Tujuan :
1.Menentukan besarnya dosis serap di suatu titik referensi dari pesawat teleterapi LINAC
2.Menetukan besarnya output pesawat teleterapi LINAC
Teori :
Terminologi output dalam radioterapi mengandung pengertian laju exposure atau laju
dosis di udara atau laju dosis di phantom pada kedalaman referensi dengan kondisi referensi pula
(meliputi ukuran lapangan, SSD, SAD, serta kedalaman untuk pengukuran menggunakan
phantom). Kalibrasi output foton pesawat LINAC dilakukan untuk melihat berapa dosis yang
diserap untuk tiap monitor unit (MU).
Tabel 1 menunjukkan beberapa metode kalibrasi output foton.
Output pesawat LINAC sebesar 1 cGy/MU berarti dosis yang diserap pada kedalaman
maksimum (PDD 100 %) yaitu sebesar 1 cGy untuk tiap MU yang diberikan. Jika pasien diberikan
treatment 200 MU, hal ini berarti pasien menyerap dosis sebesar 200 cGy.
Ada dua tipe protokol pengukuran dosis radiasi protokol berdasarkan koefisien kalibrasi
kerma udara dan protokol berdasarkan koefisien kaliberasi dosis serap air. TRS 277 merupakan
protokoler yang berdasarkan koefisien kalibrasi kerma udara.
2
Peff
0,5r=0,2 cm
P
Kualitas berkas dinyatakan dengan atau dengan PDD 20,10 (D20/D10) dengan
SSD set up (100 cm) lapangan 10 cm ´ 10 cm. Ada beberapa faktor koreksi dalam pengukuran
dosis serap dengan menggunakan protokoler TRS 277, yaitu :koreksi ionization chamber (NK, NX,
ND,w), koreksi electrometer (PTP, KH, Ps, Kpol), serta koreksi phantom (P u). Dengan demikian, dosis
serap pada kedalaman efektif dinyatakan dengan :
Dw(Peff) = Mc ND Sw,air pu
Peralatan :
1. Pesawat LINAC ,Varian C Series 2100
2. Detektor IC PTW 0,6 cc
3. Elektrometer PTW UNIDOS
4. Termometer dan Barometer
3
Percobaan :
Hasil :
Dosimeter yang digunakan : PTW
Suhu air : 18C
Tekanan ruangan : 1007 m Bar
NK :
Pengolahan Data:
Lembar Kerja Perhitungan Dosis Serap Dengan Menggunakan Berkas Foton Berenergi Tinggi
M M 33,73 33,78
K pol ,6MV
2M 2 33,73
K pol ,6MV 1,0007
Bacaan Elektrometer :
Suhu air (T) : 18C
Tekanan ruangan (P) : 1007 m Bar = 100,7 kPa
Koreksi suhu dan tekanan :
V1 : - 400 V
V2 : - 100 V
V1 / V2 :4
a0 Untuk V1 / V2 = 4;pulsed rad. : 1.022 :
a1 Untuk V1 / V2 = 4;pulsed rad. : -0,3632
a2 Untuk V1 / V2 = 4;pulsed rad. : 0,3413
Bacaan elektrometer(V1 ; E=10MV) (Q1) : - 28,8 nC
Bacaan elektrometer (V2 ; E=10MV) (Q2) : - 28,45 nC
Bacaan elektrometer(V1 ; E=6MV) (Q1) : - 33,78 nC
Bacaan elektrometer (V2 ; E=6MV) (Q2) : - 33,48 nC
Faktor koreksi rekombinasi :
6
Perhitungan dosis :
Kualitas berkas ( ) : = 1,2661PDD20,10 - 0,0595
E = 10 MV PDD20,10 = 0,632 = 1,2661 0,632- 0,0595=0,741 0,74
E = 6 MV PDD20,10 = 0,559 = 1,2661 0,589- 0,0595=0,648 0,65
Rasio stopping power air terhadap udara : (Tabel XIII hal 54 TRS 277)
E = 10 MV 0,74 : Sw.air : 1,105
E = 6 MV 0,65 : Sw.air : 1,123
Faktor perturbasi : diperoleh dari plotting kurva gbr 14, hal 55, TRS 277
(chamber wall materials : graphite)
E = 10 MV 0,74 : Pu 0,996
E = 6 MV 0,65 : Pu 0,994
E = 10 MV ® Dr : 10 cm ; PDD10 = 73,6 % ®
7
E = 6 MV ® Dr : 5 cm ; PDD5 = 86,6 % ®
Kesimpulan
Kalibrasi output foton pesawat LINAC, Varian C Series 2100, dengan menggunakan
metode SSD dibawah kondisi referensi (lapangan 10 10 cm2, SSD 100 cm, kedalaman 5 cm
untuk 6 MV, kedalaman 10 cm untuk 10 MV) menunjukkan hasil 1,04 cGy/MU untuk energi 10 MV
dan 1,01 cGy/MU untuk energi 6 MV pada setiap 1 cGy/MU pesawat.
Referensi
Technical Report Series No. 277, 1987, International Atomic Energy Agency
Cunningham and Johns, 1983, Physics of Radiology, Charlex C. Thomas Pub.
Philip, M.K Leung, 1990, The Physical Basis of Radiotheraphy,
Wililiams and Thwaites, 1993, Radiotherapy Physics, Oxford Medical Pub.