Anda di halaman 1dari 134

PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK MENINGKATKAN

PEREKONOMIAN MASYARAKAT
(Studi Kasus Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten
Pemalang)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

oleh:

EKA PUTRI SINTA


NIM: 2013115077

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN 2022

i
PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
(Studi Kasus Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten
Pemalang)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

oleh:

EKA PUTRI SINTA


NIM: 2013115077

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN 2022

i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : EKA PUTRI SINTA
NIM : 2013115077
Judul Skripsi : PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK MENING-
KATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT (Studi
Kasus Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten
Pemalang)

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini adalah benar-benar hasil

karya penulis, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah penulis sebutkan

sumbernya. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya .

Pekalongan, 20 Juni 2022


Yang menyatakan

Meterai 10000

Eka Putri Sinta

ii
NOTA PEMBIMBING

Aenurofik. M.A.
Jl. Kutilang No. 123 Panjang Wetan Pekalongan

Lamp :-
Hal : Naskah Skripsi Sdri. Eka Putri Sinta.

Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
c.q. Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
PEKALONGAN

Assalamualaikum Wr. Wb.


Setelah diadakan penelitian dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya
kirimkan naskah skripsi Saudari:
Nama : Eka Putri Sinta
NIM : 2013115077
Judul Skripsi : Pengelolaan Dana Desa Untuk Meningkatkan Perekono-
mian Masyarakat (Studi Kasus Desa Tasikrejo Kecamatan
Ulujami Kabupaten Pemalang)
Naskah tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk dapat segera
dimunaqosahkan
Demikian nota pembimbing ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Atas perhatiannya, saya sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. W.b.
Pekalongan, Juni 2022
Pembimbing,

Aenurofik, M.A.
NIP. 19820102 201101 1 001

iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat: Jalan Pahlawan No. 52 Kajen Pekalongan www.febi.iainpekalongan.ac.id

PENGESAHAN
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Pekalongan mengesahkan skripsi saudari:

Nama : Eka Putri Sinta


NIM : 2013115077
Judul Skripsi : Pengelolaan Dana Desa Untuk Meningkatkan Perekono-
mian Masyarakat (Studi Kasus Desa Tasikrejo Kecamatan
Ulujami Kabupaten Pemalang)

Telah diujikan pada hari.............. dan dinyatakan LULUS serta diterima

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E).

Dewan Penguji,

Penguji I, Penguji II,

________________ ______________

Pekalongan, Juni 2022


Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. Hj. Shinta Dewi Rismawati


NIP. 197502201999032001

iv
MOTTO

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu?


Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka
dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan
sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa
derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan
sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik
dari apa yang mereka kumpulkan”.

(Q.S Al Zukhruf: 32)

v
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, karena Anugerah-Mu Ya Allah, Skripsi ini terealisasikan

dan kupersembahkan kepada :

1. Kedua orang tua saya, Bapak Surip Subranto dan Almh Ibu Raminah yang

senantiasa menyayangi saya dan mendoakan saya meskipun ibu tidak bisa

menyaksikan kesuksesanku.

2. Orang tua wali saya, Ibu Supiyah yang selalu senantiasa mendoakan,

mencurahkan kasih sayang yang tiada henti, memberi motivasi dan dengan

sabar menantikan keberhasilan saya, sehingga menghantarkan saya meraih

gelar sarjana.

3. Suami saya Abdul Aziz yang tanpa lelah senantiasa memberikan dukungan

serta senantiasa memberikan suport dan doa-doa paling sempurna bagi saya

untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Anakku Samaira Assyabiya Azizi yang merupakan sumber semangat saya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Teruntuk seluruh keluarga besar saya dan orang-orang sekitar yang selalu

mendukung saya.

6. Teruntuk seluruh sahabat saya mbak Datun, Sarah, Nina, mbk Tri, Cindy,

semua teman-teman saya, serta teman seperjuangan Ishmah dan yang lainnya

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dan

memberi dukungan.

vi
ABSTRAK

EKA PUTRI SINTA. Pengelolaan Dana Desa Untuk Meningkatkan


Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami
Kabupaten Pemalang).

Penggunaan dana desa harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya


dengan memprioritaskan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
desa yang bersifat mendesak untuk dilaksanakan, serta lebih dibutuhkan dan
berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar masyarakat desa. sejalan
dengan tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Tujuan penelitian
ini adalah 1) untuk mengetahui manajemen dana yang telah dilaksanakan apakah
sudah sesuai dengan ketetapan pemerintah yang berlaku di desa Tasikrejo Ulujami
Pemalang; 2) untuk mengetahui beberapa dampak perekonomian diterima oleh
masyarakat desa sekitar dengan adanya dana desa di Tasikrejo kecamatan Ulujami
kabupaten Pemalang; 3) untuk mengetahui strategi apa yang digunakan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat dalam pengelolaan dana desa di desa
Tasikrejo kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Proses analisa data dilakukan mulai dari pengumpulann data, editing
(pemilahan), dan pengecekan keabsahan data menggunakan metode trianggulasi
data.
Hasil penelitian menunjukkan 1) Pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo
Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang dilakukan sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa. dengan menggunakan asas-asas seperti transparan, akuntabel, partisipatif,
tertib dan disiplin anggaran. Dalam melaksanakan kegiatan pengalokasian dana
desa aparatur desa Tasikrejo pertama-tama melakukan musyawarah bersama
masyarakat desa Tasikrejo untuk menentukan rencana pembangunan desa sesuai
dengan kebutuhan masyarakat desa Tasikrejo; 2) Adanya dana desa yang
direalisasikan dalam kegiatan pembangunan dapat membantu pemerintah desa
dalam mengurangi kemiskinan di desa Tasikrejo, hal ini dikarenakan semua proyen
pembangunan dibangun oleh masyarakat desa Tasikrejo tersebut. Maka dari itu
masyarakat dapat manambah penghasilannya. Dan pengelolaan dana desa di Desa
Tasikrejo dapat dikatakan sudah meningkatkan perekonomian masyarakatnya; 3)
Pemerintah Tasikrejo juga membangun pembangunan non fisik berupa
pemberdayaan masyarakat dengan mendirikan BUMDes yang berupa industri kecil
makanan abon ikan bandeng, industri kecil makanan jamur krispi, dan usaha
potokopian yang dapat dijalankan oleh pemerintah desa dan sebagian masyarakat
desa Tasikrejo.

Kata Kunci : Pengelolaan Desa, Perekonomian Masyarakat.

vii
ABSTRACT

EKA PUTRI SINTA. Management of Village Funds to Improve Community


Economy (Case Study in Tasikrejo Village, Ulujami District, Pemalang
Regency)

The use of village funds must provide the maximum benefit by prioritizing
development activities and village community empowerment that are urgent to
implement, as well as more needed and directly related to the interests of the
majority of village communities. in line with the goals of development and
empowerment of rural communities. The objectives of this study are 1) to
determine whether the fund management that has been implemented is in
accordance with the government regulations in force in the village of Tasikrejo
Ulujami Pemalang; 2) to find out some of the economic impacts received by the
surrounding village community with the existence of village funds in Tasikrejo,
Ulujami sub-district, Pemalang district; 3) to find out what strategies are used to
improve the community's economy in managing village funds in Tasikrejo village,
Ulujami district, Pemalang district.
This study uses a qualitative approach with descriptive analysis method. Data
collection techniques were carried out by interview, observation and
documentation. The data analysis process was carried out starting from data
collection, editing (sorting), and checking the validity of the data using the data
triangulation method.
The results showed 1) The management of village funds in Tasikrejo Village,
Ulujami District, Pemalang Regency was carried out in accordance with the
Regulation of the Minister of Home Affairs Number 113 of 2014 concerning
Village Financial Management. by using principles such as transparent,
accountable, participatory, orderly and budgetary discipline. In carrying out village
fund allocation activities, the Tasikrejo village apparatus first conducts
consultations with the Tasikrejo village community to determine a village
development plan according to the needs of the Tasikrejo village community; 2)
The existence of village funds that are realized in development activities can help
the village government in reducing poverty in the village of Tasikrejo, this is
because all development projects are built by the people of the village of Tasikrejo.
Therefore, people can increase their income. And the management of village funds
in Tasikrejo Village can be said to have improved the economy of the community;
3) The Tasikrejo government also builds non-physical development in the form of
community empowerment by establishing BUMDes in the form of a small milkfish
floss food industry, a small crispy mushroom food industry, and a photocopying
business that can be run by the village government and some Tasikrejo village
communities.

Keyword : Village Management, Community Economy


.

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.
atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengelolaan Dana Desa Untuk Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami
Kabupa-ten Pemalang)” dengan baik walaupun tidak lepas dari hambatan-
hambatan yang merintangainya. Shalawat dan salam tidak lupa kami haturkan
kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Penulisan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Pekalongan. Selanjutnya tak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.A. Rektor Institut Agama Islam Negeri
Pekalongan;
2. Dr. Hj. Shinta Dewi Rismawati., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Pekalongan;
3. Dr. Tamamudin, M.M., selaku Wakil Dekan bidang Akademik dan
Kelembagaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan;
4. Muhammad Aris Syafi'i, M.E.I. selaku ketua Program Studi Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan;
5. Happy Sista Devy, SE. M.M. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan;
6. Aenurofik, M.A. selaku dosen Pembimbing;
7. Siti Aminah Caniago, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA);
8. Kepala Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang yang telah
memberikan izin untuk mengadakan penelitian;

ix
9. Segenap dosen dan staf Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Pekalongan yang dengan ikhlas dan ridha mentransfer
ilmu pengetahuannya serta memberikan pelayanan yang baik kepada penulis;
10. Semua pihak yang tidak disebutkan di atas yang telah memberikan seluruh
bantuan kepada penulis selama menyelesaikan studi.
Kiranya tiada ungkapan yang paling indah yang dapat penulis haturkan
selain iringan do’a Jazakumullahu Khoirol Jaza’,semoga bantuan dukungan yang
telah diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Aamin.
Penulis menyadari tiada gading yang tak retak, begitupun kiranya tesis ini masih
jauh dari sempurna, sumbang pikir dan koreksi sangat bermanfaat dalam
menyempurnakan tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak. Aamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekalongan, 17 Juni 2022


Penulis,

EKA PUTRI SINTA


NIM. 2013115077

x
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ ii
NOTA PEMBIMBING ………………………………………............. iii
PENGESAHAN…………………………………………........................ iv
MOTTO .................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ................................................................................... vi
ABSTRAK................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR……………………………………………….…. ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………. xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................
B. Rumusan Masalah …………..............................................
C. Batasan Masalah .................................................................
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengelolaan ........................................................................
B. Dana Desa ..........................................................................
C. Pengelolaan Dana Desa .....................................................
D. Desa ...................................................................................
E. Perekonomian Masyarakat ................................................
F. Telaah Pustaka .................................................................
G. Kerangka Berpikir ............................................................

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian .................................................................
B. Pendekatan Penelitian .......................................................
C. Tempat Penelitian ..............................................................
D. Subjek Penelitian dan Sampel ............................................
E. Sumber Data ......................................................................
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................
G. Teknik Keabsahan Data .....................................................

xi
H. Metode Analisis Data ........................................................

Halaman

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................
B. Pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo Kecamatan
Ulujami Kabupaten Pemalang ...........................................
C. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa
Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang ........
D. Pembahasan ......................................................................

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................
B. Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 ..............................................................................................
Lampiran 2 ..............................................................................................
Lampiran 3 ..............................................................................................
Lampiran 4 ..............................................................................................
Lampiran 5 ..............................................................................................
Lampiran 6 ..............................................................................................

xii
PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman transliterasi yang digunakan dalam penulisan buku ini adalah

hasil Putusan Bersama Menteri Agama Republik Indonesia No. 158 tahun 1987

dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0543b/U/1987.

Transliterasi tersebut digunakan untuk menulis kata-kata Arab yang belum diserap

ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata Arab yang sudah diserap ke dalam bahasa

Indonesia sebagaimana terlihat dalam Kamus Linguistik atau Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI). Secara garis besar pedoman transliterasi itu adalah

sebagai berikut.

1. Konsonan

Fonem-fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan

dengan huruf, sebagian dilambangkan dengan tindividu, dan sebagian lagi

dilambangkan dengan huruf dan tindividu sekaligus. Di bawah ini daftar

huruf Arab dan transliterasi dengan huruf latin.

HurufArab Nama Huruf Latin Keterangan

‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

‫ب‬ Ba B Be

‫ت‬ Ta T Te

‫ث‬ Sas ṡ es (dengan titik diatas)

‫ج‬ Jim J Je

xiii
‫ح‬ Ha ḥ ha (dengan titik dibawah)

‫خ‬ Kha Kh Ka dan ha

‫د‬ Dal D De

zet (dengan titik


‫ذ‬ Zal ẓ
dibawah)

‫ر‬ Ra R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sy esdan ye

‫ص‬ Sad ṣ es (dengan titik dibawah)

‫ض‬ Dad ḍ de (dengan titik dibawah)

‫ط‬ Ta ṭ te (dengan titik dibawah)

zet (dengan titik


‫ظ‬ Za ẓ
dibawah)

‫ع‬ ‘ain ‘ koma terbalik (diatas)

‫غ‬ Gain G Ge

‫ف‬ Fa F Ef

‫ق‬ Qaf Q Qi

‫ك‬ Kaf K Ka

‫ل‬ Lam L El

‫م‬ Mim M Em

‫ن‬ Nun N En

‫و‬ Wau W We

‫ه‬ Ha H Ha

xiv
xv
‫ء‬ hamzah . Apostrof

‫ي‬ Ya Y Ye

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Rangkap Vokal Panjang


َ‫=ا‬a ‫ =َا‬ā

¸‫ = ا‬i ‫ =اَي‬ai ‫ =ي¸ا‬ī


˚‫ =ا‬u ‫ =اَو‬au ‫ =اٌو‬ū

3. Ta Marbutah

Ta Marbutah hidup dilambangkan dengan

/t/Contoh :

~‫مراةخميلة‬ ditulis
mar’atun jamῑlah Ta
Marbutah mati dilambangkan dengan /h/
Contoh :

‫فاطمة‬ ditulis fātimah

4. Syaddad (Tasydid, Geminasi)

Tindividu geminasi dilambangkan dengan huruf yang sama dengan

huruf yang diberi tindividu syaddad tersebut.

Contoh:

Rabbanā Ditulis ‫ربنا‬

al-birr Ditulis ‫ال ب ر‬

xvi
5. Kata Sindividung (Artikel)

Kata sindividung yang diikuti oleh “huruf syamsiah” ditransliterasikan

sesuai dengan bunyinya, yaitu bunyi /I/ diganti dengan huruf yang sama

dengan huruf yang langsung mengikuti kata sindividung itu.

Contoh:

asy-syamsu Ditulis ‫الشمس‬

ar-rajulu Ditulis ‫الرجل‬

as-sayyidah Ditulis ‫السيدة‬

Kata sindividung yang diikuti oleh “huruf qamariyah”

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu bunyi/ I/ diikuti

terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tindividu

sempang.

Contoh:

al-qamar Ditulis ‫القمر‬

al-badῑ’ Ditulis ‫البديع‬

al-jalāl Ditulis ‫الجالل‬

6. Huruf Hamzah

Hamzah yang berada di awal kata tidak ditransliterasikan. Akan

tetapi, jika hamzah tersebut berada di tengah kata atau di akhir kata,

huruf hamzah itu ditransliterasikan dengan apostrof /’/.

Contoh:
Umirtu Ditulis ‫امرت‬

Syai’un Ditulis ‫شيء‬

xvii
1

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Rincian Realisasi APBD Pemerintah Desa Tasikrejo
Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang Tahun
Anggaran 2019 .................................................................
Tabel 1.2 Data pelaksaan BUMDes di Desa Tasikrejo dan
sekitarnya (Desa Kaliprau dan Desa Samong) ..................
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .........................................................
Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk Rinci Menurut Pendidikan dan
Jenis Kelamin Usia Diatas 15 Tahun Desa Tasikrejo
Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang .......................
Tabel 4.2 Data Jumlah Penduduk Rinci Menurut Lapangan Usaha
dan Jenis Kelamin Usia Diatas 15 Tahun Desa Tasikrejo
Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang .......................

xvii
1
2

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................
Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data .................................................
Gambar 3.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data ............................
Gambar 4.1 Peta Wilayah Desa Tasikrejo ............................................
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Tasikrejo
Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. .......................

xviii
3

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian............................................................
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ..........................
Lampiran 3 Pedoman Wawancara ........................................................
Lampiran 4 Transkrip Wawancara .......................................................
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ...................................................
Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup .......................................................

xix
4
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Desa dapat diartikan suatu perkumpulan masyarakat pada lokasi

tertentu untuk dijadikan tempat hidup maupun tempat pemenuhan segala

kebutuhan hidup (Adisasmita, 2010: 28). Masyarakat diartikan sejumlah

makhluk sosial yang bertempat tinggal di antara desa atau kota dan saling

berkomunikasi serta baur membaur antar manusia tersebut. Setiap masyarakat

mempunyai ciri masing-masing untuk dijadikan pegangan setiap

perorangannya, sebagai pembeda antar masyarakat satu dengan masyarakat

lainnya (Soekanto, 2006: 22). Pemerintah desa merupakan pengerus desa atau

pemerintahan desa yang berkaitan pada masyarakat untuk mencapai tujuan

desa bersama. Kepercayaan dari masyarakat juga berkaitan dengan

kesejahteraan desa kemudian pemerintahan yang lebih tinggi lagi juga sangat

penting karena dana tersalur ke desa berasal dari pemerintah daerah dan

pemerintah pusat (Hasil wawancara dengan bendahara desa Tasikrejo).

Desa Tasikrejo merupakan sebuah desa yang berada di kecamatan

Ulujami Kabupaten Pemalang, desa Tasikrejo memiliki batas-batas sebelah

utara berbatasan dengan laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan sungai

Sragi atau desa Blacanan kecamatan Siwalan kabupaten Pekalongan, sebelah

selatan berbatasan dengan desa Samong, dan sebelah barat berbatasan dengan

desa Kaliprau. Desa Tasikrejo merupakan salah satu desa yang berada di

1
2

daerah pesisir dan dapat diakses melalui jalur pantura. Desa Tasikrejo

mempunyai banyak potensi ekonomi yang menjanjikan, antara lain

mempunyai daerah perkebunan melati, mempunyai daerah tambak ikan

bandeng, dan banyaknya industri konveksi yang telah mempunyai cukup

banyak karyawan.

