Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENYUSUI

TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI MASA


PANDEMI COVID-19
Shinta Salsabila1, Elisa2, Dina Indrati D.S.3
1
Mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
2
Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
3
Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
Email : shintabila01@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang: Keterbatasan untuk melakukan kunjungan ibu ke fasilitas kesehatan
mengakibatkan ibu-ibu hamil dan menyusui memperoleh informasi yang terbatas mengenai tata
cara yang benar dan aman mengenai menyusui di masa Covid-19. Salah satu faktor yang
menghambat keberhasilan ASI eksklusif adalah ibu nifas dengan Covid-19 sebagian tidak
menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
ibu menyusui terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19.
Desain Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Jumlah
sampel yang digunakan sebanyak 89 responden dengan teknik pengambilan sampel Simple
Random Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang dibuat
oleh peneliti.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan
perilaku pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19 dengan nilai signifikansi sebesar
0.020 (<0,005). Hasil penelitian juga menunjukkan ada hubungan sikap ibu menyusui dengan
perilaku pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19 dengan nilai signifikansi sebesar
0.000 (<0,005).
Kesimpulan: Ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu menyusui terhadap perilaku
pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19. Semakin baik pengetahuan dan sikap ibu
yang positif, maka ibu cenderung akan memberikan ASI eksklusif sesuai dengan pedoman
menyusui di masa pandemi Covid-19.
Kata Kunci: ASI eksklusif, Covid-19, Pengetahuan, Perilaku Sikap
Relationship between Knowledge Level and Attitude of Breastfeeding
Mothers on Exclusive Breastfeeding Behavior during the Covid-19 Pandemic
Shinta Salsabila1, Elisa2, Dina Indrati D.S.3
1
Student of Applied Nursing Undergraduate Study Program at Poltekkes Kemenkes Semarang
2
Lecturer of the Nursing Department Poltekkes Kemenkes Semarang
3
Lecturer of the Nursing Department Poltekkes Kemenkes Semarang
Email : shintabila01@gmail.com

Abstract
Introduction: The limitation of visiting mothers to health facilities has resulted in pregnant and
lactating mothers getting limited information regarding the correct and safe procedures regarding
breastfeeding during the Covid-19 period. One of the faktors that hinders the success of
exclusive breastfeeding is that some postpartum mothers with Covid-19 do not breastfeed. This
study aims to determine the relationship between the level of knowledge and attitudes of
breastfeeding mothers on exclusive breastfeeding behavior during the Covid-19 pandemi.
Metodology: This research uses correlational quantitative research. The number of samples used
as many as 89 respondents with the sampling technique of simple random sampling. The
instrument used in this study was a questionnaire made by the researcher.
Result: The results showed that there was a relationship between the level of knowledge of
breastfeeding mothers and the behavior of exclusive breastfeeding during the Covid-19 pandemi
with a significance value of 0.020 (<0.005). The results also show that there is a relationship
between the attitude of breastfeeding mothers and exclusive breastfeeding behavior during the
Covid-19 pandemi with a significance value of 0.000 (<0.005).
Discussion: There is a relationship between the level of knowledge and attitudes of
breastfeeding mothers towards exclusive breastfeeding behavior during the Covid-19 pandemi.
The better the knowledge and positive attitude of mothers, mothers tend to give exclusive
breastfeeding in accordance with breastfeeding guidelines during the Covid-19 pandemi.
Keyword: Covid-19, Exclusive Breastfeeding, Knowledge, Attitude, Behavior
PENDAHULUAN

