Anda di halaman 1dari 3

Makna dan Arti Simbol Padi dan Kapas dalam Lambang

Pancasila
Burung Garuda merupakan lambang negara Indonesia. Pancasila
dilambangkan dengan burung Garuda Pancasila. Dimana burung tersebut
memiliki 17 helai bulu di masing-masing sayapnya, 8 helai bulu di bagian ekor
dan 19 helai bulu di bagian perisainya. Pada bagian tengah burung garuda ini
terdapat gambar perisai yang menampilkan logo atau lambang dengan arti
yang berbeda-beda. Lambang tersebut merupakan lambang untuk masing-
masing sila pancasila. Burung Garuda berwarna emas ini digambarkan
dengan adanya perisai yang terletak di bagian depan sambil mencengkeram
pita putih bertuliskan ‘Bhinneka Tunggal Ika’.
Perisai yang ada pada Burung Garuda ini melambangkan simbol dari
kelima sila Pancasila. Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara
Indonesia, dan memiliki lima sila yang memiliki arti dan lambang yang
berbeda-beda. Lambang di masing-masing sila menggambarkan makna dan
juga isi dari pancasila itu sendiri. Untuk sila kelima yang berbunyi “Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” memiliki lambang atau simbol
berupa Padi dan Kapas. Simbol padi dan kapas untuk sila kelima ini memiliki
makna yang begitu mendalam.
Menurut Toni Nasution dalam jurnal berjudul Pancasila dalam Konteks
Pendidikan Nilai (2019), padi dan kapas dalam simbol sila kelima Pancasila
melambangkan kebutuhan dasar manusia, yakni pangan atau makanan dan
sandang atau pakaian. Pangan dan sandang ini merupakan salah satu syarat
utama untuk mencapai kemakmuran, yang mana hal ini menjadi tujuan utama
sila kelima Pancasila. Pangan artinya kebutuhan konsumsi pangannya
terpenuhi, sandang berarti kebutuhan akan pakaiannya terpenuhi.
Lambang padi dan kapas untuk sila kelima terdapat di bagian kiri bawah
perisai garuda Pancasila. Lambang padi tersebut dilambangkan sebagai
pangan, karena beras yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia
merupakan hasil dari padi. Jadi bisa dikatakan bahwa padi adalah sumber
kehidupan pangan bagi masyarakat indonesia setiap harinya.
Sedangkan untuk kapas melambangkan sandang. Kapas itu adalah salah
satu bahan yang digunakan dalam pembuatan pakaian.
Apabila kebutuhan pangan dan sandang masyarakat bisa terpenuhi
dengan baik, maka Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan
sejahtera.

Pangan dan sandang merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus


dipenuhi oleh setiap orang. Alasan inilah yang kemudian dipilih padi dan
kapas untuk dijadikan lambang sila kelima Pancasila.
Warna putih pada bagian belakang simbol padi dan kapas juga memiliki
makna berupa keadilan sosial hanya dapat tercapai, apabila keputusan yang
diambil para penyelenggara pemerintah dan juga negara serta pemangku
kepentingan selalu tepat sasaran serta selalu mengutamakan kepentingan
masyarakat.
Kesimpulannya, padi dan kapas merupakan representasi dari kebutuhan
masyarakat Indonesia secara umum, terlepas dari status dan golongannya.
Jadi bisa dikatakan juga bahwa padi dan kapas melambangkan persamaan
untuk seluruh rakyat Indonesia, tanpa kesenjangan.
Lambang padi dan kapas juga melambangkan kemakmuran dan
kesejahteraan. Lambang padi dan kapas dijadikan sebagai dasar dari sila ke
5 yakni “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Lambang Padi dan kapas ini terletak di sebelah kanan bawah dari gambar
bintang dan dijadikan sebagai lambang sila kelima Pancasila.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5


Sila ke-5 Pancasila yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
memiliki butir-butir pengamalan yang diatur dalam Ketetapan MPR
No.II/MPR/1978 dan sudah diperbaharui setelah Reformasi dengan
Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.

 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan


suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
Contoh pengamalan sila ke-5 di sekolah dan di rumah
1. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong.
2. Peduli terhadap penderitaan yang dialami orang lain.
3. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum.
4. Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan
keadilan sosial.
5. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana keluargaan dan kegotongroyongan.
6. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
7. Menghormati hak-hak orang lain.
8. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
9. Tidak bersifat boros dan suka bekerja keras.
10. Tidak bergaya hidup mewah.

Anda mungkin juga menyukai