Desa Tasikrejo berpenduduk sebanyak 6.068 jiwa yang terdiri dari

3.024 jiwa laki-laki dan 3.044 jiwa perempuan. Mata pencaharian masyarakat

desa Tasikrejo ialah sebagai petani, industri kecil rumahan seperti konveksi,

warung kelontong, warung makan, dan lain-lain. Selain itu, ada pula sebagian

masyarakatnya yang bekerja merantau ke kota-kota besar. Pada Tahun 2019

pendapatan perkapita penduduk desa Tasikrejo sebesar Rp. 25.000.000 (dua

puluh lima juta rupiah). Dengan rata-ratanya memiliki penghasilan Rp.

2.084.000,- per bulan. Memang dengan penghasilan masyarakat desa

Tasikrejo sebesar itu sebenarnya sudah berada diatas UMR Kabupaten

Pemalang yang kala itu sebesar Rp. 1.718.000,- .

Pada Tahun 2019 di Desa Tasikrejo mendapatkan dana desa sebesar Rp.

2.437.929.438,- yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat. Berikut disajikan mengenai keuangan Desa Tasikejo Kecamatan

Ulujami Kabupaten Pemalang berdasarkan data keuangan desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang sebagai berikut:


3

Tabel 1.1
Rincian Realisasi APBD Pemerintah Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami
Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2019

Yang Yang Sisa


No.
Keterangan Dianggarkan Direalisasikan Lebih/Kurang
(Rp) (Rp) (Rp)
1. Asli Pendapatan Desa 84.550.000 84.550.000 0
2. Dana Desa 1.408.178.120 1.408.178.120 0
Bagi Hasil Pajak dan 35.526.318 35.526.318 0
3.
Retribusi
4. Alokasi Dana Desa 654.675.000 654.675.000 0
Bantuan Keuangan 255.000.000 255.000.000 0
5.
Provinsi
6. Bunga Bank 0 352.545 352.545
Jumlah Pendapatan 2.437.929.438 2.438.281.983 352.545
Belanja Bidang 661.299.137 661.299.137 0
7. Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Belanja Bidang 1.379.942.520 1.379.942.520 0
8. Pelaksanaan
Pembangunan Desa
Belanja Bidang 53.899.976 53.899.976 0
9. Pembinaan
Kemasyarakatan
Belanja Bidang 239.680.600 239.680.600 0
10. Pemberdayaan
Masyarakat
Belanja Bidang 10.000.000 10.000.000 0
Penanggulangan
11.
Bencana, Darurat serta
Mendesak Desa
Jumlah Belanja 2.344.822.233 2.344.822.233 0
Surplus / (Defisit) 93.107.205 93.459.750 (352.545)
12. Penerimaan Pembiayaan 892.795 892.795 0
Pengeluaran atau 70.000.000 70.000.000 0
13.
Pembiayaannya
Pembiayaan Netto (69.107.205) (69.107.205) 0
Silpa/Silpa Berjalan 24.000.000 24.352.545 (352.545)
Sumber: Data Keuangan Desa Tasikrejo Tahun 2019

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pengalokasian dana desa

untuk meningkatkan perekonomian masyarakat menggunkan dana yang

paling banyak yaitu pada poin 9, 10, dan 11. Pengelolaan dana desa untuk
4

meningkatkan perekonomian masyarakat dapat dilakukan melalui pembangu-

nan desa, BUMDes, pendistribusian bantuan tepat sasaran, pemberdayaan

masyarakat dengan membantu pengembangan manusiawi masyarakat yang

lemah, miskin, masyarakat kecil kemudian memberdayakan masyarakat

tersebut secara ekonomi supaya mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan

dasar hidup sendiri. Untuk itu maka dibentuklah BUMDes Tasikrejo pada

tahun 2017. Pembangunan ekonomi merupakan berbagai aktivitas dan

kebijakan pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat,

memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Pengangguran

dapat dikurangi dengan cara memperluas lapangan kerja dan melakukan

pemerataan pendapatan. Pemerataan pendapatan masyarakat untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional yang harapannya untuk

merubah struktur perekonomian yaitu dari struktur perekonomian agraris

yang berbasis pertanian menjadi struktur ekonomi industri, sehingga aktivitas

perekonomian yang dilakukan oleh negara akan beragam dan dinamis.

Tujuan adanya alokasi dana desa dalam peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa

adalah:

1. Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.

2. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat

desa dan pemberdayaan masyarakat.

3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan.


5

4. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam

rangka mewujudkan peningkatan sosial.

5. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

6. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka

pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.

7. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong-royong masyarakat.

8. Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes).(Chandra Kusuma Putra, dkk,volume 1:3).

Hingga saat ini BUMDes Tasikrejo telah mengelola beberapa bidang

usaha seperti usaha fotokopian, industri makanan abon ikan bandeng dan

industri makanan jamur krispi. Berikut ini data-data pelaksanaan BUMDes di

Desa Tasikejo dan sekitarnya:

Tabel 1.2
Data pelaksaan BUMDes di Desa Tasikrejo dan sekitarnya
(Desa Kaliprau dan Desa Samong)

No. Nama Desa Badan usaha milik desa Waktu dibentuk dan
(BUMDes) waktu berjalan
1. Tasikrejo 1. Industri kecil makanan  Januari 2017
(abon ikan bandeng). sampai sekarang.
2. Indrustri kecil makanan  Mei 2017 sampai
(jamur krispi). sekarang.
3. Usaha fotokopian.  September 2018
sampai sekarang.
2. Kaliprau 1. Pantai Indah Kaliprau  Januari 2019
2. Kedai Kopi Jasmin sampai sekarang.
 Februari 2020
sampai sekarang.
3. Samong 1. Jual Beli Pertanian  April 2017
sampai sekarang.
Sumber: data informasi BUMDes milik masing-masing desa.
6

Menurut data di atas, ternyata BUMDes Tasikrejo memiliki

keunggulan jika dibandingkan dengan dua desa di sekitarnya, yakni

mempunyai jenis usaha yang lebih beragam. Dengan adanya BUMDes

memberikan banyak kesempa-tan bagi masyarakat desa untuk sedikit demi

sedikit meningkatkan perekono-miannya, seperti adanya lapangan pekerjaan

bagi masyarakat yang pengang-guran, membantu petani ikan bandeng

menyetok ikan bandeng untuk dijadikan abon ikan bandeng, meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, dan memberikan dampak langsung terhadap

ekonomi desa.

Pertumbuhan ekonomi desa Tasikrejo juga dipengaruhi oleh pertumbu-

han hasil pertanian yaitu perkebunan melati ditambah dengan adanya

pengelolaan dana desa yang baik sehingga dapat memajukan desa serta dapat

sedikit demi sedikit meningkatkan perekonomian masyarakat dan

mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Seperti pada jurnal penelitian yang

dilakukan oleh Egidius tahun 2019 (Egidius, 2019: 1). yang berjudul

“Eksistensi badan usaha milik desa dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat di desa Subun bestobe kecamatan Insana Barat” yang hasilnya

menunjukkan bahwa kehadiran BUMDes Tulus sangat membantu masyarakat

dalam meningkatkan kesejahteraan khususnya dalam menahbah pendapatan

masyarakat. kemudian jurnal penelitian yang dilakukan oleh Abdul Karim

tahun 2019 (Karim, 2019: 1) yang berjudul “Peningkatan ekonomi desa

melalui Badan usaha milik desa (BUMDes)” hasilnya menunjukkan bahwa

BUMDes menjadi hak desa untuk memanfaatkan aturan UU desa yang


7

memberikan kewenangan kepada pemerintah desa untuk melakukan inovasi

dalam pembangunan desa serta BUMDes menjadi penggerak ekonomi desa

masyarakat yang dikelola secara baik untuk meningkatkan ekonomi

masyarakat desa.

Alokasi dana desa diambil dari 10% dari dana APBD sesuai dengan

Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa maka pembangunan

desa dapat dilakukan dengan dana desa. UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa,

yang berisi komitmen negara melindungi serta memberdayakan desa supaya

berkembang, mandiri, serta demokratis yang berlandasan kuat untuk

menjalankan pembangunan yang menciptakan masyarakat adil dan makmur

sejahtera. Setiap Desa mempunyai pencapaian jangka panjang yang

diharapkan bisa dicapai oleh desa yaitu tersedianya lapangan kerja sebagai

wadah memperoleh pendapatan warga setempat serta memperoleh hasil asli

pendapatan desa yang memadai serta mencukupi (Sholeh dan Rochansjah,

2015: 54).

Pengelolaan dana ditujukan untuk program-program sesuai petunjuk

perkembangan desa, yang meliputi tinggi rendahnya pendidikan, tinggi

rendahnya ekonomi masyarakat, dan tinggi rendahnya kesehatan. Di samping

itu pemerintah desa harus melakukan pemerataan pembangunan agar

pertumbuhan ekonomi meningkat serta tercapainya stabilitas wilayah aman,

sehat dan dinamis. Hal ini sesuai dengan penelitian yang berbentuk jurnal

dengan judul “Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Peningkatan

Perekonomian Masyarakat Petani di Desa Usapinonot” Hasil penelitian ini


8

menunjukkan bahwa pwngwlolaan ADD di desa Usapinonot telah dilakukan

dengan memperhatikan kesesuaian antara program dengan kebutuhan

masyarakat. untuk terjaminnya seluruh rangkaian program kegiatan

masyarakat dalam pengelolaan ADD maka manajemen pengelolaan kauangan

yang baik dan tepat sesuai anggaran telah ditetapkan. Dan seluruh kegiatan

dilakukan dengan maksimal serta menjamin kepentingan dan kesejahteraan

masyarakat (Agrimor, 2017).

Penggunaan dana desa harus memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya dengan memprioritaskan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat desa yang bersifat mendesak untuk dilaksanakan, serta lebih

dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar

masyarakat desa. sejalan dengan tujuan pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat desa, maka kegiatan yang dibiayai dana desa dipilih harus

dipastikan kemanfaatannya untuk:

1. Meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan kebudayaan

2. Meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan ekonomi keluarga

3. Meningkatkan penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan warga

miskin di desa.

Namun pada kenyataannya, pengelolaan dana desa untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat sering kali terjadi berbagai kendala

karena kurangnya empati dari masyarakat, misalnya ada sebagian warga yang

tidak ikut serta gotong royong dalam pembangunan jalan di sekitar desa

tasikrejo dikarenakan ada pekerjaan lain, kurangnya pengetahuan masyarakat


9

dalam menggunakan jalan yang sudah diperbaiki sebagai sarana masyarakat

dalam meningkatkan perekonomiannya. Tetapi sedikit semi sedikit

masyarakat sudah bisa memanfaatkan jalan yang sudah dibangun untuk

berjualan makanan atau minuman di pinggir-pinggir jalan untuk sedikit

menambah penghasilan agar dapat meningkatkan perekonomiannya (Hasil

wawancara dengan kepala desa). Dibeberapa daerah, banyak pemerintah desa

yang tidak melaksanakan apa yang sudah diamanatkan melalui dana desa.

Sesuai dengan pernyataan Instutate for Development of Economics and

Finance (INDEF) dapat dikatakan belum meratanya tingkat ekonomi yaitu

dikarenakan adanya ketidak seimbangan antara pembangunan infrastruktur

dengan kualitas SDM, serta sumber energi yang masih terpusat.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin meneliti mengenai

permasalahan yang ada di Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten

Pemalang dari segi pengelolaan dana desa atau menejemen keuangan desa

dan dampak ekonomi yang dapat dirasakan oleh masyarakat desa Tasikrejo

dari segi peningkatan perekonomiannya. Adapun Judul yang diinginkan

penulis sebagai kelanjutan dari penulisan ini yaitu “Pengelolaan Dana Desa

Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang)”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai penjelasan yang disampaikan melalui latar belakang, sehingga

tersusun rumusan masalahnya antara lain:


10

1. Bagaimana pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami

Kabupaten Pemalang?

2. Dampak ekonomi apa saja yang diperoleh masyarakat Desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang dengan adanya dana desa?

3. Strategi apa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dalam

pengelolaan dana desa?

C. Batasan Masalah

Agar menjaga fokus penelitian dan menghindari kesalahfahaman

penafsiran terhadap penelitian yang akan dilakukan ini, sehingga ditetapkan

batasan masalah sebagai berikut:

Penelitian ini akan arahkan untuk membahas manajemen keuangan desa

atau pengelolaan dana desa kemudian mengenai dampak peningkatan

ekonomi masyarakat. Adapun masyarakat yang dimaksud yakni warga desa

Tasikrejo kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berikut dapat dikatakan bahwa tujuan penelitiannya adalah sebagai

berikut:

1. Guna mengerti serta mengetahui seperti apa manajemen dana yang telah

dilaksanakan apakah sudah sesuai dengan ketetapan pemerintah yang

berlaku di desa Tasikrejo Ulujami Pemalang.


11

2. Guna mengetahui beberapa dampak perekonomian diterima oleh

masyarakat desa sekitar dengan adanya dana desa di Tasikrejo kecamatan

Ulujami kabupaten Pemalang.

3. Guna mengetahui strategi apa yang digunakan untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat dalam pengelolaan dana desa di desa

Tasikrejo kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang.

Penelitian yang sedang dijalankan diharapkan supaya memperoleh

manfaat diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

Bahwa dari penelitian yang telah dilaksanakan bisa menjadi bahan

kajian suatu upaya untuk manajemen keuangan desa yang sesuai

peraturan pemerintahan daerah maupun pusat.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk warga, agar dijadikan sebuah sumber berita serta sebagai

salah satu bahan masukan terkait pengelolaan dana desa.

b. Bagi pemerintah kelurahan/desa, dapat menjadi bahan referensi

untuk memperbaiki kinerja pemerintahan desa.

c. Untuk penulis, sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang telah

didapatkan di dalam penelitian khususnya tentang pengelolaan dana

desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

d. Untuk mahasiswa, guna menjadi referensi untuk penelitian

selanjutnya.
12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengelolaan

1. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan adalah proses atau cara perbuatan mengelola atau

proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang

lain, proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan

organisasi atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal

yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapai tujuan

(Daryanto, 2017:348).

Sesuai Pemendagri No. 4 Tahun 2007 Pasal 1, manajemen

merupakan rangkaian kegiatan perencanaan, penggunaan, pengawasan

dan pengendalian. Pengertian umum dikatakan suatu seni, keahlian, atau

keterampilan (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007).


13

Pengelolaan diartikan sebagai pengendalian serta pemanfaatan sumber

daya guna menyelesaikan tujuan kerja tertentu. Bisa juga disebut

pengorganisasian serta pengarahan warga untuk menggunakan maupun

memanfaatkan fasilitas material secara efektif guna mencapai tujuan

(Irawan, 2018:188-189).

Menurut Reksopoetranto (2012), manajemen atau pengelolaan

dapat diartikan:

a. Manajemen adalah tugas suatu organisasi untuk mengendalikan

suatu pekerjaan agar semua sumber dana serta daya yang sudah

termiliki oleh organisasi bisa dikelola guna dapat direalisasikan

dengan baik sesuai rencana tujuan.

b. Manajemen adalah dapat dikatakan sebagai suatu keahlian atau seni

beserta serangkaian ilmu menciptakan sebuah rencana,

pengelompokkan, pengkoordinasian dan pengkontrolan serta

pengarahan terhadap manusia dan sumber daya alam agar mencapai

maksud yang sudah ditetapkan.

c. Manajemen dapat dikaitkan sebagai penyelesaian terkait segala

pekerjaan sebuah organisasi dengan usaha bersama.

d. Manajemen ialah tindakan merencanakan, mengorganisasikan, serta

mengewasi segala kegiatan dengan menggunakan ilmu pengetahuan

dengan teratur sesuai harapan organisasi.

Pengelolaan yaitu merencanakan sesuatu sesuai arahan,

penggunaan SDM lainnya supaya tercapai tujuan yang telah ditetapkan.


14

Manajemen keuangan desa merupakan satu kesatuan antara perencanaan,

penganggaran, serta pertanggungjawaban keuangan desa (Muhammad,

2017: 32).

Peraturan Menteri Keuangan No. 49 tentang prosedur

Pengalokasian, Pembagian, Penggunaan, serta penilaian terhadap Dana

Desa pasal 22 ayat 2 yang berisi menjalankan segala sesuatu oleh Dana

Desa diprioritaskan secara teratur memanfaatkan sumberdaya serta bahan

baku setempat (lokal), kemudian diupayakan agar menggunakan pekerja

dari warga setempat.(Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49).

Berdasarkan pegangan (pedoman) pengelolaan Dana Desa bagian yang

tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan Desa dalam APBD, seluruh

penyelenggaraan acara (kegiatan) yang dibiayai Dana Desa

direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka melibatkan

seluruh lapisan masyarakat desa, seluruh kegiatan harus

dipertanggungjawabkan secara administratif, teknis, dan umum. Dana

Desa dipergunakan secara terarah, ekonomis, efisien, efektif, adil, dan

terkendali (Rosnawati, 2015:3).

2. Fungsi-Fungsi Pengelolaan

Terdapat empat fungsi poengelolaan yang sama yakni perencanaan,

pengeorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Adapun penjelasan dari

fungsi-fungsi tersebut adalah:

a. Perencanaan (Planning)
15

Perencanaan mencakup kegiatan pengembilan keputusan, karena

termasuk pemilihan alternatif-alternatif kepuasan. Diperlukan

kemampuan untuk mengadakan visualitas dan melihat kedepan guna

merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa

mendatang (Adisasmita, 2011:11).

b. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan pemeriksaan apakah semua yang terjadi

sesuai dengan rencana yang ditetapkan, intruksi yang dikeluarkan

sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan Henry Fayol (Syafri,

2016: 282).

Pengawasan dalam aturan Islam harus mengikuti aturan-aturan,

kaidah dan petunjuk tertentu yang bertujuan untuk menjaga harta

umum, mengembangkan dan melindunginya, baik dalam

mengumpulkan atau mengeluarkannya dan mengawasinya untuk

mencegah kelalaian, dan membenarkan kesalahan agar harta umum

tetap menjadi sarana untuk mewujudkan kemaslahatan umat secara

menyeluruh (Al-Haritsi, 2016).

c. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan cara untuk dapat membuat sebuah

struktur organisasi yang pas dengan sasaran organisasi, sumberdaya

yang telah dimiliki, dan lingkungan sekitarnya.

d. Pengarahan (Comanding)
16

Pengarahan dapat dilakukan dengan tujuan untuk memberikan

arahan kesemua pekerja guna saling bekerjasama dalam mencapai

tujuan.

3. Prinsip-Prinsip Pengelolaan atau Manajemen

a. Prinsip Pembagian Kerja

Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian

sehingga pelaksanaan kerja berlanjut efektif.

b. Prinsip wewenang dan tanggung jawab

Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan

pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau didampingi

pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggungjawab harus

seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggung

jawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin

kecil wewenang makin kecil pula pertanggung jawaban demikian

pula sebaliknya.

c. Prinsip tata tertib dan disiplin

Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama

karena pada dasarnya tidak telah tersedia orang yang bisa melakukan

pekerjaan dalam keadaan acak-acakan atau tegang.

