Anda di halaman 1dari 21

Radiografi

Radiografi adalah salah satu kategori Uji Tak Rusak pada


suatu bahan dengan tidak merusak bahan yang diuji, baik
sifat fisik maupun kimia dari bahan tersebut selama dan
setelah pengujian.

Sinar x terjadi sebagai hasil konversi energi akibat


tumbukan antara berkas elektron berkecepatan tinggi
dengan bahan target.

Tiga jenis energi dihasilkan ketika terjadi tumbukan


antara elektron dengan target yaitu :
- panas 99% untuk mesin sinar x konvensional
- sinar - x kontinyu (bremstrahlung)
- sinar - x karakteristik

1
Pesawat Sinar-X dan Prinsip Kerjanya

High Electrical
Potential

Electron
+ s -

X-ray
Generator or
Radioactive
Source
Creates
Radiation

Radiation
Penetrate
the Sample
2 Exposure Recording
Device
PROCEDURE & data
collection

Loading Film
Penyinaran Dengan Pesawat Sinar-X
Pencucian Film
Pembacaan Radiograph

3
Pesawat Sinar-X :
Rigaku Industrial
Model Radioflex
Power 1 50/60 Hz
AC 190~240 V
Output 110~250 kV 5 mA
Focal Spot 2 x 2 mm
Tabung katoda panas atau
coolidge

4
Kotak (Box) Kontrol
Berfungsi sebagai tempat
pengendalian pengoperasian
pesawat sinar-x, yang
dilengkapi tombol:
Pengatur tegangan (kV)
Pengatur arus tabung
Pengatur waktu penyinaran
(expose tinie)
Tombol on/off
Tombol keadaan darurat
(emergency)
Indikator kV, mA, dan waktu
penyinaran
Lampu indikator penyinaran

5
Data Teknis

Identifikasi Film
Marker : ASTM -1B- Jenis : AGFA D7
123 Screen : Depan = 0,125
Lokasi Marker : 2 mm (Pb)
Belakang = 0,125 mm (Pb)

Material Sumber
Bahan : Baja Karbon Jenis : X-Ray
( Carbon Steel ) Merk : Rigaku
Bentuk : Plat Arus : 5 mA
Tebal material : 11.5 KV maksimum : 250
mm kV
Tebal las : 13.375 mm KV minimum : 110 kV
Focal spot (fs) : 2 x 2
6 mm
Teknik Penyinaran
Single Wall Single Image (SWSI)

Sumber sinar X F = 2 mm

Carbon
SFD = 550 mm
steel

x = 13.375 mm
7
Penetrameter

8
9
Penentuan Tegangan Kerja (KV) pesawat sinar-
X
Penentuan KV didasarkan ketentuan IIW, yang
dirumuskan :
KV = A + Bx
Dengan A,B : Konstanta
x : Tebal benda uji (mm)
Besi (Fe)
Tebal (mm)
A B

0.5 < x 5 40 10
5 < x 50 75 4,5

Karena pada kontrol pesawat sinar-x tidak terdapat skala


135.19 KV maka digunakan skala 140 KV yang sesuai
dengan grafik karakteristik dari pesawat sinar-x yang
digunakan.
10
Penentuan SFD min

Diketahui : tebal las ( d ) = 13,375 mm


focal spot ( F ) = 2 mm
Unsharpness geometri ( Ug ) = 0,51 mm
Ug maks ditentuan berdasarkan ASME V Artikel 2, (Tabel
terlampir), dengan acuan tebal lasan maka Ug = 0.51 mm
(0.02 in) dengan dimensi focal spot = 2 mm.

11
Waktu Penyinaran Grafik
Disesuaikan dengan dimensi benda uji dan teknik
penyinaran, digunakan kurva penyinaran (exposure chart),
hubungan paparan (mA menit) terhadap tebak las (mm)
pada SFD, densitas, dan material tertentu.
Perhitungan :
Dengan besar SFD = 550 mm (telah ditentukan), dan tebal +
reinforcement = 13.375 mm, SFD graf = 700 mm dengan KV =
140 mm, maka

sehingga waktu
penyinaran :

12 =2.7
menit
Exposure X-Ray Table

13
Hasil
Film
Waktu pencucian
Dari pengukuran suhu Developer = 28 oC (82.4 oF) dan
berdasarkan grafik Hubungan Temperatur-waktu pada
developer maka waktu pencucian pada :
Developer = 1.8 menit (108 dtk)
Stop bath = 0.6 menit (54 dtk)
Fixer = 3.6 menit (216 dtk)
Washer = secukupnya
Perhitungan
Ug

14

Sensitivitas
Pada film kawat yang diharapkan muncul sebanyak 4 kawat
namun setelah proses radiografi muncul 6 kawat dengan
diameter terkecil = 0.010 in SET B, maka

Densitas
Penetrameter = 1.98
Lasan = Min= 2.01 Max= 2.04
Material = 2.04 ; 2.01 ; 2.05

15
Variasi Densitas

16
Pencucian film

Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pencucian


Film Ruang Gelap ( Dark Room )
Sumber Cahaya Merah dengan
Intensitas Cahaya Redup
Thermometer Ruang , Tabel
Hubungan Suhu dengan Waktu
Pencucian Film dan Stopwatch
(Alat penghitung waktu)
Tangki, Pengaduk dan Larutan :
Developer
Stop Bath
Fixer
Washer (berupa air (H O)
2
Hanger Film
Box Pengering Film

17
Waktu pencucian
Dari pengukuran suhu Developer = 28
o
C (82.4 o F) dan berdasarkan grafik
Hubungan Temperatur-waktu pada
developer maka waktu pencucian pada
:
Developer = 1.8 menit
Stop bath = 0.9 menit
Fixer = 3.6 menit
Washer = secukupnya

18
Pemrosesan film :
pemrosesan film merupakan aktivitas basah yang meliputi,
developing, stoping, fixing, dan washing.
t t 2t

Developer : mengubah kristal perak menjadi logam perak yang berwarna


hitam
Stop bath : menghentikan proses pengembangan
fixer : membuat film menjadi gambar permanen
19
washer: membersihkan sisa larutan yang masih ada pada film
KESIMPULAN

No Parameter ASME V, Article 2 Hasil Keterangan

1 Ug Max 0.02 (0.51 0.05 mm Diterima


mm)
2 Sensitivitas Tidak lebih dari 1.88 % Diterima
20%
3 Variasi -15% s/d +30% 1.51 % s/d Diterima
densitas 3.03 %
4 Backscatter Tidak ada Tidak ada Diterima
5 Artifact Tidak ada Tidak ada Diterima
6 Penetrameter No 8 set B, 4 6 kawat Diterima
kawat muncul
Diharapkan
muncul

20
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

21

Anda mungkin juga menyukai