Anda di halaman 1dari 75

Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )

Rencana Tindak Lanjut


NO
Standar Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
URUT 2019 2020 2021
Kegiatan

Buat penetapan unit kerja yang mengelola SIMRS


dengan sumber daya manusia yang terdiri atas kepala
unit serta staf dengan kualifikasi analisis sistem
MIRM.1(Penyelenggaraan sistem informasi programmer hardware dan pemeliharaan jaringan
Ada unit kerja yang mengelola SIM-RS. Belum ada regulasi tentang penetapan unit
manajemen rumah sakit (SIM RS) harus 1 Buat regulasi pedoman panduan SPO tentang SIM RS
(R) kerja yang mengelola SIM RS
mengacu peraturan perundang-undangan.) mengacu pada PMK No 82 tahun 2013 tentang sistem
informasi manajemen rumah sakit Buat program kerja
SIM RS pedoman pengorganisasian dan pedoman
pelayanan SIM RS

Lengkapi bukti serta lakukan proses perencanaan


(Penyelenggaraan sistem informasi RS memiliki proses pendaftaran rawat Belum lengkap bukti proses perencanaa
kebutuhan informasi mengacu pada peraturan
manajemen rumah sakit (SIM RS) harus 2 jalan berbasis SIM-RS. (O,W) (lihat juga kebutuhan informasi mengacu pada peraturan
perundang undangan PMK No 82 tahun 2013 tentang
mengacu peraturan perundang-undangan.) ARK.2) perundang undangan
sistem informasi manajemen rumah sakit

Sediakan di komputer SIM RS bisa diakses informasi


Data serta informasi klinik dan Belum tersedia sistem untuk mengakses data
tentang data informasi klinik data indikator mutu
MIRM.1.1(Rumah sakit mengelola data dan manajerial diintegrasikan sesuai serta informasi klinik dan manajerial
2 data SPM data surveilan PPI dan data keuangan
informasi klinis serta manajerial.) dengan kebutuhan untuk mendukung diintegrasikan sesuai dengan kebutuhan untuk
manajerial harus terintegrasi dalam SIM RS untuk
pengambilan keputusan. (D,W) mendukung pengambilan keputusan
dijadikan bahan pengambilan keputusan

Lengkapi bukti dan lakukan proses perencanaan


kebutuhan informasi melibatkan para PPA para kepala
MIRM.2(Rumah sakit merencanakan dan Proses perencanaan kebutuhan Bukti belum lengkap untuk proses perencanaan
bidang dan pihak lain di luar rumah sakit yang
merancang proses manajemen informasi informasi melibatkan a) sampai dengan kebutuhan informasi melibatkan yang tertuang membutuhkan data Lengkapi bukti penyusunan
1
untuk memenuhi kebutuhan informasi c) sesuai dengan maksud dan tujuan. pada butir a sampai dengan c sesuai dengan
internal maupun eksternal.) (D,W) maksud dan tujuan perencanaan kebutuhan informasi berupa rapat rapat
kordinasi yang melibatkan 3 unsur tersebut dengan
dilengkapi Undangan Materi Absensi Notulen UMAN

(Rumah sakit merencanakan dan merancang Lengkapi bukti serta lakukan proses perencanaan
Proses perencanaan kebutuhan Belum lengkap bukti proses perencanaa
proses manajemen informasi untuk kebutuhan informasi mengacu pada peraturan
2 informasi mengacu pada peraturan kebutuhan informasi mengacu pada peraturan
memenuhi kebutuhan informasi internal perundang undangan PMK No 82 tahun 2013 tentang
maupun eksternal.) perundang-undangan. (D,W) perundang undangan sistem informasi manajemen rumah sakit
Buat perencanaan yang disesuaikan dengan ukuran
rumah sakit kompleksitas pelayanan ketersediaan
(Rumah sakit merencanakan dan merancang staf terlatih dan sumber daya manusia serta tekhnikal
lainnya Perencanaan yang komprehensif meliputi
proses manajemen informasi untuk Perencanaan disesuaikan dengan besar Perencanaan belum sesuai dengan besar dan
3 seluruh unit kerja dan pelayanan yang ada di rumah
memenuhi kebutuhan informasi internal dan kompleksitas rumah sakit. (D,W) kompleksitas rumah sakit
sakit Kumpulkandan lengkapi bukti bukti pada saat
maupun eksternal.)
menyusun perencanaan kebutuhan informasi
melibatkan berbagai unsur dokumen rapat sosialisasi
UMAN

Lengkapi bukti bahwa semua unit pelayanan baik klinis


MIRM.4(Sistem manajemen data dan
dan manajerial memilih indikator yang terkait dengan
informasi rumah sakit menyiapkan
prioritas mereka setelah indikator terpilih indikator
kumpulan serta menentukan data dan Rumah sakit memberikan data yang
Bukti yang diberikan rumah sakit belum lengkap tersebut ditetapkan oleh pimpinan dan diintegrasikan
informasi yang secara rutin (reguler) dibutuhkan oleh badan/pihak lain di
dalam memberikan data yang dibutuhkan oleh ke SIM RS Termasuk juga data data yang dibutuhkan
dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan 2 luar rumah sakit sesuai dengan
badan pihak lain di luar rumah sakit sesuai oleh fihak luar RS sesuai dengan peraturan
profesional pemberi asuhan (PPA), kepala peraturan perundang-undangan. (D,W)
dengan peraturan perundang undangan perundangan Kumpulkan bukti dokumen penyusunan
bidang atau divisi, kepala unit pelayanan, (lihat juga PMKP 6 dan TKRS 5)
indikator dan rapat koordinasi untuk mengintegrasikan
serta badan atau pihak lain di luar rumah
data data dan informasi dengan SIM RS lihat TKRS 5
sakit.)
dan PMKP 6 pada maksud dan tujuan

Lengkapi bukti babwa data data pada sistem informasi


yang sudah dikumpulkan dianalisis dan diubah menjadi
MIRM.5(Data dianalisis diubah menjadi
informasi yang bisa mendukung asuhan pasien
informasi untuk mendukung asuhan pasien, Terdapat bukti bahwa data dianalisis Belum lengkap bukti bahwa data telah dianalisis Misalnya data 10 besar penyakit di setiap SMF bisa
manajemen rumah sakit dan program 1 diubah menjadi informasi mendukung diubah menjadi informasi mendukung asuhan
menjadi dasar menentukan untuk pemilihan Clinical
manajemen mutu, serta pendidikan dan asuhan pasien. (D,W) pasien
Pathway data demografi menurut kelompok agama
penelitian.) bisa dipakai untuk menentukan kerja sama dengan
kelompok rohaniwan agama tertentu dsb

(Data dianalisis diubah menjadi informasi Lengkapi bukti dan lakukan analisis data diubah
Ada bukti namun belum jelas menggambarkan
untuk mendukung asuhan pasien, Terdapat bukti bahwa data dianalisis menjadi informasi mendukung manajemen rumah
bahwa data telah dianalisisn diubah menjadi
manajemen rumah sakit dan program 2 diubah menjadi informasi mendukung informasi untuk mendukung manajemen rumah sakit Misalnya data sistem informasi kepegawaian
manajemen mutu, serta pendidikan dan manajemen rumah sakit. (D,W) data profil kepegawaian bisa diinput dari SIM RS untuk
sakit
penelitian.) menentukan pembagian jasa remunerasi

(Data dianalisis diubah menjadi informasi Lenglapi bukti dan lakukan analisis data untuk diubah
Terdapat bukti namun belum legkap
untuk mendukung asuhan pasien, Terdapat bukti bahwa data dianalisis menjadi informasi mendukung program manajemen
menjelaskan bahwa data telah dianalisis diubah
manajemen rumah sakit dan program 3 diubah menjadi informasi mendukung menjadi informasi yang mendukung program mutu Perkembangan indikator mutu bisa dilihat dari
manajemen mutu, serta pendidikan dan program manajemen mutu. (D,W) capaian mutu harian mingguan Bulanan dari SIM RS
penelitian.) manajemen mutu sudah berupa analisis berbentuk grafik
(Data dianalisis diubah menjadi informasi
untuk mendukung asuhan pasien, Terdapat bukti bahwa data dianalisis
manajemen rumah sakit dan program 4 diubah menjadi informasi mendukung
manajemen mutu, serta pendidikan dan pendidikan dan penelitian. (D,W)
penelitian.)

Seluruh data dan informasi disampaikan sesuai


kebutuhan pengguna namun tidak semua data bisa
MIRM.6(Penyampaian data dan informasi Ada beberapa data dan informasi yang bisa
diakses oleh pengguna karena pengguna yang akan
secara tepat waktu dalam format yang Data dan informasi disampaikan sesuai disampaikan namun SIM RS belum bisa
1 mengakses data informasi di SIM RS Siapkan SIM RS
memenuhi harapan pengguna dan dengan kebutuhan pengguna (D,W) terintegrasi siapkan SIM RS dan disediakan user
dan harus mempunyai user id kecuali data yang
frekuensi yang dikehendaki.) id untuk pengguna yang bisa mengakses
sifatnya publikasi Data yang disampaikan harus
dilakukan verifikasi sebelum dipublikasi

(Penyampaian data dan informasi secara Belum semua pengguna dapat menerima data Siapkan SIM RS dan pengguna menerima data dan
Pengguna menerima data dan
tepat waktu dalam format yang memenuhi dan informasi dalam format yang sesuai dengan informasi dalam format yang sesuai dengan yang
2 informasi dalam format yang sesuai
harapan pengguna dan dengan frekuensi yang dibutuhkan karena masih tersimpan dalam dibutuhkan tidak seluruh data bisa dirubah oleh
dengan yang dibutuhkan (D,W)
yang dikehendaki.) data rs dan masih menyiapkan SIM RS pengguna

(Penyampaian data dan informasi secara


tepat waktu dalam format yang memenuhi Pengguna menerima data dan Belum tepat waktu untuk pengguna SIM RS Lengkapi bukti bahwa pelaksanaan pengguna SIM RS
3
harapan pengguna dan dengan frekuensi informasi tepat waktu. (D,W) menerima data dan informasi dapat menerima data dan informasi tepat waktu
yang dikehendaki.)

(Penyampaian data dan informasi secara Staf pengolah data memiliki hak akses Dari hasil telusur yang didapatkan bahwa staf
Staf pengolah data memiliki hak akses ke data dan
tepat waktu dalam format yang memenuhi 4 ke data dan informasi yang dibutuhkan pengolah data hak akses ke data informasi yang informasi yang dibutuhkan sesuaikan dengan tanggung
harapan pengguna dan dengan frekuensi sesuai dengan tanggung jawabnya. dibutuhkan belum sesuai dengan tanggung
yang dikehendaki.) (W,S) jawabnya jawabnya

Rumah sakit menyediakan fasilitas


MIRM.7(Rumah sakit mendukung asuhan
untuk mendapatkan Informasi ilmiah
pasien, pendidikan, serta riset dan
2 terkini dan informasi lain secara tepat
manajemen melalui penyediaan informasi
waktu untuk mendukung pendidikan
yang tepat waktu dari sumber data terkini.)
klinik. (D,O,W)

(Rumah sakit mendukung asuhan pasien, Rumah sakit menyediakan fasilitas


untuk mendapatkan informasi ilmiah
pendidikan, serta riset dan manajemen
3 terkini dan informasi lain secara tepat
melalui penyediaan informasi yang tepat
waktu untuk mendukung penelitian.
waktu dari sumber data terkini.)
(D,O,W)
Sediakan tempat penyimpanan rekam medis yang
menjamin keamanan dan kerahasiaan rekam medis Di
pintu ruangan berkas rekam medis harus terdapat
tulisan hanya yang berkepentingan yang boleh masuk
ruangan berkas sebaiknya dipasang pintu dengan
handkey untuk keamanan Alat pemadam kebakaran
MIRM.8(Rumah sakit menyelenggarakan Belum lengkap bukti bahwa tempat belum
Tersedia tempat penyimpanan rekam harus tersedia di salah satu pojok ruang berkas rekam
pengelolaan rekam medis terkait asuhan 3 medis yang menjamin keamanan dan sesuai untuk penyimpanan berkas rekam medis medis Di ruangan rawat inap harus menyediakan
pasien sesuai dengan peraturan perundang- yang menjamin keamanan dan kerahasiaan
undangan.) kerahasiaan rekam medis. (D,O,W) rekam medis tempat penyimpanan berkas rekam medis yang
tertutup dan hanya boleh diakses oleh orang yang
berhubungan dengan pasien Seluruh staf rekam medis
dilakukan angkat sumpah dan bukti angkat sumpah
kerahasiaan rekam medis dimasukan sebagai bagian
dari file karyawan hanya terdapat 4 staff rekam medis
yang disumpah dari 16 staff yang ada

Tingkatkan kepatuhan petugas dalam mengisi rekam


medis pasien dengan lengkap dan tulisan yang dapat
terbaca Lakukan monitoring secara berkala 1
kelengkapan berkas rekam medis 2 kerangka waktu
MIRM.9(Setiap pasien memiliki rekam medis Rekam medis pasien terisi dengan Rekam medis masih belum lengkap
pengisian misalnya pengkajian awal harus diisi 1x24
yang formatnya selalu diperbaharui 4 lengkap dan dengan tulisan yang dapat pengisisannya dari observasi 10 rekam medis
jam 3 keterbacaan tulisan termasuk penggunaan
(terkini).) dibaca. (D,O) hanya 5 yang tersisi lengkap
singkatan yang tidak sesuai dengan SPO 4 autentifikasi
setiap yang mengisi harus melengkapi tanggal dan jam
paraf tanda tangan nama jelas dan cap PPA termasuk
ttd pasien keluarga admission

Laksanakan penyimpanan rekam medis pasien


Dalam rentang waktu penyimpanan terjamin keamanan dan kerahasiaan rekam medis
Ketersediaan ruang penyimpanan rekam medis
MIRM.10(Rumah sakit mempunyai regulasi berkas rekam medis, Rumah Sakit
2 belum memenuhi syarat dari keamanan dan
tentang retensi rekam medis.) menjamin keamanan dan kerahasiaan
kerahasiaan
rekam medis (O,W)
Sediakan ruang penyimpanan rekam medis yang
memenuhi syarat

Dokumen, data dan informasi dalam


Buat program pengelolaan dokumen data dan
bentuk berkas dimusnahkan setelah
(Rumah sakit mempunyai regulasi tentang Belum ada tindakan untuk pemusnahan informasi dalam bentuk berkas yang dimusnahkan
3 melampaui periode waktu
retensi rekam medis.) penyimpanan sesuai peraturan dokumen yang sesuai peraturan perundangan setelah melampaui periode waktu penyimpanan
Lengkapi dengan berita acara pemusnahan
perundangan (D,W)
Lakukan upaya untuk memudahkan pengisian susun
Berkas rekam medis belum tersusun sesuai sesuai dengan regulasi bisa dibedakan warna kertas
regulasi Penomoran masih belum jelas berkas rekam medis terutama berkas untuk dokter
MIRM.13(Rumah sakit menyediakan rekam Berkas RM pasien tersusun sesuai
5 penempatan tata urutan berkas tidak teratur supaya dokter mudah mengisi termasuk warna kertas
medis untuk setiap pasien.) regulasi. (D,O) (lihat juga AP)
sulit untuk mencari berkas ketika akan membaca berkas yang integratif Kualitas map dan kertas harus
berkas rekam medis berkualitas supaya tidak mudah sobek kertas mudah
terlipat

MIRM.13.1(Rekam medis pasien memuat


informasi yang memadai untuk
mengidentifikasi pasien, mendukung
Rekam medis berisi informasi yang
diagnosis, justifikasi pengobatan, dokumen
3 memadai untuk mendukung diagnosis. Belum lengkap bukti rekam medis yang memadai Lengkapi bukti rekam medis yang memadai untuk
pemeriksaan dan hasil pengobatan, serta untuk mendukung diangnosis mendukung diangnosis tingkatkan implementasi
(D,O)
meningkatkan kesinambungan asuhan di
antara profesional pemberi asuhan (PPA)
termasuk manajer pelayanan pasien (MPP).)

(Rekam medis pasien memuat informasi


yang memadai untuk mengidentifikasi
pasien, mendukung diagnosis, justifikasi Rekam medis berisi informasi yang memadai
Rekam medis berisi informasi yang Tingkatkan implementasi pada rekam medis yang
pengobatan, dokumen pemeriksaan dan untuk memberi justifikasi asuhan dan
4 memadai untuk memberi justifikasi berisi informasi yang memadai untuk memberi
hasil pengobatan, serta meningkatkan pengobatan namun belum lengkap
asuhan dan pengobatan. (D,O) justifikasi asuhan dan pengobatan
kesinambungan asuhan di antara pengisisannya
profesional pemberi asuhan (PPA) termasuk
manajer pelayanan pasien (MPP).)

(Rekam medis pasien memuat informasi


yang memadai untuk mengidentifikasi
pasien, mendukung diagnosis, justifikasi
Rekam medis berisi informasi yang Belum konsisten dalam mendokumentasikan Tingkatkan implementasi pada rekam medis pasien
pengobatan, dokumen pemeriksaan dan
5 memadai untuk mendokumentasikan informasi yang memadai untuk pemberian dan yang berisi informasi yang memadai untuk
hasil pengobatan, serta meningkatkan
pemberian dan hasil pengobatan. (D,O) hasil pengobatan mendokumentasikan pemberian da hasil pengobatan
kesinambungan asuhan di antara
profesional pemberi asuhan (PPA) termasuk
manajer pelayanan pasien (MPP).)
(Rekam medis pasien memuat informasi
yang memadai untuk mengidentifikasi
pasien, mendukung diagnosis, justifikasi
Aktivitas manajer pelayanan pasien Belum konsisten untuk pelaksanaan aktifitas Tingkatakan pelaksanaan aktivitas manajer pelayanan
pengobatan, dokumen pemeriksaan dan
6 dicatat dalam rekam medis. (MPP) pencatatan dalam rekam medis pasien oleh pasien dicatat dalam rekam medis form A untuk
hasil pengobatan, serta meningkatkan
(D,O) manajer pelayanan pasien screening form B untuk asuhan MPP
kesinambungan asuhan di antara
profesional pemberi asuhan (PPA) termasuk
manajer pelayanan pasien (MPP).)

Bukti Asesmen awal dokter Caper perawat IGD


Rekam medis pasien gawat darurat yang ada di
MIRM.13.1.(Rekam medis setiap pasien Lengkapi dokumen rekam medis pasien gawat darurat
Rekam medis pasien gawat darurat RS belum konsisten memuat waktu kedatangan
gawat darurat memuat jam kedatangan, cantumkan waktu kedatangan keluar dari unit gawat
memuat waktu kedatangan dan keluar dan keluar dari unit pelayanan gawat darurat
ringkasan kondisi pasien saat keluar dari 2 darurat lakukan evaluasi pelayanan Sosialisasikan
gawat darurat, dan instruksi tindak lanjut dari unit pelayanan gawat darurat. cantumkan waktu kedatangan dan waktu keluar melalui SPO dan tingkatkan kepatuhan petugas untuk
(D,O) IGD dan dilakukan evaluasi kepatuhan mencatat
asuhan.) waktu tersebut karena ada SPM tentang respon pendokumentasian
time pelayanan

MIRM.13.2(Regulasi rumah sakit


Terdapat bukti individu yang
mengidentifikasi mereka yang berhak untuk Bukti kurang jelas untuk individu yang
berwenang mengisi rekam medis dan Sosialisasi terus menerus SPO dan pemahaman cara
mengisi rekam medis pasien serta 3 berwenang mengisi rekam medis dan
memahami cara melakukan koreksi. melakukan koreksi lengkapi bukti
menentukan isi rekam medis dan format memahami cara melakukan koreksi
(W,O)
rekam medis.)

MIRM.13.3(Setiap profesional pemberi


Kurang jelas dalam penulisan dan kepatuhaan Tingkatkan implementasi kepatuhan dan sosialisasikan
asuhan (PPA) yang mengisi rekam medis Tanggal dan jam pengisian rekam
2 kurang untuk penulisan waktu pada rekam agar tanggal dan jam pengisian rekam medis dapat
menulis identitas setelah pencatatan medis dapat diidentifikasi. (D,O)
medis diidentifikasi
dibuat.)

MIRM.13.4(Dalam upaya perbaikan kinerja,


Rekam medis pasien direview secara Belum ada penetapan program untuk tim Buat program untuk melalukan program review rekam
rumah sakit secara teratur melakukan 2
berkala. (D,W) melakukan review rekam medis secara berkala medis secara berkala
evaluasi atau review rekam medis.)

(Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit


Review menggunakan sampel yang Belum sesuai sampel yang digunakan untuk Laksanakan review menggunakan sampel yang
secara teratur melakukan evaluasi atau 3
mewakili. (D,W) review buat dansesuakan dengan regulasi mewakili sesuaikan regulasi
review rekam medis.)

(Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit Fokus review adalah pada ketepatan Belum bisa fokus review sasaran tentukan pada
secara teratur melakukan evaluasi atau 4 waktu, keterbacaan dan kelengkapan ketepatan waktu keterbacaan dan kelengkapan Laksanakan fokus review sasaran pada ketepatan
waktu keterbacaan dan kelengkapan rekam medis
review rekam medis.) rekam medis. (D,W) rekam medis

(Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit Proses review termasuk isi rekam Sudah melakukan review proses review
Laksanakan proses review isi rekam medis sesuai
secara teratur melakukan evaluasi atau 5 medis harus sesuai dengan peraturan termasuk isi rekam medis harus sesuai dengan
dengan peraturan dan perundang undangan
review rekam medis.) dan perundang-undangan. (D, W) peraturan dan perundang undangan
Belum lengkap bukti melakukan proses review
(Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit Proses review termasuk rekam medis pada rekam medis pasien yang masih dirawat Laksanakan proses review isi rekam medis pasien yang
secara teratur melakukan evaluasi atau 6 pasien yang masih dirawat dan pasien masih dirawat dan pasien yang sudah pulang dan
dan untuk pasien yang sudah pulang belum
review rekam medis.) yang sudah pulang. (D, W) lakukan sesuai regulasi
konsisten

(Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit


Hasil review dilaporkan secara berkala Belum ada pelaporan hasil review yang Laksanakan review dan hasil review dilaporkan secara
secara teratur melakukan evaluasi atau 7
kepada Direktur rumah sakit. (D,W) dilaporkan kepada direktur secara berkala berkala kepada Direktur rumah sakit
review rekam medis.)

MIRM.14(Kerahasiaan dan privasi informasi Terdapat bukti regulasi dilaksanakan. Implementasikan EP ini dan lengkapi bukti
2 Bukti kurang lengkap untuk pelasanaan reguasi
dijaga.) (D, W) pelaksanaan monev tentang privacy dan kerahasiaan

Kepatuhan pelaksanaan regulasi Monitoring kepatuhan dalam pelaksanaan Tingkatkan monitoring kepatuhan pelaksanaan
(Kerahasiaan dan privasi informasi dijaga.) 3
dimonitor. (D,W) regulasi kurang regulasi

RS memiliki proses pendaftaran rawat


Rumah sakit belum memiliki proses pendaftaran Sediakan proses pendaftaran rawat inap berbasis SIM
MIRM.1(Penyelenggaraan sistem informasi inap berbasis SIM-RS sehingga publik
rawat inap yang berbasis SIM RS sehingga publik RS sehingga publik dapat mengetahui tempat fasilitas
manajemen rumah sakit (SIM RS) harus 3 dapat mengetahui tempat / fasilitas
dapat mengetahui tempat fasilitas yang masih yang masih tersedia Tempatkan poster baner tentang
mengacu peraturan perundang-undangan.) yang masih tersedia. (O,W) (lihat juga
tersedia alur pendaftaran termasuk cara pendaftaran on line
ARK.2)

(Penyelenggaraan sistem informasi Sumber daya manusia dalam unit kerja


Belum memiliki sumber daya manusia dalam Sediakan sumber daya manusia dalam unit kerja SIM
manajemen rumah sakit (SIM RS) harus 4 SIM-RS memiliki kompetensi dan sudah unit kerja SIM RS yang terlatih dan kompeten
RS memiliki kompetensi dan sudah terlatih
mengacu peraturan perundang-undangan.) terlatih. (D,W)
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )

Rencana Tindak Lanjut


NO
Standar Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
URUT 2019 2020 2021
Kegiatan

Pada saat observasi di ruang laboratorium


didapatkan hasil dari identifikasi pasien yang
tidak sesuai dengan regulasi didapatkan petugas
laboratorium yg sedang mengambil spesimen
darah tidak melakukan identifikasi baik verbal Laksanakan identifikasi pasien sebelum
SKP.1(Rumah sakit menetapkan regulasi Identifikasi pasien dilakukan sebelum dilakukan
tindakan, prosedur diagnostik, dan terapeutik. maupun visual Wawancara dengan pasien
dilakukan tindakan prosedur diagnostik dan
untuk menjamin ketepatan (akurasi) 3
mengatakan tidak semua petugas menanyakan terapeutik sesuai dengan yang sudah ditetapkan
identifikasi pasien) (O,W,S)
nama dan tanggal lahir dan ada sebagian di regulasi RS
menanyakan nama saja dan tidak mencocokan
dengan gelang pasien 2 dari 5 staf yang jaga
bingung saat memperagakan pelaksanaan
identifikasi pasien

Rumah sakit sudah menetapkan besaran nilai


kritis hasil pemeriksaan diagnostik namun baru Lengkapai Regulasi tentang penetapan besaran
SKP.2.1(Rumah sakit menetapkan Rumah sakit menetapkan besaran nilai kritis terbatas pada nilai kritis laboratorium dan nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostik kritis
regulasi untuk proses pelaporan hasil 1 hasil pemeriksaan diagnostik dan hasil diagnostik radiologi dan hasil diagnostik kritis lainnya belum lainnya yg belum ada Kedokteran nuklir USG
pemeriksaaan diagnostik kritis.) kritis. (lihat juga AP 5.3.2). (R) ada Kedokteran nuklir USG MRI Diagnostik MRI Diagnostik Jantung dan pemeriksaan
Jantung dan pemeriksaan Diagnostik yang Diagnostik yang dilakukan di TT pasien
dilakukan di TT pasien

Tempat penyimpanan, pelabelan, dan


SKP.3(Rumah sakit menetapkan regulasi 3 dari depo farmasi yang ada tidak memilik Pastikan seluruh depo farmasi yang ada
penyimpanan obat yang perlu diwaspadai
untuk melaksanakan proses daftar obat yang perlu diwaspadai 1 diantaranya memilik daftar obat yang perlu diwaspadai dan
4 termasuk obat dalam kelompok nama obat rupa
meningkatkan keamanan terhadap ucapan mirip (NORUM) diatur di tempat aman. tidak menyimpan obat yg perlu diwaspadai menyimpan obat yg perlu diwaspadai NORUM
obat-obat yang perlu diwaspadai.) NORUM di tempat yang aman di tempat yang aman
(D,O,W)

Tidak konsisten pelaksanakan program


kebersihan tangan hand hygiene diseluruh
SKP.5(Rumah sakit menetapkan regulasi
rumah sakit Pada pelaksanaan peragaan cuci
untuk menggunakan dan melaksanakan Rumah sakit melaksanakan program kebersihan Laksanakan program kebersihan tangan hand
evidence-based hand hygiene guidelines 2 tangan (hand hygiene) di seluruh rumah sakit tangan 3 dari 10 staff tidak melakukan 6 langkah hygiene di seluruh rumah sakit baik untuk staf
cuci tangan degan benar 10 dari pasien dan
untuk menurunkan risiko infeksi terkait sesuai regulasi (D,W) keluarga yang diminta untuk demokan cuci pasien keluarga pasien dan pengunjung rs
pelayanan kesehatan.)
tangan 4 diantarannya tidak sesuai drgan protap
Hand higyen
(Rumah sakit menetapkan regulasi
3 dari 10 staff yang diminta untuk
untuk menggunakan dan melaksanakan Staf rumah sakit dapat melakukan cuci tangan memperagakan cuci tangan 3 diantaranya Lakukan resosialisasi kepatuhan HH jadwal
evidence-based hand hygiene guidelines 3 sesuai dengan prosedur. ( lihat juga PPI 9 EP 6). undangan daftar hadir laporan dan bukti
kurang tepat dalam melaksanakan 6 langkah cuci
untuk menurunkan risiko infeksi terkait (O,W,S) sosialisasi
tangan
pelayanan kesehatan.)

(Rumah sakit menetapkan regulasi


untuk menggunakan dan melaksanakan Ada bukti staf melaksanakan lima saat cuci Di ruang ranap 3 dari 5 staf yang jaga tdk cuci Lakukan resosialisasi kepatuhan HH jadwal
evidence-based hand hygiene guidelines 4 tangan ketika berpindah dari satu pasien ke undangan daftar hadiar laporan dan bukti
tangan. (W,O,S)
untuk menurunkan risiko infeksi terkait pasien lainnya saat akan mememeriksa pasien sosialisasi
pelayanan kesehatan.)

