Anda di halaman 1dari 22

Jakarta, 5 Juli 2022

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Salam sejahtera bagi kita semua
Ibu yang saya hormati. Perkenalkan, Saya Georgya Francysca, Angkatan 2018 mahasiswi Program Studi
Psikologi UPI Y.A.I Jakarta, saat ini sedang melakukan penelitian mengenai “Hubungan antara
Konformitas Teman Sebaya dan Kontrol Diri dengan Prilaku Cyberbullying Dimasa Pandemi Covid-
19 Pada Remaja Desa Telaga Asih Cikarang Barat”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai sejauh mana hubungan
konformitas teman sebaya dan kontrol diri dalam hubungan perilaku cyberbullying
khususnya di massa pandemic pada kalangan remaja.

Saya berharap dengan segala kerendahan hati, atas kesediaan Ibu meluangkan waktu sebagai
expert panel untuk memberikan penilaian terhadap instrumen pengukuran dalam penelitian
ini.

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi saya melalui pesan WhatsApp di nomor
081380646771 atau via Email francyscageorgya@gmail.com

Atas kesediaan Ibu, Saya ucapkan terima kasih banyak.

Peneliti,

Georgya Francysca
LEMBAR EXPERT JUDGEMENT

Materi : Prilaku Cyberbullying, Konformitas Teman Sebaya, dan


Kontrol Diri

Sasaran Program : Remaja usia 15-20 di Desa Telaga Asih

Judul Penelitian : Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dan Kontrol Diri
dengan Prilaku Cyberbullying Dimasa Pandemi Covid-19 Pada
Remaja Desa Telaga Asih Cikarang Barat
Penyusun : Georgya Francysca / NIM.1824090099

Validator yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Beserta Gelar : Arie Rihardini Sundari, S.Psi., M.Si.

Pekerjaan : Dosen Fakultas Psikologi

Instansi : Universitas Persada Indonesia Y.A.I

1. Skala Prilaku Cyberbullying


Skala Prilaku Cyberbullying dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek yang
dikemukakan oleh Willard (2005), yakni sebagai berikut :
a. Flaming adalah perilaku yang berupa mengirim pesan teks dengan kata-kata kasar, dan
frontal. Perlakuan ini biasanya dilakukan di dalam chat group di media sosial seperti
mengirimkan gambar-gambar yang dimaksudkan untuk menghina orang yang dituju.
b. Harassment adalah perilaku mengirim pesan-pesan dengan kata-kata tidak sopan, yang
ditujukan kepada seseorang yang berupa gangguan yang dikirimkan melalui email, sms,
maupun pesan teks, di jejaring sosial secara terus menerus. Harassment merupakan hasil dari
tindakan flaming dalam jangka waktu yang lama. Harassment dilakukan dengan saling
membalas pesan atau yang bisa disebut dengan perang teks.
c. Denigration adalah tindakan mengekspos seseorang di internet dengan tujuan merusak
reputasi dan citra orang yang diajak bicara. Seperti seseorang yang mengirimkan gambar-
gambar seseorang yang telah diubah menjadi lebih sensual sehingga korban akan diolok-olok
dan mendapat penilaian buruk dari orang lain.
d. Impersonation adalah perilaku berpura-pura menjadi orang lain dan mengirimkan pesan-
pesan atau status yang tidak baik.
e. Outing and Trickery adalah perilaku menyebarkan rahasia orang lain, atau foto-foto pribadi
milik orang lain. Trickery merupakan perilaku membujuk seseorang dengan tipu daya agar
mendapatkan rahasia atau foto pribadi orang tersebut.
f. Exclusion adalah perilaku dengan sengaja dan kejam untuk mengeluarkan seseorang dari
grup online.
g. Cyberstalking adalah perilaku berulang kali mengirimkan ancaman membahayakan atau
pesan-pesan yang mengintimidasi dengan menggunakan komunikasi elektronik.

Bagian ini terdiri dari 42 item pernyataan mengenai Skala Cyberbullying.


Penilaian sesuai Aiken’s, yakni :

1) Relevan (R)
2) Cukup Relevan (CR)
3) Kurang Relevan (KR), atau
4) Tidak Relevan (TR)

No. Aspek Indikator +/- Pernyataan R/CR/KR/TR Saran


CR
Memposting Saya menulis kata-kata
1. Flaming kata-kata kasar + yang kasar di media
yang memancing sosial ketika saya
petengkaran di merasa marah dengan
media sosial seseorang
R
Saya memposting kata-
+ kata kasar yang dapat
memicu pertengkaran

TR
+ Saya mudah terpengaruh
orang lain yang
menggunakan kata-kata
yang kasar di media sosial

