Disusun Oleh :
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
ANALISIS SINYAL MENGGUNAKAN DIODA
I. Tujuan
1. Membuat karakteristik static dioda.
2. Menggunakan diode untuk clipping, slicing, clamping, dan voltage doubler.
II. Dasar Teori
Bidang ilmu fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mempunyai cukup
banyak sub-sub ilmu bagian. Dari beberapa bagian ilmu fisika tersebut, tidak semuanya
dapat dipahami dengan mudah dan dapat ditemukan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, untuk memahami suatu bidang ilmu terutama pada pokok bahasan tertentu,
maka dibutuhkan suatu cara untuk dapat mewujudkannya. Hal ini dikarenakan dengan
menggunakan cara yang tepat, maka ilmu yang dipelajari akan lebih mudah dimengerti dan
dapat selalu diingat.
Salah satu percobaan elektronika yang dapat dibuat simulasinya adalah percobaan
tentang penentuan karakteristik dioda, yang bertujuan untuk mendapatkan karakteristik dari
suatu dioda. Hasil dari percobaan ini adalah suatu grafik hubungan antara arus yang
mengalir pada rangakaian dengan tegangan pada ujung-ujung dioda tersebut. Dioda
merupakan komponen elektronika yang mempunyai dua elektroda (terminal), dapat
berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Ada dua jenis dioda yaitu dioda tabung dan dioda
semikonduktor.
Dalam pembahasan ini hanya dibahas dioda semikonduktor saja sebab dioda tabung
sekarang jarang dipakai. Dapat disimpulkan bahwa sambungan semikonduktor PN hanya
dapat mengalirkan arus listrik pada saat diberi prasikap maju (Io diabaikan karena terlalu
kecil). Dengan kata lain sambungan semikonduktor P-N hanya dapat mengalirkan arus ke
satu arah. Dioda semikonduktor dibuat dari sambungan P-N ini. Terminal pada P disebut
anoda, sedang terminal N disebut katoda.
Arah panah menunjukkan arah hole (arus listrik) jika diberi tegangan maju (prasikap
maju).
Karakteristik Dioda
Karakteristik dioda dapat ditunjukkan oleh hubungan antara arus yang lewat dengan
beda potensian ujungujungnya. Karakteristik dioda pada umumnya diberikan oleh pabrik,
tetapi dapat juga diselidiki sendiri dengan rangkaian seperti gambar 2. Dengan memvariasi
potensio P dan mencatat V dan I kemudian menggambarkan dalam grafik, maka diperoleh
kurva karakteristik dioda (karakteristik statis). Pada umumnya hasilnya adalah seperti pada
gambar 3.
Rangkaian Clipper
Rangkaian clipper (pemotong) berfungsi untuk memotong atau menghilangkan
sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas level tertentu. Contoh
sederhana dari rangkaian clipper adalah penyearah setengah gelombang. Rangkaian ini
memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol.
Rangkaian dasar dari sebuah clipper atau pemotong sinyal dapat menggunakan sebuah
dioda.
Secara umum rangkaian clipper menggunakan dioda dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu: rangkaian clipper seri dan rangkaian clipper paralel. Rangkaian clipper seri berarti
dioda berhubungan secara seri dengan beban, sedangkan clipper paralel berarti dioda
dipasang paralel dengan beban. Sedangkan untuk masing-masing jenis tersebut dibagi
menjadi clipper negatip (pemotong bagian negatip) dan clipper positip (pemotong bagian
positip).
Clipper Seri
Poin-poin yang perlu diperhatikan dari rangkaian clipper seri dengan dioda adalah :
1. Dioda dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara seri dengan
sumber sinyal.
2. Bila output rangkaian adalah katoda dioda, maka bagian positip dari sinyal input
akan dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper negatip).
Clipper Parallel
Pada clipper dengan dioda tipe parallel ada beberapa poin sebagai berikut :
1. Dioda dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara paralel dengan
jalur output rangkaian.
2. Bila output rangkaian parallel dengan katoda dioda, maka bagian positip dari sinyal
input akan dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper negatip).
3. Bila output rangkaian parallel dengan anoda dioda, maka bagian negatip dari sinyal
input akan dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper positip).
Baterai dalam rangkaian cliper ini berfungsi untuk batas pemotongan atau level
clipping.
4. Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan batrai + tegangan dioda
(0,7 untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan dioda zener).
4 Generator sinyal
5 Komponen elektronika (resistor, dioda, dan kabel)
b. Clipper seri 10 Ω
No. Frekuensi ( Hz ) Tegangan (Vpp) Frekuensi (KHz) RL (Ω)
1. 1 Hz 12 V 1 KHz 10 Ω
2. 2 Hz 12 V 1 KHz 10 Ω
3. 3 Hz 12 V 1 KHz 10 Ω
4. 4 Hz 12 V 1 KHz 10 Ω
5. 5 Hz 12 V 1 KHz 10 Ω
1. Diketahui :
Vbc = 0.45
RL = 25 K Ω
Id = Vbc / RL
= 0.45 / 25
= 0.018
2. Vbc = 0.46
RL = 35 K Ω
Id = Vbc / RL
= 0.46 / 35
= 0.013
3. Vbc = 0.46
RL = 45 K Ω
Id = Vbc / RL
= 0.46 / 45
= 0.010
4.3 Grafik
Pada perlakuan pertama kita harus menyiapkan alat atau bahan yang akan diuji
coba. Selanjutnya, kita rangkai alat tersebut di software Proteus sesuai prosedur atau
gambar yang ada di dalam buku penuntun praktikum.
Komponen elektronika dalam hal ini digunakan sebagai komponen utama yaitu
diode dan resistor. Yang diuji terlebih dahulu tegangan resistor dan diode serta
multimeter. Selanjutnya diode dan resistor tersebut dirangkai seperti yang telah ada
dalam penuntun.
Untuk membuat kurva karakteristik static diode kita bisa menghitungnya dengan
rumus : Id =Vbc / RL. Setelah kita hitung dengan tegangan Vbc sehingga kita
dapatkan kurva karakteristik static diode.
5.2 Saran
Ardianty Fitria Thamin, Drs. Elia Kendek Allo, MSc., Dringhuzen J. Mamahit, ST., M.Eng.
2015. Rancang Bangun Alat Pemotong Singkong Otomatis. E-journal Teknik Elektro dan
Komputer. ISSN : 2301-8402, (29-36).