Tidak lengkap bukti rumah sakit melaksanakan


evaluasi terhadap upaya menurunkan angka
(Rumah sakit menetapkan regulasi infeksi terkait pelayanan kesehatan Laporan Lakukan evaluasi survey kepatuhan terhadap
Ada bukti rumah sakit melaksanakan evaluasi
untuk menggunakan dan melaksanakan evaluasi PPI tidak lengkap dalam 1 tahun baru cuci tangan pemahaman 5 momen kelengkapan
terhadap upaya menurunkan angka infeksi
evidence-based hand hygiene guidelines 6 melaporkan trimester pertama Hasil fasilitas cuci tangan sikap dan perilaku petugas
terkait pelayanan kesehatan.(Lihat juga PPI 9 EP
untuk menurunkan risiko infeksi terkait Wawancara dg ketua PPI program evaluasi blm dalam desinfeksi peralatan non critical laporkan
6 ). (D,W)
pelayanan kesehatan.) menyeluruh dijalankan Bukti pertemuan dan buat MONEV
evaluasi tdk lengkap undangan ada absensi ada
materi dan laporan tdk ada

Telusur RM di rawat inap ditemukan 10 RM Tingkatkan implementasi proses asesmen awal


pasien beresiko jatuh 7 diantaranya asesmen lanjutan asesmen ulang dari pasien
SKP.6(Rumah sakit melaksanakan upaya Rumah sakit melaksanakan proses asesmen dilaksanakan asesmen awal dan 5 yang pasien rawat inap yang berdasar catatan
awal, asesmen lanjutan, asesmen ulang dari
mengurangi risiko cedera akibat pasien 3 dilakukan asesmen ulang Hasil wawancara teridentifikasi risiko jatuh Lakukan edukasi ke
pasien pasien rawat inap yang berdasar catatan
jatuh.) dengan 10 orang perawat 4 diantaranya tidak semua perawat rawat inap tentang prosedur
teridentifikasi risiko jatuh (D,O,W)
bisa menjelaskan prosedur asesmen resiko jatuh asesmen resiko jatuh baik awal lanjutan
pada pasien maupun ulang
Lakukan langkah langkah untuk pencegahan
risiko pasien jatuh sesuai hasil skoring risiko
jatuh yaitu a asesmen risiko jatuh b asesmen
ulang risiko jatuh c pemasangan gelang risiko
Langkah langkah untuk mengurangi risiko jatuh warna kuning d edukasi pencegahan jatuh dan
bagi pasien dari situasi dan lokasi yang dicatat di lembar edukasi e tempatkan pasien di
menyebabkan pasien jatuh belum konsisten dan bed yang terpasang side rail Lakukan ronde
(Rumah sakit melaksanakan upaya Langkah-langkah diadakan untuk mengurangi menyeluruh pada semua area RS yg beresiko pencegahan risiko jatuh secara berkala dengan
mengurangi risiko cedera akibat pasien 4 risiko jatuh bagi pasien dari situasi dan lokasi untuk pasien jatuh Ditemui tangga tidak cara seklist 1 kepatuhan implementasi pasien
jatuh.) yang menyebabkan pasien jatuh (D,O,W) terdapat peganggannya semua pintu kamar risiko jatuh a sampai dengan f 2 menilai
mandi pasien pintu masih terbuka kearah dalam kelayakan fasilitas tempat tidur blankar kondisi
lantai kamar mandi masih licin belum ada bel di roda rem pengaman side rail 3 penerangan
setiap kamar pasien lampu kamar mandi 4 lantai kamar mandi tidak
licin 5 fungsi bel di rs tersebut belum terdapat
bel pasien baik di dekat bed pasien maupun di
kamar mandi Dokumentasikan di dalam rekam
medis pasien
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )

Rencana Tindak Lanjut


Standar NO Urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

Lakukan asesmen kemampuan dan kemauan


belajar pasien dan keluarga

HPK.1.1(Rumah sakit memberikan asuhan Buat formulir


Belum ada bukti lengkap pelaksanaan asesmen
dengan menghargai agama, keyakinan dan Agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi asesmen yang memuat a Keyakinan serta nilai
kemampuan dan kemauan belajar pasien dan
nilai-nilai pribadi pasien, serta merespons 1 pasien teridentifikasi (D,W). (lihat juga nilai pasien dan keluarga b Kemampuan
keluarga yang meliputi butir a sampai dengan e
permintaan yang berkaitan dengan bimbingan MKE.8 EP 1)
dimaksud dan tujuan dan dicatat di rekam medis membaca tingkat pendidikan dan bahasa yang
kerohanian.) digunakan c Hambatan emosional dan motivasi
d Keterbaatasan fisik dan kognitif e Kesediaan
pasien untuk menerima informasi Isi dan
lengkapi dokumen tersebut

HPK.1.2(lnformasi tentang pasien adalah Keinginan akan kebutuhan pasien untuk Belum lengkap bukti bahwa rumah sakit
Lengkapi bukti Pada saat transfer pasien maka
rahasia dan rumah sakit diminta menjaga privasi dihormati saat wawancara klinis, memberikan kebutuhan pasien untuk privaci
6 gunakan selimut termasuk transfer jenazah
kerahasiaan informasi pasien serta pemeriksaan, prosedur, pengobatan dan dihormati saat wawancara klinis pemeriksaan
harus menggunakan blankar khusus
menghormati kebutuhan privasinya.) transfer pasien. (O,W) prosedur pengobatan dan transfer pasien

Lengkapi bukti dan lakukan sosialisasi ke staf


administrasi pelayanan rawat inap tersirat EP ini
Promkes membuat leaflet dan tulisan informasi
tata tertib RS tentang dilarang membawa barang
HPK.1.3(Rumah sakit menetapkan ketentuan Pasien menerima informasi tentang Bukti kurang lengkap untuk diinformasikan
barang berharga dan menjaga barang milik
untuk melindungi harta benda milik pasien dari 2 tanggung jawab rumah sakit dalam kepada pasien bahwa rumah sakit bertanggung
pribadi dari kehilangan pencurian dan
kehilangan atau pencurian.) menjaga barang milik pasien. (D,W) jawab dalam menjaga barang milik pasien
kehilangan barang berharga bukan
tanggungjawab rs Buat form penitipan barang
milik pasien untuk barang milik pasien yang
pasien keluarganya tidak mampu menjaganya

RS harus mengelola keselamatan dan keamanan


area yang terdapat populasi yang beresiko
RS belum mempunyai daftar daerah yang seperti yang diminta MFK 4 dengan
Daerah terpencil, daerah terisolasi, dan terisolasi rawan terjadi tindak kekerasan belum menempatkan security pemasangan finger
HPK 1.4(Pasien yang rentan terhadap
rawan terjadinya tindak kekerasan di ada pengawasan melalui personel security barcode di ruang bayi kamar operasi yang dapat
kekerasan fisik serta kelompok pasien yang 2
rumah sakit dimonitor. (lihat juga mfk 4) petugas atau sistem CCTV belum ada akses dipantau di ruang security termasuk CCTV untuk
berisiko diidentifikasi dan dilindungi.) (O,W) pintu khusus untuk pasien risiko kekerasan area parkir penerapan kartu tunggu pasien
penculikan untuk pasien yang dirawat kartu tamu untuk
pengunjung tamu rumah sakit Implementasikan
EP ini
Lakukan sosialisasi terkait EP ini Lengkapi bukti
sosialisasi terdiri undangan materi absensi
Staf rumah sakit memahami peran notulen UMAN proses perlindungan bisa dilihat
(Pasien yang rentan terhadap kekerasan fisik mereka dalam tanggung jawabnya dalam Saat di wawancara dari 10 staf yang di tanyakan adanya CCTV di lokasi tertentu untuk
serta kelompok pasien yang berisiko 3 5 dapat menjelaskan area yang berisiko dan
melaksanakan proses perlindungan. perlindungan dan keamanan pasien monitor
diidentifikasi dan dilindungi.) penanganan bila terjadi tindak kekerasan
(D,O,W) bisa dilihat di bagian sekuriti daftar pasien bayi
rawat gabung terdapat di meja sekuriti yang
tugas diarea ruang perinatologi

Seluruh PPA harus memperkenalkan diri ketika


pertama kali bertemu dengan pasien Bukti
pelatihan atau sosialisasi terkait dukungan dan
peran PPA staf klinis dan seluruh staf terhadap
Staf dilatih dan terlatih melaksanakan 5 dari 10 yang diwawancara mengatakan bahwa
implementasi hak paisen dan keluarga Bukti
HPK 2(Rumah sakit menetapkan regulasi dan regulasi dan perannya dalam mendukung tdk memperkenalkan diri ketika pertama
pelatihan antara lain a proposal b kerangka
proses untuk mendukung partisipasi pasien 2 hak pasien dan keluarga untuk bertemu pasien belum semua staf terlatih dalam
acuan c undangan peserta d materi e daftar
dan keluarga di dalam proses asuhan.) berpartisipasi dalam proses melaksanakan rugulasi dan perannya dalam
hadir f pre test dan post test g CV nara sumber
pelayanannya. (D,W,S) mendukung hak pasien
kompeten h sertifikat inhouse training tentang
hak pasien dan keluarga tingkatkan konsistensi
antara implementasi dan regulasi yag sudah
disusun

Pasien diberi tahu bilamana ?persetujuan Bukti dokumen informed consent dari 10 rekam
HPK 2.1(Pasien diberitahu tentang semua tindakan? (informed consent) diperlukan medis 5 tdk lengkap Dari 10 pasien yang Lengkapi inplementasi Pelaksanaan informed
4
aspek asuhan medis dan tindakan.) dan bagaimana proses memberikan diwawancara ada 5 pasien yang mengatakan consent dilaksanakan oleh DPJP
persetujuan. (D,W) bahwa informasi dijelaskan oleh perawat

Implementasikan EP ini termasuk lengkapi


Pasien dijelaskan dan memahami tentang Bukti penjelasan tentang hasil yang diharapkan dokumen pemberian informasi hasil pengobatan
proses asuhan dan pengobatan dari 10 rekam
(Pasien diberitahu tentang semua aspek hasil yang diharapkan dari proses asuhan termasuk hasil yang tidak diharapkan harus
5 medis 6 tdk lengkap Dari 10 DPJP yang
asuhan medis dan tindakan.) dan pengobatan (lihat juga ARK.2.1 EP 2 dicatat dalam rekam medis lembar edukasi
diwawancara ada 4 yang mengatakan bahwa
dan PAP.2.4). (D,W) yang di tanda tangani oleh dokter dan pasien
penjelasan tdk termasuk penjelasan hasil
keluarga sesuai standar ARK 2 4 EP 2 PAP 2 4

Tdk ada bukti pelaksanaan pemberian


Pasien dijelaskan dan memahami bila
(Pasien diberitahu tentang semua aspek penjelasan tentang hasil yang tdk terduga Pada Buat bukti dan dokumtasikan pelaksanaan
6 terjadi kemungkinan hasil yang tidak pemberian penjelasan tentang hasil yang tdk
asuhan medis dan tindakan.) terduga (lihat juga PAP.2.4 EP 2). (D,W) wawancara dengan DPJP hal tsb sdh dilakukan terduga
tetapi belum tertulis
Implementasikan EP ini jelaskan kepada pasien
Pasien dan keluarga dijelaskan dan
Bukti belum lengkap dari 10 pasien dan keluarga tentang rencana asuhan hasil yang diharapkan
memahami tentang haknya dalam
(Pasien diberitahu tentang semua aspek hanya 5 yang dijelaskan dan memahami tentang dari asuhan dan perkiraan biayanya dan
7 berpartisipasi membuat keputusan terkait haknya dalam berpartisipasi membuat
asuhan medis dan tindakan.) penjelasan harus bisa difahami oleh pasien ARK
asuhan jika diinginkan (ARK.2.1 EP 4 dan
MKE.9 EP 5). (W) keputusan terkait asuhan jika diinginkan 2 1 EP 4 Bukti materi edukasi dicatat dalam
rekam medis pasien MKE 9 EP 5

Lengkapi bukti dan tingkatkan implementasinya


EP ini dengan disertakan bukti pengisian form
HPK 2.2(Pasien dan keluarga menerima
Pasien diberi informasi tentang elemen a) Bukti implementasi pada pemberian informasi pemberian informasi dalam persetujuan
informasi tentang penyakit, rencana tindakan,
2 sampai j) yang relevan dengan kondisi tentang elemen a sampai dengan j yang relevan penolakan tindakan harus diisi lengkap
dan DPJP serta para PPA lainnya agar mereka
dan rencana tindakan (D,W) dengan kondisi dan rencana tindakan sebaiknya sudah dibuat form persetujuan
dapat memutuskan tentang asuhannya.)
penolakan tindakan yang sudah terisi lengkap
dari a sampai j pada maksud dan tujuan HPK 2 2

Lengkapi regulasi tingkatkan implementasinya


(Pasien dan keluarga menerima informasi dan lakukan monev secara rutin wawancara
DPJP, PPJA dan PPA lainnya harus Regulasi tentang pemberian informasi belum
tentang penyakit, rencana tindakan, dan DPJP dengan pasien apakah mengetahui siapa DPJP
3 memperkenalkan diri saat pertama kali mencantumkan aspek rencana asuhan dan
serta para PPA lainnya agar mereka dapat dan PPJA yang merawatnya buat laporan
bertemu pasien. (W,S) partisipasi dalam pengambilan keputusan
memutuskan tentang asuhannya.) surveynya dan jadikan indikator kinerja dokter
perawat PPA

Tingkatkan implementasinya dan dokumntasikan


pada ARK 4 4 EP 2 implementasinya adalah bukti
HPK 2.3(Rumah sakit memberitahu pasien dan Rumah sakit memberitahukan pasien dan Rumah sakit telah memberitahukan pasien dan
bahwa DPJP memberikan edukasi tentang risiko
keluarganya tentang hak dan tanggung jawab keluarganya tentang konsekuensi dari keluarga nya tentang konsekuensi dari
2 jika pasien menolak atau menghentikan
mereka yang berhubungan dengan penolakan keputusan mereka.(D,W) (lihat juga ARK keputusan mereka namun belum lengkap bukti
pengobatan pada lembar edukasi dan lembar
atau tidak melanjutkan pengobatan.) 4.4, EP 2). yang didokumentasikan informed consent Tingkatkan kepatuhan
terhadap EP ini

Tingkatkan implementasinya berupa keputusan


pasien dan keluarga yang sudah diambil harus
(Rumah sakit memberitahu pasien dan Rumah sakit memberitahukan pasien dan Bukti dokumen informed consent dari 10 rekam
didokumentasikan pada lembar informed
keluarganya tentang hak dan tanggung jawab keluarganya tentang tanggung jawab medis 5 tdk lengkap Dari 10 pasien yang
mereka yang berhubungan dengan penolakan 3 mereka berkaitan dengan keputusan diwawancara ada 5 pasien yang mengatakan consent dan pada lembar edukasi tentang
tanggungjawab pasien ketika mengambil
atau tidak melanjutkan pengobatan.) tersebut. (D,W) bahwa informasi dijelaskan oleh perawat
keputusan menolak atau menghentikan
pengobatan di tanda tangani berikut saksi saksi
lengkapi bukti dan tingkatkan implementasinya
berupa rumah sakit memilihkan sarana fasilitas
Bukti penjelasan tentang hasil yang diharapkan
(Rumah sakit memberitahu pasien dan Rumah sakit memberitahukan pasien dan kesehatan terdekat dengan lokasi pasien jika
keluarganya tentang hak dan tanggung jawab keluarganya tentang tersedianya proses asuhan dan pengobatan dari 10 rekam terjadi kondisi perubahan status klinis pasien
4 medis 6 tdk lengkap Dari 10 DPJP yang
mereka yang berhubungan dengan penolakan alternatif pelayanan dan pengobatan. diberikan surat rujukan eksternal dan
diwawancara ada 4 yang mengatakan bahwa
atau tidak melanjutkan pengobatan.) (D,W) dicantumkan bahwa alasannya adalah pasien
penjelasan tdk termasuk penjelasan hasil
pulang atas permintaan sendiri lihat ARK 4 4 EP
5

RS belum membuat formulir pengkajian pasien Buat membuat formulir pengkajian pasien
Staf rumah sakit memahami pengaruh
menjelang akhir kehidupan PAP 7 1 EP 1 RS menjelang akhir kehidupan PAP 7 1 EP 1 RS
HPK 2.5(Rumah sakit mendukung hak pasien pribadi, budaya, sosial dan spiritual
belum memiliki form pengkajian nyeri yang belum memiliki form pengkajian nyeri yang
terhadap asesmen dan manajemen nyeri yang 3 tentang hak pasien untuk melaporkan
rasa nyeri, serta asesmen dan manajemen lengkap Belum dimplementasikan manajemen
lengkap Implementasikan manajemen nyeri
tepat. )
nyeri termasuk menajemen nyeri pada pasien termasuk menajemen nyeri pada pasien
nyeri secara akurat. (D,W)
menjelang akhir kehidupan menjelang akhir kehidupan

Tingkatkan dan implementasinya Pada ARK 4 4


Implementasi belum lengkap Pada ARK 4 4 EP 2
HPK 2.6(Rumah sakit mendukung hak pasien Rumah sakit mengakui dan implementasinya adalah bukti bahwa DPJP EP 2 implementasinya adalah bukti bahwa DPJP
untuk mendapatkan pelayanan yang penuh mengidentifikasi pasien yang menghadapi memberikan edukasi tentang risiko jika pasien
2
hormat dan penuh kasih sayang pada akhir kematian dengan kebutuhan yang unik. memberikan edukasi tentang risiko jika pasien menolak atau menghentikan pengobatan pada
menolak atau menghentikan pengobatan pada
kehidupannya.) (D,W) lembar edukasi dan lembar informed consent
lembar edukasi dan lembar informed consent
Tingkatkan kepatuhan terhadap EP ini

Lakukan sosialisasi ke staf terkait EP ini


Lengkapi bukti dengan mengisi form asesmen
Staf rumah sakit menghormati hak pasien Belum semua disosialisasikan ke staf terkait EP
(Rumah sakit mendukung hak pasien untuk pasien menjelang akhir kehidupan terutama
yang sedang menghadapi kematian, ini tidak semua ada bukti form asesmen pasien
mendapatkan pelayanan yang penuh hormat identifikasi kebutuhan yang uik pada pasien
dan penuh kasih sayang pada akhir 3 memiliki kebutuhan yang unik dalam menjelang akhir kehidupan terutama identifikasi menjelang akhir kehidupan Berdasarkan Standar
proses asuhan dan di dokumentasikan. kebutuhan yang uik pada pasien menjelang akhir
kehidupannya.) MIRM 13 EP 2 maka seluruh hasil asesmen
(D,W) (lihat juga MIRM.13 EP 2) kehidupan
rencana asuhan dan perkembangan kondisi
pasien dicatat dalam rekam medis

HPK 5.3(Rumah sakit menetapkan proses


Nama orang yang menggantikan pemberi
dalam konteks peraturan perundang-undangan Belum konsisten pendokumentasian di dalam Dokumentasikan di dalam rekam medis pasien
persetujuan dalam persetujuan khusus
siapa pengganti pasien yang dapat rekam medis pasien tentang pencatatan nama tentang pencatatan nama orang yang
3 (informed consent) sesuai peraturan
memberikan persetujuan dalam persetujuan orang yang menggantikan pemberian menggantikan pemberian persetujuan bila
perundang-undangan, tercatat di rekam
khusus (informed consent) bila pasien tidak medik. (D,W) persetujuan bila pasien tidak kompeten pasien tidak kompeten
kompeten.)
Ada regulasi yang menetapkan dimana
pimpinan rumah sakit bertanggung jawab
atas perlindungan terhadap pasien yang
menjadi subyek peserta penelitian, dan
HPK 6(Pimpinan rumah sakit bertanggung mempromosikan kode etik dan perilaku
jawab untuk melindungi manusia atau pasien 1 professional serta mendorong kepatuhan
sebagai subjek penelitian.) terhadap kode etik profesi dan perilaku
professional termasuk dalam penelitian
serta menyediakan sumber daya yang
layak agar program penelitian berjalan
dengan efektif (R)

Pimpinan rumah sakit menentukan


komite yang bertanggung jawab atas
kesinambungan perkembangan dan
(Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab
kepatuhan terhadap semua peraturan
untuk melindungi manusia atau pasien sebagai 3
perundang-undangan serta regulasi
subjek penelitian.)
rumah sakit tentang penelitian yang
menggunakan manusia sebagai subyek.
(D,W)

Ada regulasi dimana pimpinan rumah


HPK 6.1(Rumah sakit mematuhi semua
sakit bersama komite memahami dan
peraturan dan persyaratan penelitian atau
menyusun mekanisme untuk memastikan
kode etik profesi serta kode etik penelitian dan
1 ketaatan terhadap semua peraturan
menyediakan sumber daya yang layak agar
perundang-undangan dan persyaratan
program penelitian dapat berjalan dengan profesi yang berkaitan dengan penelitian.
efektif.)
(R)

(Rumah sakit mematuhi semua peraturan dan Pimpinan rumah sakit dan komite
persyaratan penelitian atau kode etik profesi memiliki proses penyusunan anggaran
serta kode etik penelitian dan menyediakan 2 untuk menyediakan sumber daya yang
sumber daya yang layak agar program adekuat agar program penelitian berjalan
penelitian dapat berjalan dengan efektif.) efektif. (D,W)

Pimpinan rumah sakit menyediakan atau


(Rumah sakit mematuhi semua peraturan dan
memastikan terdapat jaminan asuransi
persyaratan penelitian atau kode etik profesi
yang adekuat untuk menanggung pasien
serta kode etik penelitian dan menyediakan 3
yang berpartisipasi dalam uji klinis yang
sumber daya yang layak agar program
mengalami kejadian yang tidak
penelitian dapat berjalan dengan efektif.)
diharapkan (adverse event).(D,W)
Ada regulasi yang mengarahkan informasi
dan proses pengambilan keputusan untuk
HPK 6.2(Rumah sakit memberikan penjelasan penelitian / uji klinis (clinical trial), serta
kepada pasien dan keluarganya tentang pasien dan keluarganya yang tepat
bagaimana cara mendapatkan akses untuk 1 diidentifikasi dan diberi informasi tentang
penelitian atau uji klinis (clinical trial) yang bagaimana cara mendapatkan akses ke
melibatkan manusia sebagai subjek.) penelitian / uji klinis (clinical trial) yang
relevan dengan kebutuhan pengobatan
mereka (R)

(Rumah sakit memberikan penjelasan kepada


pasien dan keluarganya tentang bagaimana Pasien yang diminta untuk berpartisipasi
cara mendapatkan akses untuk penelitian atau 2 diberikan penjelasan tentang manfaat
uji klinis (clinical trial) yang melibatkan manusia yang diharapkan. (D,W)
sebagai subjek.)

(Rumah sakit memberikan penjelasan kepada


pasien dan keluarganya tentang bagaimana Pasien yang diminta untuk berpartisipasi
cara mendapatkan akses untuk penelitian atau 3 diberikan penjelasan tentang potensi
uji klinis (clinical trial) yang melibatkan manusia ketidak nyamanan dan risiko. (D,W)
sebagai subjek.)

(Rumah sakit memberikan penjelasan kepada


pasien dan keluarganya tentang bagaimana Pasien yang diminta untuk berpartisipasi
cara mendapatkan akses untuk penelitian atau 4 diberi penjelasan tentang altenatif yang
uji klinis (clinical trial) yang melibatkan manusia dapat menolong mereka. (D,W)
sebagai subjek.)

(Rumah sakit memberikan penjelasan kepada


pasien dan keluarganya tentang bagaimana Pasien yang diminta untuk berpartisipasi,
cara mendapatkan akses untuk penelitian atau 5 kepadanya diberikan penjelasan tentang
uji klinis (clinical trial) yang melibatkan manusia prosedur yang harus diikuti. (D,W)
sebagai subjek.)

(Rumah sakit memberikan penjelasan kepada Pasien diyakinkan bahwa penolakan


pasien dan keluarganya tentang bagaimana untuk berpartisipasi atau pengunduran
cara mendapatkan akses untuk penelitian atau 6 diri dari partisipasi tidak mempengaruhi
uji klinis (clinical trial) yang melibatkan manusia akses mereka terhadap pelayanan rumah
sebagai subjek.) sakit. (D,W)
HPK 6.3(Rumah sakit harus memberi
Pasien dan keluarganya diberikan
penjelasan kepada pasien dan keluarganya
penjelasan tentang prosedur rumah Sakit
tentang bagaimana pasien ikut berpartisipasi 1
untuk menelaah protokol penelitian.
dalam penelitian atau uji klinis (clinical trial) (D,W)
mendapatkan perlindungan.)

(Rumah sakit harus memberi penjelasan


Pasien dan keluarganya diberikan
kepada pasien dan keluarganya tentang
penjelasan tentang prosedur rumah sakit
bagaimana pasien ikut berpartisipasi dalam 2
penelitian atau uji klinis (clinical trial) untuk menimbang manfaat dan risiko
bagi peserta. (D,W)
mendapatkan perlindungan.)

(Rumah sakit harus memberi penjelasan


kepada pasien dan keluarganya tentang Pasien dan keluarganya diberikan
bagaimana pasien ikut berpartisipasi dalam 3 penjelasan tentang prosedur rumah sakit
penelitian atau uji klinis (clinical trial) untuk mendapatkan persetujuan. (D,W)
mendapatkan perlindungan.)

(Rumah sakit harus memberi penjelasan


kepada pasien dan keluarganya tentang Pasien dan keluarganya diberikan
penjelasan tentang prosedur rumah sakit
bagaimana pasien ikut berpartisipasi dalam 4 untuk mengundurkan diri dari
penelitian atau uji klinis (clinical trial)
keikutsertaan. (D,W)
mendapatkan perlindungan.)

HPK 6.4(Persetujuan khusus (informed Ada regulasi tentang persetujuan yang


consent) penelitian diperoleh sebelum pasien didokumentasikan dalam rekam medis
1
berpartisipasi dalam penelitian atau uji klinis pasien disertai tanda tangan persetujuan.
(clinical trial).) (R)

(Persetujuan khusus (informed consent) Persetujuan khusus (informed consent)


penelitian diperoleh sebelum pasien penelitian diperoleh saat pasien
2
berpartisipasi dalam penelitian atau uji klinis memutuskan ikut serta dalam penelitian /
(clinical trial).) uji klinis (clinical trial). (D,W)

(Persetujuan khusus (informed consent) Keputusan persetujuan khusus (informed


penelitian diperoleh sebelum pasien consent) penelitian didokumentasikan
3
berpartisipasi dalam penelitian atau uji klinis sesuai peraturan perundang-undangan.
(clinical trial).) (D,W)

(Persetujuan khusus (informed consent) Identitas petugas yang memberikan


penelitian diperoleh sebelum pasien penjelasan untuk mendapatkan
4
berpartisipasi dalam penelitian atau uji klinis persetujuan dicatat dalam rekam medis
(clinical trial).) pasien. (D,W)
Ada komite atau mekanisme lain yang
HPK 7(Rumah sakit mempunyai sebuah komite ditetapkan oleh rumah sakit yang
etik penelitian untuk melakukan pengawasan melibatkan perwakilan masyarakat untuk
atas semua penelitian di rumah sakit tersebut 1 mengawasi seluruh kegiatan penelitian di
yang melibatkan manusia atau pasien sebagai rumah sakit, termasuk suatu pernyataan
subjeknya.) yang jelas mengenai maksud dari
pengawasan kegiatan. (R)

(Rumah sakit mempunyai sebuah komite etik


penelitian untuk melakukan pengawasan atas
Kegiatan pengawasan tersebut mencakup
semua penelitian di rumah sakit tersebut yang 2
penelaahan prosedur. (D,W)
melibatkan manusia atau pasien sebagai
subjeknya.)

(Rumah sakit mempunyai sebuah komite etik


penelitian untuk melakukan pengawasan atas Kegiatan pengawasan tersebut mencakup
semua penelitian di rumah sakit tersebut yang 3 prosedur untuk menimbang risiko dan
melibatkan manusia atau pasien sebagai manfaat yang relatif bagi subyek. (D,W)
subjeknya.)

(Rumah sakit mempunyai sebuah komite etik


penelitian untuk melakukan pengawasan atas Kegiatan pengawasan tersebut mencakup
semua penelitian di rumah sakit tersebut yang 4 prosedur menjaga kerahasiaan dan
melibatkan manusia atau pasien sebagai keamanan informasi penelitian. (D,W)
subjeknya.)

(Rumah sakit mempunyai sebuah komite etik


penelitian untuk melakukan pengawasan atas
Kegiatan meliputi pengawasan saat
semua penelitian di rumah sakit tersebut yang 5
pelaksanaan penelitian (D,W)
melibatkan manusia atau pasien sebagai
subjeknya.)

HPK 8(Rumah sakit memberi informasi pada Ada regulasi yang mendukung pasien dan
pasien serta keluarga tentang bagaimana keluarga untuk memberikan donasi organ
1
memilih untuk mendonorkan organ dan atau jaringan lain sesuai peraturan
jaringan lainnya.) perundang-undangan. (R)

(Rumah sakit memberi informasi pada pasien


Rumah sakit memberi informasi kepada
serta keluarga tentang bagaimana memilih
2 pasien dan keluarga tentang proses
untuk mendonorkan organ dan jaringan
donasi sesuai regulasi. (D,W)
lainnya.)

(Rumah sakit memberi informasi pada pasien


Rumah sakit memberi informasi kepada
serta keluarga tentang bagaimana memilih
3 pasien dan keluarga tentang organisasi
untuk mendonorkan organ dan jaringan
penyediaan organ sesuai regulasi. (D,W)
lainnya.)
Rumah sakit memastikan
(Rumah sakit memberi informasi pada pasien
terselenggaranya pengawasan yang
serta keluarga tentang bagaimana memilih
4 cukup untuk mencegah pasien merasa
untuk mendonorkan organ dan jaringan
dipaksa untuk donasi sesuai regulasi.
lainnya.)
(D,W)

Ada regulasi yang menetapkan proses


HPK 8.1(Rumah sakit menetapkan regulasi
donasi organ dan jaringan dan
untuk melakukan pengawasan terhadap proses
1 memastikan bahwa proses sesuai dengan
kemungkinan terjadi jual beli organ dan
peraturan perundang-undangan, agama
jaringan.)
dan nilai nilai budaya setempat (R)

(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


Rumah sakit menetapkan proses untuk
melakukan pengawasan terhadap proses
2 mendapatkan persetujuan sesuai regulasi.
kemungkinan terjadi jual beli organ dan
(D,W)
jaringan.)

(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


Staf dilatih tentang isu dan masalah
melakukan pengawasan terhadap proses
3 terkini terkait donasi organ dan
kemungkinan terjadi jual beli organ dan
tersedianya tranplantasi (D,W)
jaringan.)

(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk Rumah sakit bekerja sama dengan rumah
melakukan pengawasan terhadap proses sakit lain dan perkumpulan di masyarakat
4
kemungkinan terjadi jual beli organ dan untuk menghargai dan melaksanakan
jaringan.) pilihannya melakukan donasi (D,W)?

Ada regulasi yang menjadi acuan untuk


HPK 8.2(Rumah sakit menyediakan
pengawasan terhadap pengambilan serta 1 pengawasan proses dalam mendapatkan
dan mendonasi organ atau jaringan serta
ransplantasi organ dan jaringan.) proses transplantasi. (R)

(Rumah sakit menyediakan pengawasan


terhadap pengambilan serta ransplantasi organ 2 Staf dilatih untuk regulasi tersebut. (D,W)
dan jaringan.)

(Rumah sakit menyediakan pengawasan Staf dilatih mengenai isu dan persoalan
terhadap pengambilan serta ransplantasi organ 3 tentang donasi organ dan ketersediaan
dan jaringan.) transplan. (D,W)

(Rumah sakit menyediakan pengawasan


Rumah sakit mendapat persetujuan dari
terhadap pengambilan serta ransplantasi organ 4
dan jaringan.) donor hidup. (D,W)
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar NO URUT Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

MKE.2(Rumah sakit memberikan informasi Tersedia informasi untuk pasien dan Bukti belum lengkap bahwa tersedia informasi Sediakan informasi untuk pasien dan keluarga
kepada pasien dan keluarga tentang jenis keluarga tentang asuhan dan pelayanan untuk pasien dan keluarga tentang asuhan dan tentang asuhan dan pelayanan yang disediakan
1
asuhan dan pelayanan, serta akses untuk yang disediakan oleh rumah sakit, dalam pelayanan yaang disediakan oleh rumah sakit oleh rumah sakit dalam bentuk website atau
mendapatkan pelayanan.) bentuk website atau brosur. (D,O,W) dalam bentuk website atau brosur brosur lembar balik papan pengumuman

Sediakan informasi untuk pasien dan keluarga


(Rumah sakit memberikan informasi Bukti belum lengkap adanya informasi untuk tentang akses terhadap pelayanan yang
Informasi untuk pasien dan keluarga juga
kepada pasien dan keluarga tentang jenis pasien dan keluarga juga menjelaskan akes disediakan rumah sakit informasi ditulis pada
2 menjelaskan akses terhadap pelayanan
asuhan dan pelayanan, serta akses untuk yang disediakan oleh rumah sakit. (D,O,W) terhadap pelayanan yang disediakan oleh rumah brosur dan papan pengumuman misalnya
mendapatkan pelayanan.) sakit tentang persyaratan pasien BPJS mendaptar
alur pendaftaran rawat jalan rawat inap

Informasi yang disediakan kurang lengkap untuk Sediakan informasi untuk pasien dan keluarga
Rumah sakit menyediakan informasi pasien dan keluarga tentang alternatif asuhan tentang alternatif asuhan dan pelayanan di
(Rumah sakit memberikan informasi dan pelayanan di tempat lain apabila rumah tempat lain apabila rumah sakit tidak dapat
kepada pasien dan keluarga tentang jenis alternatif asuhan dan pelayanan di tempat sakit tidak dapat menyediakan asuhan dan menyediakan asuhan dan pelayanan yang
3 lain apabila rumah sakit tidak dapat
asuhan dan pelayanan, serta akses untuk menyediakan asuhan dan pelayanan yang pelayanan yang dibutuhkan pasien seperti dibutuhkan pasien seperti pelayanan radiologi
mendapatkan pelayanan.) pelayanan radiologi RS lain tempat diagnostik RS lain tempat diagnostik harus mempunyai
dibutuhkan pasien. (D,W) harus mempunyai MOU dan mempunyai kualitas MOU dan mempunyai kualitas mutu dan
mutu dan bersertifikat mutu bersertifikat mutu

Lengkapi data identifikasi komunitas dan


populasi pasien RS agar komunikasi di RS dapat
berjalan dengan baik Siapkan format yang
MKE.3(Komunikasi dan edukasi kepada Sesuai dengan demografi komunitas dan Bukti yang diberikan belum sesuai dengan
praktis dan mudah dipahami seperti brosur
pasien dan keluarga diberikan dalam populasi, komunikasi dan edukasi pasien demograafi komunitas dan populasi komunikasi
1 leaflet lembar balik Buat tata tertib dan hak
format serta bahasa yang mudah dan keluarga menggunakan format yang dan edukasi pasien dan keluarga menggunakan
pasien keluarga selain bahasa indonesia juga
dimengerti.) praktis dan mudah dipahami. (D,W) format yang prkatis dan mudah dipahami
disiapkan dalam bahasa inggris karena banyak
warga etnis sekitar yang berbahasa inggris dan
tidak bisa berbahasa indonesia

Rumah sakit menyediakan penerjemah


Rumah sakit belum menyediakan penrjemah
(Komunikasi dan edukasi kepada pasien sesuai kebutuhan, dan bila di RS tidak ada Sediakan penerjemah sesuai kebutuhan bila
sesuai kebutuhan dan bila RS tidak ada petugas tidak ada petugas penerjemah maka diperlukan
dan keluarga diberikan dalam format serta 3 petugas penterjemah maka diperlukan
penerjemah maka diperlukan adanya kerja sam
bahasa yang mudah dimengerti.) adanya kerja sama dengan pihak terkait. dengan pihak terkait adanya kerja sama dengan pihak terkait
(D,W)
Lakukan asesmen kemampuan dan kemauan
belajar pasien dan keluarga

MKE.8(Agar edukasi pasien dan keluarga Dilakukan asesmen kemampuan dan Buat formulir
Belum ada bukti lengkap pelaksanaan asesmen
dapat efektif maka staf harus melakukan kemauan belajar pasien dan keluarga yang asesmen yang memuat a Keyakinan serta nilai
kemampuan dan kemauan belajar pasien dan
asesmen kemampuan, kemauan belajar, 1 meliputi a) sampai dengan e) di maksud nilai pasien dan keluarga b Kemampuan
keluarga yang meliputi butir a sampai dengan e
dan kebutuhan edukasi yang dicatat di dan tujuan dan dicatat di rekam medis. membaca tingkat pendidikan dan bahasa yang
dimaksud dan tujuan dan dicatat di rekam medis
dalam rekam medis.) (D,O) digunakan c Hambatan emosional dan motivasi
d Keterbaatasan fisik dan kognitif e Kesediaan
pasien untuk menerima informasi Isi dan
lengkapi dokumen tersebut

(Agar edukasi pasien dan keluarga dapat Lengkapi bukti gunakan hasil asesmen untuk
efektif maka staf harus melakukan asesmen Belum lengkap bukti hasil asesmen digunakan membuat perencanaan kebutuhan edukasi
kemampuan, kemauan belajar, dan 3 Hasil asesmen digunakan untuk membuat untuk membuat perencanaan kebutuhan Jangan memberikan edukasi yang tidak sesuai
perencanaan kebutuhan edukasi (D,O)
kebutuhan edukasi yang dicatat di dalam edukasi dengan hasil asesmen kebutuhan edukasi lihat
rekam medis.) form lembar edukasi

Beri edukasi kepada pasien dan keluarga terkait


MKE.10(Edukasi pasien dan keluarga
dengan asuhan yang diberikan meliputi diet dan
termasuk topik berikut ini, terkait dengan
Pemberian edukasi kepada pasien dan Belum cukup bukti dalam pemberian edukasi nutrisi yang memadai termasuk pencatatan
pelayanan pasien: penggunaan obat yang
keluarga terkait dengan asuhan yang kepada pasien dan keluarga terkait dengan penyimpanan makanan yang dibawa keluarga
aman, penggunaan peralatan medis yang 3
diberikan meliputi diet dan nutrisi yang asuhan yang diberikan meliputi diet dan nutrisi atau orang lain PAP 4 EP 7 Tunjukkan materi
aman, potensi interaksi antara obat dan
memadai (D,W) (lihat juga PAP.4 EP 7) yang memadai edukasi alat peraga Dokumentasikan di dalam
makanan, pedoman nutrisi, manajemen
rekam medis edukasi yang diberikan Tingkatkan
nyeri, dan teknik rehabilitasi. )
kepatuhan untuk implementasi EP ini

(Edukasi pasien dan keluarga termasuk Beri edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
topik berikut ini, terkait dengan pelayanan dengan asuhan yang diberikan meliputi teknik
Bukti belum lengkap dokumntasi belum
pasien: penggunaan obat yang aman, Pemberian edukasi kepada pasien dan konsisten pada pemberian edukasi kepada rehabilitasi Tunjukkan materi edukasi alat
penggunaan peralatan medis yang aman, 5 keluarga terkait dengan asuhan yang peraga
potensi interaksi antara obat dan makanan, diberikan meliputi teknik rehabilitasi (D,W) pasien dan keluarga terkait dengan asuhan yang
diberikan meliputi teknik rehabilitasi
pedoman nutrisi, manajemen nyeri, dan Dokumentasikan di dalam rekam medis edukasi
teknik rehabilitasi. ) yang diberikan
(Edukasi pasien dan keluarga termasuk Beri edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
topik berikut ini, terkait dengan pelayanan Pemberian edukasi kepada pasien dan dengan asuhan yang diberikan meliputi cara cuci
Didapatkan bukti dari 10 pasien hanya 5 pasien
pasien: penggunaan obat yang aman, keluarga terkait dengan asuhan yang tangan yang aman Tunjukkan materi edukasi
dari 8 keluarga pasin hanya 3 keluarga pasien
penggunaan peralatan medis yang aman, 6 diberikan meliputi cara cuci tangan yang yang mampu memperagakan cuci tangan alat peraga
potensi interaksi antara obat dan makanan, aman (D,W,S) (lihat juga SKP.5 dan PPI.9 EP
pedoman nutrisi, manajemen nyeri, dan 6) dengan baik dan benar Dokumentasikan di dalam rekam medis edukasi
teknik rehabilitasi. ) yang diberikan

PPA menyediakan waktu yang adekuat dalam


memberikan edukasi Sebelum memberikan
MKE.11(Metode edukasi edukasi setelah melakukan asesmen kebutuhan
mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan edukasi PPA melakukan kontrak waktu dengan
Profesional pemberi asuhan (PPA) harus Waktu belum adekuat dalam memberikan
pasien dan keluarga, serta keluarga untuk pelaksanaan edukasi edukasi
1 menyediakan waktu yang adekuat dalam edukasi yang dilakukan oleh Profesional Pemberi
memperkenankan interaksi yang memadai tentang penyakit medis dan rencana pengobatan
memberikan edukasi (W) Asuhan PPA
antara pasien-keluarga dan staf klinis agar sebaiknya dilakukan di ruangan yang lebih
edukasi efektif dilaksanakan.) privacy di ruang konsultasi konseling jika ada
Dokumentasikan di dalam rekam medis waktu
yang digunakan dalam memberi edukasi

(Metode edukasi mempertimbangkan


nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, Belum tersedianya materi edukasi atau alat Sediakan materi edukasi atau alat peraga dalam
Informasi verbal diperkuat dengan materi
serta memperkenankan interaksi yang 5 peraga dalam bentuk leaflet lembar balik alat bentuk leaflet lembar balik alat peraga materi
tertulis. (D,W)
memadai antara pasien-keluarga dan staf peraga materi edukasi kolaboratif dll edukasi kolaboratif dll
klinis agar edukasi efektif dilaksanakan.)

Berikan edukasi berkelanjutan kepada pasien


yang rencana pemulangannya kompleks Pada
kasus pemulangan kompleks maka skreening
MKE.12(Dalam menunjang keberhasilan Edukasi berkelanjutan tersebut diberikan Dari hasil yang didapatkan 10 pasien keluarga risiko pasien pulang sudah diasesmen sejak awal
asuhan yang berkesinambungan, upaya kepada pasien yang rencana
promosi kesehatan harus dilakukan 3 pemulangannya kompleks. (D,W) (lihat juga hanya 5 pasien keluarga yang mendapat pasien masuk ke rumah sakit Skreening resiko
edukasi berkelanjutan pasien pulang terdapat di form pengkajian awal
berkelanjutan.) ARK 3)
rawat inap Tingkatkan kepatuhan proses
pemulangan kasus komplek dan skreening resiko
pasien pulang ARK 3
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021
Kegiatan

Optimalkan SIM RS untuk medukung


pelaksanaan program PPI laporan surveilan PPI
lakukan menggunakan aplikasi google drive
Rumah sakit mempunyai sistem informasi spreadshhet untuk memudahkan pelaporan
PPI.4(Pimpinan rumah sakit menyediakan
untuk mendukung program PPI, khususnya Belum optimalnya SIM RS untuk mendukung sebelum terinstalnya aplikasi pelaporan PPI ke
sumber daya untuk mendukung 3
terkait dengan data dan analisis angka program PPI SIM RS
pelaksanaan program PPI.)
infeksi. (D,O,W)
Sediakan sistem pencatatan dan pelaporan data
surveilance sistem manajemen data surveilance
sistem ini bisa manual atau elektronik

Rumah sakit menyediakan sumber informasi Kurang maksimalnya Rumah sakit dalam Gunakan sumber informasi dan referensi terkini
(Pimpinan rumah sakit menyediakan
dan referensi terkini yang dapat diperoleh memberikan sumber informasi dan referensi yang dapat diperoleh dari a sampai dengan f
sumber daya untuk mendukung 4
dari a) sampai dengan f) pada maksud dan terkini yang dapat diperoleh dari butir a sampai pada maksud dan tujuan dan permenkes 27
pelaksanaan program PPI.) tujuan. (D,O,W) f pada maksud dan tujuan tahun 2017 tentang pedoman PPI

Lengkapi Data surveilance dianalisa dan


selanjutnya merancang ulang penurunan infeksi
berdasar atas investigasi dan hasil analisis
PPI.6(Program surveilans rumah sakit Ada bukti pelaksanaan pengumpulan data Bukti kurang lengkap pada pelaksanaan
Misalnya komite panitia PPI menurunkan angka
menggunakan pendekatan berdasar atas dari butir a) sampai dengan f), analisis dan pengumpulan data dari butir a sampai dengan f
2 plebitis dengan pendekatan langkah langkah
risiko dalam menetapkan fokus program interpretasi data, serta membuat prioritas analisis dan interpretasi data serta prioritas
terkait dengan pelayanan kesehatan.) untuk menurunkan tingkat infeksi. (D,W ) untuk menurunkan tingkat infeksi PDSA dan hasil implementasi menunjukkan
pada bulan pertama belum berhasil menurunkan
angka plebitis tersebut maka kembali ke siklus
PDSA berikutnya dengan strategi yang berbeda

Laksanakan rancang ulang yang ada di EP 2


(Program surveilans rumah sakit
Ada bukti pelaksanaan strategi pengendalian Kurang lengkap bukti pelaksanaan strategi Kumpulkan bukti bukti berupa data primer hasil
menggunakan pendekatan berdasar atas
3 infeksi berdasar atas prioritas untuk pengendalian infeksi berdasar atas prioritas surveilan dokumen rapat UMAN pembahasan
risiko dalam menetapkan fokus program
menurunkan tingkat infeksi. (D,W ) untuk menurunkan tingkat infeksi PDSA dokumen presentasi sosialisasi dan
terkait dengan pelayanan kesehatan.)
pelatihan untuk menurunkan risiko infeksi

Hasil dibandingkan dengan RS lain Data harus


dibandingkan dengan rumah sakit yang sejenis
kelas dan tipe nya dan rs tersebut harus sudah
(Program surveilans rumah sakit
Ada bukti rumah sakit membandingkan Sudah ada pembanding angka kejadian infeksi terakreditasi KARS Bisa juga melihat di data
menggunakan pendekatan berdasar atas
4 angka kejadian infeksi rumah sakit dengan dengan kejadian rumah sakit lain hanya SISMADAK namun tetap menghubungi RS
risiko dalam menetapkan fokus program
kejadian di rumah sakit lain. (D,W) dilakukan satu kali dan belum ada MONEV tersebut dan membuat surat permohonan untuk
terkait dengan pelayanan kesehatan.)
benchmark data PPI baik data dasar maupun
data pendukung lainnya dievaluasi dan tindak
lanjut
Lengkapi data surveilance dianalisa dan
selanjutnya merancang ulang penurunan infeksi
berdasar atas investigasi dan hasil analisis
PPI.6.1(Rumah sakit menelusuri risiko
infeksi, tingkat infeksi, dan Ada bukti rumah sakit telah merancang ulang Kurang lengkap bukti rumah sakit telah contohnya komite panitia PPI menurunkan
angka plebitis dengan pendekatan langkah
kecenderungan dari infeksi terkait 2 penurunan infeksi berdasar atas investigasi merancang ulang penurunan infeksi berdasar
langkah PDSA dan hasil implementasi
layanan kesehatan untuk menurunkan dan hasil analisis. (D,W) atas investigasi dan hasil analisis
menunjukkan pada bulan pertama belum
angka infeksi tersebut.)
berhasil menurunkan angka plebitis tersebut
maka kembali ke siklus PDSA berikutnya dengan
strategi yang berbeda

Laksanakan rancang ulang yang ada di EP 2


(Rumah sakit menelusuri risiko infeksi,
Kumpulkan bukti bukti berupa data primer hasil
tingkat infeksi, dan kecenderungan dari Ada bukti rumah sakit telah melaksanakan Bukti kurang lengkap bahwa rumah sakit telah
infeksi terkait layanan kesehatan untuk 3 rancang ulang yang ada di EP 2 (D,W) melaksanakan rancang ulang yang ada di EP 2 surveilan dokumen rapat UMAN pembahasan
PDSA dokumen presentasi sosialisasi dan
menurunkan angka infeksi tersebut.)
pelatihan untuk menurunkan risiko infeksi

Buat asesmen risiko infeksi ICRA setahun sekali


berupa daftar risiko infeksi terkait pelayanan di
unit kerja contohnya di ruang rawat inap bedah
buat ICRA pencegahan infeksi luka operasi
dengan mengamati kepatuhan perawat dalam
mengganti balutan apakah alat yang dipakai
steril atau dipakai bersama sama untuk di ruang
PPI.6.2(Rumah sakit secara proaktif
Intensif melihat kepatuhan perawat dalam
melakukan asesmen risiko infeksi yang Ada bukti rumah sakit secara proaktif Belum lengkap bukti rumah sakit secara proaktif
dapat terjadi dan menyusun strategi melakukan asesmen risiko infeksi yang dapat melakukan asesmen risiko infeksi yang dapat membersihkan alat ventilator yang terpasang
1 pada pasien penggantian sirkuit di IGD melihat
untuk menurunkan risiko infeksi terjadi paling sedikit setahun sekali. (D,W) terjadi paling sedikit setahun sekali
kepatuhan perawat ketika memasang infus dsb
tersebut.)
Setiap unit memilih dan menetapkan risiko
infeksi terkait pelayanan dan dimonitor secara
terus menerus sampai terjadi penurunan risiko
sampai sekecil kecilnya Lengkapi dokumen
daftar risiko dan hasil pemantauan dilaporkan ke
Ketua PPI dan PMKP untuk dilaporkan ke
direktur

Susun strategi penurunan infeksi tata kelola


penurunan infeksi sebagai tindak lanjut dari EP 1
(Rumah sakit secara proaktif melakukan
Ada bukti rumah sakit menyusun strategi Kurang lengkap bukti rumah sakit menyusun Unit terkait melakukan pemantauan dan
asesmen risiko infeksi yang dapat terjadi untuk menurunkan risiko infeksi tersebut. strategi untuk menurunkan resiko infeksi pengendalian risiko dan upaya menyelesaikan
dan menyusun strategi untuk 2
(D,W) tersebut risiko dokumentasikan kegiatan tersebut dan
menurunkan risiko infeksi tersebut.)
dibahas secara periodik dengan melibatkan
unsur panitia komite PPI
Buat instrumen pemantauan risiko infeksi di
PPI.7.1(Rumah sakit melaksanakan kamar jenazah dan ambulan jenazah Lakukan
identifikasi prosedur dan kegiatan 6.??? Ada bukti identifikasi dan strategi observasi berdasarkan instrumen yang telah
Belum ada bukti identifikasi dan strategi untuk
penunjang pelayanan yang berisiko 6 untuk menurunkan risiko infeksi di kamar disusun dan data hasil observasi dianalisis dan
menurunkan resiko infekksi di kamar jenazah
infeksi serta menerapkan strategi untuk jenazah. (D,W) dinterpretasi hasilnya dan dibuat strategi untuk
menurunkan risiko infeksi.) penurunan infeksi di kamar jenazah dan
ambulan jenazah

Unit sterilisasi sudah ada namun belum


memenuhi syarat yang ditentukan terdapat
mesin sterilisasi alat autoclave namun alur linen
dan instrumen masih bertabrakan pembagian
ruang CSSD untuk pelayanan sterilisasi
PPI.7.2(Rumah sakit menurunkan risiko Ada bukti alur dekontaminasi, precleaning,
Bukti belum lengkap untuk alur decontaminasi dekontaminasi precleaning cleaning desinfeksi
infeksi dengan melakukan pembersihan cleaning, desinfeksi, dan sterilisasi peralatan
2 precleaning cleaning desinfeksi dan sterilisasi dan sterilisasi peralatan medis belum sesuai
dan sterilisasi peralatan dengan baik medis di pusat sterilisasi sudah sesuai belum sesuai dengan prinsip prinsip PPI prinsip prinsip PPI masih menggunakan
serta mengelola dengan benar.) dengan prinsip-prinsip PPI. (D,O,W)
pengemasan kain pelabelan masih manual
untuk pouches belum ada dokumentasikan
kalibrasi alat autoclave internal dengan
bowiedick test dan kalibrasi eksternal dengan
autoclave tape

(Rumah sakit menurunkan risiko infeksi


Rumah sakit mengoordinasikan pelayanan
dengan melakukan pembersihan dan
3 sterilisasi dan disinfeksi di luar pusat
sterilisasi peralatan dengan baik serta
sterilisasi. (D,O,W)
mengelola dengan benar.)

(Rumah sakit menurunkan risiko infeksi


Rumah sakit menjamin proses sterilisasi dan
dengan melakukan pembersihan dan
4 disinfeksi di luar pusat sterilisasi seragam.
sterilisasi peralatan dengan baik serta
mengelola dengan benar.) (D,O,W)

Bangunan dua ruangan kurang maksimal


sebelah kanan ditempatkan 1 mesin cuci
infeksius standar mesin cuci loundry rumah sakit
sebelah kiri ada 4 mesin cuci rumah tangga 1
mesin pemerah 1 mesin pengering kapasitasnya
PPI.7.3(Rumah sakit menurunkan risiko Bangunan, alur, dan fasilitas londri sesuai cukup ruang sempit sehingga untuk membawa
infeksi pada pengelolaan linen atau londri Lengkapi bangunan alur dan fasilitas loundry linen dari pengering harus muter dan keluar dari
2 dengan peraturan perundang-undangan.
dengan benar sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan perundang undangan ruangan tersebut untuk melanjutkan ke proses
(O,W)
perundang-undangan.) penyetrikaan ada ruang berisi meja strika untuk
strika linen strika rumah tangga Sudut sebelah
kiri ditempatkan lemari bertutup untuk linen
bersih Troli pembawa linen kotor dan bersih
belum sesuai Tata ruang lihat acuan Pedoman
manajemen linen RS Depkes 2004
(Rumah sakit menurunkan risiko infeksi Bila linen/londri dilaksanakan oleh pihak di
pada pengelolaan linen atau londri luar rumah sakit, harus memenuhi sertifikasi
3
dengan benar sesuai dengan peraturan mutu dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.) perundang undangan (O, W)

Siapkan tempat pengelolaan jenasah infeksius


dan non infeksius Laksanakan pemulasaraan
PPI.7.4.1(Rumah sakit menetapkan jenasah dengan memperhatikan pedoman
pengelolaan kamar mayat dan kamar Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat Belum ada tempat untuk pengelolaan jenazah universal precaution menggunakan APD
1
bedah mayat sesuai dengan peraturan sesuai dengan regulasi. (D,O,W) infeksius yang sesuai regulasi Kebijakan dan atau SPO agar dibuat bagaimana
perundang-undangan.) penanganan jenasah infeksius Pembersihan
kamar jenasah termasuk pembersihan ambulan
jenazah

(Rumah sakit menetapkan pengelolaan Lengkapi bukti dan dokumen kegiatan kamar Tidak ada kegiatan bedah mayat hanya
Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar
kamar mayat dan kamar bedah mayat bedah mayat sudah dikelola sesuai dengan jenazah dan kamar bedah mayat yang sudah digunakan untuk pemulasaraan jenazah
sesuai dengan peraturan perundang- 2 dikelola sesui dengan peraturan Perundang Gunakan acuan Standar kamar jenasah Depkes
peraturan perundang-undangan. (O,W)
undangan.) undangan 2004
prinsip PPI
1 Gunakan
(Rumah sakit menetapkan pengelolaan ceklis
kamar mayat dan kamar bedah mayat Ada bukti pelaksanaan supervisi dan Belum ada bukti pelaksanaan supervisi dan
3 kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai dengan kepatuhan prinsip prinip PPI sesuai dengan
sesuai dengan peraturan perundang-
peraturan perundang-undangan. (D,W) peraturan perundangan
undangan.)
kepatuhan prinsip prinsip PPI2 Laporan
Ada bukti pelaksanaan namun belum konsisten
PPI.7.6(Rumah sakit mengurangi risiko Ada bukti pelaksanaan monitoring kepatuhan
dalam memonitoring kepatuhan prinsip prinsip
infeksi terkait penyelenggaraan 4 prinsip-prinsip PPI sesuai dengan peraturan
PPI sesuai dengan peraturan perundang 1 Gunakan ceklis
pelayanan makanan.) perundang-undangan. (D,W )
undangan
2 Laporan pelaksanaan
PPI.7.7(Rumah sakit menurunkan risiko
Rumah sakit menetapkan regulasi
infeksi pada fasilitas yang terkait dengan Tetapkan regulasi pengendalian mekanis dan
pengendalian mekanis dan teknis
pengendalian mekanis dan teknis RS tidak mempunyai fasilitas yang tercantum teknis mechanical dan engineering control
(mechanical dan engineering control)
(mechanical dan enginering controls) 1 minimal untuk fasilitas yang tercantum pada pada butir a sampai dengan e Tidak dapat minimal untuk fasilitas yang tercantum pada
serta pada saat melakukan diterapkan butir a sampai dengan e yang ada maksud dan
butir a) sampai dengan e) yang ada pada
pembongkaran, konstruksi, dan renovasi tujuan
maksud dan tujuan. (R)
gedung.)

(Rumah sakit menurunkan risiko infeksi


pada fasilitas yang terkait dengan
Fasilitas yang tercantum pada butir a) sampai
pengendalian mekanis dan teknis Belum ada fasilitas yang tercantum pada butir a Lengkapi fasilitas yang digunakan untuk
dengan e) sudah dilakukan pengendalian
(mechanical dan enginering controls) 2 mekanis dan teknis (mechanical dan sampai dengan e untuk pengndalian mekanis mengendalikan mekanis dan teknis yang
serta pada saat melakukan dan teknis tercantum pada butir a sampai dengan e
engineering control). (D, O, W)
pembongkaran, konstruksi, dan renovasi
gedung.)
PPI.8(Rumah sakit menyediakan alat Sediakan ruangan untuk pasien yang mengalami
pelindung diri untuk kewaspadaan imunitas rendah immunocompromised Siapkan
(barrier precautions) dan prosedur isolasi Rumah sakit menyediakan ruangan untuk 1 2 kamar isolasi di beberapa ruangan rawat
Tersedia ruang untuk pasien yang mengalami
yang melindungi pasien, pengunjung, dan pasien yang mengalami imunitas rendah inap dengan mengacu pada Pedoman Teknis
staf dari penyakit menular serta 2 (immunocompromised) sesuai dengan imunitas rendah namun belum sesuai dengan Sarana dan Pra Sarana RS Kelas C Depkes 2007
peraturan perundangan
melindungi pasien yang mengalami peraturan perundang- undangan. (O,W) Sosialisasi staf dan petugas tentang standar
imunitas rendah (immunocompromised) precaution dan universal precaution termasuk
dari infeksi yang rentan mereka alami.) tata cara bekerja di ruang isolasi

Lengkapi bukti laksanakan supervisi dan


(Rumah sakit menyediakan alat pelindung
monitoring oleh IPCN terhadap penempatan
diri untuk kewaspadaan (barrier
precautions) dan prosedur isolasi yang pasien dengan immunocompromised
Ada bukti pelaksanaan supervisi dan Bukti belum lengkap untuk pelaksanaan
melindungi pasien, pengunjung, dan staf
3 monitoring oleh IPCN terhadap penempatan supervisi dan monitoring olehIPCN terhadap
dari penyakit menular serta melindungi
pasien dengan immunocompromised). (D) penempatan pasien immunocompromised 1 Gunakan ceklis
pasien yang mengalami imunitas rendah
(immunocompromised) dari infeksi yang 2 Laporan
rentan mereka alami.)
pelaksanaan supervisi

Tidak ada ruangan di IGD khusus untuk isolasi Sediakan ruangan di IGD khusus untuk isolasi
jika ada pasien infeksi Transfer pasien dari ruang jika ada pasien infeksi Transfer pasien dari ruang
PPI.8.1(Rumah sakit menetapkan Penempatan dan transfer pasien airborne
gawat darurat ke ruangan di rawat inap petugas gawat darurat ke ruangan di rawat inap petugas
penempatan dan proses transfer pasien diseases sesuai dengan peraturan sudah menggunakan masker Usulan untuk sudah menggunakan masker Usulan untuk
dengan airborne diseases di dalam rumah 1 perundang-undangan termasuk di ruang
pengadaan ruangan untuk pasien infeksi isolasi pengadaan ruangan untuk pasien infeksi isolasi
sakit dan keluar rumah sakit.) gawat darurat dan ruang lainnya. (O,W)
di ruang IGD sebagai ruang antara jika terdapat di ruang IGD sebagai ruang antara jika terdapat
pasien yang diduga infeksi pasien yang diduga infeksi

terhadap penempatan dan proses transfer


pasien airbone diseases
(Rumah sakit menetapkan penempatan Ada bukti pelaksanaan supervisi dan Belum lengkap bukti pelaksanaan supervisi dan
dan proses transfer pasien dengan monitoring oleh IPCN terhadap penempatan monitoring oleh IPCN terhadap penempatan dan
2 1
airborne diseases di dalam rumah sakit dan proses transfer pasien airborne diseases proses transfer pasien airborne diseases sesuai
dan keluar rumah sakit.) wsesuai dengan prinsip PPI. (D,O,W) dengan prinsip PPI Gunakan ceklis

2 Laporan pelaksanaan

(Rumah sakit menetapkan penempatan


Ada bukti pelaksanaan monitoring ruang Belum konsisten bukti pelaksanaan monitoring Lengkapi bukti pelaksanaan monitoring ruang
dan proses transfer pasien dengan
3 tekanan negatif dan penempatan pasien ruang tekanan negatif dan penempatan pasien tekanann negatif dan penempatan pasien secara
airborne diseases di dalam rumah sakit secara rutin. (D,O,W) secara rutine rutine
dan keluar rumah sakit.)

Penempatan pasien infeksi ?air borne? dalam


PPI.8.2(Rumah sakit menetapkan
waktu singkat jika rumah sakit tidak Penempatan pasien infeksi air bone dalam Tempatkan pasien infeksi air bone dalam waktu
penempatan pasien infeksi air borne
mempunyai kamar dengan tekanan negatif waktu singkat rumah sakit tidak memiliki kamar singkat rumah sakit tidak memiliki kamar yang
dalam waktu singkat jika rumah sakit 2
tidak mempunyai kamar dengan tekanan sesuai dengan peraturan perundang- belum sesuai dengan peraturan perundang sesuai dengan peraturan perundang undangan
undangan termasuk di ruang gawat darurat undangan termasuk di IGD dan ruang lain termasuk di IGD dan ruang lain
negatif (ventilasi alamiah dan mekanik).)
dan ruang lainnya. (O,W)
Laksanakan supervisi dan monitoring oleh IPCN
terhadap penempatan pasien infeksi air borne
Ada bukti pelaksanaan supervisi dan Kurang lengkap bukti pelaksanaan supervici dan
(Rumah sakit menetapkan penempatan dalam waktu singkat
pasien infeksi air borne dalam waktu monitoring oleh IPCN terhadap penempatan monitoring oleh IPCN terhadap penempatan
pasien infeksi air borne dalam waktu singkat pasien infeksi air bone dalam waktu singkat jika
singkat jika rumah sakit tidak mempunyai 3 1
jika rumah sakit tidak mempunyai kamar rumah sakit tidak ada kamar dengan tekanan
kamar dengan tekanan negatif (ventilasi Gunakan ceklis
dengan tekanan negatif sesuai dengan negatip sesuai dengan peraturan perundang
alamiah dan mekanik).)
prinsip PPI. (D,O,W) undangam
2 Laporan pelaksanaan
supervisi

Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf


(Rumah sakit menetapkan penempatan
pasien infeksi air borne dalam waktu tentang pengelolaan pasien infeksius jika Bukti kurang lengkap untuk pelaksanaan edukasi Lakukan edukasi staf tentang pengelolaan pasien
terjadi lonjakan pasien masuk dengan infeksius jika terjadi lonjakan pasien masuk
singkat jika rumah sakit tidak mempunyai 4 staff tentang pengelolaan pasien infeksius jika
penyakit menular atau rumah sakit tidak dengan penyekit menular Lengkapi bukti dan
kamar dengan tekanan negatif (ventilasi terjadi lonjakan pasien dengan penyakit menular
mempunyai kamar dengan tekanan negatif laporan
alamiah dan mekanik).)
(ventilasi alamiah dan mekanik). (D,W)

PPI.8.3(Rumah sakit mengembangkan Rumah sakit menyediakan ruang isolasi


Belum memiliki ruang isolasi dengan tekanan
dan menerapkan sebuah proses untuk dengan tekanan negatif bila terjadi ledakan Sediakan ruang isolasi dengan
2 negatif yang sesuai dengan peraturan perundang
menangani lonjakan mendadak pasien (outbreak) sesuai dengan peraturan tekanan negatif Sesuaikan dengan peraturan
undangan
(outbreak) penyakit infeksi air borne.) perundangan. (O,W) perundangan

(Rumah sakit mengembangkan dan Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf Bukti belum lengkap untuk melakukan edukasi Lengkapi bukti dan lakukan edukasi kepada staf
menerapkan sebuah proses untuk tentang pengelolaan pasien infeksius jika kepada staff tentang pengelolaan pasien tentang pengelolaan pasien infeksius jika terjadi
3
menangani lonjakan mendadak terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksius jika terjadi ledakan pasien outbreak ledakan pasien outbreak penyakit infeksi air
(outbreak) penyakit infeksi air borne.) infeksi air borne. (D,W) penyakit infeksi air bone borne menular

Ada bukti pelaksanaan edukasi secara Belum lengkapnya bukti pelaksanaan edukasi
PPI.11(Rumah sakit melakukan edukasi Laksanakan edukasi dan lengkapi bukti edukasi
tentang PPI kepada staf klinis dan berkala bila ada perubahan regulasi, serta secatra berkala bila ada perubahan regulasi secara berkala bila ada perubahan regulasi
praktik program PPI dan bila ada serta praktik program Ppi dan bila ada
nonklinis, pasien, keluarga pasien, serta 3 kecendrungan khusus data infeksi untuk staf
kecenderungan khusus (new/re-emerging kecenderungan khusus new re emerging
petugas lainnya yang terlibat dalam klinis dan nonklinis Siapkan jadwal undangan
diseases) data infeksi untuk staf klinis dan disease data infeksi untuk staff klinis dan non
pelayanan pasien.) daftar hadir materi dan dokumentasi
nonklinis. (D,W) klinis
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar STANDAR Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

PMKP.5.1(Dilakukan evaluasi proses pelaksanaan


panduan praktik klinis, alur klinis (clinical Hasil evaluasi dapat menunjukkan adanya Berdasarkan hasil analisis kepatuhan terhadap Lakukan upaya perbaikan melalui metode PDSA
pathway), dan atau atau protokol klinis, dan atau 2 perbaikan variasi dalam lima fokus area CP dari 5 CP hanya ada 2 yang menunjukkan terhadap kepatuhan DPJP dalam melaksanakan
atau prosedur, dan atau atau standing order di pada pemberian pelayanan. (D,W) perbaikan variasi 3 CP yang variasinya tetap atau bertambah
prioritas pengukuran mutu pelayanan klinis.)

(Dilakukan evaluasi proses pelaksanaan panduan


Rumah sakit telah melaksanakan audit
praktik klinis, alur klinis (clinical pathway), dan
klinis dan atau audit medis pada panduan audit medis baru dilakuka pada 1 KSM dari 4
atau atau protokol klinis, dan atau atau 3 lakukan audit medis pada semua KSM
praktik klinis /alur klinis prioritas di tingkat KSM yang ada
prosedur, dan atau atau standing order di
rumah sakit (D,W)
prioritas pengukuran mutu pelayanan klinis.)

PMKP.7(Pengumpulan data merupakan salah


Kumpulan data dan informasi disampaikan Hasil pengukuran 12 indikator mutu nasional
satu kegiatan program peningkatan mutu dan Publikasi data dan informasi ke luar rumah sakit
4 kepada badan diluar RS sesuai peraturan agar dipublikasikan kepada badan di luar rumah
keselamatan pasien untuk mendukung asuhan dan perundangan-undangan. (D,W) belum dilakukan sakit
pasien serta manajemen rumah sakit lebih baik.)

Lakukan benchmark 12 indikator mutu nasional


(Pengumpulan data merupakan salah satu Rumah sakit berkontribusi terhadap Publikasi data dan informasi ke luar rumah sakit dengan rumah sakit lain yang setara Hasil
kegiatan program peningkatan mutu dan
5 database ekternal dengan menjamin belum dilakukan benchmark terhadap indikator benchmark jadikan dasar untuk membandingkan
keselamatan pasien untuk mendukung asuhan
keamanan dan kerahasiaan (D,W) mutu nasional belum dilakukan hasil pengukuran di dalam rumah sakit Hasil
pasien serta manajemen rumah sakit lebih baik.) analisis dipublikasikan ke eksternal

Analisa data telah dilakukan dng


melakukan perbadingan dari waktu ke
Analisa data telah dilakukan berdasarkan trend
PMKP.7.1(Analisis data merupakan salah satu waktu di dalam RS, dengan melakukan Lakukan benchmark indikator mutu nasional
dan standar namun benchmark terhadap
kegiatan program peningkatan mutu serta 4 perbandingan database eksternal dari RS dengan RS lain yang sejenis Lakukan analisis
keselamatan pasien untuk mendukung asuhan sejenis atau data nasional/internasional, indikator mutu nasional belum dilakukan data membandingkan data hasil benchmark
sehingga data tidak dapat dibandingkan dengan
pasien dan manajemen rumah sakit.) dan melakukan perbandingan dengan dengan hasil pengukuran di internal
rumah sakit lain yang sejenis
standar dan praktik terbaik berdasarkan
referensi terkini (D,W)

PMKP.7.2(Program PMKP prioritas di rumah sakit Ada bukti program PMKP prioritas telah Lakukan pengkajian ulang upaya perbaikan
telah dianalisis dan mempunyai dampak dari 18 indikator mutu yang diukur 13 sudah
3 menghasilkan perbaikan di rumah sakit melalui metode PDSA yang baik terhadap 5
terhadap peningkatan mutu serta efisiensi biaya menghasilkan perbaikan di rumah sakit
secara keseluruhan (D,W) indikator mutu yang hasilnya masih kurang
per tahun.)
PMKP.8(Rumah sakit mempunyai regulasi Rumah sakit telah melakukan validai data
validasi data indikator area klinis yang baru atau yang akan dipublikasikan di web site atau RS agar menetapkan indikator mutu yang akan
mengalami perubahan dan data yang akan 3 media lainnya termasuk kerahasiaan belum ada data yang dipublikasikan di website dipublikasikan Sebelum dipublikasikan lakukan
dipublikasikan. Regulasi ini diterapkan pasien dan keakuratan sesuai regulasi validasi terlebih dahulu
menggunakan proses internal validasi data.) (D,W)

(Rumah sakit mempunyai regulasi validasi data Perbaikan telah dilakukan pada IAK prioritas Terlebih dahulu lakukan validasi kepada IAK
indikator area klinis yang baru atau mengalami Rumah sakit telah melakukan perbaikan dimana sudah divalidasi Namun indikator mutu prioritas indikator yang mengalami perubahan
perubahan dan data yang akan dipublikasikan. 4 yang dipublikasikan di website belum ada dan indikator yang akan dipublikasikan Lakukan
berdasarkan hasil validasi data. (D,W)
Regulasi ini diterapkan menggunakan proses sehingga tidak dapat dilakukan validasi dan perbaikan berdasarkan hasil validasi data
internal validasi data.) perbaikan berdarkan hasil validasi tersebut

PMKP.9(Rumah sakit menetapkan sistem Dokumen bukti laporan ada namun saat telusur sosialisasikan kembali kepada seluruf staf
Ada bukti unit kerja telah melaporkan lapangan dan wawancara dengan staf tentang mekanisme pelaporan insiden
pelaporan insiden keselamatan pasien baik 2 insiden keselamatan pasien (D,W) didapatkan beberapa insiden keselamatan keselamatan pasien Lakukan monitoring secara
internal maupun eksternal.)
pasien yang tidak dilaporkan oleh staf berkala

Dokumen bukti laporan insiden keselamatan


Ada bukti RS telah melaporkan insiden pasien kepada pemilik sudah ada namun sesuai Sosialisasikan kembali kepada seluruf staf
(Rumah sakit menetapkan sistem pelaporan keselamatan pasien setiap 6 bulan kepada
insiden keselamatan pasien baik internal 4 representasi pemilik dan bila ada kejadian PMKP 9 EP 2 saat telusur lapangan dan tentang mekanisme pelaporan insiden
wawancara dengan staf didapatkan beberapa keselamatan pasien Lakukan monitoring secara
maupun eksternal.) sentinel telah dilaporkan di setiap insiden keselamatan pasien yang tidak berkala
kejadian. (D,W) (Lihat juga TKRS 4.1)
dilaporkan oleh staf

Ada bukti RS telah melaporkan insiden IKP Laporkan insiden keselamatan pasien kpd
(Rumah sakit menetapkan sistem pelaporan kpd Komite Nasional Keselamatan Pasien Bukti RS telah melaporkan insiden keselamatan Komite Nasional Keselamatan Pasien sesuai
insiden keselamatan pasien baik internal 5 pasien kpd Komite Nasional Keselamatan Pasien
maupun eksternal.) sesuai peraturan perundang-undangan. (D, tidak dapat ditunjukkan peraturan perundang undangan
W) Dokumentasikan bukti lapornya dengan baik

RS telah melakukan RCA/AAM setiap ada


PMKP.9.1(Rumah sakit telah menetapkan jenis
kejadian sentinel di RS & tidak melewati
kejadian sentinel, serta melaporkan dan 2 waktu 45 hari terhitung sejak terjadi
melakukan analisis akar masalah (root cause
analysis).) kejadian atau sejak diberi tahu ttg adanya
kejadian (D,W)

(Rumah sakit telah menetapkan jenis kejadian Ada bukti rencana tindak lanjut &
sentinel, serta melaporkan dan melakukan 3 pelaksanaan langkah-langkah sesuai hasil
analisis akar masalah (root cause analysis).) AAM/RCA (D,O,W)

Semua kejadian serius akibat efek samping Pada telusur rekam medis tertutup telusur Lakukan monitoring efek samping obat sesuai
PMKP.9.2(Rumah sakit menetapkan regulasi
obat (adverse drug event) jika sesuai dan rekam medis terbuka dan hasil wawancara dengan regulasi yang telah ditetapkan Analisis
untuk melakukan analisis data KTD dan 3 sebagaimana yang didefinisikan oleh RS, dengan staf didapatkan monitoring efek samping bila ditemukan efek samping obat yang serius
mengambil langkah tindaklanjut.)
sudah dianalisis (Lihat juga PKPO.7) (D,W) obat belum dijalankan Dokumentasikan bukti kegiatan dengan baik
2.?????? Rumah sakit telah melakukan uji
PMKP.11(Peningkatan mutu dan keselamatan 2 6 dari 10 rencana perbaikan sudah diujicoba ujicobakan semua rencana perbaikan
pasien dicapai dan dipertahankan.) coba rencana perbaikan terhadap mutu
dan keselamatan pasien (D,W)

3.?????? Rumah sakit telah


(Peningkatan mutu dan keselamatan pasien menerapkan/melaksanakan rencana
3 6 dari 10 rencana perbaikan sudah dilaksanakan terapkan semua rencana perbaikan
dicapai dan dipertahankan.) perbaikan terhadap mutu dan
keselamatan pasien (D,W)

Tersedia data yang menunjukkan bahwa


Baru 6 dari 10 rencana perbaikan sudah ujicoba terapkan dan evaluasi kembali semua
(Peningkatan mutu dan keselamatan pasien perbaikan bersifat efektif dan
4 dilaksanakan Hasil pelaksanaan perbaikan rencana perbaikan Bila belum efektif
dicapai dan dipertahankan.) berkesinambungan (Lihat juga TKRS 11, EP
menunjukkan 4 perbaikan telah berjalan efektif rencanakan ulang perbaikannya
2) (D,W)

Ada bukti perubahan-perubahan regulasi


Dalam membuat rencana melaksanakan dan
(Peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang diperlukan dalam membuat Rencana perbaikan yang sudah berjalan efektif
5 mempertahankan perbaikan belum diikuti
dicapai dan dipertahankan.) rencana , melaksanakan dan agar diikuti dengan perubahan regulasi
mempertahankan perbaikan (D,W) perubahan regulasi
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar No Urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

PKPO.2(Ada proses seleksi obat dengan benar


Ada bukti pelaksanaan apabila ada obat
yang menghasilkan formularium dan laksanakan pemantauan terapi obat secara
yang baru ditambahkan dalam formularium,
digunakan untuk permintaan obat serta konsisten termasuk obat baru yang dimasukkan
maka ada proses untuk memantau pemantauan terapi obat belum dilaksanakan
instruksi pengobatan. Obat dalam 2 dalam formularium Pemantauan meliputi
bagaimana penggunaan obat tersebut dan secara konsisten
formularium senantiasa tersedia dalam stok di bagaimana penggunaan efek samping dan
bila terjadi efek obat yang tidak diharapkan,
rumah sakit atau sumber di dalam atau di medication error
efek samping serta medication error. (D,W)
luar rumah sakit.)

PKPO.3(Rumah sakit menetapkan tata laksana Ada bukti implementasi proses 4 dari 5 kulkas penyimpanan obat yang ditelusur Lakukan penyimpanan obat yang tepat Bila suhu
pengaturan penyimpanan sediaan farmasi, penyimpanan obat yang tepat agar kondisi didapati suhu kulkas yang tidak sesuai dengan kulkas tidak sesuai dg ambang batas yang
3
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai obat tetap stabil, termasuk obat yang yang diperkenankan 1 Kulkas juga dipergunakan diperkenankan agar dilakukan evaluasi dan
yang baik, benar, serta aman.) disimpan di luar instalasi farmasi. (D,W) untuk menyimpan minuman petugas disusun rencana tindak lanjut

supervisi telah dilakukan namun berjalan kurang


(Rumah sakit menetapkan tata laksana Ada bukti pelaksanaan dilakukan supervisi efektif Saat telusur ditemukan penyimpanan
lakukan supervisi secara teratur untuk
pengaturan penyimpanan sediaan farmasi, 4 secara teratur oleh apoteker untuk obat narkotika di luar lemari penyimpanan
memastikan penyimpanan obat dilakukan
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai memastikan penyimpanan obat dilakukan narkotika suhu penyimpanan yang diluar nilai
dengan baik
yang baik, benar, serta aman.) dengan baik. (D,W) ambang yang diperkenankan dan obat injeksi
sisa di ruang perawatan

PKPO.3.1(Rumah sakit mengatur tata kelola Dari telusur didapati bahan berbahaya tersimpan
bahan berbahaya, seta obat narkotika dan Ada bukti penyimpanan bahan berbahaya Lakukan penyimpanan bahan berbahaya dan
psikotropika yang baik, benar, dan aman 2 yang baik, benar, dan aman sesuai dengan di ruang perawatan dan dilakukan pengenceran obat narkotika dengan baik benar dan aman
oleh perawat serta ditemukan obat narkotika
sesuai dengan peraturan perundang- regulasi. (O,W) disimpan di laci meja dan hanya memiliki 1 kunci sesuai dengan regulasi
undangan.)

(Rumah sakit mengatur tata kelola bahan


berbahaya, seta obat narkotika dan Ada bukti penyimpanan obat narkotika serta RS telah memilik lemari penyimpanan narkotika
sesuai ketentuan namun masih ditemukan obat Lakukan penyimpanan obat narkotika dengan
psikotropika yang baik, benar, dan aman 3 psikotropika yang baik, benar, dan aman narkotika yang disimpan di laci meja dan hanya baik benar dan aman sesuai dengan regulasi
sesuai dengan peraturan perundang- sesuai dengan regulasi. (O,W)
undangan.) memiliki 1 kunci

Lakukan penyimpanan elektrolit konsentrat yang


Dari telusur didapatkan penyimpanan elektrolit baik benar dan aman sesuai dengan egulasi
PKPO.3.2(Rumah sakit mengatur tata kelola
Ada bukti penyimpanan elektrolit konsentrat konsentrat MgSO4 20 persen dan MgSO4 40 Penyimpanan di ruangan perawatan agar
penyimpanan elektrolit konsentrat yang baik,
2 yang baik, benar, dan aman sesuai dengan persen pada satu tempat di emergency kit disertai dengan alasan penyimpanan dan dalam
benar, dan aman sesuai dengan peraturan
egulasi. (O,W) Pengenceran MgSO4 40 persen dilakukan oleh keadaan siap untuk digunakan Pengenceran
perundang-undangan.) staf kebidanan elektrolit konsentrat agar dilakukan sesuai
dengan regulasi

(Rumah sakit mengatur tata kelola Elektrolit konsentrat diberi label obat yang sesuai hasil pengukuran indikator mutu tingkatkan kepatuhan pelabelan obat high alert
penyimpanan elektrolit konsentrat yang baik, Lakukan sosialisasi kembali dan tingkatkan
3 harus diwaspadai (high alert) sesuai dengan kepatuhan pelabelan obat high alert adalah 70
benar, dan aman sesuai dengan peraturan kegiatan monitoring terhadap kepatuhan
regulasi. (O,W) persen
perundang-undangan.) pelabelan obat high alert
PKPO.3.3(Rumah sakit menetapkan Ada bukti penyimpanan produk nutrisi yang
pengaturan penyimpanan dan pengawasan 2 baik, benar, dan aman sesuai dengan
penggunaan obat tertentu. ) regulasi. (lihat juga PAP 4). (O,W)

(Rumah sakit menetapkan pengaturan Ada bukti penyimpanan obat dan bahan
penyimpanan dan pengawasan penggunaan 3 radioaktif yang baik, benar, dan aman sesuai
obat tertentu. ) dengan regulasi. (O,W)

Ada bukti penyimpanan obat yang


(Rumah sakit menetapkan pengaturan
digunakan untuk penelitian yang baik,
penyimpanan dan pengawasan penggunaan 6
benar, dan aman sesuai dengan regulasi.
obat tertentu. )
(O,W)

PKPO.3.5(Rumah sakit memiliki sistem


penarikan kembali (recall), pemusnahan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan Ada bukti pelaksanaan pemusnahan sesuai
3
medis habis pakai tidak layak digunakan dengan regulasi yang ditetapkan. (D,W)
karena rusak, mutu substandar, atau
kadaluwarsa.)

Bukti pelaksanaan apoteker melakukan


Ada bukti pelaksanaan apoteker melakukan Laksanaan rekonsiliasi obat pada saat pasien
rekonsiliasi obat pada saat pasien masuk dan
PKPO.4(Ada regulasi peresepan atau rekonsiliasi obat pada saat pasien masuk, masuk pindah unit pelayanan dan sebelum
3 pindah unit pelayanan sudah ada namun bukti
permintaan obat dan instruksi pengobatan.) pindah unit pelayanan, dan sebelum pulang. pulang Dokumentasikan dengan baik bukti
rekonsiliasi obat pada saat sebelum pulang
(D,W) kegiatan tersebut
belum ada

Ada bukti pelaksanaan evaluasi syarat masih ditemukan sebagian resep dengan bukti Laksanaan evaluasi syarat elemen resep lengkap
PKPO.4.1(Regulasi ditetapkan untuk
elemen resep lengkap yang meliputi butir a) pengkajian kelengkapan resep masih kosong yang meliputi butir a sampai dengan g pada
menentukan pengertian dan syarat 2
sampai dengan g) pada maksud dan tujuan. namun obat sudah diserahkan Resep untuk maksud dan tujuan Tulis hasil kajian resep pada
kelengkapan resep atau pemesanan.)
(D,W) pasien anak belum mencantumkan Berat Badan formulir yang telah tersedia

Sesuai dengan EP 2 masih ditemukan sebagian


resep dengan bukti pengkajian masih kosong
Laksanaan proses pengelolaan resep yang tidak
(Regulasi ditetapkan untuk menentukan Ada bukti pelaksanaan proses pengelolaan namun obat sudah diserahkan Saat telusur benar tidak lengkap dan tidak terbaca dengan
3 petugas belum memahami secara baik
pengertian dan syarat kelengkapan resep atau resep yang tidak benar, tidak lengkap, dan konsisten sesuai dengan butir 1 sampai dengan 4
mekanisme tulis lengkap baca ulang dan
pemesanan.) tidak terbaca. (D,W) pada maksud dan tujuan Tulis hasil kajian resep
meminta konfirmasi atas instruksi pengobatan
pada formulir yang telah tersedia
yang diberikan secara lisan atau melalui telepon
belum dijalankan secara konsisten

Ada bukti pelaksanaan staf yang


menyiapkan produk steril dilatih, Laksanakan pelatihan tentang penyiapan produk
PKPO.5(Obat disiapkan dan diserahkan di Pelatihan staf tentang penyiapan produk steril
2 memahami, serta mempraktikkan prinsip steril dan teknik aseptik kepada staf farmasi dan
dalam lingkungan aman dan bersih.) dan teknik aseptik belum dilakukan
penyiapan obat dan teknik aseptik (lihat juga keperawatan
PPI). (D,W)
Ada bukti pelaksanaan pencampuran obat
(Obat disiapkan dan diserahkan di dalam 3
lingkungan aman dan bersih.) kemoterapi dilakukan sesuai dengan praktik
profesi. (lihat juga PPI 7). (O,W)

Ada bukti pencampuran obat intravena, Pencampuran obat intravena dilakukan oleh staf
Laksanakan pelatihan tentang penyiapan produk
(Obat disiapkan dan diserahkan di dalam epidural dan nutrisi parenteral serta keperawatan yang belum mendapatkan
4 steril dan teknik aseptik kepada staf farmasi dan
lingkungan aman dan bersih.) pengemasan kembali obat suntik dilakukan pelatihan tentang penyiapan produk steril dan
keperawatan
sesuai dengan praktik profesi (O,W) teknik aseptik

Lengkapi formulir resep untuk pasien anak


PKPO.5.1(Rumah sakit menetapkan regulasi masih ditemukan sebagian resep dengan bukti
Ada bukti pelaksanaan proses pengkajian dengan berat badan Laksanaan pengkajian
yang mengatur semua resep atau permintaan pengkajian kelengkapan resep masih kosong
2 resep yang meliputi butir a) sampai dengan resep yang meliputi butir a sampai dengan g
obat dan instruksi pengobatan obat ditelaah namun obat sudah diserahkan Resep untuk
g) pada maksud dan tujuan. (D,W) pada maksud dan tujuan Tulis hasil kajian resep
ketepatannya.) pasien anak belum mencantumkan Berat Badan
pada formulir yang telah tersedia

Lengkapi formulir resep untuk pasien anak


(Rumah sakit menetapkan regulasi yang dari telusur didapatkan sebagian resep dengan
Ada bukti pelaksanaan telaah obat meliputi dengan berat badan Laksanaan telaah obat
mengatur semua resep atau permintaan obat bukti formulir telaah obat masih kosong namun
4 butir 1) sampai dengan 5) pada maksud dan meliputi butir 1 sampai dengan 5 pada maksud
dan instruksi pengobatan obat ditelaah tujuan. (D,W) obat sudah diserahkan Resep untuk pasien anak dan tujuan Tulis hasil telaah obat pada formulir
ketepatannya.) belum mencantumkan Berat Badan
yang telah tersedia

(Rumah sakit menetapkan regulasi yang


mengatur semua resep atau permintaan obat Ada bukti pelaksanaan penyerahan obat UDD baru diterapkan pada 1 dari 4 unit Lakukan manajemen UDD pada semua unit
5
dan instruksi pengobatan obat ditelaah dalam bentuk yang siap diberikan. (D,W) perawatan perawatan
ketepatannya.)

Ada bukti pelaksanaan pemberian obat


PKPO.6(Rumah sakit menetapkan staf klinis dilaksanakan sesuai dengan pembatasan
yang kompeten dan berwenang untuk 3 yang ditetapkan, misalnya obat kemoterapi,
memberikan obat.) obat radioaktif, atau obat untuk penelitian.
(D,W)

dari telusur didapatkan sebagian resep dengan Lengkapi formulir resep untuk pasien anak
PKPO.6.1(Proses pemberian obat termasuk
bukti formulir telaah obat masih kosong namun dengan berat badan Laksanaan telaah obat
proses verifikasi apakah obat yang akan Ada bukti pelaksanaan verifikasi sebelum
2 obat sudah diserahkan Resep untuk pasien anak meliputi butir a sampai dengan e pada maksud
diberikan telah sesuai resep atau permintaan obat diserahkan kepada pasien. (D,W,S)
belum mencantumkan Berat Badan sehingga dan tujuan Tulis hasil telaah obat pada formulir
obat.)
menyulitkan verifikasi ketepatan dosis yang telah tersedia

(Proses pemberian obat termasuk proses Ada bukti pelaksanaan double check untuk Unit farmasi pada shift malam hanya ada 1 orang Lakukan perubahan jadwal jaga sehingga
verifikasi apakah obat yang akan diberikan 3 obat yang harus diwaspadai (high alert). petugas sehingga double check tidak dapat memungkinkan untuk dilaksanakannya double
telah sesuai resep atau permintaan obat.) (D,O,W,S) dilaksanakan pada malam hari check di semua shift jaga unit farmasi

PKPO.7(Efek obat dan efek samping obat Ada bukti pelaksanaan pemantauan terapi dokumen bukti PTO tidak dapat ditunjukkan dan Laksanakan PTO dan dokumentasikan buktinya
2
terhadap pasien dipantau.) obat. (D,W) dari hasil wawancara PTO belum dilaksanakan dengan baik
Ada bukti pemantauan efek samping obat Pada telusur rekam medis tertutup telusur Lakukan monitoring efek samping obat sesuai
(Efek obat dan efek samping obat terhadap dan pelaporannya sesuai dengan rekam medis terbuka dan hasil wawancara
pasien dipantau.) 3 peraturan perundang-undangan. (D,W) dengan staf didapatkan monitoring efek samping dengan regulasi yang telah ditetapkan
Dokumentasikan bukti kegiatan dengan baik
obat belum dijalankan
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar No Urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

Ada penetapan perencanaan kebutuhan


Bukti perencanana kebutuhan tahunan disusun Penetapan perencanana kebutuhan tahunan
KKS.1(Pimpinan rumah sakit menetapkan staf rumah sakit yang berdasarkan
berdasarkan renstra dan perencanaan tahunan agar disusun berdasarkan renstra dan
perencanaan kebutuhan staf rumah sakit.) perencanaan strategis dan perencanaan belum dapat ditunjukkan perencanaan tahunan
tahunan sesuai kebutuhan rumah sakit. (R).
1 v
Ada kejelasan hubungan antara
Bukti perencanana kebutuhan tahunan disusun
(Pimpinan rumah sakit menetapkan perencanaan strategis, perencanaan Perencanana kebutuhan tahunan agar disusun
berdasarkan renstra dan perencanaan tahunan
perencanaan kebutuhan staf rumah sakit.) tahunan dan perencanaan kebutuhan staf. berdasarkan renstra dan perencanaan tahunan
belum dapat ditunjukkan
(D,W)
2 v
Ada bukti perencanaan kebutuhan staf
bukti rapat tentang perencanaan SDM Dalam menyusun perencanaan SDM agar
(Pimpinan rumah sakit menetapkan berdasarkan kebutuhan dari masing-
berdasarkan kebutuhan unit kerja belum bisa mempertimbangkan usulan kebutuhan dari unit mengiinventarisir uysulan
perencanaan kebutuhan staf rumah sakit.) masing unit kerja khususnya unit kerja
ditunjukkan kerja dan dirapatkan bersama kebutuhan tenaga dari tiap unit,
pelayanan. (D,W)
3 v diadakan arapat koordinasi

KKS.2(Perencanaan kebutuhan staf rumah


sakit terus menerus dimutakhirkan oleh
Ada pelaksanaan pola ketenagaan secara
pimpinan rumah sakit dengan menetapkan Bukti pola ketenagaan belum bisa ditunjukkan Susun pola ketenagaan RS berkolaborasi dan
kolaborasi dengan perencanaan staf yang
jumlah, jenis, kualifikasi yang meliputi bukti rapat penyusunan pola ketenagaan belum berdasarkan kebutuhan unit serta disesuaikan
meliputi jumlah, jenis, kualifikasi. (D,W)
pendidikan, kompetensi, pelatihan, dan bisa ditunjukkan dengan renstra dan rencana tahunan
(lihat juga AP 6.2)
pengalaman yang dibutuhkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.)
2

KKS.2.1(Rumah sakit melaksanakan evaluasi Ada pelaksanaan perencanaan staf yang


Bukti rapat tentang evaluasi perencanaan staf Susun pola ketenagaan RS lakukan evaluasi pola
dan pemutakhiran terus menerus efektif dan selalu di evaluasi berdasarkan
perencanaan kebutuhan staf rumah sakit.) kebutuhan. (D,W) belum bisa ditunjukkan ketenagaan tersebut berdasarkan kebutuhan
2

(Rumah sakit melaksanakan evaluasi dan Ada revisi dan pembaharuan perencanaan
Bukti rapat tentang revisi perencanaann staf Susun pola ketenagaan RS lakukan revisi
pemutakhiran terus menerus perencanaan staf bila dibutuhkan minimal 1 (satu) tahun
minimal 1 tahun sekali belum bisa ditunjukkan minimal 1 tahun sekali
kebutuhan staf rumah sakit.) sekali. (D,W)
3
KKS.4(Rumah sakit menetapkan proses seleksi
untuk menjamin bahwa pengetahuan dan Proses seleksi dilaksanakan seragam sesuai Proses seleksi karyawan baru belum sesuai Laksanakan proses seleksi karyawan baru secara
keterampilan staf klinis sesuai dengan regulasi. (lihat juga TKRS.3.3) (D,W) regulasi yang telah disusun dan belum seragam seragam dan sesuai regulasi yang telah disusun
kebutuhan pasien.)
2
(Rumah sakit menetapkan proses seleksi
Anggota staf klinis baru dievaluasi pada Laksanakan evaluasi pada saat mulai kerja
untuk menjamin bahwa pengetahuan dan
saat mulai bekerja, sesuai dengan tanggung 5 dari 15 staf klinis dievaluasi pada saat mulai kepada seluruh staf klinis yang baru
keterampilan staf klinis sesuai dengan bekerja
jawabnya. (D,W) Dokumentasikan buktinya dengan baik
kebutuhan pasien.)
3
dari 15 staf klinis bukti evaluasi tahun 2017
(Rumah sakit menetapkan proses seleksi Evaluasi staf klinis dilakukan dan semuanya belum bisa ditunjukkan Untuk Lakukan evaluasi kepada seluruh staf klinis
untuk menjamin bahwa pengetahuan dan didokumentasikan secara berkala minimal evaluasi staf klinis 2018 dilaksanakan pada secara berkala minimal 1 satu tahun sekali
keterampilan staf klinis sesuai dengan 1 (satu) tahun sekali sesuai regulasi. (lihat sebagian staf dan tidak sesuai regulasi 8 staf sesuai regulasi Dokumentasikan hasilnya
kebutuhan pasien.) juga KKS.11) (D,W) dievaluasi pada pertengahan tahun bukti dengan baik
evaluasi 2 staf belum bisa ditunjukkan
5

KKS.5(Rumah sakit menetapkan proses seleksi


untuk menjamin bahwa pengetahuan dan Proses seleksi staf non klinis dilaksanakan Proses seleksi karyawan baru belum sesuai Laksanakan proses seleksi karyawan baru secara
keterampilan staf nonklinis sesuai dengan seragam sesuai regulasi. (D,W) regulasi yang telah disusun dan belum seragam seragam dan sesuai regulasi yang telah disusun
persyaratan yang ditetapkan.)
2

(Rumah sakit menetapkan proses seleksi


Anggota staf non klinis baru dievaluasi Laksanakan evaluasi pada saat mulai kerja
untuk menjamin bahwa pengetahuan dan penilaian staf non klinis belum dilaksanakan
pada saat mulai bekerja, sesuai dengan kepada seluruh staf non klinis yang baru
keterampilan staf nonklinis sesuai dengan secara konsisten
persyaratan yang ditetapkan.) tanggung jawabnya. (D,W) Dokumentasikan buktinya dengan baik
3

(Rumah sakit menetapkan proses seleksi Evaluasi staf non klinis dilakukan dan
Lakukan evaluasi staf non klinis secara berkala
untuk menjamin bahwa pengetahuan dan didokumentasikan secara berkala minimal Evaluasi staf non klinis yang dilakukan belum
minimal 1 satu tahun sekali sesuai regulasi
keterampilan staf nonklinis sesuai dengan 1 (satu) tahun sekali sesuai regulasi. (lihat konsisten dan belum sesuai regulasi
Dokumentasikan hasilnya dengan baik
persyaratan yang ditetapkan.) juga KKS.11) (D,W)
5

KKS.6(Rumah sakit menyediakan dan File kepegawaian memuat riwayat 4 dari 15 file kepegawaian belum ditemukan lengkapi seluruh file kepegawaian staf dengan
memelihara file kepegawaian untuk setiap
staf rumah sakit dan selalu diperbaharui.) pekerjaan staf (D,W) riwayat pekerjaan staf riwayat pekerjaan
4

(Rumah sakit menyediakan dan memelihara


File kepegawaian selalu diperbaharui. Perbarui seluruh file kepegawaian setiap ada
file kepegawaian untuk setiap staf rumah 7 dari 15 file kepegawaian belum diperbaharui
(D,W) perubahan pada karyawan tersebut
sakit dan selalu diperbaharui.)
7

KKS.7(Semua staf klinis dan nonklinis diberi Bukti orientasi umum belum dilengkapi evaluasi
Ada bukti staf klinis dan non klinis baru lengkapi dokumen bukti orientasi dengan TOR
orientasi di rumah sakit dan unit kerja tempat pasca orientasi dan laporan pelaksanaan
diberikan orientasi umum dan khusus.
staf akan bekerja dan tanggung jawab spesifik orientasi Bukti orientasi khusus masih laporan Undangan Materi Absensi evaluasi pasca
(D,W) orientasi dan laporan pelaksanaan orientasi
pada saat diterima bekerja.) aktivitas masing2 staf baru di unit pelayanan
2

(Semua staf klinis dan nonklinis diberi Bukti orientasi umum belum dilengkapi evaluasi
Staf kontrak, magang dan peserta didik lengkapi dokumen bukti orientasi dengan TOR
orientasi di rumah sakit dan unit kerja tempat pasca orientasi dan laporan pelaksanaan
mendapat pelatihan tentang orientasi Undangan Materi Absensi evaluasi pasca
staf akan bekerja dan tanggung jawab spesifik orientasi Bukti orientasi khusus masih laporan orientasi dan laporan pelaksanaan orientasi
umum dan khusus. (D,W)
pada saat diterima bekerja.) aktivitas masing2 staf baru di unit pelayanan
3
KKS.8(Setiap staf mengikuti pendidikan atau
pelatihan di dalam atau di luar rumah sakit Ada program pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan pelatihan bersifat spontan Susunlah program pendidikan dan pelatihan
termasuk pendidikan profesi berkelanjutan berdasarkan sumber data yang meliputi a) berdasarkan sumber data yang meliputi a
belum tersusun sebagai sebuah program
untuk mempertahankan atau meningkatkan sampai dengan f) di maksud dan tujuan. (R) sampai dengan f di maksud dan tujuan
kompetensinya.)
1
(Setiap staf mengikuti pendidikan atau
pelatihan di dalam atau di luar rumah sakit
Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan Pendidikan dan pelatihan bersifat spontan laksanakan pendidikan dan pelatihan sesuai
termasuk pendidikan profesi berkelanjutan sesuai program. (D,W) belum tersusun sebagai sebuah program dengan program pada KKS 8 EP 1
untuk mempertahankan atau meningkatkan
kompetensinya.)
2
(Setiap staf mengikuti pendidikan atau
Rumah sakit menyediakan waktu, anggaran
pelatihan di dalam atau di luar rumah sakit dan fasilitas untuk semua staf dalam staf yang mengikuti pelatihan belum mencapai sediakan waktu anggaran dan fasilitas sehingga
termasuk pendidikan profesi berkelanjutan paling tidak 60 persen staf telah mengikuti
untuk mempertahankan atau meningkatkan berpartisipasi mengikuti pendidikan dan 20 jam tahun pelatihan 20 jam per tahun
pelatihan yang diperlukan. (D,W)
kompetensinya.)
4

KKS.8.1(Setiap staf yang memberikan asuhan


staf yang menjadi tim kode biru agar diberi
kepada pasien dan staf yang ditentukan oleh Staf yang menjadi tim kode biru diberi Sertifikat ALS sebagian anggota tim kode biru latihan bantuan hidup lanjut Dokumentasikan
rumah sakit dilatih dan dapat melaksanakan latihan bantuan hidup lanjut. (D,W) belum bisa ditunjukkan
secara benar teknik resusitasi jantung paru.) dengan baik bukti pelatihannya
2

(Setiap staf yang memberikan asuhan kepada


Pelatihan untuk setiap staf diulang sesuai
pasien dan staf yang ditentukan oleh rumah
program atau minimal dua tahun sekali.
sakit dilatih dan dapat melaksanakan secara
(D,W)
benar teknik resusitasi jantung paru.)
4

Rumah sakit melaksanakan evaluasi,


KKS.8.2(Rumah sakit menyelenggarakan memberikan konseling dan melaksanakan
pelayanan kesehatan dan keselamatan staf.) tindak lanjut terhadap staf yang cedera
akibat kekerasan di tempat kerja. (D,W)
5

Ada bukti dilaksanakannya kredensial


KKS.9.1(Rumah sakit melaksanakan verifikasi
tambahan dari sumber yang mengeluarkan
terkini terhadap pendidikan, registrasi, izin, kredensial bila staf medis meminta
pengalaman, dan lainnya dalam kredensialing
staf medis.) kewenangan klinis canggih atau
subspesialisasi. (D,W)
2
Pengangkatan tidak dilakukan sampai
setidaknya izin/surat tanda registrasi sudah
diverifikasi dari sumber primer, dan masih ditemukan staf medis yang sudah
KKS.9.2(Rumah sakit melaksanakan proses Lakukan pengangkatan dan pemberian
anggota staf medis kemudian melakukan diangkat dan mendapatkan kewenangan klinis
seragam dan transparan untuk menentukan pelayanan perawatan pasien di bawah mandiri meskipun bukti verifikasi ijazah dan STR kewenangan mandiri kepada staf medis bila
penerimaaan staf medis.) ijazah dan STR sudah terverifikasi
supervisi sampai semua kredensial yang belum bisa ditunjukkan
disyaratkan undang-undang dan peraturan
sudah diverifikasi dari sumber asli. (D,W)

Untuk staf medis yang belum mendapatkan


(Rumah sakit melaksanakan proses seragam kewenangan mandiri, dilakukan metode
dan transparan untuk menentukan supervisi, frekuensi supervisi dan
penerimaaan staf medis.) supervisor yang ditunjuk didokumentasikan
di arsip kredensial individu tersebut. (D,W)

KKS.10(Rumah sakit menetapkan proses yang


seragam, objektif, dan berdasar bukti
Seluruh pemberian kewenangan klinis staf medis
(evidence based) untuk memberikan Ada bukti pemberian kewenangan klinis 2 dari 5 file kepegawaian bukti rekomendasi
wewenang kepada staf medis untuk berdasarkan rekomendasi kewenangan komite medis terkait penerbitan SPK dan RKK agar didasarkan rekomendasi kewenangan klinis
dari Komite Medis Dokumentasikan buktinya
menerima, menangani, dan memberikan klinis dari Komite Medis. (D,W) belum bisa ditunjukkan
dalam file kepegawaian ataupun file kredensial
layanan kliniss kepada pasien sesuai dengan
kualifikasinya.)
2

(Rumah sakit menetapkan proses yang


seragam, objektif, dan berdasar bukti
(evidence based) untuk memberikan Ada bukti pelaksanaan pemberian
kewenangan tambahan setelah melakukan
wewenang kepada staf medis untuk verifikasi dari sumber yang mengeluarkan
menerima, menangani, dan memberikan
kredensial. (D,W)
layanan kliniss kepada pasien sesuai dengan
kualifikasinya.)
3

Data dan informasi hasil pelayanan klinis


KKS.11(Rumah sakit melaksanakan proses dari staf klinis direview secara obyektif dan lakukan review hasil pelayanan staf medis pada
yang seragam untuk melaksanakan evaluasi 1 dari 4 KSM telah melakukan review hasil
mutu dan keselamatan asuhan pasien yang berdasar bukti, jika ada, dilakukan pelayanan staf medis seluruh KSM Dokumentasikan buktinya dengan
benchmarking dengan pihak eksternal baik
diberikan oleh setiap anggota staf medis.)
rumah sakit (lihat juga. TKRS.11.1). (D,W)
3

Bila ada temuan yang berdampak terhadap


pemberian kewenangan staf klinis, ada
(Rumah sakit melaksanakan proses yang Lakukan evaluasi praktek profesional terfokus
proses untuk tindak lanjut terhadap
seragam untuk melaksanakan evaluasi mutu Bukti evaluasi praktek profesional terfokus atau FPPE tindak lanjuti hasil evaluasinya
temuan dan tindakan tersebut
dan keselamatan asuhan pasien yang belum bisa ditunjukkan Dokumentasikan dalam file kepegawaian staf
diberikan oleh setiap anggota staf medis.) didokumentasi dalam file staf medis dan medis
disampaikan ke tempat staf medis
memberikan pelayanan. (D,W)
5
KKS.12(Rumah sakit menetapkan proses
penetapan ulang staf medis dan pmbaharuan
kewenangan klinis paling sedikit setiap 3
(tiga) tahun. Untuk penetapan kewenangan Ada bukti dokumen setiap anggota staf
medis selalu diperbaharui secara periodik.
klinis dilanjutkan dengan atau tanpa (D,W)
modifikasi kewenangan klinis sesuai hasil
monitoring dan evaluasi berkelanjutan setiap
anggota staf medis.)

(Rumah sakit menetapkan proses penetapan


ulang staf medis dan pmbaharuan
kewenangan klinis paling sedikit setiap 3 Ada bukti pemberian kewenangan
(tiga) tahun. Untuk penetapan kewenangan tambahan didasarkan pada kredensial yang
klinis dilanjutkan dengan atau tanpa telah diverifikasi dari sumber aslinya sesuai
modifikasi kewenangan klinis sesuai hasil peraturan perundang-undangan. (D)
monitoring dan evaluasi berkelanjutan setiap
anggota staf medis.)

KKS.15(Rumah sakit melakukan evaluasi Kinerja individual staf keperawatan agar dikaji
Kinerja individual staf keperawatan dikaji Bukti penghargaan terhadap staf keperawatan
kinerja staf keperawatan berdasar atas
bila ada temuan dalam aktivitas yang memiliki prestasi dalam upaya peningkatan bila ada temuan dalam aktivitas peningkatan
partisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu mutu Hasil kajian dan tindakan yang diambil
peningkatan mutu. (D,W) mutu belum bisa ditunjukkan
rumah sakit.) didokumentasikan dengan baik
2

KKS.16(Rumah sakit mempunyai proses yang


efektif untuk mengumpulkan, verifikasi, dan
2 dari 3 ijazah PPA lainnya telah terverifikasi 3 Laksanakan verifikasi ijazah dan STR dari sumber
mengevaluasi kredensial profesional pemberi Terdapat pelaksanaan verifikasi dari
ijazah dalam proses Verifikasi STR belum aslinya kepada seluruh PPA lainnya dan staf
asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya sumber aslinya yang seragam. (D,W)
dilkakukan klinis lainnya
(pendidikan, registrasi, izin, kewenangan,
pelatihan, dan pengalaman).)

KKS.17(Rumah sakit melaksanakan identifikasi


tanggungjawab pekerjaan dan penugasan
Ada pelaksanaan proses pembuatan rincian SPK PPA lainnya dan staf klinis lainnya telah RKK agar ditandatangani oleh pejabat yang
klinis berdasar atas kredensial profesional kewenangan klinis sesuai dengan peraturan ditandatangani direktur RKK masih berwenang sesuai peraturan perundang
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis
lainnya sesuai dengan peraturan perundang- perundang-undangan.(D,W) ditandatangani kepala unit undangan
undangan.)
2
KKS.18(Rumah sakit melaksanakan identifikasi
tanggungjawab pekerjaan dan penugasan Kinerja individual profesional pemberi Kinerja individual profesional pemberi asuhan
Bukti penghargaan terhadap PPA lainnya dan PPA lainnya dan staf klinis lainnya agar dikaji
klinis berdasar atas kredensial profesional asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya
staf klinis lainnya yang memiliki prestasi dalam bila ada temuan dalam aktivitas peningkatan
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis dikaji bila ada temuan dalam aktivitas
upaya peningkatan mutu belum bisa ditunjukkan mutu Hasil kajian dan tindakan yang diambil
lainnya sesuai dengan peraturan perundang- peningkatan mutu. (D,W)
didokumentasikan dengan baik
undangan.)
2

(Rumah sakit melaksanakan identifikasi Seluruh data proses review kinerja


tanggungjawab pekerjaan dan penugasan professional pemberi asuhan (PPA) lainnya
Lakukan evaluasi kinerja pada seluruh PPA
klinis berdasar atas kredensial profesional dan staf klinis lainnya didokumentasikan 3 dari 5 file kredensial PPA lainnya dan staf klinis
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis dalam kredensial professional pemberi lainnya telah memiliki bukti evaluasi kinerja lainnya dan staf klinis lainnya dokumentasikan
dalam file kredensial pegawai
lainnya sesuai dengan peraturan perundang- asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya
undangan.) atau dokumen lainnya (D,W)
3
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar No Urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

TKRS.1.2(Rumah sakit memiliki misi,


rencana strategis, rencana kerja, program Ada bukti persetujuan, review berkala dan
peningkatan mutu dan keselamatan publikasi/sosialisasi ke masyarakat tentang bukti persetujuan dan publikasi misi sudah ada lakukan review msi RS secara berkala sesuai
1
pasien, pengawasan mutu pendidikan, misi Rumah Sakit sesuai dengan regulasi. Bukti review berkala belum bisa ditunjukkan dengan regulasi
serta laporan akuntabilitas representasi (D,W)
pemilik.)

(Rumah sakit memiliki misi, rencana


Ada persetujuan atas strategi dan program
strategis, rencana kerja, program
pendidikan dan penelitian staf klinis dan
peningkatan mutu dan keselamatan
3 pengawasan mutu program pendidikan
pasien, pengawasan mutu pendidikan,
tersebut. Elemen penilaian ini hanya untuk
serta laporan akuntabilitas representasi
Rumah Sakit pendidikan. (D,W )
pemilik.)

TKRS.2(Direktur Rumah Sakit sebagai Direktur/Direksi Rumah Sakit menindaklanjuti


Bukti tindak lanjut hasil pemeriksaan fasilitas tindak lanjuti seluruh hasil pemeriksaan fasilitas
pimpinan tertinggi di rumah sakit semua hasil laporan pemeriksaan internal
dari pemerintah atau badan ekternal lainnya atau catatan pemeriksaan yang dilakukan oleh
atau catatan pemeriksaan yang dilakukan oleh
bertanggung jawab untuk menjalankan 7
otoritas setempat di luar rumah sakit belum otoritas setempat di luar rumah sakit
rumah sakit dan mematuhi peraturan dan yang mempunyai kewenangan melakukan
semuanya bisa ditunjukkan Dokumentasikan buktinya dengan baik
perundang-undangan.) pemeriksaan rumah sakit. (D,W)

TKRS.3.2(Rumah sakit mempunyai regulasi Ada bukti komunikasi efektif antar PPA dan Bukti pertemuan antar unit ada bukti Lakukan pertemuan rutin antar PPA dan antar
untuk memastikan terselenggaranya 4 antar unit/instalasi/departemen pelayanan pertemuan antar komite profesi belum bisa komite profesi Dokumentasikan bukti UMANnya
komunikasi efektif di rumah sakit.) sudah dilaksanakan (D,W) ditunjukkan dengan baik

TKRS.3.3(Rumah sakit menetapkan proses


Susun program pengembangan diri setiap staf
yang seragam untuk melaksanakan Ada bukti pengembangan diri setiap staf dan
dan pendidikan dengan melibatkan kepala
penerimaan atau pengangkatan pendidikan melibatkan kepala pelaksanaan pengembangan diri staf dan
bidang bagian diklat dan kepala unit pelayanan
(recruitment), retensi, pengembangan, dan 4 bidang/bagian/diklat dan kepala unit pendidikan dilakukan secara spontan dan belum
Rumah Sakit sesuai profesi yang dibutuhkan
pendidikan berkelanjutan semua staf pelayanan Rumah Sakit sesuai profesi yang terprogram
Laksanakan diklat sesuai program yang disusun
dengan melibatkan kepala bidang atau dibutuhkan. (D,W)
tersebut
divisi dan kepala unit pelayanan.)

TKRS.5(Direktur rumah sakit


memprioritaskan proses di rumah sakit
yang akan diukur, program peningkatan 3.??? Ada bukti riset klinik dan program
pendidikan profesi kesehatan sebagai salah
mutu dan keselamatan pasien yang akan 3 satu program peningkatan mutu prioritas di
diterapkan, serta bagaimana mengukur
keberhasilan dalam upaya di seluruh Rumah Sakit Pendidikan. (D,W)
rumah sakit ini.)
TKRS.6(Para kepala bidang atau divisi di RS Ada bukti apabila kontrak dinegosiasikan
bertanggung jawab untuk mengkaji atau ulang atau dihentikan, Rumah Sakit tetap
review, memilih, serta memantau kontrak 7 menjaga kontinuitas dari pelayanan pasien.
klinis dan kontrak manajerial.) (D,O,W)

TKRS.6.1(Kontrak dan perjanjian lainnya


Semua kontrak mempunyai indikator mutu Indikator mutu kontrak manajemen sudah ada pastikan semua kontrak mempunyai indikator
dievaluasi sebagai bagian dari program
2 yang harus dilaporkan kepada RS sesuai namun indikator mutu kontrak klinis belum bisa mutu yang harus dilaporkan kepada RS sesuai
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
mekanisme pelaporan mutu di RS. (R) ditunjukkan mekanisme pelaporan mutu di RS
rumah sakit.)

Setelah semua kontrak mempunyai indikator


(Kontrak dan perjanjian lainnya dievaluasi mutu sebagaimana rekomendasi pada EP 2
Indikator mutu kontrak klinis belum bisa
sebagai bagian dari program peningkatan Komite/Tim PMKP telah melakukan analisis selanjutnya lakukan pengukuran dan analisis
3 ditunjukkan Sehingga laporan mutu kontrak
mutu dan keselamatan pasien rumah data dan feedback data dan laporan (D,W) laporkan pencapaiannya sesuai regulasi RS
klinis juga tidak dapat ditunjukkan
sakit.) termasuk kepada kepala bidang atau kepala
divisi

Kepala bidang/kepala divisi klinis dan


(Kontrak dan perjanjian lainnya dievaluasi manajemen ikut berpartisipasi dalam
Laporan mutu kontrak klinis juga tidak dapat Laporan hasil analisis sebagaimana
sebagai bagian dari program peningkatan program peningkatan mutu dengan
4 ditunjukkan dengan demikian bukti tindak lanjut direkomendasikan pada EP 3 agar ditindaklanjuti
mutu dan keselamatan pasien rumah menindaklanjuti hasil analisis informasi mutu
hasil analisis belum bisa ditunjukkan oleh kepala Bidang atau kepala bagian
sakit.) pelayanan yang yang dilaksanakan melalui
kontrak/pihak ketiga. (D,W)

TKRS.6.2(Kepala bidang atau kepala divisi


pelayanan klinis memastikan bahwa dokter
praktik mandiri yang bukan merupakan Mutu pelayanan yang diberikan oleh dokter Bukti pemantauan mutu pelayanan radiologi
praktik mandiri seperti tersebut pada EP 2 Mutu pelayanan yang diberikan oleh setiap
staf RS memiliki izin dan kredensial yang 3 telah dipantau sebagai bagian dari program sudah ada bukti pemantauan mutu pelayanan dokter praktik mandiri agar dipantau
tepat sesuai dengan pelayanan yang PA belum bisa ditunjukkan
diberikan kepada pasien RS dan peraturan peningkatan mutu Rumah Sakit. (D,W)
perundang-undangan.)

Rumah sakit mempunyai regulasi pemilihan Susunlah regulasi RS tentang pemilihan teknologi
teknologi medik dan obat sesuai dengan a)
medik dan obat sesuai dengan a dan b yang
TKRS.7(Direktur Rumah Sakit membuat dan b) yang ada di maksud dan tujuan serta
ada di maksud dan tujuan serta regulasi
keputusan terkait pengadaan dan regulasi penggunaan teknologi medik dan
regulasi tentang pemilihan teknologi medik penggunaan teknologi medik dan obat baru yang
penggunaan sumber daya dengan 1 obat baru yang masih dalam taraf uji coba
belum bisa ditunjukkan masih dalam taraf uji coba trial sesuai dengan 1
mempertimbangkan mutu dan (trial) sesuai dengan 1) sampai dengan 3)
sampai dengan 3 yang ada di maksud dan
keselamatan.) yang ada di maksud dan tujuan serta memiliki
tujuan serta memiliki tim penapisan teknologi
tim penapisan teknologi bidang kesehatan.
bidang kesehatan
(R)

(Direktur Rumah Sakit membuat Tim penapisan teknologi bidang kesehatan


Tim penapisan teknologi yang telah dibentuk
keputusan terkait pengadaan dan telah menggunakan data dan informasi
Tim penapisan teknologi kesehatan baru agar melaksanakan penapisan menggunakan
penggunaan sumber daya dengan 2 dalam pemilihan teknologi medik serta obat dibentuk pada saat survei data dan informasi sesuai poin a dan b pada
mempertimbangkan mutu dan sesuai dengan regulasi rumah sakit yang ada
keselamatan.) di EP 1. (D,W) maksud dan tujuan
Tim penapisan teknologi bidang kesehatan yang
Tim penapisan teknologi bidang kesehatan
(Direktur Rumah Sakit membuat baru dibentuk agar melakukan penapisan
telah menggunakan rekomendasi dari staf
keputusan terkait pengadaan dan teknologi kesehatan dengan mempertimbangkan
klinis dan atau pemerintah dan organisasi Tim penapisan teknologi kesehatan baru
penggunaan sumber daya dengan 3 rekomendasi dari staf klinis dan atau pemerintah
profesi nasional atau internasional dalam dibentuk pada saat survei
mempertimbangkan mutu dan dan organisasi profesi nasional atau
pemilihan teknologi medik dan obat di rumah
keselamatan.) internasional dalam pemilihan teknologi medik
sakit. (D,W)
dan obat di rumah sakit

(Direktur Rumah Sakit membuat


Direktur Rumah Sakit telah melaksanakan
keputusan terkait pengadaan dan
regulasi terkait dengan penggunaan teknologi
penggunaan sumber daya dengan 4 medik dan obat baru yang masih dalam taraf
mempertimbangkan mutu dan
keselamatan.) uji coba (trial). (D,W)

Kepala bidang/divisi telah melakukan Kepala bidang divisi nantinya agar melakukan
(Direktur Rumah Sakit membuat evaluasi mutu dan keselamatan pasien terhadap
keputusan terkait pengadaan dan evaluasi mutu dan keselamatan pasien hasil dari pengadaan dan penggunaan teknologi
terhadap hasil dari pengadaan dan Tim penapisan teknologi kesehatan baru
penggunaan sumber daya dengan 5 medik serta obat yanng telah direkomendasikan
penggunaan teknologi medik serta obat dibentuk pada saat survei
mempertimbangkan mutu dan tim penapisan teknolgi kesehatan menggunakan
keselamatan.) menggunakan indikator mutu dan laporan indikator mutu dan laporan insiden keselamatan
insiden keselamatan pasien. (D,W)
pasien D W

Setiap kepala unit pelayanan telah


melakukan identifikasi dan mengusulkan
kebutuhan ruangan, teknologi medis,
TKRS.9(Satu atau lebih individu yang peralatan, ketenagakerjaan sesuai dengan setiap unit pelayanan agar menyusun program
pedoman pelayanan masing maisng unit sudah
kompeten ditetapkan sebagai kepala unit standar, kepada Direktur RS dan telah kerja dan usulan usulan untuk memenuhi
3 ada namun program kerja unit belum bisa
di setiap pelayanan di rumah sakit sesuai mempunyai proses yang dapat diterapkan standar fisik bangunan teknologi medis
ditunjukkan
dengan peraturan perundang-undangan.) untuk menanggapi kekurangan (Catatan : bila peralatan dan ketenagaan
di unit pelayanan ada koordinator pelayanan
maka usulan kepada Direktur RS diajukan
melalui koordinator pelayanan). (D,W)

Setiap unit pelayanan telah mempunyai


TKRS.10(Kepala unit mengidentifikasi pedoman pelayanan yang menguraikan
secara tertulis pelayanan yang diberikan tentang pelayanan saat ini dan program kerja pedoman pelayanan masing maisng unit sudah setiap unit pelayanan agar menyusun program
oleh unit, serta mengintegrasikan dan 1 yang menguraikan tentang pelayanan yang ada namun program kerja unit belum bisa kerja yang didalamnya terdapat usulan usulan
mengkoordinasikan pelayanan tersebut direncanakan dan mengatur pengetahuan ditunjukkan rencana pengembangan pelayanan
dengan pelayanan dari unit lain.) dan ketrampilan staf klinis yang melakukan
asesmen pasien dan kebutuhan pasien. (R)
(Kepala unit mengidentifikasi secara
tertulis pelayanan yang diberikan oleh unit, Kepala unit pelayanan telah menggunakan Kepala unit pelayanan agar menggunakan
serta mengintegrasikan dan 4 format dan isi yang seragam untuk dokumen Dokumen perencanaan belum seragam format dan isi yang seragam dalam membuat
mengkoordinasikan pelayanan tersebut perencanaan. (D,O,W) dokumen perencanaan
dengan pelayanan dari unit lain.)

(Kepala unit mengidentifikasi secara


tertulis pelayanan yang diberikan oleh unit, Pengaduan pelayanan di unit pelayanan telah pengelolaan dan penanganan pengaduan laksanakan pengelolaan dan penanganan
serta mengintegrasikan dan 5 pelayanan belum sesuai regulasi yang telah pengaduan pelayanan sesuai regulasi yang telah
sesuai dengan regulasi (D,W)
mengkoordinasikan pelayanan tersebut ditetapkan ditetapkan
dengan pelayanan dari unit lain.)

TKRS.11.2(Setiap Kelompok Staf Medis


(KSM) memilih dan menetapkan panduan
praktik klinis yang dapat dilengkapi dengan
Ada bukti bahwa panduan praktik klinis, alur Berdasarkan hasil analisis kepatuhan terhadap tingkatkan sosialisasi tentang pentingnya
alur klinis (clinical pathway) dan atau atau
protokol klinis dan atau atau prosedur dan 3 klinis dan atau protokol tersebut telah CP dari 5 CP hanya ada 2 yang menunjukkan pelaksanakan CP sesuai dengan regulasi
dilaksanakan sesuai regulasi. (D,W) perbaikan variasi Monitoring kepatuhan pelaksanaannya
atau atau standing order sebagai panduan
asuhan klinis yang akan dilakukan
evaluasi.)

(Setiap Kelompok Staf Medis (KSM)


memilih dan menetapkan panduan praktik Ada bukti bahwa Komite Medik telah
klinis yang dapat dilengkapi dengan alur melakukan monitoring dan evaluasi
Berdasarkan hasil analisis kepatuhan terhadap
klinis (clinical pathway) dan atau atau penerapan panduan praktik klinik, alur dan Komite medik agar meningkatkan monitoring
4 CP dari 5 CP hanya ada 2 yang menunjukkan
protokol klinis dan atau atau prosedur dan atau protokol klinis sehingga berhasil terhadap kepatuhan pelaksanaan CP
perbaikan variasi
atau atau standing order sebagai panduan menekan terjadinya keberagaman proses dan
asuhan klinis yang akan dilakukan hasil. (D,W)
evaluasi.)

Direktur rumah sakit menetapkan regulasi


TKRS.12(Rumah sakit menetapkan tata tentang tata kelola etik rumah sakit yang
kelola untuk manajemen etis dan etika mengacu pada kode etik rumah sakit
pegawai agar menjamin bahwa asuhan nasional, membentuk komite etik yang kode etik profesi sudah ada pedoman etik dan
1 Susun pedoman etik RS dan kode etik pegawai RS
pasien diberikan di dalam norma-norma mengelola etika Rumah Sakit dan kode etik pegawai belum bisa ditunjukkan
bisnis, finansial, etis, serta hukum yang mengkoordinasikan sub komite etik profesi
melindungi pasien dan hak mereka.) dan menetapkan kode etik pegawai rumah
sakit. (R)
(Rumah sakit menetapkan tata kelola
untuk manajemen etis dan etika pegawai Lakukan monitoring asuhan pasien yang tidak
Direktur rumah sakit memastikan asuhan Bukti monitoring asuhan pasien tidak melanggar
agar menjamin bahwa asuhan pasien melanggar norma norma bisnis norma keuangan
2 pasien tidak melanggar norma-norma bisnis, norma norma bisnis norma keuangan etik dan
diberikan di dalam norma-norma bisnis, etik dan hukum Dokumentasikan bukti
norma keuangan, etik dan hukum. (D,W) hukum belum bisa ditunjukkan
finansial, etis, serta hukum yang kegiatannya dengan baik
melindungi pasien dan hak mereka.)

(Rumah sakit menetapkan tata kelola Susun kode etik pegawai dan pedoman etik RS
untuk manajemen etis dan etika pegawai Monitoring kepatuhan staf terhadap etika
agar menjamin bahwa asuhan pasien Direktur rumah sakit memastikan kepatuhan Pedoman etik dan kode etik pegawai belum bisa pegawai Lakukan penanganan pelanggaran etik
4 staf terhadap etika pegawai rumah sakit.
diberikan di dalam norma-norma bisnis, (D,W) ditunjukkan mulai teguran lisan sampai tertulis terhadap
finansial, etis, serta hukum yang pelanggaran etik pegawai sesuai regulasi yang
melindungi pasien dan hak mereka.) disusun Dokumentasikan buktinya dengan baik

TKRS 12.2(Kerangka kerja rumah sakit


untuk manajemen etis mendukung Rumah sakit mempunyai sistem pelaporan Regulasi tentang sistem pelaporan bila terjadi Susun regulasi tentang sistem pelaporan bila
pengambilan keputusan secara etis di 1 bila terjadi dilema etis dalam asuhan pasien dilema etis dalam asuhan pasien dan dalam terjadi dilema etis dalam asuhan pasien dan
dalam pelayanan klinis dan pelayanan dan dalam pelayanan non klinis. (R) pelayanan non klinis belum bisa ditunjukkan dalam pelayanan non klinis
nonklinis.)

Setelah regulasi sebagaimana rekomendasi pada


(Kerangka kerja rumah sakit untuk Regulasi tentang manajemen etis yang Regulasi tentang sistem pelaporan bila terjadi EP 1 telah disusun laksanakan manajemen etis
manajemen etis mendukung pengambilan mendukung hal-hal yang dikonfrontasi pada
2 dilema etis dalam asuhan pasien dan dalam dalam asuhan pasien sesuai regulasi dengan
keputusan secara etis di dalam pelayanan dilema etis dalam asuhan pasien telah
pelayanan non klinis belum bisa ditunjukkan melibatkan komite etik Dokumentasikan
klinis dan pelayanan nonklinis.) dilaksanakan. (D,W) kegiatan dengan baik

(Kerangka kerja rumah sakit untuk Regulasi untuk manajemen etis yang Setelah regulasi sebagaimana rekomendasi pada
Regulasi tentang sistem pelaporan bila terjadi
manajemen etis mendukung pengambilan 3 mendukung hal-hal yang dikonfrontasikan dilema etis dalam asuhan pasien dan dalam EP 1 telah disusun laksanakan manajemen etis
keputusan secara etis di dalam pelayanan pada dilema etis dalam pelayanan nonklinis dalam pelayanan non klinis sesuai regulasi
pelayanan non klinis belum bisa ditunjukkan
klinis dan pelayanan nonklinis.) telah dilaksanakan (D,W) Dokumentasikan kegiatan dengan baik

(Kerangka kerja rumah sakit untuk Setelah regulasi sebagaimana rekomendasi pada
Pelaporan bila terjadi dilema etis dalam Regulasi tentang sistem pelaporan bila terjadi
manajemen etis mendukung pengambilan EP 1 telah disusun pelaporan dilema etis
keputusan secara etis di dalam pelayanan 4 asuhan pasien dan dalam pelayanan non dilema etis dalam asuhan pasien dan dalam laksanakan sesuai regulasi Dokumentasikan
klinis telah dilaksanakan (D,W) pelayanan non klinis belum bisa ditunjukkan
klinis dan pelayanan nonklinis.) pelaporan dengan baik

Direktur rumah sakit menetapkan regulasi


TKRS.13.1(Direktur Rumah Sakit pengaturan sistem menjaga kerahasiaan,
melaksanakan, melakukan monitor, dan sederhana dan mudah diakses oleh fihak
Regulasi tentang sistem pelaporan budaya Susun regulasi tentang sistem pelaporan budaya
mengambil tindakan untuk memperbaiki 1 yang mempunyai kewenangan untuk
keselamatan rumah sakit belum bisa ditunjukkan keselamatan rumah sakit
program budaya keselamatan di seluruh melaporkan masalah yang terkait dengan
area rumah sakit.) budaya keselamatan dalam Rumah Sakit
secara tepat waktu (R)
Setelah menyusun regulasi tentang sistem
pelaporan budaya keselamatan rumah sakit
(Direktur Rumah Sakit melaksanakan, Sistem yang rahasia, sederhana dan Bukti sistem pelaporan budaya keselamatan
sebagaimana EP 1 implementasikan sistem
melakukan monitor, dan mengambil mudah diakses oleh fihak yang mempunyai yang rahasia sederhana dan mudah diakses
pelaporan budaya keselamatan yang rahasia
tindakan untuk memperbaiki program 2 kewenangan untuk melaporkan masalah oleh fihak yang mempunyai kewenangan untuk
sederhana dan mudah diakses oleh fihak yang
budaya keselamatan di seluruh area yang terkait dengan budaya keselamatan melaporkan masalah yang terkait dengan
mempunyai kewenangan untuk melaporkan
rumah sakit.) dalam RS telah disediakan (O, W) budaya keselamatan belum bisa ditunjukkan
masalah yang terkait dengan budaya
keselamatan

(Direktur Rumah Sakit melaksanakan,


Setelah regulasi tentang sistem pelaporan
melakukan monitor, dan mengambil Semua laporan terkait budaya keselamatan
budaya keselamatan rumah sakit disusun dan
tindakan untuk memperbaiki program 3 rumah sakit telah di investigasi secara tepat Bukti investigasi laporan belum bisa ditunjukkan dilaksanakan lakukan investigasi pada setiap
budaya keselamatan di seluruh area waktu. (D,W)
rumah sakit.) laporan yang masuk secara tepat waktu

(Direktur Rumah Sakit melaksanakan,


Ada bukti bahwa identifikasi masalah pada Identifikasi masalah pada sistem yang
melakukan monitor, dan mengambil
sistem yang menyebabkan tenaga kesehatan Bukti identifikasi masalah pada sistem yang menyebabkan tenaga kesehatan melakukan
tindakan untuk memperbaiki program 4 menyebabkan tenaga kesehatan melakukan
melakukan perilaku yang berbahaya telah perilaku yang berbahaya Dokumentasikan hasil
budaya keselamatan di seluruh area perilaku yang berbahaya belum bisa ditunjukkan
dilaksanakan. (D,W)? identifikasi dengan baik
rumah sakit.)