Saya dapat menahan diri KR Ubah berkata


- agar tidak berkata kasar di dengan
media sosial ketika saya memposting
sedang marah dengan
orang lain

CR
Saya memposting kata-
-
kata yang baik di akun
media sosial saya

Saya tidak mudah TR


- terpengaruh orang lain
yang menggunakan kata-
kata yang kasar di media
sosial

Saya memanggil TR
Mengirimkan Seseorang dengan
2. Harrasment pesan yang + panggilan yang tidak baik
di media sosial
mengandung
perkataan yang
kasar dengan
tujuan menghina
orang lain di
media sosial
Saya pernah mengirimkan R
pesan yang berisi
+ penghinaan kepada orang
lain di media sosial

Saya pernah berulang kali KR Lebih spesifik ke


menyertakan pesan yang perilaku kasar
+ yang menghina
sangat menyeramkan di
orang lain
media sosial

Saya memanggil KR Tunjukkan


- seseorang dengan nama penghargaan pd
panggilannya di media orang lain
sosial

- Jika mengirimkan pesan CR


menggunakan akun orang
lain, maka identitas diri
saya akan saya tuliskan
dengan sebenar -benarnya

- Saya tidak pernah KR


menyertakan pesan yang
sangat menyeramkan di
media sosial media sosial

TR
Saya merasa tidak
bersalah memakai nama
+ orang lain di media sosial
saya

3. Denigration Mengirimkan KR Tambahkan


Saya menyebarkan tujuannya
informasi yang informasi yang belum
belum tentu benar + tentu benar tentang
seseorang di media sosial
tentang orang lain
untuk merusak
reputasi orang lain di
media sosial
KR IDEM
Saya menyebarkan berita
+ tidak benar tentang orang
lain di media sosial karena
iri dengan orang tersebut

Saya akan merasa CR


- bersalah pada orang lain
karena telah memakai
nama orang tersebut
dalam menggunakan
media sosial.
- Saya tidak menyebarkan CR
informasi yang belum
tentu benar tentang
seseorang di media sosial

Saya tidak menyebarkan KR


berita yang tidak benar
- tentang orang lain di
media sosial karena iri
dengan orang tersebut
Saya membajak akun R
orang lain kemudian
memposting kata-kata
+ yang tidak baik di media
sosial

Saya menggunakan akun KR Tunjukkan


4. Impersonation Menggunakan + seseorang tanpa tujuannya
sepengetahuan pemilik
indentitas orang
akun
lain untuk
memposting hal- + Saya mengubah status CR
hal yang dapat orang lain dengan kata-
kata yang kasar di media
membuat orang sosial
tersebut berada
dalam masalah Saya meminta izin TR
terlebih dahulu sebelum
- memposting kata-kata
yang kasar di media sosial

Saya meminta izin R


terlebih dahulu sebelum
- menggunakan akun milik
orang lain di media sosial

- Saya meminta izin R


terlebih dahulu sebelum
mengubah status akun
orang lain di media sosial
TR Indikator tidak
Saya memposting rahasia boleh bias, lebih
5. Outing Trickey Menyebarluaskan foto,serta + teman saya di media sosial dari 1 perilaku.
menghasut seseorang untuk
menceritakan informasi
pribadinya yang bersifat
rahasi di media sosial
Saya menyebarkan foto TR
yang mempermalukan
teman saya di media sosial
+ pada saat dia ulang tahun

Saya memposting TR
percakapan rahasia pribadi
+ teman dengan saya di
media sosial

- Saya tidak menyebarkan CR


rahasia teman saya di
media sosial

Saya tidak menyebarkan CR


foto yang
- mempermalukan teman
saya di media sosial pada
saat dia ulang tahun

- Saya tidak memposting CR


percakapan rahasia pribadi
teman dengan saya di
media sosial
KR Tambahkan
perilaku yg
Saya memantau terus- sesuai indikator
+ menerus akun orang lain
di media sosial

Mengikuti orang lain Saya mengikuti postingan KR IDEM


6. Cyberstalking seseorang secara terus
yang membuat rasa menerus melalui fake
+
tidak Nyaman bagi account di media sosial
orang tersebut di
media sosial
KR IDEM
+ Saya selalu melihat foto-
foto milik seseorang terus
menerus

Saya tidak meilhat secara CR


- terus-menerus akun orang
lain di media sosial

Saya tidak mengikuti CR


postingan seseorang
- secara terus menerus
melalui fake account di
media sosial

- Saya tidak pernah melihat CR


foto-foto milik seseorang
terus menerus
R

Saya memblokir akun


+ teman saya pada saat saya
marah

Mengeluarkan atau Saya melaporkan akun R


7. Exclusion teman saya sebagai spam
memblokir seseorang agar orang lain tidak dapat
+
di media sosial mengakses akun tersebut

