apabila
ternyata hasil tes sumatif peserta diklat memperoleh nilai minimal 80, maka
peserta diklat dapat dinyatakan lulus dari kegiatan belajar
PETA KONSEP
ii
Dalam mempelajari modul ini, agar lebih mudah dipahami maka disarankan
kepada peserta diklat untuk mempelajari peta konsep modul. Dengan demikian
pola pikir yang sistematik dalam mempelajari modul dapat terjaga secara
berkesinambungan selama mempelajari modul.
KEGIATAN BELAJAR – 1
KEGIATAN BELAJAR – 2
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
2. Prasyarat Kompetensi
Sebelum mempelajari modul ini peserta diklat harus telah memiliki kompetensi
awal dan minimal kualifikasi sebagai berikut :
a. Lulusan DTSS, DTSD Kepabeanan dan Cukai, dan Prodip I dan III
Kepabeanan Bea dan Cukai
b. Memiliki pangkat minimal Pengatur Muda Tk.I (Gol. II/b) dengan usia
maksimal 50 Tahun
c. Sehat jasmani dan Rohani
d. Memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti Diklat
e. Tidak sedang menjalani atau dalam proses penjatuhan hukuman disiplin
f. Tidak sedang ditunjuk mengikuti Diklat lain
g. Ditunjuk oleh sekretaris DJBC
3. Kompetensi Dasar :
4. Relevansi Modul
Relevansi modul terhadap tugas pekerjaan yang akan dijalankan peserta diklat
adalah materi modul ini memberikan wawasan dan sudut pandang mengenai
teknik pemeriksaan barang alat berat sehingga akan semakin melengkapi
pengetahuan dan kemampuan calon Pemeriksa Barang khususnya yang
berkaitan dengan tugas pelayanan pemeriksaan barang alat berat.
B. KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR - 1
Pengertian, Spesifikasi, dan Suku Cadang Alat Berat
Indikator Keberhasilan
Industri alat berat pada tahun 2010 telah mampu kembali bangkit setelah
terpuruk tahun 2009 yang lalu sebagai imbas krisis finansial dunia yang
menyebabkan banyaknya proyek konstruksi dan properti yang ditunda dan
sulitnya memperoleh pembiayaan untuk pembelian alat berat karena sektor
keuangan saat itu sedang terkena imbas krisis finansial dunia sehingga kucuran
kredit dari lembaga pembiayaan sulit didapat.
(http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Industri alat berat sempat mengalami pukulan yang hebat akibat krisis
finansial global pada tahun 2009. Produksi alat berat nasional menurun dari 5914
unit tahun 2008 menjadi hanya 1814 unit tahun 2009. Produsen utama alat berat
Jenis produk dan type alat berat yang diproduksi oleh tiga produsen alat
berat di Indonesia, Komatsu paling banyak jenis produksinya yang meliputi
excavator, Buldozer, Motor Grader dan dump truck. Caterpillar Indonesia (Natra
Raya) yang memproduksi merk Caterpillar, memproduksi excavator, buldozer
dan motor grader untuk type yang paling banyak dipakai di Indoesia. Misalnya
excavator yang type 320 C yang bersaing dengan Komatsu type PC-200 yang
berkapasitas sekitar 20 ton.
Tingkat kandungan dalam negeri industri alat berat pada tahun 2009 lalu
berkisar antara 30% sampai 50%. Angka itu di targetkan meningkat pada tahun
2010 menjadi 50-60%. Local content untuk alat berat jenis ekskavator pada
tahun lalu mencapai 50%, dump truck 30%, buldoser 45%, motor grader 40%,
dan forklift 40%. (http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Impor bahan baku alat berat, selama ini berupa center bracket, monitor
panel, mesin, dan komponen hidrolis (hydrautic part). Sedangkan komponen alat
berat seperti cutting plate, ban, baterai, dan under carriage part sudah mampu
dipasok industri penunjang dalam negeri.
Singapore, Pte. Ltd. Dari Singapore. Perusahaan ini berdiri bulan ei 1991 dan
beroperasi semenjak Oktober tahun yang sama.
Akibat krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2009 yang lalu maka
industri alat berat mengalami pukulan yang cukup berat. Menurut data Himpunan
Industri Alat-alat Berat Indonsia (Hinabi) sepanjang 2009 produksi alat-alat berat
di Indonesia hanya mencapai 1.814 unit, atau turun 69% dibandingkan dengan
produksi tahun sebelumnya sebanyak 5.914 unit.
(http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Beberapa jenis alat berat yang sudah dirakit di dalam negeri antara.lain
excavator, bulldozer, motor grader, dump truck, serta forklift. Excavator masih
mendominasi produksi alat berat di Indonesia. Selama semester I tahun 2010
dari produksi alat berat sebanyak 2495 unit, sebanyak 1324 unit atau 53%
adalah produksi excavator. Baru disusul oleh buldozer sekitar 23 %.
Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan
alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting
didalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan
kegiatan lainnya dengan skala yang besar. Rostiyanti (2009)
Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :
- dozer,
- alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell;
- alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;
- alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.
Sedangkan pengertian alat berat dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia
(BTBMI) adalah merupakan ketentuan penjelasan catatan untuk pos 84,30 yang
berkaitan dengan diri-gerak dan multi-fungsi mesin berlaku, mutatis mutandis,
untuk mesin mendorong diri dari pos ini, yang mencakup sebagai berikut:
a. Buldoser dan angledozers. Alat ini terdiri dari basis mendorong, dengan pisau
besar dipasang di depan, dan membentuk unit mekanik terpisahkan. Mereka
digunakan, khususnya, untuk menghilangkan kotoran dan untuk meratakan
kasar. jenis tertentu dirancang terutama untuk bersifat buaya atau untuk
pembukaan lahan.
b. Grader dan Leveller. Alat ini adalah mesin yang dirancang untuk meratakan
bumi atau smoothing (pada permukaan datar atau bank) dengan cara grading
sebuah pisau dapat diatur, biasanya dipasang di dasar roda.
c. Pencakar. Alat ini ini menggabungkan pisau bermata tajam yang dirancang
untuk mengiris lapisan tanah atas yang kemudian masuk ke tubuh scraper
atau dibuang oleh konveyor. Perlu dicatat bahwa pos ini hanya mencakup
pencakar di mana penggerak motor dan craper bentuk unit mekanik
terpisahkan, misalnya, lagu-pencakar meletakkan di mana tubuh scraper
menggabungkan terletak canggih di antara dua rel. Pos ini juga termasuk
pencakar diartikulasikan yang terdiri dari unit penggerak motor (bahkan
dengan hanya poros tunggal) dan sebuah scraper tepat dilengkapi dengan
pisau tetap atau lampiran mobile dengan beberapa blades.
pada kabel berjalan di antara dua struktur bergerak mengatur jarak beberapa
terpisah.
f. Shovel loader. Alat ini adalah roda atau mesin penjelajah dengan sebuah
front-mount ember yang mengambil materi melalui gerak mesin, transportasi
dan pembuangan itu. Beberapa "sekop-loader" mampu menggali ke dalam
tanah. Hal ini dicapai dengan ember, ketika dalam posisi horisontal, yang
mampu diturunkan di bawah tingkat satu roda atau track.
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih
terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan
dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas
dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya
rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
Gambar.1.1
Dozer
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Tabel. 1.1
Perbandingan antara Crawler Tractor Dozer dan Wheel Tractor Dozer
Crawler Tractor Dozer Wheel Tractor Dozer
Punya daya dorong besar, terutama pada tanah Daya dorongnya lebih kecil tapi kecepatannya
lunak karena bidang geser besar lebih besar
Dapat digunakan pada tanah lumpur maupun Tak dapat digunakan pada tanah lumpur, jika
berbatu tajam digunakan pada tanah berbatu usia ban menjadi
lebih pendek
Untuk membawa ke lokasi harus diangkut, Dapat dibawa ke lokasi tanpa diangkut
karena jika berjalan di aspal dapat merusak aspal
Memiliki jarak angkut yang pendek (maksumum Jarak angkutnya bisa jauh
30 feet)
Operator cepat lelah Enak dikendarai
Jalan proyek tak perlu dipelihara Jalan proyek harus dipelihara
Sumber: Wedhanto (2009)
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini
adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
Gambar.1.2
Backhoe
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara
horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material
lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan
dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang
membantu memuat material ke dalamnya.
Gambar.1.3
Kendaraan Truk
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu
alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
Gambar.1.4
Loader
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut
perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan,
baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan
kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-
tired roller, compactor, dan lain-lain.
Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul
sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan
pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan
Gambar.1.5
Tandem Roller
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk
dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah
crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material
di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete
batch plant dan asphalt mixing plant.
Gambar. 1.6.
Concrete Mixer Truck
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan
material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material
disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader,
asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
Gambar. 1.7
Asphalt Paver
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Gambar. 1.8
Crawlercrane
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk
beton maupun untuk aspal serta crusher plant.
Gambar. 1.9
Tower Crane
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Backhoe Loader merupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda
fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana
loader dan bagian belakang dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan
yang digunakan pada excavator
Gambar. 1.11
BACKHOE LOADER
Gambar. 1.12
EXCAVATOR HIDROLIC
Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu: (1)
Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator) dan
(2)
Excavator yang menggunakan roda karet dipompa (Wheel Excavator).
Gambar. 1.13
MOTOR GRADER
Gambar. 1.15
Skidder
setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm
pula.
Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni: (1)
Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan (2) Scrapper yang
memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).
Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja
dengan ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi
yang kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan
jarak angkut yang ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah
jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak digunakan. Scrapper ini memiliki
mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi Self
Propelled Scrappers dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang
sedang (+ 5 km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi
beaya tiap ton (m3) maupun kecepatannya;
Gambar 1.17
Articulated Dump Truck
Gambar 1.18
Off Highway Truck
Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truck juga digunakan untuk
memindahkan material dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T
Gambar.1-19.
Wheel Dozer
Machine ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana
kegunaanya hampir sama dengan dozer.
Gambar.1.20
Track Type Loader
Track Type Loader digunakan untuk memuat material, sama halnya dengan
wheel loader, hanya saja menggunakan track dan kapasitasnya lebih kecil.
Gambar 1.21.
Wheel Loader
Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya
seperti Buldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan
alat pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke
alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih
lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak-
tonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.
Jenis Loader ada dua yaitu : (1) Loader dengan roda rantai (Crawler
Loader), dan (2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).
Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu
diperhitungkan adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan
melebihi berat dari loader itu sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat
terjungkal ke depan, lebihlebih jika digunakan Wheel Loader.
Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat material ke dalam ADT
atau OHT. Pada wheel loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk
aplikasi lainnya (tergantung dari attachment yang digunakan) seperti : WHA
(Waste Handling Arrangement) Integrated Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.
Gambar. 1.22
Track Type Tractor
Track Type Tractor atau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk
mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas
permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.
Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine
ini, tergantung dari attachment yang dipasangkan, yaitu :
• Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper
• Skidding, bila dilengkapi dengan Winch
Gambar.1- 23
Telehandler
1. Excavator
Gambar.1.24
Komponen Excavator
Gambar..1.26
Komponen Excavator
Kabin
Radiator dan
Oil Cooler
Under carriage
Sumber: Hinabi
Unit Operasional Excavator
• Operasional kerja menggunakan sistem hidrolik
• Pergerakan arm bucket dan perputaran body kabin (swing) dapat
dikontrol melalui dua tuas utama yang ada di kanan-kiri sheat operator
dalam kabin
• Travelling dikontrol oleh dua tuas yang dilengkapi dengan dua pedal
didepan sheat operator
• Penyetelan operasi mesin ( RPM) dapat melalui display panel di depan
sheat operator
Gambar.1.25
Operasional Unit Excavator
Display panel
control
Gambar.1.26
Car r ie r Ro lle r
F in al d riv e
T r ac k s h o e Sp ro c ke t
Id le r
T r ack
Ro lle r
Sumber: Hinabi
Pembagian Excavator :
Sumber: hinabi
• Clamshell
• Loader
Gambar.1.28 Gambar.1.29
Excavator Excavator
Sumber: Hinabi
Gambar.1.30
Alat Pengangkut
Sumber: Hinabi
2. Buldozer
Pada dasarnya merupakan traktor sebagai penggerak utama , yang
ditambahkan dengan dozer tambahan (blade, ripper dll ). Bulldozer adalah salah
satu jenis dozer yang bergerak ke depan, sedangkan jenis lainnya adalah angle
dozer yang bergerak serong 25o
Memiliki gigi track shoe yang lebih panjang dibanding excavator untuk
memperkuat cengkraman ke tanah. Bisa memanfaatkan bebannya sendiri untuk
mendorong (menyeret) sesuatu yang sangat berat. Alat utama berupa blade dan
ripper.
Penggunaan Umum
Operasional Kerja
Panel control
Pedal gas
Sumber: Hinabi
Sumber: Hinabi
Gambar. 1.32
Komponen Buldozer
Sumber: Hinabi
Sumber: Hinabi
Gambar.1.34.
Straight Blade
Sumber: Hinabi
Gambar.1.35
Angling Blade
Sumber: Hinabi
Gambar.1.36
Cushion Blade
Gambar..
Bowl Blade
Sumber: Hinabi
Gambar.1.37
Bowldozer Blade
Sumber: Hinabi
Gambar.1.38
Light Material U Blade
Sumber: Hinabi
4. Operasi Bulldozer :
Pengoperasian bulldozer dapat dilakukan , dengan :
a. Slot Dozing menaikkan prod. 20%
b. Side by side dozing atau blade to bladedozing menaikkan prod.15-
20 %
Gambar.1.41
Melakukan Slot Dozing
Sumber: Hinabi
3. Scrapper
– Roda Rantai
– Roda Karet
Fungsi Scraper :
• Stripping top soil, mengelupaskan lapisan tanah permukaan yang jelek
• Meratakan kontur sekeliling bangunan
• Menggali saluran
• Menggali dan mengurug badan jalan
• Jarak angkut 100 m - 1000 m merupan jarak ekonomis untuk scraper .
Produksi Scraper :
1. Kapasitas scraper ditentukan oleh volume material yang dimuat dalam
bowl [m3], tanah yang dimuat ini dalam kondisi loose.
2. Produksi scraper dinyatakan dalam jumlah tanah yang dapat dipindahkan
tiap jamnya, dan untuk menghitung cycle time-nya, ada 2 hal yang harus
diperhatikan adalah:
1. Waktu tetap waktu yang dibutuhkan untuk muat ,
mempercepat gerakan pindah gigi, membuang muatan, memutar
balik, mempersiapkan utnuk mengambil muatan
2. Waktu tidak tetap waktu untuk berjalan menuju tempat
membuang dan kembali mengambil muatan
Secara umum, tidak hanya mencakup pos tetap atau mesin stasioner,
tetapi juga pada mesin mobile, atau yang tidak bergerak otomatis.
Komponen-komponennya
1. Silinder Penggerak Bak
Silinder penggerak dengan sumber daya oli hidrolik HS
No.8412.21.0000 (8431.49.0000)
1
2. Suspensi Belakang
Suspensi dengan isi Oli Hidrolik & Gas Nitrogen
HS No.8708.80.1400
2
3. Propeller Shaft
Penerus daya dari mesin ke gardan (axle)
HS No. 8708.50.1900
3
4. Platform untuk Deck
Komponen pelat dengan proses stamping dipermukaannya.
Untuk lantai disamping Kabin kemudi. HS No. 7326.90.9000
4
5. Kompresor
Untuk sistem pendingin udara HS No. 8414.80.9190
5
6. Pompa Hidrolik
Relief Pressure 20.6 Mpa Untuk memompa oli ke silinder
penggerak bak
6
7
8. Operator Seat
Dilengkapi dengan sabuk pengaman 2 titik
9. Platform RH
Platfrom untuk peletakan Filter Udara
12. Vessel
Bak penampung material angkut
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
1
2. Kabin
2
3. Drive Shaft
Untuk meneruskan daya dari mesin ke penggerak
akhir.
3 HS No.8431.49.9000
4. Transmisi
Untuk meneruskan daya dari mesin ke drive shaft.
HS No.8431.49.9000
4
5. Engine
Tipe Diesel dg Turbocharger Daya: 135 HP (nett)
HS No.8408.90.5090
5
6. Silinder Hidrolik
Penggerak alat kerja (attachment) HS
No.8412.21.0000 (8431.49.9000
6
7. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik tandem tipe gear pump.Untuk
mensuplai oli ke sistem silinder penggerak.
HS No.8431.49.9000
7
8. Rear Axle
Axle dengan penggerak akhir Sprocket. Hs
No.8431.49.9000
8
9
10. Tangki Hidrolik
Untuk menyimpan oli sistem hidrolik silinder
10
11. Tire
Ban performa offroad dengan ukuran 3.00-24-10PR
11
12. Tandem case
12
2
3. Control Valve
Komponen pengontrol aliran oli hidrolik yang
menggerakkan Silinder dan Travel Motor
HS . 8431.49.9000
3
4. Engine
Mesin dengan bahan bakar solar
HS No. 8408.90.1010
4
5. Travel Motor
Motor penggerak track link
HS 8431.49.9000
5
6. Cabin Parts
Kabin operator
HS 8431.49.9000
Note: imported on un-assemble condition
6
7. Teeth & Adapter
Komponen yang berfungsi sebagai pengurai
material yang akan diangkat
HS No. 8431.49.9000
7
8
9. Track Frame
Rangka bawah sebagai platform dari rantai
penggerak dan motor penggerak
9
10. Boom
Bagian dari mekanisme penggerak Arm
10
11. Arm
Bagian dari mekanisme penggerak bucket
11
12. Main Frame
Rangka atas sebagai platform mesin, kabin dan
komponen lainnya
12
13. Bucket
komponen pengeruk material
13
2. Engine
HS 8408.90.5090
2
3. Radiator
HS 8431.49.9000
1
Track Roller Frame
HS 8431.49.9000
2
Roller
HS 8431.49.9000
1
FORKS FOR FORKLIFT TRUCK
Fork 8431.20.000
2
Front Axle 8431.20.000
3
ENGINE
Engine Assy 7612.90.9000
R ADIATOR
Radiator 7318.16.9000
2
Front Axle 8431.20.000
3
ENGINE Engine Assy 7612.90.9000
R ADIATOR
Radiator 7318.16.9000
1.2.) Latihan
1.3.) Rangkuman
1) Pertumbuhan industri spare part alat berat nasional pada tahun 2010
diproyeksikan mengalami peningkatan hingga 100 persen menjadi 4.400
unit. Peningkatan produksi ini didukung oleh bergairahnya beberapa sektor
ekonomi, seperti perkebunan dan pertambangan. Namun demikian,
peningkatan produksi tersebut belum mampu melewati produksi pada 2008
yang mencapai 5.914 unit dan 2007 yang mencapai 4.700 unit.
2) Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan
alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan
pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan
faktor penting didalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun
pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
3) Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan
manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang
diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif
lebih singkat.
4) Pengertian alat berat dalam BTBMI adalah merupakan ketentuan
penjelasan catatan untuk pos 84,30 yang berkaitan dengan diri-gerak dan
multi-fungsi mesin berlaku, mutatis mutandis, untuk mesin mendorong diri
dari pos ini, yang mencakup sebagai berikut: Buldoser dan angledozers;
Grader dan Leveller; Pencakar; Mekanikal sekop; Multi-ember ekskavator;
Shovel loader; Loader-transporter; Mesin pemadat; Mesin giling
21) Berdasarkan alat Kendali pisau dozer dibedakan menjadi cable controlled
dan hydraulic controlled.
22) Berdasarkan blade/pisau, dozer dibedakan menjadi: Universal Blade (U -
Blade), Straight Blade (S – Blade), Angling Blade (A – Blade), Cushion Blade
(C – Blade), Bowl dozer, Light material U Blade ( U – Blade , material ringan)
1) Mesin yang terdiri dari basis mendorong, sering lagu-bertelur, dengan pisau
besar dipasang di depan, dan membentuk unit mekanik terpisahkan. Mereka
digunakan, khususnya, untuk menghilangkan kotoran dan untuk meratakan
kasar. jenis tertentu dirancang terutama untuk bersifat buaya atau untuk
pembukaan lahan…...
2) Mesin yang menggali ke dalam tanah, di atas atau di bawah tingkat mesin,
dengan cara penggalian sebuah ember, ambil, dan lain-lain, dioperasikan
baik secara langsung dari ujung ledakan atau jib (sekop excavator, tarik
sekop, dll) atau, untuk meningkatkan jangkauan kerja, di televisi kabel atau
dengan cara jack hidrolik tergantung dari jib (draglines).
a. Grader dan Leveller c. Pencakar
b. Buldoser dan angledozers d. Mekanikal sekop
3) Roda atau mesin penjelajah dengan sebuah front-mount ember yang
mengambil materi melalui gerak mesin, transportasi dan pembuangan itu.
a. Gerak sendiri shovel loader c. Loader-transporter
b. Multi-ember ekskavator d. Pemadat mesin
4) Fungsi utama yang menangani dan tidak transportasi, dilengkapi dengan
ember depan-mount yang mengambil bahan curah dan kotoran mereka
intothe tubuh mesin. digunakan di pertambangan.
a. Gerak sendiri shovel loader c. Loader-transporter
b. Multi-ember ekskavator d. Pemadat mesin
5) Alat yang biasanya digunakan untuk pembukaan lahan.
a. Dozer c. Backhoe
b. Scraper d. Excavator
6) Yang bukan termasuk didalam kategori alat penggali.
a. Shovel. c. Scraper
b. Dragline. D. Clamshell
7) Crane termasuk dikategorikan kedalam...
a. Alat Pemadat c. Alat Pengangkut Material
b. Alat Penggali d. Alat Pengolah Lahan
8) Berikut adalah alat yang digunakan untuk pemadatan, kecuali.
a. Loader c. Pneumatic-tired roller
b. Tamping roller d. Compactor
9) Alat yang fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang
telah ditentukan.
a. Alat Penempatan Akhir Material c. Alat Pemadat
b. Alat Pemroses Material d. Alat Pemindahan Material
10) Berdasarkan pergerakannya alat batching plant termasuk kedalam alat.
a. Alat Statis c. Alat Penempatan Akhir Material
b. Alat dengan Penggerak d. Alat Pemadat
11) Concrete spreader termasuk kedalam alat.
