Anda di halaman 1dari 100

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, STRES KERJA DAN PERILAKU

CYBERLOAFING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA


DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi : Manajemen

Disusun Oleh :

MUHAMMAD AJID BASKORO

18022000163

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2021
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Muhammad Ajid Baskoro

Nomor Pokok : 18022000163

Universitas : Universitas Merdeka Malang

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Locus Of Control, Stres Kerja dan

Perilaku Cyberloafing Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Malang

Malang, 14 Januari 2022

DISETUJUI DAN DITERIMA

Ketua Progam Studi Dosen Pembimbing

(M. NUR SINGGIH, SE,MM) (Drs. KAMALUDDIN, M.M)

Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. RUDY WAHYONO., M.Si

i
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, STRES KERJA DAN PERILAKU
CYBERLOAFING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA
KERJA KABUPATEN MALANG

Dipersiapakan dan disusun oleh :


Muhammad Ajid Baskoro
18022000163

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 07 Februari 2022

Susunan Dewan Penguji

Ketua Penguji Sekretaris Penguji

(Drs. KAMALUDDIN, MM) (Dr. SYARIF HIDAYATULLAH, SE,MM)

Anggota Penguji

(Dra. SUNARYATI HARDIANI, MM)

Skripsi ini Telah Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Malang, 07 Februari 2022


Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Merdeka Malang

Dr. RUDY WAHYONO., M.Si

ii
HALAMAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Muhammad Ajid Baskoro
Nomor Pokok : 18022000163
Program Studi : Manajemen
Bidang Kajian Skripsi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul Skripsi : Pengaruh Locus of Control, Stres Kerja dan
Perilaku Cyberloafing terhadap Kinerja Pegawai
pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang
Lokasi/Tempat yang diteliti : Jl. Trunojoyo No.Kav.3, Kedungpedaringan, Kec.
Kepanjen, Kabupaten Malang
Alamat Rumah Asal : Jl. Waringin No.50, Ds. Slorok, Kec. Kromengan,
Kab. Malang
No. Telp/HP : 081230205782

Dengan ini menyatakan bahwa saya benar-benar melakukan penelitian dan


penulisan skripsi tersebut di atas adalah benar-benar karya saya dan tidak
melakukan plagiasi.
Jika saya melakukan plagiasi maka saya bersedia untuk dicabut gelar akademik
saya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Malang, 14 Januari 2022


Peneliti,

(Muhammad Ajid Baskoro)

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Ajid Baskoro


Nomor Pokok : 18022000163
Universitas : Universitas Merdeka Malang
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 12 Juni 2000
Alamat : Jl. Waringin No.50, Ds. Slorok, Kec. Kromengan,
Kab. Malang
Nama Orang Tua (Ayah) : Trisno Mugiyanto
(Ibu) : Dyah Nirul Ermawati
Riwayat Pendidikan :
2007 – 2012 : SDN 1 Slorok
2013 – 2015 : SMP Negeri 4 Kepanjen
2015 – 2018 : SMA Negeri 1 Sumberpucung
2018 – 2021 : Universitas Merdeka Malang

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa menuntun dan

memberi kekuatan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan

judul “PENGARUH LOCUS OF CONTROL, STRES KERJA DAN PERILAKU

CYBERLOAFING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA

KERJA KABUPATEN MALANG”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1) dan untuk mendapatkan gelar

Sarjana Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Merdeka Malang.

Dengan penuh kesadaran penulis mengakui bahwa tanpa adanya

dukungan dari berbagai pihak tentu penulisan skripsi ini tidak akan berjalan

semestinya. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih

yang tidak terhingga kepada orang-orang yang telah berperan sehingga

terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada :

1. Dr. Rudy Wahyono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Merdeka Malang.

2. Drs. H. Kamaluddin, MM selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan serta motivasi, mendukung dan membimbing

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Drs. Mohamad Nur Singgih, SE.MM selaku ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Merdeka Malang.

4. Ery Sulistyowati., SE., MM selaku Dosen Wali saya yang selalu

membimbing dan membantu saya selama saya kuliah di Universitas

Merdeka Malang.

5. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu dan pengalaman bagi saya.

vi
6. Seluruh keluarga terutama kedua orang tua tercinta Bapak Trisno

Mugiyanto dan Ibu Dyah Nirul Ermawati yang selalu memberikan doa

dan dukungan. Karena tanpa doa dan dukungan dari mereka penulis

tidak akan dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan tepat

waktu.

7. Sintya Novita Sari yang juga selalu setia mendengarkan keluh kesah

penulis dan yang telah membantu sedikit banyak hal dalam proses

penyusunan skripsi hingga selesai.

8. Teman-teman kuliah saya terutama Manajemen D, terima kasih untuk

kebersamaannya selama 7 semester yang sangat berkesan ini.

9. Teman-teman SMA tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan doa dan semangat.

10. Pihak-pihak lain yang mungkin terlewatkan dan tidak dapat saya

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi

ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan kritikan dari

pembaca sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan

skripsi dan semoga skripsi ini bermanfaat sebagai penambahan bekal

ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang membacanya.

Malang, 14 Januari 2022

Muhammad Ajid Baskoro

vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................................... iii
HALAMAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN.....................................................iiii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang Penelitian................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
D. Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………………………….7
A. Landasan Teori ................................................................................................. 7
B. Pengembangan Hipotesis ............................................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................ 22
A. Definisi Operasional Variabel........................................................................ 22
B. Lingkup Penelitian .......................................................................................... 24
C. Lokasi Penelitian ............................................................................................. 24
D. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ..................................................... 25
E. Jenis Data dan Sumber Data ........................................................................ 25
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 26
G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 30
A. Hasil Penelitian................................................................................................ 30
B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ ……………..58
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 58

viii
B. Saran ................................................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 60
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 63

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 17
Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis kelamin responden ............... 35
Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi berdasarkan usia responden ............................. 36
Tabel 4. 3 Deskripsi Variabel Locus Of Control .................................................. 37
Tabel 4. 4 Deskripsi Variabel Stres Kerja ........................................................... 39
Tabel 4. 5 Deskripsi Variabel Perilaku Cyberloafing ........................................... 41
Tabel 4. 6 Deskripsi Variabel Kinerja ................................................................. 44
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 50
Tabel 4. 8 Hasil Uji Realibilitas........................................................................... 51
Tabel 4. 9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................................ 52
Tabel 4. 10 Hasil Uji F ....................................................................................... 55
Tabel 4. 11 Hasil Uji t ......................................................................................... 54
Tabel 4. 12 Variabel Dominan............................................................................ 57

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual ............................................................................. 19
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi ................................................................................. 33

xi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara pengaruh locus of


control, stres kerja dan perilaku cyberloafing terhadap kinerja pegawai pada Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Malang. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 54
responden dengan menggunakan teknik sampel jenuh (sensus), teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner denga di sebarkan secara langsung
kepada responden pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, sedangkan
teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel locus of control berpengaruh


signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkan variabel stres kerja dan perilaku
cyberloafing tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil uji F menunjukkan
bahwa secara simultan atau secara Bersama variabel locus of control, stres kerja
dan perilaku cyberloafing berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Malang adalah locus of control.

Kata Kunci : Locus Of Control, Stres Kerja, Perilaku Cyberloafing dan


Kinerja Pegawai

xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian

Pada situasi pandemi yang sedang berlangsung saat ini,

masyarakat Indonesia secara perlahan telah memasuki fase adaptasi yaitu

kebiasaan baru. Segala aktivitas telah berjalan dan kembali dilakukan

termasuk produktivitas para pekerja, para pebisnis dan juga pelaku

pendidikan. Meskipun demikian, masyarakat harus tetap menjaga protokol

kesehatan. Perusahaan dan Instansi di seluruh Indonesia membuat

kebijakan dan strategi baru dimana pada masa pandemi ini sangat

berdampak pada kesehatan para pegawai, dan tidak menutup

kemungkinan juga berdampak dan berpengaruh pada kinerja instansi.

Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan

semata mata ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia, akan tetapi

banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang

berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi

yang bersangkutan (Bukit dkk, 2017). Meskipun teknologi telah maju,

perkembangan informasi, tersedianya modal dan bahan, instansi masih

memerlukan bantuan manusia untuk mencapai tujuanya. Betapa

pentingnya sumber daya manusia dalam sebuah instansi, karena

kecanggihan teknologi yang maju akan tidak berguna apabila tidak

tersedianya sumber daya manusia sebagai pelaksananya (Handayani

2020).

Sumber daya manusia menjadi modal paling besar yang dimiliki

suatu organisasi maupun instansi. Dalam sebuah instansi, sumber daya

manusia memegang kendali yang sangat dominan dalam mendongkrak

1
2

aktivitas instansi. Keahlian sumber daya manusia menjadi faktor penting

untuk menentukan berhasil atau tidaknya sebuah instansi guna mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk meningkatkan kinerja

sebuah instansi diperlukan pengelolaan dan strategi guna menciptakan

sumber daya manusia yang professional.

Locus of control adalah sifat pribadi individu yang menjelaskan

persepsi darimana individu menentukan penyebab terjadinya peristiwa

dalam dirinya (Malik dkk, 2015). (Dewi 2014) mendefinisikan locus of

control suatu peristiwa yang terjadi pada diri seseorang atau individu

berupa kesuksesan maupun kegagalan yang dirasakan berasal dari faktor

internal dan faktor eksternal. Menurut (Widyaninggar 2015) dalam

penelitianya menyebutkan bahwa locus of control menunjukkan seberapa

besar keyakinan seseorang tentang suatu hubungan antara perbuatan

yang dilakukan dengan hasil yang diterima. Locus of control yang

dikatakan baik akan memberikan dampak positif pada pegawai. Pegawai

yang memiliki locus of control yang baik cenderung bisa mengontrol dan

mengendalikan dirinya melakukan kegiatan diluar produktivitasnya.

Sebaliknya, pegawai yang mempunyai locus of control yang tidak baik akan

sulit untuk mengendalikan dan mengontrol dirinya dalam melakukan

kegiatan tanggung jawab pekerjaanya. Hal ini yang menyebabkan pegawai

merasa kurang puas akan pekerjaanya dan menjadi salah satu timbulnya

faktor stres kerja.

Stres kerja bisa diartikan sebagai tekanan yang dialami oleh

pegawai terhadap suatu pekerjaan yang tidak dapat mereka penuhi

(Rahayu 2017). Di dalam lingkungan pekerjaan banyak hal atau kejadian


3

yang dapat memicu muncul nya stres kerja. Misalnya deskripsi pekerjaan

yang kurang jelas, membuat pegawai akan merasa kesulitan menjalankan

pekerjaanya, disisi lain pegawai juga dituntut untuk menyelesaikan

pekerjaan tersebut secara tepat waktu. Ketika pegawai di wajibkan untuk

memiliki kinerja yang baik namun instansi tidak dapat memberikan

kejelasan mengenai tugas mereka dengan pasti, tentu saja hal ini yang

menjadikan tekanan tersendiri bagi pegawai. Tidak menutup kemungkinan

pegawai yang stres terhadap pekerjaan bisa melakukan kegiatan

penggunaan internet diluar jam kerja atau yang disebut dengan

cyberloafing.

Cyberloafing merupakan pembahasan baru dalam penelitian ilmiah

(Astri dan Zahreni 2018). Saat ini perilaku cyberloafing sedang marak

dilakukan di tempat kerja oleh pegawai, karena instansi memfasilitasi

layanan jejaring internet dengan tujuan agar dapat meningkatkan kinerja

pegawai. Akses jejaring internet tanpa batas yang memudahkan seorang

pegawai membuka situs internet yang tidak mendukung pekerjaan atau

biasa disebut dengan cyberloafing. Blanchard dan Henle (2008) dalam

penelitianya menyebutkan bahwa cyberloafing terbagi menjadi dua

kategori, yaitu cyberloafing kecil dan cyberloafing serius. Cyberloafing kecil

dapat berupa berkirim surat elektronik diluar urusan pekerjaan, membaca

berita terbaru maupun membuka aplikasi belanja online. Cyberloafing

serius yaitu membuka halaman – halaman bertema dewasa, membuka

media sosial pribadi maupun mengunjungi situs judi online. Penting bagi

suatu instansi memberikan perhatian pada penyimpangan ini, sebab waktu

yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tergantikan untuk


4

kegiatan yang lainya. Hal ini di khawatirkan akan berpengaruh langsung

pada produktivitas kinerja instansi.

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang merupakan

intansi pemerintah yang bertugas dalam bidang hubungan internasional,

pelatihan produktivitas, sekretariat, penempatan kerja dan trasmigran.

Pegawai Dinas Tenaga Kerja memiliki kewajiban penuh dalam

menjalankan visi dan misinya. Kewajiban yang harus dilakukan adalah

menggunakan jam kerja dengan sebaik mungkin dan menyelesaikan tugas

secara tepat waktu. Pegawai pada Dinas Tenaga Kerja memiliki pekerjaan

yang menggunakan atau dihadapkan langsung dengan komputer ditambah

dengan beban kerja dan tuntutan tugas yang harus dipenuhi sekaligus

mengakibatkan pegawai mengalami stres kerja dan melakukan tindakan

cyberloafing. Salah satu cara mengurangi stres kerja dan menghindari

cyberloafing yaitu dengan adanya locus of control yang baik.

Beberapa penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Wartono

(2017) yang berjudul pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan (studi

pada karyawan majalah ibu dan anak). Hasil penelitianya menunjukkan

bahwa variabel stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

Penelitian yang dilakukan oleh Erdawati (2015) dengan judul pengaruh

locus of control dan stres kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Pasaman Barat. Menunjukkan hasil locus of

control berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Sedangkan

peneltitian yang dilakukan oleh (Saubari 2019) menunjukkan bahwa

variabel bebas yaitu perilaku cyberloafing memiliki pengaruh negative

terhadap kinerja pegawai.


5

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti

merumuskan judul “Pengaruh Locus Of Control, Stres Kerja dan

Perilaku Cyberloafing terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Malang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah diatas, peneliti menyusun pertanyaan

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh locus of control, stres kerja dan perilaku

cyberloafing secara bersama terhadap kinerja pegawai?

2. Bagaimana pengaruh locus of control, stres kerja dan perilaku

cyberloafing secara parsial terhadap kinerja pegawai?

3. Variabel mana di antara locus of control, stres kerja dan perilaku

cyberloafing yang berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara lain :

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh locus of control, stres kerja

dan perilaku cyberloafing secara bersama terhadap kinerja pegawai

2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh locus of control, stres kerja

dan perilaku cyberloafing secara parsial terhadap kinerja pegawai

3. Mengetahui dan menganalisis variabel mana yang dominan terhadap

kinerja pegawai
6

D. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teori

Dalam memperdalam penelitian yang dilakukan, peneliti berharap

mampu memberikan bukti empiris bagaimana pengaruh locus of

control, stres kerja dan perilaku cyberloafing terhadap kinerja pegawai

dan dapat dijadikan sebagai referensi oleh peneliti selanjutnya yang

membahas variabel yang bersangkutan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Instansi

Diharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan oleh

orang – orang yang bersangkutan dan berkepentingan dalam

mengelola pegawainya terkait locus of control, stres kerja dan

perilaku cyberloafing.

b. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini mampu menambah ilmu

pengetahuan ketika mengumpulkan data – data terkait.

c. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan mampu di jadikan acuan Jurusan

Manajamen ketika terdapat masalah serupa berhubungan dengan

variabel yang sama seperti penelitian ini.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori

1. Manajamen Sumber Daya Manusia

Menurut (Hasibuan 2014) MSDM adalah ilmu yang

mempelajari suatu hubungan dan peranan pegawai guna mencapai

tujuan instansi, pegawai dan masyarakat. (Sinambela 2018)

menyebutkan bahwa MSDM adalah cara untuk menangani suatu

masalah yang terjadi pada tempat kerja guna menunjang kegiatan

instansi mencapai tujuan. Menurut (Wartono 2017) MSDM

merupakan ilmu yang secara spesifik mengamati hubungan dan

peranan terhadap manusia di dalam suatu organisasi. Sedangkan

menurut (Rahayu 2017) mendefinisikan MSDM sebagai ilmu dan

seni yang mempelajari sumber daya manusia di dalam

melaksanakan kegiatan manajamen.

Melalui beberapa pemaparan diatas, dapat disimpulkan

bahwa manajamen sumber daya manusia adalah ilmu yang

mempelajari suatu cara pengelolaan sumber daya manusia yang

terdapat di dalam sebuah orgnisasi atau instansi.

2. Locus OF Control

a. Pengertian Locus Of Control

Pencetus konsep locus of control pertama kali di

kemukakan oleh Jullian Rotter pada tahun 1966 dan merupakan

pengembangan dari teori pembelajaran sosial (Jaya dan

Rahmat 2005). (Ayudiati 2010) mendefinisikan locus of control

sebagai pandangan suatu individu terhadap suatu kejadian

7
8

bahwa dirinya merasa dapat atau tidak mengendalikan perilaku

yang terjadi padanya.

(Jaya dan Rahmat 2005) beranggapan bahwa locus of

control merupakan cara pandang seseorang yang memiliki

tanggung jawab akan akan kegiatan yang terjadi baik di dalam

kendali maupun di luar kendali dirinya. Menurut (Karimi 2011)

locus of control adalah suatu proses keberhasilan, kegagalan

dan hasil individu yang di yakini berasal dalam kendali perilaku

individu (internal), atau mungkin suatu capaian, kegagalan dan

hasil setiap individu dikendalikan oleh faktor lain seperti

peluang, keberuntungan dan nasib (eksternal).

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa locus of

control adalah sudut pandang setiap individu atas keyakinan

kemampuanya untuk mengendalikan diri.

b. Jenis locus of control

(Ida dan Dwinta 2010) Menggolongkan locus of control

menjadi dua tipikal, yaitu locus of control internal dan locus of

control eksternal. Individu yang mempunyai locus of control

internal beranggapan bahwa segala hal yang mereka dapatkan

dalam hidup merupakan hasil kerja keras, keterampilan dan

usaha mereka sendiri. Sedangkan pribadi dengan locus of

control eksternal beranggapan kalau nasib, takdir dan

keberuntungan yang menentukan hidup mereka bukan dar

kerja keras dan usaha.


9

Menurut (Menezes 2008) menjelaskan bahwa pribadi

dengan locus of control internal cenderung menganggap apa

yang terjadi pada dirinya entah itu positif maupun negatif

sebagai tanggung jawab atas tindakan dan berada di bawah

pengendalianya. Sedangkan pribadi dengan locus of control

eksternal beranggapan bahwa apa yang terjadi pada dirinya

tidak memiliki keterkaitan langsung dengan tindakan dan

berada diluar kendalinya.

(Engko dan Gudono 2007) juga berpendapat bahwa

seseorang dengan internal locus of control akan lebih dominan

terhadap suatu tindakan atau pekerjaan yang berhubungan

langsung dengan keberhasilan dan kegagalan dalam

menjalankan tugasnya. Sedangkan eksternal locus of control

bisa dilihat dari seseorang dalam melakukan pekerjaanya,

dimana keberhasilan suatu pekerjaan di pengaruhi oleh faktor

di luar dirinya.

Seseorang dengan kepribadian internal locus of control

mempercayai bahwa keputusan yang mereka lakukan dan

hasilkan merupakan kendali dari dirinya sendiri. Sementara

individu dengan pribadi eksternal locus of control percaya

bahwa capaian yang mereka peroleh bukan dari usaha mereka

sendiri melainkan adanya beberapa faktor yaitu;

keberuntungan, kesempatan dan takdir.

Individu dengan internal locus of control memiliki

kepribadian yang lebih baik daripada dengan individu yang


10

mempunyai kepribadian eksternal locus of control. Dalam

bertindak dan mengambil keputusan suatu pekerjaan atau

tugas, individu yang memiliki locus of control internal memang

sangat penting karena individu dengan kepribadian ini akan

siap dengan hasil yang diterima berkat jerih payah, hasil dan

keputusan yang mereka ambil.

c. Karakteristik Locus Of Control

Perbedaan karakteristik antara internal locus of control

dengan eksternal locus of control (Ridwan 2013) sebagai

berikut :

1) Internal locus of control

a) Suka bekerja keras.

b) Mempunyai inisiatif yang tinggi.

c) Selalu berusaha memecahkan masalah.

d) Berfikir seefektif mungkin.

e) Beranggapan bahwa harus berusaha jika ingin

sukses atau berhasil.

2) Eksternal locus of control

a) Kurang memiliki inisiatif.

b) Kurang suka berusaha karena menganggap faktor

luar yang mengontrol dan mudah menyerah.

c) Kurang menggali informasi.

d) Beranggapan bahwa terdapat sedikit hubungan

antara usaha dengan kesuksesan.


11

e) Cenderung bergantung pada orang lain dan lebih

mudah di pengaruhi.

3. Stres Kerja

a. Pengertian Stres Kerja

Stress merupakan hal yang sangat umum terjadi pada

kalangan pegawai terutama pada lingkungan instansi. Stres

dapat terjadi pada setiap individu karena merupakan bagian

dari kehidupan manusia yang tidak dapat terhindarkan. Menurut

(Handoko 2014) stres adalah keadaan dimana individu

mengalami kondisi ketegangan yang berpengaruh pada emosi,

pikiran dan kondisi individu. (Herlina 2019) mendefinisikan stres

kerja sebagai kondisi yang mempengaruhi karyawan dalam

lingkup pekerjaan dan memerlukan penyesuaian atau adaptasi

diri. Wartono (2017) menjelaskan stres kerja adalah keadaan

dimana individu merasa tegang karena beban kerja yang

melebihi kemampuan mereka. Robbins (dalam Susanto, 2020)

juga menyatakan bahwa stres tidak selalu buruk dan negatif,

orang yang ingin berkinerja unggul merasa tidak puas terhadap

hasil yang dicapai dan selalu meningkatkan hasil yang lebih

baik untuk mendapat promosi akan berhadapan dengan

tantangan yang berisiko stres.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa stres

kerja adalah kondisi dimana sesorang mengalami ketegangan

yang di sebabkan oleh beban kerja dan berpengaruh padanya

sehingga memerlukan adaptasi diri.


12

b. Faktor Penyebab Stres Kerja

Handoko (2014) membagi penyebab stres kerja menjadi

dua yaitu on the job dan of the job.

Penyebab stres on the job antara lain :

1) Beban kerja yang berlebihan.

2) Tekanan atau desakan waktu.

3) Konflik antar pribadi dan kelompok.

4) Kualitas supervise yang jelek

5) Frustasi

Penyebab stres kerja of the job diantaranya :

1) Kekuatiran finansial.

2) Masalah fisik.

3) Masalah keluarga.

4) Perubahan yang terjadi di tempat tinggal.

5) Masalah perkawinan.

4. Perilaku Cyberloafing

a. Pengertian Perilaku Cyberloafing

Menurut (Sulistyan dan Ermawati 2020) perilaku

cyberloafing adalah bentuk perilaku pegawai dalam

menggunakan internet selama jam kerja untuk kepentingan

pribadi. (Blanchard dan Henle, 2008) mendefinisikan

cyberloafing merupakan kegiatan menjelajah situs internet

maupun surat elektronik di lingkungan pekerjaan pada saat

bekerja. Menurut (Askew 2013) cyberloafing terjadi apabila


13

pegawai menggunakan jenis komputer di tempat kerja yang

tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan tersebut.

Menurut pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa

perilaku cyberloafing adalah penyimpangan pada tempat kerja

berupa menjelah situs internet dan menggunakan komputer

untuk keperluan pribadi yang tidak ada kaitanya dengan

pekerjaan tersebut.

b. Jenis Cyberloafing

(Blanchard dan Henle 2008) menyebutkan cyberloafing

tebagi menjadi dua, yakni cyberloafing kecil dan cyberloafing

serius.

1) Cyberloafing Kecil

Tindakan pegawai yang menggunakan fasilitas

internet instansi maupun kantor yang tidak ada kaitanya

langsung dengan pekerjaan. Baik itu mengirim maupun

menerima surat elektronik, mengakses halaman

internet, membuka jejaring media sosial berupa

facebook, twitter, dsb.

2) Cyberoafing Serius

Tindakan pegawai yang yang menggunakan fasilitas

internet instansi maupun kantor yang tergolong serius

karena menjurus pada pelanggaran norma. Seperti

mengunjungi situs judi online, mendownload music,

membuka situs dewasa serta mengelola situs pribadi.


14

c. Faktor faktor Perilaku Cyberloafing

Menurut (Ozler dan Polat 2012) terdapat tiga faktor

terjadinya perilaku cyberloafing yaitu :

1) Faktor Individual

Berbagai faktor dalam diri seseorang tersebut antara

lain persepsi, sikap sifat pribadi yang meliputi perasaan

malu, kesendirian dan locus of control.

2) Faktor Organisasi

Faktor organisasi juga dapat menjadi penentu atau

menentukan kecenderungan seorang pegawai untuk

melalukan cyberloafing yaitu berupa penggunaan

internet, hasil yang diharapkan, dukungan manajerial,

pandangan rekan kerja tentang norma cyberloafing dan

juga sikap kerja terhadap pekerjaan yang dilakukan.

3) Faktor Situasional

Perilaku cyberloafing terjadi Ketika seorang pegawai

memiliki akses internet di tempat kerja, sehingga hal ini

sangat dipengaruhi oleh faktor situasional yang terjadi

pada perilaku ini.

5. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Menurut Wartono (2017) kinerja adalah hasil kerja yang

telah dicapai oleh seseorang dengan tanggung jawab masing –

masing karyawan selama periode tertentu. Menurut Pabundu

(dalam Busro, 2018:88) menjelaskan bahwa kinerja adalah


15

hasil kerja yang dilakukan oleh seseorang karyawan untuk

mencapai tujuan yang di harapkan. Sedangkan menurut

(Bangun, 2012:231) mendefinisikan kinerja adalah pencapaian

dari hasil suatu pekerjaan seseorang yang dilaksanakan

berdasarkan ketentuan pekerjaan.

Dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang terhadap suatu

pekerjaan untuk mencapai tujuan berdasarkan ketentuan yang

sudah ditetapkan.

b. Faktor faktor Kinerja

Hasibuan (dalam Busro, 2018:91) menyebutkan ada

beberapa factor yang mempengaruhi kinerja, yaitu :

1) Kecakapan (pemahaman yang baik terhadap suatu

pekerjaan).

2) Pengalaman.

3) Kesungguhan untuk bekerja dengan baik.

4) Kecukupan waktu pengerjaan.

5) Keinginan / kemauan untuk melaksanakan pekerjaan.

6) Lingkungan kerja.

c. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah cara yang dilakukan untuk menilai

sebuah prestasi kerja seorang pegawai apakah mencapai

terget yang telah dibebankan kepadanya (Busro, 2018:95).

Mangkuprawira (dalam Busro, 2018:96) mendefinisikan


16

penilaian kinerja sebagai proses yang dilakukan organisasi

dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang.

d. Indikator Kinerja

Untuk mengukur kinerja dapat dilakukan dengan cara

melakukan pendefinisian operasional dari kinerja itu sendiri.

Kinerja karyawan dapat didefinisikan secara operasional

sebagai hasil kerja yang dihasilkan, kualitas dan kuantitas

dalam organisasi untuk menyelesaikan pekerjaanya.

Menurut (Mangkunegara 2013:75) indikator kinerja adalah

sebagai berikut:

1) Kualitas Kerja

Menunjukkan ketelitian, kerapihan terkait hasil kerja

dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. Kualitas

kerja yang baik dapat menghindari tingkat kesalahan

dalam penyelesaian pekerjaanya yang dapat

bermanfaat bagi kemajuan instansi.

2) Kuantitas Kerja

Menyangkut banyaknya jumlah jenis pekerjaan yang

dilakukan dalam suatu waktu sehingga efisiensi dan

efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan

instansi.

3) Tanggung Jawab

Tanggung jawab meliputi bagaimana pegawai

menerima dan melaksanakan tugasnya,

mempertanggung jawabkan hasil kerja serta sarana dan


17

prasarana yang digunakan dan perilaku kerjanya setiap

hari.

4) Kerjasama

Kerjasama merupakan kesediaan pegawai untuk

berpartisipasi dengan pegawai yang lain baik di dalam

maupun di luar pekerjaan sehingga pekerjaan akan

semakin baik.

5) Inisiatif

Dalam hal ini inisiatif menyangkut dorongan dari

dalam diri pegawai untuk melakukan pekerjaan serta

mengatasi masalah yang muncul dalam pekerjaan

tanpa mengganggu perintah dari atasan atau

menunjukkan tanggung jawab dalam pekerjaan yang

merupakan kewajiban seorang pegawai.

6. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu

Nama
No Judul
Peneliti / Metode Penelitian Hasil
Penelitian
Tahun
Pengaruh - Analisis data: Pada variabel
Self analisis locus of control
Efficiacy regresi terdapat
dan Locus berganda pengaruh positif
Ary dan Of Control dan signifikan
1 Sriathi Terhadap terhadap kinerja
(2019) Kinerja karyawan
Karyawan
(Studi Pada
Ramayan
Mall Bali)
Pengaruh - Analisis data: Pada kedua
Erdawati analisis variabel yakni
2 locus of
(2015) locus of control
control dan
18

stres kerja regresi dan stres kerja


terhadap berganda sama-sama
kinerja berpegaruh
pegawai di positif terhadap
Dinas kinerja karyawan
Kelautan
dan
Perikanan
Kabupaten
Pasaman
Barat
Pengaruh - Analisis data: Pada variabel
stres kerja analisis stres kerja
terhadap regresi terdapat
kinerja sederhana pengaruh positif
Tri
karyawan antara stres
3 Wartono
(Studi Pada kerja terhadap
(2017)
Karyawan kinerja karyawan
Majalah
Mother And
Baby)
Pengaruh - Analisis data: Pada variabel
control diri analisis perilaku
dan regresi cyberloafing
perilaku berganda menunjukkan
cyberloafing berpengaruh
Arif terhadap negatif terhadap
4 Saubari kinerja kinerja pegawai
(2019) pegawai
sekoah
dasar
negeri di
kota
Tarakan
Pengaruh - Analisis data: Menunjukkan
Stres Kerja analisis bahwa variabel
Vira Terhadap regresi stres kerja
Sani Kinerja sederhana berpengaruh
Putri Karyawan negatif terhadap
dan (Studi Pada kinerja karyawan
5
Fetty PT Lestari
Poerwita Busana
Sary Anggun
(2020) Mahkota di
Bagian
Produksi)
Saara Pengaruh - Analisis data : Menunjukkan
Lutfi Lingkungan - Analisis hasil bahwa
6
Lahji Kerja Fisik, regresi variabel stres
(2020) Lingkungan berganda kerja tidak
19

Kerja Non berpengaruh


Fisik dan signifikan
Stres Kerja terhadap kinerja
Terhadap pegawai
Kinerja
Karyawan
Pada PT.
Eka Timur
Raya
(ETIRA)

B. Kerangka Konseptual

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual

Keterangan :
= Berpengaruh secara parsial (Individu)

= Berpengaruh secara simultan (Bersama-sama)


20

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Locus Of Control, Stres Kerja, Perilaku Cyberloafing

dan Kinerja Pegawai

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erdawati (2015)

menunjukkan bahwa variabel locus of control memiliki

pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Ary dan Sriathi (2019)

memaparkan bahwa variabel locus of control terdapat pengaruh

yang positif terhadap variabel kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Erdawati (2015)

menunjukkan bahwa pada variabel stres kerja terdapat

pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil peneliti lain

yang dilakukan oleh Wartono (2017) menjelaskan bahwa

variabel stres kerja juga berpengaruh pada variabel kinerja

pegawai.

Penelitian yang dilakukan oleh Arif Saubari (2018)

menujukkan bahwa pada variabel cyberloafing terdapat

pengaruh yang negatif terhadap kinerja pegawai.

2. Pengaruh Locus Of Control dan Kinerja Pegawai

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erdawati (2015)

menunjukkan bahwa variabel locus of control memiliki pengaruh

yang positif terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ary dan Sriathi (2019) memaparkan bahwa variabel

locus of control terdapat pengaruh yang positif terhadap variabel

kinerja karyawan.
21

3. Pengaruh Stres Kerja dan Kinerja Pegawai

Penelitian yang dilakukan oleh Erdawati (2015)

menunjukkan bahwa pada variabel stres kerja terdapat pengaruh

positif terhadap kinerja karyawan. Hasil peneliti lain yang dilakukan

oleh Wartono (2017) menjelaskan bahwa variabel stres kerja juga

berpengaruh pada variabel kinerja pegawai.

4. Pengaruh Cyberloafing terhadap Kinerja Pegawai

Penelitian yang dilakukan oleh Arif Saubari (2018)

menujukkan bahwa pada variabel cyberloafing terdapat pengaruh

yang negatif terhadap kinerja pegawai.

5. Hipotesis Penelitian

H1 : Diduga terdapat pengaruh yang simultan terhadap

variabel Y

H2 : Diduga terdapat pengaruh secara parsial terhadap

variabel Y

H3 : Diduga Locus Of Control memiliki pengaruh dominan

terhadap variabel Y
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel bebas dan satu variabel

terikat, variabel bebas tersebut adalah locus of control (X1), stres kerja

(X2) dan perilaku cyberloafing (X3) sedangkan variabel terikat adalah

kinerja (Y).

Variabel bebas yang akan di teliti adalah:

1. Locus Of Control

locus of control adalah sudut pandang setiap individu atas

keyakinan kemampuanya untuk mengendalikan diri. Terdapat

dua karakteristik locus of control, locus of control internal dan

locus of control eksternal. Peneliti menyusun indikator

pertanyaan sebagai berikut

a) Suka bekerja keras.

b) Mempunyai inisiatif yang tinggi.

c) Selalu berusaha memecahkan masalah.

d) Berfikir seefektif mungkin.

e) Beranggapan bahwa harus berusaha jika ingin

sukses atau berhasil.

2. Stres Kerja

Stres kerja adalah kondisi dimana seseorang mengalami

ketegangan yang disebabkan oleh beban kerja dan

berpengaruh padanya sehingga memerlukan adaptasi diri.

Stres kerja terbagi menjadi dua tipe yaitu on the job dan of the

22
23

job. Peneliti menyusun indicator pertanyaan berdasarkan

penyebab stres kerja on the job.

a) Beban kerja yang berlebihan.

b) Tekanan atau desakan waktu.

c) Konflik antar pribadi dan kelompok.

d) Kualitas supervisi yang jelek.

e) Frustasi.

3. Perilaku Cyberloafing

Perilaku cyberloafing adalah penyimpangan pada tempat

kerja berupa menjelajah situs internet dan menggunakan

komputer untuk keperluan pribadi yang tidak ada kaitanya

dengan pekerjaan tersebut. Indikator penelitian ini disusun

berdasarkan dua kategori cyberloafing yaitu:

a) Cyberloafig Kecil

Tindakan pegawai yang menggunakan fasilitas

internet instansi maupun kantor yang tidak ada

kaitanya langsung dengan pekerjaan. Baik itu

mengirim maupun menerima surat elektronik,

mengakses halaman internet, membuka jejaring

media sosial berupa facebook, twitter, dsb.

b) Cyberloafing Serius

Tindakan pegawai yang yang menggunakan fasilitas

internet instansi maupun kantor yang tergolong

serius karena menjurus pada pelanggaran norma.

Seperti mengunjungi situs judi online, mendownload


24

music, membuka situs dewasa serta mengelola situs

pribadi.

4. Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja seseorang terhadap suatu

pekerjaan untuk mencapai tujuan berdasarkan ketentuan yang

sudah di tetapkan. Peneliti menggunakan indicator kinerja

sebagai berikut:

a) Kualitas Kerja

b) Kuantitas Kerja

c) Tanggung Jawab

d) Kerjasama

e) Inisiatif

B. Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini menjadi lebih focus pada pembahasanya, maka

perlu dibuat batasan dalam bentuk penentuan ruang lingkup penelitian.

Penelitian ini membahas tentang pengaruh locus of control, stres kerja

dan perilaku cyberloafing terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Malang.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten

Malang, dengan pertimbangan peneliti memilih lokasi tersebut

dikarenakan sudah melakukan Praktek Kerja Nyata (PKN)

sebelumnya. Terletak pada Jalan Trunojoyo Kav.3 Ngadiluwih,

Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.


25

D. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2019:126) menyatakan populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulanya. Pada penelitian ini populasi pegawai yang ada

sebanyak 54 orang di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang.

2. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang akan dilakukan oleh peneliti

yaitu menggunakan metode sensus atau sampling total. Sensus

atau sampling total adalah teknik pengembalian sampel di

mana seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua

(Sugiyono, 2019:134). Penelitian yang dilakukan pada populasi

dibawah 100 dilakukan dengan menggunakan sensus.

E. Jenis Data dan Sumber Data

Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan sumber data

dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data

primer adalah jenis dan sumber data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara),

baik individu maupun kelompok. Penulis mengumpulkan data

primer dengan membagikan kuisioner. (Sugiyono, 2019:199)

menjelaskan teknik kuisioner adalah pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan


26

tertulis kepada responden untuk di jawab. Sedangkan data

sekunder di peroleh dari instansi secara langsung

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan

metode kuisioner. Metode kuisioner adalah pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk di jawab (Sugiyono, 2019:199).

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2019:146). Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a. SS (Sangat Setuju) : 5

b. S (Setuju) : 4

c. KS ( Kurang Setuju) : 3

d. TS (Tidak Setuju) : 2

e. STS (Sangat Tidak Setuju) : 1

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Menurut (Sunyoto, 2011:114) uji validitas ini

digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

butir kuisioner yang akan diteliti. Kuisioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut. Mengukur tingkat validitas atau tidaknya suatu


27

kuisioner dapat menggunakan nilai Pearson Correlation,

dimana persyaratan uji validitas menggunakan table r dan

item pertanyaan memiliki nilai korelasi signifikasi di bawah

5% atau 0,05 maka dapat dinyatakan valid. Nilai validitas

harus mempunyai nilai total skor.

b. Uji Realibilitas

Uji Realibilitas adalah alat untuk mengukur kuisioner

yang merupakan bagian indikator dari variabel atau

konstruk. Butir pertanyaan dikatakan realibel atau handal

apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten (Sunyoto, 2011:110). Pengukuran realibilitas

dilakukan dengan cara pengukuran kehandalan butir

pertanyaan sekali menyebarkan kuisioner pada responden,

kemudian hasil skor nya di ukur korelasinya antar skor

jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan

program statistival program for society sience (SPSS)

dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). suatu konstruk atau

variabel dikatakan realiabel jika nilai Cronbach Alpha (a) >

0,60.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis

data adalah analisis “ multiple regretion “ atau regresi

berganda. Agar analisis dapat dilakukan dengan benar

maka Langkah yang dilakukan adalah dengan menentukan

bentuk pengaruh antara variabel X dan Y.


28

Model ini dimaksudkan untuk menguji adanya pengaruh

sebab akibat antara variabel terikat (Y) dan dalam ha ini kinerja

pegawai dengan variabel bebas (X) dalam hal ini locus of

control, stres kerja dan perilaku cyberloafing. Adapun bentuk

hubungan variabel X dan Y dapat di rumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = kinerja

a = konstanta

b1 – b3 = koefisien regresi

X1 = locus of control

X2 = stres kerja

X3 = perilaku cyberloafing

e = kesalahan pengganggu

3. Uji Hipotesis

a. Uji F

Uji f digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh yang

signifikan antara variabel locus of control (X1), stres kerja (X2),

perilaku cyberloafing (X3) terhadap kinerja (Y). Adapun kriteria

pengujianya sebagai berikut:

H0 diterima apabila F - Hitung ≤ F – Tabel

H0 ditolak apabila F – Hitung > F- Tabel

Dari uji pada taraf signifikan 95 % (α = 0,05)


29

b. Uji t

Menurut (Ghozali 2018) uji t digunakan untuk melihat

apakah variabel independent (X) berpengaruh secara parsial

atau sendiri – sendiri terhadap variabel dependen (Y). Uji ini

dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung masing –

masing variabel dengan nilai t table sesuai dengan tingkat

signifikasi yang digunakan. Ketika nilai t hitung lebih tinggi dari

dari nilai t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima atau ada

hubungan signifikan.

(1) Apabila t hitung > t tabel maka menerima hipotesis nol

(Ha), artinya variabel, X1,X2,X3 secara parsial

berpengaruh terhadap nilai profitabilitas Y.

(2) Apabila t hitung < t tabel maka menerima hipotesis nol

(H0), artinya variabel, X1, X2, X3 secara parsial tidak

berpengaruh terhadap nilai profitabilitas Y.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Instansi

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang merupakan organisasi

perangkat daerah yang melaksanakan urusan pemerintah Kabupaten

Malang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan.

Urusan pemerintah daerah Kabupaten Malang yang menjadi tugas

Dinas Tenaga Kerja ada dua yaitu bidang tenaga kerja dan

transmigrasi. Sebagaimana diatur dalam peraturan daerah Kabupaten

Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan

perangkat daerah serta peraturan Bupati Malang Nomor 45 Tahun

2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta

tata kerja Dinas Tenaga Kerja. Sejarah berdirinya instansi

ketenagakerjaan tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa dan

perkembangan politik sejak proklamasi 17 Agustus 1945 hingga

berdirinya Pemerintahan Republik Indonesia sampai sekarang. Banyak

mengalami perubahan baik berupa pembentukan baru maupun

penyesuaian dan penggabungan. Sebelum era otonomi daerah

merupakan instansi yang bernama Kantor Departemen Tenaga Kerja.

Pada awal Pemerintahan RI, waktu Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan jumlah kementrian pada

tanggal 19 Agustus 1945, kementrian yang bertugas mengurus

masalah ketenagakerjaan belum ada tugas dan fungsi yang menangani

masalah perburuhan diletakkan pada Kementrian Sosial baru mulai

tanggal 3 Juli 1947 ditetapkan adanya kementrian perburuhan dan

30
31

melalui Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1947 tanggal 25 Juli

1947 ditetapkan tugas pokok Kementrian Perburuhan yang mencakup

tugas urusan sosial menjadi Kementrian Perburuhan dan Sosial, pada

saat pemerintahan darurat di Sumatera, Menteri Perburuhan dan

Sosial diberi jabatan rangkap meliputi urusan pembangunan, pemuda

dan keamanan.

