- hiperventilasi
penurunan energi/kelelahan
-hipoventilasi sindrom
-nyeri
-kecemasan
-disfungsi neumoskuler
-obesitas
DS:
- dyspnea
- nafas pendek
DO:
-orthopnea
- pernafasan pursed-lip
NIC:
-berikan bronkodilator:
- informasikan pada pasien dan keluara tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas
NOC:
-vitalsign status
mengeluarkan sputum,mampu
pursep lips)
pernafasan )
- nyeri dada
- sesak nafas
DO:
- AGD abnormal
-Aritmia
- Bronko spasma
- retraksi dada
NIC:
NOC:
- circulation status
setelah dilakukan asuhan selama 2 hari ketidak efektifan perfusi jaringan kardiomonal teratasi
dengan kreteria hasil :
- perubahan prilaku
- kesulitan menelan
- abnormalitas bicara
NIC:
- monitor TTV
- tinggikan kepala 0-45 drajattergantung pada kondisi pasien dan order medis
NOC:
- circulasition tatus
- neurologic status
Setelah dilakukan asuhan selama 8 hari ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral teratasi
dengan kreteria hasil:
- tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
- komunikasi jelas
DO/DS:
- insomnia
-kurang istirahat
- iritabilitas
- takut
- nyeri perut
- diare,mual,kelelahan
- gangguan tidur
- gemetar
anokersia,mulut kering
- kesulitan bernafas
- bingung
- sulit berkonsentrasi
NIC:
NOC :
- kontrol kecemasan
- koping
Setelah dilakukan asuhan selama 2 hari klien kecemasan teratasi dengan kreteria hasil:
NIC:
- jelas patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan
fisiologi, dengan cara yang tepat.
- gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat.
- sedia kan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
- dukung pasien untuk mangeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
NOC:
- pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
-pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembaliapa yang dijelaskan perawat /tim kesehtan
lainny
6.nyeri akut berhubungan dengan : Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan
jaringan.
DS :
DO :
- Gangguan tidur ( mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
- fokus menyempit ( penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan.
NIC :
- kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan , pencahayaan dan
kebisingan.
- ajarkan tentang teknik non farmakologi : nafas dalam, relaksasi, distraksi, kompres
hangat/dingin
- tingkatkan istriahat
- berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang
dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur.
NOC :
- pain level
- pain control
- comfort level
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria
hasil :
TD : 234/83 mmHg
HR : 101 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 37 c
skala nyeri : 6
DS:
Dispeu
DO;
-orthopneu
- cyanosis
- kesulitan berbicara
- gelisah
NIC:
- berikan O2…I/menit,metode…..
- berikan bronkodilator:
-………..
-…………..
-…………..
-……….
-……….
NOC:
- Respiratory status : ventilation
- Respiratory status : Airway patency
- Aspiration control
- Mendemontrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih,tidak ada sianosis dan
dyspnea (mampu mengeluarkan sputum,bernafas dengan mudah,tidak ada fursed lips)
- Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tiak merasa tercekik,irama nafas,frekuensi
pernafasan dalam rentang normal,tidak ada suara nafas abnormal)
- Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang penyebab
- - saturasi O2 dalam batas normal
- Foto thorak dalam batas normal.
9. Intoleransi aktifitas
Berhubungan dengan :
- Tirah baring atau imobilisasi
- Kelemahan menyeluruh
- Ketidak seimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan gaya hidup yang
dipertahankan.
Ds:
- Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.
- Adanya dyspnea atau atau ketidak nyamanan saraf beraktifitas
Do:
- Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas
- Perubahan ECG : aritmia,iskemia
NIC :
- Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
- Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
- Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
- Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara belebihan
- Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi,disritmia,sesak
nafas,diaphoresis,pucat,perubahan hemodinamik)
- Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
- Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medic dalam merencanakan program terapi
yang tepat.
- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
- Bantu untuk memilih aktifitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik,psikologi
dan sosial