Anda di halaman 1dari 6

JMH e-ISSN.

2715-9728
p-ISSN. 2715-8039
Jurnal Medika Hutama
Vol 03 No 01, Oktober 2021
http://jurnalmedikahutama.com

Open Acces
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA
PADA REMAJA PUTRI
Fajrian Noor Kusnadi1
1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Corresponding Author: Fajrian Noor Kusnadi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.
E-Mail: email aktif

Received July 10, 2021; Accepted July 19, 2021; Online Published October 04, 2021

Abstrak

Anemia merupakan masalah kesehatan global yang patut diperhatikan, terutama di negara berkembang seperti di
Indonesia. Diperkirakan sekitar 1/3 populasi dunia menderita anemia. Proporsi anemia pada perempuan lebih tinggi
dibandingkan pada remaja laki-laki sehingga remaja putri merupakan salah satu populasi yang rentan terkena masalah
anemia. Anemia didefiniskan sebagai berkurangnya konsentrasi hemoglobin dalam eritrosit. Anemia diukur dengan
melihat dari kadar haemoglobin seseorang. kadar hemoglobin normal untuk wanita dengan usia diatas 15 tahun yakni
>12,0 g/dl (>7,5 mmol). Pengetahuan adalah hasil tahu, terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan sesorang. Artikel ini
merupakan sebuah studi literature yang bertujuan untuk menyajikan ringkasan informasi-informasi dari penelitian-
penelitian terdahulu sebagai data sekunder tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian
anemia pada remaja putri. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia
pada remaja putri. Remaja putri yang memiliki pengetahuan yang baik akan lebih awas dalam mencegah terjadinya
anemia dibandingkan remaja putri yang memiliki pengetahuan yang buruk. Selain itu, terdapat beberapa faktor lainnya
yang mempengaruhi kejadian anemia yakni menstruasi, serta keinginan remaja putri untuk memiliki perut yang langsing
sehingga berefek pada pemenuhan gizi.

Keywords: Anemia;Pengetahuan; Remaja Putri

PENDAHULUAN salah satu populasi yang rentan terkena masalah


anemia.6
Anemia merupakan masalah kesehatan global yang
patut diperhatikan, terutama di negara berkembang Menurut WHO, remaja merupakan penduduk dengan
seperti di Indonesia.1,2 Diperkirakan sekitar 1/3 populasi rentang usia antara 10-19 tahun sedangkan menurut
dunia menderita anemia.3,4 Prevalensi kejadian anemia peraturan meateri kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014,
di Indonesia terbilang cukup tinggi. Pasalnya menurut remaja adalah penduduk dengan rentang usia 10-18
Kemenkes RI (2018) bahwa angka prevalensi anemia tahun.7 Fase remaja merupakan fase yang rentan
pada remaja usia 15-24 tahun sebesar 32%, artinya terhadap resiko kesehatan karena didalam fase remaja,
diperkirakan sebanyak 3-4 remaja dari total 10 remaja terjadi perkembangan tubuh yang pesat sehingga
menderita anemia. Proporsi anemia pada perempuan diperlukan sumber gizi yang cukup.8 Akan tetapi,
(27,2%) lebih tinggi jika dibandingkan pada laki-laki kebutuhan gizi yang cukup tersebut sering diabaikan
5
(20,3%). Bagaimana pun, Remaja putri merupakan oleh para remaja sehingga akan tampak beberapa

1293
masalah kesehatan yang ditimbulkan seperti kejadian kejadian suatu kondisi. Terkandang pasien bisa
anemia pada remaja.9 memiliki gejala atau tidak memiliki gejala sama sekali.
Namun hal tersebut tergantung dari etiologi anemia,
Anemia didefiniskan sebagai berkurangnya konsentrasi onset anemia, kondisi komorbid pasien, khususnya
hemoglobin dalam eritrosit sehingga tidak mencukupi penyakit kardiovaskular. Rata-rata kebanyakan pasien
untuk kebutuhan fisiologis dalam tubuh.10,11 Menurut akan memiliki gejala apabila hemoglobin bernilai
WHO, kadar hemoglobin normal untuk wanita dengan dibawah 7,0 g/dl.20
usia diatas 15 tahun yakni >12,0 g/dl (>7,5 mmol). 12-14
Gejala umum anemia merupakan gejala yang timbul Anemia merupakan masalah kesehatan di dunia. Sekitar
akibat anoksia organ target dan mekanisme kompensasi 1/3 populasi dunia menderita anemia. Anemia berkaitan
tubuh terhadap penurunan hemoglobin pada semua jenis dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas
anemia. Gejala-gejala tersebut meliputi lemah, letih, khusunya pada wanita dan anak, anemia yang terjadi
lesu, sakit kepala, pusing, dan mata berkunang- pada ibu hamil juga dapat menyebabkan kelahiran yang
kunang.15 buruk, penurunan produktivitas, dan terhambatnya
perkembangan kognitif dan sikap pada anak.21,22
Pengetahuan adalah hasil tahu, terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. 16 Salah satu tanda utama dari anemia adalah pucat.
Dalam pengertiannya, pengetahuan memiliki enam Keadaan ini umumnya diakibatkan kurangnya volume
tingkatan yakni : Tahu (Know), Memahami darah, berkurangnya hemoglobin, dan terjadi
(Comprehension), Aplikasi (Aplication), Analisis vasokontriksi pada pembuluh darah untuk
(analysis), Sintesis (Syntesis), dan Evaluasi memaksimalkan pengiriman oksigen. Takikardi dan
(Evaluation).17 Salah satu faktor yang berpengaruh bising jantung juga merupakan gejala anemia yang
terhadap terjadinya anemia adalah tingkat pengetahuan mencerminkan adanya peningkatan beban kerja jantung
seseorang tersebut tentang anemia, meskipun terdapat dan curah jatung. Gejala-gejala lain dari anemia juga
beberapa faktor lain yang mempengaruhi kejadian meliputi lemah, letih, lesu, sakit kepala pusing, dan
anemia.18 mata berkunang-kunang. Pada anemia yang berat, dapat
timbul letargi, konfusi, serta komplikasi seperti gagal
Berdasarkan latar belakang diatas. Artikel ini jantung, aritmia, infark miokard, dan angina. 15,23,24
merupakan sebuah studi literature yang bertujuan untuk
menyajikan ringkasan informasi-informasi mengenai Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan banyak hal
hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan seperti berdasarkan etiopatogenesisnya, berdasarkan
kejadian anemia pada remaja putri. morfologi dan etiologi, berdasarkan ukuran sel, dan
berdasarkan penyebabnya seperti kehilangan darah. 25
ISI
Anemia diukur dengan melihat nilai haemoglobin
Anemia dideskripsikan sebagai berkurangnya suatu seseorang. Seseorang yang memiliki nilai haemoglobin
komposisi dari sel darah merah khususnya dibawah nilai normal, maka seseorang tersebut dapat
hemoglobin.19,20 Anemia bukan merupakan suatu dikatakan menderita anemia. Berikut nilai normal
diagnosis, namun merupakan sebuah presentasi dari hemoglobin :20