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang

menjadi tanggungjawab. Disiplin berkaitan erat dengan wewenang.

Apabila wewenang tidak berlanjut dengan semestinya, maka disiplin

akan hilang.
17

d. Prinsip kesatuan komando

Dalam melaksakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan

prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat

dijalankan dengan berpegang pada kebenaran.

e. Prinsip semangat kesatuan

Setiap karyawan harus mempunyai semangat kesatuan, yaitu rasa

senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja

sama yang berpegang pada kebenaran.

f. Prinsip keadilan dan kejujuran

Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk sampai

tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan

moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran

harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan mempunyai

wewenang yang paling besar.

Pengelolaan keuangan alokasi dana desa merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Desa oleh karena itu dalam pengelolaan

keuangan desa harus memenuhi prinsip pengelolaan Alokasi Dana Desa

sebagai berikut:

a. Seluruh kegiatan yang didanai oleh Alokasi Dana Desa

direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara terbuka dengan

prinsip dari, oleh da untuk masyarakat.


18

b. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggung jawabkan secara

administratif, teknis, dan hukum.

c. Dana desa digunakan dengan menggunakan prinsip hemat, terarah,

dan terkendali.

d. Jenis kegiatan yang dibiayai melalui dana desa sangat terbuka untuk

meningkatkan sarana pelayanan masyarakat berupa pemenuhan

kebutuhan dasar, penguatan kelembagaan desa dan kegiatan lainnya

yang dibutuhkan masyarakat desa yang diputus kan melalui

musyawarah desa.

e. Dana desa harus dicatat dalam anggaran pendapatan dan belanja desa

dan proses penganggarannya mengikuti mekanisme yang berlaku

(Taher, 2018:10-15).

B. Dana Desa

1. Pengertian Dana Desa

Sumber keuangan dari pemerintah pusat yang sudah tercatatkan di

APBN kemudian ditujukan langsung ke Daerah terkecil atau desa yang

dikirim langsung menuju anggaran pendapatan dan belanja daerah

kabupaten/kota kemudian dimanfaatkan sesuai dengan kepentingan desa

diantaranya dipergunakan untuk pembiayaan, proyek pembangunan,

berbagai kepentingan warga masyarakat serta penyelenggaraan program

memberdayakan masyarakat (Saibani, 2014:4). Dana Desa dialokasikan

oleh pemerintah pusat setiap tahunnya ke pemerintah daerah, penyaluran


19

dana desa merupakan bentuk alokasi transfer dari pemerintah pusat ke

pemerintah daerah. Dana desa akan terus dialokasikan setiap tahunnya

sesuai dengan UU No. 06 Tahun 2014 (Hizkia, 2018).

Undang-Undang Nomor 6/2014 tentang desa dalam mengatur

kewenangan yang ditugaskan berdasarkan hak asal usul, kewenangan

dalam konteks lokal berskala desa, dan kewenangan lainnya sesuai

ketentuan yang ditugaskan pemerintah. Undang-Undang Nomor 6/2014

yang membahas desa sebagai instrumen relatif baru dikeluarkan oleh

pemerintah yang ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah Nomor

43/2014 yang membahas peraturan pelaksanaan UU Nomor 6/2014 yang

menjelaskan Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 60/2014 yang

menjelaskan dana desa yang bersumber dari APBN (Liliana, 2017).

Pengelolaan Alokasi Dana Desa selayaknya dapat mencerminkan

komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan pemerintahan yang

tidak mengobarkan kepentingan publik (public sphere). Pembangunan

desa selama ini, masih banyak bergantung dari pendapatan asli desa dan

swadaya masyarakat yang jumlah maupun sifatnya tidak dapat diprediksi.

Oleh karena itu untuk penunjang pembangunan diwilayah pedesaan,

pemerintah pusat mengarahkan kepada beberapa kabupaten untuk

melakukan pengalokasian dana desa langsung ke desa ini disebut sebagai

kebijakan alokasi dana desa. Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014

tentang peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 6 tahun 2014

tentang desa telah menetapkan landasan yang jelas dalam penataan


20

pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan desa antara lain

memberikan keleluasaan dalam menetapkan produk pengaturan yang

berkenaan dengan desa. Sesuai ketentuan peraturan pemerintah nomor 43

tahun 2014, desa diberikan kewenangan untuk melaksanakan perannya

dalam mengatur dan mengurus komunitasnya, yang mencakup:

a. Urusan pemerintah yang sudah ada berdasarkan hak dan asal-

usulnya desa.

b. Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan kabupaten atau kota

yang diserahkan peraturannya kepada desa.

c. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan

pemerintah kabupaten atau kota.

d. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan undang-undangan

diserahkan kepada desa.

Dengan demikian, peraturan pemerintah ini mengatakan bahwa

adanya otonomi yang dimiliki oleh desa ataupun dengan sebutan lainnya

dan kepala desa melalui pemerintahan desa dapat diberikan penugasan

ataupun pendeligasian dari pemerintah pusat maupun daerah untuk

melaksanakan urusan-urusan pemerintah tertentu. Disamping itu, setiap

upaya pembangunan dikawasan pedesaan yang dilakukan oleh

pemerintah kabupaten/kota dan atau pihak ketiga harus mengikutsertakan

pemerintahan desa.

Pemberian kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab

dalam peraturan perundang-undangan tersebut, adalah pencerminan


21

proses demokratisi dalam pelaksanaan otonomi desa untuk membantu

pemerintah pusat dalam menyelenggarakan pemerintahan di desa dengan

titik berat kepada pemerintah kabupaten/kota. Pelaksanaan otonomi yang

luas dan nyata tersebut bukan merupakan kelanjutan. Keadaan yang

faktual empiris, merupakan kesinambungan dari pelaksanaan otonomi

desa berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1974 dan bahkan peraturan

sebelumnya. Tujuan kebijakan desentralisasi yang tersirat dalam undang-

undang tersebut adalah mewujudkan keadilan antara kemampuan dan hak

desa, peningkatan pendapatan asli desa dan pengurangan subsidi dari

pusat, mendorong pembangunan desa sesuai dengan aspirasi masing-

masing desa (Shiddiq, 2018).

2. Sumber Dana Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 60 / 2014 Tentang Dana Desa

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pada ayat

pasal yang sudah diamandemen di Peraturan Pemerintah Nomor 168

tahun 2014 ke 11 ayat 2 sudah dipertimbangkan, dirumuskan dalam

pengalokasian dana desa menyatakan bahwa dana desa dialokasikan

secara berkeadilan berdasarkan:

a. Alokasi dasar

Alokasi dihitung sesuai jumlah penduduk, angka kemiskinan,

luas wilayah, dan tingkat geografis desa setiap kabupaten/kota.


22

Penetapan besarnya Alokasi Dana Desa dari pemerintah

kabupaten /kota kepada pemerintah desa didasarkan atas beberapa

ketentuan sebagai berikut:

1) Dari hasil pajak daerah kabupaten/kota paling sedikit 10% untuk

desa diwilayah kabupaten/kota yang bersangkutan sebagaimana

UU No.34 tahun 2000 tentang perubahan atas UU No.18 tahun

1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

2) Dari retribusi kabupaten/kota yakni hasil penerimaan jenis

retribusi tertentu daerah kabupaten/kota bagi desa, sebagaimana

diamanatkan dalam UU No.34 tahun 2000 tentang perubahan

atas UU No.18 tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi

daerah.

3) Bantuan keuangan kepada desa yang merupakan bagian dari

dana pemerintah keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh

kabupaten/kota antara 5% sampai 10%. Persentase yang

dimaksud tersebut diatas tidak termasuk dana alokasi khusus.

b. Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa yang bersumber dari APBN

Mekanisme penyaluran terbagi menjadi 2 (dua) tahap yakni

tahap transfer APBN dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke

Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan tahap transfer APBN dari

RKUD ke kas desa. Tata cara pencairan dana serta penyaluran

Alokasi Dana Desa sesuai peraturan yang ditetapkan (Laporan hasil


23

kajian pengelolaan keuangan desa: alokasi dana desa, deputi bidang

pencegahan KPK, 2015).

1) Pencairan diadakan secara bertahap dengan presentase tertentu

sesuai ketetapan.

2) Pencairan pertama diajukan oleh Kepala Desa kepada Bupati

melalui Camat desertai kelengkapan administrasi yang

ditentukan.

3) Pencairan tahap kedua, dilakukan apabila penggunaan pada

pencairan pertama sudah dipertanggung jawabkan baik secara

administratif, secara teknis serta secara hukum.

4) Pencairan baik tahap pertama maupun kedua dilakukan dengan

pemindah bukuan dana dari kas daerah ke rekening kas desa.

5) Penyaluran Alokasi Dana Desa dari kas desa kepada pelaku

aktivitas (pemimpin pelaksana kegiatan) dilakukan melalui

prosedur sebagai berikut:

a) Bendahara desa mengajukan Surat Permintaan Pembayaran

(SPP) kepada Kepala Desa melalui Sekretaris desa yang

dilampiri dengan Rencana Kebutuhan Desa (RKD) dan

bukti-bukti pengeluaran dana sebelumnya.

b) Sekretaris desa melakukan verifikasi (penelitian) berkas

kelengkapan SPP dan apabila telah dinyatakan lengkap,

sekretaris desa menerbitkan Surat Perintah Membayar

(SPM) yang ditandatangani oleh Kepada Desa. Bendahara


24

desa setelah menerima SPM dan surat rekomendasi Camat

mencairkan kepada pemegang kas desa pada bank yang

ditunjuk.

c) Dana yang telah dicairkan oleh bendahara desa dibukukan

kedalam Buku Kas Umum (BKU), selanjutnya diserahkan

kepada pemimpin kegiatan disertai dengan bukti

penerimaan.

Penyaluran Dana Desa di Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami

Kabupaten Pemalang dilakukan secara bertahap pada tahun anggaran

berjalan dengan ketentuan:

1) Tahap pertama pada bulan April sebesar 40%

2) Tahap kedua pada bulan Agustus sebesar 40%

3) Tahap ketuga pada bulan November sebesar 20%. (riyan edi

purnomo, kaur umum desa Tasikrejo).

Dalam pemberian Dana Desa kepada Desa harus melalui

mekanisme sebagai berikut:

1) Desa menyusun program secara pertisipatif melalui Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa.

2) Desa menyusun rencana anggaran.

3) Desa mewujudkan program dan anggaran.

4) Penyaluran dana desa.

Pada pasal 100 PP Nomor 43 / 2014 tentang pendanaan desa,

bahwa pemakaian dana desa 30% dimanfaatkan untuk operasional


25

desa dan 70% disalurkan ke berbagai program kemasyarakatan,

memberdayakan rakyat serta membangun desa. Kemudian PP No.

60/2014 Jo. PP No. 22/2015 mengatur pendistribusian dana desa

berdasarkan 4 (empat) bidang yakni penyelenggaraan pemerintahan

desa, pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan

kemasyarakatan. Keutamaan penggunaan dana desa yakni

pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat (Aziz, 2016: 204-

205).

Penggunaan dana desa dilakukan melalui pemantauan dari

bupati, pemda, dan pusat (Kementerian Perdagangan, Kementerian

Keuangan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi). Bupati memiliki tugas untuk memastikan dan

menghindari penundaan dana desa yang disalurkan untuk setiap

desa. Pemda berfungsi untuk memastikan dan mengetahui bahwa

dana desa disalurkan tepat waktu dan dalam jumlah yang tepat. Dan

yang terakhir Pusat bertugas untuk mengetahui pemanfaat dana desa

melalui program yang dilakukan oleh desa. setelah dana desa

dicairkan setiap desa dapat menjalankan program-program yang

sudah dirancang sebelumnya. Sesuai dengan amanat permendes yang

menyebutkan bahwa dana desa diprioritaskan untuk menbiayai

belanja pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

efektivitas penggunaan dana desa di Desa Tasikrejo selalu dievaluasi

setiap tahun sekali dari program yang dijalankan.


26

Dana desa tidak boleh dipergunakan untuk:

1) Pembanguna atau perbaikan kantor Desa atau Balai Desa

2) Operasional pemerintah desa termasuk pengadaan sarana dan

prasarana kantor Desa (komputer dan alat tulis kantor)

3) Biaya perjalanan dinas pemerintah desa dan BPD

4) Biaya penyelenggaraan pemilihan kepala Desa

5) SILTAP, gaaji, tunjangan maupun honorarium pemerintah Desa

dan BPD serta insentif bagi lembaga kemasyarakatan dan

lembaga adat

6) Kegiatan pembangunan yang menjadi kewenangan pemerintah

Kabupaten/Kota dan atau pemerintah, misalnya pembangunan

jalan kabupaten, pembangunan gedung sekolah (SD, SMP,

SMA, SMK)

7) Pembayaran premi BPJS dan BPJK Aparatur Desa

8) Pembelian lahan untuk kantor desa

9) Pengadaan tanah dan sekaligus pembangunan rumah ibadah

10) Biaya kegiatan keagamaan

11) Beasiswa sekolah/kuliah bagi aparatur Desa

12) Dan honor untuk pegawai atau pejabat kecamatan, kabupaten/

kota, Provinsi dan Pemerintah (Hizkia, 2018).

Pemberian Dana Desa merupakan stimulasi bagi kemandirian

masyarakat desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

dalam melakukan pembangunan di wilayahnya. Alokasi dana desa


27

juga dimaksudkan untuk membiyai sebagian program pemerintah

desa dalam melaksankan kegiatan pemberdayaan dan kelembagaan

desa, pemberian tunjangan aparatur pemerintah desa serta pemberian

dana pembangunan infrastruktur pedesaan. untuk melaksanakan

kewenangan tersebut pemerintah desa memiliki sumber-sumber

penerimaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan yang

dilakukannya. Salah satu hal yang paling penting untuk

diperhatiakan dalam mendukung proses pelaksanaan pembangunan

disetiap desa adalah adanya kepastian keuangan untuk pembiayaan.

Salah satunya adanya penerimaan Dana Desa.

Dana desa yang digunakan untuk belanja operator operasional

desa yaitu untuk membiayai kegiatan penyelenggaraan pemerintah

desa dengan prioritas sebagai berikut (Peraturan Menteri Dalam

Negeri No 21 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah):

1) Untuk pembiayaan pembangunan desa.

2) Untuk pemberdayaan masyarakat.

3) Untuk memperkuat pelayanan publik di desa.

4) Untuk memperkuat partisipasi dan demokrasi desa.

5) Untuk tunjangan aparat desa.

6) Untuk tunjangan Badan Permusyawaratan Desa.

7) Untuk operasional pemerintah desa.


28

8) Tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik atau kegiatan

lainnya yang melanggar hukum.

Bagian belanja pemberdayaan masyarakat digunakan untuk

(Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun 2011 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah):

1) Biaya perbaikan sarana publik dalam skala kecil atau sarana

perekonomian desa seperti pembuatan jalan, irigasi, jembatan

dan lain-lain.

2) Modal usaha masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa.

3) Biaya untuk pengadaan ketahanan pangan.

4) Perbaikan lingkungan dan pemukiman.

5) Teknologi tepat guna.

6) Perbaikan kesehatan dan pendidikan.

7) Pengembangan sosial budaya.

8) Dan sebagainya yang dianggap penting.

C. Pengelolaan Dana Desa

1. Pengelolaan Dana Desa

Dilakukan melalui pembangunan fisik maupun bukan fisik.

Pengetahuan serta kesadaran warga cukup berkembang dalam

penggunaan Dana Desa sehingga perekonomian masyarakat meningkat.


29

Tahap perencanaan diawali acara musyawarah desa oleh pemerintah

desa, BPD, wakil tokoh masyarakat dan masyarakat setempat. Seluruh

peserta berhak mengajukan usulan atau saran, serta kritikan mengenai

rencana sasaran desa maupun anggaran belanja dan pendapatan desa

(APBDes).

Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah melalui

mufakat dan suara terbanyak. Hasil musyawarah yaitu adanya

kesepakatan dituangkan dalam keputusan hasil musyawarah dijadikan

dasar oleh badan permusyawaratan desa (BPD) dan pemerintah desa

dalam menetapkan kebijakan pemerintah desa. Rencana anggaran biaya

(RAB) menjelaskan proyeksi pendapatan, alokasi belanja desa, sumber

serta pemakaian pembiayaan disertai dasar pengalokasian dana pada

setiap renana kerja.

Sesuai dengan PP No. 60/2014 dan Peraturan Menteri Desa PDTT

No. 5/2015 jo No. 21/2015:

a. Dana Desa diprioritaskan untuk mendanai pembangunan Desa dan

pemberdayaan masyarakat yang menjadi kewenangan dan tanggung

jawab desa.

b. Dana Desa diutamakan untuk mendanai kegiatan yang bertujuan

meningkatkan kapasitas warga atau masyarakat Desa dalam

pembangunan wirausaha, peningkatan pendapatan, serta perluasan

skala ekonomi individu warga atau kelompok masyarakat dan Desa.


30

c. Memberikan pelayanan dan dukungan pemberdayaa untuk kaum

miskin bukan dalam bentuk santunan cuma-cuma, tetapi dengan pola

dana bergulir.

d. Dana Desa diutamakan untuk membiayai kepentingan Desa dan

masyarakat Desa, bukan kepentingan orang perorang.

e. Dana Desa diutamakan untuk membangun sarana dan prasarana

dasar (infrastruktur) untuk keperluan mendukung transportasi, irigasi

dan sanitasi, pelayanan dasar, ketahanan pangan, energi dan

pengembangan ekonomi.

f. Dana Desa diutamakan untuk mengembangkan potensi dan aset

budaya dan ekonomi Desa.

Konsekuensi logis adanya kewenangan dan peran penting dari

desa adalah tersedianya dana yang cukup. Salah satu sumber pendapatan

desa yang ditetapkan dalam undang-undang nomor 23 tahun 2014

tentang pemerintahan desa adalah bagian dari dana perimbangan

keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota yang

merupakan Alokasi Dana Desa (ADD). Di dalam Islam dikemukakan

prinsip-prinsip tentang pemerintahan, sebagaimana perintah Allah

mengenai ulil amri (penguasa), seperti difirmankan dalam surah An-

Nisa/4: 59 yang berbunyi:


31

“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul


(Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuaasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebuh baik akibatnya.” (QS.An-Nisa/4: 59)

Ayat di atas memerintahkan kaum mukminin agar menaati

putusan hukum dari siapapun yang berwewenang menetapkan hukum.