Penyakit virus corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2. Secara global pada 23 September 2021, ada 229.858.719 kasus Covid-19 yang
dikonfirmasi diseluruh dunia, termasuk 4.713.543 kematian, yang dilaporkan ke WHO (WHO,
2021). Di Indonesia sendiri pada tanggal 24 September 2021 memiliki total kasus 4.201.559
dengan 141.114 orang meninggal dunia (Pusdatin Kementerian Kesehatan, 2021). Walaupun saat
ini grafik sedang mengalami penurunan, penambahan kasus terus terjadi setiap harinya baik di
Indonesia maupun seluruh dunia. Meskipun begitu, program vaksinasi terus digalakkan dan
protokol kesehatan terus diterapkan.
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan dan kekhawatiran tersendiri bagi ibu menyusui
untuk tetap memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya. Hal ini turut dipengaruhi karena
terbatasnya dukungan serta penurunan jumlah kunjungan ibu menyusui ke faskes seperti
Puskesmas maupun Posyandu. Akses kepada layanan esensial seperti konseling menyusui di
rumah sakit, klinik kesehatan, dan melalui kunjungan ke rumah serta pada Rumah Sakit telah
terganggu. Keterbatasan untuk melakukan kunjungan ini mengakibatkan ibu-ibu hamil dan
menyusui memperoleh informasi yang terbatas (Anandita, 2020).
Dinas Kesehatan Kota Semarang menyebutkan hingga Juni 2020 terdapat 9.648 bayi
yang dilahirkan dan tumbuh dalam usia bawah lima tahun, namun  tak semua bayi itu
mendapatkan ASI eksklusif dari orang tuanya. Hanya 6.224 anak. Data capaian target bayi ASI
Eksklusif pada tahun 2018 sebesar 68,22%, tahun 2019 sebesar 69,39%, tahun 2020 sebesar
65,2%, dan tahun 2021 meningkat menjadi 71,31%. Meskipun rata-rata capaian ASI eksklusif
meningkat tiap tahunnya, capaian ini masih dibawah target yang ditentukan Kemenkes RI yaitu
sebesar 80%. Hal ini terjadi karena salah satu faktor yang menghambat keberhasilan ASI
eksklusif adalah ibu nifas dengan Covid-19 sebagian tidak menyusui (DPPPA, 2021). Untuk
menjaga tingkat pemberian ASI eksklusif pada bayi agar tidak menurun selama pandemi, perlu
informasi yang cukup agar dapat diterima oleh ibu, sehingga pengetahuan ibu meningkat dan
pemberian ASI eksklusif kepada bayi tetap dilaksanakan.
Hasil penelitian (Paramitha & Rahayuningsih, 2021) menunjukkan pengetahuan
manajemen laktasi pada masa pandemi Covid-19 terbilang cukup, karena informasi yang
didapatkan ibu tentang manajemen laktasi di masa pandemi Covid-19 masih kurang, masih
banyak ibu yang mengatakan ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak dapat menyusui
bayinya. Pandemi Covid-19 disinyalir memicu berkurangnya pemberian ASI secara eksklusif
untuk bayi.
Hasil pengolahan data survey yang dilakukan oleh (Rochmawati et al., 2021)
memperlihatkan bahwa pengetahuan ibu menyusui masih kurang dengan rata-rata skor berada di
bawah 50%, sehingga disimpulkan bahwa masalah utama yang sedang dihadapi yaitu Ibu
menyusui belum mengetahui fakta-fakta tentang Covid-19, penularan Covid-19 melalui ASI dan
belum mengetahui cara aman saat memberikan Air Susu Ibu eksklusif ke bayi tanpa melanggar
aturan kesehatan yang diberlakukan.
Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu bentuk perilaku kesehatan yang
dilakukan oleh ibu. Perilaku ibu menyusui yang meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan
tersebut termasuk dalam perilaku menjaga kesehatan yang diwujudkan dalam pola pemberian
dan pemenuhan kebutuhan gizi bayi dengan memberikan ASI. WHO merekomendasikan ibu
suspek atau terkonfirmasi Covid-19 untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya. Manfaat ASI
sudah dibuktikan lebih menguntungkan bayi dibandingkan dengan potensi risiko infeksi Covid-
19. Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung
kebutuhan energi dan zat yang di butuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu
menyusui terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19

METODE

Metode penelitian yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif korelasional. Penelitian ini terdapat variabel independen dan variabel dependen.
Pengetahuan dan sikap sebagai variabel independen dan perilaku pemberian ASI eksklusif di
masa pandemi Covid-19 sebagai variabel dependen. Penelitian ini tidak memiliki rencana tindak
lanjut, hanya melalui pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk google form
yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu menyusui dalam
pemberian ASI eksklusif pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Kecamatan
Ngaliyan.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah di Kelurahan Podorejo, Wates, Ngaliyan,
Bambankerep dan Gondoriyo yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan Kota
Semarang. Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus slovin
dengan teknik simple random sampling didapatkan responden sebanyak 89. Kriteria inklusi
yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu : ibu menyusui dengan usia bayi diatas 6 bulan,
bersedia menjadi responden penelitian dan bersedia mengisi form kuisioner dalam bentuk
google form secara online. Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini yaitu ; tidak menyusui karena
alasan kesehatan dan tidak bersedia menjadi responden. Penelitian ini menggunakan instrumen
penelitian berupa kuesioner dalam bentuk google form. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari
3 jenis yaitu kuesioner pengetahuan, sikap dan perilaku ibu menyusui yang dibuat sendiri oleh
peneliti dan dari modifikasi kuesioner peneliti sebelumnya (Pratiwi, 2021). Kuesioner telah
terbukti valid dan reliabel setelah dilakukan uji validitas dari ahli (Judgement Expert) dan diuji
cobakan pada 35 ibu menyusui di Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dalam bentuk google form yang
dibagikan melalui grup whatsapp. Peneliti dibantu oleh enumerator yang dalam hal ini kader
tiap kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan. Data dari penelitian ini dianalisa
menggunakan analisa univariat adalah data usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di masa pandemi
Covid-19. Peneliti menggunakan uji Chi Square untuk meneliti hubungan dua variabel.

HASIL

1. Karakteristik Responden

Tabel 1 Distribusi frekuensi responden di Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang (n=89)

Karakteristik f %
Usia
<20 tahun 2 2,2
20-35 tahun 79 88,8
>35 tahun 8 9,0

Status Pekerjaan
Bekerja 30 33,7
Tidak Bekerja 59 66,3

Pendidikan
SD 3 3,4
SMP 11 12,4
SMA/SMK 27 30,3
Perguruan Tinggi 48 53,9
Karakteristik responden pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa usia responden mayoritas
berkisar 20-35 tahun yaitu sebanyak 79 responden (88,8%), Responden mayoritas lulusan
perguruan tinggi dengan 48 responden (53,9%), Responden mayoritas tidak bekerja
dengan jumlah sebanyak 59 responden (66,3%).
2. Tingkat Pengetahuan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Pemberian ASI Eksklusif di Masa Pandemi Covid-19 (n=89)
Tingkat Frekuensi (f) Persentase (%)
Pengetahuan
Baik 50 56.2
Cukup 27 30.3
Kurang 12 13.5
Total 89 100.0

Berdasarkan tabel 2 tingkat pengetahuan responden bernilai baik sebanyak 50 responden


(56,2%), bernilai cukup sebanyak 27 responden (30,3%) dan bernilai kurang sebanyak 12
responden (13,5%).
3. Sikap
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu tentang Pemberian ASI
Eksklusif di Masa Pandemi Covid-19 (n=89)
Sikap Frekuensi (f) Persentase (%)
Positif 84 94.4
Negatif 5 5.6
Total 89 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 responden yang memiliki sikap positif sebanyak 84 responden
(94,4%) dan yang memiliki sifat negatif sebanyak 5 responden (5,6%).
4. Perilaku
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Ibu tentang Pemberian
ASI Eksklusif di Masa Pandemi Covid-19 (n=89)
Perilaku Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik 71 79.8
Kurang Baik 18 20.2
Total 89 100.0
Berdasarkan tabel 4.4 responden yang berperilaku baik sebanyak 71 responden (79,8%)
dan yang berperilaku kurang baik sebanyak 18 responden (20,2%)
5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di
Masa Pandemi Covid-19
Tabel 5 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di
Masa Pandemi Covid-19 (n=89)
Tingkat Perilaku p value
Pengetahuan Baik Kurang Baik
Baik f 43 7
% 86.0% 14.0%
Cukup f 22 5 0.020
% 81.5% 18.5%
Kurang f 6 6
% 50.0% 50.0%
Total f 71 18
% 79.8% 20.2%

Berdasarkan tabel 4.5 memperlihatkan sebagian besar responden memiliki tingkat


pengetahuan baik dan berperilaku baik sebanyak 43 responden (86%). Uji statistik yang
digunakan untuk menguji hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian
ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19 menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value sebesar 0.020 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan perilaku pemberi ASI eksklusif di masa
pandemi Covid-19.
6. Hubungan Sikap Ibu dengan Perilaku Pemberian ASI EKsklusif di Masa Pandemi
Covid-19
Tabel 6 Hubungan Sikap Ibu dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Masa Pandemi
Covid-19 (n=89)

Perilaku
Sikap Baik Kurang Baik p value
Positif f 71 13
% 84.5% 15.5%
Negatif f 0 5 0.000
% 0.0% 100.0%
Total f 71 18
% 79.8% 20.2%
Berdasarkan
tabel 4.6 memperlihatkan sebagian besar responden memiliki sikap positif dan
berperilaku baik sebanyak 71 responden (84,5%). Uji statistik yang digunakan untuk
menguji hubungan sikap ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di masa pandemi
Covid-19 menggunakan uji chi aquare (fisher exact test). Hasil uji statistik didapatkan
nilai p value sebesar 0.000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap ibu dengan perilaku pemberi ASI eksklusif di masa pandemi
Covid-19.

PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden
a. Usia
Pada penelitian yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa mayoritas
responden berusia 20-35 tahun dengan persentase 88,8%. 20-35 tahun sendiri
merupakan usia reproduksi yang sehat. Usia reproduksi sehat seseorang mempunyai
organ yang berfungsi secara optimal sehingga dapat memproduksi ASI secara
maksimal (Victora et al., 2016). Pemerintah menentukan jika rentang reproduksi yang
disarankan hamil, bersalin, serta menyusui yaitu umur 20-35 tahun. Semakin dewasa
usia seseorang semakin banyak informasi yang dimiliki sehingga ibu dinilai memiliki
pengetahuan yang baik terkait perilaku pemberian ASI eksklusi yang tepat di masa
pandemi Covid-19.
b. Tingkat Pendidikan
Pada penelitian ini mayoritas tingkat pendidikan responden adalah lulusan
perguruan tinggi dengan jumlah 48 responden atau 53,9% dari jumlah seluruh
responden. Pendidikan berpengaruh pada pemberian ASI eksklusif. Ibu yang
memiliki pendidikan tinggi menjadi semakin gampang menerima sebuah gagasan
baru daripada ibu yang berpendidikan rendah. Maka promosi serta informasi tentang
ASI eksklusif secara mudah bisa diterima serta dijalankan (Haryono & Setyaningsih,
2014)
c. Pekerjaan
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden merupakan ibu rumah
tangga dengan jumlah 59 responden atau 66,3% dari jumlah seluruh responden.
Menurut penelitian (Soetjiningsih, 2013) Ibu menyusui yang tak bekerja
melaksanakan aktivitas pokok mengasuh anak dapat mencukupi keperluan gizi anak
lewat pemberian ASI eksklusif. Sama halnya dengan penelitian (Dewi et al., 2020)
ibu yang tak bekerja atau ibu rumah tangga memiliki waktu yang sangat leluasa
dalam menemukan beragam informasi, sebab tidak terganggu dengan jam kerja ibu
yang padat jadi informasi yang didapat banyak.
2. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pemberian ASI Eksklusif di Masa Pandemi
Covid-19
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mayoritas tingkat pengetahuan
responden bernilai baik yaitu sebanyak 50 responden (56,2%). Pengetahuan adalah salah
satu hal yang perlu diperhatikan terutamadselamafpandemi dalam rangka penanganan
kasus Covid-19. Pengetahuan masyarakat khususnya dalam meningkatkan kesehatanqdan
mencegah transmisi penyebaranlviruslSARS-CoV-2 sangat berguna dalam menekan
penularan virus tersebut (Law et al., 2020). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
(Juneris Aritonang, Lolita Nugraeny, 2020) bahwa pengetahuan merupakan hal yang
terpenting dalam menentukan tindakan ataupun perilaku seseorang. Jika seseorang
berpengetahuan baik tentang sesuatu maka dominan memiliki sikap dan tindakan yang
baik pula. Sikap positif dan pengetahuan yang baik merupakan kunci keberhasilan
menyusui. Pengetahuan yang baik terbukti berkorelasi dengan sikap yang positif.
Semakin bagus pengetahuan ibu tentang ASI maka ibu akan bersikap positif terhadap
menyusui.
3. Sikap Ibu tentang Pemberian ASI Eksklusif di Masa Pandemi Covid-19
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki sikap positif yaitu
sebanyak 84 responden (94,4%). Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya
tambahan informasi tentang objek tertentu. Sikap juga dapat berubah dari pengalaman
dimana dari pengalaman yang didapat akan menentukan positif atau negatif sikap
seseorang dalam pemberian ASI dan juga faktor bawaan maupun bujukan misalnya
dengan peyuluhan atau pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Sikap sangat
mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap masalah kemasyarakatan termasuk masalah
dalam menyusui di masa pandemi Covid-19. Seseorang yang mempunyai sikap positif
terhadap suatu obyek, besar kemungkinan mempunyai niat untuk bertindak positif juga
terhadap obyek tersebut dan timbul sikap positif tersebut didasari oleh adanya pemikiran
dan pengetahuan terhadap obyek tersebut (Kusumaningrum, 2021).
4. Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Masa Pandemi Covid-19
Pada penelitian ini mayoritas responden berperilaku baik yaitu sebanyak 71
responden (79,8%). Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, mayoritas ibu
menyusui sudah mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer (minimal
alkohol 60%) selama 20 detik sebelum dan setelah kontak dengan bayi. Selain itu,
meskipun dalam masa pandemi Covid-19 ibu tetap memberikan ASI eksklusif pada bayi.
Namun, terdapat 28 ibu menyusui yang tidak mencuci payudara dengan air dan sabun,
dan tidak membersihkan atau mendesinfeksi semua permukaan yang telah disentuh.
Tentu saja ini belum sesuai dengan panduan menyusui yang ditulis oleh (kemenkes,
2021) bahwa ibu dianjurkan untuk membersihkan dan mendesinfeksi permukaan dan
benda yang sering disentuh ibu dan bayi/baduta. Ibu menyusui yang dihadapkan pada
masa pandemi Covid-19 saat ini merupakan stimulus, diharapkan ibu dapat melakukan
perubahan pola menyusui yang tepat yang sesuai dengan protokol kesehatan sebagai
upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid-19 selama proses menyusui,
karena manfaat menyusui jauh melebihi dari potensi penularan Covid-19
(Kusumaningrum, 2021).
5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui terhadap Perilaku Pemberian ASI
Eksklusif di Masa Pandemi Covid-19
Hasil uji statistik chi square didapatkan nilai p value sebesar 0.020 (<0.05) maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu
dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian (Amir, 2021) yang menyebutkan adanya hubungan signifikan
antara pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI eksklusif pada masa Covid-19 yang
dibuktikan dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p =
0,00, menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI
Eksklusif pada masa Covid-19 di Puskesmas Cendrawasih Makassar 2021.
Berdasarkan hasil penelitian (Kusumaningrum, 2021) dapat dijelaskan bahwa faktor
pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan dengan pola perilaku menyusui di masa
pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor
pendukung ibu menyusui dalam perubahan perilaku pemberian ASI eksklusif di masa
pandemi Covid-19. Pengetahuan mengenai prosedur menyusui di masa pandemi Covid-
19padalahphal-hal yang berkaitan dengan pengendalian dan pencegahan resiko penularan
Covid-19 selama proses menyusui. Jika pengetahuan ibu menyusui tentang prosedur
pemberian ASI eksklusif selama masa pandemi Covid-19 baik, maka ibu akan
menerapkan pemberian ASI eksklusif sesuai prosedur yang ada untuk mencegah
penularan Covid-19. Jadi, keamanan ibu dan bayi dari Covid-19 terjaga selama proses
menyusui.
6. Hubungan Sikap Ibu Menyusui terhadap Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di
Masa Pandemi Covid-19
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value sebesar 0.000 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan perilaku pemberian
ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Amir,
2021) didapatkan nilai p value 0.005 menunjukkan H0 ditolak, artinya faktor sikap
mempunyai hubungan yang signifikan dengan pola perilaku menyusui ibu pada masa
pandemi-Covid-19. Sikap ibu menjadi faktor pendorong dalam pemberian ASI Eksklusif
pada masa Covid-19 dengan tetap meyakinkan ibu serta memberikan edukasi dalam
bentuk apapun sehingga ibu tetap memberikan ASI eksklusif pada bayi walapun di
tengah masa Covid-19.
Hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antar
sikap dengan tindakan. Sikap (attitude) sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan
manusia. Sikap sangat menentukan tindakan (behavior) seseorang (Ratna Prahesti, 2018).
Ibu menyusui dengan sikap positif terjadi kesiapan mental dalam diri dalam menghadapi
kondisi pandemi (Kusumaningrum, 2021). Jadi, ibu akan cenderung melakukan tindakan
pemberian ASI eksklusif yang tepat sesuai dengan prosedur menyusui di masa pandemi
Covid-19 guna pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid-19. Ibu akan melakukan
berbagai upaya agar bagaimana proses menyusui tetap berlangsung dan bayinya tetap
sehat dan aman dari potensi penularan Covid-19.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap responden mengenai hubungan
tingkat pengetahuan dan sikap ibu menyusui terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif di masa
pandemi Covid-19, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Distribusi responden menurut usia mayoritas berusia 20-35 tahun (88,8%). Usia ibu
menyusui mayoritas termasuk usia reproduksi yang sehat, sehingga ibu dapat memproduksi
ASI secara maksimal. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan ditemukan mayoritas
lulusan perguruan tinggi (53,9%), oleh karena itu tingkat pendidikan ibu menjadi dasar sikap
ibu yang dapat mengubah dan menyerap informasi mengenai ASI eksklusif. Distribusi
responden menurut pekerjaan ditemukan mayoritas tidak bekerja (66,3%). Ibu menyusui
yang tidak bekerja melaksanakan aktivitas pokok mengasuh anak, sehingga dapat mencukupi
keperluan gizi anak lewat pemberian ASI eksklusif.
2. Hasil analisa tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian ASI eksklusif di masa
pandemi Covid-19 mayoritas bernilai baik (56,2%). Mayoritas ibu menyusui sudah
mengetahui prosedur pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19.
3. Hasil analisa sikap ibu menyusui tentang pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-
19 mayoritas memiliki sikap positif (94,4%). Sikap ibu menjadi faktor pendorong dalam
pemberian ASI Eksklusif pada masa Covid-19.
4. Hasil analisa perilaku ibu menyusui tentang pemberian ASI eksklusif di masa pandemi
Covid-19 mayoritas berperilaku baik (79,8%). Ibu menyusui sudah memberikan ASI
eksklusif sesuai dengan prosedur menyusui di masa pandemi Covid-19.
5. Hasil penelitin ini menunjukkan terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu menyusui
dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19 dengan nilai p value
sebesar 0.020. Semakin baik pengetahuan ibu, maka ibu cenderung akan memberikan ASI
eksklusif sesuai dengan prosedur menyusui di masa pandemi Covid-19. Selain itu, pada
penelitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan sikap ibu menyusui dengan perilaku
pemberian ASI eksklusif di masa pandemi Covid-19 dengan nilai p value sebesar 0.000. Ibu
yang bersikap positif terhadap pemberian ASI eksklusif cenderung tetap memberikan ASI
eksklusif sesuai dengan prosedur menyusui di masa pandemi Covid-19.

SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka peneliti memberikan saran-saran seperti:.
1. Bagi Puskesmas diharapkan penelitian ini bisa dipakai sebagai informasi mengenai
pentingnya pengetahuan, sikap dan perilaku ibu menyusui mengenai pemberian ASI
eksklusif di masa pandemi Covid-19. Program edukasi dapat dilanjutkan dengan melibatkan
tenaga kesehatan untuk memberikan informasi kepada ibu tentang prosedur menyusui di
masa pandemi Covid-19 yang tepat dan aman untuk ibu dan bayi.
2. Bagi lembaga pendidikan khususnya keperawatan diharapkan untuk menambah informasi
dan pengetahuan mengenai prosedur pemberian ASI eksklusif saat pandemi Covid-19 yang
aman untuk ibu dan bayi.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian serupa akan tetapi dengan
menggunakan metode penelitian observasional dan wawancara. Metode penelitian tersebut
dapat lebih mengetahui situasi sebenarnya mengenai kendala yang dialami ibu menyusui
perihal menyusui di masa pandemi Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA
Alim, A., Samman, S., & B, M. (2020). Studi Kualitatif: Perilaku Ibu terhadap Pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas Banemo, Kabupaten Halmahera Tengah. Media Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan, 30(2), 163–182. https://doi.org/10.22435/mpk.v30i2.2397
Amir, F. (2021). Hubungan Sikap Ibu Tentang Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi Pada Masa
Covid-19 Di Puskesama Cendrawasih Makassar. Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia,
5(1), 40–46. https://ojs.akbidpelamonia.ac.id/index.php/journal/article/view/196
Anandita, M. Y. R. (2020). Penyuluhan Kesehatan Melalui Telemedia Pada Ibu Hamil tentang
Mempersiapkan Pemberian ASI Eksklusif (Health Education through Telemedia for
Pregnant Women about Preparing for Exclusive Breastfeeding). Jurnal Pengabdian
Masyarakat Bakti Parahita, 01(01), 56–65.
Arikunto, S. (2005). Manajemen penelitian. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik (Ed. Rev.20). Rineka Cipta.
CDC. (2020). Evaluation and management considerations for neonates at risk for COVID-19.
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/caring-for-newborns.html
Cheema, R., Partridge, E., Kair, L. R., Kuhn-Riordon, K. M., Silva, A. I., Bettinelli, M. E.,
Chantry, C. J., Underwood, M. A., Lakshminrusimha, S., & Blumberg, D. (2020).
Protecting Breastfeeding during the COVID-19 Pandemic. American Journal of
Perinatology, 95817. https://doi.org/10.1055/s-0040-1714277
Dahlan, M. S. (2013). Statistik kedokteran dan kesehatan. Salemba Medika.
De Rose, D. U., Piersigilli, F., Ronchetti, M. P., Santisi, A., Bersani, I., Dotta, A., Danhaive, O.,
& Auriti, C. (2020). Novel Coronavirus disease (COVID-19) in newborns and infants:
What we know so far. Italian Journal of Pediatrics, 46(1), 4–11.
https://doi.org/10.1186/s13052-020-0820-x
Dewi, N., Novayelinda, R., & Woferst, R. (2020). Gambaran Motivasi Ibu Dalam Pemberian
Asi Eksklusif Selama Pandemi Covid-19. Jom Fkp, 8(1), 63–72.
DPPPA, K. S. (2021). Laporan Akhir Profil Gender Kota Semarang Tahun 2021.
https://dp3a.semarangkota.go.id/storage/app/media/Profil Anak 2021/profil anak 2021.pdf
Felicia, F. V. (2020). Manajemen Laktasi di Masa Pandemi COVID-19. Cermin Dunia
Kedokteran, 47(11), 691–693. https://doi.org/10.1542/peds.2020-001842.