Pada Pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS) organisasi

Kementrian Perburuhan tidak lagi mencakup urusan sosial dan struktur

organisasinya didasarkan pada Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 1

Tahun 1950 setelah RIS bubar, struktur organisasi Kementrian

Perburuhan disempurnakan lagi dengan Peraturan Kementrian

Perburuhan Nomor 1 Tahun 1951. Berdasrkan peraturan tersebut mulai

tampak kelengkapan struktur orgaisasi Kementrian Perubahan yang

menncakup struktur organisasi sampai tingkat daerah dan resort dengan

uraian tugas yang jelas. Struktur organisasi ini tidak mengalami perubahan

sampai dengan kwartal pertama tahun 1945. Melalui peraturan Menteri

Perubahan Nomor 70 mulai terjadi perubahan yang kemudian

disempurnakan melalui peraturan Menteri Perubahan Nomor 77 junto

peraturan Menteri Perubahan Nomor 79 Tahun 1954. Berdasarkan

peraturan tersebut Kementerian Perubahan tidak mengalami perubahan

sampai dengan tahun 1964, kecuali untuk tingkat daerah. Sedangkan

struktur organisasinya terdiri dari Direktorat Hubungan dan Pengawasan

Perubahan dan Direkorat Tenaga Kerja.

Dalam periode Orde Baru (masa transisi 1966-1969) Kementerian

Perubahan berubah nama menjadi Departemen Tenaga Kerja (Depnaker)


32

berdasarkan keputusan tersebut jabatan Pembantu Menteri dilingkungan

Depnaker dihapuskan dan sebagai penggantinya dibentuk satu jabatan

Sekretaris Jenderal. Masa transisi berakhir tahun 1969 yang ditandai

dengan dimulainya tahap Pembangunan Jangka Panjang Tahap (PJPT

1).

Pada pembentukan Kabinet Pembangunan II, Depnaker diperluas

menjadi Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, sehingga

ruang lingkup tugas dan fungsinya tidak hanya mencakup permasalahan

ketenagakerjaan tetapi juga mencakup permasalahan ketransmigrasian

dan pengkoperasian. Susunan organisasi dan tata kerja Departemen

Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi diatur melalui Kepmen

Nakertranskop Nomor Kep 1000/Men/1975 yang mengacu kepada

KEPPRES No 44 Tahun 1974.

Dalam Kabinet Pembangunan III, unsur koperasi dipisahkan dan

Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi (Depnakertrans). Dalam masa

bakti Kabinet Pembangunan IV dibentuk Departemen Transmigrasi,

sehingga unsur transmigrasi dipisahkan dari Depnaker susunan

organisasi dan tata kerja Depnaker ditetapkan dengan Kepmennaker No.

Kep 199/Men/1984 sedangkan susunan organisasi dan tata kerja

Departemen Transmigrasi Nomor : Kep-55A/Men/1983.

Pada masa reformasi Departemen Tenaga Kerja dan Departemen

Transmigrasi kemudian bergabung kembali pada tanggal 22 Februari

2001. Usaha penataan organisasi Departemen Tenaga Kerja dan

Trasmigrasi terus dilakukan dengan mengacu kepada Keputusan


33

Presiden RI Nomor 47 Tahun 2002 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi

Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja.

2. Bentuk Hukum Instansi

a. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang

peembentukan dan susunan perangkat daerah.

b. Peraturan Bupati Malang Nomor 45 Tahun 2016 tentang

kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja

Dinas Tenaga Kerja.

3. Struktur Organisasi dan Tugas-tugasnya

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi


34

4. Tugas Struktur Organisasi

a. Kepala Dinas

1) Merumuskan kebijakan teknis dan strategis.

2) Melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum.

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas pada bidang

ketenagakerjaan dan transmigrasi.

b. Sekretariat

1) Merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan,

mengendalikan dan mengevaluasi serta memberikan dukungan

pelayanan teknis dan administrasi umum.

2) Melaksanakan kegiatan pelaporan kinerja dan anggaran pada

unit organisasi pada lingkungan dinas.

c. Pelatihan dan Produktivitas

1) Melaksanakan pembinaan pelatihan dan produktivitas tenaga

kerja, kelembagaan pelatihan dan sertifikasi kompetensi dan

pemagangan.

d. Penempatan Kerja

1) Melaksanakan pembinaan penempatan tenaga kerja.

2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

e. Hubungan Industrial

1) Melaksanakan pembinaan organisasi pekerja dan organisasi

pengusaha, melaksanakan fasilitasi dan pengembangan

kelembagaan hubungan industrial, pembinaan syarat kerja dan


35

pengupahan serta penanganan penyelesaian perselisihan

hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja.

2) Melaksanakan pembinaan jaminan sosial pekerja/buruh bagi

tenaga kerja dalam hubungan kerja dan luar hubungan kerja,

melaksanakan kerjasama dengan lembaga hubungan industrial

dan instansi lain dalam pengembangan jaminan sosial

pekerja/buruh, melakukan evaluasi kerjasama antar lembaga

dalam pengembangan jaminan sosial pekerja/buruh serta

melakukan pembinaan kepesertaan jaminan sosial

pekerja/buruh.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden Penelitian

Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis kelamin responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase


Laki-laki 28 51,9%
Perempuan 26 28,1%
Jumlah 54 100%
Sumber : Data yang diolah, 2021

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang berjenis

kelamin laki-laki berjumlah 28 responden (51,9%) dan responden yang

berjenis kelamin perempuan berjumlah 26 responden (28,1%),

sehingga total keseluruhan responden berjumlah 54 responden

(100%).
36

Tabel 4. 2Distribusi Frekuensi berdasarkan usia responden

Usia Jumlah Responden Presentase


18-22 tahun 4 7,4%
23-30 tahun 22 40,7%
> 30 tahun 28 51,9%
Jumlah 54 100%
Sumber : Data yang diolah, 2021

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang berusia

18-22 tahun berjumlah 4 responden (7,4%) sedangkan responden yang

berusia 23-30 tahun berjumlah 22 responden (40,7%) dan responden

yang berusia > 30 tahun berjumlah 28 responden (51,9%) sehingga

total keseluruhan responden berjumlah 54 responden (100%).

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas berupa locus

of control (X1), stres kerja (X2) dan perilaku cyberloafing (X3),

sedangkan variabel terikat yaitu kinerja pegawai (Y). Keseluruhan

variabel tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

a) Locus Of Control

Distribusi frekuensi jawaban responden untuk item variabel

Locus Of Control (X1) dapat dilihat pada tabel berikut :


37

Tabel 4. 3Deskripsi Variabel Locus Of Control

Skor
Variabel Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (KS) 4 (S) 5 (SS) Mean
F % F % F % F % F %
X1. 1 44 81,50 10 18,50 4,2
X1. 2 46 85,20 8 14,80 4,1
X1. 3 2 3,70 48 88,90 4 7,40 4
Locus Of Control
X1. 4 46 85,20 8 14,80 4,1
X1. 5 9 16,70 41 75,90 4 7,40 3,9
Rata-rata 4
Sumber : Data yang diolah, 2021

1) Butir pertanyaan X1.1 diukur dengan pertanyaan “Saya

selalu bekerja keras pada tempat kerja”. Sebagian

responden menyatakan sangat setuju 10 (18,5%)

responden, 44 (81,5%) responden memilih setuju. Nilai

mean yang dihasilkan 4,2 Perolehan ini menujukkan bahwa

responden setuju bahwa selalu bekerja keras pada tempat

kerja.

2) Butir pertanyaan X1.2 diukur dengan pertanyaan “Saya

memiliki cara cepat dalam menyelesaikan pekerjaan”.

Sebagian responden memilih sangat setuju 8 (14,8%)

responden, 46 (85,2%) responden memilih setuju. Nilai

mean yang dihasilkan 4,1 menunjukkan bahwa responden

setuju bahwa mereka memiliki cara cepat dalam

menyelesaikan pekerjaan.

3) Butir pertanyaan X1.3 diukur dengan pertanyaan “Saya

mampu menyelesaikan masalah dengan kemampuan yang

saya miliki”. Sebagian responden memilih sangat setuju 4

(7,4%) responden, 48 (88,9%) responden memilih setuju


38

dan 2 (3,7%) responden memilih kurang setuju. Nilai mean

yang dihasilkan 4,0 dapat diketahui bahwa 96,3% pegawai

setuju bahwa mereka mampu menyeesaikan masalah

dengan kemampuan yang mereka miliki.

4) Butir pertanyaan X1.4 diukur dengan pertanyaan “Saya

mampu menyelesaikan pekerjaan seefektif mungkin”.

Sebagian responden memilih sangat setuju 8 (14,8%)

responden, sedangkan 46 (85,2%) responden memilih

setuju. Nilai mean yang dihasilkan 4,1 perolehan ini

menunjukkan bahwa responden setuju mereka dapat

menyelesaikan pekerjaan seefektif mungkin.

5) Butir pertanyaan X1.5 diukur dengan pertanyaan “Saya

merasa keberhasilan pekerjaan saya adalah hasil dari

usaha saya”. Sebagian responden memilih sangat setuju 4

(7,4%), 41 (75,9%) responden memilih setuju dan sebanyak

9 responden memilih kurang setuju (16,7%). Nilai mean

yang dihasilkan 3,9 hasil ini menujukkan bahwa 83,3%

pegawai memilih setuju bahwa keberhasilan pekerjaan

mereka adalah hasil dari kerja keras mereka.

b) Stres Kerja

Distribusi frekuensi jawaban responden untuk item variabel

Stres Kerja (X2) dapat dilihat pada tabel berikut :


39

Tabel 4. 4 Deskripsi Variabel Stres Kerja

Skor
Variabel Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (KS) 4 (S) 5 (SS) Mean
F % F % F % F % F %
X2.6 6 11,10 39 72,20 9 16,70 3,1
X2.7 4 7,40 37 68,50 10 18,50 3 5,60 3,2
X2.8 16 29,60 34 63 4 7,40 2,8
Stres Kerja
X2.9 15 27,80 35 64,80 4 7,40 2,8
X2.10 16 29,60 34 63 4 7,40 2,8
Rata-rata 2,9
Sumber : Data yang diolah, 2021

1) Butir pertanyaan X2.6 dengan pertanyaan “Saya merasa

pekerjaan yang dibebankan terlalu banyak”. Sebagian

responden memilih setuju sebanyak 9 orang (16,7%),

sebanyak 39 orang memilih kurang setuju (72,2%) dan

sebanyak 6 orang (11,1%) memilih tidak setuju. Nilai mean

yang dihasilkan 3,1 dengan perolehan tersebut, maka

sebanyak 83,3% memilih tidak setuju dengan pekerjaan

yang dibebankan terlalu banyak, sedangkan 16,7% memilih

setuju.

2) Butir pertanyaan X2.7 dengan pertanyaan “Saya selalu

dikejar waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik”.

Sebanyak 3 orang memilih sangat setuju (5,6%), 10 orang

memilih setuju (18,5%), sebanyak 37 orang memilih kurang

setuju (68,5%) dan 4 orang lainya memilih tidak setuju

(7,4%). Nilai mean yang dihasilkan 3,2 dari perolehan

responden tersebut dapat diketahui bahwa, 24,1%

responden memilih setuju, sedangkan 75,9% responden


40

memilih tidak setuju terkait selalu dikejar waktu untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

3) Butir pertanyaan X2.8 diukur dengan pertanyaan “Saya

merasa hubungan antara atasan dengan bawahan kurang

efektif”. Hal ini ditunjukkan dengan pilihan responden yang

memilih setuju 4 orang (7,4%), 34 orang memilih kurang

setuju (63%) dan sebanyak 16 orang memilih tidak setuju

(29,6%). Nilai mean yang dihasilkan 2,8 hasil ini

menunjukkan bahwa sebanyak 92,6% responden memilih

tidak setuju dengan pertanyaan terkait hubungan antara

atasan dengan bawahan kurang efektif, sebaliknya 7,4%

responden memilih setuju dengan pertanyaan tersebut.

4) Butir pertanyaan X2.9 diukur dengan pertanyaan “Saya

merasa keputusan yang diambil atasan kadang

memberatkan”. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban

responden yang memilih setuju 4 orang (7,4%), yang

memilih kurang setuju sebanyak 35 (64,8%) dan sebanyak

15 responden (27,8%) memilih tidak setuju. Nilai mean yang

dihasilkan 2,8 ini menunjukkan bahwa Sebagian kecil

responden 7,4% memilih setuju dengan pertanyaan terkait

keputusan yang diambil atasan kadang memberatkan,

sedangkan Sebagian besar pegawai 92,6% memilih tidak

setuju.

5) Butir pertanyaan X2.10 diukur dengan pertanyaan “Instansi

menuntut lebih kemampuan yang saya miliki tanpa fasilitas


41

yang memadai”. Diperoleh jawaban dari responden yang

memilih setuju 4 orang (7,4%), sedangkan yang memilih

kurang setuju sebanyak 34 responden (63%) dan yang

memilih tidak setuju sebanyak 16 orang dengan presentase

(29,6%). Nilai mean yang dihasilkan 2,8 hal ini menunjukkan

bahwa sebanyak atau Sebagian besar responden 92,6%

memilih tidak setuju, berbanding terbalik dengan Sebagian

kecil responden 7,4% memilih setuju terkait pertanyaan

instansi menuntut lebih kemampuan yang saya miliki tanpa

fasilitas yang memadai.

c) Perilaku Cyberloafing

Distribusi frekuensi jawaban responden untuk item variabel

Perilaku Cyberloafing (X3) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. 5Deskripsi Variabel Perilaku Cyberloafing

Skor
Variabel Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (KS) 4 (S) 5 (SS) Mean
F % F % F % F % F %
X3.11 23 42,60 28 51,90 2 3,70 1 1,90 1,6
X3.12 27 50 24 44,40 2 3,70 1 1,90 1,6
X3.13 23 42,60 29 53,70 2 3,70 1,6
Cyberloafing X3.14 24 44,40 27 50 2 3,70 1 1,90 1,6
X3.15 23 42,60 29 53,70 2 3,70 1,6
X3.16 24 44,40 28 51,90 2 3,70 1,6
Rata-rata 1,9
Sumber : Data yang diolah,2021

1) Butir pertanyaan X3.11 diukur dengan pertanyaan

“Membuka situs media sosial (Facebook,Twitter,dsb) baik

menggunakan komputer maupun gadget”. Diperoleh

jawaban dari responden yang memilih setuju 1 responden


42

(1,9%), 2 responden memilih kurang setuju (3,7%), 28

responden memilih tidak setuju (51,9%) dan responden

yang memilih sangat tidak setuju 23 (42,6%). Nilai mean

yang dihasilkan 1,6 hal ini menujukkan bahwa sebanyak

98,2 % responden memilih tidak setuju dengan pertanyaan

membuka situs sosmed (Facebook,Twitter,dsb) baik

menggunakan komputer maupun gadget.

2) Butir pertanyaan X3.12 diukur dengan pertanyaan

“Memeriksa, menerima maupun mengirim dan membalas

akun email milik pribadi”. Diperoleh jawaban dari responden

yang memilih setuju 1 responden (1,9%), 2 responden

memilih kurang setuju (3,7%), 24 responden memilih tidak

setuju (44,4%) dan responden yang memilih sangat tidak

setuju sebanyak 27 (50%). Nilai mean yang dihasilkan 1,6

dengan demikian diketahui bahwa Sebagian besar

responden memilih tidak setuju terkait pertanyaan

memeriksa, menerima maupun mengirim dan membalas

akun email milik pribadi.

3) Butir pertanyaan X3.13 diukur dengan pertanyaan

“Membuka situ berita (Kompas,Detik, dan lain-lain)”.

Diperoleh jawaban responden dengan memilih kurang

setuju 2 orang (3,7%), sedangkan responden memilih tidak

setuju sebanyak 29 orang (53,7%) dan yang memilih sangat

tidak setuju sebanyak 23 orang (42,6%). Nilai mean yang

dihasilkan 1,6 dengan perolehan hasil tersebut, maka dapat


43

diketahui bahwa Sebagian besar responden atau pegawai

tidak setuju dengan pertanyaan membuka situs berita

(Kompas,Detik, dan lain-lain).

4) Butir pertanyaan X3.14 diukur dengan pertanyaan

“Membuka situs judi online”. Diperoleh jawaban dari

responden yang memilih setuju 1 responden (1,9%), 2

responden memilih kurang setuju (3,7%), sedangkan 27

orang memilih tidak setuju (50%), dan responden yang

memilih sangat tidak setuju sebanyak 24 orang (44,4%).

Nilai mean yang dihasilkan 1,6 dengan perolehan hasil

berikut ini, maka dapat diketahui bahwa Sebagian besar

responden atau pegawai memilih tidak setuju dengan

pertanyaan terkait membuka situs judi online.

5) Butir pertanyaan X3.15 diukur dengan pertanyaan

“Mengunduh file yang tidak berkaitan dengan pekerjaan”.

Diperoleh jawaban dari responden yang memilih kurang

setuju 2 orang (3,7%), responden yang memilih dengan

menjawab tidak setuju sebanyak 29 orang (53,7%) dan

responden yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 23

orang (42,6%). Nilai mean yang dihasilkan 1,6 dengan

perolehan hasil sebagai berikut ini, maka diketahui bahwa

Sebagian besar responden atau pegawai memilih tidak

setuju dengan pertanyaan terkait mengunduh file yang tidak

berkaitan dengan dengan pekerjaan.


44

6) Butir pertanyaan X3.16 diukur dengan pertanyaan

“Mendownload musik, mengolah situs pribadi”. Diperoleh

jawaban dari responden dengan memilih 2 responden

memilih kurang setuju (3,7%), 28 responden memilih tidak

setuju (51,9%), sedangkan responden yang memiih sangat

tidak setuju sebanyak 24 responden (44,4%). Nilai mean

yang dihasilkan 1,6 dengan perolehan hasil ini, dapat

diketahui bahwa Sebagian besar responden lebih memilih

tidak setuju dengan pertanyaan terkait mendownload musik,

mengolah situs pribadi.

d) Kinerja

Distribusi frekuensi jawaban responden untuk item variabel

Kinerja (Y) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4. 6 Deskripsi Variabel Kinerja

Skor
Variabel Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (KS) 4 (S) 5 (SS) Mean
F % F % F % F % F %
Y.17 42 77,80 12 22,20 4,2
Y.18 46 85,20 8 14,80 4,1
Y.19 3 5,60 48 89 3 5,60 4
Y.20 4 7,40 40 74,10 10 18,50 4,1
Y.21 39 72,20 15 27,80 4,3
Kinerja Y.22 38 70,40 16 29,60 4,3
Y.23 39 72,20 15 27,80 4,3
Y.24 41 75,90 13 24,10 4,2
Y.25 2 3,70 42 77,80 10 18,50 4,1
Y.26 1 1,90 47 87 6 11,10 4,1
Rata-rata 4,2
Sumber : Data yang diolah,2021
45

1) Butir pertanyaan Y17 diukur dengan item pertanyaan “Saya

mengerjakan pekerjaan dengan penuh perhitungan, cermat

dan teliti”. Sebagian responden memberikan jawaban

dengan memilih sangat setuju berjumlah 12 orang (22,2%)

dan 42 responden memberikan jawaban dengan memilih

setuju (77,8%). Nilai mean yang dihasilkan 4,2 perolehan ini

menujukkan bahwa seluruh karyawan setuju dengan

pertanyaan terkait mengerjakan pekerjaan dengan penuh

perhitungan, cermat dan teliti.

2) Butir pertanyaan Y18 diukur dengan item pertanyaan “Saya

cepat tanggap terhadap tugas baru yang diberikan”.

Sebagian responden memberikan jawaban dengan memilih

sangat setuju sebanyak 8 orang (14,8%), sedangkan

responden yang memilih jawaban setuju berjumlah 46 orang

(85,2%). Nilai mean yang dihasilkan 4,1 dengan hasil ini,

dapat diketahui bahwa seluruh responden yang ada pada

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang memilih setuju

dengan pertanyaan terkait cepat tanggap terhadap tugas

yang diberikan.

3) Butir pertanyaan Y19 diukur dengan item pertanyaan “Saya

bisa menyelesaikan tugas dengan tepat dan cepat sesuai

waktu yang ditentukan”. Sebagian responden memilih

dengan menjawab sangat setuju 3 orang (5,6%), sedangkan

responden yang memilih setuju sebanyak 48 orang (89%)

dan yang memilih kurang setuju berjumlah 3 orang (5,6%).


46

Nilai mean yang dihasilkan 4,0 dengan perolehan hasil ini,

dapat diketahu bahwa Sebagian besar responden setuju

bahwa dapat menyelesaikan tugas dengan tepat dan cepat

sesuai waktu yang ditentukan.

4) Butir pertanyaan Y20 diukur dengan item pertanyaan

“Selama bekerja, hasil pekerjaan saya lebih baik

dibandingkan dengan waktu lalu”. Sebagian responden

yang menjawab dengan memilih sangat setuju 10 orang

(18,5%), sedangkan responden yang memilih setuju

berjumlah 40 orang (74,1%) dan responden yang memilih

kurang setuju hanya 4 orang (7,4%). Nilai mean yang

dihasilkan 4,1 dengan perolehan berikut, dapat diketahui

bahwa sebagian besar responden memilih setuju 92,6%

dengan pertanyaan pekerjaan lebih baik dibandingkan

waktu lalu, sedangkan 7,4% memilih kurang setuju.

5) Butir pertanyaan Y21 diukur dengan item pertanyaan “Saya

berkomitmen dan bertangung jawab atas pekerjaan”.

Sebagian responden menjawab dengan memilih sangat

setuju 15 orang (27,8%) dan memilih setuju sebanyak 39

orang (72,2%). Nilai mean yang dihasilkan 4,3 dengan

perolehan ini, maka dapat diketahui bahwa seluruh

responden setuju untuk berkomitmen dan bertanggung

jawab atas pekerjaan.

6) Butir pertanyaan Y22 diukur dengan item pertanyaan

“Datang dan pulang kerja tepat waktu sesuai jam yang


47

ditentukan”. Sebagian responden menjawab dengan

memilih sangat setuju dengan jumlah 16 orang (29,6%) dan

memilih setuju dengan jumlah 38 orang (70,4%). Nilai mean

yang dihasilkan 4,3 dengan perolehan ini, maka dapat

diketahui bahwa responden setuju dengan pertanyaan

datang dan pulang kerja tepat waktu sesuai jam yang

ditentukan.

7) Butir pertanyaan Y23 diukur dengan item pertanyaan

“Mampu bekerja sama dengan rekan kerja lain”. Sebagian

responden menjawab dengan memilih sangat setuju

dengan jumlah 15 orang (27,8%) dan sebanyak 39 orang

memilih setuju (72,2%). Nilai mean yang dihasilkan 4,3

dengan perolehan ini, maka dapat diketahui bahwa seluruh

responden yang terdapat pada Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Malang memilih setuju terhadap item

pertanyaan mampu bekerja sama dengan rekan kerja lain.

8) Butir pertanyaan Y24 diukur dengan pertanyaan “Selalu

terbuka akan kritik atau saran atas hasil kerja yang

diperoleh”. Sebagian responden menjawab dengan memilih

sangat setuju dengan jumlah 13 responden (24,1%)

sedangkan responden yang memilih setuju berjumlah 41

responden (75,9%). Nilai mean yang dihasilkan 4,2 dari

hasil tersebut, maka dapat diperoleh hasil bahwa seluruh

responden yang bekerja pada Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Malang memilih setuju akan pertanyaan terkait


48

selalu terbuka akan kritik atau saran atas hasil kerja yang

diperoleh.

9) Butir pertanyaan Y25 diukur dengan pertanyaan

“Melakukan pekerjaan tanpa harus diperintah atau diminta

oleh atasan”. Sebagian responden menjawab dengan

memilih sangat setuju 10 responden (18,5%), responden

yang memilih setuju sebanyak 42 responden (77,8%) dan

responden yang memilih kurang setuju hanya 2 orang

(3,7%). Nilai mean yang dihasilkan 4,1 dengan perolehan

ini, maka dapat diketahui bahwa responden yang

menyatakan setuju terhadap pertanyaan melakukan

pekerjaan tanpa harus diperintah atau diminta oleh atasan,

sebanyak 96,3% memilh setuju, sedangkan 3,7% memilih

kurang setuju.

10) Butir pertanyaan Y26 diukur dengan pertanyaan

“Memberikan ide kreatif untuk kemajuan instansi”. Diperoleh

jawaban dari responden yang memilih sangat setuju 6

responden (11,1%), responden yang memilih setuju

sebanyak setuju sebanyak 47 responden (87%) dan

responden yang menyatakan kurang setuju hanya 1 orang

(1,9%). Nilai mean yang dihasilkan 4,1 dengan hasil

tersebut, maka dapat diketahui bahwa mayoritas pegawai

pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang memilih setuju

98,1% akan pertanyaan memberikan ide kreatif untuk


49

kemajuan instansi. Sedangkan terdapat 1 orang yang

kurang setuju (1,9%).

3. Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji Validitas

Menurut (Sunyoto, 2011:114) uji validitas ini digunakan

untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu butir kuisioner yang

akan diteliti. Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuisioner tersebut.

Mengukur tingkat validitas atau tidaknya suatu kuisioner

dapat menggunakan nilai Pearson Correlation, dimana persyaratan

uji validitas menggunakan table r dan item pertanyaan memiliki nilai

korelasi signifikasi di bawah 5% atau 0,05 maka dapat dinyatakan

valid.

Secara keseluruhan hasil pengujian validitas dari masing-

masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini :


50

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas

Variabel Item Sig. Keterangan


X1.1 0,004 Valid
X1.2 0,017 Valid
X1 X1.3 0,002 Valid
X1.4 0,000 Valid
X1.5 0,011 Valid
X2.6 0,006 Valid
X2.7 0,001 Valid
X2 X2.8 0,010 Valid
X2.9 0,023 Valid
X2.10 0,010 Valid
X3.11 0,000 Valid
X3.12 0,000 Valid
X3.13 0,000 Valid
X3
X3.14 0,000 Valid
X3.15 0,000 Valid
X3.16 0,000 Valid
Y17 0,002 Valid
Y18 0,000 Valid
Y19 0,000 Valid
Y20 0,000 Valid
Y21 0,000 Valid
Y
Y22 0,000 Valid
Y23 0,021 Valid
Y24 0,000 Valid
Y25 0,000 Valid
Y26 0,001 Valid
Sumber : Data yang diolah, 2021

Validitas diukur dengan menggunakan nilai korelasi

signifikasi sebesar 5% atau 0,05. Dari hasil olah uji validitas

tersebut, nilai signifikasi nya adalah lebih kecil dari 0,05 atau 5%.

Dengan demikian indikator penelitian ini dapat digunakan untuk

mengukur variabel yang akan diukur, dengan kata lain instrumen

yang digunakan valid.


51

b. Uji Realibilitas

Uji Realibilitas adalah alat untuk mengukur kuisioner yang

merupakan bagian indikator dari variabel atau konstruk. Butir

pertanyaan dikatakan realibel atau handal apabila jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten (Sunyoto,

2011:110). Pengukuran realibilitas dilakukan dengan cara

pengukuran kehandalan butir pertanyaan sekali menyebarkan

kuisioner pada responden, kemudian hasil skor nya di ukur

korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama

dengan bantuan program statistival program for society sience

(SPSS) dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). suatu konstruk atau

variabel dikatakan realiabel jika nilai Cronbach Alpha (a) > 0,60.

Tabel 4. 8Hasil Uji Realibilitas

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.856 26

Sumber : Data yang diolah, 2021

Pengujian realibilitas dilakukan pada item pertanyaan yang

sudah valid. Hasil uji realibilitas pada tabel diatas menunjukkan

bahwa nilai koefisien realibiltas lebih besar dari 0,6 sehingga

instrumen yang digunakan realibel atau layak untuk dipakai dalam

penelitian.
52

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi berganda digunakan untuk meneliti pengaruh variabel

bebas (independent) locus of control, stres kerja dan perilaku

cyberloafing terhadap variabel terikat (dependen) kinerja pegawai.

Hasil analisis regresi linear berganda pada penelitian adalah sebagai

berikut :

Tabel 4. 9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.117 6.096 2.808 .007
locus of control 1.060 .281 .464 3.766 .000
stres kerja .238 .180 .163 1.323 .192
cyberloafing -.043 .110 -.048 -.388 .700
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Data yang diolah, 2021

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .503a .253 .208 2.75007
a. Predictors: (Constant), cyberloafing, stres kerja, locus of control
Sumber : Data yang diolah, 2021
Berdasarkan dari uji regresi liniear berganda diperoleh persamaan
sebagai berikut :
Y = 17,117 + 1,060X1 + 0,238X2 + (- 0,043X3) + e
53

1) Nilai konstanta (a) sebesar 17,117 yang artinya apabila besarnya

variabel locus of control (X1), stres kerja (X2) dan perilaku

cyberloafing (X3) sama dengan nol, maka kinerja pegawai (Y)

sebesar 17,117.

2) Koefisien X1 sebesar 1,060 bertanda positif yang artinya

menunjukkan hubungan antara variabel locus of control searah,

ada kecenderungan jika “suka bekerja keras, mempunyai inisiatif

yang tinggi, berusaha memecahkan masalah, berfikir seefektif

mungkin dan beranggapan bahwa harus berusaha jika ingin

sukses” dilakukan dengan baik maka kinerja karyawan akan

meningkat.

3) Koefisien X2 sebesar 0,238 bertanda positif yang artinya

menunjukkan hubungan antara variabel stres kerja searah, ada

kecenderungan jika “beban kerja yang berlebihan, tekanan atau

desakan waktu, konflik antar pribadi dan kelompok, kualitas

supervise yang jelek dan frustasi” dilakukan dengan baik maka

kinerj karyawan akan meningkat.

4) Koefisien X3 sebesar -0,043 bertanda negatif yang artinya

mununjukkan hubungan antara variabel perilaku cyberloafing

tidak searah, ada kecenderungan jika “ cyberloafing kecil dan

cyberloafing serius” tidak terjadi maka kinerja karyawan akan

meningkat.
54

5. Uji Hipotesis

a. Uji F

Uji F simultan digunakan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh secara Bersama atau simultan antara variabel

independent terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan dengan

menggunakan tabel ANNOVA dengan level of significant = 0,05.

Tabel 4. 10 Hasil Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 128.005 3 42.668 5.642 .002b
Residual 378.143 50 7.563
Total 506.148 53
a. Dependent Variable: kinerja
b. Predictors: (Constant), cyberloafing, stres kerja, locus of control
Sumber : Data yang diolah, 2021

Berdasarkan hasil tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai

Fhitung sebesar 5.642 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,002.

Rumusan hipotesis menunjukkan jika Fhitung > Ftabel dan sig

0,002 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima. Locus of control (X1), stres kerja (X2) dan perilaku

cyberloafing (X3) secara Bersama-sama atau secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pegawai (Y).

b. Uji t

Untuk menganalisis apakah variabel independen (locus of

control, stres kerja dan perilaku cyberloafing) secara individua tau

secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat

(kinerja pegawai).
55

Dasar pengambilan keputusan uji t sebagai berikut :

1) Jika nilai sig < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh

signifikan terhadap varibel terikat.

2) Jika nilai sig > 0,05 maka variabel bebas tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Tabel 4. 11 Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.117 6.096 2.808 .007
locus of control 1.060 .281 .464 3.766 .000
stres kerja .238 .180 .163 1.323 .192
cyberloafing -.043 .110 -.048 -.388 .700
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Data yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa :

1) Locus Of Control

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS, menunjukkan bahwa locus of control (X1)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Hal ini

dikarenakan nilai signifikan locus of control (X1) sebesar

0,000 < 0,05 jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel

locus of control (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja kinerja pegawai (Y). Dengan arti lain,

karyawan dengan locus of control yang baik akan

berpengaruh dengan meningkatnya kinerja karyawan.


