Jawab
1. Gambaran Radiologi Pnemonia dan Covid
Sumber (World Health Organization. Novel Coronavirus (2019-nCoV) Situation Report - 54 [Internet]. WHO; 2020 [updated 2020
March 15; cited 2020 March 30]. Available from: https://www.who.int/
docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200314-sitrep-54-covid-19.pdf?sfvrsn=dcd46351_2.)
Sumber (World Health Organization. Novel Coronavirus (2019-nCoV) Situation Report - 54 [Internet]. WHO; 2020 [updated 2020 March 15; cited
2020 March 30]. Available from: https://www.who.int/ docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200314-sitrep-54-covid-19.pdf?
sfvrsn=dcd46351_2.)
Secara skematis, penentuan status anak dan tindak lanjutnya dapat dilakukan, yaitu
dengan berdasarkan riwayat tinggal atau bepergian ke Negara terjangkit atau area
dengan transmisi local di Indonesia dan berdasarkan adanya kontak dengan ODP,
PDP, dan kasus konfirmasi COVID-19
Ringkasan deteksi dan respon berdasarkan kriteria kasus
1. OTG
b. Pemeriksaan Penunjang
c. Non-farmakologis
• Nutrisi adekuat
• Berikan edukasi terkait tindakan yang perlu dikerjakan (leaflet untuk dibawa ke
rumah)
Pasien:
- Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari
- Selalu menggunakan masker jika ke luar kamar dan saat berinteraksi dengan
anggota keluarga
- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin
- Pakaian yang telah dipakai sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik / wadah
tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor keluarga yang lainnya sebelum
- Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi, jam 12 siang dan jam 19 malam
Lingkungan/kamar:
- Bersihkan kamar setiap hari , bisa dengan air sabun atau bahan desinfektan
lainnya.
KELUARGA :
2. ODP
• Jika ada indikasi rawat inap karena penyakit komorbid maka dirawat inap di ruang
isolasi.
b. Pemeriksaan Penunjang
c. Non-farmakologis
• Nutrisi adekuat
- Berjemur sekitar 10-15 menit pada sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore
- Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi dan jam19 malam
Lingkungan/kamar:
- Bersihkan kamar setiap hari , bisa dengan air sabun atau bahan desinfektan
lainnya.
Keluarga
d. Farmakologis
• Tidak ada terapi spesifik, dapat diberikan obat simtomatis seperti paracetamol.
Hati-
• Pemberian Vit C (1-3 tahun maksimal 400mg/hari; 4-8 tahun maksimal 600mg/hari;
9-13 tahun maksimal 1.2gram/hari; 12-18 tahun maksimal 1.8gram/hari) dan Zink
3. Asimtomatik terkonfirmasi
b. Pemeriksaan Penunjang
c. Non-farmakologis
• Nutrsi adekuat
• Edukasi terkait tindakan yang harus dilakukan (sama dengan edukasi OTG).
d. Farmakologis
• Perawatan suportif
• Pemberian Vit C (1-3 tahun maksimal 400mg/hari; 4-8 tahun maksimal 600mg/hari;
9-13 tahun maksimal 1.2gram/hari; 12-18 tahun maksimal 1.8gram/hari) dan Zink
b. Pemeriksaan Penunjang
• Pada kasus terkonfirmasi dilakukan pemeriksaan PCR ulang 2 kali dalam 2 hari
• Pemeriksaan darah rutin, hitung jenis, dan foto toraks sesuai indikasi.
c. Non-farmakologis
• Nutrisi adekuat
• Edukasi terkait tindakan yang harus dilakukan (sama dengan edukasi OTG).
d. Farmakologis
• Pemberian Vit C (1-3 tahun maksimal 400mg/hari; 4-8 tahun maksimal 600mg/hari;
9-13 tahun maksimal 1.2gram/hari; 12-18 tahun maksimal 1.8gram/hari) dan Zink
b. Pemeriksaan Penunjang
• Pada kasus terkonfirmasi dilakukan pemeriksaan PCR ulang 2 kali dalam 2 hari
berturut-turut bila klinis membaik
• Pemeriksaan laboratorium darah rutin dengan hitung jenis dan foto toraks, jika
memungkinkan diperiksa pula CRP. Pemeriksaan lain seperti fungsi hati, fungsi
ginjal,
c. Non-farmakologis
• Oksigenasi. Pada keadaan ini terdapat takipnu yang secara cepat menjadi
hipoksia,
• Nutrisi adekuat.