Fikawati, S., Syafiq, A., Indonesia, D., Susu, A., Asi, I., & Pembahasan, H. (2007). Kajian
Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia.
14(1), 17–24.
Giuliani C, Volsi PL, Brun E, Chiambretti A, Giandalia A, Tonutti L, et al. (2020).
Breastfeeding during the COVID-19 pandemic: Suggestions on behalf of woman study
group of AMD. Diabetes Research and Clinical Practice., 165.
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2020.108239
Gupta, M., Zupancic, J. A. F., & Pursley, D. M. (2020). Caring for newborns born to mothers
with COVID-19: More questions than answers. Pediatrics, 146(2).
https://doi.org/10.1542/peds.2020-001842
Handayani D., Rendra D.H., Isbaniah F., Burhan E., H. A. (2020). Penyakit virus corona 2019.
Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119–129.
Haryono, R., & Setyaningsih, S. (2014). Manfaat asi eksklusif untuk buah hati anda (Cet. 1).
Gosyen Publishing.
J, W., L, N.-B., M, W., M, V., J, M., & Carrasco-Sanz A, et al. (2020). The importance of
continuing breastfeeding during coronavirus disease-2019: In support of the World Health
Organization statement on breastfeeding during the pandemic. Pediatrics, 223:234-6.
https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2020.05.009
Juneris Aritonang, Lolita Nugraeny, R. N. S. (2020). Peningkatan Pemahaman Kesehatan pada
Ibu hamil dalam Upaya Pencegahan COVID-19. Jurnal Solma, 9(2), 261–269.
kemenkes. (2021). Simak Panduan Memberikan ASI dari Ibu Positif Covid-19.
https://promkes.kemkes.go.id/simak-panduan-memberikan-asi-dari-ibu-positif-covid-19
Kusumaningrum, A. T. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Menyusui Pada Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 10(1), 74–81.
https://doi.org/10.33475/jikmh.v10i1.259
Law, S., Leung, A. W., & Xu, C. (2020). Severe acute respiratory syndrome (SARS) and
coronavirus disease-2019 (COVID-19): From causes to preventions in Hong Kong.
International Journal of Infectious Diseases : IJID : Official Publication of the
International Society for Infectious Diseases, 94, 156–163.
https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.03.059
Mufdillah, Subijanto, Sutisna, E. &, & Akhyar, M. (2017). Pedoman Pemberdayaan Ibu
Menyusui pada Program ASI Ekslusif. Peduli ASI Ekslusif, 0–38.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Bumi Aksara.
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan (Cetakan I,). Penerbit Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012a). metodologi penelitian kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012b). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis (4th ed.).
Salemba Medika.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. In Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis (4th ed.). Jakarta. In Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Paramitha, R., & Rahayuningsih, F. (2021). Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Manajemen
Laktasi Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Jayengan Kecamatan Serengan.
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/91583
Pratiwi, B. A., Yanuarti, R., Angraini, W., Kambera, L., Pandemi, M., & Artikel, I. (2022).
Edukasi Menyusui Pada Masa Pandemi Covid-19 DI. 5(1), 719–725.
Pratiwi, R. S., & Atzmardina, Z. (2020). Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku
pemberian ASI eksklusif oleh ibu bekerja di Desa Cadas Puskesmas Telagasari Karawang.
Tarumanagara Medical Journal, 3(1), 195–202.
https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/9748
Purnamasari, I., & Raharyani, A. E. (2020). Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat
Kabupatenwonosobo Tentang Covid -19. Jurnal Ilmiah Kesehata.
Pusdatin Kementerian Kesehatan. (2021). Peta Sebaran COVID-19. https://covid19.go.id/peta-
sebaran-covid19
Ratna Prahesti. (2018). Sikap Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi Terhadap Keberhasilan Asi
Ekslusif Di Puskesmas Kota Gede I Yogyakarta Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Madani
Medika, 9(1). https://doi.org/https://doi.org/10.36569/jmm.v9i1.30
Rochmawati, R., Kusmintarti, A., Fary, V., Elfaristo, L., Lovita Pembayun, E., Hayuningsih, S.,
Jayanti, K., Petricka, G., & Prima Y, S. (2021). Meningkatkan Kapasitas Ibu Menyusui
Melalui Penyuluhan Kesehatan Mengenai Pemberian ASI Eksklusif Selama Masa Pandemi
COVID-19. Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), 3(2), 76–82.
https://doi.org/10.36312/sasambo.v3i2.427
Soetjiningsih, G. R. (2013). Tumbuh kembang anak. EGC. http://ucs.sulsellib.net//index.php?
p=show_detail&id=62642
Sugiono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2014). Metode penelitian: Lengkap, praktis, dan mudah dipahami. Pustaka
baru press.
Suryani, H. (2015). Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang
Manajemen dan Ekonomi Islam (1st ed.). Kencana, Prenadamedia Group.
Sutanto, A. V. (2018). Asuhan kebidanan nifas dan menyusui : teori dalam praktik kebidanan
profesional. Pustaka baru press.
Tanggap COVID-19. (2021). Penambahan Harian Kasus Covid-19 Provinsi Jawa Tengah.
https://corona.jatengprov.go.id/data
Tutuk Sulistiyowati, P. S. (2014). Perilaku Ibu Bekerja Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di
Kelurahan Japanan Wilayah Kerja Puskesmas Kemlagi- Mojokerto. Jurnal Promkes, Vol. 2
No., 89–100.
Victora, C. G., Bahl, R., Barros, A. J. D., França, G. V. A., Horton, S., Krasevec, J., Murch, S.,
Sankar, M. J., Walker, N., & Rollins, N. C. (2016). Breastfeeding in the 21st century:
epidemiology, mechanisms, and lifelong effect. Lancet (London, England), 387(10017),
475–490. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(15)01024-7
Walyani, E. S. (2015). Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui. Pustaka Baru Press.
WHO. (2021). WHO Coronavirus (COVID-19) Dashboard. https://covid19.who.int/
WHO, W. H. O. (2020). Health topics: Breastfeeding overview. https://www.who.int/health-
topics/breastfeeding#tab=tab_1
Wibowo, M. (2016). Dukungan Informasi Bagi Ibu Menyusui Dalam Memberikan Asi Eksklusif
Di Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 241–248.
Widiastuti, Y. P., & Ramayanti, E. D. (2022). Tingkat pengetahuan ibu menyusui berpengaruh
terhadap upaya untuk meningkatkan produksi ASI selama pandemi COVID 19.
NURSCOPE: Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 7(2), 97.
https://doi.org/10.30659/nurscope.7.2.97-106
Wowor, M., Laoh, J., & Pangemanan, D. (2013). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan
Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di Puskesmas Bahu Kota Manado. Jurnal
Keperawatan UNSRAT, 1(1), 108694.

Anda mungkin juga menyukai