1294
perkembangan masa dewasa yang sehat. 30 Pola
• Pada laki-laki : 13.5 - 18.0 g/dL penentuan kesehatan di masa dewasa ditentukan pada
• Pada perempuan :12.0 - 15.0 g/l masa remaja.31 Terkadang, remaja suka abai dalam
• Pada anak-anak :11.0 - 16.0 g/dL masalah kesehatan sehingga tidak jarang kasus
• Pada ibu hamil :>10.0 g/dL kekurangan gizi terjadi pada fase remaja seperti
kejadian anemia.9 Padahal, remaja merupakan salah
Komponen utama dari sel darah merah adalah satu asset bangsa yang akan menjadi pewaris negara
hemoglobin. Sintesis hemoglobin dari eritrosit Indonesia di masa mendatang.32
berlangsung dari stadium perkembangan eritoblas
sampai ke retikulosit.23 Hemoglobin merupakan hetero- Pada penelitian Budianto dan Fadhilah (2016)
tetrameter yang terdiri dari dua pasang rantai menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
polipeptida globin yakni satu pasang rantai alfa dan pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia
sepasang rantai non-alfa berikutnya.26 Fungsi utama pada remaja putri di MA Mathla’ul Anwar Gisting
dari hemoglobin adalah untuk mengangkut oksigen dari dengan p value = 0,002 < α (0,05). Pengetahuan tentang
paru-paru ke jaringan dan membawa karbondioksida anemia meliputi gambaran kepahaman siswi akan
dari jaringan ke paru-paru.27 anemia, faktor resiko atau penyebab terjadinya anemia,
proses terjadinya, tanda gejala dari anemia dan
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, pengetahuan penanggulangan serta pengobatan anemia.
terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan Pengetahuan-pengetahuan tersebut dapat merefleksikan
terhadap sesuatu melalui panca indra manusia yakni sebagai bentuk upaya pencegahan terhadap anemia
indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan dalam kehidupannya. Dampak yang ditimbulkan
raba. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang apabila siswi mengalami anemia adalah kesulitan
sangat penting dalam bentuk tindakan seseorang (overt berkonsentrasi, sering mengalami kelelahan, mudah
behavior). Perilakunya didasari oleh pengetahuan.28 capek, lesu, dan keluhan pusing.33

Pengetahuan memiliki enam tingkatan yakni : Tahu Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu et al. (2021)
(Know), Memahami (Comprehension), Aplikasi Menyatakan bahwa terdapat hubungan tingkat
(Aplication), Analisis (analysis), Sintesis (Syntesis), dan pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri.
Evaluasi (Evaluation) (Notoadmodjo, 2007).17 Remaja putri yang memiliki pengetahuan yang baik
Pengetahuan dapat diperoleh dari pendikan formal dan tentang anemia akan cenderung untuk mencukupi
29
pendidikan non-formal. konsumsi pangannya guna mencukupi kebutuhan gizi
agar terhindar dari masalah anemia. Remaja putri juga
Menurut WHO, remaja merupakan penduduk dengan merupakan salah satu populasi yang memiliki resiko
rentang usia usia 10-19 tahun, sedangkan menurut lebih tinggi terkena anemia dibanding putra. Hal tesebut
peraturan menteri kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, terjadi akibat remaja putri mengalami menstruasi dan
remaja adalah penduduk dengan rentang usia 10-18 memiliki keinginan untuk tetap langsing sehingga
tahun.7 Fase remaja merupakan segmen kehidupan yang berdiet mengurangi makan yang berdampak pada
penting dalam siklus perkembangan individu karena pemenuhan gizi yang kurang.34
merupakan masa transisi yang dapat diarahkan pada

1295
Pengetahuan tentang anemia juga berpengaruh terhadap
pemenuhan zat gizi pada remaja putri guna untuk DAFTAR PUSTAKA
mencegah terjadinya anemia. Penelitian tersebut
dilakukan oleh Ngatu dan Rochmawati (2015) yang 1. Elmardi KA, Adam I, Malik EM, et al.
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan Prevalence and determinants of anaemia in
anatara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan women of reproductive age in Sudan: analysis
pemenuhan kebutuhan zat gizi pada siswi di SMKN 4 of a cross-sectional household survey. BMC
Yogyakarta. Pengetahuan seseorang tersebut akan Public Health. 2020;20(1):1125.
berpengaruh terhadap cara seseorang tersebut bersikap 2. Priyanto LD. The relationship of age, educa-
dan berperilaku seperti cara dalam pemenuhan zat tional background, and physical activity on
gizi.35 female students with anemia. J Berk Epidemiol.
2018;6(2):139-146.
Penelitian tentang analisis faktor-faktor yang 3. Stevens GA, Finucane MM, De-Regil LM, et al.
mempengaruhi kejadian anemia pada remaja putri di . Global, regional, and national trends in
SMA Negeri 3 Kota Bukittinggi menyatakan bahwa haemoglobin concentration and prevalence of
pengetahuan dan asupan zat gizi besi berpengaruh total and severe anaemia in children and
terhadap kejadian anemia pada sisiwi.18 Penelitian pregnant and non-pregnant women for 1995-
serupa juga dilakukan oleh Laksmita dan Yenie (2018) 2011: a systematic analysis of population-
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang representative data. Lancet Glob
signifikan tentang pengetahuan anemia dengan kejadian Health 2013;1:16–25
anemia dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar 2,222. 4. Kassebaum NJ, Jasrasaria R, Naghavi M, et al.
Artinya remaja putri yang memiliki tingkat pengetahuan A systematic analysis of global anemia burden
yang kurang tentang anemia akan beresiko 2,222 kali from 1990 to 2010. Blood. 2014;123(5):615-
mengalami kejadian anemia. 36 624.
5. Balitbangkes RI. Laporan Hasil Riset
SIMPULAN Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta:
Balitbangkes; 2018.
Terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan 6. Al-Jawaldeh A, Taktouk M, Doggui R, et al.
kejadian anemia pada remaja putri. Remaja putri yang Are Countries of the Eastern Mediterranean
memiliki pengetahuan yang baik akan lebih awas dalam Region on Track towards Meeting the World
mencegah terjadinya anemia dibandingkan remaja putri Health Assembly Target for Anemia? A
yang memiliki pengetahuan buruk. Selain itu, faktor Review of Evidence. Int J Environ Res Public
yang mempengaruhi kejadian anemia yakni menstruasi, Health. 2021;18(5):2449.
serta keinginan remaja putri untuk memiliki perut yang 7. Kemenkes RI. Situasi Kesehatan Reproduksi
langsing sehingga berefek pada pemenuhan gizi. Remaja. Infodatin; 2015.
Dampak yang timbul dari anemia yakni kesulitan 8. Mardalena, I. Dasar-Dasar Ilmu Gizi Dalam
berkonsentrasi, sering mengalami kelelahan, mudah Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka baru Press;
capek, lesu, dan keluhan pusing sehingga dapat 2017.
mengganggu produktivitas.

1296
9. Kalsum, U, Raden, H . Kebiasaan Sarapan Pagi Kota Bukittinggi Tahun 2019. Jurnal Public
Berhubungan dengan Kejadian Anemia Pada Health. 2020; 7(2):55-63
Remaja di SMA Negeri 8 Muaro Jambi. Jurnal 19. Gelaw Y, Getaneh Z, Melku M. Anemia as a
Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. 2016; risk factor for tuberculosis: a systematic review
18(1) : 09-18. and meta-analysis. Environ Health Prev Med.
10. Robalo Nunes A, Mairos J, Brilhante D, et al. 2021;26(1):13.
Screening for Anemia and Iron Deficiency in 20. Turner J, Parsi M, Badireddy M. Anemia.
the Adult Portuguese Population. Anemia. [Updated 2021 Apr 19]. In: StatPearls
2020; 2020:1048283. [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
11. Simanungkalit SF,Simarmata OS. Pengetahuan Publishing; 2021 Jan-. diakses
dan Perilaku Konsumsi Remaja Putri yang https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499
Berhubungan dengan Status Anemia. Buletin 994/
Penelitian Kesehatan. 2019; 47(3): 175-182 21. Chaparro CM, Suchdev PS. Anemia
12. Kosasi L, Oenzil F, Yanis A. Hubungan epidemiology, pathophysiology, and etiology
Akitifitas Fisik terhadap Kadar Hemoglobin in low- and middle-income countries. Ann N Y
pada Mahasiswa Anggota UKM Pandekar Acad Sci. 2019;1450(1):15-31.
Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan 22. Scheiner B, Semmler G, Maurer F, et al.
Andalas. 2014; 3(2) : 178-181 Prevalence of and risk factors for anaemia in
13. WHO. Nutritional Anaemias. Report of a patients with advanced chronic liver
WHO Group of Experts. Vol. 503. Geneva, disease. Liver Int. 2020;40(1):194-204.
Switzerland: World Health Organization- 23. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep
Technical Report Series; 1972. Klinis Proses-Proses Penyakit vol. 1 ed. 6.
14. Davidsen L, Kragholm KH, Aldahl M, et al. Jakarta :EGC; 2009.
Long-term impact of baseline anaemia on 24. Amalia A, Tjiptaningrum A. Diagnosis dan
clinical outcomes following percutaneous Tatalaksana Anemia Defisiensi Besi. Majority.
coronary intervention in stable angina. Open 2016; 5(5):166-169
Heart. 2020;7(2). 25. Astutik RY, Ertiana D. Anemia dalam
15. Bakta IM.. Henatologi Klinik Ringkas. Jakarta: Kehamilan. Jember: Pustaka Abadi. 2018;
EGC; 2018. 26. Karna B, Jha SK, Al Zaabi E. Hemoglobin C
16. Retnaninghsih R. Hubungan Pengetahuan dan Disease. [Updated 2020 Nov 16]. In: StatPearls
Sikap tentang Alat Pelindung Telinga dengan [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Pengunaannya pada Pekerja di PT X. Journal of Publishing; 2021 Jan-. tersedia from:
Industrial Hygiene and Occupational Health. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559
2016; 1 (1): 67-82. 043/
17. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Dan 27. Ward PGD, Orchard ER, Oldham S, et al.
Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta; Individual differences in haemoglobin
2012. concentration influence bold fMRI functional
18. Yunita M, Novela V,mawardi. Faktor Kejadian connectivity and its correlation with
Anemia Pada Remaja Putri di SMA Negeri 3 cognition. Neuroimage. 2020;221:117196.

1297
28. Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan Dan 33. Budianto A, Fadhilah N. Anemia pada Remaja
Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014. Putri Dipengaruhi oleh Tingkat Pengetahuan
29. Wawan A, Dewi M. Teori & Pengukuran tentang Anemia. Jurnal Ilmiah Kesehatan.
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia : 2016; 5(5): 689-698
Dilengkapi Contoh Kuesioner. Yoyakarta: 34. Rahayu A, Yulidasari F, Setiawan MI, Ayu
Nuha Medika; 2010. ADS. Implikasi Pemberian Susu Fermentasi
30. Jannah M. Remaja dan Tugas-Tugas Sinbiotik (Lactobacillus plantarum DAD13-
Perkembangan dalam Islam. Jurnal FOS) dengan Asupan Protein, Pengetahuan,
Psikoislamedia. 2016;. 1(1):243-256 dan Penurunan Anemia pada Remaja Putri.
31. Isfandari S, Lolong DB. Analisa Faktor Risiko Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan
dan Status Kesehatan Remaja Indonesia pada Basah. 2021; 6(2)
Dekade Mendatang. Jurnal Kesehatan Badan 35. Ngatu ER. Rochmawati L. Hubungan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Pengetahuan Tentang Anemia pada Remaja
2014; 42(2):122-130 dengan Pemenuhan Kebutuhan Zat Besi Pada
32. Irianti B, Tajmiati A, Astriyani E. Status Siswi SMKN 4 Yogyakarta. Jurnal Kebidanan
Kesehatan Remaja Usia Pranikah Di Wilayah Indonesia. 2015; 6(1):16-26
Puskesmas Urug Dan Karanganyar Kota 36. Laksmita S,Yenie H. Hubungan Pengetahuan
Tasikmalaya (Studi Deskriptif). Jurnal JoMI: Remaja Putri tentang Anemia dengan Kejadian
Journal of Midwifery Information. 2020 Anemia di Kabupaten Tanggamus. Jurnal
;1(1):1-9 Ilmiah Keperawatan Sai Betik.2018; 14(1):104-
107

1298

Anda mungkin juga menyukai