d. Farmakologis
• Perawatan suportif
• Pemberian Vit C (1-3 tahun maksimal 400mg/hari; 4-8 tahun maksimal 600mg/hari;
9-13 tahun maksimal 1.2gram/hari; 12-18 tahun maksimal 1.8gram/hari) dan Zink
b. Pemeriksaan Penunjang
• Pada kasus terkonfirmasi dilakukan pemeriksaan PCR ulang 2 kali dalam 2 hari
diupayakan ditambahkan dengan analisis gas darah untuk menilai kondisi hipoksia
yang akurat dan CRP. Pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati, elektrolit, dll sesuai
indikasi.
c. Non-farmakologis
• Oksigenasi, terapi oksigen inisial 2 liter/menit dengan target saturasi oksigen >94%
ruangan tekanan negatif dengan menerapkan standard PPI dengan APD level 3.
d. Farmakologis
• Perawatan suportif
• Pemberian Vit C (1-3 tahun maksimal 400mg/hari; 4-8 tahun maksimal 600mg/hari;
9-13 tahun maksimal 1.2gram/hari; 12-18 tahun maksimal 1.8gram/hari) dan Zink
• Pada kasus terkonfirmasi dilakukan pemeriksaan PCR ulang 2 kali dalam 2 hari
• Pemantauan laboratorium darah rutin berikut dengan hitung jenis dan foto toraks,
jika memungkinkan ditambahkan dengan AGD dan CRP. Pemeriksaan fungsi ginjal,
c. Non-farmakologis
• Oksigenasi
• Infus cairan
ruangan tekanan negatif dengan menerapkan standard PPI dengan APD level 3.
d. Farmakologis
• Perawatan suportif
• Pemberian Vit C (1-3 tahun maksimal 400mg/hari; 4-8 tahun maksimal 600mg/hari;
9-13 tahun maksimal 1.2gram/hari; 12-18 tahun maksimal 1.8gram/hari) dan Zink
Sumber Buku pedoman pencegahan pengendalian Coronavirus disease ( Covid 19) Kementrian Kesehatan RI Juli 2020
Untuk Kasus Suspek, Kasus Probable, Kasus Konfirmasi, Kontak Erat, istilah yang
digunakan pada pedoman sebelumnya adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP),
Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG).
Kasus Suspek
A. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal**.
B.Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19.
Kasus Probable
Kasus Konfirmasi
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan dengan
pemeriksaan lboratorium RT-PCR. Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
Kontak Erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasiCOVID-
19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
Generasi I
Aktivitas :Antibiotik yang efektif terhadap Gram positif dan memiliki aktivitas sedang
terhadap Gram negatif
Generasi II
Aktivitas: Aktivitas antibiotik Gram negatif yang lebih aktif daripada generasi I
Generasi III
Aktivitas :Aktivitas kurang aktif terhadap kokus Gram positif dibandingkan generasi I,
tapi lebih aktif terhadap Enterobacteriaceae, termasuk strain yang memproduksi beta
laktamase. Seftazidim dan sefoperazon juga aktif terhadap P. Aeruginosa, tapi kurang
aktif dibandingkan generasi III lainnya terhadap kokus Gram positif
Generasi IV
Aktivita: Aktivitas lebih luas dibandingkan generasi II dan tahan terhadap beta-
laktamase
6. Dosis obat Dexamethasone, Ceftriaxone,Gentamicin, dan Hidrosiklorokuin
Sumber. Behrman RE, Vaughan VC, 1992, Nelson Ilmu Kesehatan Anak, Bagian II, Edisi 12, Penerbit EGC, Jakarta.
Dexamethasone : 20mg/hari selama 5 hari dan dilanjutkan 10mg /hari selama hari
Hidrosiklorokuin :13mg/kg (maks :800mg) po di ikuti 6,5mg/kg (maks 400) dan 48 jam
setelah dosis awal durasi dapat diperpanjang 5 hari berdasarkan kasus.