(Direktur Rumah Sakit melaksanakan, Direktur Rumah Sakit menerapkan sebuah


setelah regulasi pelaporan budaya keselamatan
melakukan monitor, dan mengambil proses untuk mencegah kerugian/dampak Bukti notulensi pertemuan Direktur atau Komite
disusun dan dilaksanakan lakukan pertemuan
tindakan untuk memperbaiki program 6 terhadap individu yang melaporkan masalah PMKP dengan staf pelapor belum bisa
dengan pelapor Dokumentasikan bukti
budaya keselamatan di seluruh area terkait dengan budaya keselamatan tersebut. ditunjukkan
pertemuannya dengan baik
rumah sakit.) (D,O,W)
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar No Urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

4.?????? Direktur rumah sakit memastikan


MFK.1(Rumah sakit mematuhi peraturan dan Bukti tindak lanjut hasil pemeriksaan fasilitas tindak lanjuti seluruh hasil pemeriksaan fasilitas
rumah sakit memenuhi kondisi seperti hasil
perundang-undangan tentang bangunan, atau catatan pemeriksaan yang dilakukan oleh atau catatan pemeriksaan yang dilakukan oleh
4 pemeriksaan fasilitas atau catatan
perlindungan kebakaran, dan persyaratan otoritas setempat di luar rumah sakit belum otoritas setempat di luar rumah sakit
pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas
pemeriksaan fasilitas.) semuanya bisa ditunjukkan Dokumentasikan buktinya dengan baik
setempat di luar rumah sakit. (D,W)

MFK.2(Rumah sakit mempunyai program


laksanakan program manajemen risiko dan
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan program proteksi kebakaran program
Program tersebut masih berlaku dan sudah pemeliharaan alat kesehatan belum berjalan fasilitas dari a sampai f sepenuhnya
yang menggambarkan proses pengelolaan 2
diterapkan sepenuhnya (D,W) Dokumentasikan bukti pelaksanaannya dengan
risiko yang dapat terjadi pada pasien, sepenuhnya
baik
keluarga, pengunjung, dan staf.)

(Rumah sakit mempunyai program Ada bukti peninjauan dan pembaharuan


Lakukan review program manajemen risiko bila
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan program-program tersebut bila terjadi
Bukti review program manajemen risiko belum terjadi perubahan dalam lingkungan rumah sakit
yang menggambarkan proses pengelolaan 3 perubahan dalam lingkungan rumah sakit,
bisa ditunjukkan atau sekurang kurangnya setiap tahun
risiko yang dapat terjadi pada pasien, atau sekurang-kurangnya setiap tahun.
Dokumentasikan buktinya dengan baik
keluarga, pengunjung, dan staf.) (D,W)

MFK.3(Ada individu atau bentuk organisasi


Ada bukti bahwa individu atau organisasi
kompeten yang ditugasi melakukan Penanggungjawab program agar menyusun
yang ditunjuk tersebut telah melaksanakan Bukti laporan kegiatan belum mencakup testing laporan pelaksanaan kegiatan a sampai g pada
pengawasan terhadap perencanaan serta 4
kegiatan yang diatur di a) sampai dengan g) dan insiden
pelaksanaan program manajemen risiko maksud dan tujuan
di maksud dan tujuan. (D,W)
fasilitas dan lingkungan.)

MFK.4.1(Rumah sakit melakukan asesmen RS memastikan bahwa kepatuhan


Bukti hasil pelaksanaan audit kepatuhan Laksanakan audit kepatuhan kontraktor
risiko prakontruksi (PCRA) pada waktu kontraktor dipantau, ditegakkan, dan
4 kontraktor terhadap implementasi PCRA belum terhadap implementasi PCRA sesuai dengan
merencanakan pembangunan atau didokumentasikan (lihat juga MFK 3). bisa ditunjukkan formulir yang telah disusun
kontruksi, pembongkaran, atau renovasi.) (D,O,W )

RS mempunyai daftar B3 dan limbahnya


MFK.5(Rumah sakit memiliki regulasi
lengkap dan terbaru sesuai kategori WHO
inventarisasi, penanganan, penyimpanan
dan peraturan perundang-undangan Revisi daftar B3 dan limbahnya yang telah
dan penggunaan, serta pengendalian atau
2 meliputi jenis, lokasi, dan jumlah dari semua Daftar B3 dan limbahnya yang telah disusun disusun meliputi jenis lokasi dan jumlah dari
pengawasan bahan berbahaya dan beracun belum dilengkapi dengan jumlah
bahan berbahaya dan beracun dan semua B3 dan limbahnya
(B3) serta limbahnya sesuai dengan
limbahnya. (lihat juga AP.5.5, dan AP.6.6)
peraturan perundang-undangan.) (D,O,W)
MFK.6(Rumah sakit mengembangkan dan
4.? Instalasi gawat darurat telah mempunyai
memelihara program manajemen disaster ruang dekontaminasi sesuai dengan 1) Ruang dekontaminasi belum memiliki shower Renovasi ruang dekontaminasi disesuaikan
untuk menanggapi keadaan disaster serta 4
sampai dengan 6) di maksud dan tujuan. dan pintu masuk berupa pintu geser dengan 1 sampai 6 pada maksud dan tujuan
bencana alam atau lainnya yang memiliki
(D,O,W)
potensi terjadi dimasyarakat.)

MFK.7(Rumah sakit merencanakan dan


menerapkan suatu program untuk
pencegahan, penanggulangan bahaya Proteksi kebakaran pasif baik Proteksi
kebakaran, serta penyediaan sarana jalan 3 Rumah sakit telah menindaklanjuti hasil kebakaran aktif berupa alarm dan APAR Belum Tindaklanjuti hasil FRSA sesuaikan dengan
asesmen risiko kebakaran. (D,O,W) peraturan perundang undangan
keluar yang aman dari fasilitas sebagai memilik detektor asap hidran ataupun sprinkle
respons terhadap kebakaran dan keadaan
darurat lainnya.)

(Rumah sakit merencanakan dan


menerapkan suatu program untuk
Rumah sakit mempunyai sistem deteksi dini
pencegahan, penanggulangan bahaya
(smoke detector dan heat detector) dan alarm kebakaran ada detektor asap dan panas Lengkapi sistem deteksi dini sesuaikan dengan
kebakaran, serta penyediaan sarana jalan 4 alarm kebakaran sesuai dengan peraturan belum ada di semua ruangan PMK 66 tahun 2016
keluar yang aman dari fasilitas sebagai
respons terhadap kebakaran dan keadaan perundang -undangan (O,W)
darurat lainnya.)

(Rumah sakit merencanakan dan


menerapkan suatu program untuk
Rumah sakit mempunyai sistem kebakaran
pencegahan, penanggulangan bahaya
aktif yang meliputi, sprinkle, APAR, hidran APAR tersedia cukup hidran dan pompa Lengkapi sistem proteksi kebakaran aktif sesuai
kebakaran, serta penyediaan sarana jalan 5
dan pompa kebakaran sesuai peraturan kebakaran belum ada dengan PMK 66 tahun 2016
keluar yang aman dari fasilitas sebagai
perundang-undangan. (O,W)
respons terhadap kebakaran dan keadaan
darurat lainnya.)

MFK.7.1(Rumah sakit menguji secara berkala


Semua staf mengikuti pelatihan
rencana proteksi kebakaran dan asap lengkapi bukti pelaksanaan pelatihan meliputi
penanggulangan kebakaran minimal 1 (satu) Bukti pelaksanaan pelatihan penanggulangan
termasuk semua alat yang terkait dengan 1 TOR Undangan Materi Absensi Laporan dan
kali dalam setahun (Lihat juga MFK.11 kebakaran belum lengkap
deteksi dini dan pemadaman serta hasil evaluasi peserta dan sertifikat
sampai dengan MFK 11.3). (D,W)
mendokumentasikan hasil ujinya.)

(Rumah sakit menguji secara berkala


Staf dapat memperagakan cara membawa
rencana proteksi kebakaran dan asap
pasien ketempat aman dan Saat simulasi code red staf kurang memahami tingkatkan sosialisasi dan lakukan simulasi secara
termasuk semua alat yang terkait dengan 2
mendemonstrasikan bagaimana cara tentang cara mengevakuasi pasien rutin minimal 1 tahun sekali
deteksi dini dan pemadaman serta
menyelamatkan pasien. (S,W)
mendokumentasikan hasil ujinya.)

MFK.8(Rumah sakit merencanakan dan


mengimplementasikan program untuk Ada bukti peralatan medis diperiksa secara
bukti peralatan medis diperiksa secara teratur Lakukan pemeriksaan peralatan medis secara
pemeriksaan, uji coba, serta pemeliharaan 3 teratur (lihat juga AP.5.5, dan AP.6.5) .
peralatan medis dan mendokumentasikan (D,O,W) belum bisa ditunjukkan teratur Dokumentasikan buktinya dengan baik
hasilnya. )
(Rumah sakit merencanakan dan
mengimplementasikan program untuk Peralatan medis diuji fungsi sejak baru dan uji fungsi dilaksanakan saat baru datang Bukti uji
lakukan uji fungsi sejak baru sesuai umur
pemeriksaan, uji coba, serta pemeliharaan 4 sesuai umur, penggunaan dan rekomendasi fungsi sesuai umur dan penggunaan belum bisa penggunaan dan rekomendasi pabrik
peralatan medis dan mendokumentasikan pabrik (lihat juga AP.5.5, dan AP.6.5) (D, W) ditunjukkan
hasilnya. )

Bukti RS melakukan pemantauan belum bisa lakukan pemantaun terhadap peralatan medis
MFK.8.1(Rumah sakit memiliki sistem untuk RS membahas pemberitahuan peralatan
memantau dan bertindak bila ada medis yang berbahaya, alat medis dalam ditunjukkan Bukti RS membahas pemberitahuan yang berbahaya alat medis dalam penarikan
peralatan medis yang berbahaya alat medis laporan insiden masalah dan kegagalan pada
pemberitahuan peralatan medis yang 2 penarikan (under recall), laporan insiden, dalam penarikan under recall laporan insiden peralatan medis disertai bukti hasil pemantauan
berbahaya, re-call, laporan insiden, masalah, masalah dan kegagalan pada peralatan
masalah dan kegagalan pada peralatan medis Lakukan rapat pembahasan terhadap hasil
dan kegagalan.) medis. (D,W)
belum bisa ditunjukkan pantauan dokumentasikan dengan baik

(Rumah sakit memiliki sistem untuk RS telah melaporkan seluruh insiden


Laksanakan pelaporan insiden keselamatan
memantau dan bertindak bila ada keselamatan sesuai peraturan perundang-
Bukti laporan insiden keselamatan belum bisa terkait peralatan medis ke internal dan eksternal
pemberitahuan peralatan medis yang 3 undangan bila terjadi kematian, cedera
ditunjukkan ke KNKP RS dan KARS Dokumentasikan buktinya
berbahaya, re-call, laporan insiden, masalah, serius atau penyakit yang disebabkan oleh
dengan baik
dan kegagalan.) peralatan medis. (D,W)

Lakukan ujicoba sumber listrik secara teratur


MFK.9.2.1(Rumah sakit melakukan uji coba
atau uji beban sumber listrik dan sumber air 3 RS mendokumentasi hasil uji sumber listrik Uji coba sumber listrik alternatif belum sesuai frekuensi pemadaman listrik dari sumber
alternatif tersebut. (D,W) dilaksanakan secara teratur utama Dokumentasikan kegiatan tersebut
alternatif.) dengan baik

RS telah melakukan pemeriksaan mutu air


MFK.9.3(Rumah sakit melakukan yang digunakan untuk dialisis ginjal yang
pemeriksaan air bersih dan air limbah secara meliputi pertumbuhan bakteri dan
4
berkala sesuai dengan peraturan dan endotoksin dan kontaminasi zat kimia sesuai
perundang-undangan. ) dengan peraturan perundang-undangan
dan terdokumentasi. (D,W)

MFK.10(Rumah sakit mengumpulkan data


Ada laporan data Laporkan setiap ada insiden kejadian
dari setiap program manajemen risiko Bukti laporan data insiden kejadian kecelakaan kecelakaan dari setiap program manajemen
insiden/kejadian/kecelakaan dari setiap
fasilitas dan lingkungan untuk mendukung 2 dari setiap program manajemen risiko fasilitas
rencana mengganti atau meningkatkan program manajemen risiko fasilitas dan dan sudah dianalisis belum bisa ditunjukkan risiko fasilitas lakukan analisis Dokumentasikan
sudah dianalisis. (D,W) laporan dan analisis dengan baik
fungsi (upgrade) teknologi medik.)

(Rumah sakit mengumpulkan data dari Hasil analisis sudah ditindaklanjuti dengan Setelah dilakukan analisis tindaklanjuti dengan
setiap program manajemen risiko fasilitas mengganti atau meningkatkan fungsi Bukti laporan data insiden kejadian kecelakaan mengganti atau meningkatkan fungsi teknologi
dan lingkungan untuk mendukung rencana 3 (upgrade) teknologi medis, peralatan, dari setiap program manajemen risiko fasilitas medis peralatan sistem dan menurunkan risiko
mengganti atau meningkatkan fungsi sistem dan menurunkan risiko di dan sudah dianalisis belum bisa ditunjukkan di lingkungan Dokumentasikan dengan baik
(upgrade) teknologi medik.) lingkungan. (D,O,W) kegiatan tindak lanjut tersebut
(Rumah sakit mengumpulkan data dari Seorang atau lebih individu yang ditunjuk
Setelah pelaporan insiden dianalisis dan
setiap program manajemen risiko fasilitas mengawasi pelaksanaan program Bukti laporan kegiatan belum mencakup tentang ditindaklanjuti laporkan proses kegiatan
dan lingkungan untuk mendukung rencana 4 manajemen risiko fasilitas telah membuat
pelaporan insiden tersebut kepada Direktur secara rutin setiap 3
mengganti atau meningkatkan fungsi laporan kepada direktur rumah sakit setiap
bulan
(upgrade) teknologi medik.) 3 bulan (lihat juga MFK 3) (D,W)

MFK.11(Rumah sakit menyelenggarakan Pengetahuan staf dites dan disimulasikan Bukti setiap melaksanakan pelatihan dan
edukasi, pelatihan, serta tes (ujian) bagi sesuai peran mereka dalam setiap program Bukti evaluasi pelatihan MFK berupa pre test dan evaluasi pelatihan berupa pre test dan post test
semua staf tentang peranan mereka dalam 4 manajamen fasilitas. Kegiatan pelatihan dan post test termasuk mampu memperagakan termasuk mampu memperagakan agar disusun
menyediakan fasilitas yang aman dan hasil pelatihan setiap staf belum lengkap dengan lengkap dan didokumentasikan dengan
efektif.) didokumentasikan. (D,W) baik

MFK.11.2(Staf dilatih untuk menjalankan dan Staf diberi pelatihan untuk memelihara Bukti pelatihan staf untuk memelihara peralatan Lakukan tes secara berkala kepada staf yang
3 medis sesuai uraian tugasnya ada bukti telah dilatih untuk memelihara peralatan medis
memelihara peralatan medis dan sistem peralatan medis sesuai uraian tugasnya dan dilakukan tes secara berkala belum bisa
sesuai uraian tugasnya Dokumentasikan
utilitas.) dilakukan tes secara berkala. (D,W)
ditunjukkan buktinya dengan baik

Bukti pelatihan staf untuk memelihara sistem Lakukan tes secara berkala kepada staf yang
(Staf dilatih untuk menjalankan dan Staf diberi pelatihan untuk memelihara
utilitas sesuai uraian tugasnya ada bukti telah dilatih untuk memelihara sistem uilitas
memelihara peralatan medis dan sistem 4 sistem utilitas sesuai uraian tugasnya dan
dilakukan tes secara berkala belum bisa sesuai uraian tugasnya Dokumentasikan
utilitas.) dilakukan tes secara berkala.(D,W,S)
ditunjukkan buktinya dengan baik
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar NO URUT Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

ARK.1.2(Pada proses admisi pasien rawat inap panduan yang sudah dibuat agar
Ada pelaksanaan skrining pasien masuk
dilakukan skrining kebutuhan pasien untuk belum semua staf paham apa yang dimaksud disosialisasikan kepada staf di IGD dan Rawat
rawat inap untuk menetapkan kebutuhan
menetapkan pelayanan preventif, paliatif, 2 dengan kebutuhan preventif paliatif kuratif Jalan untuk mengerti maksud tersebut seperti
pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan
kuratif, dan rehabilitatif yang diprioritaskan rehabilitatif perlunya masuk ruang isolasi perawatan
rehabilitatif. (D,W)
berdasar atas kondisi pasien.) penyakit tahap terminal atau rehabilitatif

panduan yang sudah dibuat agar


(Pada proses admisi pasien rawat inap dilakukan
disosialisasikan kepada staf di IGD dan Rawat
skrining kebutuhan pasien untuk menetapkan Prioritas diberikan pada pelayanan terkait belum semua staf paham apa yang dimaksud
Jalan untuk mengerti maksud tersebut seperti
pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan 4 preventif, paliatif, kuratif, dan rehabilitatif. dengan kebutuhan preventif paliatif kuratif
perlunya masuk ruang isolasi perawatan
rehabilitatif yang diprioritaskan berdasar atas (D) rehabilitatif
penyakit tahap terminal atau rehabilitatif
kondisi pasien.)
serta mana yang menjadi prioritasnya

ARK.2(Rumah sakit menetapkan regulasi yang


Ada pelaksanaan sistem pendaftaran rawat agar dibuatkan sistemnya seperti mendaftar
mengatur proses pasien masuk rumah sakit 7 Belum ada sistem pendaftaran online
jalan dan rawat inap secara online. (D,W) lewat Web Site untuk memudahkan
untuk rawat inap dan proses pendaftaran rawat
(lihat juga MIRM 1) masyarakat dan persiapan
jalan. )

ARK.2.3(Rumah sakit menetapkan regulasi Catatan medis pasien yang diterima masuk buatkan kriteria yang jelas tentang masuk dan
tentang kriteria yang ditetapkan untuk masuk di atau keluar dari unit intensif atau unit saat di perinatal kriteria pasien masuk dan keluar keluar di perinatal care atau ruang rawat
4
rawat di pelayanan spesialistik atau pelayanan spesialistik memuat bukti bahwa pasien tak ditulis khusus lainnya jika perlu ditempel didinding
intensif.) memenuhi kriteria masuk atau keluar. (D,W) ruangan

Ingatkan lagi para DPJP dan Perawat tentang


Proses P3 dan pelaksanaannya dicatat mencantumkan discharge planning dari awal
ARK.3(Asesmen awal termasuk menetapkan
2 direkam medis sesuai regulasi RS.(D,W) tak semua P3 dicatat di Rekam Medis Pasien pada pasien berdasarkan asesmen fungsional
kebutuhan perencanaan pemulangan pasien.)
(Lihat AP 2 dan ARK 4) spt Barthel Index dan dievaluasi saat di
Ruang Rawat

Ada penunjukkan MPP dengan uraian tugas


ARK.3.1 (Rumah sakit menetapkan regulasi
antara lain dalam konteks menjaga
untuk melaksanakan proses kesinambungan
kesinambungan dan koordinasi pelayanan
pelayanan di rumah sakit dan koordinasi ada MPP yang tak tahu tugasnya hanya bertugas agar diberikan penjelasan tentang tugas dan
2 bagi individu pasien melalui komunikasi dan
diantara profesional pemberi asuhan (PPA) sebagai dokter ruangan fungsi MPP
kerjasama dengan PPA dan pimpinan unit
dibantu oleh manajer pelayanan pasien (MPP)
serta mencakup butir a) sampai dengan h)
atau Case Manager.)
di maksud dan tujuan. (D,W)
tugas MPP agar tertulis seperti menjamin
kebutuhan pasien terpenuhi seperti rasa
aman dan mendapat gizi yg sesuai mengatasi
(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk
kendala asuransi atau BPJS perencanaan
melaksanakan proses kesinambungan pelayanan
Pasien diskrining untuk kebutuhan pelayanan pasien edukasi dan advokasi
di rumah sakit dan koordinasi diantara
3 pelayanan manajemen pelayanan pasien idem kendali mutu dan biaya termasuk persiapan
profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh
(D,W) operasi apakah sudah di KIE dan tanda tangan
manajer pelayanan pasien (MPP) atau Case
Informed consent dan penandaa luka operasi
Manager.)
persiapan operasi dan jadwal operasi sudah
ditetapkan perencanaan kepulangan pasien
yang aman

(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses kesinambungan pelayanan Pasien yang mendapat pelayanan MPP,
buatkanlah form catatan MPP yang kolomnya
di rumah sakit dan koordinasi diantara 4 pencatatannya dilakukan dalam Form MPP idem terpisah dan tetap berkomunikasi dengan
profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh selalu diperbaharui untuk menjamin
manajer pelayanan pasien (MPP) atau Case komunikasi dengan PPA. (D,W) DPJP
Manager.)

(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


Kesinambungan dan koordinasi proses
melaksanakan proses kesinambungan pelayanan
pelayanan didukung dengan menggunakan
di rumah sakit dan koordinasi diantara 5 perangkat pendukung, seperti rencana idem agar dilakukan lagi sosialisasi terhadap ybs
profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh atau dipindahkan kepada unit kerja yang lain
manajer pelayanan pasien (MPP) atau Case asuhan PPA, catatan MPP, panduan, atau
perangkat lainnya. (D,O,W)
Manager.)

(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses kesinambungan pelayanan agar dibuat lagi sistem kerja antar MPP dan
Kesinambungan dan koordinasi dapat alur sudah terlihat tetapi koordinasi masih
di rumah sakit dan koordinasi diantara 6 dibuktikan di semua tingkat/fase asuhan belum semuanya bisa terjadi terutama antar DPJP Perawat pelaksana agar ada
profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh koordinasi dan peningkatan komunikasi antar
manajer pelayanan pasien (MPP) atau Case pasien. (D,O,W) koordinasi antar DPJP dan MPP PPA MPP serta rajin menulis di CPPT
Manager.)

agar terus disosialisasikan kriteria masuk


ARK.3.3(Rumah sakit menetapkan informasi Form tersebut memuat indikasi pasien tak semua RM yang ada form transfer pasien ruang rawat terutama ruang rawat khusus jika
2 perlu dibuat kolom di RM seperti dilembar
tentang pasien disertakan pada proses transfer.) masuk dirawat. (D) memuat kriteria pasien perawatan
Asesmen Awal agar DPJP Perawat ingat
menulis

agar terus disosialisasikan kriteria masuk


ruang rawat terutama ruang rawat khusus jika
(Rumah sakit menetapkan informasi tentang tak semua RM yang ada form transfer pasien
8 Ketentuan tersebut dilaksanakan. (D,O,W) perlu dibuat kolom di RM seperti dilembar
pasien disertakan pada proses transfer.) memuat kriteria pasien perawatan
Asesmen Awal agar DPJP Perawat ingat
menulis
ARK.4(Rumah sakit menetapkan regulasi agar terus disosialisasikan kriteria
melaksanakan proses pemulangan pasien pemulangan pasien terutamadari ruang rawat
Ada bukti pemulangan pasien sesuai dengan regulasi baru dibuat jadi tak semua DPJP
(discharge) dari rumah sakit berdasar atas 2 khusus jika perlu dibuat kolom di RM seperti
kriteria pemulangan pasien. (D,W) Perawat ingat
kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan dilembar Asesmen Awal agar DPJP Perawat
kesinambungan asuhan atau tindakan.) ingat menulis

(Rumah sakit menetapkan regulasi


melaksanakan proses pemulangan pasien Ada bukti pelaksanaan tentang pasien yang
regulasi baru dibuat jadi tak semua DPJP sosialisasi lagi regulasi kriteria pemulangan
(discharge) dari rumah sakit berdasar atas 4 diizinkan untuk keluar meninggalkan rumah
Perawat ingat pasien untuk cuti
kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan sakit selama periode waktu tertentu. (D,W)
kesinambungan asuhan atau tindakan.)

Ada bukti pemulangan pasien yang rencana


pemulangannya kompleks (discharge
planning) dimulai sejak awal pasien masuk
ARK.4.1(Rumah sakit bekerja sama dengan sosialisasikan lagi tentang pentingnya kerja
rawat inap melibatkan semua PPA terkait tak semua status pasien tertulis discharge
praktisi kesehatan di luar rumah sakit tentang 1 sama antar PPA dan MPP agar pelayanan
serta difasilitasi oleh MPP, untuk planning
tindak lanjut pemulangan.) berjalan efektif dan efisien
kesinambungan asuhan sesuai dengan
kondisi kesehatan dan kebutuhan
pelayanan pasien. (D,W)

Pada tindak lanjut pemulangan pasien bila


sosialisasikan panduan pemulangan pasien
diperlukan dapat ditujukan kepada fasilitas Pada resume pasien yang P3 tak semua nya
(Rumah sakit bekerja sama dengan praktisi agar ada rujuk balik atau bantuan
kesehatan baik perorangan ataupun institusi
kesehatan di luar rumah sakit tentang tindak 2 tertulis rujuk balik atau kontrol ke Institusi pemantauan pasien yang kompleks di
yang berada di komunitas dimana pasien
lanjut pemulangan.) kesehatan disekitar lingkungan rumahnya rumahnya oleh praktisi kesehatan yang ada
berada yang bertujuan untuk memberikan
disekitar rumah
bantuan pelayanan.(D)

ARK.4.3(Untuk pasien rawat jalan yang Ditetapkan kriteria pasien rawat jalan
membutuhkan asuhan yang kompleks atau dengan asuhan yang kompleks atau yang
SOP baru dibuat untuk pasien yang asuhan
diagnosis yang kompleks dibuat catatan 1 diagnosisnya kompleks diperlukan Profil agar disosialisasikan kepada PPA dan MPP
kompleks
tersendiri Profil Ringkas Medis Rawat Jalan Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) yang
(PRMRJ) dan tersedia untuk PPA.) sesuai dengan regulasi rumah sakit. (R)

(Untuk pasien rawat jalan yang membutuhkan


asuhan yang kompleks atau diagnosis yang Ada regulasi yang menetapkan bahwa
SOP baru dibuat untuk pasien yang asuhan
kompleks dibuat catatan tersendiri Profil Ringkas 2 proses PRMRJ mudah ditelusur (easy to agar disosialisasikan kepada PPA dan MPP
kompleks
Medis Rawat Jalan (PRMRJ) dan tersedia untuk retrieve) dan mudah di-review. (R)
PPA.)

(Untuk pasien rawat jalan yang membutuhkan


asuhan yang kompleks atau diagnosis yang
Informasi penting yang dimasukkan ke SOP baru dibuat untuk pasien yang asuhan
kompleks dibuat catatan tersendiri Profil Ringkas 3 agar disosialisasikan kepada PPA dan MPP
dalam PRMRJ diidentifikasi oleh DPJP. (R,D) kompleks
Medis Rawat Jalan (PRMRJ) dan tersedia untuk
PPA.)
(Untuk pasien rawat jalan yang membutuhkan
agar disosialisasikan kepada PPA dan MPP dan
asuhan yang kompleks atau diagnosis yang Proses tersebut dievaluasi untuk memenuhi
SOP baru dibuat untuk pasien yang asuhan ada pengingat agar DPJP membuat PRMJ
kompleks dibuat catatan tersendiri Profil Ringkas 4 kebutuhan para DPJP dan meningkatkan
kompleks untuk mempermudah evaluasi ulang dan
Medis Rawat Jalan (PRMRJ) dan tersedia untuk mutu serta keselamatan pasien. (D,W)
jajaran manajemen RS mengevaluasi
PPA.)

ARK.4.4(Rumah sakit menetapkan proses untuk


mengelola dan melakukan tindak lanjut pasien Ada bukti pemberian edukasi kepada pasien agar ada penulisan atau keterangan tentang
dan memberitahu staf rumah sakit bahwa 2 tentang risiko medis akibat asuhan medis edukasi ada tetapi tak terdokumen dengan baik edukasi apa kerugian dan efek terhadap
mereka berniat keluar rumah sakit serta yang belum lengkap. (D,O,W) pasien yang pulang atas permintaan sendiri
menolak rencana asuhan medis.)

(Rumah sakit menetapkan proses untuk


sosialisasikan lagi tentang hak pasien untuk
mengelola dan melakukan tindak lanjut pasien Pasien keluar rumah sakit atas permintaan
memilih pengobatan terhadap dirinya danRS
dan memberitahu staf rumah sakit bahwa 3 sendiri, tetapi tetap mengikuti proses setelah pulang pasien di lepas
tetap memperhatikan haknya dengan
mereka berniat keluar rumah sakit serta pemulangan pasien. (D)
menasihati tetap kontrol ke poliklinik
menolak rencana asuhan medis.)

(Rumah sakit menetapkan proses untuk


mengelola dan melakukan tindak lanjut pasien Dokter keluarga (bila ada) atau dokter yang masih belum terbiasa untuk berkomunikasi
belum pernah dilakukan evaluasi dengan alasan dengan dokter yang memberi asuhan
dan memberitahu staf rumah sakit bahwa 4 memberi asuhan berikutnya dari pasien belum pernah terjadi penumpukan berikutnya baru sekedar memberi resume
mereka berniat keluar rumah sakit serta diberitahu tentang kondisi tersebut. (D)
pasien
menolak rencana asuhan medis.)

(Rumah sakit menetapkan proses untuk Ada dokumentasi rumah sakit melakukan
mengelola dan melakukan tindak lanjut pasien pengkajian untuk mengetahui alasan pasien
5 belum pernah dilakukan pengkajian pasien yang agar manajemen terutama bidang medik
dan memberitahu staf rumah sakit bahwa keluar rumah sakit atas apakah permintaan aps untuk mengevaluasi alasan pasien aps
mereka berniat keluar rumah sakit serta sendiri, menolak asuhan medis, atau tidak
menolak rencana asuhan medis.) melanjutkan program pengobatan. (D)

Ada regulasi yang mengatur pasien rawat


ARK.4.4.1(Rumah sakit menetapkan proses
inap dan rawat jalan yang meninggalkan sosialisasikan lagi tentang tata laksana pasien
untuk mengelola pasien yang menolak rencana 1 baru dibuat
rumah sakit tanpa pemberitahuan melarikan diri
asuhan medis yang melarikan diri.) (melarikan diri). (R)

Rumah sakit melaporkan ke pada pihak yang


(Rumah sakit menetapkan proses untuk
berwenang bila ada indikasi kondisi pasien SOP baru dibuat untuk pasien yang sosialisasikan lagi tentang regulasi yang baru
mengelola pasien yang menolak rencana asuhan 3
yang membahayakan dirinya sendiri atau membahayakan diri dan lingkungan dibuat dan melaporkan kepada siapa
medis yang melarikan diri.)
lingkungan. (D,W)

Selama proses rujukan tersedia obat, bahan


ARK.5.1(Rumah sakit menetapkan proses medis habis pakai, alat kesehatan, dan agar dilengkapi sesuai dengan standar
rujukan untuk memastikan pasien pindah 3 Laringoskop dan defibrilator tidak ada ambulan yang sudah dibuat oleh rumah sakit
peralatan medis sesuai dengan kebutuhan
dengan aman.) sendiri
kondisi pasien. (D,O,W)
ARK.5.2(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk Proses rujukan dievaluasi dalam aspek mutu agar evaluasi proses rujukan dilakukan oleh
mengatur proses rujukan dan dicatat di rekam 4 dan keselamatan pasien. (lihat PMKP.7) belum evaluasi manajemen apakah sudah baik atau ada
medis pasien.) (D,O.W) perbaikan dan terdokumen dengan baik

Ada regulasi untuk proses transportasi


ARK.6(Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
transportasi dalam proses merujuk, pasien sesuai dengan kebutuhannya yang
meliputi asesmen kebutuhan transportasi, tidak lengkap alat kesehatannya tidak ada agar manajemen melengkapi kebutuhan
memindahkan atau pemulangan, serta pasien 1
obat, bahan medis habis pakai, serta alat laryngoscope dan defibrilator ambulans sesuai standar
rawat inap dan rawat jalan untuk memenuhi
kesehatan dan peralatan medis sesuai
kebutuhan pasien.)
dengan kebutuhan pasien. ?