a. Alat Penempatan Akhir Material c. Alat Pemadat,
b. Alat Pemroses Material d. Alat Pemindahan Material
12) Articulated Dump Truck, merupakan alat yang digunakan untuk
memindahkan dan membuang material dengan kapasitas terbatas dan
kondisi jalan berlumpur.
a. Kapasitas terbatas dan jalan berlumpur
b. Kapasitas terbatas dan jalan berlobang-lobang
c. Kapasitas menengah dan jalan berlumpur
d. Kapasitas menengah dan jalan berlobang-lobang
13) Angle Bulldozer dapat bergerak serong pada sudut …
a. 20o c. 30o
b. 25o d. 45o
14) Di bawah ini adalah macam-macam jenis Bulldozer berdasarkan alat
geraknya, kecuali…
a. Crawler c. Swamp
b. Wheel d. Trowel
15) Off Highway Truck dapat digunakan untuk memindahkan material dengan
kapasitas mulai dari...
a. 20T – 100T c. 40T – 100T
b. 40T – 360T d. 100T – 360T
KEGIATAN BELAJAR - 2
Tata Cara Pemeriksaan Fisik Alat Berat dan
Kunjungan Ke Lokasi Pabrik
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini peserta diharapkan dapat
melakukan pemeriksaan fisik alat berat dan dapat membandingkan
antara teori dan praktek tentang alat berat.
c. tempat lain yang digunakan oleh Eksportir untuk menyimpan barang setelah
mendapat persetujuan Kepala Kantor Pabean.
eksportir yang merangkap sebagai importir dengan kategori low risk dapat tidak
dilakukan pemeriksaan fisik. Ketentuan tersebut tidak berlaku dalam hal terdapat
indikasi yang kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran
ketentuan perundang-undangan.
Terhadap eksportir yang berstatus sebagai importir jalur prioritas atau importir
lain yang mendapat status yang dipersamakan dengan importir jalur prioritas
diperlakukan sebagai Eksportir tertentu. Ketentuan tersebut tidak berlaku dalam
hal terdapat indikasi yang kuat akan terjadi pelanggaran atau terdapat bukti
permulaan yang cukup telah terjadi pelanggaran ketentuan perundang-undangan
yang dilakukan oleh Eksportir yang berstatus sebagai importir jalur prioritas atau
importer yang mendapat status dipersamakan dengan importer jalur prioritas.
Pemeriksa barang perlu melengkapi diri dengan literatur yang berkaitan dengan
identifikasi barang
Selain yang bersifat soft skill maka pemeriksa barang juga harus
melengkapi dirinya dengan hard skill atau hard tools. Perlengkapan dimaksud
yaitu:
Salah satu tanda-tanda mesin dalam keadaan baru atau bekas dapat dilihat
dari konsdisi pengemas barang. Pengemas yang dimaksud yaitu mesin
dimasukkan kedalam kemasan terbuat dari kayu (semacam krat) dan
dibungkus plastik rapi.
3. Perhatikan bentuk fisik barang: Ketahui mesin diimpor dalam keadaan baru
atau bekas: Salah satunya dengan melihat apakah terdapat ceceran atau
rembesan oli yang keluar dari seal mesin. Juga diperhatikan apakah
terdapat pengecatan ulang (recolour) untuk mengelabui petugas sehingga
tidak bias dibedakan antara yang baru dengan bekas. Pada knalpot
(silencer) tidak terdapat jelaga yang berlebihan.
4. Perhatikan brosur, leaflet, manual books atau sejenisnya.
Setelah pengemas dibuka maka pada mesin dalam keadaan baru akan
ditemukan adanya brosur, leaflet, manual books atau sejenisnya
Berbeda dengan brosur, leaflet dan manual books maka posisi name plate
pasti melekat pada fisik barang tersebut. Name plate dibuat dari selembar
logam yang ditempel pada body mesin yang bersangkutan, lihat gambar di
bawah ini. Informasi Name plate bisa jadi lebih berharga di banding dengan
brosur. Informasi di name plate menggambarkan informasi sebagai berikut:
a. Nama barang
b. Merk
c. Negara asal
d. Pabrik pembuat
6. Perhatikan antara brosur, name plate dengan fisik barang yang bersangkutan.
Jika terdapat kecocokan antara ketiganya maka dapat dikatakan bahwa
pengimporan barang impoir tersebut sesuai dengan pemberitahuan yang
disampaikan importir
a. jenis barang;
b. jumlah barang;
c. spesifikasi teknis barang;
d. nomor, merk, jenis dan jumlah kemasan.
Dalam hal jenis barang ekspor yang diberitahukan dalam PEB belum
tersedia pada saat akan diperiksa, pemeriksaan fisik barang ditangguhkan
hingga eksportir menyiapkan jenis barang yang sesuai dengan yang
diberitahukan dalam PEB.
Dalam hal eksportir tetap akan melaksanakan ekspor barang yang jenisnya
berbeda dengan yang diberitahukan dalam PEB, eksportir wajib membatalkan
PEB bersangkutan dengan mengajukan PEB baru yang jenis barangnya sesuai
dengan barang yang akan diperiksa.
Dalam hal jumlah barang ekspor yang diberitahukan dalam PEB berbeda
dengan jumlah barang ekspor yang akan diperiksa, pemeriksaan fisik barang
tetap dilaksanakan dengan ketentuan :
• eksportir membuat pemberitahuan perubahan jumlah barang dan total nilai
FOB;
• Pemeriksaan mencantumkan hasil pemeriksaan fisik barang pada PEB
sesuai dengan jumlah barang yang diperiksa dan menandatangani PM.
Terhadap Eksportir Daftar Putih dapat dikecualikan dari ketentuan yang ada.
Dalam hal Eksportir Daftar Putih terkena Nota Hasil Intelijen/Nota Informasi
(NHI/NI), maka wajib dilakukan pemeriksaan fisik. Eksportir Daftar Putih
ditetapkan oleh Direktur Verifikasi dan Audit.
2. Pemeriksa :
i. Menerima dari Pejabat Kantor Pemeriksaan :
a. PPB;
b. Formulir PM;
c. Surat Tugas;
ii. Menerima dari eksportir/kuasanya :
• PEB yang telah mendapat Nomor Pendaftaran dan telah
ditandatangani serta dibubuhi cap perusahaan;
• Invoice dan packing list;
• Dokumen pelengkap pabean lainnya yang diwajibkan;
• PPB.
iii. Melakukan pemeriksaan fisik barang sesuai instruksi pemeriksaan yang
tercantum pada PPB;
iv. Meneliti pemenuhan ketentuan kepabeanan dibidang ekspor;
v. Mencantumkan hasil pemeriksaan fisik barang pada bagian belakang
PEB dan menandatangani PM;
vi. Menyerahkan kepada eksportir/kuasanya :
a. PEB yang telah berisi hasil pemeriksaan fisik barang;
b. Invoice dan Packing list;
c. Dokumen pelengkap pabean lainnya yang diwajibkan.
vii. Menyerahkan PPB kepada Pejabat Kantor Pemeriksaan.
Berkaitan dengan impor alat berat, terdapat ketentuan bahwa atas impor
bahan baku dan bagian tertentu untuk pembuatan bagian alatalat besar serta
bagian tertentu untuk perakitan alat-alat besar sebagaimana ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 99/KMK.05/2000
tanggal 31 Maret 2000 oleh industri alat-alat besar diberikan fasilitas keringanan
bea masuk dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Atas impor bahan baku dan bagian tertentu untuk pembuatan bagian alat-alat
besar serta bagian tertentu untuk perakitan alat-alat besar diberikan
keringanan bea masuk sehingga tarif akhir bea masuknya menjadi 5 % (lima
persen).
2. Dalam hal tarif bea masuk yang tercantum dalam Buku Tarif Bea Masuk
Indonesia (BTBMI) 5 % (lima persen) atau kurang, maka yang berlaku adalah
tarif bea masuk dalam BTBMI.
Atas bahan baku dan bagian tertentu untuk pembuatan bagian alat-alat
besar serta bagian tertentu untuk perakitan alat-alat besar yang telah
mendapatkan fasilitas keringanan bea masuk, apabila pada saat
pengimporannya tidak memenuhi ketentuan tentang jumlah, jenis, spesifikasi
barang yang tercantum dalam daftar barang, dipungut bea masuk dan pungutan
impor lainnya dan tidak dikenakan denda;
Atas bahan baku dan bagian tertentu untuk pembuatan bagian alat-alat
besar serta bagian tertentu untuk perakitan alat-alat besar yang telah
Tujuan Pemeriksaan Fisik Barang adalah dalam rangka memperoleh data barang
secara lengkap, agar dapat digunakan untuk:
Pemeriksaan fisik Barang untuk setiap PIB dilakukan oleh 1 (satu) orang
Pejabat Pemeriksa Barang yang ditunjuk secara langsung melalui Sistem
Aplikasi atau oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen. Pejabat Pemeriksa Dokumen
dapat menunjuk Pejabat Pemeriksa Barang lebih dari satu orang, dalam hal
jumlah dan atau jenis barang yang akan diperiksa mempunyai tingkat kesulitan
yang tinggi, sehingga apabila diperiksa oleh satu orang Pejabat Pemeriksa
Barang membutuhkan waktu yang cukup lama, dan menghambat kecepatan
penyelesaian suatu importasi.
Gambar.2.1
Bagan Alur Penetapan Tarif Impor dan Posisi Pekerjaan Pemeriksaan
Barang
PIB Download P I B
Mandatory check/
Tidak Content Check Di sini pekerjaan
masuk
analyzing
Tidak pemeriksaan fisik
masuk Payment Verification
point dan
payment barang
payment verification
verification Analyzing Point
/jalur
prioritas
Nomor Pendaft. PIB
PFPD LHP
7 Hr BPIB INP/DNP
7 Hr
Penetapan SPKPBM Penetapan
Dalam hal PIB mendapat jalur merah, maka respon Surat Pemberitahuan
Jalur Merah (SPJM) dan instruksi pemeriksaan diterbitkan. Instruksi Pemeriksaan
menunjuk nama pemeriksa barang. Pemeriksa barang yang ditunjuk adalah
pegawai yang bertugas sebagai pemeriksa barang dan namanya sudah dientry
oleh petugas Operator Konsul dengan status hadir.
Apabila jumlah PIB jalur merah lebih banyak daripada jumlah pemeriksa
barang, maka satu orang pemeriksa barang dapat ditunjuk untuk memeriksa fisik
barang lebih dari satu PIB.
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih
terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini
adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara
horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material
lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang
digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain
yang membantu memuat material ke dalamnya.
d. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu
alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu
dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik
untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.
Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired
roller, compactor, dan lain-lain.
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari
mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda
kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada
conveyor belt.
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk
beton maupun untuk aspal serta crusher plant.
2.2.) Latihan
2.3.) Rangkuman
9) Terhadap barang ekspor yang diekspor oleh eksportir tertentu tidak dilakukan
pemeriksaan fisik. Penetapan eksportir tertentu dilakukan oleh Direktur
Penindakan dan Penyidikan. Penetapan eksportir tertentu dengan
memperhatikan reputasi eksportir yang meliputi:
a. tidak pernah melanggar ketentuan kepabeanan dan cukai yang dikenai
sanksi administrasi dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir;
b. tidak mempunyai tunggakan hutang bea masuk, Bea Keluar, cukai, dan
pajak;
c. telah menyelenggarakan pembukuan berdasarkan rekomendasi Direktur
Audit; dan
d. telah memperoleh rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pajak sebagai
wajib pajak patuh.
10) Terhadap barang ekspor yang mendapat kemudahan ekspor wajib dilakukan
pemeriksaan fisik oleh Kantor Pemeriksaan. Pemeriksaan fisik barang
dilaksanakan di gudang eksportir atau tempat lain yang ditunjuk oleh
eksportir. PM terhadap barang ekspor yang telah dilakukan pemeriksaan fisik
diterbitkan oleh Kantor Pemeriksaan dan dibuat sesuai ketentuan yang
berlaku.
11) Pemeriksaan fisik barang dilakukan berdasarkan PEB, dokumen pelengkap
pabean dan PPB yang diterbitkan oleh Pejabat di Kantor Pemuatan.
Pemeriksaan fisik barang ekspor meliputi :
a. jenis barang;
b. jumlah barang;
c. spesifikasi teknis barang;
18) Dalam hal Eksportir Daftar Putih terkena Nota Hasil Intelijen/Nota Informasi
(NHI/NI), maka wajib dilakukan pemeriksaan fisik. Eksportir Daftar Putih
ditetapkan oleh Direktur Verifikasi dan Audit.
19) Terhadap barang ekspor yang dilakukan pemeriksaan fisik barang wajib
dilakukan pengawasan stuffing oleh Pegawai Pengawasan Stuffing.
Pengawasan Stuffing dilakukan dengan cara :
a. meneliti kemasan barang dan TPPBC;
b. menghitung kemasan yang di-stuffing.
20) Terhadap peti kemas yang telah selesai diawasi stuffing-nya dilakukan
penyegelan. Pegawai Pengawasan Stuffing mencantumkan nomor peti
kemas, jenis, nomor segel dan tanggal penyegelan serta menandatangani
PM.
21) Tujuan Pemeriksaan Fisik Barang impor adalah dalam rangka memperoleh
data barang secara lengkap, agar dapat digunakan untuk:
a. mencegah adanya uraian barang yang tidak jelas/benar (misdescription);
b. mencegah adanya barang yang tidak diberitahukan (unreported);
c. mencegah kesalahan pemberitahuan negara asal barang;
d. mencegah pemasukan barang larangan dan pembatasan;
22) Dalam hal PIB mendapat jalur merah, maka respon Surat Pemberitahuan
Jalur Merah (SPJM) dan instruksi pemeriksaan diterbitkan. Instruksi
Pemeriksaan menunjuk nama pemeriksa barang. Pemeriksa barang yang
ditunjuk adalah pegawai yang bertugas sebagai pemeriksa barang dan
namanya sudah dientry oleh petugas Operator Konsul dengan status hadir.
23) Apabila jumlah PIB jalur merah lebih banyak daripada jumlah pemeriksa
barang, maka satu orang pemeriksa barang dapat ditunjuk untuk memeriksa
fisik barang lebih dari satu PIB. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik
barang :
d. Importir harus menyerahkan hard copynya dan ikut serta menyaksikan
pemeriksaan fisik barang.
e. Dalam hal lebih dari 3 hari sejak terbitnya SPJM, importir tidak datang
untuk pelaksanaan pemeriksaan fisk barang maka dapat dilakukan
pemeriksaan jabatan. Biaya yang timbul akaibat pemeriksaan jabatan di
System dan dituangkan dalam bentuk suatu daftar tarif yang dikenal
dengan sebutan Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI).
36) Pejabat Pemeriksa Barang menuangkan hasil pemeriksaan fisik barang ke
dalam LHP yang memuat :
a. Uraian jenis barang secara lengkap dan jelas, yang meliputi :
• uraian barang, sesuai dengan penyebutan umum barang tersebut;
• merek dan tipe barang, apabila ada;
• spesifikasi teknis sesuai dengan kegunaan barang, misalnya :
b. kualitas barang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI);
c. kondisi barang (baru, bekas, scrap);
d. keterangan lain yang dapat memperjelas pengenalan barang.
e. Jumlah barang dalam satuan yang umum digunakan untuk barang
bersangkutan;
f. Jenis kemasan barang;
g. Kesimpulan tentang kesesuaian jumlah dan jenis barang yang diperiksa
dengan copy invoice dan atau packing list;
3) Terhadap barang ekspor yang diekspor oleh eksportir tertentu tidak dilakukan
pemeriksaan fisik. Penetapan eksportir tertentu dilakukan oleh Direktur
Penindakan dan Penyidikan. Berikut adalah dasar penetapan eksportir
tertentu, kecuali…
Dokumen (PFPD) atau Kepala Seksi Pabean untuk KPBC yang tidak ada
PFPDnya.
12) Berikut adalah tempat pemeriksaan fisik barang dilakukan, kecuali…
a. Tempat Penimbunan Sementara
b. Tempat Penimbunan Khusus;
c. Tempat Penimbunan Pabean;
d. Tempat Penimbunan Berikat.
