Kepada
Yth. Gubernur D.I. Yogyakarta
Cq. Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta
Di Tempat
Dengan hormat,
Melalui surat ini kami Kelembagaan Ekonomi Petani Makmur Wijaya Sejahtera yang berlamat di
Jalan Salak Km. 1 Kepitu Trimulyo Sleman memberanikan diri untuk mengajukan permohonan
bantuan kepada Gubernur D.I. Yogyakarta Cq. Kepala Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta
untuk meningkatkan budidaya tanaman pangan dan mencapai kesejahteraan hidup petani.
Sehubungan dengan hal tersebut maka kami memohon bantuan untuk Sekolah Lapang (SL) cabai
dengan jumlah petani berjumlah 178 orang dengan total luas lahan 32 Ha di wilayah Kabupaten
Sleman (daftar nama terlampir). Adapaun tujuan proposal ini adalah dalam rangka meningkatkan
pengembangan budidaya cabai di Kabupaten Sleman dengan mengupayakan bantuan dari
Pemerintah melalui Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta untuk program budidaya cabai.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas terkabulnya permohonan ini kami sampaikan
terima kasih.
Ketua Sekretaris
Mengetahui,
A. PENDAHULUAN
Koperasi Produsen Makmur Wijaya Sejahtera adalah sebuah koperasi produsen pertanian yang
mengelola kegiatan di bidang pertanian yang berlamat di Jalan Salak Km. 1 Kepitu Trimulyo
Sleman. Anggota koperasi terdiri dari petani-petani yang beralamat di Kabupaten Sleman.
B. LATAR BELAKANG
Pembangunan pertanian selama ini telah menjadi prioritas dan menjadi landasan pembangunan
Nasional, berbagai pendekatan program dan proyek infrastruktur, pengembangan dan aplikasi
teknologi telah dilaksanakan, akan tetapi karena pendekatannya menekankan pada peningkatan
produksi, ternyata masih belum dapat meningkatkan harkat dan martabat petani. Oleh karena itu,
pembangunan pertanian yang perlu digunakan adalah melalui pendekatan usaha agribisnis
dengan melibatkan petani pada semua subsistem agribisnis sehingga diharapkan dapat
memberikan hasil dan nilai tambah yang lebih baik terhadap produk pertanian.
Dalam upaya memberdayakan para petani dan membangun ekonomi pedesaan melalui
optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
tersedia dan berbasis kearifan lokal melalui kegiatan usaha yang ramah lingkungan yaitu
pengembangan tanaman cabai.
Faktor penting yang menjadi perhatian saat ini adalah peningkatan kualitas cabai yang lebih
bagus untuk dipasarkan sebagai sebuah bentuk inovasi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan petani. Banyak petani cabai yang sudah menyadari bahwa cabai sangat potensial
namun untuk membentuk suatu inovasi tentunya perlu perluasan pengetahuan kepada petani
cabai dengan memberikan alternatif penggunaan bahan baku pupuk, vitamin, dan insektisida
dalam proses penanaman cabai hingga panen yang jauh lebih efisien serta yang tak kalah
pentingnya juga terkait dengan pemasaran cabe itu sendiri.
Keberhasilan usaha tani akan dipengaruhi oleh karakteristik petani antara lain pengetahuan
petani,tingkat Pendidikan tingkat Pendidikan formal, pengalaman bertani, dan luas lahan. Dari
semua karakteristik tersebut, pengetahuan petani merupakan faktor yang perlu mendapat
perhatian besar. Peningkatan pengetahuan petani dapat memberikan dampak kepada perilaku
petani dalam melakukan aktivitas mulai dari penanaman, pemeliharaan dan hasil produksi serta
pemasaran. Melihat besarnya dampak pengetahuan ini mendorong perlunya penguatan dari sisi
sumberdaya manusia dalam hal ini petani cabai untuk terus ditingkatkan.
