Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak Kontak
Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat Erat
Kontak Erat : adalah orang yang mempunyai kontak dengan kasus dalam 2 hari sebelum gejala dan hingga 14 hari, meliputi :
Semua orang yang dalam lingkungan tertutup / satu gedung ( rekan kerja, satu rumah, sekolah atau pertemuan )
Orang yang mengunjungi saat dirumah maupun yang saat di rumah sakit
Semua fasilitas kesehatan yang dikunjungi termasuk seluruh tenaga medis yang melakukan kontak tanpa APD ( Alat Pelindung Diri ) standar
Semua orang yang kontak dengan jenazah di hari kematian sampai penguburuan
Semua orang yang berpergian dengan satu kendaraan / alat angkut lainnya.
Manajemen Kontak Erat:
Kontak Erat
Gejala Sedang /
Tanpa gejala Gejala Ringan
Berat
Isolasi di rumah
Isolasi mandiri Isolasi mandiri
sakit rujukan /
14 hari 14 hari
darurat
Orang Rapid
Test reaktif
Melakukan PCR
Gejala Sedang /
Tanpa gejala Gejala Ringan
Berat
Isolasi di rumah
Isolasi mandiri Isolasi mandiri
sakit rujukan /
14 hari 14 hari
darurat
Obat sesuai
Physical
anjuran dokter Mengikuti anjuran
distancing selama perawatan
dan vitamin C Rumah Sakit sambil
menunggu hasil PCR
TATA CARA Isolasi / karantina
Pengawasan karantina dan isolasi didapat dilakukan oleh faskes tedekat.
Karantina mandiri
o Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang public untuk menghindari penularan COVID-19 ke orang lain di masyarakat
o Harus melakukan karantina dan memantau diri sendiri untuk menghindari kemungkinanan penularan kepada orang-orang di sekitar
anda termasuk keluarga.
o Menerapakan PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat )
o Menggunakan masker jika akan berpergian keluar
o Jaga kebersihan rumah dan disinfektan
o Melaporkan ke faskes terdekat tentang kondisi kesehatannya terutama jika adanya muncul gejala, riwayat kontak dengan pasien
COVID-19, atau riwayat perjalanan dari Negara/area transmisi local, untuk dilakukan pemeriksaan sampel oleh petugas keesehatan.
Isolasi Mandiri
o Ketika seseorang sakit (demam, atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/ gejala penyakit pernafasan lainnnya) namun tidak memiliki
risiko penyakit paru kronik, AIDS, penyakit autoimun, dll) maka secara sukarela atau berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan,
tinggal di rumah dan tidak pergi ke sekolah atau tempat-tempat umum lainnnya.
o Orang dalam pemantauan yang memiliki gejala pernapasan dengan riwayat dari area transmisi local/Negara/ atau tidak menunjukan
gejala tetapi pernah memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19
o Lama waktu isolasi mandiri diri selama 14 hari hingga diketahui hasil pemeriksaan laboratorium
Tindakan Pencegahan
o Ruangan dengan ventilasi baik dan terpisah dari orang lain
o Batasi pergerakan antar penghuni minimal tidur tidak di satu ruangan dan untuk ruangan bersama (dapur, kamar mandi )
o Jika ada anggota keluarga lain setidaknya tidur diruangan yang terpisah, dan jika tidak memungkinkan maka jarak antar anggota
keluarga dalam satu ruangan tidur minimal 1 meter.
o Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Idelanya satu orang yang benar-benar sehat tanpa memiliki gangguan kesehatan lain
atau gangguan imunitas. Pengunjung/penjenguk tidak diizinkan sampai pasien benar-benar sehat dan tidak bergejala.
o Lakukan hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan pasien atau lingkungan pasien. Lakukan cuci tangan sebelum
dan setelah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah dari kamar mandi, dan kapanpun tangan kelihatan kotor. Jika tangan
tidak tampak kotor dapat menggunakan hand sanitizer, dan untuk tangan yang kelihatan kotor menggunakan air dan sabun.
o Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun, handuk kertas sekali pakai direkomendasikan. Jika tidak tersedia bisa
menggunakan handuk bersih dan segera ganti jika sudah basah.
o Untuk mencegah penularan melalui droplet, masker bedah (masker datar) diberikan kepada pasien untuk dipakai sesering mungkin.
o Orang yang memberikan perawatan sebaiknya menggunakan masker bedah terutama jika berada dalam satu ruangan dengan
pasien. Masker tidak boleh dipegang selama digunakan. Jika masker kotor atau basah segera ganti dengan yang baru. Buang
masker dengan cara yang benar (jangan disentuh bagian depan, tapi mulai dari bagian belakang). Buang segera dan segera cuci
tangan.
o Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh terutama cairan mulut atau pernapasan (dahak, ingus dll) dan tinja. Gunakan sarung
tangan dan masker jika harus memberikan perawatan mulut atau saluran nafas dan ketika memegang tinja, air kencing dan kotoran
lain. Cuci tangan sebelum dan sesudah membuang sarung tangan dan masker.
o Jangan gunakan masker atau sarung tangan yang telah terpakai.
o Sediakan sprei dan alat makan khusus untuk pasien (cuci dengan sabun dan air setelah dipakai dan dapat digunakan kembali)
o Bersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar mandi secara teratur. Sabun atau detergen rumah tangga dapat
digunakan, kemudian larutan NaCl 0.5% (setara dengan 1 bagian larutan pemutih dan 9 bagian air).
