Oleh :
Iin Karnisah
0
BAB I. PENDAHULUAN
2
hL
V1 /2g GGE
2
V2 /2g
GGH
P1/ = y1
P2/ = y2
Z1
Z2
datum
1 x 2
y1
y2
Z1 Dasar saluran
Z2
datum
1 x 2
vR
Re
Keterangan :
Re = bilangan Reynold
v = kecepatan aliran (m/det)
A
R = radius (jari-jari) hidrolik , R
P
2
A = luas penampang basah (m )
P = keliling basah (m)
= viskositas (kekentalan) kinematik (m2/det)
Berdasarkan Bil. Reynold (Re), aliran dibedakan atas :
1. Aliran laminer, Re ≤ 500
2. Aliran peralihan (transisi), 500 ≤ Re ≤ 12.500
3. Aliran turbulen, Re > 12.500
2. Berdasarkan Bil. Froude, F (pengaruh grafitasi) :
v
F
gD
Keterangan :
F = bilangan Froude
v = kecepatan aliran (m/det)
2
g = percepatan gaya tarik bumi ( g = 9,81m/det )
A
D = kedalaman hidrolik , D
T
2
A = luas penampang basah (m )
T = lebar puncak (m)
Berdasarkan Bil. Froude, aliran dibedakan :
1. Aliran sub kritis, gaya tarik bumi > gaya inersia, aliran lambat, tenang, F < 1
A
gesekan
A gesekan
Potongan A-A
( Distribusi Kecepatan )
y
��
by b+2y b y by
1,5
�
𝑏 + 2�
Persegi panjang
1 y
(b+zy) b+2y 𝑏 + �� � (b + zy)y 𝑏 + ��
z
y 1+ �2 b + 2y 1 + � 2 b+2zy b + 2zy 𝑏+
b
Trapesium
2
zy 2
zy 2y 1 + � 2 2zy 1/2y 2,5
1
y 2 1 + �2 2 ��
Segi tiga
𝑛𝛳
𝛳 − 𝑑0 sin 1
𝛳
1 1 2𝛳
1
4 atau
/8(𝛳 1/2ϴ𝑑0
d0 �
ϴ ϴ y � 2
−
�
𝑠���� �
1 𝛳− 8 𝑛 1/2 32 𝑠𝑖
𝑑 𝑠��𝑛
𝑠��
2 𝛳−
ℎ 𝑑0 −
Lingkaran
1.4 Contoh Soal :
Dik.
y=3m
b= 4 m
Dit. R ?
Jawab :
A = by = 4x3 = 12 m
P = b+2y = 4+(2x3) = 10 m
R = A/P = 12/10 = 1,2 m
1. Lihat penampang saluran trapezium dibawah ini, hitung : R (matematis & Tabel)
1 y=3m
b= 4 m
2. Untuk penampang saluran lingkaran di bawah ini, hitunglah R dengan cara matematis
dan Tabel.
ϴ =2000 d = 0,4 m
y
BAB II. ALIRAN SERAGAM
Aliran seragam adalah aliran dimana debit (Q), kedalaman (y), luas basah (A), dan kecepatan
(v), tidak berubah sepanjang saluran tertentu (x).
Secara matematis, dinyatakan :
dQ dv dy dA
0, 0, 0, 0
dx dx dx dx
1 2
Hf
Sf
y1 Q1,V1 Sw
Q2,V2 y2
A1 x So
A2
1 2
v R x S0 y
y 12
1 1
Rumus Chezy : v CR 2 S 2
C RS
Keterangan :
V = kecepatan aliran
So= kemiringan saluran
R = radius hidrolik
C = koefisien Chezy
0,00155 1
23
C S N
N 0,00155
1 (23 )
R S
Keterangan :
N = Koefisien kekasaran Kutter ( Lihat Tabel 2.1)
R = radius hidrolik
S = kemiringan
b. Bazin (1897)
157 ,6 87
C m
1,81
1
R R
Keterangan :
m
1,81
m = koefisien Bazin ( Lihat Tabel 2.2)
Rumus MGS adalah rumus yang paling banyak dipakai untuk menghitung aliran
dalam saluran terbuka
12
dengan lengkungan dan sambungan 0,012 0,013 0,016
i. Bagian dasar dilapis, saluran pembuang dengan
dasar licin 0,016 0,019 0,020
j. Pecahan batu disemen 0,018 0,025 0,030
B. Saluran, dilapis atau dipoles
B.1 Logam
a. Baja dengan permukaan licin
1. Tidak dicat 0,011 0,012 0,014
2. Dicat 0,012 0,013 0,017
b. Baja dengan permukaan bergelombang 0,021 0,025 0,030
B.2 Bukan logam
a. Semen
1. Acian 0,010 0,011 0,013
2. Adukan 0,011 0,013 0,015
b. Kayu
1. Diserut, tidak diawetkan 0,010 0,012 0,014
2. Diserut, diawetkan dengan creosoted 0,011 0,012 0,015
3. Tidak diserut 0,011 0,013 0,015
4. Papan 0,012 0,015 0,018
5. Dilapis dengan kertas kedap air 0,010 0,014 0,017
c. Beton
1. Dipoles dengan sendok kayu 0,011 0,013 0,015
2. Dipoles sedikit 0,013 0,015 0,016
3. Dipoles 0,015 0,017 0,020
4. Tidak dipoles 0,014 0,017 0,020
5. Adukan semprot, penampang rata 0,016 0,019 0,023
6. Adukan semprot, penampang
bergelombang 0,018 0,022 0,025
7. Pada galian batu yang teratur 0,017 0,020
8. Pada galian batu yang tak teratur 0,022 0,027
d. Dasar beton dipoles sedikit dengan tebing dari :
1. Batu teratur dalam adukan 0,015 0,017 0,020
2. Batu tak teratur dalam adukan 0,017 0,020 0,024
3. Adukan batu, semen, diplester 0,016 0,020 0,024
4. Adukan batu dan semen 0,020 0,025 0,030
5. Batu kosong atau rip rap 0,020 0,030 0,035
e. Dasar kerikil dengan tebing dari :
1. Beton acuan 0,017 0,020 0,025
2. Batu tak teratur dalam adukan 0,020 0,023 0,026
13
3. Batu kosong atau rip rap 0,023 0,033 0,036
f. Bata
1. Diglasir 0,011 0,013 0,015
2. Dalam adukan semen 0,012 0,015 0,018
g. Pasangan batu
1. Batu pecah disemen 0,017 0,025 0,030
2. Batu kosong 0,023 0,032 0,035
h. Batu potong, diatur 0,013 0,015 0,017
i. Aspal
1. Halus 0,013 0,013
2. Kasar 0,023 0,032 0,035
j. Lapisan dari tanaman 0,030 0,500
C. Digali atau Dikeruk
a. Tanah lurus dan seragam
1. Bersih, baru dibuat 0,016 0,018 0,020
2. Bersih, telah melapuk 0,018 0,022 0,025
3. Kerikil, penampang seragam, bersih 0,022 0,025 0,030
4. Berumput pendek, sedikit tanaman
pengganggu 0,022 0,027 0,033
b. Tanah berkelok-kelok dan tenang
1. Tanpa tumbuhan 0,022 0,025 0,030
2. Rumput dengan beberapa tanaman
pengganggu 0,025 0,030 0,033
3. Banyak tanaman pengganggu atau tanaman air 0,030 0,035 0,040
pada saluran yang dalam
4. Dasar tanah dengan tebing dari batu pecah 0,028 0,030 0,035
5. Dasar berbatu dengan tanaman pengganggu 0,025 0,035 0,040
pada tebing
6. Dasar berkerakal dengan tebing yang bersih 0,030 0,040 0,050
c. Hasil galian atau kerukan
1. Tanpa tetumbuhan 0,025 0,028 0,033
2. Semak-semak kecil di tebing 0,035 0,050 0,060
d. Pecahan batu
1. Halus, seragam 0,025 0,035 0,040
2. Tajam, tidak beraturan 0,035 0,040 0,050
e. Saluran tidak dirawat, dengan tanaman pengganggu
dan belukar tidak dipotong
1. Banyak tanaman pengganggu setinggi air 0,050 0,080 0,120
2. Dasar bersih, belukar di tebing 0,040 0,050 0,080
14
3. Idem, setinggi muka air tertinggi 0,045 0,070 0,110
4. Banyak belukar setinggi air banjir 0,080 0,100 0,140
D. Saluran Alam
D.1 Saluran kecil (lebar atas pada taraf banjir < 100 kaki)
a. Saluran di dataran
1. Bersih lurus, terisi penuh, tanpa rekahan atau
cerk dalam 0,025 0,030 0,033
2. Seperti di atas, banyak batu baru, tanaman
pengganggu 0,030 0,035 0,040
3. Bersih, berkelok-kelok, berceruk, bertebing
0,033 0,040 0,045
4. Seperti di atas, dengan tanaman pengganggu,
batu-batu 0,035 0,045 0,050
5. Seperti di atas, tidak terisi penuh, banyak
kemiringan dan penampang kurang efektif
0,040 0,048 0,055
6. Seperti no.4, berbatu lebih banyak 0,045 0,050 0,060
7. Tenang pada bagian lurus, tanaman
pengganggu, ceruk dalam 0,050 0,070 0,080
8. Banyak tanaman pengganggui, ceruk dalam
atau jalan air penuh kayu dan ranting. 0,075 0,100 0,150
b. Saluran di pegunungan, tanpa tetumbuhan di
saluran tebing umumnya terjal, pohon dan semak-
semak sepanjang tebing.
1. Dasar: kerikil, kerakal dan sedikit batu besar
0,030 0,040 0,050
2. Dasar: kerakal dengan batu besar 0,040 0,050 0,070
D.2 Dataran banjir
a. Padang rumput tanpa belukar
1. Rumput pendek 0,025 0,030 0,035
2. Rumput pendek 0,025 0,030 0,035
b. Daerah pertanian
1. Tanpa tanaman 0,020 0,030 0,040
2. Tanaman dibariskan 0,025 0,035 0,045
3. Tanaman tidak dibariskan 0,030 0,040 0,050
c. Belukar
1. Belukar terpencar, banyak tanaman
pengganggu 0,035 0,050 0,070
2. Belukar jarang dan pohon, musim dingin
15
0,035 0,050 0,060
3. Belukar jarang dan pohon, musim semi 0,040 0,060 0,080
4. Belukar sedang sampai rapat, musim dingin
0,045 0,070 0,110
5. Belukar sedang sampai rapat, musim semi
0,070 0,100 0,160
d. Pohon-pohonan
1. Willow rapat, musim semi, lurus 0,110 0,150 0,200
2. Tanah telah dibersihkan, tunggul kayu tanpa
tunas 0,030 0,040 0,050
3. Seperti di atas, dengan tunas-tunas lebat 0,050 0,060 0,080
4. Banyak batang kayu, beberapa tumbang,
ranting-ranting, taraf banjir di bawah cabang
pohon 0,080 0,100 0,120
5. Seperti di atas, taraf banjir mencapai cabang
pohon 0,100 0,120 0,160
D.3 Saluran besar(lebar atas pada taraf banjir > 100 kaki).
Nilai n lebih kecil dari saluran kecil dengan perincian
yang sama, sebab tebing memberikan tahanan efektif
yang lebih kecil
a. Penampang beraturan tanpa batu besar atau belukar
0,025 0,060
b. Penampang tidak beraturan dan kasar 0,035 0,100
1. Penampang melintang saluran terbuka adalah trapezium dengan lebar dasar 4,0 m dan
kemiringan sisinya adalah 1 vertikal dan 2 horisontal.
Gambar & hitunglah debit, apabila kedalaman airnya adalah1,5 m dan S = 0,625 0
00
.
Gunakan : a. Rumus Chezy, C = 50
b. Rumus Bazin, m = 2,30
salurannya 2,5 0 3
00 . Hitunglah kedalaman airnya apabila debitnya adalah 10 m / det.
Gunakan Rumus Chezy dengan C=50.
16
2.5 Perencanaan kedalaman air normal (yn) dengan Grafis.
Lihat Grafik Kedalaman Normal (yn) : Grafik 4.2
Contoh Soal :
3
Akan berapakah dalamnya air yang mengalir pada laju 6,79 m /det. Dalam sebuah
saluran segi empat yang lebarnya 6,1 m, terletak pada kemiringan 0,0001 ? Gunakan
n = 0,0149, Hitung dengan :
a. Cara Analitis
b. Cara Grafis dengan Grafik 4.2 (Grafik untuk Mencari Kedalaman Normal, yn)
Jawab :
y=?
6,1 m
3
Q = 6,79 m /det
S = 0,0001
a. Cara Analitis :
A by 6,1 y
P b 2 y 6,1 2 y
A 6,1 y
R
P 6,1 2 y
Q A . V 1/ n 2/3 1/2
R s A
6,1 y 2 / 3
1
6,79 0,00011 / 2 . 6,1 y
0,0149
6,1 2 y
Cara Trial & Error, diperoleh : yn = 1,6 m ( kedalaman normal )
b. Cara Grafis dengan Grafik 4.2
3
Q 6,79 m / det
b 6,1 m
s 0,0001
n 0.0149
Dit. yn = ?
Jawab :
1 Qn
Q 2/3 1/2 2/3
n AR S AR 1 / 2
S
6,79 0,0149
0,0001 1 / 2
10,1171
6,1
8/3 8/3
b 124 ,226
2 /3
AR 10,1171
8/3 0,081
b 124,226
Dari Grafik 4.2 diperoleh :
yn
0,26
b
yn 0,26 b
yn 0,26 6,1
yn 1,586
yn ~ 1,6 m
Maka kedalaman air, y :
a. Cara Analitis , y = 1,6 m
b. Cara Grafis, y = 1,6 m
Sebagian besar saluran yang diberi lapisan dan saluran yang bahan-bahannya merupakan hasil
rakitan pabrik dapat menahan erosi dengan baik sehingga dianggap tahan erosi (non erodible).
Dalam merencanakan saluran tahan erosi, cukup menghitung ukuran-ukuran saluran dengan
rumus aliran seragam, kemudian memutuskan ukuran akhir berdasarkan efisiensi hidrolika /
penampang terbaik, praktis dan akonomis.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan saluran tahan erosi, adalah :
1. Jenis bahan untuk saluran, yang menentukan koef.kekasaran (n)
2. V min ijin untuk mencegah pengendapan
3. Kemiringan dasar saluran (So)
4. Kemiringan dinding saluran
5. Jagaan (freeboard)
6. Penampang hidrolis terbaik
Untuk menentukan tinggi freeboard dipakai formula USBR (United State Bureau of
Reclamation)
f cy
Dimana :
f = freeboard/jagaan (feet)
y = kedalaman air (feet)
c = koefisien tergantung dari debit
Q ≤ 20 cfs c = 1,5
Q ≥ 3000 cfs c = 2,5
20 cfs < Q < 3000 cfs 1,5 < c < 2,5 ( interpolasi )
b
y
2
y
A
A= by b
y
P= b+2y
A
P= +2y
y
Agar penampang menjadi terefisien, keliling basah (P) harus minimum, sehingga :
dP 2 A
=0 y
dy 2
d A 2 by
( 2 y) 0 y
dy y 2
A by
- 2 2 0 2 2
y y
A b b
2 2 2 y
y y 2
b
Jadi debit ( Q) maksimum ( terefisien ), jika : y
2
2. Saluran penampang lingkaran terefisien
d terefisien, jika :
y
1540
atau
y 0,95 d
3. Saluran penampang trapesium terefisien
1
y
Setengah lingkaran
𝜋 2 𝜋 𝜋 2,5
�� 1/2�
2� 2y 4� 2�
�
2.7 Contoh Soal :
1. Perlu digali saluran dengan penampang persegi panjang, terbuat dari batu pecah di
3
semen, untuk mengalirkan 13,5 m / det.air dari jarak 63,5 m dengan kecepatan 2, 25 m /
det. Tentukan penampang saluran yang terefisien dan gradiennya.
Jawab :
Q 13 ,5 2
A 6m
V 2,25
b
Penampang terefisien, y b2y
2
A by 2 y . y 2 y
2
2 A A 6
y y 3 1,732 m 1,7 m
2 2 2
b 2 y 2 1,7 3,4 m
Pb2
y
P 3,4 2 x 1,7
P 6,8 m
A 6
R 0,88 m
P 6,8
V2 (2,25) 2 0
S 5,4 /
33,3 0,88 2 4/3 00
2 4/
kst R
3
Maka , b = 3,4 m
y = 1,7 m
0
S = 5,4 /00
2. Saluran trapesium mengalirkan debit, Q = 400 cfs, dibuat dengan saluran tahan erosi,
memiliki kemiringan 0,0016 dan n = 0,025
Tentukan ukuran penampang.
Jawab :
1,49 2 1
Pers. Manning, V R 3S 2
( British Unit)
n
Q=AV
1,49 2 1
Q AR 3
S 2
n
2 nQ 0,025x 400
AR 3
167,7(1)
1,49 1,49 0,0016
S
A = (b+zy)y
P b2y 1 z2
(b zy ) y
R Substitusi ke persamaan (1)
2
(b 2 1z )
y
5
b zy y 3
167 ,7
2 2
(b 2 y 1 z ) 3
1720
2 2 3
3 y (0,5 y) 167 ,7