Teman genk saya sering KR IDEM


+ memblock akun seseorang
dalam sebuah grup di
media sosial

Saya tidak memblokir CR


- akun teman saya pada saat
saya marah

- Saya tidak melaporkan CR


akun teman saya sebagai
spam agar orang lain
masih dapat mengakses
akun tersebut

- Teman genk saya tidak KR IDEM


penah memblock akun
seseorang dalam sebuah
grup di media sosia
2. Skala Konformitas
Skala Konformitas dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh
Sears (2004), yakni sebagai berikut :
a. Kekompakan
Kekompakkan adalah jumlah total kekuatan yang menyebabkan orang tertarik pada suatu
kelompok dan yang membuat mereka ingin tetap menjadi anggotanya. Kekompakkan mengacu
pada kekuatan yang menyebabkan para anggotanya menetap dalam suatu kelompok.
b. Kesepakatan
Aspek yang sangat penting bagi timbulnya konformitas adalah kesepakatan pendapat
kelompok. Individu yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah bulat akan
mendapat tekanan yang kuat untuk menyesuaikan pendapatnya. Namun, bila kelompok tidak
bersatu akan tampak adanya penurunan konformitas.
c. Ketaatan
Konformitas merupakan bagian dari persoalan mengenai bagaimana membuat individu rela
melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin mereka lakukan. Salah satu caranya adalah
melalui tekanan sosial.
Bagian ini terdiri dari 18 item pernyataan mengenai Skala Konformitas. Penilaian
sesuai Aiken’s, yakni :

1) Relevan (R)
2) Cukup Relevan (CR)
3) Kurang Relevan (KR), atau
4) Tidak Relevan (TR)

No. Aspek Indikator +/- Pernyataan R/CR/KR/TR Saran


1. Kekompakan Individu mengikuti R
perilaku mayoritas Saya ikut tertawa jika
anggota kelompok + salah satu teman dekat
supaya menjadi kompak membuat lelucon dengan
serta Individu mengejek teman lain
menunjukkan rasa suka
R
menjadi anggota Saya mengikuti perilaku
kelompok teman yang suka
+ mengejek teman lain
sebagai lelucon

R
Saya mengucilkan teman
yang tidak disukai
+
karena para sahabat yang
meminta

CR
Saya menegur teman
- yang membuat lelucon
dengan mengejek orang
lain
R
Saya tidak mengikuti
- perilaku teman yang
suka mengejek teman
lain sebagai lelucon

Saya sulit menerima


- ajakan para sahabat R
untuk mengucilkan
teman yang tidak disukai

Bila mayoritas teman di TR Ubah jadi


2. Kesepakatan Individu menyamakan + sekitar saya melakukan pendapat
pendapat dengan sesuatu hal, maka saya
anggota kelompok serta cenderung mengikutinya
Individu menunjukkan Saya mencoba TR IDEM
kepercayaan terhadap
+ berperilaku sesuai
kelompoknya dengan yang diharapkan
oleh teman - teman saya
Saya mengikuti perilaku TR IDEM
+ teman -teman dalam
mengganggu teman lain
untuk bersenang -senang
Saya melakukan apapun TR
- yang saya inginkan,
bukan yang diinginkan
oleh orang lain
- Saya enggan melakukan TR
sesuatu hal yang tidak
teman saya sukai

Saya enggan mengikuti TR


- perilaku teman -teman
dalam mengganggu
teman lain untuk
bersenang -senang
3. Ketaatan Individu mengikuti + Saya mengikuti KR
aturan-aturan yang kebiasaan seseorang
berlaku di dalam sebuah dalam berpakaian karena
kelompok karena terlihat keren
adanya hukuman

+ Dalam keadaan apapun, R


saya menyetujui saran
dari teman -teman
Saya berusaha mengikuti
KR
+ perilaku mayoritas teman
yang suka tersenyum
agar menjadi akrab

- Saya merasa nyaman R


memakai pakaian apapun
yang membuat saya
senang
- Dalam situasi tertentu, R
saya enggan menyetujui
saran dari teman -teman

Saya tidak berusaha CR


- mengikuti perilaku
mayoritas teman yang
suka tersenyum agar
menjadi akrab
3. Skala Kontrol Diri
Skala Kontrol Diri dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek yang
dikemukakan oleh Averill (dalam Sarafino,1994) yakni sebagai berikut :

a. Behavioral Control

Berkaitan dengan kemampuan untuk mengambil keputusan yang konkrit untuk


mengurangi dampak stressor. Tindakan tersebut dapat mengurangi intensitas
peristiwa stres atau memperpendek durasi penundaan. Dalam Averill
(1973),behavioral control ini dapat dibagi menjadi 2 komponen yaitu: mengatur
pelaksanaan (regulated administration) dan kemampuan memodifikasi stimulus
( stimulus modification). Kemampuan untuk mengatur pelaksanaan adalah
kemampuan seseorang untuk menentukan siapa yang mengendalikan stimulus atau
keadaan,dirinya sendiri atau sesuatu yang ada di luar dirinya. Individu yang mampu
mengendalikan diri dengan baik akan mampu mengatur perilakunya dengan sebaik-
baiknya dan jika tidak mampu individu akan menggunakan sumber eksternal.

