Nomor : C-VII/../II/2018
SOP Terbit ke :1
No.Revisi :
DinKes Kab. Tgl : 1 februari 2018
Halmahera Selatan Dibelakukan
Halaman :1/2
Kepala UPTD Puskesmas
ttd
UPTD Puskesmas
Loleojaya
Suprianto Andartomo, S. Kep
NIP. 19870310 201001 1 001
1. Definisi Penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan
berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas,
pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar
yang menanggung beban.
2. Tujuan Membantu dokter dalam menegakan diagnose dan memberikan pengobatan
yang tepat pada pasien osteoartritis.
3. Etiologi Dalam kasus osteoarthritis, tulang rawan mengalami kerusakan secara perlahan.
Tulang rawan sendiri merupakan jaringan ikat padat yang kenyal, licin, serta
elastis. Jaringan ini menyelubungi ujung tulang pada persendian untuk
melindunginya dari gesekan saat ada pergerakan. Saat tulang rawan mengalami
kerusakan, teksturnya yang licin akan menjadi kasar. Seiring waktu, tulang akan
bertabrakan dan sendi pun akan terpengaruhi.
Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena osteoarthritis, di antaranya:
Rasa sakit dan kaku pada sendi merupakan gejala utama osteoarthritis. Gejala ini
bahkan bisa membuat penderita kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan,
dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa
waktu, misalnya saat bangun pagi. Beberapa gejala lain yang mungkin
menyertai adalah:
7. Prognosis Osteoartritis adalah penyakit yang berjalan kronis dan progresif. Sampai saat ini
belum ditemukan metode terapi yang dapat menyembuhkan OA, namun
demikian, modalitas terapi yang ada dapat mengatasi keluhan, menghambat
progresifitas penyakit, dan menjaga fungsi sendi. Komplikasi akibat obat AINS
sangat sering terjadi dan dapat memberatkan gangguan kualitas hidup. Prognosis
pasien lebih baik jika dilakukan penggantian sendi
8. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan
Dasar Bagi Dokter di Fasyankes Primer
2. Kementerian Kesehatan RI (2007). Pedoman Pengobatan Dasar Di
Puskesmas
3. Kapita Selekta Kedokteran, Jild 1 hal 535-536
OSTEOARTRITIS (4001) Disahkan oleh Kepala UPTD
Puskesmas
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR TILIK No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku : Suprianto Andartomo, S. Kep
UPTD Puskesmas Halaman : NIP. 19870310 201001 1 001
Loleojaya
Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku
No
1 Apakah
Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut
2 Apakah
Petugas melakukan anamnesa pada pasien
3 Apakah
Petugas menanyakan keluhan utama pasien,
apakah sering merasa kaku dan nyeri di
persendian lutut, tulang belakang, pergelangan
tangan dan kaki.
6 Apakah
Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
7 Apakah
Perugas mengukur nadi pasien
8 Apakah
Petugas mengukur suhu tubuh pasien
9 Apakah
Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien,
apakah pada bagian yang nyeri berwarna
kemerahan, bengkak, teraba panas dan terdapat
krepitasi.
8 Apakah
Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil
pemeriksaan.
9 Apakah Petugas menuliskan resep untuk mengobati
gejala untuk osteoartritis: Natrium diclofenac
atau Piroksikam atau Ibuprofen 3 x 1 tablet
10 Apakah Petugas mengedukasi pasien agar menghindari
aktivitas berlebihan pada sendi yang sakit dan
diet untuk menurunkan berat badan.
11 Apakah
Petugas menulis hasi pemeriksaan, diagnose dan
terapi pada rekam medic pasien
12 Apakah Petugas menulis hasil diagnose pada buku
register.
CR: …………………………………………%.
………………………………
Pelaksana/ Auditor
(………………………………)