Spesification

P Daya i1xv1 640 VA

V1 Primer 220 V
V2 Sekunder 64 V
s Current Den 4 A/mm2
Ampere
I1 Primer p1/v1 2.9 A
I2 Sekunder p2/v2 10 A
Wire
q1 Primer
q2 Sekunder i1/s 0.73
Primer
Sekunder

=(✓4:3.14 x i2:s) i2/s

= 2.5

Trafo 7 A CT 32v
1 Daya Trafo Yang Di Butuhkan
P2 V2 x I2
2x32x7
448 VA
Sehingga Daya Primernya
P1 1.1 x P2
492.8 VA
2 Hitung Luas Penampang Inti Besi
Aeff √P1
22.19 cm2
3 Hitung Lebar Dan Panjang Inti Besinya
b √Aeff / 1.3
√22.19/1.3
4.13 cm
Dengan melihat tabel ukuran inti besi,
maka ukuran lebar yang mendekati
adalah 4.0 cm (EI-144)
h Aeff / b
5.55 diameter kawat cm
Tentukan
4
primer dan sekunder I1=√p1/220v
d1 = 0.7 x √I1
0.7 x 492.8/220
1.047 mm
Dengan melihat tabel ukuran
 kawat yang mendekati yaitu
AWG 18 diameter 1.02 mm
d2 0.7 x √I2
0.7 x √7 I2 = 7 Ampere
0.7 x 2.64
1.848 mm
Di tabel ukuran kawat yang mendekati
yaitu 13 diameter 1,82 mm.
5 Menghitung jumlah lilitan primer
dan sekunder
n1 (45 / Aeff) x 220v
n1 = (45/22.19)x220
n1 = (2.02)x220
446.14 lilit
n2 (50 / Aeff) x 32v
n2 = (50/22.19)x32
n2 = (2.25)x32
72.1 lilit
Karena mau dibikin CT (Center Tap)
maka gulungannya menjadi 2 kali,
85 lilit - CT - 85 lilit
6 Pengecekan gulungan
c (n1xq1) + (n2xq2) / Acu
Acu adalah luas jendela inti (x.y),
dari
nilai tabel
x = 262mm, untuk
, y =core
72 mmEI-144
luas penampang q = ¼ π d2
c=(529x1/4x3.14x1.04^+72.1x2x1/4x3.14x1.85^)/(26x72)
c = (449.15+387.41)/1872
c = (836.56)/1872
0.446
Nilai c = 0,446 berarti bisa dipastikan
kawat dapat masuk ke jendela inti.
 Spesification
P Daya i1xv1 640 VA
V1 Primer 220 V
V2 Sekunder 64 V
s Current Den 4 A/mm2
Ampere
I1 Primer p1/v1 2.9 A
I2 Sekunder p2/v2 10 A
Wire
q1 Primer
q2 Sekunder i1/s 0.73
Primer
Sekunder

=(✓4:3.14 x i2:s) i2/s

= 2.5
Va v hz
Trafo 50 A 12v 350 7 50
1 Daya Trafo Yang Di Butuhkan Primary = A 1.6 Ampere
P2 V2 x I2 Secondary = A 50 Ampere
7x91.4 Primary = Penampang 0.398 mm2
640 VA Secondary = Penampang 12.5 mm2
Sehingga Daya Primernya Primary = dia kawat 2x√(0.398/3.14)
P1 1x P2 0.71 mm
640 VA Secondary = dia kawat 2x√12.5/3.14
2 Hitung Luas Penampang Inti Besi 3.99 mm
Aeff √P1 Root Core 44 mm
25.3 cm2 60 mm
3 Hitung Lebar Dan Panjang Inti Besinya = 2640
b √Aeff / 1.3 Fluxs = 1.2xroot corex10pangkat6
√25.3/1.3 = 1.2 x 2640 x 10 ^min6
4.41 cm 3168
Dengan melihat tabel ukuran inti besi, 3.168 x 10^min3 wb
maka ukuran lebar yang mendekati Turn Primary = V/π x √2 x fluxs x freq
adalah 5.7 cm (EI-171) 220 / 4.44 x √2 x3.168 x 10^min3 x 50
h Aeff / b 220
5.7 diameter kawat cm
Tentukan 4.44 x √ 2 x 3.168 x 10^mim3 x 50
4 220
primer dan sekunder I1=√p1/220v 0.703
d1 = 0.7 x √I1 312.94
0.7 x √640/220 Turn Secondary 7 / 4.44 x √2 x3.168 x 10^min3 x 50
0.7 x 1.7 7
1.19 mm 4.44 x √ 2 x 3.168 x 10^mim3 x 50
 Dengan melihat tabel ukuran 7
kawat yang mendekati yaitu 0.703
AWG 18 diameter 1.02 mm 9.96
d2 0.7 x √I2
0.7 x √91.4 I2 = 91.4 Ampere
0.7 x 9.5
6.65 mm
Di tabel ukuran kawat yang mendekati
yaitu AWG 10 diameter 5 mm.
5 Menghitung jumlah lilitan primer
dan sekunder
n1 (45 / Aeff) x 220v
n1 = (45/25.3)x220