Kemampuan memodifikasi stimulus adalah kemampuan untuk mengetahui


bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapinya. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan yaitu menjauhi stimulus,menempatkan
tenggang waktu antara rangkaian stimulus yang sedang berlangsung,menghentikan
stimulus sebelum waktunya berakhir dan membatasi intensitasnya

b. Cognitive Control

Merupakan kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dan strategi untuk


memodifikasi efek stresor. Ini untuk memodifikasi akibat dari tekanan-tekanan.
Strategi tersebut termasuk dalam hal yang berbeda tau focus pada kesenangan atau
pemikiran yang netral atau membuat sensasi. Dalam Averill (1973),cognitive
control terdiri atas 2 komponen yaitu memperoleh informasi dan melakukan
penilaian. Dengan informasi yang telah dimiliki oleh individu mengenai suatu
keadaan yang tidak menyenangkan individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut
dengan berbagai pertimbangan. Evaluasi berarti bahwa individu berusaha untuk
mengevaluasi dan menjelaskan suatu situasi atau peristiwa dengan cara
memperhatikan segi-segi positif secara subjektif
c. Decisional Control

Merupakan kesempatan untuk memilih antara prosedur alternatif atau cara


bertindak. Dalam Averill (1973), decisional control adalah kemampuan individu
untuk memilih hasil atau tindakan berdasarkan apa yang diyakini atau disetujuinya.
Kontrol diri individu dalam menentukan pilihan akan berfungsi baik dengan adanya
suatu kesempatan,kebebasan,atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih
berbagai kemungkinan..
Bagian ini terdiri dari 18 item pernyataan mengenai Skala Kontrol Diri. Penilaian sesuai
Aiken’s, yakni :

1) Relevan (R)
2) Cukup Relevan (CR)
3) Kurang Relevan (KR), atau
4) Tidak Relevan (TR)

No. Aspek Indikator +/- Pernyataan R/CR/KR/TR Saran


1 Behavioral Mampu mengontrol + Saya akan menjaga TR Tentukan 1
prilaku, mengarahkan tutur kata saat berbicara indikator satu
Control
serta memodifikasi perilaku,
stimulus yang ada jangan bias
dengan membatasinya
+ Saya akan berfikir dulu TR IDEM
sebelum bertindak

+ Saya cenderung TR IDEM


memaafkan diri sendiri
atas kejadian yang
buruk
- Saya berbicara sesuai TR IDEM
dengan suasana hati
saya

- Saya sering bingung TR IDEM


dengan apa yang harus
saya lakukan

- Saya cenderung TR IDEM


menyalahkan diri
sendiri atas kejadian
yang buruk
2 Cognitive Mampu + Saya berusaha tidak TR IDEM
meminimalisir meluapkan emosi di
Control depan umum
kemungkinan adanya
dampak negative yang + Saya tidak merasa ragu TR IDEM
ditimbulkan dan atas keputusan yang
menilai suatu keadaan sudah saya ambil
dari segi yang positif + Agar tidak terjadi TR IDEM
kesalahan, saya akan
mempersiapkan segala
sesuatunya dengan
matang
- Saya mudah meluapkan TR IDEM
emosi di depan umum

- Saya merasa ragu TR IDEM


dengan keputusan yang
sudah saya ambil

- Saya tidak TR IDEM


mempersiapkan segala
sesuatunya dengan
matang.
3. Decision Mampu mengambil + Saat marah saya TR IDEM
Control keputusan dan memikirkan perkataan
mempertimbangkan saya terlebih dahulu
setiap keputusan yang
diambil
+ Saya merasa menyesal TR IDEM
setelah melakukan
suatu tindakan
+ Saat saya berpegian TR IDEM
saya menyiapkan
keperluan jauh-jauh
hari
- Saat marah saya dengan TR IDEM
mudah berkata kasar
pada siapapun
- Saya tidak merasa TR IDEM
menyesal setelah
melakukan suatu
tindakan
- Saat berpergian saya TR IDEM
sering mendapati
barang tertinggal di
rumah
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 09 Juli 2022


Expert Judge,

Anda mungkin juga menyukai