o Bersihkan pakaian pasien, sprei, handuk dll menggunakan sabun cuci rumah tangga dan air atau menggunakan mesin cuci dengan
suhu air 60-900C dengan detergen dan keringkan. Tempatkan pada kantong khusus dan jangan digoyang-goyang, dan hindari
kontak langsung kulit dan pakaian dengan bahan-bahan yang terkontaminasi.
o Sarung tangan dan apron plastic sebaiknya digunakan saat membersihkan permukaan pasien, baju, atau bahan-bahan lain yang
terkena cairan tubuh pasien. Sarung tangan (yang bukan sekali pakai) dapat digunakan kembali setelah dicuci
Petugas medis wajib menggunakan APD jika harus datang menemui pekerja yang di Isolasi. (Daftar kebutuhan APD
dan tata cara pemakaian dan pelepasan APD)
Melakukan penilaian awal jika ada pekerja yang mengalami keluhan selama masa isolasi.
Melakukan koordinasi dengan Faskes/RS yang bekerjasama untuk pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan pada
pekerja yang memiliki keluhan.
Melakukan koordinasi dengan Faskes/RS rujukan jika pekerja yang mengalami keluhan perlu untuk dirujuk.
Pekerja / Menanda tangani informed consent terkait dengan prosedur isolasi. (Terlampir)
Pasien
Melakukan pengecekan harian secara mandiri suhu tubuh, tekanan darah dan saturasi oksigen serta melaporkannya
kepada paramedis yang bertugas setiap harinya.
Menggunakan peralatan makan, mandi, dan ibadah masing – masing. Dapat membawa sendiri atau difasilitasi oleh
perusahaan.
Menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika
batuk dan bersin.
Beraktivitas fisik ringan ke ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (± 15-30 menit) dengan
tetap menerapkan physical distancing.
Tidak berjalan – jalan maupun berkegiatan di ruang publik pada masa isolasi.
Menggunakan peralatan telekomunikasi atau media sosial untuk berkomunikasi dengan dokter, paramedis dan yang
lainnya.
Melaporkan ada tidaknya keluhan seperti batuk, demam dan sesak nafas dan melaporkannya secara online kepada
paramedis yang bertugas setiap harinya.
Lakukan kegiatan – kegiatan untuk mengisi waktu (menulis, membaca, menonton, dll), dan seimbang dengan waktu
istirahat yang cukup (terutama waktu tidur dimalam hari).
Menjaga kebersihan ruang isolasi serta seluruh peralatan yang digunakan setiap hari secara mandiri.
Membereskan sendiri semua sampah harian dalam plastik sampah yang disediakan, desinfeksi dan letakan diluar
ruang isolasi untuk selanjutnya akan dibuang oleh petugas.
Sarana dan Bangunan ruang isolasi harus berada pada area dengan akses yang sangat terbatas (strictly limited access) atau
Prasarana tidak berada pada sirkulasi/lalu lintas rutin masyarakat umum.
Bangunan isolasi harus memiliki sistem ventilasi dan pencayahaan yang baik.
Dalam 1 ruangan isolasi hanya boleh digunakan oleh 1 orang pekerja yang jika tidak memungkinkan dapat
ditempatkan dalam 1 ruangan secara bersama dengan jarak tempat tidur minimal 2,4 m.
Tersedia tempat tidur, meja, lemari kecil, televisi dan jaringan internet jika memungkinkan
Tersedia toilet dan sanitasi yang baik.
Tersedia peralatan kebersihan ruangan (tempat sampah, sapu, kain pel, ember, obat pel, lap, semprotan
desinfektan).
Tersedia peralatan makan atau pekerja dapat membawa peralatan makan pribadi.
Tersedia tensimeter digital, termometer digital, portable pulse oximeter.
Kebutuhan Kebutuhan gizi (makan dan minuman) pekerja yang di isolasi di tanggung oleh perusahaan. Jumlah
Gizi kebutuhan cairan yang disediakan adalah sebanyak 2.5 Liter air kemasan setiap hari dan dengan jumlah
kebutuhan kalori sebagai berikut yang dibagi dalam 3 porsi (pagi, siang dan malam).
Dapat ditambahkan dengan penyediaan snack dengan porsi terbagi 2 setiap hari:
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) masyarakat ditujukan pada masyarakat yang ingin tahu dan masyarakat yang mencari informasi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan COVID-19. Alur pemeriksaan diri yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Menghubungi tim satgas masing-masing atau fasilitas kesehatan terdekat.
2. Wilayah Kota Balikpapan dapat menghubungi juga tim satgas Kota Balikpapan di hotline 08115231919, atau call center 119 Ext 1.
3. Untuk Masyarakat Indonesia dapat menghubungi call center di BNPB (117), Kementerian Kesehatan (119 ext 9), dan kanal informasi
lainnya (misal, DKI 112, telemedicine Gojek-Halodoc, dan sebagainya).
Masyarakat juga dapat mengakses website yang memberikan informasi terkini mengenai COVID-19, diantaranya adalah:
1. Website BNPB: https://www.covid19.go.id/
2. Website Kemenkes: https://covid19.kemkes.go.id
3. Website WHO (World Health Organization) terkait COVID-19 :
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-hub
4. Website CDC (Central Disease Control dan Prevention) : https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/index.html
5. Website Satgas COVID-19 Balikpapan : http://covid19.balikpapan.go.id, Media sosial Instagram : pemkot_Balikpapan atau covid-
19_bpn