Secara berurutan dinyatakan Nya; Wahai orang-orang yang beriman,

taatilah Allah dalam perintah-perintah-Nya yang tercantum dalam al-

Qur’an dan taatilah Rasul-Nya, yakni Muhammad saw. dalam segala

macam perintahnya, baik perintah melakukan sesuatu, maupun perintah

untuk tidak melakukannya, sebagaimana tercantum dalam sunnah pnya

yang sahih, dan perkenankan juga perintah ulil amri, yakni yang

berwewenang menangani urusan-urusan kamu, selama mereka

merupakan bagian di antara kamu wahai orang- orang mukmin, dan

selama perintahnya tidak bertentangan dengan perintah Allah atau

perintah Rasul-Nya. Maka jika kamu tarik-menarik, yakni berbeda

pendapat tentang sesuatu karena kamu

tidak menemukan secara tegas petunjuk Allah dalam al- Qur’an, dan

tidak juga petunjuk Rasul dalam sunnah yang shahih, maka

kembalikanlah ia kepada nilai-nilai dan jiwa tuntunan Rasul saw. yang

kamu temukan dalam sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman secara


32

mantap dan besinambung kepada Allah dan hari Kemudian. Yang

demikian itu, yakni sumber hukum ini adalah baik lagi sempurna, sedang

selainnya

buruk-atau memiliki kekurangan, dan di samping itu, ia juga lebih baik

akhiratnya, baik untuk kehidupan dunia kamu maupun kehidupan akhirat

kelak.

2. Asas Pengelolaan Dana Desa

Keuangan Desa dikelola berdasarkan praktik-praktik

pemerintahan yang baik. Asas-asas Pengelolaan Dana Desa sebagaimana

tertuang dalam Pemendagri Nomor 113 Tahun 2014 yaitu antara lain:

a. Transparan

Yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk

mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang

keuangan desa. Asas yag membuka diri terhadap hak masyarakat

untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak

diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan desa dengan

tetap memperhatika ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Akuntabel

Yaitu perwujudan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan

pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan

kebijakan yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan. Asas akuntabel yang menentukan bahwa setiap

kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan


33

desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Pertisipatif

Yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang mengikutsertakan

kelembagaan desa dan unsur mayarakat desa.

d. Tertib dan disiplin anggaran

Yaitu pengelolaan keuangan desa harus mengacu pada aturan atau

pedoman yang melandasinya.

Upaya untuk mewujudkan disiplin anggaran maka dalam

pengelolaan keuangan desa, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur

secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan,

sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi

pengeluaran belanja.

b. Pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya

penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidakm dibenarkan

melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi

kredit anggarannya dalam APB Desa/perubahan APB Desa.

c. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran

yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APB Desa dan

dilakukan melalui rekening kas desa.


34

D. Desa

1. Pengertian Desa

Suatu kumpulan masyarakat yang hidup bersama-sama di suatu

tempat yang cukup luas serta memiliki susunan asli sesuai dengan hak

masing-masing yang bersifat istimewa. Pedoman pemerintahan desa

yang semestinya yaitu keanekaragaman, partisipasi, otonomi, demokrasi,

serta pemberdayaan masyarakat (Widjaja, 2014:3). Secara historis desa

merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat politik dan

pemerintahan jauh sebelum negara indonesia terbentuk. Menurut

Wahjudin Sumpeno, sejarah perkembangan desa di Indonesia telah

mengalami perjalanan yang sangat panjang, bahkan lebih tua dari

republik Indonesia sendiri. Sebelum masa kolonial diberbagai daerah

telah dikenal kelompok masyarakat yang bermukim disuatu wilayah atau

daerah tertentu dengan ikatan kekerabatan atau keturunan.

Desa adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama atau suatu

wilayah, yang memiliki suatu organisasi pemerintahan desa berdasarkan

undang-undang nomor 72 tahun 2005 tentang desa, pasal 6 menyebut

bahwa pemerintah desa adalah penyelenggara urusan pemerintah oleh

pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan

adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan negara kesatuan republik indonesia (Putra, dkk, 2013:

1203-1212).
35

2. Gambaran Umum Desa

Menurut Setiadi dan Kolip (2011), dibawah ini gambaran umum

desa bersifat universal diantaranya:

a. Umumnya Desa terletak sangat dekat dengan wilayah usaha tani.

b. Bertepatan pada wilayah itu, pertanian berperan sebagai sumber

ekonomi yang dominan.

c. faktor penguasaan menjadi penentu corak kehidupan masyarakatnya.

d. sebagian besar penduduknya merupakan penduduk asli desa.

e. Kontrol social bersifat personal atau pribadi dalam bentuk tatap

muka, dan

f. Desa mempunyai ikatan sosial relatif lebih ketat daripada di kota.

Desa sebagai satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal

suatu masyarakat “pemerintahan sendiri” (Setiadi dan Kolip, 2011 :838).

Pemerintah desa secara garis cerita dibentuk oleh masyarakat desa

dengan memilih beberapa orang anggota masyarakat yang dipercaya

dapat mengatur, menata, melayani, memelihara, mempertahankan dan

melindungi berbagai aspek kehidupan mereka. Aspek kehidupan

masyarakat desa biasanya yang umum adalah hukum adat (istiadat)

tertulis maupun tidak tertulis, sosial budaya kemasyarakatan, ekonomi

pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, ketertiban, keamanan

dan pertahanan diri, serta pemerintahan. Pemerintah desa merupakan

bentuk formalisasi organisasi kelembagaan masyarakat desa. Kehadiran


36

pemerintah desa berperan besar sebagai pemenuhan kebutuhan dan

eksistensi masyarakat desa.(Azam Awang,2010:49).

E. Perekonomian Masyarakat

1. Pengertian Ekonomi Masyarakat

Ekonomi masyarakat dapat diartikan sebagai kegiatan ekonomi

yang kebanyakan mengaitkannya dengan keadaan kaum miskin.

Ekonomi masyarakat diartikan sebagai rangkaian kegiatan usaha yang

kebanyakan dari kegiatan usaha dan sebagian besar dari tenaga kerja

pelaku ekonomi (Soetrisno, 2010: 3). Ekonomi kerakyatan diasarkan

pada panasila dan UUD 45 yang bermakna penghidupan layak bagi

kemanusiaan, maka pengertiannya menjadi: “Pembangunan dari, oleh,

dan untuk rakyat dilaksanakan dalam semua aspek kehidupan bangsa.

Ekonomi adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan

produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Ekonomi secara

umum atau secara khusus dalah aturan rumahtangga atau manajemen

rumahtangga. Ekonomi juga dikatakan sebagai ilmu yang menerangkan

cara-cara menghasilkan, mengedarkan, membagi serta memakai barang

dan jasa dalam masyarakat sehingga kebutuhan materi masyarakat dapat

terpenuhi sebaik-baiknya. Kegiatan ekonomi dalam masyarakat adalah

mengatur urusan harta kekayaan baik yang menyangkut kepemilikkan,

serta pengembangan maupun distribusi (Sholahuddin, 2011:3)

Adapun ekonomi masyarakat adalah sistem ekonomi yang berbasis

pada kekuatan ekonomi masyarakat. dimana ekonomi masyarakat sendiri


37

adalah sebagian kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan masyarakat

kebanyakan yang dengan cara swadaya mengelola sumber daya ekonomi

apa saja yang dapat diusahakan, selanjutnya disebut sebagai usaha kecil

dan menengah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, perkebunan,

pternakan, kerajinan, makanan dan sebagainya. Tujuan dari

perekonomian adalah untuk mensejahterakan dan memenuhi kebutuhan

hidup masyarakat, serta mencapai kemudahan dan kepuasan. Dengan

terpenuhinya kebutuhan masyarakat maka akan tercipta kesejahteraan

kelangsungan hidup yang produktif.

Berdasarkan definisi diatas berkesimpulan bahwa tujuan ekonomi

kerakyatan adalah penyediaan lapangan kerja, serta mewujukan taraf

hidup layak warga negara. Dengan demikian perekonomian rakyat

mempunyai misi yang luhur mengupayakan aspek perekonomian bangsa

dan negara. Berdasarkan uraian diatas maka ekonomi masyarakat adalah

sebagian kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan masyarakat

kebanyakan yang dengan cara swadaya pengelolaan sumber daya

ekonomi apa saja yang dapat diusahakan, yang selanjutnya di sebut usaha

kecil dan menengah.

Pemikiran mengenai demokrasi ekonomi serta ekonomi rakyat

tercermin dalam pembangunan nasional berupa pertumbuhan,

pemerataan, serta peranan rakyat menggerakkan ekonomi nasional

tercermin melalui Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD)

dan koperasi. Pengembangan model ekonomi rakyat didasarkan pada


38

pemikiran bahwa sektor usaha swasta lebih dominan mendahulukan

kepentingan kelompok-nya ketimbang segala kepentingan rakyat banyak.

Maka dari itu, sektor swasta mungkin bisa menaikkan pertumbuhan

ekonomi masyarakat namun kurang mampu mencapai sasaran

pemerataan.

Untuk mengatasi masalah kemiskinan diperlukan bantuan dari

pemerintah pusat maupun pemerintah desa dengan cara melalukan sensus

penduduk kembali agar pendistribusian bantuan dana desa dapat

dilakuakan secara tepat atau sesuai sasaran, melalui pengelolaan dana

desa pemerintahan desa mengupayakan peningkatan perekonomian

masyarakat meningkat secara bertahap dan masyarakat juga harus saling

bekerja sama dengan baik dengan memanfaatkan bantuan tersebut

dengan baik serta menjaga lingkungan, dan mampu bekerja sama dengan

pemerintah desa.

Pengembangan basis ekonomi masyarakat dipedesaan sudah sejak

lama dijalankan oleh pemerintah melalui berbagai program. Namum

upaya itu belum membuahkan hasil yang memuaskan sebagaimana yang

diinginkan bersama. Salah satu faktor yang paling dominan adalah

intervensi pemerintah terlalu besar, akibatnya justru menghambat daya

kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam mengelola dan

menjalankan mesin ekonomi di pedesaan. Sistem dan mekanisme

kelembagaan ekonomi di pedesaan tidak berjalan efektif dan berimplikasi


39

pada ketergantungan terhadap bantuan pemerintah sehingga mematikan

semangat kemndirian (Zulkarnaen, 2016:1).

2. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Peningkatan adalah sebuah cara yang dilakukan untuk

mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik

(Moelino, 2018:158). Sedangkan Peningkatan ekonomi masyarakat

merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan oleh pemerintah guna

memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya sehingga tujuan suatu

desa dapat tercapai sesuai dengan visi misi desa tersebut. Peningkatan

perekonomian masyarakat adalah cara atau usaha yang dilakukan oleh

masyarakat dalam mengatur perekonomian rumah tangga untuk menjadi

lebih baik dengan tujuan dapat memenuhi kebutuhan hidup (Humaidi,

2015:1).

Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang untuk

mensejahterakan dirinya, tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan dan

mengorbankan kepentingan orang lain dan masyarakat secara umum.

Dalam Islam, negara berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat

dari ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang

atau dari negara lain. Negara juga berkewajiban memberikan jaminan

sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup secara layak (Nasution, 2006:

27).

3. Strategi Peningkatan Ekonomi Masyarakat


40

Strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat yaitu, antara lain:

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Mengembangkan sistem pendidikan yang sesuai termasuk

yang berorientasi pada keterampilan, mengembangkan sistem

pelatihan diluar lembaga pendidikan, mengembangkan sistem

imbalan dan penilaian prestasi kerja agar pekerja semangat untuk

memperbaiki kualitas diri.

Pengembangan masyarakat yaitu kemampuan suatu negara

atau suatu bangsa untuk terus berkembang baik secara kualitatif atau

kuantitatif yang mencakup seluruh segi kehidupan bernegara dan

bermasyarakat dan karena tidak berkembang hanya dalam arti

peningkatan taraf hidup saja akan tetapi dalam segi kehidupan

lainnya. Manusia bukan hanya makhluk ekonomi, akan tetapi juga

makhluk sosial dan makhluk politik. Oleh karena itu perlu diadakan

perubahan struktur ekonomi dan non ekonomi.

Menurut Supardi (2017: 24) pengembangan masyarakat adalah

suatu proses dimana anggota masyarakat pertama-tama mendiskusi-

kan dan menentukan keinginan mereka kemudian merencanakannya

dan mengerjakan bersama-sama untuk memenuhi keinginan mereka

tersebut. Pengembangan masyarakat juga merupakan suatu gerakan

untuk menciptakan sesuatu kehidupan yang lebih baik bagi seluruh


41

masyarakat dengan berpartisipasi aktif dan inisiatif masyarakat itu

sendiri.

b. Perbaikan infrastruktur

Pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan adalah

upaya peningkatan ekonomi masyarakat. dalam setiap pembangunan

infrastruktur, mulai dari tahap surve, investigasi, mulai desain, tanah,

konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan harus memperhatikan

dan memenuhi aspek-aspek sosial, yang diterima oleh masyarakat

(dapat diterima secara sosial), secara ekonomi menguntungkan

(secara ekonomi layak), dan ramah lingkungan.

Dana desa berfungsi untuk pelaksanaan pembangunan desa

seperti pembangunan infrastruktur desa, pemberdayaan masyarakat

serta pembangunan ekonomi masyarakat desa. pemerintah desa

harus melakukan pemerataan pembangunan agar pertumbuhan

ekonomi meningkat serta tercapainya stabilitas wilayah aman, sehat

dan dinamis.

c. Memajukan potensi desa

Pembangunan nasional mbertujuan untuk mewujudkan

masyarakat yang adil makmur yang berdasarkan Undang-Undang

Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Setelah era sentralisasi

berakhir, masuk pada era desentralisasi yang membuat kabupaten/

kota mempunyai tingkat pemberdayaan yang baik. Pemerintah

mempunyai daya jangkau yang dekat dengan masyarakat lokal yang


42

mempunyai daya wilayah yang cukup untuk memberdayakan sumber

daya lokal. Desa merupakan ujung tombak pembangunan nasional.

Oleh karena itu pemerintah terus berupaya mendorong ekonomi

desa, melalui Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa

desa disarankan untuk memiliki satu badan usaha yang berguna

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan pokok

dan tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan dan

manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai asset

penggerak perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah

BUMDES. Lembaga perekonomian perdesaan sampai sekarang

menjadi bagian penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi

desa.

4. Indikator Perekonomian Masyarakat

Dalam meningkatkan perekonomian masyarakat biasanya terdapat

beberapa indikator yang menjadi suatu patokan dalam menentukan

peningkatan suatu ekonomi masyarakat maupun desa, yang bertujuan

untuk mensejahterakan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat,

serta mencapai kemudahan dan kepuasan. Adapun indikator

perekonomian masyarakat yakni sebagai berikut antara lain:

a. Pendapatan

Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang

maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil

industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang
43

berlaku saat itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan

seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sangat penting

artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara

langsung maupun tidak langsung.

Pendapatan terdiri atas upah, gaji, sewa, deviden, keuntung-

an dan merupakan suatu arus yang diukur dalam jangka waktu

tertentu misalnya: seminggu, sebulan, setahun atau jangka waktu

yang lama. Arus pendapatan tersebut muncul sebagai akibat dari

adanya jasa produktif (produktive service) yang mengalir kearah

yang berlawanan dengan aliran pendapatan yaitu jasa produktif yang

mengalir dari masyarakat kepihak bisnis yang berarti bahwa

pendapatan harus didapat dari aktivitas produktif. Pendapatan

masyarakat dapat digolongkan menjadi dua yaitu: pendapatan

permanen (permanent income) dan pendapatan sementara (transity

income) (Munifa, 2013:6).

b. Kebutuhan

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia

untuk mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan

dan kenyamanan. Kebutuhan merupakan keinginan manusia

terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani

maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada

kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak


44

(tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati,

maka kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas.

Kebutuhan adalah sebuah konstruk yang menunjukkan

“sebuah dorongan dalam wilayah otak” yang mengatur berbagai

proses seperti persepsi, pikiran dan tindakan dengan maksud untuk

mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Sebuah

kebutuhan dapat disebabkan oleh proses internal namun lebih dari

sepuluh destimulasi oleh faktor lingkungan. Secara umum, sebuah

kebutuhan disertai oleh perasaan tertentu atau emosi dan ia memiliki

sebuah cara khusus mengekpresikan dirinya dalam mencapai

resolusi.

c. Mata pencaharian

Mata pencaharian adalah pekerjaan pokok yang dilakukan

manusia untuk hidup dan sumberdaya yang tersedia untuk

membangun kehidupan yang memuaskan (peningkatan taraf hidup)

dengan memperhatikan faktor-faktor seperti pengawasan

penggunaan sumberdaya, lembaga dan hubungan politik. Dalam

perkembangan-nya mata pencaharian seseorang seringkali berubah

baik karena faktor internal, eksternal ataupun kombinasi dari

keduanya (Prambudi, 2010:8).


