Anda di halaman 1dari 6

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan harga pokok produksi


menggunakan Activity Based Costing pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data Primer diperoleh dari melakukan wawancara langsung
dengan karyawan Kedai ELEVEN. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dimana data yang diperoleh adalah
data yang dikumpulkan berupa data laporan biaya pengeluaran Kedai
ELEVEN. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode Tradisonal dan
Activity-Based Costing (ABC) menghasilkan HPP yang berbeda. Pada hasil
akhir nilai kondisi beberapa menu akan mengalami Undercost dan Overcost.
Karena pembebanan Biaya Overhead Pabrik (BOP). BOP pada perhitungan
tradisional hanya menggunakan satu Cost Driver. Hasil Penelitian ini
menunjukkan pada
Penggunaan Activity Based Costing dalam HPP akan menghasilkan HPP yang
lebih akurat dan
tepat, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.
Pendahuluan
Di dalam era globalisasi seperti sekarang, perusahaan-perusahaan dituntut
untuk menampilkan performa terbaik yang mereka punya untuk memasarkan
suatu produk di dalam ketatnya persaingan global. Perusahaan harus mampu
menghasilkan dan meningkatkan kualitas produk atau jasa, meningkatkan
produktivitas dalam menghasilkan suatu produk dan meningkatkan kemampuan
untuk menanggapi berbagai kebutuhan yang diperlukan seorang pelanggan
dengan biaya yang sekurang-kurangnya.
Tingkat persaingan bisnis ini menuntut untuk menata kembali strategi
persaingannya dengan berfokus terhadap tujuan strategis. Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian
Indonesia. UMKM adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional karena UMKM
mampu memperluas lapangan kerja sehingga sangat membantu dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong perekonomian.
Berdasarkan alasan ini maka dilakukan penelitian terhadap UMKM Kedai Eleven
yang merupakan bisnis makanan.
Perhitungan harga pokok merupakan pertimbangan utama dalam
menentukan harga jual agar dapat bersaing dan memperoleh laba (profit). Ada dua
metode perhitungan harga pokok produksi yaitu metode Tradisional dan Activity
Based Costing (ABC). Metode Tradisonal menurut Carter (2006:528) perhitungan
biaya produk tradisional menelusuri hanya biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung ke setiap unit output. Menurut Firdaus (2012:16)
pembahasan mengenai penentuan harga pokok akan dimulai dari sistem biaya
tradisional, berdasarkan metode pesanan (job order costing) ataupun berdasarkan
metode process costing, dan dilanjutkan dengan penentuan harga pokok dengan
metode just in time. Metode Activity Based Costing (ABC) adalah system akumulasi
biaya dan pembebanan biaya ke produk dengan menggunakan berbagai cost
driver, dilakukan dengan menelusuri biaya dari aktivitas dan setelah itu
menelusuri biaya dari aktivitas ke produk.
Perbedaan metode Tradisional dan metode ABC terletak pada perhitungan
biaya suatu aktivitas produksi produk. Jika ingin perhitungan biaya produksi
dihitung secara akurat agar tidak menimbulkan kerugian dan dapat bersaing
dengan perusahaan lannya maka sebaiknya menggunakan metode ABC dibanding
metode tradisional yang masih memungkinkan terjadinya kesalahan dalam
perhitungan biaya.
Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode Tradisonal dan
Activity-Based Costing (ABC) menghasilkan HPP yang berbeda. Pada hasil akhir
nilai kondisi beberapa menu makanan mengalami Undercost dan Overcost.
Penelitian ini bertujuan untuk membanding hasil perhitungan HPP metode
Tradisional dan metode ABC sehingga menghasilkan HPP yang lebih akurat dan
tepat, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.
Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk menganalisis dan
mengambil judul “Analisis Menentukan Harga Pokok Produksi Menggunakan
Activity Based Costing Pada Kedai Eleven”.

TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi,


analisis, penyusunan, interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu
entitas dan untuk memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya
tersebut (Chartered Institute of Management Accountants CIMA)

I Gusti Putu Darya, M. M. (2019). Akuntansi Manajemen. Uwais Inspirasi Indonesia.


Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntasi yang merupakan alat
manajemen dalam memonitor dan menekan transaksi biaya secara sistematis,
serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. (R.A Supriyono,
2000 ; 21). Akuntansi biaya adalah proses pelacakan, pencatatan, pengalokasian,
pelaporan, dan analisis terhadap berbagai macam biaya yang berhubungan dengan
aktivitas atau kegiatan suatu perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan
barang dan jasa. (Kholmi dan Yuningsih, 2009)

Ditinjau dari aktivitasnya, akuntansi biaya dapat didefinisikan sebagai


proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya-biaya
pembuatan dan penjualan barang jadi (produk) atau penyerahan jasa dengan cara-
cara tertentu serta menafsirkan hasilnya. Apabila ditinjau dari fungsinya,
akuntansi biaya dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang menghasilkan
informasi biaya yang dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan manajemen.

Harga Pokok Produksi

Dalam penentuan harga jual produknya setiap perusahaan juga akan


menghitung berapa harga pokok produksi (HPP) setiap barangnya. (Supriyono,
2011 : 47) menyatakan harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang
dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk: kas yang dibayarkan, atau nilai
aktiva lainnya yang diserahkan atau dikorbankan, atau nilai jasa yang diserahkan
atau dikorbankan, atau hutang yang timbul, atau tambahan modal dalam rangka
pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan baik pada masa lalu
maupun pada masa yang datang (harga perolehan yang akan terjadi).

Mendefinisikannya sebagai aktiva atau jasa yang dikorbankan atau


diserahkan dalam proses produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, biaya overhead pabrik dan termasuk biaya produksi. Semua pengeluaran
yang terjadi selama proses produksi itu haruslah dapat dihitung dengan tepat oleh
setiap perusahaan dan mengalokasikannya pada tiap-tiap hasil produksinya
sehingga HPP setiap jenis produknya juga akan semakin akurat.

Dengan begitu akan mudah bagi pihak penjualan dalam menentukan harga
jualnya. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi yang tepat dan benar,
diperlukan informasi tentang biaya-biaya yang tepat dan benar pula. Rumus
perhitungan harga pokok produksi sebagai berikut:

HPP = BBB + BTKL + BOP

Keterangan

HPP : Harga Pokok Produksi

BBB : Biaya Bahan Baku

BTKL : Biaya Tenaga Kerja Langsung

BOP : Biaya Overhead Pabrik

Tujuan dari perhitungan harga pokok produksi adalah untuk menyediakan


informasi bagi pembuat laporan keuangan, bagi manajemen dalam melakukan
perancanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu, tujuan
perusahaan dalam menghitung dan menentukan harga pokok produksi adalah
untuk mengevaluasi kembali harga jual yang telah ditentukan.

METODE PENELITIAN

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif.


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data Primer diperoleh dari melakukan wawancara langsung
dengan pemilik Kedai Eleven. Data sekunder diperoleh dari sumber yang telah
ada yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), buku dan jurnal yang berkaitan dengan
penelitian ini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif dimana data yang diperoleh adalah data yang
dikumpulkan berupa data laporan biaya pengeluaran Kedai Eleven. Dalam hal
penyajian data, penulis menganalisis laporan biaya pengeluaran Kedai Eleven
dari hasil wawancara langsung dengan pemilik Kedai Eleven dan kemudian
disusun secara sistematis sesuai dengan data yang diperoleh atas jawaban dan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada pemilik. Pengambilan keputusan,
berdasarkan hasil analisis dan wawancara diambil penarikan kesimpulan dan
saran-saran yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://guruakuntansi.co.id/akuntansi-biaya-menurut-paraahli/
#Pengertian_Akuntansi_Biaya_Menurut_Para_Ahli

I Gusti Putu Darya, M. M. (2019). Akuntansi Manajemen. Uwais Inspirasi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai