Disusun oleh:
NUR ANISYAH SIREGAR
P07534021031
I. Tujuan Praktikum
Memahami proses analisa penentuan kadar klorin dalam air laut
Untuk mengindentifikasi keberadaan klorin dalam air
Klor (berasal dari bahasa Yunani Chloros, adalah unsur kimia dengan nomor
atom 17 dan simbol Cl termasuk dalam golongan halogen Klorin merupakan unsur
kedua dari keluarga halogen, terletak pada halogen VII A periode III Sifat kimia klorin
sangat ditentukan oleh konfigurasi elektron pada kulit terluarnya. Keadaan ini
membuatnya tidak stabil dan sangat reaktif Hal ini disebabkan karena struktuk
electron gas mulia. Disamping itu, klorin juga bersifat sebagai oksidator Seperti
halnya oksigen, klorin juga membantu reaksi pembakaran dengan mengahasilkan
panas cahaya. Dalam air laut maupaun sungai, klorin akan terhidrolisa membentuk
asam hipoklorit (HCIO) yang merupakan suatu oksidator . Klorin tidak terbakar di
udara, melainkan bereaksi secara kimia. Klorin ialah unsur yang sangat aktif hampir
dengan setiap unsur dapat langsung bersenyawa dan reaksinya besar sekali.
Khlorin atau chlorine merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses
khlorinasi. Sudah umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses
penghilangan kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang digunakan
oleh masyarakat. Proses khlorinasi sangat efektif untuk menghilangkan kuman
penyakit terutama dalam penggunaan air ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya klorin
juga dapat berbahaya bagi kesehatan. Orang yang meminum air yang mengandung
klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih,
dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan
melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat
bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran
kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula
kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.
Klorin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Klorin, baik dalam bentuk
gas maupun dalam bentuk cairan mampu mengakibatkan luka permanen, terutama
kematian. Pada umumnya luka permanen disebabkan oleh asap gas klorin. Klorin
sangat potensial untuk terjadinya penyakit kerongkongan, hidung dan tract
respiratory (saluran kerongkongan di dekat paru-paru).
BAHAN
1. Aquades
2. Natrium klorida (NaCl)
3. Indikator kalium kromat (K₂CrO₄)
4. Perak nitrat (AgNO₃)
5. Sampel
V. Prosedur Kerja
1. Tuangkan natrium klorida kedalam beaker glass untuk menghindari kontaminasi
2. Ambil NaCl dengan pipet volume 10ml ,lalu masukkan kedalam erlenmeyer
250ml
1
3. Ambil indikator kalium kromat 1 ml
2
4. Kemudian ditambah 0,5 ml kalium kromat , lalu tuang kedalam beaker glass
5. Gunakan pipet ukur 1 ml untuk mengambil kalium kromat lalu kedalam
erlenmeyer.
6. Kemudian tambahkan aquades 40 ml ,tuangkan ke erlenmeyer lalu homogenkan
7. Kemudian titrasikan menggunakan perak nitrat
8. Selang beberapa detik selama sampel dihomogenkan menggunakan perak nitrat
selama proses titrasi
9. Maka amati perubahan warna pada sample tersebut.
VII. Kesimpulan
Klorin biasanya ditambahkan pada air dengan tujuan utamanya adalah untuk
menghancurkan atau mendeaktivasi penyakit yang disebabkan oleh mikro
organisme, proses penambahan klorin pada air dikenal sebagai klorinasi.