45

F. Telaah Pustaka

Untuk mendukung penelitian ini, maka tinjauan pustaka penting perannya dalam penelitian ini guna merumuskan kerangka

berpikir dan hipotesis. Tinjauan pustaka ini akan memaparkan beberapa riset terdahulu serta masalah yang diteliti. Adapun

diantaranya:

Tabel 2.1
Penelitian yang dilakukan Terdahulu

No Nama Judul Metode Hasil Perbedaan Persamaan


Penelitian
1. Abu Analisis Jenis pendeka- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penge- Judul dan lokasi Metode penelitian
Masihad Implementasi tan analisis lolaan dari tahap perencanaa, prosedur pelaksa- penelitian sama dan penge-
(2017) Alokasi Dana deskriptif naan, penatausahaan, pelaporan, dan pertang- berbeda dengan lolaan dana desa
Desa (ADD) di penelitian gungjawaban secara garis besar dapat dikatakan penelitian juga sama dengan
Desa Marga kualitatif. telah sesuai pemendagri No. 113 Tahun 2014 sekarang. berpedoman pada
Ayu Kec. sekalipun masih terdapat beberapa hal dalam pemen-dagri
Margasari Kab. perencanaan, pelaksanaan, dan penatausahaan nomer 113 tahun
Tegal Th. 2017 yang belum sesuai target waktu. 2014.
2. Abu Rahum Pengelolaan Jenis pendeka- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penge- Judul dan lokasi
(2017) Alokasi Dana tan kualitatif lolaan ADD dalam pembangunan fisik desa penelitian
Desa (ADD) dan jenis Krayan Makmur sudah terlaksana dengan baik berbeda dengan
guna Pemba- penelitian dan berdasarkan prosedur yang ada, dan segala penelitian
ngunan Fisik lapangan proses yang ada mulai dari perencanaan, pelak- sekarang
Desa Krayan sanaan, penatausahaan, laporan dan penang-
Makmur kec. gungjawaban itu sudah melalui prosedur yang
Long Ikis kab. dilakukan oleh pemerintah desa dengan masya-
Paser rakat adapun faktor pendukung dalam hal
pengelolaan ADD adalah masyarakat ikut

45
46

berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang ada


sehingga jalannya seluruh kegiatan proses
pembangunan ini dilakukan dengan baik.
No Nama Judul Metode Hasil Perbedaan Persamaan
Penelitian
3. Feiby Dampak pro- Jenis pendeka- Hasilnya menunjukkan program dana desa Judul serta Metode penelitian
3 Vencentia gram dana desa tan kualitatif dikecamatan Pineleng berjalan cukup baik, lokasi penelitian sama.
Tangkumah terhadap dan jenis namun untuk kedepannya diperlukan adanya berbeda dengan
at (2017) pening-katan penelitian peningkatan kapasitas dan skill dari aparatur penelitian
pemba-ngunan lapangan pemerintah desa. sekarang
dan eko-nomi di
kec. Pi-neleng
kab. Minahasa.
4. Muhammad Efektifitas dana Jenis pendeka- Hasilnya menyatakan bahwa penggunaan Judul dan lokasi Metode penelitian
Eko desa untuk pe- tan kualitatif alokasi dana desa efektif untuk mengembangkan penelitian sama.
Admojo ngembangan po- dan jenis potensi ekonomi. berbeda dengan
(2017) tensi ekonomi penelitian penelitian
berbasis partisi- lapangan sekarang
pasi masyarakat
di desa Bangun-
jiwo.
5. Depi Strategi penge- Jenis penelitian Hasil penelitian menunjukkan mekanisme
Rahayu lolaan dana desa kuantitatif de- penge-lolaan dana desa yang dilakukan desa
(2017) untuk mening- ngan menggu- Kalikayen sudah sesuai aturan yang ada,
katkan kesejah- nakan analisis perkembangan infrastruktur sudah jauh lebih
teraan masyara- SWOT. baik, dan strategi yang tepat untuk digunakan
kat desa Kalika- dalam pengelolaan dana desa yaitu dengan
yen kabupaten mengefek-tifkan dana-dana bantuan guna
Semarang. meningkatkan perekonomian serta
memanfaatkan SDM yang cukup potensial.
6. Nurul Akuntabilitas Jenis Hasilnya menunjukkan bahwa tahap Judul dan lokasi Metode yang
Hidayah pengelolaan pendekatan perencanaan dana desa pada pemerintah desa penelitian digunakan sama
(2017) dana desa di analisis Wonodadi telah menerapkan prinsip partisipasi. berbeda dengan dengan penelitian
47

desa Wonodadi deskriptif tahap pelaksanaan belum melaksanakan prinsip penelitian yang sekarang.
kec. Ngrayun penelitian transparasi karena pemerintah desa belum sekarang
kab. Ponorogo. kualitatif. bersedia memberikan informasi maupun data
mengenai keuangan desa.
No Nama Judul Metode Hasil Perbedaan Persamaan
Penelitian
7. Yamulia Pengelolaan Jenis Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor- Judul dan lokasi Metode penelitian
Hulu tahun dana desa dalam pendekatan faktor pendukung pengelolaan dana desa dalam penelitian yang digunakan
(2018) pemberdayaan kualitatif dan memberdayakan penduduk desa di desa Tetehosi berbeda dengan sama dengan
masyarakat jenis penelitian Sorowi adalah dukungan untuk kebijakan atau penelitian penelitian yang
desa. lapangan peraturan, sosialisasi, fasilitas dan infrastruktur. sekarang sekarang.
Fakor penghambat adalah sumberdaya manusia
dan kurangnya partisipasi penduduk desa.
8. Marselina Pengelolaan Jenis penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelola- Judul dan lokasi Jenis penelitian
Ara Lili ADD dalam deskriptif an keuangan di Desa Magmagan Karya sudah penelitian sama deskriptif
(2018) upaya mening- kualitatif sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh berbeda dengan kualitatif dan
katkan pemba- pemerintah pusat yang mengacu pada peraturan penelitian ketentuan
ngunan ekonomi Menteri Dalam Negeri nomor 113 tahun 2014. sekarang. pengelolaan sama
masyarakat di Proses penganggaran sudah sesuai dengan mengacu pada
desa Magmagan prosedur perencanaan, pelaksanaan pencairan pemendagri
Karya kecama- dana, penatausahaan, pelaporan pertanggungja- nomer113 tahun
tan Lumur. waban dan publikasi. 2014.
9. Boedijono Efektifitas Metode Hasil penelitian ini secara umum desa yang Judul dan lokasi Sama-sama
(2019) pengelolaan penelitian berada di kabupaten Bondowoso telah penelitian meneliti
dana desa untuk gabungan melakukan pengelolaan keuangan desa secara berbeda dengan mengenai dana
pembangunan kuantitatif dan baik, namun dalam administrasi belum tertib. penelitian desa.
dan pemberda- kualitatif. sekarang
yaan masyarakat
desa di kabupa-
ten Bondowoso.
10. Rouzi Pengelolaan Jenis Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksana- Judul dan lokasi Metode yang
Amsyal dana desa dalam pendekatan an program ADD dalam kegiatan pemberdayaan penelitian digunakan sama
(2020) pemberdayaan analisis masyarakat belum sangat efektif karena tidak berbeda dengan dengan penelitian
48

masyarakat deskriptif sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penelitian yang sekarang.
menurut penelitian masyarakat. kebijakan dalam pengeolaan ADD sekarang
perspektif kualitatif. berpatokan dengan nilai dasar ekonomi yaitu
ekonomi islam. kepemilikan, keseimbangan dan keadilan.
49

G. Kerangka Berpikir

Perekonomian di Desa Tasikrejo perlu mendapat perhatian khusus.

Dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, dukungan keuangan berupa

dana desa oleh pemerintah digunakan untuk pemberdayaan masyarakat dan

mengurangi tingkat kemiskinan dengan meningkatkan perekonomian

masyarakat. Pengelolaan Dana Desa yang tepat akan mewujudkan unsur

pemerataan infrastrutur serta perberdayaan SDM dalam upaya meningkatkan

perekonomian warga.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

UU Nomor 6 Tahun 2014

Dana Desa

Strategi peningkatan
Pengelolaan dana:
perekonomian:
1. Perencanaan dana.
1. Meningkatkan kualitas
2. Pelaksanaan kegiatan.
SDM.
3. Pelaporan serta
2. Perbaikan infrastruktur.
pertanggungjawaban.
3. Memajukan potensi desa.

Dampak ekonomi:

1. Peningkatan perekonomian
masyarakat.
2. Kemaslahatan umat.

49
50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan kali ini yaitu penelitian lapangan (field

research) berarti data diperoleh dari pembelajaran di lapangan dengan

mengamati, menulis, serta mengambil serta menampung sejumlah informasi

dan data yang ditemukan di tempat terjadinya riset atau di lapangan

(Moeleong, 2016: 5). Penelitian kualitatif ini merupakan tata cara penelitian

yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dikatakan responden

secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata yang menghasilkan pemikiran

atau pemahaman terhadap objek atau topik tertentu.

B. Pendekatan Penelitian

Penulis menerapkan jenis pendekatan kualitatif artinya penelitian

menggunakan latar ilmiah. kemudian menafsirkan fenomena yang terjadi

serta menggunakan metode seperti wawancara, pengamatan, serta

dokumentasi. (Moeleong, 2016: 26). Hal ini dilakukan sebagai penyampaian

wawasan. Dalam pendekatan kualitatif perlu adanya pertimbangan. Kualitatif

lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak, yang artinya dalam

metode ini lebih banyak berhadapan dengan data real atau dengan lingkungan

yang mendukung dari suatu judul penelitian. Selain itu kualitatif juga lebih

mendekatkan antara peneliti dengan informan. Sedangkan untuk penelitian

dengan pendekatan deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data dengan cara


51

survey dan wawancara secara langsung atau menjelaskan kata demi kata

sehingga menjadi suatu kalimat dan data yang didapaat mendukung

penelitian. (Moelong, 2016).

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan.

Penetapan lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam

penelitian kualitatif, karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian berarti

objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam

melakukan penelitian. Adapun lokasi penelitian informan dalam penelitian ini

adalah di kelurahan Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten

Pemalang.

D. Subjek Penelitian dan Sampel

Dalam penelitian kualitatif dikenal dengan namanya informan.

Informan adalah orang yang memberikan informasi. Dengan kata lain,

informan dapat dikatakan sebagai responden jika informasi yang diberikan

ketika dipancing oleh peneliti. Informan atau subjek yang dipilih untuk

diwawancarai sesuai dengan tujuan penelitian (Kriyantono, 2018). Informasi

yang menjadi subjek dalam penelitian ini memberikan berbagai informasi

yang diperlukan selama proses penelitian ini dilakukan. Adapun yang

menjadi subjek atau informan dalam penelitian ini adalah perangkat desa

pemerintah desa atau perangkat desa dan masyarakat desa termasuk

didalamnya tokoh masyarakat yang mengerti mengenai dana desa.


52

E. Sumber Data

1. Sumber Data Primer

Data yang didapat langsung dari sumber pengamatan dari

lapangan. Atau data berbentuk verbal atau kalimat secara lisan, gerak-

gerik perilaku subjek terpercaya (informan) yang berkenaan dengan

variabel yang diteliti ( Arikunto,2010: 22).

2. Sumber Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui wawancara, berupa bukti serta

laporan cerita tersusun dalam arsip (data dokumenter) (Nur,2011: 76).

F. Teknik Pengumpulan Data

Sering kali dikatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan

bagian dari metode penelitian berfungsi untuk pedoman/cara guna

memperoleh data penelitian. Berdasarkan judul yang peneliti kemukakan

tersebut, maka akan diperoleh data-data yang diperlukan menggunakan

metode-metode sebagai berikut:

1. Observasi

Metode penelitian dengan mengamati objek langsung maupun

tidak langsung, karena penelitian dapat diamati dari dekat (Azwar,

2019: 72). Metode ini dipergunakan untuk mendapatkan segala data

dari kelurahan yang berkaitan mengenai dana desa beserta


53

pengelolaannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa

tasikrejo kecamatan ulujami kabupaten pemalang.

2. Interview

Metode interview merupakan metode penelitian guna

mendapatkan jawaban dari narasumber melalui tanya jawab. Arti lain

interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan antara pewawancara dan

yang diwawancarai untuk mendapatkan segala info yang diinginkan

(Ali, 2012: 141).

Teknik ini, peneliti mengajukan pertanyaan dengan menggunakan

cara mengajukan beberapa pertanyaan langsung secara lisan, dari yang

sudah dipersiapkan oleh penulis kepada narasumber untuk kemudian

dijawab secara langsung pula. Narasumber yang dijadikan sumber

interview yang bernama Bapak sofiudin selaku kepada desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupten Pemalang. Narasumber yang selanjutnya

yaitu bendahara desa Tasikrejo.

3. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data catatan

kegiatan sumber info dan termasuk buku-buku pendapat teori, serta foto

dukumentasi berkaitan dengan masalah yang dirumuskan (Nawawi,

2018: 17). Penulis menggunakan data pertanyaan mengenai pengelolaan

dana desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa

tasikrejo kecamatan ulujami kabupaten pemalang.


54

G. Teknik Keabsahan Data

Untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat di tanggung jawabkan

kredibilitasnya dapat dilakukan dengan triaangulasi pendekatan. Dalam

membuktikan keabsahan informasi penelitian kualitatif tidak bisa

dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat uji statistik (Ali, 2012:144).

1. Triangulasi dengan sumber data

Membuat perbandingan serta mengecek kepercayaan informasi

yang diperoleh melalui waktu serta cara yang berbeda (Bungin, 2017:

261).

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data

Pemerintah Desa Masyarakat Desa

2. Triangulasi dengan metode

Pengecekan penggunaan metode pengumpulan data, guna menguji

sumber data apakah sumber data ketika di-interview serta di observasi

memberikan informasi yang sama atau berbeda (Bungin, 2017: 265).

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Observasi Wawancara

Dokumentasi
55

H. Metode Analisis Data

Merupakan runtutan alur untuk menyajikan data ke bentuk yang lebih

gampang dibaca dan di interpretasikan. Untuk menganalisis data, maka

peneliti menggunakan metode analisis data kualitatif, yakni setelah data

terkumpul, akan diuraikan dan dijelaskan dengan cara metode deskriptif.

Metode deskriptif merupakan tatacara pemecahan dengan menjelaskan

keadaan subjek objek penelitian (lembaga, masyarakat, dan lainnya).

(Nawawi, 2018:17). Peneliti berusaha untuk memaparkan hal-hal yang

berkaitan dengan sumber masalah mengenai manajemen keuangan desa serta

dampak ekonomi masyarakat di desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami

Kabupaten Pemalang. Menurut analisis lapangan prosedur analisis data

kualitatif sebagai berikut: (Sugiyono,2017: 338).

1. Reduksi data (data reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan berjumlah cukup banyak maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Perlu dilakukan analisis data melalui

reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum hal-hal pokok,

memfokuskan hal penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian

data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas lagi.

2. Penyajian data (data display)

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan

Huberman, menyatakan “the most frequent from of display data for

qualitative research dala in the has been narrative text”. Maksudnya


56

yang paling sering digunakan untuk penyajian data penelitian kualitatif

yaitu dengan teks bersifat naratif (Sugiyono, 2017: 338).

3. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan berubah jika

ditemukan bukti kuat berikutnya. Tetapi jika kesimpulan tahap awal

didukung oleh bukti yang valid serta konsisten saat peneliti kembali,

maka kesimpulan yang kemudian merupakan kesimpulan yang kredibel.

Selama dilapangan, pengambilan kesimpulan terhadap data yang sifatnya

masih belum jelas dan meragukan, maka untuk mendapatkan kesimpulan

yang dapat dijamin kredibilitas dan objektifitasnya peneliti terus

melakukan verifikasi selama penelitian berlangsung.


57

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Desa Tasikrejo

Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami secara astronomi terletak

antara Bujur Timur dan Lintang Selatan (apabila belum diketahui letak

astronomi desa sementara diisi letak astronomi pemalang). Pada jaman

penjajahan Belanda pada tahun1910 di Desa Tasikrejo dihuni oleh

beberapa keluarga itupunberasal dari perantauan, dari desa sekitar seperti

Desa Kaliprau, Padek, Wiyorowetan, Desa Temuireng Kecamatan

Petarukan Kabupaten Pemalang, Desa Pait Kecamatan Siwalan, Desa

Kemplong, Desa Boyoteluk Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan

dan Daerah lain dari Desa Pegunungan. Pada umumnya mereka boro,

baik boro kerja atau karena hubungan lain sehingga mereka menetap di

Desa Tasikrejo.

Sebelum menjadi Desa Tasikrejo semula terbagi menjadi 5 wilayah

Dusun yaitu:

a. Dusun 1 (Karangdempel)

Dusun paling barat disebut dusun karangdempelyang ditikohi

oleh seseorang yang berasal dari Desa Wiyoro Wetan tidak tersebut
58

namanya, sejarah terbentuknya Dusun Karangdempel semula ada

beberapa mayat yang dibuang oleh pengikut belanda didekat desa

kaliprau maupun desa samong, tetapi masyarakat sekitar yaitu

masyarakat desa kaliprau maupun desa samong tidak mau mengakui

dan mengururus mayat tersebut, sehingga ada salah satu warga Desa

Tasikrejo bersedia mengubur dan merawat layaknya keluarga sendiri

sehingga orang tersebut dikasih tanah dan area sawah , sampai

sekarang Dusun tersebut dinamai Dusun karangdempel karena

wilayahnya nempel di Desa kaliprau dan Desa samong.

b. Dusun II (Seceleng Utara)

Adalah dari kata CELENG artinya pada jaman itu di Desa

Tasikrejo banyak binatang celeng (babi hutan) menurut sumber yang

dituakan oleh masyarakat Desa Tasikrejo bahwa di Desa Tasikrejo

merupakan induk dari binatang celeng (babi hutan) merupakan

wilayah desa Tasikrejo yang semula ditokohi oleh seorang perantau

dari luar desa yang dikenal dengan “kyai Gede Cokro Mirudo” dan

istrinya yang berna “Den Ayu Gembung” sekarang terdapat

petilasannya berupa makam kedua orang tersebut di RT. 01 RW.02,

sebelah selatan musholah Baitul Mutaqin.

c. Dusun III (Seceleng Selatan)

Pada mulanya ditokohi oleh seorang dari rantau juga dikenal

dengan nama “Kaki Lengger dan Nini Lengger” konon orang

tersebut cukup disegani oleh masyarakat sekitar karena kesaktiannya


59

yang bisa terbang atau menghilang. Pada jaman itu Hindia Belanda

dikasih kepercayaan untuk memimpin desa seceleng (seceleng

selatan).

d. Dusun IV (Keweto)

Pada waktu itu meliputi Dusun IV (Keweto Kidul dan Keweto

Lor) adapun sebagai tokohnya yaitu Kaki Sibah dan Nini Sibah atau

Syeh Ali Syahid dan Den Ayu Maripah, sebagai petilasannya adalah

makam 2 tokoh tersebut di RT. 02 RW. 05 Dusun Keweto Kidul.

e. Dusun V (Kedung Pedati)

Pada saat itu merupakan wilayah bagian dari Desa Tasikrejo

yang permukaanya sangat rendah, sebab wilayah tersebut dikelilingi

aliran sungai Sragi lama dan penuh dengan binatang air seperti:

mencawak, ular sanca, buaya dan binatang air lainnya. Oleh

masyarakat dukuh keweto wilayah itu digunakan untuk pangonan/

menggembala sapi dan kandangnya ditempatkan disitu juga. Dari

kebiasaan tersebut maka masyarakat dari dukuh keweto ataupun

dukuh lain akhirnya menyebutnya dukuh kedung pedati hingga

sekarang.
60

2. Letak Geografis

Gambar 4.1 Peta Wilayah Desa Tasikrejo

Desa Tasikrejo merupakan salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Letaknya yang

berada dibagian paling timur membuat Desa Tasikrejo berbatasan

langsung dengan wilayah Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan.

Secara lebih rinci, batas-batas wilayah Desa Tasikrejo adalah sebagai

berikut:

Batas sebelah utara : Laut Jawa

Batas sebelah timur : Sungai Sragi/Desa Blacanan Kecamatan Siwalan

Kabupaten Pekalongan
61

Batas sebelah selatan : Desa Samong Kecamatan Ulujami.

Batas sebelah barat : Desa Kaliprau Kecamatan Ulujami.

Desa Tasikrejo terdiri dari lima dusun, yaitu: Dusun

Karangdempel, Dusun Seceleng Utara, Dusun Seceleng Selatan, Dusun

Keweto, dan Dusun Kedung Pedati. Luas wilayah Desa Tasikrejo adalah

239,074 Km2 atau 239,074 Ha terdiri dari tanah sawah seluas 117 Ha,

tanah pertambakan seluas 65 Ha. Adapun secara administratif Desa

Tasikrejo terbagi dalam 5 Dusun dan secara kelembagaan terbagi dalam

6 RW dan 28 RT. Kondisi topografi wilayah Desa Tasikrejo terdiri dari

daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 3-5 meter diatas

permukaan laut. Jenis tanah diwilayah Desa Tasikrejo terdiri dari tanah

liat atau lumpur dan tana pasir-pasir. Pemanfaatan tanah sebagian besar

untuk pertanian seluas 117 Ha atau (48,91%), pertambakan seluas 25 Ha

atau (10,46%), perkebunan melati seluas 22 Ha atau (9,2%) dan selain itu

seluas 75,074 Ha atau (31,38%) digunakan untuk bangunan

perumahan /gedung serta pekarangan, tempat usaha, lembaga pendidikan

dan sposial kemasyarakatan.

Desa Tasikrejo juga memiliki beberapa fasilitas umum seperti

fasilitas peribadatan dan pendidikan. Fasilitas peribadatan terdiri dari 1

Masjid yang berada di Dusun Seceleng Selatan dan 1 Pesantren di Dusun

Keweto dan di masing-masing Dusun juga memiliki Musholah. Di Desa

Tasikrejo juga terdapat fasilitas pendidikan berupa 1 unit Pos PAUD


62

(Pedidikan Anak Usia Dini), 3 unit Sekolah Dasar (SD), 1 unit Madrasah

Ibtidaiyah (MI), 1 Unit Sekolah Menengah Atas (SMP). Fasilitas umum

lainnya berupa kantor kelurahan, lapangan, dan pemakaman umum.

3. Kondisi Ekonomi

a. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Desa Tasikrejo dipengaruhi oleh

pertumbuhan hasil pertanian, industri kecil atau rumahtangga dan

keberadaan perekonomian. Desa Tasikrejo sangat dipengaruhi oleh

keadaan produksi perkebubab melati, dimana hasil produksi melati

merupakan sektor penting dalam menompang kebutuhan atau

penghasilan masyarakat Desa Tasikrejo.

b. Pendapatan perkapita

Pendapatan perkapita (pendapatan setiap orang per tahun)

merupakan salah satu indikator kondisi perekonomian Desa

Tasikrejo. Pendapatan perkapita penduduk Desa Tasikrejo pada

Tahun 2019 sebesar (Rp. 25.000.000,-). Dengan pendapatan

perkapita penduduk tersebut berarti rata-rata penduduk Desa

Tasikrejo memiliki penghasilan Rp. 1.584.000,- per bulan, artinya

sudah lebih tinggi dari UMK kabuipaten Pemalang tahun 2019,

terlebih pada saat industri pasarnya naik dan produksi melati dan

harga masih naik, maka masyarakat Desa Tasikrejo dapat meningkat

kesejahteraannya.
63

c. Potensi unggulan

Beberapa potensi unggulan yang dapat mendukung

pengembangan Desa Tasikrejo meliputi:

1) Industri rumah tangga

2) Industri kecil makanan

3) Peternakan ayam potong

4) Pembuatan batu bata

5) Penggergajian kayu (sawmill)

4. Visi Misi

Visi dari pemerintahan Desa Tasikrejo adalah “Terwujudnya Desa

Tasikrejo yang mandiri, inivatif dan berbasis teknologi informasi”.

Misi Desa Tasikrejo:

a. Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah berbasis potensi

desa.

b. Peningkatan akses kelembagaan ekonomi lokal untuk menumbuhkan

perekonomian masyarakat.

c. Membangun lembaga pengelola dan pengembang ekonomi desa.

d. Membangun organisasi Usaha Ekonomi Desa dengan pelibatan

kelembagaan kemasyarakatan desa.

e. Pengembangan ekonomi kelompok yang mendiri dan berkembang

berbasis Teknologi.

f. Pengembangan kerjasama dengan akademisi, investor dan dunia

usaha lainnya.
64

g. Menciptakan produk unggulan desa yang kreatif, inovatif dan

berdaya saing.

h. Membuat regulasi desa sebagai jaminan keberlanjutan kegiatan

usaha ekonomi.

i. Meningkatkan sarana dan prasarana desa penunjang perekonomian

masyarakat berbasis teknologi dan informasi.

j. Mewujudkan masyarakat desa yang kreatif dan inovatif guna

menghadapi globalisasi melalui teknologi dan informasi.

k. Pembinaan umat dibidang religius untuk mencapaipeningkatan

keimanan dan ketahanan masyarakat melaluiteknologi informasi.

l. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya pada

bidang penguasaan teknologi dan informasi.

m. Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima, cepat dan berbasis

teknologi dan informasi.

5. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tasikrejo

Setiap lembaga memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda.

Struktur organisasi akan mempermudah pimpinan mengawasi

bawahannya dan meminta pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas-

tugasnya, serta untuk memberikan batasan-batasan yang jelas mengenai

tingkat otoritas yang dimiliki setiap tingkat devisi, berikut struktur

organisasi pemerintahan Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten

Pemalang.
65

Gambar 4.2
Struktur Organisasi Pemerintah Desa Tasikrejo
Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

KEPALA DESA

SOPIYUDIN

KASI KASI KASI SEKRETARIS


PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN PELAYANAN DESA
MULYO RIYADI KHAERUL IMAN M. NUROFIK WARSITI

KAUR TU DAN
KADUS III KADUS II KADUS I UMUM
ALFIYAH, A.md.Keb. GHOZALI DARSIPAN IIN ROYANI,
A.Md.Kom.

KAUR KEUANGAN

RIYAN EDI
PURWANTO

KAUR
PERENCANAAN

HADI YWANA,
S.Si, S.Pd.
66

6. Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kemajuan

bangsa, sebab maju atau mundurnya bangsa dapat diukur dari segi mutu

pendidikan bangsa itu sendiri terutama bagi generasi muda, sebab itu

pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hal

ini selaras dengan tujuan peningkatan pengetahuan dalam mengacu

tingkat kemajuan serta proses pembaharuan sehingga tercipta masyarakat

yang cerdas dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat manusia.

Dibawah ini tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan

masyarakat Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

Tabel 4.1
Data Jumlah Penduduk Rinci Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin
Usia Diatas 15 Tahun Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami
Kabupaten Pemalang

Penduduk
No. Pendidikan Jumlah
L P
1. Tidak sekolah 300 589 889
2. Tidak Tamat SD 283 692 975
3. SD 524 609 1.133
4. SLTP 365 540 905
5. SMU/MA 412 415 827
6. SMK 215 397 612
7. Diploma 39 57 96
8. Perguruan Tinggi 43 49 92
67

Jumlah 2.181 3.348 5.529


Sumber: Data Kependudukan Kelurahan Desa Tasikrejo

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui tingkat pendidikan paling

banyak warga desa Tasikrejo yaitu lulusan SD. Dapat dilihat juga

warganya tidak tamat SD dan langsung bekerja. Sementara itu

dibandingkan dengan bersekolah di SMA, para warganya lebih memilih

bersekolah di SMK karena mereka beranggapan dengan bersekolah di

SMK akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Sampai saat ini, hanya

sedikit warganya yang meneruskan hingga ke jenjang perguruan tinggi.

7. Kondisi Agama

Warga Desa Tasikrejo keseluruhan merupakan pemeluk agama

Islam atau muslim. Organisasi yang diikuti oleh keseluruhan warga desa

Tasikrejo yaitu Nahdlatul Ulama (NU) . sebagai penunjang

keagamaannya, di Desa Tasikrejo terdapat 1 unit masjid. Beberapa

kegiatan keagamaan juga rutin diadakan warga desa Tasikrejo. Kegiatan

keagamaan tersebut antara lain tahlilan rutin setiap malam senin dan

malam jum’at, pengajian rutin setiap hari minggu, dan kegiatan IPNU

IPPNU setiap malam kamis bagi para remaja.(wawancara pribadi sekdes

Tasikrejo, 12 April 2021).

8. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Tabel 4.2
Data Jumlah Penduduk Rinci Menurut Lapangan Usaha dan Jenis
Kelamin Usia Diatas 15 Tahun Desa Tasikrejo Kecamatan
Ulujami Kabupaten Pemalang
68

Penduduk
No. Lapangan Usaha Jumlah
L P
1. Pertanian, Perikanan, Kehutanan 1.281 1.203 2.484
2. Pertambangan 2 0 2
3. Industri Pengolahan 5 7 12
4. Listrik, Gas, Air 20 20 40
5. Bangunan/Konstruksi 203 0 203
6. Perdagangan, Rumah Makan,
97 125 222
dan Hotel
7. Perhubungan, Angkutan,
42 15 57
Pergudangan dan Komunikasi
8. Bank, Koperasi, Asuransi dan 1 5 6
Keuangan
9. Jasa-jasa 13 7 20
10. PNS/TNI/POLRI 19 12 31
Jumlah 1.683 1.394 3.077
Sumber: Data Kependudukan Kelurahan Desa Tasikrejo

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan yang paling

banyak menjadi mata pencaharian warga Desa Tasikrejo ada pada

kategori Pertanian, perikanan dan perhutanan. Umumnya mereka bermata

pencaharian sebagai petani padi disawah, petani bunga melati dan petani

tambak.

Kehidupan sosial di Desa Tasikrejo secara umum warganya

seantiasa hidup rukun dan saling tolong-menolong. Setiap hari jum’at

perpekannya selalu rutin diadakan kegiatan kerja bakti membersihkan

selokan-selokan dan lingkungan sekitar yang diikuti oleh kaum laki-laki

untuk kebersihan desa. Apabila ada peringatan hari-hari besar tertentu

seperti hari kemerdekaan, warga desa Tasikrejo juga cukup kompak

untuk turut serta memeriahkannya dengan men gadakan lomba-lomba

dan acara-acara hiburan seperti pengajian umum, orkes, wayang kulit,


69

dan hiburan lainnya. Desa Tasikrejo juga masih menjunjung adat budaya

berupa kegiatan tradisional seperti nyadran, sedekah bumi, dan sedekah

laut setiap tahunnya.(Warsiti pribadi Sekretaris Desa Tasikrejo, 12 April

2021).

B. Pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami

Kabupaten Pemalang

Pengelolaan dana desa adalah menjadi aspek penting dan mendasar

yang harus dimiliki para pemangku kepentingan khususnya perangkat desa

dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas keuangan desa. prinsip

dasar pengelolaan keuangan desa, dimaulai dari tahap perencanaan, sampai

dengan pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan desa serta tugas

tanggung jawab para pejabat pengelola. Oleh karena itu kepala desa sebagai

pelaksana pertanggung jawaban dana desa harus mampu dalam mengelola

dana desa dengan baik.

Pengelolaan dana desa meliputi seluruh aspek kegiatan yaitu

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawa-

ban.

1. Perencanaan

yaitu proses penetaan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

datang. Setelah melakukan perencanaan kemudian pelaksanaan.


70

Perencanaan adalah suatu kegiatan untuk mempersiapkan dan

menentukan suatu tujuan yang ingin dicapai dimasa yang akan datang

serta menetapkan program dan tahapan yang akan dilalui untuk mencapai

tujuan tersebut. Kegiatan perencanaan merupakan titik tolak yang sangat

penting untuk mencapai tujuan dari sebuah kegiatan.

Oleh karena itu setiap program kegiatan yang akan dilaksanakan,

maka langkah awalnya adalah melakukan perencanaan yang matang

untuk menentukan kegiatan bersama dalam sebuah organisasi sehingga

tujuan yang telah ditetapkan nantinya akan tercapai dan terlaksana

dengan maksimal. Dalam perencanaan keuangan desa khususnya

pengelolaan dana desa dibutuhkan sebuah perencanaan program kegiatan

yang akan dilaksanakan bersama dengan masyarakat desa tersebut.

Perencanaan program dan kegiatannya disusun dengan terlebih

dahulu dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan

Desa. musyawarah tersebut antara lain:

a. Musdus (Musyawarah Dusun)

Musyawarah dusun merupakan tahapan awal dalam proses

perencanaan pengelolaan dana desa, dimana hasil musyawarah

dusun ini menjadi acuan bagi pemerintah desa dalam menentukan

kebijakan pembangunan desa. usulan-usulan warga, semuanya

tertampung dalam musyawarah dusun ini, mulai dari bidang

ekonomi yang melingkup sosial kemasyarakatan, pendidikan dan

layanan kesehatan, dan infrastruktur. Pemerintah Desa Tasikrejo


71

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang melaksanakan musdus di

dusun karang dempel, seceleng utara, seceleng selatan, keweto,

kedung pedati. Musdus di Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami

Kabupaten Pemalang diadakan pada bulan ke-5 yaitu bulan mei.

Musyawarah dusun dilaksanakan disetiap dusun yang dihadiri oleh

BPD, Perwakila RT, RW, dan Tokoh masyarakat yang terdapat

dalam dusun-dusun tersebut. Selain itu, terdapat juga perwakilan

dari pemerintah desa seperti lurah desa, carik desa, kepala urusan,

dan kepala seksi. Musyawarah ini untuk menentukan kebutuhan-

kebutuhan yang ada di desa sehingga nantinya dapat ditentukan

prioritas kebutuhan masyarakat masing-masing dusun. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya Musdus oleh

pemerintah Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten

Pemalang adalah untuk melakukan sosialisasi terkait data-data

sumber keuangan desa serta untuk menampung permasalahan-

permasalahan setiap dusun.

b. Musdes (Musyawarah Desa)

Tahap yang kedua yaitu musyawarah desa (musdes) yang

biasanya dilakukan sekitar bulan juli. Forum musyawarah ini

difasilitasi oleh BPD. Forum ini dihadiri oleh BPD, Perwakilan RT,

RW, dan tokoh-tokoh masyarakat sama halnya dengan musdus.

Dalam musyawarah ini pembahasannya lebih strategis karena

membahas mengenai laporan keadaan di masing-masing dusun, arah


72

kebijakan pembangunan desa, dan rencana prioritas kegiatan, seperti

penyelenggaraan pemerintah desa, pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

c. Musrengbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa)

Musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbang-

des) merupakan musyawarah yang ada di desa yang diselenggarakan

oleh kepala desa untuk membahas dan menyepakati rancangan

RKPDesa. Musrenbangdes ini dilakukan oleh pemerintah desa

Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang pada bulan

september. RKPDesa inilah yang menjadi dasar dalam penyusunan

Aanggaran dan Belanja Desa (APBDesa).

Perancangan pembangunan desa merupakan suatu model

penggalian potensi dan gagasan pembangunan desa yang

menitikberatkan pada peran masyarakat dalam keseluruhan proses

pembangunan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah adanya

perencanan sebelumnya. Dalam pelaksanaan pengelolaan dana desa

masyarakat akan ikut mengawasi jalannya dana desa dan juga ikut serta

sebagai pekerja dalam kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh

pemerintah desa. Pelaksanaan pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang mengacu pada Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan


73

keuangan desa, pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo Kecamatan

Ulujami Kabupaten Pemalang mengacu pada asas-asas yang tertuang

dalam Pemendagri Nomor 113 tahun 2014 diantaranya:

a. Transparan

Transparan merupakan prinsip keterbukaan yang memungkin-

kan masyarakat untuk mengetahui dan mendapat akses informasi

seluas-luasnya tentang keuangan desa. Asas yag membuka diri

terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,

jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan

desa dengan tetap memperhatika ketentuan peraturan perundang-

undangan. Realisasi transparansi dalam pengelolaan keuangan desa

diwujudkan dengan membuat papan informasi tersebut sekurang-

kurangnya memuat nama kegiatan, volume kegiatan, besaran

anggaran dari APBDes maupun swadaya masyarakat, dan waktu

pelaksanaan kegiatan.

b. Akuntabel

Akuntabel merupakan perwujudan kewajiban untuk memper-

tanggung jawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan

pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam rangka pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan. Asas akuntabel yang menentukan

bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan

pemerinta-han desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


74

Realisasi akuntabilitas dalam pengelolaan danan desa diwujudkan

dengan setiap pengunaan APBDes wajib untuk

dipertanggunagjawabkan pada prinsipnya semua itu adalah upaya

mewujudkan pemerintah yang bersih, pengelolaan keuangan desa

yang terbuka sehingg kepercayaan masyarakat desa terhadap

pemerintah desa semakin meningkat.

c. Partisipatif

Partisipatif merupakan penyelenggaraan pemerintahan desa

yang mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur mayarakat desa.

Proses perencanaan dana desa sudah menggunakan aspirasi

masyarakat ditunjukkan dengan keterlibatan masyarakat dalam

proses musyawarah desa, yang ditunjukan oleh Desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Masyarakat desa

berpartisipasi dalam proses identifikasi permasalahan yang ada

termasuk alternatif solusinya, potensi yang dimiliki desa, serta

pelibatan mereka untuk evaluasi ketika terjadi perubahan. Hal ini

sesuai perencanaan program dana desa di Desa Tasikrejo Kecamatan

Ulujami Kabupaten Pemalang secara bertahap telah melaksanakan

konsep transparan, akuntabel, partisipatif, tertib dan disiplin

anggaran yang dibuktikan dengan terwujudnya Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

Partisipasi aktif masyarakat dalam segala bentuk kegiatan

pembangunan diwilayahnya masing-masing sangatlah diperlukan,


75

hal ini dikarenakan agar dari setiap program yang dilaksanakan,

memang benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat, dan sikap

masyarakat setempat, serta menuntut masyarakat agar lebih memiliki

rasa tanggung jawab terutama terhadap program yang mereka

inginkan sendiri.

Realisasi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan desa, diantaranya adalah:

1) Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan

Partisipasi ini diwujudkan dengan mengadakan diskusi tentang

pembangunan jalan, menyampaikan pendapat terkait pembangu-

nan, dan lain sebagainya.

2) Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan

Partisipasi ini diwujudkan dengan turut berpartisipasi dalam

pembangunan dengan menjadi tenaga kerja, ikut menggalang

dana atau memberi sumbangan dan lainnya.

3) Partisipasi masyarakat dalam pemantauan serta evaluasi

Partisipasi ini diwujudkan dengan memberi kritik saran, turut

andil dalam mengawasi proses pembangunan agar berjalan

sebagaimana mestinya, dan lainnya.

4) Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan hasil pembangunan

Partisipasi ini diwujudkan dengan memanfaatkan serta menggu-

nakan jembatan, merawat fasilitas umum, dan lainnya.

d. Tertib dan disiplin anggaran


76

Tertib dan disiplin anggaran merupakan pengelolaan

keuangan desa harus mengacu pada aturan atau pedoman yang

melandasinya.

3. Penatausahaan

Setelah dilakukan pelaksanaan, kemudian bendahara melakukan

penatausahaan. Penatausahaan adalah kegiatan bendahara dalam

mencatat pemasukan dan pengeluaran desa disaat melakukan

pelaksanaan kegiatan. Setelah bendahara melakukan penatausahaan

selanjutnya sekretaris desa melakukan pelaporan atau mencatat atas

kegiatan yang dilakukan yang tertera dalam RAB. Kemudian tahapan

terakhir yaitu pertanggung jawaban. Pertanggung jawaban adalah

konsekuensi atas penggunaan dana yang dipercayakan kepada

pemerintah desa.

Untuk masalah pengambilan keputusan sendiri, kepala desa selalu

memperhatikan aspirasi dari kepala-kepala urusan baik itu tingkat dusun,

RT, RW hal ini bisa dianggap keterwakilan dari masyarakat desa.

Berdasarkan teori tersebut menjelaskan bahwa perencanaan pembangu-

nan desa dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang menjadi wujud

nyata peran masyarakat dalam membangun masa depan desa. Peran

masyarakat dalam hal ini adalah analisa mengenai apa saja kebutuhan yang

harus dipenuhi, serta menuntut masyarakat agar lebih memiliki rasa tanggung

jawab. Dana desa di Desa Tasikrejo berdampak positif dalam mengurangi

kemiskinan. Hal ini juga didukung oleh penelitian Hidayah (2018) di Desa
77

Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah Demak penggunaan dana desa di

Desa Tambakbulusan dapat dikatan efektif dalam mengurangi kemiskinan

dan meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti petani tambak,

wiraswasta, pedagang dan lainnya merasa terbantu dengan adanya

pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan dan jembatan yang dibangun

menggunakan dana desa sangat masyarakat untuk pergi bekerja. Sedangkan

seperti masyarakat yang mempunyai keahlian khusus akan diberikan

pelatihan-pelatihan yang dapat membantu perekonomian masyarakat. oleh

karena itu penggunaan dana desa di Desa Tambakbulusan dapat dikatan

positif.

Agar meminimalisir bahkan mencegah terjadinya penyalahgunaan

Alokasi Dana Desa ini maka pemerintah kabupaten menetapkan peraturan

dan pengelolaan yang harus ditaai oleh setiap pengelola Dana Desa di setiap

desa, yaitu sebagai berikut:

a. Pengelolaan dana desa dilakukan oleh Kepala Desa yang dituangkan

kedalam Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

b. Pengelolaan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa beserta lampirannya.

c. Seluruh kegiatan yang didanai oleh Dana Desa harus direncanakan.

d. Dana Desa dikelola secara transparan, akuntabel, paertisipatif, tertib dan

disiplin anggaran.

e. Pengelolaan dana desa dilakukan oleh pemerintah desa yang dibantu oleh

lembaga kemasyarakatan di desa.


78

C. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

Dana desa merupakan salah satu pendapatan desa yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang penggunaannya

terintegrasi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Pengelolaan dana desa mulai diimplementasikan di iandonesia pada tahun

2005 dengan dasar Peraturan Pemetintah No. 72 Tahun 2005 Tentang desa

yang kini dipertegas dengan lahirnya UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa.

aturan ini mewajibkan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota untuk

mengalokasikan dana transfer dari pusat dan diteruskan ke rekening desa

yang dikenal dengan Alokasi Dana Desa (ADD).

Sebagai mana yang diketahui bahwa tujuan pemberian alokasi dana

desa adalah:

1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah dalam melaksanakan

pelayanan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan

kewenangannya.

2. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta

partisipasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

3. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha bagi masyarakat dalam rangka mengembangkan

ekonomi masyarakat.
79

4. Mendorong peningkatan partisipasi swadaya gotong-royong mayarakat.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) merupakan

peraturan desa yang memuat sumber-sumber penerimaan dan alokasi

pengeluaran desa dalam kurun waktu satu tahun. APB Desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten pemalang terdiri atas bagian pendapatan desa,

belanja desa, dan pembiayaan. Rancangan APBDes dibahas dalam

musyawarah perencanaan pembangunan desa. pendapatan desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang sebesar Rp. 2.437.929.438,-

merupakan penghasilan yang diperoleh desa yang bersumber dari Pendapatan

Asli Desa (PAD) sebesar Rp. 84.550.000,- Dana Desa (DD) sebesar Rp.

1.408.178.120,- Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp. 654.675.000,- Bagi

Hasil Pajak dan Retribusi (BHPR) sebesar Rp. 35.526.318,- Bantuan

Keuangan Provinsi (BKP) sebesar Rp. 255.000.000,- dan Bunga Bank

sebesar Rp. 352.545,- Kemudian dipergunakan untuk Belanja Bidang

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebesar Rp. 661.299.137,- Belanja

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa sebesar Rp. 1.379.942.520,- Belanja

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan sebesar Rp. 53.899.976,- Belanja Bidang

Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp. 239.680.600,- Belanja Bidang

Penanggulangan Bencana, Darurat serta Mendesak Desa sebesar Rp.

10.000.000,-

Pembangunan desa harus mengedepankan kebersamaan,

kekeluargaan, dan kegotong-royongan guna mewujudkan perdamaian dan

keadilan sosial. Maka kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat


80

desa yang dibiayai desa harus mengikutsertakan masyarakat desa dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Pelaksanaan,

dan pengawasan. Pelaksanaan pembangunan desa harus sesuai dengan

rencana dalam proses perencanaan dan masyarakat, bersama aparat

pemerintah juga berhak mengetahui dan melakukan pengawasan terhadap

jalannya pembangunan desa. dana desa harus digunakan dan dialokasikan

sebagaimana mestinya sesuai undang-undang dan ketentuan yang berlaku

yang telah ditetapkan pemerintah indonesia (Tahir, 2018: 1-3). Untuk itu

pembangunan pedesaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan masalah yang

dihadapi, serta partisipasi masyarakatnya dengan menggunakan sumberdaya

yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian yang

dimiliki, serta memanfaatkan potensi ekonomi yang ada sehingga dapat

meningkatkan perekonomian masyarakat (Sidmag, 2018: 6).

Salah satu indikator pembangunan desa dapat dilakukan dengan

pemanfaatan dana desa. Dana desa berfungsi untuk pelaksanaan

pembangunan desa seperti pembangunan infrastruktur desa, pemberdayaan

masyarakat serta pembangunan ekonomi masyarakat desa. Dana desa

diperoleh dari bagi hasil pajak daerah dan bagian dari dana perimbangan

keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota untuk desa

yang dibagikan secara proporsional. Alokasi dana desa diambil dari 10% dari

dana APBD sesuai dengan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa maka pembangunan desa dapat dilakukan dengan dana desa.

D. Pembahasan
81

1. Dampak Ekonomi yang Diperoleh Masyarakat Desa Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

Pengalokasian dana desa bukan hanya untuk mengurangi

kemiskinan tetapi upayah pemerintah dapat dirasakan oleh semua lapisan

masyarakat untuk mencapai kesejahteraan atau kemaslahatan yang

sempurna. Dampak ekonomi yang diperoleh masyarakat dengan adanya

dana desa adalah sebagai beriku:

a. Meningkatkan pendapatan masyarakat

Pendapatan seseorang sangat dipengaruhi oleh mata

pencaharian. Besar kecilnya pendapatan seseorang tergantung di

sektor apa bekerja, berapa lama ia bekerja, dan seberapa besar

prestasinya dalam suatu pekerjaan tersebut (Sukirno, 2016: 30).

Dengan adanya pengelolaan dana desa yang dilakukan oleh

pemerintah desa yang sudah sesuai dengan peraturan sehingga dapat

sedikit membantu meningktakan perekonomian masyarakat dengan

memberikan modal bergilir bagi masyarakat yang ingin memulai

usaha kecil menengah misalnya buka warung kelontong, berdagang

makanan ringan dipinggir jalan. Pemerintah Desa Tasikrejo

memberikan modal usaha secara bergilir. serta simpan pinjam.

Dengan adanya simpan pinjam bisa membantu ekonomi mayarakat

dan meringankan kebutuhan bahan pangan di desa Tasikrejo.

Para warga yang sudah memperoleh modal usaha bergilir

sedikit demi sedikit dapat meningkatkan perekonomiannya. Kebutu-


82

han masyarakat juga merupakan hal yang sangat penting untuk

menilai peningkatan perekonomian suatu desa. Seperti yang kita

lihat keadaan perekonomian di desa Tasikrejo bisa dikatakan cukup

baik.

b. Meningkatkan perekonomian masyarakat dengan adanya pembangu-

nan infrastruktur

Pembangunan infrastruktur memiliki dampak yang positif

dan kemaslahatan dalam segi ekonomi maupun sosial. Apabila

masyarakat merasakan dampak dari adanya pengelolaan dana desa di

Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabaupaten Pemalang melalui

BUMDes yang membuat perekonomian masyarakat menjadi

meningkat, artinya pengelolaan dana desa tersebut mengalami

dampak yang positif serta menjadikan masyarakat yang sejahtera.

Adanya pembangunan infrastruktur, masyarakat juga bisa

hidup layak dan mampu mengembangkannya, dapat mempermu-dah

akses ke kebun, serta mempermudah ekonomi masyarakat. Adanya

peningkatan ekonomi masyarakat dengan adanya pembangunan

infrastruktur, diantaranya adalah:

1) Peningkatan produksi

a) Adanya peningkatan hasil pertanian dan perkebunan.

b) Adanya saluran irigasi yang baik berdampak peningkatan

hasil panen padi.


83

2) Peningkatan pendapatan

a) Dengan peningkatan produksi hasil perkebunan dan

persawahan maka terjadi peningkatan pendapatan

b) Masyarakat khususnya buruh tani merasakan adanya

peningkatan produksi maka pendapatan juga bertambah.

3) Peningkatan Kesehatan

Pembangunan posyandu di desa mempermudah pelayanan

kesehatan bagi balita dan ibu-ibu dari keluarga miskin.

c. Meningkatkan ekonomi masyarakat dan desa dengan adanya

BUMDes

Pengelolaan dana desa untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat dapat dilakukan melalui pembangunan desa, BUMDes,

pendistribusian bantuan tepat sasaran, pemberdayaan masyarakat

dengan membantu pengembangan manusiawi masyarakat yang

lemah, miskin, masyarakat kecil kemudian memberdayakan

masyarakat tersebut secara ekonomi supaya mandiri dan dapat

memenuhi kebutuhan dasar hidup sendiri. Untuk itu maka

dibentuklah BUMDes Tasikrejo pada tahun 2017.

2. Strategi Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Dalam

Pengelolaan Dana Desa

Pengertian strategi menurut Basu Swastha dan Irawan, strategi

merupakan suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan.

Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi


84

strategi yang digunakan dapat berbeda. Jadi strategi ini dibuat

berdasarkan suatu tujuan (Swastha dan Irawan, 2018: 67). Strategi yang

dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat yaitu, antara lain:

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Di Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupten Pemalang

terdapat potensi sumber daya yang ada. Seperti sumberdaya alam,

sumber daya lingkungan, dan sumber daya manusia. Agar

terpenuhinya kebutuhan maka mau tidak mau sumber daya yang ada

harus dimnfaatkan dengan baik. Untuk itu perlu adanya

pembangunan sebab pembangunan desa mencakup berbagai bidang

kehidupan masyarakat baik itu lahir maupun batin. Semua elemen

yang terkait dengan pembangunan yang bertujuan untuk

meningkatkan kesejahte-raan masyarakat diharapkan selalu

mengetahui permasalahan dan kebutuhan masyarakatnya. Maka

dalam hal ini kepala desa harus menmpatkan diri sebagai pemimpin

yang baik yang bisa mengayomi masyarakat dan siap mendengarkan

keluh kesah warga dalam hal apapun agar masyarakat benar-benar

percaya bahwa pemimpinnya selalu bersikap adil dan tidak berpihak

kepada yang satu atau yang lainnya.

Strategi yang pemerintah desa gunakan dalam meningkatkan

perekonomian masyarakat desa Tasikrejo melalui dana desa yang

diberikan oleh pemerintah pusat, digunakan untuk kegiatan


85

pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat seperti

pelatihan pemasaran produk secara online, pelatihan produksi

makanan kecil abon ikan bandeng, dan pelatihan lainnya yang

berkaitan dengan perekonomian bagi masyarakat.

Strategi yang digunakan oleh pemerintah desa Tasikrejo dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat menggunkan strategi

meningktakan kualitas SDM (sumber daya manusia) jaga dapat

dilakukan melalui kegiatan ibu-ibu PKK, yang mana ibu-ibu yang

tergabung dalam PKK secara rutin melkukan kegiatan-kegiatan yang

dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kegiatan ibu-ibu PKK pemerintah desa Tasikrejo sangat

mendukung dalam pemberdayaan ekonomi, kegiatan seperti ini

semua memiliki tanggung jawab sama-sama dalam meningkatkan

perekonomian masyarakat, khususnya untuk ibu rumah tangga. Salah

satu programnya adalah melatih ibu-ibu membuat abon ikan

bandeng, dan membuat jamur krispi untuk kemudian dipasarkan ke

warung-warung dan kios-kios desa Tasikrejo dan sekitarnya.

Kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan BUMDes Tasikrejo

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

b. Perbaikan Infrastruktur

Dana desa berfungsi untuk pelaksanaan pembangunan desa

seperti pembangunan infrastruktur desa, pemberdayaan masyarakat

serta pembangunan ekonomi masyarakat desa. pemerintah desa


86

harus melakukan pemerataan pembangunan agar pertumbuhan

ekonomi meningkat serta tercapainya stabilitas wilayah aman, sehat

dan dinamis.

Pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan adalah

upaya peningkatan ekonomi masyarakat. dalam setiap pembangunan

infrastruktur, mulai dari tahap surve, investigasi, mulai desain, tanah,

konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan harus memperhatikan

dan memenuhi aspek-aspek sosial, yang diterima oleh masyarakat

(dapat diterima secara sosial), secara ekonomi menguntungkan

(secara ekonomi layak), dan ramah lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh

peneliti mengenai pembangunan fisik atau pembangunan

infrastruktur dapat diperoleh informasi bahwa untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat dapat dilakukan dengan strategi perbaikan

infrastruktur. Masalah pembangunan di desa Tasikrejo Kecamatan

Ulujami Kabupaten Pemalang sudah cukup baik dan kedepannya

akan selalu diperbaiki supaya tetap bisa meningkatkan perekonomian

masyarakat karena strategi ini cukup baik sebagai upaya pemerintah

desa menglelola dana desa untuk meningktakan perekonomian

masyarakat.

c. Memajukan Potensi Desa

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa desa

disarankan untuk memiliki satu badan usaha yang berguna untuk


87

memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan pokok dan

tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan dan

manusia yang mampu mengelola badan usaha sebagai asset

penggerak perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah

BUMDES. Lembaga perekonomian perdesaan sampai sekarang

menjadi bagian penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi

desa.

Beberapa potensi unggulan yang dapat mendukung

pengembangan Desa Tasikrejo meliputi:

1) Industri rumah tangga

2) Industri kecil makanan

3) Peternakan ayam potong

4) Pembuatan batu bata

5) Penggergajian kayu (sawmill)

Desa memiliki sumber daya alam serta sumber daya

masyarakat. untuk itu, masyarakat di desa Tasikrejo bisa

mengembangkan produk usaha mereka seperti hasil industri rumah

tangga seperti produk celana dan lain-lain, hasil industri kecil

makanan seperti abon ikan bandeng dan jamur krispi agar

perekonomian masyarakat bisa meningkat. masyarakat yang terampil

dengan kerajianan seperti pembuatan batu bata. pemerintah terus

berupaya mendorong ekonomi desa, melalui pengembangan produk


88

usaha masyarakat, mengembangkan sektor pertanian, dan mengelola

desa wisata.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti akan

memberikan kesimpulan sebagai berikut:


89

1. Pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten

Pemalang dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. dengan

menggunakan asas-asas seperti transparan, akuntabel, partisipatif, tertib

dan disiplin anggaran. Dalam melaksanakan kegiatan pengalokasian dana

desa aparatur desa Tasikrejo pertama-tama melakukan musyawarah

bersama masyarakat desa Tasikrejo untuk menentukan rencana

pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa Tasikrejo.

2. Adanya dana desa yang direalisasikan dalam kegiatan pembangunan

dapat membantu pemerintah desa dalam mengurangi kemiskinan di desa

Tasikrejo, hal ini dikarenakan semua proyen pembangunan dibangun

oleh masyarakat desa Tasikrejo tersebut. Maka dari itu masyarakat dapat

manambah penghasilannya. Dan pengelolaan dana desa di Desa

Tasikrejo dapat dikatakan sudah meningkatkan perekonomian

masyarakatnya.

3. Pemerintah Tasikrejo juga membangun pembangunan non fisik berupa

pemberdayaan masyarakat dengan mendirikan BUMDes yang berupa

industri kecil makanan abon ikan bandeng, industri kecil makanan jamur

krispi, dan usaha potokopian yang dapat dijalankan oleh pemerintah desa

dan sebagian masyarakat desa Tasikrejo.

B. Saran
90

1. Pemerintah desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

harus terus mengupayakan semaksimal mungkin untuk menjadikan dana

desa seefektif mungkin, sehingga manfaat dari pengelolaan dana desa ini

dapat memberikan manfaat yang besar untuk semua masyarakat desa

Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

2. Dalam penggunaan dana desa diharapkan bidang infrastruktur dan

pemberdayaan masyarakat dapat ditingkatkan lagi untuk dalam

mebingktakan perekonomian masyarakat. seperti pembangunan jalan

dibangun dengan kuat dan kokoh supaya kedepannya dapat dibangun

infraatruktur yang lain agar tiap tahun tidak selalu melakukan

pembangunan jalan.

3. Agar bisa meningkatkan sektor pembangunan agar lebih optimal lagi

kedepannya supaya bisa memotivasi desa-desa lain agar tercipta desa

yang makmur dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Adisasmita, Raharjo. 2010. Pembangunan Kota Optimal, Efisien & Mandiri.


Yogyakarta. Graha Ilmu.
91

Adisasmita. 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah.


Yogyakarta. Graha Ilmu.

Ali, Muhammad. 2012. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung. Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta. Rineka Cipta.

Awang, Azam. 2010. Implementasi Pemberdayaan Pemerintah. Yogyakarta.


Pustaka Belajar.

Bungin, M. Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta. Kencana.

Daryanto. 2017. kamus indonesia lengkap. Surabaya. Apollo.

Humaidi, Ismail. 2015. Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui


Industri Kecil. Yogyakarta.

Irawan, 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta. Liberty.

Ismail, Nawawi. 2009. Ekonomi Islam: Perspektif Teori, Sistem dan Aspek
Hukum. Surabaya. ITS Press.

Karim, Adiwarman. 2012. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta. III T.

Laporan Hasil Kajian Pengelolaan Keuangan Desa. 2015. Alokasi Dana Desa,
Deputi Bidang Pencegahan KPK.

Moeleong, Lexy J. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja


Rosda Karya.

Muhammad, Arief. 2017. Tata Cara Pengelolaan Keuangan Desa dan


Pengelolaan Kekayaan Desa. Pekanbaru. ReD Post Press.

Nawawi, Hadari. 2018. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah


Mada University Press.
Nur, Sunardi. 2011. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta.
PT Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49.

Saibani, A. 2014. Pedoman Umum Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.


Jakarta. Media Pustaka.
92

Said, Muh. 2018. Pengantar Ekonomi Islam dasar-dasar dan pengembangan.


Pekanbaru. Suska Press.

Saifudin Azwar, Metode Penelitian.

Setiadi, Elly M. Usman Kolip. 2018. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta


Dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, Dan Pemecahannya.
Jakarta. Kencana.

Sholahuddin, M. 2011. Asas-Asas Ekonomi Islam. Jakarta. PT. Raja Grafindo


Persada.

Sholeh, Chabib. Heru Rochansjah. 2015. Pengelolaan Keuangan Desa.


Bandung. Fokus Media.

Soekanto, Soerjono. 2016. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Raja Grapindo


Persada.

Soetrisno, Loekman. 2016. Liberalisasi ekonomi pemerataan dan


kemiskinan.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung.


Alfabeta.

Supardi,A. 2017. Dakwah Islam Dengan Pengembangan Masyarakat Desa.


Bandung. Madar Maju.

Swastha, Basu dan Irawan. 2018. Manajemen Pemasaran Modern.


Yogyakarta. Liberty Yogyakarta.

Syafri, Sofyan Syafri. 2016. Manajemen Kontemporer. Jakarta. PT. Raja


Grafindo Persada.

Widjaja, Haw. 2014. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli, Bluat
Dan Utuh. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Zulkarnaen.2016. Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Melalui Badan


Usaha Milik Desa ( Bumdes). Bandung.Universitas Padjajaran.

B. Skripsi dan Jurnal

Abu Masihad. 2018. Analisis Implementasi Pengelolaan Keuangan Desa


dalam Alokasi Dana Desa (ADD) Desa Marga Ayu Kec. Margasari Kab.
93

Tegal Th. 2017. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Semarang.
Universitas Islam Negeri Walisongo.

Abu Rahum. 2017. Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam


Pembangunan Fisik Desa Krayan Makmur Kec. Long Ikis Kab. Paser.
Samarinda. Jurnal Ilmu Pemerintahan Universitas Mulawarman.

Agrimor. 2017. Jurnal Agribisnis Lahan Kering, International Standard of


Serial Number 2502-1710.

Boedijono. 2019. Efektifitas pengelolaan dana desa untuk pembangunan dan


pemberdayaan masyarakat desa di kabupaten Bondowoso. Jakarta:
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Fakultas ekonomi Universitas Islam
Attahiriyah.

Depi Rahayu. 2017. Strategi pengelolaan dana desa untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat desa Kalikayen kabupaten Semarang.
Semarang. Jurnal ekonomi pembangunan Universitas Negeri Semarang.

Egidius. 2019. Eksistensi badan usaha milik desa dalam meningkatkan


perekonomian masyarakat di desa Subun bestobe kecamatan Insana
Barat. NTT. Jurnal poros politik program studi ilmu pemerintahan.

Feiby Vencentia Tangkumahat. 2017. Dampak program dana desa terhadap


peningkatan pembangunan dan ekonomi di kecamatan Pineleng
kabupaten Minahasa. Sulawesi Utara. Jurnal sosio ekonomi Universitas
Sam Ratulangi.

Karim, Abdul. 2019. Peningkatan ekonomi desa melalui Badan usaha milik
desa (BUMDes). Makassar. Jurnal ekonomi Universitas 45 Makassar.

Kusuma Putra, Chandra Dkk. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam


Pemberdayaan Masyarakat Desa. Jurnal Administrasi Publik.

Marselina Ara Lili. 2018. Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam upaya
meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat di desa Magmagan
Karya kecamatan Lumur. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Pontianak: Universitas Tnjungpura.
Mohammad Al Jose Sidmag. 2018. Tinjauan Pikih Siyasah Maliyah
Terhadap Pengelolaan Dana Desa Untuk Kesejahteraan Umum
Masyarakat di Desa Bulugeded Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
Jurnal Skripsi.

Muhammad Eko Admojo. 2017. Efektifitas dana desa untuk pengembangan


potensi ekonomi berbasis partisipasi masyarakat di desa Bangunjiwo.
94

Yogyakarta. Jurnal sosial politik Universitas muhammadiyah


Yogyakarta.

Munifa. 2013. Analisis Tingkat Pendapatan Masyarakat Sekitar PTPN XI


Pabrik Gula Padjarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo.
Jurnal Skripsi.

Nurul Hidayah. 2017. Akuntabilitas pengelolaan dana desa(DD) studi kasus


pada desa Wonodadi kecamatan Ngrayun kabupaten Ponorogo.

Nyimas Latifah Letty Aziz. 2016. Otonomi Desa Dan Efektifitas Dana Desa”,
jurnal penelitian polotik. Jakarta. Peneliyian Pusat Penelitian Polotik,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Prambudi, Imam.2010. Perubahan Mata Pencaharian Dan Nilai Sosial


Budaya Masyarakat. Jurnal Sripsi.

Ponorogo. Jurnal Akuntasi dan sistem informasi Universitas Muhammadiyah


Ponorogo.

Rosnawati. 2015. Analisis Program Alokasi Dana Desa Terhadap


Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kab. Way Kanan Dalam
Perspektif Islam. Skripsi Program Strata 1 IAIN, Lampung.

Rouzi Amsyal. 2020. Pengelolaan dana desa dalam pemberdayaan


masyarakat menurut perspektif ekonomi islam. Skripsi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam. Banda Aceh. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Tahir, Erni.2018. Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan


Dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Skripsi.

Yamulia Hulu. 2018. Pengelolaan dana desa dalam pemberdayaan


masyarakat desa. Sumatera Utara. Jurnal pendidikan ilmu-ilmu sosial
Universitas Sumatera Utara.

Lampiran 1

SURAT IZIN PENELITIAN


95

Lampiran 2

SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN


96

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA
97

PENGELOLAAN DANA DESA UNTUK MENINGKATKAN


PEREKONOMIAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DESA TASIKREJO
KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG)

A. Pedoman Wawancara Penelitian kepada Pemerintah Desa Tasikrejo


1. Berapa Dana Desa tahun 2019 yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada Desa Tasikrejo?
..................................................................................................................
2. Apa saja tahapan-tahapan dalam pengelolaan Dana Desa?
..................................................................................................................
3. Bagaimana proses perencanaan dan proses penganggaran dalam
pengelolaan Dana Desa? dan siapa saja yang terlibat serta bertanggung
jawab dalam proses tersebut?
..................................................................................................................
4. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo? Apakah
sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan keuangan Desa?
..................................................................................................................
5. Bagaimana bentuk penataausahaan keuangan Desa? dan siapa yang
melakukaan penatausahaan dalam pengelolaan Dana Desa di Desa
Tasikrejo?
.................................................................................................................
6. Bagaimana bentuk pelaporan dan pertanggung jawaban mengenai
pelaksanaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
..................................................................................................................
7. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
..................................................................................................................

8. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo sudah


sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang meliputi:
transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja buktinya?
98

...................................................................................................................

B. Pedoman Wawancara Penelitian Kepada Tokoh Masyarakat dan


Masyarakat Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang
1. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo? Apakah
sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan keuangan Desa?
................................................................................................................
2. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?.................................................................
3. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo sudah
sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang meliputi:
transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja
buktinya?...............
4. Apakah masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan perencanaan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo?...............................................
5. Menurut Anda, apakah pemerintah desa sudah melaksanakan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo sesuai dengan peraturan
pemerintah?..............................................................................................

Lampiran 4
99

TRANSKRIP WAWANCARA

A. Wawancara Pihak Pemerintahan Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami


Kabupaten Pemalang
1. Pemerintahan Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang
Nama : Sopiyudin
Usia : 38 tahun
Posisi : Kepala Desa
Alamat : Tasikrejo
a. Berapa Dana Desa tahun 2019 yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada Desa Tasikrejo?
Jawab : Pada Tahun 2019 di Desa Tasikrejo mendapatkan dana desa
sebesar Rp. 2.437.929.438,-
b. Apa saja tahapan-tahapan dalam pengelolaan Dana Desa?
Jawab : dimaulai dari tahap perencanaan, sampai dengan pelaporan
dan pertanggung jawaban keuangan desa.
c. Bagaimana proses perencanaan dan proses penganggaran dalam
pengelolaan Dana Desa? dan siapa saja yang terlibat serta
bertanggung jawab dalam proses tersebut?
Jawab : Pengelolaan dana desa meliputi seluruh aspek kegiatan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban. Setelah melakukan perencanaan kemudian
pelaksanaan.
Yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah pemerintah desa dan
masyarakat. dan yang bertanggung jawab adalah pemerintah desa.
d. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan Desa?
Jawab :sudah
100

e. Bagaimana bentuk penataausahaan keuangan Desa? dan siapa yang


melakukaan penatausahaan dalam pengelolaan Dana Desa di Desa
Tasikrejo?
Jawab : dilakukan laporan pertanggung jawaban secara tepat waktu.
Dan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan desa.
f. Bagaimana bentuk pelaporan dan pertanggung jawaban mengenai
pelaksanaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Jawab : dilaporkan dalam bentuk proposal LPJ (laporan pertanggung
jawaban) oleh bendahara desa.
g. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
Jawab : sangat memberikan dampak positif dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
h. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo
sudah sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang
meliputi: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja
buktinya?
Jawab : sudah. Buktinya ada pada kegiatan musrengbang

2. Pemerintahan Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang


Nama : Riyan Edi Purwanto
Usia : 25 tahun
Posisi : Bendahara Desa
Alamat : Tasikrejo
a. Berapa Dana Desa tahun 2019 yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada Desa Tasikrejo?
Jawab : Pada Tahun 2019 di Desa Tasikrejo mendapatkan dana desa
sebesar Rp. 2.437.929.438,-
101

b. Apa saja tahapan-tahapan dalam pengelolaan Dana Desa?


Jawab : dimaulai dari tahap perencanaan, sampai dengan pelaporan
dan pertanggung jawaban keuangan desa.
c. Bagaimana proses perencanaan dan proses penganggaran dalam
pengelolaan Dana Desa? dan siapa saja yang terlibat serta
bertanggung jawab dalam proses tersebut?
Jawab : Pengelolaan dana desa meliputi seluruh aspek kegiatan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban. Setelah melakukan perencanaan kemudian
pelaksanaan.
Yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah pemerintah desa dan
masyarakat. dan yang bertanggung jawab adalah pemerintah desa.
d. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan Desa?
Jawab : sudah
e. Bagaimana bentuk penataausahaan keuangan Desa? dan siapa yang
melakukaan penatausahaan dalam pengelolaan Dana Desa di Desa
Tasikrejo?
Jawab : dilakukan laporan pertanggung jawaban secara tepat waktu.
Dan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan desa.
f. Bagaimana bentuk pelaporan dan pertanggung jawaban mengenai
pelaksanaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Jawab : dilaporkan dalam bentuk proposal LPJ (laporan pertanggung
jawaban) oleh bendahara desa.
g. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
Jawab : sangat memberikan dampak positif dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
102

h. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo


sudah sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang
meliputi: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja
buktinya?
Jawab : sudah. Buktinya ada pada kegiatan musrengbang
3. Pemerintahan Desa Tasikrejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang
Nama : Warsiti
Usia : 48 tahun
Posisi : Sekretaris Desa
Alamat : Tasikrejo
a. Berapa Dana Desa tahun 2019 yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada Desa Tasikrejo?
Jawab : Pada Tahun 2019 di Desa Tasikrejo mendapatkan dana desa
sebesar Rp. 2.437.929.438,-
b. Apa saja tahapan-tahapan dalam pengelolaan Dana Desa?
Jawab : dimaulai dari tahap perencanaan, sampai dengan pelaporan
dan pertanggung jawaban keuangan desa.
c. Bagaimana proses perencanaan dan proses penganggaran dalam
pengelolaan Dana Desa? dan siapa saja yang terlibat serta
bertanggung jawab dalam proses tersebut?
Jawab : Pengelolaan dana desa meliputi seluruh aspek kegiatan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban. Setelah melakukan perencanaan kemudian
pelaksanaan.
Yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah pemerintah desa dan
masyarakat. dan yang bertanggung jawab adalah pemerintah desa.
d. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan Desa?
Jawab : sudah
103

e. Bagaimana bentuk penataausahaan keuangan Desa? dan siapa yang


melakukaan penatausahaan dalam pengelolaan Dana Desa di Desa
Tasikrejo?
Jawab : dilakukan laporan pertanggung jawaban secara tepat waktu.
Dan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan desa.
f. Bagaimana bentuk pelaporan dan pertanggung jawaban mengenai
pelaksanaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Jawab : dilaporkan dalam bentuk proposal LPJ (laporan pertanggung
jawaban) oleh bendahara desa.
g. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
Jawab : sangat memberikan dampak positif dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
h. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo
sudah sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang
meliputi: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja
buktinya?
Jawab : sudah. Buktinya ada pada kegiatan musrengbang

B. Wawancara Kepada Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Desa Tasikrejo


Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang
1. Tokoh Mayarakat
Nama : Haji Warsito
Usia : 58 tahun
Posisi : Tokoh Masyarakat
Alamat : Tasikrejo
a. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan Desa?
104

Jawab : sudah
b. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
Jawab : sangat memberikan dampak positif dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
c. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo
sudah sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang
meliputi: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja
buktinya?
Jawab : sudah
d. Apakah masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan perencanaan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo?
Jawab : iya, ada beberapa masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan
musrengbang
e. Menurut Anda, apakah pemerintah desa sudah melaksanakan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo sesuai dengan peraturan
pemerintah?
Jawab : sudah.

2. Tokoh Mayarakat
Nama : Warto
Usia : 42 tahun
Posisi : Tokoh Masyarakat
Alamat : Tasikrejo
a. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan Desa?
Jawab : sudah
105

b. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan


dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
Jawab : sangat memberikan dampak positif dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
c. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo
sudah sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang
meliputi: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja
buktinya?
Jawab :sudah
d. Apakah masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan perencanaan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo?
Jawab : iya, ada beberapa masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan
musrengbang
e. Menurut Anda, apakah pemerintah desa sudah melaksanakan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo sesuai dengan peraturan
pemerintah?
Jawab : sudah.

3. Mayarakat
Nama : Waryadi
Usia : 45 tahun
Posisi : Masyarakat
Alamat : Tasikrejo
a. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan Desa?
Jawab : sudah
b. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
106

Jawab : sangat memberikan dampak positif dalam meningkatkan


perekonomian masyarakat.
c. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo
sudah sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang
meliputi: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja
buktinya?
Jawab :sudah
d. Apakah masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan perencanaan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo?
Jawab : iya, ada beberapa masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan
musrengbang
e. Menurut Anda, apakah pemerintah desa sudah melaksanakan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo sesuai dengan peraturan
pemerintah?
Jawab : sudah.

4. Mayarakat
Nama : Munasir
Usia : 43 tahun
Posisi : Masyarakat
Alamat : Tasikrejo
a. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan Desa?
Jawab : sudah
b. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
Jawab : sangat memberikan dampak positif dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
107

c. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo


sudah sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang
meliputi: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja
buktinya?
Jawab :sudah
d. Apakah masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan perencanaan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo?
Jawab : iya, ada beberapa masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan
musrengbang
e. Menurut Anda, apakah pemerintah desa sudah melaksanakan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo sesuai dengan peraturan
pemerintah?
Jawab : sudah

5. Mayarakat
Nama : Nur Siti
Usia : 50 tahun
Posisi : Masyarakat
Alamat : Tasikrejo
a. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan Desa?
Jawab : sudah
b. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
Jawab : sangat memberikan dampak positif dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
c. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo
sudah sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang
108

meliputi: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja


buktinya?
Jawab : sudah
d. Apakah masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan perencanaan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo?
Jawab : iya, ada beberapa masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan
musrengbang
e. Menurut Anda, apakah pemerintah desa sudah melaksanakan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo sesuai dengan peraturan
pemerintah?
Jawab : sudah.

6. Mayarakat
Nama : Sundari
Usia : 35 tahun
Posisi : Tokoh Masyarakat
Alamat : Tasikrejo
a. Bagaimana pelaksaan pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo?
Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip umum pengelolaan
keuangan Desa?
Jawab : sudah
b. Menurut anda, Apakah pengelolaan Dana Desa dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tasikrejo?
Kemudian Apa saja buktinya?
Jawab : sangat memberikan dampak positif dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
c. Menurut Anda, apakah pengelolaan Dana Desa di Desa Tasikrejo
sudah sesuai dengan Asas Pengelolaan Keuangan Desa? yang
meliputi: transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib. Apa saja
buktinya?
Jawab :sudah
109

d. Apakah masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan perencanaan


pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo?
Jawab : iya, ada beberapa masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan
musrengbang
e. Menurut Anda, apakah pemerintah desa sudah melaksanakan
pengelolaan dana desa di Desa Tasikrejo sesuai dengan peraturan
pemerintah?
Jawab : sudah.
110

Lampiran 5
DOKUMENTASI WAWANCARA

Peneliti Datang Ke Balai Desa Tasikrejo

Peneliti Menemui Kepala Desa Tasikrejo


111

Peneliti Menemui Sekretaris Desa Tasikrejo


112

Lampiran 6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : EKA PUTRI SINTA


Tempat/Tanggal Lahir : Pemalang, 6 September 1996
Alamat : Desa Tasikrejo RT.01/RW.01 Kecamatan Ulujami
Kabupaten Pemalang
Agama : Islam
Kawin/Tidak Kawin : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : 1. SDN 03 Tasikrejo, Lulus Tahun 2008
2. SMP Negeri 04 Ulujami, Lulus Tahun 2011.
3. SMK Islam Nusantara Comal, Lulus Tahun 2014.
Orang Tua :
1. Ayah : Surip Subranto
2. Ibu : Raminah (Alm)
Suami : Abdul Aziz
Anak : Samaira Assyabiya Azizi

Pekalongan, 19 Juni 2022


Penulis,

EKA PUTRI SINTA

Anda mungkin juga menyukai