Anda di halaman 1dari 25

SINAR

TEKNIK RADIOGRAFI DENGAN

X
PESAW
SUMBER
AT RADIASI
-
Radiograf adalah salah satu
metode uji tak rusak pada suatu
bahan dengan tidak merusak bahan
yang diuji, baik sifat fisik maupun
kimia dari bahan tersebut selama dan
setelah pengujian.
Sinar-X
Sinar-X terjadi sebagai hasil konversi energi
akibat tumbukan antara berkas elektron
berkecepatan tinggi dengan bahan target.
Pesawat Sinar-X
Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu tabung sinar-X, sumber tegangan tinggi yang
mencatu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam
tabung sinar-X, dan unit pengatur.
Pada peristiwa tumbukan elektron dengan
target, terjadi dua interaksi yang menghasilkan
dua tipe sinar-x yaitu:
1. Sinar-X Bremstrahlung/Kontinyu. Dihasilkan
akibat perlambatan berkas elektron cepat
dalam medan magnet atom anoda.
2. Sinar-X Karakteristik. Dihasilkan akibat
transisi elektron dari orbit tinggi ke orbit
rendah dari atom anoda. Transisi elektron ini
terjadi setelah adanya kekosongan elektron
setelah ditumbuk oleh elektron berkecepatan
tinggi.
Prinsip Teknik Radiograf
Menggunakan Film

Radiasi yang melalui obyek akan


diserap film, dimana banyaknya
penyerapan di suatu titik
bergantung pada tebal dan
kerapatan material obyek
tersebut.
Langkah-Langkah Proses
Radiograf
1. Pamasangan Film dan Penetrameter
2 . Penyinaran Film dengan Sumber Sinar-X
3 . Pencucian Film
4. Pengeringan Film
5 . Pembacaan Film
Parameter Percobaan
1. Benda Uji: Tabung
2. Teknik Penyinaran : DWSI
3. 1tebal : 2,4 mm
4. 2tebal : 4,8 mm
5. Material : Fe
6. Sumber Radiasi : Rigaku_Sinar - X
(120 kV)
*Dimensi (focal spot) : 2 mm
7. Letak Location Marker : Film Side
8. Teknik Penyinaran : DWSI
9. Film (merk & jenis) : AGFA - D7
10. Penetrameter
a. Tipe Penetrameter : kawat
b. Nomor / Kelompok
penetrameter : kelompok A
c. Kawat yang dikehendaki : 3
kawat
d. Kawat terkecil yang tampak
pada film : 0,006 mm
11. Teknik Penyinaran : DWSI
12. Jarak Sumber Film(SFD) : 550
mm
Prosedur Memasukkan Film
ke Dalam Casette

FILM
Penyinaran Radiasi pada
Tabung 270
DWSI (Double Wall Image) Focal spot = 2
Single
mm

SFD = 550mm

Fe

t= 4.8
mm

Film
Peny
Penentuan Nilai
kV
kV = A +
Bx
KV A BX
40 10 .4,8
88 KV
Penentuan Waktu
Penyinaran
log Y = 0,10333x + 0,26777 Y
log Y = 0,10333(4,8) + t grafik
I
0,26777 5,80mA menit
log Y = 0,763754
5 mA
Y = 5,80 mA menit
1,16menit
Maka :
2
SFD
Wp t grafik
SFD
graf
2
550
x 1,16 0,716 menit 43s
700
Menghitung Ug

Fs x d
Ug
SFD d
2 x 2 , 4 mm

550 2 , 4

0.0088 mm
Menghitung SFD min
Tebal satu las+spesimen ( t ) = 2.4 mm
focal spot ( fs ) = 2 mm
Unsharpness geometri ( Ugmax ) = 0,51 mm (ASME
Article 2, T 285)
fs
Maka :
SFD min 1 t
Ug max
2
1 2.4 11,81mm
0.51
Penentuan
Penetrameter
2.4 mm=0.096 inch
WIRE IQI DESIGNATION AND WIRE DIAMETERS, in
ASME Sec V, T 233.2

Set A Set B Set C Set D

0.0032 0.010 0.032 0.1

0.004 0.013 0.04 0.126

0.005 0.016 0.05 0.16

0.0063 0.020 0.063 0.2

0.008 0.025 0.08 0.25

0.010 0.032 0.1 0.32


Loadin
g Film

1 : 0.5 : 2 : 0.5
Variasi Densitas

Dlas max D penny


VD max x 100%
D penny

0 ,82 0 , 73
100%
0 , 73 Dlas min D penny
VD min x 100%
12.33 % D penny

0 , 78 0 , 73
100%
0 , 73

6.85 %
Sensitivitas Radiograf

Diameter Peny Terkecil


S x 100%
Tebal 1 las

x 100%
X
0.005
x 100%
0.096

5 .2 %
Result
No Parameter ASME V, Article 2 Hasil Keterangan

1 Ug Max 0.02 (0.51 mm) 0,00877 mm Diterima

2 Sensitivitas < 20% 6,65% Diterima

3 Densitas 1.8 4 0,76-0,84 Ditolak


material
4 Variasi densitas -15% s/d +30% 685% s/d 12,33 % Diterima

5 Backscatter Tidak ada Tidak ada Diterima


6 Artifact Tidak ada Ada Ditolak

7 Penetrameter set A, 3 kawat 4 kawat Diterima


THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai