Anda di halaman 1dari 3

3T (TRACING, TESTING, TREATMENT)

COVID-19
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR(SOP)
No. Dokumen : 800/706/PKM-MS/III/2020
Terbitan : 2020
No. Revisi : -
Tgl. MulaiBerlaku : 23 Maret 2020
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS HERU HERMAWAN


MEKARSARI
KABUPATEN
BEKASI NIP.
197404231994031002

1. Pengertian  COVID-19 adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia yang dapat menyebabkan penyakit mulai
darigejala ringan sampai berat.
 Kontak adalah seseorang yang berkontak langsung atau berada dalam jarak
1 meter selama setidaknya 15 menit dengan seseorang yang terinfeksi
COVID-19 bahkan jika kasus konfirmasi tidak mengalami gejala.
 Tracing ( Pelacakan kontak ) adalah proses mengidentifikasi, menilai, dan
mengelola orang-orang yang telah terpapar suatu penyakit untuk mencegah
penularan lebih lanjut.
 Testing adalah tindakan melakukan Test Covid 19 dengan cara Rapid
Antibodi Test, Test Swab Antigen dan PCR
 Treatment adalah Penatalaksanaan pada pasien covid 19
Salah satu treatmen pada pasien covid 19 yaitu isolasi mandiri, Isolasi
mandiri adalah tindakan penting yang dilakukan oleh orang yang memiliki
gejala COVID-19 untuk mencegah penularan ke orang lain di masyarakat,
termasuk anggota keluarga.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk tracing, testing dan treatment COVID-19

3. Kebijakan Petunjuk Teknis alur melakukan tracing, testing dan treatment COVID-19

4. Referensi SOP Covid-19 DKI Jakarta


https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-contact-tracing
5. Langkah- A. TRACING
langkah 1. Puskesmas menerima kasus konfirmasi.
2. Menghubungi pasien konfirmasi melalui telepon untuk mengetahui
dengan siapa mereka telah melakukan kontak dan melengkapi form PE
(Penyelidikan Epidemiologi)
3. Setiap kontak dihubungi melalui telepon untuk menentukan apakah
mereka memenuhi definisi kontak dan kemudian dipantau.
4. Mengkategorikan kontak berdasarkan ada tidaknya gejala yang
dirasakan.
5. Kontak yang telah diidentifikasi harus didorong dan didukung untuk
tetap melakukan karantina.

B. TESTING
Melakukan tes, baik Rapid Anti bodi, antigen maupun Swab PCR kepada
kontak.
1. Melakukan Tes Rapid anti bodi dan antigen kepada kontak yang tidak
bergejala
2. Melakukan Tes Swab PCR kepada kontak yang bergejala.

C. TREATMENT
Dari hasil tes swab yang dilakukan,
1. Jika hasil tes swab adalah negatif,
a. Kontak tinggal sendiri/ seluruh keluarga serumah negatif, kontak
akan tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan sampai
tidak ada gejala sakit pernapasan.
b. Kontak tinggal serumah bersama kasus konfirmasi, dianjurkan
tinggal terpisah, jika tidak memungkinkan maka kontak erat tetap
menjalankan isolasi mandiri sampai kasus konfirmasi tersebut
dinyatakan negatif.
2. Jika hasil swab adalah positif,
a. Puskesmas menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri di
rumah jika memungkinkan dan dilakukan pemantauan setiap hari.
b. Puskesmas menyarankan rujukan ke Rumah Sakit untuk pasien
dengan komorbid, lansia dan atau ibu hamil.
c. Puskesmas menyarankan rujukan ke fasilitas isolasi terpusat untuk
pasien yang tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri di
rumah.
3. Setelah 14 hari masa isolasi selesai, puskesmas akan mengeluarkan
surat keterangan selesai isolasi mandiri jika pasien sudah sehat dan tidak
memiliki gejala.
6. Hal – hal yang 1. Menyelidikan kontak harus dilakukan secara maksimal agar seluruh kontak
perlu erat terdata.
diperhatikan 2. Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap untuk melakukan swab di
Puskesmas
7. Unit Terkait 1. Puskesmas secara keseluruhan
2. Masyarakat
3. Labkesda
4. Rumah Sakit rujukan
5. Fasilitas Isolasi Terpusat

8. Alur

Laporan pasien positif ke Puskesmas

Pasien Positif Kontak Erat

Bergejala Tidak Bergejala

RAG Positif
Swab PCR Swab Antigen

RAG Negatif
Isolasi Mandiri
Positif Negatif 5-10 Hari

Isolasi Mandiri
Isolasi Terpusat Rujuk RS
10-14 Hari

Anda mungkin juga menyukai