Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3 PBA 2019

Nama Kelompok :
1. Ruhil Ummu Maulida (19030204010)
2. Citra Ayu Setya Pramana (19030204018)
3. Raihan Aldhira Pristayuna (19030204055)
4. Nuruil Aini Riftaul Hidayati (19030204075)

Kelas : Pendidikan Biologi 2019

TUGAS PENGANTAR BIODIVERSITAS PERTEMUAN 12

TUMBUHAN AKWAY (Drymis sp.) SEBAGAI KEHATI ENDEMIK PAPUA

Sumber: https://www.architecturalplants.com/product/drimys-winteri

Informasi Umum Tumbuhan Akway (Drymis sp.)


Indonesia merupakan salah satu negara dari lima negara megabiodiversitas di dunia
yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Salah satu pulau di Indonesia yang memiliki
keanekaragaman hayati tinggi adalah Papua karena ditunjang oleh hutan hujan tropis yang luas.
Solekha dan Moeljono (2018) menyatakan bahwa sebagian besar (70%) hutan hujan tropis
yang belum terganggu merupakan salah satu dari 3 hutan rimba dunia selain hutan Amazon
(Amerika Latin) dan Kongo (Afrika). Sekitar 50% dari keseluruhan kehati di Indonesia berada
di Papua. Selain itu, pulau Papua merupakan tempat hidup dari berbagai jenis flora fauna yang
unik dan endemik, (70% dari total keanekaragaman hayati Papua adalah spesies endemik),
artinya salah satunya adalah kayu akway (Drimys spp.). Drimys spp adalah salah satu marga
dari suku Winteraceae. Karakteristik umumnya adalah memiliki daun dan kulit yang aromatik
sehingga dapat digunakan untuk mengekstrak minyak essensial (Johns 1997).
Kondisi Lingkungan di Papua Barat Sebagai Habitat Tumbuhan Akway (Drymis sp.)
Solekha dan Moeljono (2018) menyatakan bahwa tumbuhan Akway (Drymis sp.)
tumbuh di hutan primer dengan ketebalan humus dapat mencapai 1 m. Humus sebagai hasil
dekomposisi dari daun-daun sangat bermanfaat bagi tumbuhan Akway (Drymis sp.) sebagai
sumber hara tanaman dalam bentuk hara makro dan mikro serta berfungsi menyimpan air untuk
penyediaan di musim kering. Hasil analisis tanah di Distrik Menyambouw, Kabupaten
Manokwari Provinsi Papua Barat 3,95% Corganik, 0,34% N total, dan 13,10 ppm fosfor.
Kapasitas Tukar Kation (KTK) rata-rata 18,33 me/100 g dimana pertukaran kation sangat
mendukung pertumbuhan Akway (Drymis sp.). Iklim pada daerah tempat karakterisasi sangat
mempengaruhi pertumbuhan Akway (Drymis sp.). Tumbuhan ini terdapat di dataran tinggi
dengan suhu rata-rata 18,5°C, kelembapan relatif 70%, dan jumlah intensitas matahari sebesar
898 candle. Suhu di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat ternyata sesuai dengan
kebutuhan hidup kayu Akway (Drymis sp.). Menurut Marzuki et al. (2006) variasi karakter
agronomi yang terjadi antar spesies akan dipengaruhi oleh faktor genetic dan lingkungan.
Faktor lingkungan seperti kesuburan tanah, penyinaran matahari, suhu udara, dan ketersediaan
lengas tanah adalah faktor dominan yang berhubungan dengan produksi tanaman, sedangkan
faktor genetik membentuk fenotip dari tanaman tersebut Dust, 2001; Gardner et al. 1991).

Manfaat Kayu Akway (Drymis sp.) untuk Kesehatan


Dari hasil uji coba secara fitokimia dari ekstrak daun, kulit batang, dan akar dari kayu
akway terbukti bahwa kayu ini mengandung senyawa afrodisiak seperti saponin, alkaloid, dan
steroid. Senyawa afrodisiak adalah senyawa yang bermanfaat untuk merangsang daya seksual
serta meningkatkan hormon testosteron pada pria. Manfaat lain dari kayu akway adalah untuk
penyembuhan sakit pada persendian dan obat kudis. Bagian kulit kayunya sering digunakan
oleh mereka dengan cara dikikis dan diseduh dengan air panas kemudian diminum atau digigit
selama perjalanan jauh untuk meningkatkan daya tahan dan stamina.

Penyebaran dan Kelimpahan Tanaman Akway (Drymis sp.)


Kayu akway ini melimpah di wilayah Papua. Ada sekitar 18 spesies penyebarannya di
wilayah papua, seperti di Provinsi Papua Barat, sungai Idenburg, danau Habema, Kabupaten
Manokwari, Kabupaten Jayawijaya, dll. Diantara 18 spesies yang ditemukan, yang
dimanfaatkan oleh masyarakat hanya 3 spesies yaitu kayu akway merah besar (Drimys piperita
Hook), kayu akway merah kecil (Drimys beccariana Gibbs.), dan kayu akway putih (Drimys
winterii Forst.). Kayu Akway merupakan salah satu perdu yang memang memiliki lifespan
panjang sehingga mudah sekali dibudidayakan oleh warga lokal Papua. Kondisi iklim dataran
tinggi Papua juga menjadi alasan tumbuhnya pohon akway ditanah Papua.

Tabel 1. Data penyebaran jenis tumbuhan akway (Drymis sp.) di Papua


No. Spesies Lokasi Deskripsi
1 Drimys arfakensis Provinsi Papua Barat, Drimys arfakensis Gibbs., memiliki
Gibbs. G. Arfak tipe status yakni tipe fragmen
Distribusi: Provinsi Papua, Gunung
Arfak, pada ketinggian 7000 - 8000
kaki. Ekologi: Hutan primer dan
sekunder. Koleksi spesimen:
dikoleksi oleh L. S Gibbs dengan
nomor koleksi 5533 pada tahun
1917.
2 Drimys beccariana Provinsi Papua Barat, Tinggi rata-rata tumbuhan ini hanya
Gibbs. Manokwari distrik 2,39 meter dengan jumlah cabang 3
Menyambouw.
per pohon dan memiliki ratarata
diameter 1,77 cm serta pepagan
bagian luarnya halus. Tumbuhan ini
memiliki model arsitektur rouh,
arah tumbuh cabang terhadap
batang utama adalah < 45°. Kayu
akway merah kecil memiliki ukuran
panjang daun 4,38 cm dengan
warna daun hijau (green yellow),
susunan daun adalah bertumpu,
bentuk helaian daun lanset serta
bagian tepi daun rata. Memiliki
bunga berwarna merah muda yang
terdapat pada bagian terminal
dengan biji yang berbulir. Bunga
dari tumbuhan ini adalah
hemaprodit. Distribusi: Provinsi
Papua, Menyambouw. Ekologi:
Hutan primer dan sekunder.
3 Drimys elongata Provinsi Papua, G. Drimys elongata Ridley memiliki
Ridley. Cartenz. tipe status isotype. Distribusi :
Provinsi Papua, Gunung Carstenz.
Ekologi: tumbuh pada hutan primer
dan hutan sekunder dengan
ketinggian 750- 1650 m dpl.
4 Drimys montis- Provinsi Eastern Drimys montis-wihelmi Hoogland.,
wihelmi Highland, dekat Danau memiliki tipe status isotype.
Hoogland. Aunde, east slope
Berkembang biak dengan bunga.
of Mount Wilhelm,
Papua New Guinea. Distribusi: Papua New Guinea,
Eastern Highlands, sekitar Danau
Aunde, sebelah timur Gunung
Wilhelm. Ekologi: hutan primer
dan hutan sekunder.
5 Drimys oligandra Provinsi Papua, sungai Drimys oligandra A. C. Smith.,
A.C. Smith. Idenburg. memiliki tipe status isotype.
Distribusi: Provinsi Papua, sungai
Idenburg (Taritatu), 6 km barat
daya dari Bernhard Camp pada
ketinggian 1300 m dpl. Habitatnya
pada hutan hujan dataran tinggi.
Ekologi: Hutan primer dan hutan
sekunder.
6 Drimys piperita Provinsi Papua, danau Drimys piperita Hooker F.,
Hooker F. Habbema, sungai memiliki tipe status isotype.
Idenburg, Sungai
Reproduksi melalui bunga.
Bele, Anggi (g.
Arfak),Menyambouw, Karakter morfologi yang
Danau Giji, Papua merupakan ciri dari kayu akway ini
New Guinea (Provinsi
adalah memiliki tinggi rata-rata
Central, Murray Pass,
Whalton 3,09 meter dengan model
Range). arsitekturnya adalah sccarone, rata-