13) Tingkat Pemeriksaan sebesar 10 (sepuluh) %, adalah pemeriksaan fisik
barang dengan jumlah kemasan yang dibuka adalah jumlah yang dapat
mewakili 10% dari setiap jenis barang yang tertulis dalam dokumen berikut,
kecuali…
a. fotocopy invoice
b. packing list dengan jumlah 1 (satu) Koli;
c. packing list dengan jumlah 2 (dua) Koli;
d. packing list dengan jumlah 3 (tiga) Koli;
14) Tingkat Pemeriksaan 30 (tiga puluh) %, adalah pemeriksaan fisik barang
dengan jumlah kemasan yang dibuka adalah jumlah yang dapat mewakili
30% dari setiap jenis barang yang tertulis dalam dokumen berikut, kecuali…..
a. fotocopy invoice
b. packing list dengan jumlah 1 (satu) Koli;
c. packing list dengan jumlah 2 (dua) Koli;
d. packing list dengan jumlah 3 (tiga) Koli;
15) Dalam hal barang impor diangkut dalam petikemas (container), Pejabat
Pemeriksa Barang :
a. mencocokkan nomor, ukuran, jumlah dan jenis petikemas barang impor
yang akan diperiksa;
b. melakukan pemeriksaan importir;
c. mengawasi stripping barang dari dalam petikemas;
d. menghitung jumlah kemasan dan mencocokkan jenis kemasan dari setiap
petikemas barang impor yang akan diperiksa:
PENUTUP
Teknik pemeriksaan alat berat adalah suatu bidang kegiatan yang erat
kaitannya dengan tugas-tugas pemeriksaan barang pada Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai (DJBC). Sebagai bagian dari institusi DJBC hendaknya Anda memiliki
pemahaman yang tepat mengenai konsep pemeriksaan barang, khususnya alat
berat agar pemasukkan pajak Negara dari transaksi alat berat ini dapat berjalan
secara optimal tanpa merugikan pihak-pihak pelaku perdagangan internasional
terkait. Tujuannya adalah agar Anda dapat mengerti mengenai konsep
pemeriksaan barang dan bagaimana keterkaitannya dengan unit-unit terkait
lainnya, serta dapat melakukan pemeriksaan secara baik. Dengan demikian
Anda dapat melakukan tindakan yang tepat dalam setiap pengambilan
keputusan.
Akhirnya semoga modul ini bermanfaat khususnya bagi peserta Diklat dan
umumnya bagi pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mempelajari
modul ini. Apabila Anda masih membutuhkan penjelasan terhadap materi
pelajaran dalam modul ini, silahkan mengkonsultasikannya kepada fasilitator
atau waidyaiswara yang membawakan materi pelajaran Teknik Pemeriksaan Alat
Berat ini.
TES SUMATIF
5) Alat yang fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang
telah ditentukan.
a. Alat Penempatan Akhir Material c. Alat Pemadat
b. Alat Pemroses Material d. Alat Pemindahan Material
8) Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat dengan Penggerak dan Alat Statis
b. Alat Statis dan Alat Pemadat
c. Alat dengan Penggerak dan Alat Penempatan Akhir Material
d. Alat Pemroses Material dan Alat Pemadat
a. c.
b. d.
17) Gambar dari Pompa Injeksi BBM.
a. c.
b. d.
a. c.
b. d.
a. c. ,
b. d.
Kunci Jawaban
Test Formatif
KB. 1
1. B 6. S 11. D
2. S 7. S 12. B
3. S 8. B 13. C
4. B 9. B 14. B
5. B 10. B 15. C
KB.2
1. D 6. D 11. D
2. B 7. C 12. B
3. B 8. A 13. B
4. A 9. B 14. B
5. C 10. B 15. B
Tes Sumatif
1 C 6 C 11 C 16 C 21 C
2 B 7 C 12 D 17 B 22 B
3 A 8 C 13 D 18 B 23 A
4 D 9 A 14 A 19 D 24 B
5 A 10 A 15 B 20 B 25 A
DAFTAR ISTILAH
Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat
yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan.
Berdasarkan alat Kendali pisau dozer dibedakan menjadi cable controlled dan
hydraulic controlled.
Bulldozer adalah salah satu jenis dozer yang bergerak ke depan, sedangkan
jenis lainnya adalah angle dozer yang bergerak serong 25o.
Bulldozer dapat dibedakan: Crawler tractor Dozer [roda rantai], Wheel tractor
Dozer [roda karet], Swamp Bulldozer [untuk daerah rawa].
Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,
perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona
Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku undang-
undang mengenai kepabeanan.
Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,
perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona
Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-
Undang ini.
Grader alat perata tanah yang berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah
secara mekanis; disamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan
lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan
tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan sebagainya; akan tetapi
khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali galian
tanah hasilnya kurang memuaskan.
Kantor Pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan
undang-undang mengenai kepabeanan.
Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini.
Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti
Buldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat
pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke
alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat
pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran,
menggusur tonggak-tonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan
lain-lain. Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek,
bila digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih
aik dari Buldoser, sebab dengan menggunakan Loader tak ada material
yang tercecer.
Pembebasan adalah pembebasan Bea Masuk (BM) dan/atau Cukai atas impor
barang dan/atau bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang
lain dengan tujuan untuk diekspor atau diserahkan ke Kawasan Berikat.
Pemberitahuan pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka
melaksanakan kewajiban pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan
dalam Undang-Undang Kepabeanan.
Pemberitahuan Pabean Ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam
rangka melaksanakan kewajiban pabean di bidang ekspor, dalam bentuk
dan syarat yang ditetapkan dalam undang-undang mengenai kepabeanan.
Pos pengawasan pabean adalah tempat yang digunakan oleh pejabat bea dan
cukai untuk melakukan pengawasan terhadap lalu lintas barang impor dan
ekspor.
Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).
Tractor atau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong
material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan
tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Teknik Klasifikasi Barang, Tim Penyusun Modul Pusdiklat Bea dan Cukai,
2008
Rostiyanti, Susy Fatena (2009), Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, PT. Rineka
Cipta
Siswanto, Budi Tri (2008), Teknik Alat Berat untuk Sekolah menegah Kejuruan,
Jilid 1, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional
Wedhanto, Sonny, (2009), Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat
Kuliah Untuk Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang).
LAMPIRAN
Mengetahui:
Importir/Kuasanya* Pejabat Pemeriksa Barang
...................................... . ........................................
NIP
Pengusaha TPS**
.......................................
* coret yang tidak perlu
** diisi bila berkaitan dengan TPS