391.3 lilit
n2 (50 / Aeff) x 12v
n2 = (50/25.3)x7

13.8 lilit

6 Pengecekan gulungan
c (n1xq1) + (n2xq2) / Acu
Acu adalah luas jendela inti (x.y),
dari tabel
nilai x = 262mm
, untuk
, y =core EI-144
72 mm
luas penampang q = ¼ π d2
c=(529x1/4x3.14x1.04^+72.1x2x1/4x3.14x1.85^)/(26x72)
c = (449.15+387.41)/1872
c = (836.56)/1872
0.446
Nilai c = 0,446 berarti bisa dipastikan
kawat dapat masuk ke jendela inti.
 v
220
 Spesification
P Daya i1xv1 640 VA
V1 Primer 220 V
V2 Sekunder 64 V
s Current Den 4 A/mm2
Ampere
I1 Primer p1/v1 2.9 A
I2 Sekunder p2/v2 10 A
Wire
q1 Primer
q2 Sekunder i1/s 0.73
Primer
Sekunder

=(✓4:3.14 x i2:s) i2/s

= 2.5

Trafo 50 A 7v
1 Daya Trafo Yang Di Butuhkan
P2 V2 x I2
2 x 7 x 46
644.0 VA
Sehingga Daya Primernya
P1 1.1 x P2
708 VA
2 Hitung Luas Penampang Inti Besi
Aeff √P1
√644
25.3 cm2
3 Hitung Lebar Dan Panjang Inti Besinya
b √Aeff / 1.3
√25.3/ 1.3
√25.3/1.3
4.40 cm
Dengan melihat tabel ukuran inti besi,
maka ukuran lebar yang mendekati
adalah 4 cm (EI-120)
h Aeff / b

Tentukan5.8
diameter kawat cm
4
primer dan sekunder I1=√p1/220v
d1 = 0.7 x √I1 √801/ 220
 0.7 x 1.9 1.9
1.3 mm 4.4
Dengan melihat tabel ukuran
kawat yang mendekati yaitu
AWG 16 diameter 1.29 mm
d2 0.7 x √I2
0.7 x √52 I2 = 52 Ampere
7.2
5.0 mm 2.52
Di tabel ukuran kawat yang mendekati 19.94
yaitu AWG 4 diameter 5.1 mm. 2.00
5 Menghitung jumlah lilitan primer 1
dan sekunder 3.14
n1 (45 / Aeff) x 220v 6.28
n1 = (45/28.3)x220 1.6
n1 = (1.6)x220
352.0 lilit
n2 (50 / Aeff) x 7v
n2 = (50/28.3)x7
n2 = (1.76)x7
12.3 lilit

