Sudut
NADHYA SUSILO NUGROHO
Your best quote that reflects your
approach… “It’s one small step for
man, one giant leap for mankind.”
- NEIL ARMSTRONG
Jarak
1. Jarak Miring (Slope Distance), yaitu jarak yang diukur sepanjang garis penghubung lurus antara 2 (dua)
titik di permukaan bumi.
2. Jarak Datar (Horizontal Distance), yaitu jarak terukur sebagai penghubung terpendek antara 2(dua) titik
yang posisinya telah diproyeksikan pada bidang datar, atau dapat dikatakan jarak yang diukur pada
sebuah peta.
3. Jarak Vertikal (Vertical Distance), yaitu jarak yang dihitung dari selisih antara panjang 2 (dua) garis
proyeksi yang melalui kedua titik di permukaan bumi, atau dapat dikatakan sebagai jarak terpendek
antara dua bidang datar (bidang nivo) yang melalui kedua titik tersebut.
Sketsa Ilustrasi Jarak
Dimana :
A’B’ = Jarak Mendatar
AB = Jarak Miring
BB” = Jarak Vertikal atau Beda Tinggi antara A dan B
Sudut
1. Sudut Mendatar (Sudut Horisontal), adalah sudut yang dibentuk oleh dua bidang normal yang melalui titik sudut tersebut.
Besarnya sudut mendatar tersebut dihitung dari selisih angka bacaan kedua arah/jurusan, menurut arah putaran jarum jam
(angka bacaan akhir dikurangi bacaan awal). Dalam hal ini, yang dimaksud dengan jurusan atau arah adalah arah bidikan
teropong theodolite (alat pengukur sudut di lapangan) ke suatu target tertentu. Setelah target tepat pada benang silang lensa
okuler maka dilakukan pembacaan angka pada lingkaran mendatar (piringan busur)
2. Sudut Jurusan adalah besarnya sudut mendatar pada suatu titik tertentu dengan berpedoman pada sumbu Y positif salib
sumbu Kartesian XOY. Dalam hal ini arah sumbu Y positif sebagai penunjuk arah Utara peta dan perhitungan besarnya sudut
jurusan menurut arah putaran jarum jam, dimulai dari arah utara peta yang berfungsi sebagai titik nol.
3. Azimuth adalah besarnya sudut mendatar pada suatu titik dengan berpedoman pada arah utara Geografi dan besarnya
dihitung menurut arah putaran jarum jam, dimulai dari arah utara Geografi sebagai titik nol sampai ke titik tertentu.
Sketsa ilustrasi sudut mendatar
Sudut
1. Sudut Vertikal adalah sudut yang diukur pada bidang vertikal dan besarnya dapat dihitung dengan dua macam
pedoman, yaitu:
a. Sudut Miring (m) atau helling adalah sudut yang diukur pada lingkaran
vertikal dan besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah mendatar sebagai awal perhitugan, dengan
ketentuan: Bertanda positif apabila arah putarannya menuju vertikal atas. Bertanda negatif apabila arah
putarannya menuju vertikal bawah.
b. Sudut Zenith (z) adalah sudut yang diukur pada lingkaran vertikal dan
besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah vertikal atas (titik Zenith)
sebagai titik nol (awal perhitungan).
Garis dan Bidang
1. Garis horisontal suatu titik adalah garis-garis yang tegak lurus terhadap garis vertikal yang melalui titik tersebut.
2. Garis vertikal suatu titik di permukaan bumi adalah suatu garis yang melalui titik tersebut dan arahnya mengikuti arah gaya
berat bumi.
Setiap titik di permukaan bumi hanya ada satu garis vertikal. Garis vertikal juga disebut sebagai garis unting-unting (plumb
line).
3. Bidang Horisontal suatu titik adalah bidang yang tegak lurus terhadap garis vertikal yang melalui titik tersebut.
4. Bidang Vertikal suatu titik adalah bidang yang memuat atau melalui garis vertikal titik tersebut.
5. Bidang Nivo (A level survace) adalah suatu permukaan kontinu yang mana pada setiap titiknya tegak lurus terhadap garis gaya
berat.
SATUAN UKURAN (UNIT OF
MEASUREMENT)
Satuan Panjang
Beberapa contoh yang termasuk dalam satuan metrik antara lain: kilometer (km), meter (m),
centimeter (cm), milimeter (mm) dan sejenisnya.
Beberapa contoh yang termasuk dalam satuan britis antara lain: miles (ml), feet atau foot (ft),
inche (inc), dan sejenisnya.
Hubungan atau konversi antara kedua sistem satuan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Dalam Ilmu Ukur Tanah, ada 3 (tiga) sistem satuan yang lazim
Sistem ini menetapkan besaran sudut dengan membagi keliling
digunakan, baik pencatatan maupun pengolahan data sudut hasil ukuran,
lingkaran menjadi 400 bagian sebagai satuan dasar. Penamaan untuk
yaitu:
satuan dasarnya disebut grade (gr).
1. Sistem Seksagesimal Satuan grade dapat dijadikan satuan yang lebih kecil yaitu centigrade (cg)
dan centi centigrade (ccg). Kesamaannya 1 grade (l gr.) = 100 centigrade
Sistem ini menetapkan besaran sudut dengan membagi keliling
(100 cg) dan 1 centigrade (1 cg) = 100 centi centigrade (100 ccg).
lingkaran menjadi 360 bagian sebagai satuan dasar. Penamaan untuk
satuan dasarnya disebut derajad. 3. Sistem Radial (Radian)
Sistem ini menetapkan besaran sudut dengan membagi keliling lingkaran
Satuan derajad dapat dijadikan satuan yang lebih kecil yaitu menit dan
menjadi beberapa bagian yang sama dengan jari-jari lingkaran tersebut sebagai
detik. Kesamaan 1 derajad (1°) = 60 menit (60') dan 1 menit = 60 detik
satuan dasar. Sebutan satuan dasarnya yaitu radian atau radial, disingkat rad.
(60").
Simbol satuan radian ditulis ρ (dibaca rho).
Hubungan atau konversi antara kedua sistem satuan tersebut dapat 1 centigrade = 0,540000 menit
dilihat sebagai berikut:
1 detik = 3,086419 centi.centigrade.
1 derajad (1o) = 60 menit (60’) = 3600 detik (3600”)
1 centi.centigrade = 0,324000 detik
1 menit = 60 detik
1 derajad = 0,017453 radian (radial atau rad.)
1 grade = 0,9 derajad 1 radian (rad) = 63,661977 grade = 6366,1977 cg = 636619,77 ccg.
Skala grafik (graphic scale) atau skala garis/tongkat (bar scale) Skala verbal adalah jenis skala peta yang dinyatakan dalam bentuk
adalah jenis skala peta yang digambar dalam bentuk ruas garis bilangan kalimat dengan menyebut satuan jarak pada peta dan jarak sesungguhnya
dibagi dalam unit-unit yang sama panjang, sebagai pembanding jarak. (di lapangan).
Contoh: Skala verbal biasanya digunakan oleh orang-orang Amerika dan Eropa.
1km 8km
Contoh:
setiap satu segmen yang panjangnya 1 cm mewakili jarak 1 km