rata jumlah cabang perpohonnya
adalah sebanyak 4 cabang.
Tumbuhan ini memiliki rata-rata
ukuran panjang daun 3,43 cm dan
rata-rata diameter batangnya adalah
2 cm. Pepagan bagian luar batang
atau kulit luar adalah halus dengan
arah pertumbuhan cabang terhadap
batang adalah 45°-90°. Tumbuhan
ini memiliki bentuk helaian oblong
dengan warna daun hijau tua dan
susunan daun adalah deccusate dan
berlekuk pada bagian ujung daun
serta memiliki pucuk yang
berwarna orange (yellow red).
Distribusi: Provinsi Papua, sekitar
kawasan Danau Habema, 3.225 m
dpl; Barat daya dari Bernhard Camp
15 km, sungai Idenburg dengan
ketinggian 1.800 m dpl; 18 km barat
daya dari Bernhard Camp, sungai
Idenburg, 2.150 m dpl; 6 km barat
daya dari Bernhard Camp, sungai
Idenburg, 1300 m; Sungai Bele 18
km sebelah tenggara Danau
Habema, 2.350 m dpl; Angi,
Pegunungan Arfak: Hutan Iray,
danau Giji, 1.900 m dpl; Angi,
pegunungan Arfak. Perjalanan ke
Anggi dari Momi, 1.800 m dpl.
Papua New Guinea, Central,
Murray Pass, Wharton Range.
Ekologi: hutan primer dan hutan
sekunder.
7 Drimys winterii Provinsi Papua Barat, Kayu akway ini dikenal masyarakat
Forst. Manokwari distrik sebagai kayu akway putih. Karakter
Menyambouw.
morfologi yang dimiliki oleh kayu
akway putih ini adalah rata-rata
tinggi pohon adalah 2,34 m dengan
model arsitektur sccarone. Rata-
rata diameter batang adalah 2,15 cm
dengan pepagan bagian luar batang
sedang, jumlah cabang perpohon
adalah 3-4 cabang. Arah tumbuh
cabang terhadap batang utama
adalah 45°-90°. Kayu akway putih
ini memiliki ukuran panjang daun
3,80 cm dengan susunan daun
adalah deccusate dan warna daun
adalah hijau (green yellow). Bentuk
helaian daun adalah lanset dengan
perbandingan panjang dan lebar
adalah 3-5 : 1 cm serta bagian tepi
daunnya yang rata. Distribusi:
Provinsi Papua Barat,
Menyambouw. Ekologi: hutaan
primer dan hutan sekunder.
8 Drimys Provinsi Papua, Drimys pittosporoides Diels.,
pittosporoides Kabupaten Jaywijaya. memiliki tipe status isotype.
Diels. Distribusi: Provinsi Papua,
Kabupaten Jayawijaya pada
ketinggian 3.250 m dpl dengan
koordinat 3°28’12” LS, 138°27’00”
BT. Ekologi: hutan primer dan
hutan sekunder.
9 Drimys Papua New Guinea, Drimys dictyophlebia Diels.,
dictyophlebia gunung Hellwig. memiliki tipe status type isotype.
Diels. Reproduksi dengan bunga.
Distribusi: Papua New Guinea,
Gunung Hellwig pada ketinggian
1.900 m dpl. Ekologi: hutan primer
dan hutan sekunder.
10 Drimys rubiginosa Provinsi Papua, sungai Drimys rubiginosa A. C. Sm.,
A.C. Sm. Idenburg (Taritatu). memiliki tipe status type
lectoisotype. Reproduksi dengan
bunga. Distribusi: Provinsi Papua,
Sungai Idenburg (Taritatu), 18 km
barat daya Bernhard Camp pada
ketinggian 2.150 m dpl. Habitatnya
pada hutan mossy. Ekologi: hutan
primer dan hutan sekunder.
11 Drimys Provinsi Papua, sungai Drimys pachyphylla Diels.,
pachyphylla Diels. Memberamo. memiliki tipe status tipe
lectoisotype. Reproduksi dengan
bunga. Distribusi: Provinsi Papua,
Kabupaten Jayawijaya, Sungai
Memberamo pada ketinggian 3.200
m dpl dengan koordinat 3°28’12”
LS, 138°27’0” BT. Ekologi: hutan
primer dan hutan sekunder.
12 Drimys lamii Diels. Provinsi Papua, Drimys lamii Diels., memiliki tipe
kabupaten Jayawijaya, status lectoisotype dengan tinggi 2
Memberamo.