Dalam pengembangan dan keberhasilan produksi dan mutu komoditas cabai perlu adanya
dukungan atau insentif untuk keberlanjutan usaha berupa sarana belajar atau pengetahuan lebih
untuk para petani cabai. Salah satu bentuk adanya peningkatan petani cabai adalah dengan
diadakannya Sekolah Lapang (SL). Sekolah Lapang (SL) merupakan kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya tanaman cabai yang baik
dan benar sebagai bagian program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu buah cabai
yang berkelanjutan. Pada prinsipnya sekolah Lapang (SL) adalah petani mengalami sendiri
dengan melakukannya sendiri kegiatan yang telah diagendakan sehingga petani dapat
mengungkapkan atau menggambarkan sendiri kegiatan yang dilakukan kemudian petani belajar
menganalisa dan berdiskusi tentang kegiatan yang dilakukannya, selanjutnya petani belajar
menyimpulkan dan membuat keputusan tindakan yang perlu dilakukan. Keputusan tersebut akan
diterapkan nantinya pada lahan belajar dan lahan usahanya sendiri.
Kegiatan Sekolah Lapang (SL) ini dimulai dengan pertemuan persiapan, rembug tani dan
diskusi di masing masing kelompok tani. Sedangkan tujuan dari Sekolah Lapang (SL) cabai ini
adalah untuk menambah pengetahuan, ketrampilan petani sehingga dapat meningkatkan
produksi, produktivitas dan mutu buah cabai sehingga menambah pendapatan keluarga dan
menambah peluang usaha bagi petani.
Melalui proposal ini kelompok petani yang tergabung dalam Koperasi Produsen Makmur
Wijaya Sejahtera mengajukan permohonan bantuan Sekolah Lapang (SL) cabai sebagai sarana
penambah pengetahuan yang nantinya akan bisa meningkatkan kualitas dalam penanaman cabai
untuk anggota kelompok Koperasi Perodusen Makmur Wijaya Sejahtera yang berada di wilayah
Kabupaten Sleman.
D. RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan pengembangan budidaya cabai adalah sebagai berikut :
- Penyuluhan yang di sampaiakan oleh tenaga ahli dari dinas pertanian setempat.
- Praktek langsung mulai dari awal penanaman hingga bebuah.
- Pengendalian penyakit tanaman cabai.
- Evaluasi dari hasil praktek.
E. PELAKSANAAN
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
a. Tempat penyuluhan
Penyuluhan ini bertempat di balai desa di beberapa desa Kabupaten Sleman
b. Tempat praktek
Lahan masing-masing peserta yang mengikuti SL cabai
c. Waktu SL cabai
Sekolah lapang (SL) cabai berlangsung ± 3 bulan.
Harga per
No Peralatan Banyaknya Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
1. Penyuluhan
1 Konsumsi 190 Orang Rp 30.000 Rp 5.700.000
2 Sewa Tempat 4 Tempat Rp 200.000 Rp 800.000
3 Transprot Pemateri 12 Orang Rp 150.000 Rp 1.800.000
4 Sewa Soundsystem 1 Set Rp 500.000 Rp 500.000
Sub Total Rp 8.800.000
2. Praktek Lapangan
Benih Cabai 20 Bks @10 gr Rp 20.000 Rp 400.000
Pupuk Organik 1.000 Kg Rp 1.000 Rp 1.000.000
Pupuk NPK 200 Kg Rp 6.000 Rp 1.200.000
Pupuk Daun 2L Rp 80.000 Rp 160.000
Pestisida 10 L Rp 65.000 Rp 650.000
Kaptan/Dolomite 250 Kg Rp 700 Rp 175.000
Bambu Ajir 20.000 Btg Rp 150 Rp 3.000.000
Sub Total Rp 6.585.000
Biaya Praktek 32 Ha Rp 210.720.000
Sub Total 1+2
Rp 219.520.000
Terbilang : Dua Ratus Sembilan Belas Juta Lima Ratus Dua Puluh Ribu
F. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi lapangan.
Besar harapan kami agar dapat dikabulkan permohonan ini, atas perhatian dan kerja samanya
kami ucapkan terima kasih.
SUSUNAN PENGURUS
Seksi-seksi
Ketua
Ketua