6 Pengecekan gulungan
c (n1xq1) + (n2xq2) / Acu
Acu adalah luas jendela inti (x.y),
dari
nilai tabel
x = 262mm
, untuk
, y =core EI-144
72 mm
luas penampang q = ¼ π d2
c=(529x1/4x3.14x1.04^+72.1x2x1/4x3.14x1.85^)/(26x72)
c = (449.15+387.41)/1872
c = (836.56)/1872
0.446
Nilai c = 0,446 berarti bisa dipastikan
kawat dapat masuk ke jendela inti.
 TRANSFORMER 1 PHASE 220V 50HZ
P 500 VA 240
P1 Daya Primer 500 Watt 352
P2 Daya Sekunder 500 Watt 0.85
V1 Tegangan Primer 220 V 0.43
V2 Tegangan Sekunder 7 V 176
I1 Arus Primer 2.3 A Total Coil
I2 Arus Sekunder 71 A Windows Area > Total Coil = Koker Mua
n1 Lilitan Primer 310 Turn Windows Area
n2 Lilitan Sekunder 10 Turn Coil Area
d1 Dia Kawat Primer 0.85 mm
d2 Dia Kawat Sekunder 4.77 mm
d2 Konversi rangkap kawat 2 0.30 mm 0.84
Frequency 50 HZ
π 4.44
CURRENT DENSITY 4 A/mm2 ExF
A 36 mm C
B 74 mm D
AxB 2664 mm2 E
Fluxs Density 1.2 Wb/m2 F
PRIMARY SECONDARY
I1 P : V1 2.3 Ampere I2
Penampang Kawat I1 : CD 0.568 mm2 Penampang Kawat
Diameter Kawat 2 x √(0.727 / 3.14) 0.85 mm Diameter Kawat
Fluxs FD x (AxB) x 10^-6 0.0031968
0.0031968 Wb
Turn V1 / (π x √2 x Dia x F) V2 / (π x √2 x Dia x F)
0.7 0.7
310 338 10
Konversi Kawat 2 Rangkap Dia kawat 0.85 4.77
Paralel/Rangkap 2 8
L1 π x r2 π x r2
0.57 mm2 17.86
L2 L1/ Jumlah Paralel L1/ Jumlah Paralel
0.28 mm2 2.23
Diameter √ L2 / π √ L2 / π
0.30 0.84
Pengecheckan Gulungan c = (n1xq1)+(n2xq2)/Acu
Acu = E x F
972
383
0.4
Setelah diameter kawat dan jumlah lilitan sekunder maupun primer sudah ditentukan perlu pengecekan apakah gulungan dap

c = ( n1 q1 + n2 q2 ) / Acu (21)
Dimana Acu = x . y ( dalam mm2 ) lihat gambar 2 untuk ukuran x dan y
Nilai c yang baik adalah antara 0,45 ... 0,7 . Kalau lebih besar dari 0,7 kemungkinan gulungan kawat tidak dapat masuk kedalam
 176
4.77
2.38
391
Windows Area
ws Area > Total Coil = Koker Muat
Coil Area / Space Factor 391 mm2
A primer + A Sekunder
(Cs x Turn) + (Cs x Turn)
352 mm2

65
391 mm2
18 G C+E+A+E+C
18 108
18 H D+F+D
54 90
SECONDARY
P : V2 71.4286 Ampere
I2 : CD 17.8571 mm2
2 x √(CD/ 3.14) 4.77 mm

engecekan apakah gulungan dapat masuk ke dalam jendela dengan baik. Langkah pengecekan dapat menggunakan rumus :
awat tidak dapat masuk kedalam jendela inti. Jika hasil dari c kurang dari 0,45 berarti inti besi kurang dimanfaatkan dengan baik sehingga
gunakan rumus :
nfaatkan dengan baik sehingga kurang ekonomis.
 TRANSFORMER 1 PHASE 220V 50HZ
P 200 VA
P1 Daya Primer 200 Watt
P2 Daya Sekunder 200 Watt
V1 Tegangan Primer 220 V
V2 Tegangan Sekunder 24 V
I1 Arus Primer 0.91 A
I2 Arus Sekunder 8.3 A
n1 Lilitan Primer 573 Turn Windows Area
n2 Lilitan Sekunder 63 Turn Coil Area
q1 Dia Kawat Primer 0.54 mm
q2 Dia Kawat Sekunder 1.63 mm
q2 Konversi rangkap kawat 2 0.19 mm 0.6
Frequency 50 HZ
π 4.44
CURRENT DENSITY 4 A/mm2 ExF
A 32 mm C
B 45 mm D
AxB 1440 mm2 E
Fluxs Density 1.2 Wb/m2 F
PRIMARY SECONDARY
I1 P : V1 0.91 Ampere I2
Penampang Kawat CS I1 : CD 0.227 mm2 Penampang Kawat
Diameter Kawat 2 x √(0.727 / 3.14) 0.54 mm Diameter Kawat
Fluxs FD x (AxB) x 10^-6 0.001728
0.001728 Wb
Turn V1 / (π x √2 x Dia x F) V2 / (π x √2 x Dia x F)
0.383616 0.383616
573 63
Konversi Kawat 2 Rangkap Dia kawat 0.54 1.63
Paralel/Rangkap 2 2
L1 π x r2 π x r2
0.23 mm2 2.08
L2 L1/ Jumlah Paralel L1/ Jumlah Paralel
0.11 mm2 1.04
Diameter √ L2 / π √ L2 / π
0.19 0.58

Pengecheckan Gulungan c = (n1xq1)+(n2xq2)/Acu

Acu = E x F
290
80
0.3
 Coil Area / Space Factor 290 mm2
A primer + A Sekunder
(Cs x Turn) + (Cs x Turn)
261 mm2 0.9

290 mm2
16 G C+E+A+E+C
16 96
16 H D+F+D
26 58
SECONDARY
P : V2 8.33333 Ampere
I2 : CD 2.08333 mm2
2 x √(CD/ 3.14) 1.63 mm
 Spesification
P Daya i1xv1 640 VA
V1 Primer 220 V
V2 Sekunder 64 V
s Current Den 4 A/mm2
Ampere
I1 Primer p1/v1 2.9 A
I2 Sekunder p2/v2 10 A
Wire
q1 Primer
q2 Sekunder i1/s 0.73
Primer
Sekunder

=(✓4:3.14 x i2:s) i2/s

= 2.5
Va v hz
Trafo 50 A 12v 640 7 50
1 Daya Trafo Yang Di Butuhkan Primary = A 2.9 Ampere
P2 V2 x I2 Secondary = A 91.4 Ampere
7 x 100 Primary = Penampang 0.727 mm2
700.0 VA Secondary = Penampang 22.857 mm2
Sehingga Daya Primernya Primary = dia kawat 2x√(0.727/3.14)
P1 1.1 x P2 0.96 mm
700.0 VA Secondary = dia kawat 2x√22.857/3.14
2 Hitung Luas Penampang Inti Besi 5.39 mm
Aeff √P1 Root Core 44 mm
26.46 cm2 60 mm
3 Hitung Lebar Dan Panjang Inti Besinya = 2640
b √Aeff / 1.3 Fluxs = 1.2xroot corex10pangkat6
= 1.2 x 2640 x 10 ^min6
4.51 cm 3.168 x 10^min3 wb
Dengan melihat tabel ukuran inti besi,
maka ukuran lebar yang mendekati Turn Primary = V/π x √2 x fluxs x freq
adalah 3.8 cm (EI-114) 220 / 4.44 x √2 x3.168 x 10^min3 x 50
h Aeff / b 220
5.9 diameter kawat cm
Tentukan 4.44 x 3.168 x 10^min3 x 50
4 220
primer dan sekunder I1=√p1/220v 0.703
d1 = 0.7 x √I1 312.94
Turn Secondary 7/ 4.44 x √2 x3.168 x 10^min3 x 50
7
1.25 mm 4.44 x 3.168 x 10^min3 x 50
 Dengan melihat tabel ukuran 7
kawat yang mendekati yaitu 0.703
AWG 18 diameter 1.02 mm 9.96
d2 0.7 x √I2
100

7.00 mm
Di tabel ukuran kawat yang mendekati
yaitu AWG 10 diameter 5 mm.
5 Menghitung jumlah lilitan primer
dan sekunder
n1 (45 / Aeff) x 220v

287 lilit
n2 (50 / Aeff) x 7v

9.6 lilit

6 Pengecekan gulungan
c (n1xq1) + (n2xq2) / Acu
Acu adalah luas jendela inti (x.y),
dari tabel
nilai x = 192mm
, untuk
, y =core EI-114
57 mm
luas penampang q = ¼ π d2
c=(503x1/4x3.14x1.04^+72.1x2x1/4x3.14x1.85^)/(26x72)
c = (449.15+387.41)/1872
c = (836.56)/1872
0.446
Nilai c = 0,446 berarti bisa dipastikan
kawat dapat masuk ke jendela inti.
 v
220
0.04

0.96