m dan reproduksi dengan bunga.
Distribusi: Provinsi Papua,
Kabupaten Jayawijaya, Sungai
Memberamo pada ketinggian 2.900
m dpl dengan koordinat 3°28’12”
LS, 138°27’0” BT dan pada
ketinggian 2.480 m dpl dengan
koordinat 3°28’12” LS, 138°27’0”
BT. Ekologi: hutan primer dan
hutan sekunder.
13 Drimys obovata Provinsi Papua, Drimys obovata A. C. Sm.,
A.C. Sm. kabupaten Jayawijaya, memiliki tipe status isotype dan
sekitar Danau
reproduksi dengan bunga.
Habema.
Distribusi: Provinsi Papua,
Kabupaten Jayawijaya, 18 km
tenggara Danau Habema pada
ketinggian 2.350 m dpl, dengan
koordinat 4°7’48” LS, 138°40’12”
BT. Ekologi: hutan primer dan
hutan sekunder
14 Drimys versteegii Papua New Guinea, Drimys versteegii Diels., memiliki
Diels. Wichmanngenergle, tipe status type lectoisotype dan
Hubrecht
memiliki bunga. Distribusi: Papua
complex.
New Guinea, Wichmanngenergle,
Hubrecht Complex pada ketinggian
3.100 m dpl. Ekologi: hutan primer
dan hutan sekunder..
15 Drimys fistulosa Provinsi Papua, Drimys fistulosa Diels., memiliki
Diels. Kabupaten Jayawijaya, tipe status lectoisotype dan
sungai
reproduksinya dengan bunga.
Memberamo.
Distribusi: Provinsi Papua,
Kabupaten Jayawijaya, Sungai
Memberamo pada ketinggian 3.250
m dpl dengan koordinat 3°28’12”
LS, 138°27’0” BT. Ekologi: hutan
primer dan hutan sekunder
16 Drimys cyclopum Provinsi Papua, Drimys cyclopum Diels., memiliki
Diels. Kabupaten Jayapura, tipe status isotype dan memiliki
gunung Cycloop.
bunga. Distribusi: Provinsi Papua,
Kabupaten Jayapura, Gunung
Cycloop pada ketinggian 1.800 m
dpl dengan koordinat 2°31’48” LS,
140°36’0” BT. Habitatnya terdapat
di Bosch. Ekologi: hutan primer dan
hutan sekunder.
17 Drimys tenuiflora Provinsi Papua Barat, Drimys tenuiflora Kan & Hat.,
Kan & Hat. kabupaten Manokwari, memiliki tipe status isotype dan
distrik Anggi,
bereproduksi dengan bunga. Bunga
gunung Arfak, hutan
Mossy. berwarna putih dengan tinggi
tumbuhan 1 m. Distribusi: Provinsi
Papua Barat, Kabupaten
Manokwari, Distrik Anggi, Gunung
Arfak di hutan Mossy pada
ketinggian 1.800 m dpl dengan
koordinat 1°22’48” LS, 133°58’12”
BT. Ekologi: hutan primer dan
hutan sekunder.
18 Drimys Provinsi Papua Barat, Drimys microphylla A. C. Sm.,
microphylla A.C. kabupaten Manokwari, memiliki tipe status type. Bunga
distrik Anggi,
Sm. berwarna putih. Distribusi: Provinsi
gunung Arfak, hutan
Mossy. Papua, Sungai Idenburg (Taritatu),
15 km barat daya dari Bernhard
Camp pada ketinggian 1.800 m dpl.
Ekologi: hutan primer dan hutan
sekunder.
(Sumber: Solekha dan Moeljono, 2018)

Daftar Pustaka
Dust, A. N. 2001. The Developmental Basis of Floral Variation In Drymis winterii. Journal
of Plant Science. 162 (4): 697-717.
Gardner, F. P., Pearce, R. B., & Mitchell, R. L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Johns, R. J. 1997. The forest trees of Irian Jaya. Royal Botanic Gardens Kew, Richmond,
Surrey, England.
Marzuki, I. M., Djoefri, M. H. B., Sandra, A.A., Herdhata A., Surahman, M., & Ehara, H. 2006.
Morphological and essential oil characterization of the Banda nutmeg of Mollucas and
North Mollucas ecotypes. Gakuryoku XIII
Solekha, V.O.R. & Moeljono, S. 2018. Studi Persebaran Tumbuhan Akway (Drymis sp.) di
Papua. Jurnal Kehutanan Papuasia. 4 (1): 1-8.

Anda mungkin juga menyukai