Berdasar atas hasil asesmen, alat


(Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
transportasi yang digunakan untuk rujukan
transportasi dalam proses merujuk,
harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
memindahkan atau pemulangan, serta pasien 2 idem idem
rawat inap dan rawat jalan untuk memenuhi pasien dan memenuhi ketentuan
keselamatan transportasi termasuk
kebutuhan pasien.) memenuhi persyaratan PPI. (D,O,W)
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar STANDAR Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

AP.1(Rumah sakit menentukan isi, jumlah dan


jenis asesmen awal pada disiplin medis dan
keperawatan yang meliputi pemeriksaan fisik, Ada bukti pelaksanaan isi, jumlah dan jenis pada RM asesmen awal tak semuanya terisi agar disosialisasi dan dilatih lagi staff untuk
2
riwayat kesehatan, pengkajian pasien dari aspek asesmen awal disiplin medis. (D,W) lengkap padahal kolom sudah ada melakukan asesmen awal yang lengkap
biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan
spiritual pasien. )

(Rumah sakit menentukan isi, jumlah dan jenis


asesmen awal pada disiplin medis dan
keperawatan yang meliputi pemeriksaan fisik, 3 Ada bukti pelaksanaan isi, jumlah dan jenis pada RM asesmen awal tak semuanya terisi agar disosialisasi dan dilatih lagi staff untuk
riwayat kesehatan, pengkajian pasien dari aspek asesmen awal disiplin keperawatan (D,W) lengkap padahal kolom sudah ada melakukan asesmen awal yang lengkap
biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan
spiritual pasien. )

AP.1.1(Asesmen awal masing-masing pasien


rawat inap meliputi pemeriksaan fisik, riwayat Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pada RM asesmen awal tak semuanya terisi agar disosialisasi dan dilatih lagi staff untuk
kesehatan, pengkajian pasien dari aspek biologis, 2 pasien rawat inap meliputi faktor bio- lengkap padahal kolom sudah ada terutama melakukan asesmen awal yang lengkap diisi
psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual psiko-sosio-kultural-spiritual. (D,W) faktor bio psiko sosio kultural spiritual rasa bersalah cemas bisa terima cobaan
pasien.)

AP.1.2(Asesmen awal masing-masing pasien


rawat jalan meliputi pemeriksaan fisik, riwayat Ada bukti pelaksanaan asesmen awal agar asesmen awal dipantau pelaksanaanya oleh
kesehatan, pengkajian pasien dari aspek biologis, 3 pasien rawat jalan meliputi faktor bio- Belum semua dilakukan MPP dan Kepala Bidang Medik tentang penilaian
psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual psiko-sosio-kultural-spiritual. (D,W) bio psiko sosio kultural spiritual
pasien.)

(Asesmen awal masing-masing pasien rawat


Ada bukti pelaksanaan pasien rawat jalan
jalan meliputi pemeriksaan fisik, riwayat
dengan penyakit akut/non kronis, asesmen agar asesmen diperbaharui tiap 30 hari sesuai
kesehatan, pengkajian pasien dari aspek biologis, 6 awal diperbaharui setelah 1 (satu) bulan. baru satu bulan belum ada evaluasi ulang regulasi untuk pasien akut
psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual
pasien.) (D,W)

(Asesmen awal masing-masing pasien rawat


jalan meliputi pemeriksaan fisik, riwayat Ada bukti pelaksanaan pasien rawat jalan agar asesmen diperbaharui tiap 3 bulan untuk
kesehatan, pengkajian pasien dari aspek biologis, 7 dengan penyakit kronis, asesmen awal baru satu bulan belum ada evaluasi ulang
psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual diperbaharui setelah 3 (tiga) bulan. (D,W) pasien kronik
pasien.)

AP.1.3(Asesmen awal masing-masing pasien


Ada bukti pelaksanaan asesmen awal
gawat darurat meliputi pemeriksaan fisik,
pasien gawat darurat meliputi faktor bio- pelaksanan asesmen di RM agar dipantau dan
riwayat kesehatan, pengkajian pasien dari aspek 3
psiko-sosio-kultural-spiritual berfokus pada agar semua asesmen dilakukan lengkap disosialisasi oleh Kepala Bidang Medik
biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan
kondisi pasien. (D,W)
spiritual pasien.)
(Asesmen awal masing-masing pasien gawat
darurat meliputi pemeriksaan fisik, riwayat Ada bukti pelaksanaan asesmen awal rencana asuhan belum semuanya tertulis agar di ajarkan kepada Dokter Perawat di IGD agar
menulis lengkap RM di IGD sampai rencana
kesehatan, pengkajian pasien dari aspek biologis, 5 pasien gawat darurat menghasilkan tulis lengkap rencana asuhan pasien akan asuhan dan semua pasien dikonsulkan kepada
psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual rencana asuhan (D,W) dilakukan apa
pasien.) dokter spesialis

AP.1.4.1(Asesmen awal pasien mencakup juga


Pasien diskrining untuk kebutuhan tetapkan tata cara asesmen Fungsional sehingga
kebutuhan fungsional, termasuk risiko jatuh,
2 fungsional termasuk risiko jatuh. (lihat SKP asesmen Fungsional belum semuanya dilakukan seragam dilakukan oleh PPA misal dengan
kemudian dirujuk untuk asesmen dan tindakan
6) (D,W) memakai Barthel Index
lebih lanjut jika perlu.)

AP.1.6(Rumah sakit menetapkan regulasi RS menetapkan regulasi tentang asesmen Regulasi ada tetapi tdk semua populasi khusus Pelaksanaan regulasi agardisosialisasikan dan
tentang asesmen tambahan untuk populasi 1 tambahan untuk populasi pasien tertentu dilakukan terutama pasien Geriatri dan wanita dipantau oleh Kepala Bidang Medik terhadap
pasien tertentu.) (R) hamil DPJP Perawat

asesmen agar disosialisasikan kembali dan


dipantau pelaksaannya oleh Kabid Medik dan
(Rumah sakit menetapkan regulasi tentang Terhadap populasi pasien tsb dilaksanakan pada status tidak dilakukan asesmen pada
Komite Medika serta Komite Keperawatan dan
asesmen tambahan untuk populasi pasien 2 asesmen tambahan sesuai regulasi RS.
wanita hamil Geriatri Kabid Keperawatan khusus untuk Populasi yang
tertentu.) (D,W)
Khusus Perlu konsul THT Kulit Gigi Mata
Makanan Khusus dsb

AP.2(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melakukan asesmen ulang bagi semua pasien
Ada bukti asesmen ulang oleh PPA lainnya
dengan interval waktu berdasarkan kondisi, PPA lainnya tidak melakukan asesmen secara
4 dilaksanakan dengan interval sesuai agar dipantau lagi pelaksaannya
tindakan, untuk melihat respons pasien, dan teratur terutama Farmasi dan Gizi
regulasi RS. (D,W)
kemudian dibuat rencana kelanjutan asuhan dan
atau rencana pulang.)

AP.2.1(Rumah sakit menetapkan regulasi hasil RS menetapkan pengaturan urutan


asesmen ulang dicatat di rekam medis penyimpanan lembar-lembar RM agar
dan didokumentasikan dengan baik dan dapat mudah dicari kembali diakses dan ada regulasi asembling RM tetapi urutan tidak Unit RM harus memantau kelengkapan dan
1
dengan cepat dan mudah ditemukan kembali terstandar, PPA dapat menemukan dan sesuai dan tidak dipantau susunan RM yang kembali ke unit
dalam rekam medis. mencari kembali hasil asesmen di rekam
) medis. (R)

AP.3 (Rumah sakit menetapkan regulasi tentang sosialisasi dan diingatkan agar semua staf PPA
PPA yang kompeten dan berwenang Tenaga Kesehatan lainnya belum semuanya
PPA yang kompeten dan diberi kewenangan 2 melakukannya di CPPT dipantau oleh Kabid
melakukan asesmen (D,W) menulis
melakukan asesmen awal dan asesmen ulang.) Medik dan Kabid Keperawatan
AP.4(Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja
secara tim memberikan asuhan pasien
terintegrasi, masing-masing melakukan asesmen
berbasis pengumpulan Informasi, melakukan sosialisasi dan diingatkan agar semua staf PPA
Ada bukti hasil asesmen awal dan asesmen
analisis untuk membuat rencana asuhan (IAR), Asesmen oleh PPA lainnya belum semuanya melakukannya asesmen awal dan ulang di CPPT
1 ulang oleh masing-masing PPA
dengan dokter penanggung jawab pemberi tertulis di CPPT terutama Gizi dan Farmasi dipantau oleh Kabid Medik dan Kabid
diintegrasikan. (D,W)
pelayanan (DPJP) sebagai ketua tim asuhan yang Keperawatan
mengintegrasikan asuhan, termasuk
menentukan prioritas kebutuhan mendesak bagi
pasien rawat inap.)

(Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja


secara tim memberikan asuhan pasien
terintegrasi, masing-masing melakukan asesmen
berbasis pengumpulan Informasi, melakukan sosialisasi dan diingatkan agar semua staf PPA
analisis untuk membuat rencana asuhan (IAR), Ada bukti hasil asesmen dianalisis untuk asesmen agar ditulis oleh semua PPA dan melakukannya asesmen awal dan ulang di CPPT
2
dengan dokter penanggung jawab pemberi membuat rencana asuhan. (D,W) dianalisa dipantau oleh Kabid Medik dan Kabid
pelayanan (DPJP) sebagai ketua tim asuhan yang Keperawatan
mengintegrasikan asuhan, termasuk
menentukan prioritas kebutuhan mendesak bagi
pasien rawat inap.)

(Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja


secara tim memberikan asuhan pasien
terintegrasi, masing-masing melakukan asesmen
Berdasarkan hasil asesmen dan rencana
berbasis pengumpulan Informasi, melakukan
asuhan PPA lainnya, DPJP
analisis untuk membuat rencana asuhan (IAR),
3 mengintegrasikan rencana asuhan dan idem idem
dengan dokter penanggung jawab pemberi
tindak lanjutnya. (lihat PAP 2.1, PAP 5)
pelayanan (DPJP) sebagai ketua tim asuhan yang
(D,W)
mengintegrasikan asuhan, termasuk
menentukan prioritas kebutuhan mendesak bagi
pasien rawat inap.)

AP.5(Pelayanan laboratorium tersedia untuk Ada daftar spesialis dalam bidang agar dihubungi spesialis diagnostik khusus yang
memenuhi kebutuhan pasien, dan semua 3 diagnostik khusus yang dapat dihubungi belum ada dapat didiskusikan jika ada kasus tertentu
pelayanan sesuai peraturan perundangan.) jika dibutuhkan (W) Diskusi tersebut bisa via email
AP.5.2(Semua staf laboratorium mempunyai Staf laboratorium yang membuat mesti Sp PK yang melakukan interpretasi hasil
pendidikan, pelatihan, kualifikasi dan Kepala Lab yang merupakan analis Lab senior
pengalaman yang dipersyaratkan untuk 2 interpretasi, memenuhi persyaratan yang melakukan interpretasi hasil karena analis Lab tidak mempunyai kewenangan
kredensial (lihat juga KKS.10 ). (D,W) menginterpretasi hasil sesuai hasil kredensial
mengerjakan pemeriksaan.)

AP.5.3(Rumah sakit menyusun program


manajemen risiko di laboratorium, dilaksanakan, Ada program manajemen risiko sediakan washer jika staf terciprat cairan tubuh
dilakukan evaluasi, di dokumentasikan dan washer tak ada Petugas pernah tertusuk jarum pasien atau reagen dan buatkan alur bagi staf
1 menangani potensi risiko di laboratorium, tetapi tak ada alur penatalaksanaan
program sejalan dengan program manajemen jika tertusuk jarum lapor kemana dan apa tindak
sesuai regulasi RS (R)
risiko fasilitas dan program pencegahan dan lanjut penatalaksanaanya
pengendalian infeksi.)

(Rumah sakit menyusun program manajemen


Ada bukti pelaksanaan program
risiko di laboratorium, dilaksanakan, dilakukan
manajemen risiko sebagai bagian dari
evaluasi, di dokumentasikan dan program
2 manajemen risiko RS dan program idem idem
sejalan dengan program manajemen risiko
pencegahan dan pengendalian infeksi
fasilitas dan program pencegahan dan
(D,W)
pengendalian infeksi.)

AP.5.3.1(Rumah sakit menetapkan regulasi belum dilakukan MSDS tak ada Pelatihan staf
Ada bukti unit laboratorium melaksanakan tentang tindakan cara penularandan
bahwa unit laboratorium melaksanakan proses
1 manajemen risiko fasilitas dan risiko infeksi Lengkapi manajemen risiko seperti yang diminta
untuk mengurangi risiko infeksi akibat paparan pencegahan penyakityang ditularkan melalui
sesuai regulasi di RS (D,W)
bahan-bahan dan limbah biologis berbahaya.) darahdan komponen darah

(Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa unit Ada bukti pelaporan dan penanganan staf
agar buat alur dan staf memahami bagaimana
laboratorium melaksanakan proses untuk yang terpapar di unit laboratorium dicatat belum dilakukan
2 jika ada staf yang terpapar darah atau tertusuk
mengurangi risiko infeksi akibat paparan bahan- sesuai dengan regulasi PPI RS dan
jarum
bahan dan limbah biologis berbahaya.) peraturan perundang-undangan (D,W)

(Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa unit Ada bukti unit laboratorium menjalankan Jika teridentifikasi atau kescelakaan kerja maka
laboratorium melaksanakan proses untuk
3 ketentuan sesuai dengan butir a) s/d g) Belum terlaksana ada tindakan korektif dicatat dan dilaporkan ke
mengurangi risiko infeksi akibat paparan bahan-
dalam maksud dan tujuan (D,W) K3RS atau ke direktur
bahan dan limbah biologis berbahaya.)

Ada bukti dilakukan tindakan koreksi,


(Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa unit
dicatat, dievaluasi dan dilaporkan kepada
laboratorium melaksanakan proses untuk
4 penanggung jawab/koordinator K3 RS jika belum pernah dilakukan idem
mengurangi risiko infeksi akibat paparan bahan-
muncul masalah dan terjadi kecelakaan
bahan dan limbah biologis berbahaya.)
(D,W)
buatkanlah evaluasi tentang nilai kritis yang
Ada bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak telah dilaporkan dan evaluasi apakah proses
pelaporan dari analis ke DPJP atau ke Perawat
AP.5.3.2(Ada prosedur melaporkan hasil lanjut terhadap seluruh proses, agar belum ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap
4 Ruangan menghasilkan respon yang cepat atau
laboratorium yang kritis.) memenuhi ketentuan serta dimodifikasi seluruh proses
tidak Atau jika perlu lapor langsung ke DPJP
sesuai kebutuhan. (D,W)
tanpa melalui perawat Evaluasi dilaporkan
kepada Direktur

AP.5.7(Ada regulasi tentang pengambilan,


pengumpulan, identifikasi, pengerjaan, Ada regulasi tentang pengambilan, baru alur belum teknis cara pengambilan buatkan SPOnya yang lengkap bukan sekedar
1 pengumpulan, identifikasi, pengerjaan, pengumpulan identifikasi pengiriman
pengiriman, penyimpanan, pembuangan alur
pengiriman, pembuangan spesimen (R) pembuangan spesimen
spesimen dan dilaksanakan.)

(Ada regulasi tentang pengambilan,


Ada bukti pengelolaan pemeriksaan agar pemeriksaan jaringa melalui jalur
pengumpulan, identifikasi, pengerjaan,
6 jaringan/cairan sesuai dengan regulasi. langsung oleh IBS ke lab luar Laboratorium bukan langsung Unit Bedah ke
pengiriman, penyimpanan, pembuangan
(D,W) Laboratorium luar
spesimen dan dilaksanakan.)

AP.5.8(Rumah sakit menetapkan nilai normal Pemeriksaan laboratorium harus sosialisasikan dan pantau pelaksanaanya oleh
dilengkapi dengan permintaan diagnosa atau keterangan klinis tak semuanya
dan rentang nilai untuk interpretasi dan 2 Kepala Bidang Medik terhadap DPJP yang tak
pemeriksaan tertulis disertai dengan menulis
pelaporan hasil laboratorium klinis.) menulis diagnosa
ringkasan klinis. (D,W)

agar dilakukan tindak lanjut dari hasil PME jika


AP.5.9.1(Ada proses untuk pemantapan mutu
2 Ada bukti tindak lanjut dari hasil PME (D) nilai PME cukup tetapi tidak ada perbaikan hasil kurang baik ada rencana strategis
eksternal sebagai tes pembanding mutu.)
perbaikan

AP.5.10(Laboratorium rujukan yang bekerja Laporan tahunan PME laboratorium


sama dengan rumah sakit mempunyai ijin, rujukan diserahkan kepada pimpinan RS
4 PME lab Pramita tak ada agar dievaluasi kontrak kerja dengan Pramitha
terakreditasi, ada sertifikasi dari pihak yang untuk evaluasi kontrak klinis tahunan.
berwenang.) (D,W)

AP.5.11(Rumah sakit menetapkan regulasi


Ada regulasi tentang penyediaan dan
tentang penyelenggaraan pelayanan darah dan pelayanan darah meliputi a) s/d d) pada Buatkan panduan atau SPO tentang tata cara
menjamin pelayanan yang diberikan sesuai 1 baru ada informed consent permintaan darah penyimpanan darah tes
peraturan perundang-undangan dan standar maksud dan tujuan sesuai dengan kecocokan darah dan distribusi darah
peraturan perundang-undangan. (R)
pelayanan.)

AP.5.11.1(Rumah sakit menetapkan regulasi


bahwa seorang profesional yang kompeten dan supervisi agar dilakukan oleh kepala unit
berwenang, bertanggung jawab untuk Ada supervisi meliputi a) s/d d) di maksud Patologi bisa berupa ceklis untuk permintaan
2 belum ada supervisi
penyelenggaraan pelayanan darah dan dan tujuan.(D,W) darah penyimpanan darah tes kecocokan dan
menjamin pelayanan yang diberikan sesuai distribusinya
peraturan perundangan dan standar pelayanan.)

AP.6(Pelayanan radiodiagnostik, imajing dan


Ada daftar spesialis dalam bidang agar ada hubungan dengan dokter Sp Rad
radiologi intervensional tersedia untuk
3 diagnostik khusus dapat dihubungi jika sub spesialis belum ada konsultan untuk bisa berdiskusi terutama kasus
memenuhi kebutuhan pasien, semua pelayanan
dibutuhkan ( D,W ) sulit Konsultasi bisa via email
ini memenuhi peraturan perundang-undangan.)
AP.6.1(Rumah Sakit menetapkan regulasi bahwa
seorang (atau lebih) yang kompeten dan Ada bukti pelaksanaan pelayanan RIR Lengkapi APD seperti untuk Thyroid dan kaca
berwenang, bertanggung jawab mengelola 3 baru ada apron dan tabir
sesuai regulasi. (D,W) mata Google
pelayanan radiodiagnostik, imajing dan radiologi
intervensional.)

(Rumah Sakit menetapkan regulasi bahwa


seorang (atau lebih) yang kompeten dan agar dibuatkan monev dan tindakan perbaikan
Ada bukti pelaksanaan monitoring dan hasil banyak yang diatas batas waktu pemriksaan
berwenang, bertanggung jawab mengelola 6 evaluasi semua jenis pelayanan RIR (D,W) PDSA nya untuk USG kebidanan untuk hasil yang lama keluar dan PDSA untuk
pelayanan radiodiagnostik, imajing dan radiologi USG
intervensional.)

AP.6.2(Semua staf Radiodiagnostik, Imajing Dan agar dibuatkan supervisi pelayanan Radiologi
Radiologi Intervensional mempunyai pendidikan,
pelatihan, kualifikasi dan pengalaman yang 4 Ada pelaksanaan supervisi pelayanan RIR tak ada supervisi oleh Sp Rad dan kepala unit tentang kualitas foto
di RS. (D,W ) dan teknik pemeriksaan dan hasil yang keluar
dipersyaratkan untuk mengerjakan termasuk tata cara penerimaan pasien
pemeriksaan.)

AP.6.5(Rumah sakit menetapkan regulasi yang


mengatur tentang uji fungsi, inspeksi, Perbaiki panduan atau SOP pemeliharaan alat
Ada regulasi dan program untuk
pemeliharaan, kalibrasi secara tetap (regular) baik Kalibrasi inspeksi berkala pemeliharaan
pengelolaan peralatan pelayanan RIR yang maintenance belum berjalan hanya kalau ada
terhadap semua peralatan yang digunakan untuk 1 berkala inventarisasi alat monitoring dan
meliputi butir a) s/d h) dalam Maksud dan kerusakan baru dipanggil petugas
pemeriksaan di bagian radiodiagnostik, imajing perbaikan bial ada kegagalan alat proses
Tujuan. (R)
dan radiologi intervensional (RIR) dan hasil penarikan alat recall pendokumentasian
pemeriksaan didokumentasikan.)

RS menetapkan film x-ray dan bahan lain


AP.6.6(Film X-ray dan bahan lainnya tersedia buatkan SK Direktur tentangukuran film x ray zat
1 yang diperlukan (lihat juga MFK.5, EP 1). tak ada penetapan
secara teratur.) kontras Gel USG yang diperluykan oleh RS
(R)

Ada regulasi tentang pengelolaan logistik


Film x-ray, reagens, dan bahan lainnya,
(Film X-ray dan bahan lainnya tersedia secara Pengelolaan ada berupa FIFO tetapi jika Lengkapi SPO nya jika ada kekosongan bahan
teratur.) 2 termasuk kondisi bila terjadi kekosongan kekosongan tidak ada tindak lanjutnya yang diperlukan apa tindak lanjutnya
sesuai peraturan perundang-undangan.
(R). (lihat juga MFK 5 EP 2)

AP.6.7(Rumah sakit menetapkan program Ada bukti audit terhadap antara lain : film, lakukan audit terhadap film kontras dan kertas
kendali mutu, dilaksanakan, divalidasi dan 5 kontras, kertas USG, cairan developer, belum ada USG apakah hasilnya bagus dan sesuai standar
didokumentasikan.) fixer. (D,W) minimal 6 bulan sekali

(Rumah sakit menetapkan program kendali


Ada dokumentasi hasil dan tindakan buatkan dokumentasi tentang hasil pemeriksaan
mutu, dilaksanakan, divalidasi dan 6 belum ada
koreksi. (D,W) dan koreksi jika terjadi kegagalan alat
didokumentasikan.)
Hasil pemeriksaan kualitas foto dari Radiologi
AP.6.8(Rumah sakit bekerja sama dengan Laporan tahunan hasil kontrol mutu
pelayanan radiodiagnostik, imajing dan radiologi pelayanan RIR rujukan diserahkan kepada rujukan dievaluasi termasuk hasil keluar sesuai
4 belum ada dengan waktu yang diminta dan hasil evaluasi ini
intervensional rujukan yang sudah pimpinan RS untuk evaluasi kontrak klinis
menjadi bahan pertimbangan untuk kontrak
terakreditasi. ) tahunan (D)
berikutnya
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar STANDAR Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

PAP.2(Ditetapkan proses untuk melakukan Ada regulasi yang mengatur pelayanan dan sosialisasikan regulasi dan selalu ditekankan
integrasi serta koordinasi pelayanan dan 1 asuhan terintegrasi di dan antar berbagai Regulasi baru sehingga tak semua paham untuk melakukannya secara terintegrasi antar
asuhan kepada setiap pasien.) unit pelayanan. (R) para DPJP dan PPA serta MPP

(Ditetapkan proses untuk melakukan Rencana asuhan diintegrasikan dan sosialisasikan regulasi dan selalu ditekankan
asesmen awal sudah dilakukan tetapi belum
integrasi serta koordinasi pelayanan dan 2 dikoordinasikan di dan antar berbagai unit
terlihat terintegrasi karena regulasi baru dibuat untuk melakukannya secara terintegrasi antar
asuhan kepada setiap pasien.) pelayanan. (lihat juga ARK 2, EP 3). (D,O,W) para DPJP dan PPA serta MPP

(Ditetapkan proses untuk melakukan Pemberian asuhan diintegrasikan dan asuhan pasien telah dituluskan di CPPT tetapi tak sosialisasikan regulasi dan selalu ditekankan
integrasi serta koordinasi pelayanan dan 3 dikoordinasikan di dan antar berbagai unit semua PPA terutama Farmasi Gizi MPP dan untuk melakukannya secara terintegrasi antar
asuhan kepada setiap pasien.) pelayanan. (D,O,W) Fisioterapis menulis di CPPT para DPJP dan PPA serta MPP

(Ditetapkan proses untuk melakukan Hasil atau simpulan rapat dari tim PPA
integrasi serta koordinasi pelayanan dan 4 atau diskusi lain tentang kerjasama idem idem
asuhan kepada setiap pasien.) didokumentasikan dalam CPPT. (D,W)

PAP.2.2(Rumah sakit menetapkan regulasi Rumah sakit menetapkan regulasi tata cara Regulasi hanya menetapkan siapa yang berhak
1 perbaiki regulasi cara pemberian instruksi
yang mengatur metode memberi instruksi. ) pemberian instruksi. (R) memberi instruksi tetapi tata cara tak dijelaskan

Permintaan untuk pemeriksaan laboratorium sosialisasikan lagi dan buat sistem agar semua
(Rumah sakit menetapkan regulasi yang dan diagnostik imajing harus disertai indikasi ada beberapa dokter pada permintaan DPJP menuliskan diagnosa pada permintaan
3
mengatur metode memberi instruksi. ) klinis apabila meminta hasilnya berupa laboratorium tak menuliskan diagnosa laboratorium dan Radiologi Kepala Bidang
interpretasi. (D,W) Medik agar memantau kepatuhan ini

PAP.2.3(Rumah sakit menetapkan regulasi kepala bidang medik agar selalu mengingatkan
Staf yang meminta beserta apa alasan beberapa DPJP tak menjelaskan apa alasan
tindakan klinis dan diagnostik yang diminta, dan memantau kepatuhan para DPJP agar
2 dilakukan tindakan dicatat di rekam medis tindakan ini dilakukan walaupun ada regulasinya
dilaksanakan dan diterima hasilnya, serta menuliskan apa alasan tindakan invasif dilakukan
pasien. (D) Hanya diagnosa yang dicantumkan
disimpan di berkas rekam medis pasien.) dan ditulis di RM

agar diingatkan kembali kepada DPJP setelah


PAP.2.4(Pasien dan keluarga diberi tahu Pasien dan keluarga diberikan informasi hasil asuhan tak selalu diberitahukan kepada tindakan dilakukan agar sering memberitahukan
tentang hasil asuhan dan pengobatan 1 tentang hasil asuhan dan pengobatan (lihat hasil asuhan yang telah diberitahukan ini adalah
termasuk hasil asuhan yg tidak diharapkan.) juga HPK 2.1.1, EP 1). (D,W) pasien keluarga perubahan tingkah laku agar Kepala Bidang
Medik aktif mengingatkan

Pasien dan keluarga diberikan informasi


(Pasien dan keluarga diberi tahu tentang
tentang hasil asuhan dan pengobatan yang
hasil asuhan dan pengobatan termasuk hasil 2 idem idem
tidak diharapkan (lihat juga HPK 2.1.1, P 2).
asuhan yg tidak diharapkan.) (D,W)
PAP.3.1(Staf klinis dilatih untuk mendeteksi
agardiingatkan kemblai kepada perawat dan
(mengenali) perubahan kondisi pasien 4 Tersedia pencatatan hasil EWS. (D,W) pencatatan masih lemah
memburuk dan mampu melakukan DPJP MPP menuliskan tentang kejadian EWS dan
apa tindakannya
tindakan.)

agar sosialisasi tetap dilakukan dan dipantau


PAP.3.4(Rumah sakit menetapkan regulasi Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien dengan
asuhan diberikan tetapi tak semuanya mengikuti pelaksanaanya oleh Kepala Bidang Medik dan
asuhan pasien yang menggunakan alat bantu 2 alat bantu hidup sesuai dengan regulasi.
panduan dan catatan tak lengkap Komite Medik untuk memantau perubahan
hidup dasar atau pasien koma.) (D,W).
tingkah laku ini

setiap penulisan SOAP agar selalu ditulis lengkap


(Rumah sakit menetapkan regulasi asuhan apa instruksi perawatan dan asuhan yang
Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien koma
pasien yang menggunakan alat bantu hidup 3 idem dilakukan walaupun sudah dilakukan dengan
sesuai dengan regulasi. (D,W).
dasar atau pasien koma.) metode SOAP tetapi tulisannya sedikit dan tak
menunjukkan apa yg telah dilakukan

PAP.3.6(Regulasi mengarahkan asuhan


1 Ada regulasi asuhan pasien dialisis. (R) tdd
pasien dialisis (cuci darah).)
(Regulasi mengarahkan asuhan pasien dialisis Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien dialisis
2 tdd
(cuci darah).) sesuai dengan regulasi. (D,W)

buatkanlah evaluasi pasien myang menggunakan


restrain secara berkala tiap bulan bila tidak ada
tetap bikin laporan dan hasil nihil Laporan tidak
mesti khusus ttg restrain bisa digabung dengan
PAP.3.7(Rumah sakit menetapkan pelayanan Ada bukti dilakukan evaluasi pasien secara
3 belum pernah terjadi karena baru 2 minggu laporan lainnya tetapi berisi evaluasi alasan
penggunaan alat penghalang (restraint).) berkala. (D,W)
dipakaikannya restrain ada luka atau tidak pada
daerah yang diikat ada pengecilan otot atau
tidak ada dekubitus atau tidak Evaluasi sesuai
dengan panduan restrain

PAP.3.8(Rumah sakit memberikan pelayanan


Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien yang sosialisasi lagi tentang SOP dan Panduan yang
khusus terhadap pasien usia lanjut, mereka
lemah dan lanjut usia yang tidak mandiri taksemua pasien dilakukan asuhan sesuai telah dibuat agar semua dilakukan untuk
yang cacat, anak, serta populasi yang 2
menerima asuhan sesuai dengan regulasi. dengan SOP Panduan dengan alasan baru dibuat kepentingan pasien Agar kepala bidang medik
berisiko disiksa dan risiko tinggi lainnya (D,W) memantau pelaksanaan
termasuk pasien dengan risiko bunuh diri.)

(Rumah sakit memberikan pelayanan khusus


idem terutama pencatatan dilakukan dengan
terhadap pasien usia lanjut, mereka yang Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien anak
tertib agar Kepala Bidang Medik dan Komite
cacat, anak, serta populasi yang berisiko 3 dan anak dengan ketergantungan sesuai idem
Medik memantau pelaksanaanya dan
disiksa dan risiko tinggi lainnya termasuk dengan regulasi. (D,W) mengingatkan DPJP MPP
pasien dengan risiko bunuh diri.)
(Rumah sakit memberikan pelayanan khusus Ada bukti pelaksanaan asuhan terhadap
terhadap pasien usia lanjut, mereka yang populasi pasien dengan risiko kekerasan dan untuk pasien yang lemah dan geriatri sudah sosialisasikan lagi dan buat sistem agar semua
cacat, anak, serta populasi yang berisiko 4 risiko tinggi lainnya termasuk pasien dengan dilaksanakan untuk pasien risiko bunuh diri DPJP MPP Perawat melakukan pemantauan dan
disiksa dan risiko tinggi lainnya termasuk risiko bunuh diri sesuai dengan regulasi. regulasi baru dibuat asuhan dan pencegahannya
pasien dengan risiko bunuh diri.) (D,W)

PAP.3.9(Rumah sakit memberikan pelayanan


khusus terhadap pasien yang mendapat Ada regulasi pelayanan khusus terhadap
kemoterapi atau pelayanan lain yang berisiko 1 pasien yang mendapat kemoterapi atau tdd
tinggi (misalnya terapi hiperbarik dan pelayanan lain yang berisiko tinggi. (R)
pelayanan radiologi intervensi).)

(Rumah sakit memberikan pelayanan khusus


terhadap pasien yang mendapat kemoterapi Ada bukti pelaksanaan pelayanan pasien
atau pelayanan lain yang berisiko tinggi 2 yang mendapat kemoterapi sesuai dengan tdd
(misalnya terapi hiperbarik dan pelayanan regulasi. (D,W)
radiologi intervensi).)

(Rumah sakit memberikan pelayanan khusus


Ada bukti pelaksanaan pelayanan risiko tinggi
terhadap pasien yang mendapat kemoterapi lain (misalnya terapi hiperbarik dan
atau pelayanan lain yang berisiko tinggi 3 tdd
pelayanan radiologi intervensi) sesuai dengan
(misalnya terapi hiperbarik dan pelayanan
regulasi. (D,W)
radiologi intervensi).)

PAP.7(Dilakukan asesmen dan asesmen Ada bukti skrining dilakukan pada pasien sosialisasikan lagi regulasi tentang skrining
ulang terhadap pasien dalam tahap terminal yang diputuskan dengan kondisi harapan pasien yang ditetapkan harapan hidupnya kecil
dan keluarganya sesuai dengan kebutuhan 2 hidup yang kecil sesuai dengan regulasi. Regulasi baru sehingga tak semua paham dan asuhannya disesuaikan dengan kondisi
mereka.) (D,W) pasien tersebut apalagi sudah dinyatakan DNR

sosialisasikan lagi regulasi pasien tahap terminal


(Dilakukan asesmen dan asesmen ulang
terhadap pasien dalam tahap terminal dan Asuhan dalam tahap terminal dan pantau tata laksananya dan Kepala Bidang
5 memperhatikan rasa nyeri pasien. (lihat juga Regulasi baru sehingga tak semua paham Medik dan Komite Medik memantau
keluarganya sesuai dengan kebutuhan HPK 2.2). (D,W) pelaksanaanya sampai penulisannya dan KIEnya
mereka.)
di RM

PAP.7.1(Rumah sakit memberikan pelayanan


pasien dalam tahap terminal dengan
memperhatikan kebutuhan pasien dan Staf diedukasi tentang kebutuhan unik pasien
2 idem SDA idem SDA
keluarga serta mengoptimalkan kenyamanan dalam tahap terminal. (D,W)
dan martabat pasien yang didokumentasikan
dalam rekam medis.)
(Rumah sakit memberikan pelayanan pasien
dalam tahap terminal dengan Pelayanan pasien dalam tahap terminal
memperhatikan kebutuhan pasien dan memperhatikan gejala, kondisi, dan
3 idem SDA idem SDA
keluarga serta mengoptimalkan kenyamanan kebutuhan kesehatan atas hasil asesmen.
dan martabat pasien yang didokumentasikan (lihat PAP 1.7 EP 1). (D, W)
dalam rekam medis.)

(Rumah sakit memberikan pelayanan pasien


dalam tahap terminal dengan
Pelayanan pasien dalam tahap terminal
memperhatikan kebutuhan pasien dan
keluarga serta mengoptimalkan kenyamanan 4 memperhatikan upaya mengatasi rasa nyeri idem SDA idem SDA
pasien (lihat juga HPK 2.2). (D,W)
dan martabat pasien yang didokumentasikan
dalam rekam medis.)

lengkapi panduan atau SOPnya dan


(Rumah sakit memberikan pelayanan pasien
sosialisasikan bahwa selain memberitahu untuk
dalam tahap terminal dengan
Pasien dan keluarga dilibatkan dalam Keluarga pasien belum dilibatkan untuk DNR tetapi juga di atur supaya keluarga
memperhatikan kebutuhan pasien dan
6 keputusan asuhan termasuk keputusan do mengatur asuhan pasien Regulasi sudah ada dilibatkan untuk tat laksana dan langkah yang
keluarga serta mengoptimalkan kenyamanan
not resuscitate/DNR. (lihat juga HPK 2). (D,W) tetapi baru tentang pemberitahuan saja akan dilakukan stelah DNR seperti memberi
dan martabat pasien yang didokumentasikan
tahu Kepala Ruangan MPP dokter jaga direksi
dalam rekam medis.)
dan selanjutnya pasien akan dilakukan apa
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar NO URUT Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

PAB.2(Ada staf medis anestesi yang Sp AN bertanggung jawab terhadap tindakan


kompeten dan berwenang, bertanggung Ada bukti penanggung jawab menjalankan Sp AN belum menjalankan tugas program sedasi dalam dan moderat di dalam dan luar
3
jawab untuk mengelola pelayanan anestesi, program pengendalian mutu. (D,W) pengendalian mutu sedasi moderat dan dalam Kamar Operasi termasuk di IGD dan ruang
serta sedasi moderat dan dalam.) perawatan anak dsb

(Ada staf medis anestesi yang kompeten Ada bukti pelaksanaan supervisi dan evaluasi Sp AN bertanggung jawab terhadap tindakan
dan berwenang, bertanggung jawab untuk pelaksanaan pelayanan anestesi, sedasi Sp AN belum melakukan supervisi untuk sedasi dalam dan moderat di dalam dan luar
4
mengelola pelayanan anestesi, serta sedasi moderat dan dalam di seluruh bagian Rumah tindakan sedasi moderat dan dalam Kamar Operasi termasuk di IGD dan ruang
moderat dan dalam.) Sakit . (D,W) perawatan anak dsb

PAB.2.1(Program mutu dan keselamatan Monev agar dilakukan terutama oleh Ka Bedah
Ada bukti monitoring dan evaluasi
pasien pada pelayanan anestesi, serta sedasi Sentral didokumentasikan tentang Pra sedasi
2 pelaksanaan asesmen pra sedasi dan pra Monev belum dilakukan
moderat dan dalam dilaksanakan dan dan Pra anestesi di RM masih ada yang belum
anestesi. (D,W)
didokumentasikan.) dilakukan

(Program mutu dan keselamatan pasien Ada bukti pelaksanaan program mutu dan Sp AN bertanggung jawab terhadap tindakan
pada pelayanan anestesi, serta sedasi keselamatan pasien dalam anestesi, sedasi Sp AN belum melakukan supervisi untuk sedasi dalam dan moderat di dalam dan luar
6
moderat dan dalam dilaksanakan dan moderat dan dalam dan diintegrasikan dgn tindakan sedasi moderat dan dalam Kamar Operasi termasuk di IGD dan ruang
didokumentasikan.) program mutu RS (lihat PMKP 2.1). (D,W) perawatan anak dsb buatkan SK direkturnya

Ada regulasi RS yg menetapkan pemberian belum ada regulasi yang mengatur asesmen
sedasi yg seragam di semua tempat di RS yang menyuluruh perencanaan asuhan yang Panduan dan SPO sudah ada agar dilengkapi
PAB.3(Pemberian sedasi moderat dan dalam
sesuai peraturan perundang-undangan terintegrasi pemantauan yang terus menerus sampai transfer ke ruangan rawat dan
dilakukan sesuai dengan regulasi yang 1
ditetapkan dan dilaksanakan sesuai elemen transfer ke ruangan perawatan berdasarkan pemulangan pasien dan ini semua harus
ditetapkan.)
a) s/d d) spt yg disebut di maksud dan tujuan kriteria tertentu rehabilitasi dan transfer ke terintegrasi
(R) ruangan

Asesmen pra anestesi Pra sedasi dan tata


(Pemberian sedasi moderat dan dalam
dilakukan sesuai dengan regulasi yang 2 Ada bukti pelaksanaan sedasi sesuai regulasi Pelaksanaan belum sesuai laksana yang yterintegrasi agar di lakukan
yang ditetapkan (D,O,W) dengan tertib Pelaksanaan perlu dipantau oleh
ditetapkan.) Kepala Bidang Medik dan didukung oleh Direktur

(Pemberian sedasi moderat dan dalam Peralatan emergency tersedia dan


agar Defibrilasi agar tersedia di OK termasuk alat
dilakukan sesuai dengan regulasi yang 3 digunakan sesuai dgn jenis sedasi, umur dan trolley emergency ada tetapi Defibrilasi
monitor pasien di RR
ditetapkan.) kondisi pasien (D,O)

Staf yang terlatih dan berpengalaman dalam


(Pemberian sedasi moderat dan dalam
memberikan bantuan hidup lanjut (advance)
dilakukan sesuai dengan regulasi yang 4 Dokter Anestesi Perawat tak ada BTCLS Buatkan pelatihan BTCLS untuk perawat
harus selalu tersedia dan siaga selama
ditetapkan.)
tindakan sedasi dikerjakan (D,O,W)
agar tertib pemeriksaan Pra Anestesi untuk
PAB.4(Profesional pemberi asuhan (PPA) semua pasien Jika tak dilakukan Ka Unit BS
yang kompeten dan berwenang pada Asemen pra anestesi dilakukan untuk setiap ada pasien yang di asesmen di saat kamar
pelayanan anestesi melakukan asesmen pra- 1 pasien yang akan operasi (Lihat AP.1) (D,W) operasi berhak membatalkan jadwal operasi dan ini
adalah perubahan sikap para DPJP agar
anestesi.) dipantau oleh Kepala Bidang Medik

(Profesional pemberi asuhan (PPA) yang


Hasil asesmen didokumentasikan dalam
kompeten dan berwenang pada pelayanan 2 idem idem
rekam medis pasien.(D,W)
anestesi melakukan asesmen pra-anestesi.)

PAB.5.1(Risiko, manfaat, dan alternatif Pasien dan atau keluarga atau pihak lain yg
Sp AN agar juga diberi edukasi di lembar edukasi
tindakan anestesi didiskusikan dengan berwenang diberi edukasi tentang lembar edukasi tidak semua diisi walaupun
2 tentang kemungkinan pemberian analgesi paska
pasien dan keluarga atau orang yang dapat pemberian analgesi pasca tindakan anestesi. sudah ada di informed consent operasi
membuat keputusan mewakili pasien.) (D,W)

(Risiko, manfaat, dan alternatif tindakan


anestesi didiskusikan dengan pasien dan Dokter spesialis anestesi melaksanakan
3 idem idem
keluarga atau orang yang dapat membuat edukasi dan mendokumentasikannya .(R,D)
keputusan mewakili pasien.)

PAB.7.1(Risiko, manfaat dan alternatif Jika operasi diberikan transfusi agar di edukasi
Edukasi memuat kebutuhan, risiko, manfaat Lembar edukasi tidak memuat tentang juga tentang manfaat dan reaksi yang mungkin
didiskusikan dengan pasien dan atau
2 dan alternatif penggunaan darah dan produk penggunaan darah hanya meminta TT di terjadi untuk transfusi darah Pemantauan agar
keluarga atau pihak lain yang berwenang
darah (D,W) Informed Consent dilakukan oleh Ka Unit BS dan Ka bIdang Medik
yang memberikan keputusan.)
dan Keperawatan

(Risiko, manfaat dan alternatif didiskusikan Edukasi oleh dokter penanggung jawab
dengan pasien dan atau keluarga atau pihak pelayanan (DPJP) dan dicatat pada bagian Selain Informed Consent Edukasi tentang
lain yang berwenang yang memberikan 3 pemberian informasi dalam form Informed Consent sudah dilakukan transfusi juga dilakukan
keputusan.) persetujuan tindakan kedokteran (D,W)

Tetapkan ruang yang srictly steril sehingga


Ruang operasi memenuhi persyaratan
PAB.8(Desain tata ruang operasi harus sandal di ruang ganti baju yang masih bertemu
tentang pengaturan zona berdasarkan masih bertemu sandal Ok dengan sepatu dari
memenuhi syarat sesuai dengan peraturan 2 dengan sepatu dari luar tidak dipakai ke dalam
tingkat sterilitas ruangan sesuai peraturan luar
dan perundang-undangan. ) OK Sandal OK terpisah sendiri dan tidak dibawa
perundang-undangan. (O,W)
keluar
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )
Rencana Tindak Lanjut
Standar No Urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
2019 2020 2021 Kegiatan

buatkanlah monev berapa pasien ANC PONEK


PN.1(Rumah sakit melaksanakan program Ada bukti pelaksanaan sistem monitoring
berapa yang dirujuk apa alasan rujuk berapa
PONEK 24 jam di rumah sakit beserta 5 dan evaluasi program rumah sakit sayang Belum dilakukan monitoring dan evaluasi
monitoring dan evaluasinya.) ibu dan bayi (RSSIB). (D,W) gawat janin sampai berapa yang meninggal dst
kemudian dianalisa diserahkan kepada direktur

(Rumah sakit melaksanakan program PONEK Ada bukti pelaporan dan analisis yang
24 jam di rumah sakit beserta monitoring dan 6 meliputi 1) sampai dengan 4) di maksud idem SDA idem SDA
evaluasinya.) dan tujuan. (D,W)

ANC selain pemeriksaan kehamilan kepada


PN.1.1(Rumah sakit menyiapkan sumber daya 3 Ada bukti pelaksanaan program tim ANC nya belum ada pengasuhan ataupun KIE Ibu dokter Bidan juga memberikan KIE tentang Gizi
untuk penyelenggaraan pelayanan PONEK.) PONEK. (D,W) hamil hanya pemeriksaan kehamilan saja
Imunisasi Merawat Payudara dsb

Agar Regulasi diperbaiki terutama masukkan tata


PN.2(Rumah sakit melaksanakan Adanya regulasi rumah sakit dan dukungan Regulasi baru dibuat tetapi pelaksanaanya
cara skrining cepat untuk HIV dan dilakukan
penanggulangan HIV atau AIDS sesuai dengan 1 penuh manajemen dalam pelayanan belum terlibat untuk penanggulangan HIV
peraturan perundang-undangan.) penanggulangan HIV/AIDS. (R) belum ada penyuluhan belum ada pelatihan VCT konseling dahulu VCT serta penyuluhan tentang
HIV AIDS

Walaupun tidak merawat pasien HIV tetapi


(Rumah sakit melaksanakan penanggulangan Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam Regulasi baru sampai tata cara merujuk kepada regulasi mesti mengatur tentang VCT dan
HIV atau AIDS sesuai dengan peraturan 2 menyusun rencana pelayanan RS lain bila ada pasien HIV SK direkturnya menyediakan skrining rapid untuk pasien yang
perundang-undangan.) penanggulangan HIV/AIDS. (D,W) menyatakan tidak merawat pasien HIV dicurigai HIV dan KIE pasien dengan HIV dan
AIDS

Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam


(Rumah sakit melaksanakan penanggulangan menetapkan keseluruhan
HIV atau AIDS sesuai dengan peraturan 3 proses/mekanisme dalam pelayanan idem SDA idem SDA
perundang-undangan.) penanggulangan HIV/AIDS termasuk
pelaporannya. (D,W)

(Rumah sakit melaksanakan penanggulangan


4 Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS Tim baru dibentuk program kerja baru dibuat Program kerja agar dilaksanakan
HIV atau AIDS sesuai dengan peraturan
rumah sakit (D,W)
perundang-undangan.)

agar pelatihan segera dilaksanakan kerja sama


(Rumah sakit melaksanakan penanggulangan Terlaksananya pelatihan untuk dengan Dinas Kesehatan setempat terutama
HIV atau AIDS sesuai dengan peraturan 5 meningkatkan kemampuan teknis Tim Pelatihan belum dilakukan agar ada staf yang menjadi petugas VCT di
perundang-undangan.) HIV/AIDS sesuai standar. (D,W) rumah sakit dan tingkatkan penyuluhan kepada
masyarakat

(Rumah sakit melaksanakan penanggulangan Terlaksananya pelayanan VCT, ART,


VCT belum ada Penyuluhan tentang IDU juga
HIV atau AIDS sesuai dengan peraturan 7 PMTCT, IO, ODHA dengan faktor risiko IDU, belum ada skrining belum bisa Program kerja agar dilaksanakan
perundang-undangan.) penunjang sesuai dengan kebijakan. (D)
PN.3(Rumah sakit melaksanakan program
penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit
beserta monitoring dan evaluasinya melalui
kegiatan:
a) promosi kesehatan; Ada bukti pelaksanaan upaya pencegahan
agar ada panduan dan penatalaksanaan untuk
b) surveilans tuberkulosis; tuberkulosis melalui pemberian kekebalan untuk anak yang kontak dengan TBC belum
5 anak yang kontak dengan orang tua penderita
c) pengendalian faktor risiko; dengan vaksinasi atau obat pencegahan. dilakukan
TBC untuk pencegahan
d) penemuan dan penanganan kasus (D,W)
tuberkulosis;
e) pemberian kekebalan; dan
f) pemberian obat pencegahan.
)

PN.3.2(Rumah sakit menyediakan sarana dan Tersedia ruang pelayanan rawat jalan yang Ruangannya masih belum terpisah bergabung sebaiknya pelayanan TBC harinya atau jamnya
prasarana pelayanan tuberkulosis sesuai 1 memenuhi pedoman pencegahan dan dengan poliklinik Peny Dalam tetapi pasien terpisah dengan pelayanan Penyakit Dalam jika
peraturan perundang-undangan.) pengendalian infeksi tuberkulosis. (O,W) sudah diberi masker tidak memungkinkan Polikliniknya terpisah

Bila rumah sakit memberikan pelayanan


rawat inap bagi pasien tuberkulosis paru
(Rumah sakit menyediakan sarana dan buatkan ruang isolasi untuk airborne dengan
prasarana pelayanan tuberkulosis sesuai 2 dewasa maka rumah sakit harus memiliki Belum ada ruang isolasi untuk pasien TBC baru ventilasi alami dan exhaust yang sesuai dengan
ruang rawat inap yang memenuhi pasien dipisahkan dengan pasien lainnya
peraturan perundang-undangan.) PPI bisa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan
pedoman pencegahan dan pengendalian
infeksi tuberkulosis. (O,W)

PN.3.3(Rumah sakit telah melaksanakan


Ada bukti pengunjung mematuhi
pelayanan tuberkulosis dan upaya Pengunjung belum diberikan APD saat kontak Siapkan APD terutama masker untuk pengunjung
5 penggunaan alat pelindung diri (APD) saat
pengendalian faktor risiko tuberkulosis sesuai dengan penderita TBC yang membesuk penderita TBC
kontak dengan pasien. (O,W)
peraturan perundang-undangan.)

Ada bukti dukungan anggaran operasional, agar disiapkan kesekretariatan tim PPRA
PN.4(Rumah sakit menyelenggarakan
kesekretariatan, sarana prasarana untuk sarananya bantuan dana untuk penelitian pola
pengendalian resistensi antimikroba sesuai 3 Kesekretariatan sarana dan prasaran belum ada
peraturan perundang-undangan.) menunjang kegiatan fungsi, dan tugas kuman dan resistensinya dan untuk pembuatan
organisasi PPRA. (D,O,W) laporan kepada direktur

(Rumah sakit menyelenggarakan agar direktur membuat laporasn rutin kepada


Direktur melaporkan kegiatan PPRA secara
pengendalian resistensi antimikroba sesuai 5 berkala kepada KPRA. (D,W) belum pernah KPRA buatkan survei pola kuman dan resistensi
peraturan perundang-undangan.) kuman

PN.4.1(Rumah sakit (Tim atau Komite PPRA) Ada bukti kegiatan organisasi yang meliputi
Belum pernah ada surveilans pola kuman dan agar dilakukan survei pola kuman dan
melaksanakan kegiatan pengendalian 2 a) sampai dengan d) di maksud dan tujuan.
resistensinya dan adanya forum kajian penyakit resistensinya dan tata laksananya terintegrasi
resistensi antimikroba.) (D,W)

(Rumah sakit (Tim atau Komite PPRA) Ada penetapan indikator mutu yang belum terintegrasi dalam penatalaksanaan dalam tatalaksana pasien infeksi agar
melaksanakan kegiatan pengendalian 3 meliputi a) sampai dengan e) di maksud penyakit Infeksi dan belum terpantau mutunya terintegrasi multidisiplin dengan PPA MPP dan
resistensi antimikroba.) dan tujuan. (D,W) serta terintegrasi dengan PMKP program mutu PPRA disatukan dengan PMKP
(Rumah sakit (Tim atau Komite PPRA) Ada monitoring dan evaluasi terhadap lakukanlah surveilans dan dari hasil survei ada
program pengendalian resistensi belum pernah ada monev karena belum pernah monev penggunaan antibiotika dan resistensinya
melaksanakan kegiatan pengendalian 4 antimikroba yang mengacu pada indikator surveilans kemudian ada pengendalian pemakaian
resistensi antimikroba.)
pengendalian resistensi antimikroba (D,W) antibiotika

buatkanlah pelaporan tim PPRA secara berkala


(Rumah sakit (Tim atau Komite PPRA) Ada bukti pelaporan kegiatan PPRA secara diserahkan kepada direktur Pelaporan adalah
melaksanakan kegiatan pengendalian 5 berkala dan meliputi butir a) sampai belum pernah ada pelaporan berupa hasil rapat survei pola kuman dan
resistensi antimikroba.) dengan e) di maksud dan tujuan. (D,W) resistensi penggunaan antibiotika dan jenisnya
serta pemakaian antibiotika prophylaxis

buatkan monev kegiatan tim geriatri berapa


PN.5(Rumah sakit menyediakan pelayanan jumlah kunjungan geriatri apakah ada KTD pada
geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan rawat Terlaksananya proses pemantauan dan Geriatri apakah tata laksanannya sudah
3 proses pemantauan belum dilakukan
inap kronis sesuai dengan tingkat jenis evaluasi kegiatan. (D,O,W) terintegrasi antar DPJP dan PPA lainnya apa
pelayanan.) belum apakah pelayanan atau asesmennya
sudah lebih khusus untuk pasien Geriatri

(Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri


rawat jalan, rawat inap akut dan rawat inap 4 Ada pelaporan penyelenggaraan pelayanan belum ada pelaporannya buatkan pelaporannya seperti poin diatas
geriatri di rumah sakit. (D,W)
kronis sesuai dengan tingkat jenis pelayanan.)

PN.5.1(Rumah Sakit melakukan promosi dan


edukasi sebagai bagian dari Pelayanan Ada program PKRS terkait Pelayanan
Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat buatkanlah program PKRS untuk masyarakat
Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat 2 Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based belum ada program PKRS Geriatri yang menjadi pelanggan di RS
Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based
Community Geriatric Service).) Community Geriatric Service). (D,W)

(Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi


sebagai bagian dari Pelayanan Kesehatan
Ada leaflet atau alat bantu kegiatan buatkanlah leaflet tentang pemeliharaan
Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis 3 (brosur, leaflet dll). (D,W) belum ada leaflet geriatri kesehatan untuk pasien Geriatri
Rumah Sakit (Hospital Based Community
Geriatric Service).)

(Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi


sebagai bagian dari Pelayanan Kesehatan
Ada evaluasi dan laporan kegiatan agar rutin dibuatkan laporan Monev kegiatan tim
Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis 5 pelayanan. (D,W) Evaluasi baru sekali karena tim baru dibentuk Geriatri
Rumah Sakit (Hospital Based Community
Geriatric Service).)
Survei Reguler(27 Nov 2018 s/d 30 Nov 2018) - RS Umum Wijaya Kusumah - ( Berlaku Sampai Tanggal : 26 Nov 2021 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi 2019 2020 2021
Ada penetapan rumah sakit pendidikan yang
masih berlaku. (D)
IPKP.1(Rumah sakit menetapkan regulasi
tentang persetujuan pemilik dan pengelola 1
dalam pembuatan perjanjian kerja sama
penyelenggaraan pendidikan klinis di rumah
sakit.)
Ada kerjasama antara rumah sakit dengan
institusi pendidikan yang sudah terakreditasi. (D)
(Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
persetujuan pemilik dan pengelola dalam 2
pembuatan perjanjian kerja sama
penyelenggaraan pendidikan klinis di rumah
sakit.)
Jumlah penerimaan peserta didik sesuai dengan
kapasitas rumah sakit harus dicantumkan dalam
(Rumah sakit menetapkan regulasi tentang perjanjian kerjasama. (D)
persetujuan pemilik dan pengelola dalam 3
pembuatan perjanjian kerja sama
penyelenggaraan pendidikan klinis di rumah
sakit.)
Ada regulasi tentang pengelolaan dan
pengawasan pelaksananaan pendidikan klinis
yang telah disepakati bersama meliputi 1)
IPKP.2(Pelaksanaan pelayanan dalam pendidikan 1 sampai dengan 3) di maksud dan tujuan. (R)
klinis yang diselenggarakan di rumah sakit
mempunyai akuntabilitas manajemen,
koordinasi, dan prosedur yang jelas.)
Ada daftar lengkap memuat nama semua
(Pelaksanaan pelayanan dalam pendidikan klinis peserta pendidikan klinis yang saat ini ada di
yang diselenggarakan di rumah sakit mempunyai 2 rumah sakit. (D)
akuntabilitas manajemen, koordinasi, dan
prosedur yang jelas.)
Untuk setiap peserta pendidikan klinis terdapat
(Pelaksanaan pelayanan dalam pendidikan klinis dokumentasi yang berisi paling sedikit meliputi
yang diselenggarakan di rumah sakit mempunyai 3 a) sampai dengan e) di maksud dan tujuan. (D)
akuntabilitas manajemen, koordinasi, dan
prosedur yang jelas.)
Ada perhitungan rasio peserta pendidikan
dengan staf yang memberikan pendidikan klinis
untuk seluruh peserta dari setiap program
pendidikan profesi yang disepakati oleh rumah
IPKP.3(Tujuan dan sasaran program pendidikan 1 sakit dan institusi pendidikan sesuai dengan
klinis di rumah sakit disesuaikan dengan jumlah peraturan perundang-undangan. (D)
staf yang memberikan pendidikan klinis, variasi
dan jumlah pasien, teknologi, serta fasilitas
rumah sakit.)
Ada dokumentasi perhitungan peserta didik yang
diterima di rumah sakit per periode untuk proses
pendidikan disesuaikan dengan jumlah pasien
(Tujuan dan sasaran program pendidikan klinis di untuk menjamin mutu dan keselamatan pasien.
rumah sakit disesuaikan dengan jumlah staf yang 2
(D,W)
memberikan pendidikan klinis, variasi dan
jumlah pasien, teknologi, serta fasilitas rumah
sakit.)
Ada penetapan staf klinis yang memberikan
pendidikan klinis dan penetapan penugasan
IPKP.4(Seluruh staf yang memberikan klinis serta rincian kewenangan klinis dari rumah
pendidikan klinis mempunyai kompetensi 1 sakit. (R)
sebagai pendidik klinis dan mendapatkan
kewenangan dari institusi pendidikan dan rumah
sakit.)
Ada daftar staf klinis yang memberikan
pendidikan klinis secara lengkap (akademik dan
profesi) sesuai dengan jenis pendidikan yang
(Seluruh staf yang memberikan pendidikan klinis 2 dilaksanakan di RS. (D,W)
mempunyai kompetensi sebagai pendidik klinis
dan mendapatkan kewenangan dari institusi
pendidikan dan rumah sakit.)
Ada uraian tugas, tanggung jawab, dan juga
wewenang untuk setiap staf yang memberikan
pendidikan klinis. (lihat juga KKS 10, KKS 13, dan
(Seluruh staf yang memberikan pendidikan klinis 3 KKS 16) (D,W)
mempunyai kompetensi sebagai pendidik klinis
dan mendapatkan kewenangan dari institusi
pendidikan dan rumah sakit.)
Ada bukti staf klinis yang memberikan
pendidikan klinis telah mengikuti pendidikan
keprofesian berkelanjutan. (D)
(Seluruh staf yang memberikan pendidikan klinis 4
mempunyai kompetensi sebagai pendidik klinis
dan mendapatkan kewenangan dari institusi
pendidikan dan rumah sakit.)
Ada tingkat supervisi yang diperlukan oleh setiap
peserta pendidikan klinis di rumah sakit untuk
IPKP.5(Rumah sakit memastikan pelaksanaan 1 setiap jenjang pendidikan. (R)
supervisi yang berlaku untuk setiap jenis dan
jenjang pendidikan staf klinis di rumah sakit.)
Setiap peserta pendidikan klinis mengetahui
tingkat, frekuensi, dan dokumentasi untuk
(Rumah sakit memastikan pelaksanaan supervisi 2 supervisinya. (D,O,W)
yang berlaku untuk setiap jenis dan jenjang
pendidikan staf klinis di rumah sakit.)
Ada format spesifik untuk mendokumentasikan
supervisi yang sesuai dengan kebijakan rumah
sakit, sasaran program, serta mutu dan
3 keselamatan asuhan pasien. (D)
(Rumah sakit memastikan pelaksanaan supervisi
yang berlaku untuk setiap jenis dan jenjang
pendidikan staf klinis di rumah sakit.)
Ada batasan kewenangan peserta pendidikan
yang mempunyai akses dalam mengisi rekam
(Rumah sakit memastikan pelaksanaan supervisi 4 medis (lihat juga MIRM 13.4). (D)
yang berlaku untuk setiap jenis dan jenjang
pendidikan staf klinis di rumah sakit.)
Ada program orientasi peserta pendidikan staf
klinis dengan materi orientasi yang meliputi a)
sampai dengan d) mengenai maksud dan tujuan
IPKP.6(Pelaksanaan pendidikan klinis di rumah (lihat juga KKS 7 EP 1). (R)
sakit harus mematuhi regulasi rumah sakit dan 1
pelayanan yang diberikan berada dalam upaya
mempertahankan atau meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien.)
Ada bukti pelaksanaan dan sertifikat program
orientasi peserta pendidikan klinis. (D,W)
(Pelaksanaan pendidikan klinis di rumah sakit
harus mematuhi regulasi rumah sakit dan 2
pelayanan yang diberikan berada dalam upaya
mempertahankan atau meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien.)
Ada bukti pelaksanaan dan dokumentasi peserta
didik yang diikutsertakan dalam semua program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
(Pelaksanaan pendidikan klinis di rumah sakit rumah sakit. (D,W)
harus mematuhi regulasi rumah sakit dan 3
pelayanan yang diberikan berada dalam upaya
mempertahankan atau meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien.)
Ada pemantauan dan evaluasi bahwa
pelaksanaan pendidikan klinis tidak menurunkan
mutu dan keselamatan pasien yang dilaksanakan
sekurang-kurangnya sekali setahun yang
(Pelaksanaan pendidikan klinis di rumah sakit 4 terintegrasi dengan program mutu dan
harus mematuhi regulasi rumah sakit dan keselamatan pasien (lihat TKRS 1.2 dan TKRS 5
pelayanan yang diberikan berada dalam upaya EP 3). (D)
mempertahankan atau meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien.)
Ada survei mengenai kepuasan pasien terhadap
pelayanan rumah sakit atas dilaksanakannya
pendidikan klinis sekurang-kurangnya sekali
(Pelaksanaan pendidikan klinis di rumah sakit setahun. (D,W)
harus mematuhi regulasi rumah sakit dan 5
pelayanan yang diberikan berada dalam upaya
mempertahankan atau meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien.)

Anda mungkin juga menyukai