56

2) Stres Kerja

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS, menunjukkan bahwa stres kerja (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Hal ini

dikarenakan nilai signifikan dari stres kerja 0,192 > 0,05 jadi

Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat dikatakan bahwa

variabel stres kerja (X2) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

3) Perilaku Cyberloafing

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS, menunjukkan bahwa perilaku cyberloafing (X3) tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Hal ini

dikarenakan nilai signifikan dari perilaku cyberloafing 0,700

> 0,05 jadi Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat

dikatakan bahwa variabel perilaku cyberloafing (X3) secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai (Y). Dengan arti lain, karyawan cenderung jarang

membuka situs media sosial atau internet yang

menyebabkan kinerja karyawan pada Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Malang meningkat.

c. Variabel Dominan

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel

locus of control berpengaruh dominan terhadap kinerjaa pegawai,

dapat dibuktikan dengan melihat koefisien beta dan signifikasi dari

masing-masing variabel.
57

Tabel 4. 10 Variabel Dominan

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.117 6.096 2.808 .007
locus of control 1.060 .281 .464 3.766 .000
stres kerja .238 .180 .163 1.323 .192
cyberloafing -.043 .110 -.048 -.388 .700
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Data yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil bahwa koefisien beta

dari Locus Of Control (X1) memiiki nilai sebesar 0,464 dengan nilai

signifikasi 0,000 sehingga variabel Locus Of Control (X1)

mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel Kinerja Pegawai

(Y).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Variabel Locus Of Control (X1) berpengaruh terhadap kinerja

karyawan dengan arah positif dan signifikan. Artinya pegawai suka

bekerja keras akan meningkatkan kinerja mereka. Sedangkan

variabel Stres Kerja (X2) dengan arah positif tidak berpengaruh

terhadap kinerja pegawai. Artinya apabila ingin mendapat hasil

yang maksimal pegawai akan berhadapan dengan tantangan yang

berisiko stres. Variabel Perilaku Cyberloafing (X3) dengan arah

negatif tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Artinya

pegawai tidak melakukan kegiatan cyberloafing yang

menyebabkan kinerja pegawai meningkat.

2. Variabel Locus Of Control (X1), Variabel Stres Kerja (X2) dan

variabel Perilaku Cyberloafing (X3) berpengaruh signifikan secara

simultan terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Malang.

3. Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

variabel Locus Of Control (X1) berpengaruh paling dominan

terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Malang.

58
59

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat saran yang

bisa dipertimbangkan oleh berbagai pihak :

1. Bahwa variabel Locus Of Control memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu, disarankan

bagi pihak instansi khususnya para pegawai untuk selalu

mempertahankan dan juga meningkatkan locus of control yang

telah dimiliki oleh pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten malang,

sehingga pegawai mampu memberikan kontribusi yang lebih baik

untuk instansi dan maksimal.

2. Mengingat penelitian ini masih memiliki kekurangan, maka bagi

peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih

lanjut pada instansi dengan menggunakan variabel yang berbeda

dan sampel yang lebih banyak pula.


DAFTAR PUSTAKA

Ary, Iwan Restu, dan Anak Agung Ayu Sriathi. 2019. “PENGARUH SELF
EFFICACY DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA
KARYAWAN (Studi Pada Ramayana Mal Bali).” E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana 8(1): 30.
Askew, Kevin. 2013. “The relationship between cyberloafing and task performance
and an examination of the theory of planned behavior as a model of
cyberloafing.” Dissertation Abstracts International: Section B: The Sciences
and Engineering 73(12-B(E)): No Pagination Specified.
http://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&CSC=Y&NEWS=N&PAGE=fullt
ext&D=psyc8&AN=2013-99120-
471%5Cnhttp://opurl.bib.umontreal.ca:9003/sfx_local?sid=OVID:psycdb&i
d=pmid:&id=doi:&issn=0419-
4217&isbn=9781267518965&volume=73&issue=12-
B%28E%29&spage=No&pages=No+P.
Astri, Y, dan S Zahreni. 2018. “Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Perilaku
Cyberloafing pada Karyawan PT X: Effect of Organization Climate on
Cyberloafing Behavior in Employees of PT X.” Psikologia: Jurnal Pemikiran
dan Penelitian … (7). https://talenta.usu.ac.id/jppp/article/view/2264.
Ayudiati, SORAYA EKA. 2010. ANALISIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL
TERHADAP KINERJA DENGAN ETIKA KERJA ISLAM SEBAGAI
VARIABEL MODERATING ( studi pada karyawan tetap Bank Jateng
Semarang ).
Bangun, W. 2012. Manajamen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Blanchard, Anita, dan Chris Henle. 2008. “Correlates of different forms of
cyberloafing: The role of norms and external locus of control.” Computers
in Human Behavior 24: 1067–84.
Bukit, Benjamin, Tasman Malusa, dan Abdul Rahmat. 2017. Pengembangan
SUMBER DAYA MANUSIA. Yogyakarta: Zahir Publishing.
Busro, Muhammad. 2018. TEORI TEORI MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Dewi, Agustina Kartika. 2014. “PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SLEMAN TAHUN AJARAN
2013/2014.”
Engko, Cecilia, dan Gudono. 2007. “PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN
LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA GAYA
KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA AUDITOR.”
Erdawati. 2015. “PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN STRES KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN

60
PERIKANAN KABUPATEN PASAMAN BARAT.” Journal apresiasi
ekonomi 53(9): 39–45. file:///C:/Users/User/Downloads/182-674-1-SM.pdf.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Handayani, Teri. 2020. “PENGARUH STRES KERJA, KONTROL DIRI DAN
PERILAKU CYBERLOAFING TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI
PADA GURU SEKOLAH DASAR SWASTA BERBASIS ISLAM TERPADU
DI KOTA TARAKAN).”
Handoko. 2014. Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia. 2 ed.
Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, M. S. 2014. Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Herlina, Lina. 2019. “KONDISI DAN FAKTOR PENYEBAB STRES KERJA PADA
KARYAWAN WANITA PT ‘ SGS .’” 17: 118–32.
Ida dan Dwinta. 2010. “Pengaruh Locus Of Control, Financial Knowledge, Income
Terhadap Financial Management Behavior.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi
12(3): 131–44.
Jaya, Eka Danta, dan Ihsan Rahmat. 2005. “Bornout di Tinjau dari locus Of Control
internal dan Eksternal.” Jurnal Majalah Kedokteran Nusantara 38(3): 213–
18.
Karimi, Roohangiz. 2011. “Reduce Job stress in Organizations : Role of Locus of
Control.” 2(18): 232–36.
Malik, Muhammad Abdur Rahman, Arif N. Butt, dan Jin Nam Chom. 2015.
“Rewards and Employee Creative Performance: Moderating Effects Of
Creative SelfEfficacy,Reward Importance, and Locus Of Control.” Journal
of Organizational Behaviour: 59–74.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rodakarya.
Menezes, Alvaro Amaral. 2008. “ANALISIS DAMPAK LOCUS OF CONTROL
TERHADAP KINERJA DAN KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR
(Penelitian Terhadap Internal Auditor Di Jawa Tengah).” Universitas
Diponegoro Semarang.
Ozler, Derya Ergun, dan Gulcin Polat. 2012. “Cyberloafing Phenomenon in
Organizations: Determinants and Impacts.” International Journal of
eBusiness and eGovernment Studies 4(2): 1–15.
Rahayu, Resky. 2017. “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT Telesindo Shop Cabang Makassar.” Jurnal Riset Edisi XVI Unibos
Makassar 3(005): 108.
Ridwan. 2013. “Peranan Etika Kerja Islam terhadap Hubungan Locus of Control
dengan Kinerja Karyawan.” Trikonomika 12(1): 72.
Saubari, Arif. 2019. “PENGARUH KONTROL DIRI DAN PERILAKU
CYBERLOAFING TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKOLAH DASAR

61
NEGERI DI KOTA TARAKAN.”
Sinambela, Poltak Lijan. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Sugiyono. 2019. METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R&D.
Bandung: ALFABETA.
Sulistyan, Riza Bahtiar, dan Emmy Ermawati. 2020. Perilaku Cyberloafing di
Kalangan Pegawai. Lumajang: WIDYA GAMA PRESS.
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Jakarta: CAPS.
Wartono. 2017. “Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan (STUDY PADA
KARYAWAN MAJALAH MOTHER & BABY.” 4(2): 41–55.
Widyaninggar, Anggi Ajeng. 2015. “Pengaruh Efikasi Diri dan Lokus Kendali
(Locus of Control) Terhadap Prestasi Belajar Matematika.” Formatif: Jurnal
Ilmiah Pendidikan MIPA 4(2): 89–99.

62
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

a. Locus Of Control

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya selalu

bekerja

keras di

tempat kerja

2 Saya

memiliki

cara cepat

dalam

menyelesaik

an pekerjaan

3 Dengan

kemampuan

yang saya

miliki, saya

mampu

menyelesaik

an masalah

yang ada

4 Saya

mampu

menyelesaik

63
an pekerjaan

seefektif

mungkin

5 Saya

merasa

keberhasilan

pekerjaan

saya adalah

hasil dari

usaha saya

b. Stres Kerja

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 saya merasa

pekerjaan

yang

dibebankan

terlalu banyak

2 Dalam bekerja

saya selalu

dikejar waktu

untuk

menyelesaikan

pekerjaan

dengan baik

64
3 Saya merasa

hubungan

komunikasi

antara atasan

dan rekan

kerja tidak

efektif

4 Saya merasa

keputusan

yang diambil

atasan

terkadang

memberatkan

5 Instansi

menuntut lebih

dari

kemampuan

yang saya

miliki tanpa

fasilitas yang

memadai

65
c. Perilaku Cyberloafing

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1 Membuka situs

media sosial

(Facebook,

Twitter, dsb)

baik

menggunakan

computer

maupun

gadget

2 Memeriksa,

menerima

maupun

mengirim dan

membalas

akun email

milik pribadi

3 Membuka situs

berita

(Kompas,

Detik, dan lain-

lain)

4 Membuka situs

judi online

66
5 Mengunduh

berbagai file

yang tidak

berkaitan

dengan

pekerjaan

6 Mendownload

music,

mengolah situs

pribadi

d. Kinerja

No pertanyaan SS S KS TS STS

1 Saya

mengerjakan

suatu

pekerjaan

dengan

dengan penuh

perhitungan,

cermat dan

teliti

2 Saya cepat

tanggap

terhadap tugas

67
baru yang

diberikan

3 Dalam

menyelesaikan

tugas, saya

bisa

menyelesaikan

dengan tepat

dan cepat

sesuai waktu

yang

ditentukan

4 Selama

bekerja, hasil

pekerjaan

saya lebih baik

bila

dibandingkan

dengan waktu

yang lalu

5 Saya akan

berkomitmen

dan

bertanggung

68
jawab atas

pekerjaan

6 Datang dan

pulang kerja

tepat waktu

sesuai jam

kerja yang

ditentukan

7 Mampu

bekerja sama

dengan rekan

kerja lain

8 Pegawai

selalu terbuka

untuk

menerima

kritik atau

saran atas

hasil kerja

yang diperoleh

9 Bersedia

melakukan

pekerjaan

tanpa harus

diperintah atau

69
diminta oleh

atasan

10 Mampu

memberikan

ide kreatif

untuk

kemajuan

instansi

Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Responden


a) Tabulasi jawaban responden Locus of Control

Variabel X1
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Total
5 4 4 4 4 21
4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 21
5 4 4 4 4 21
4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 21
4 5 4 4 4 21
4 4 4 4 5 21
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 5 5 5 3 22
5 4 3 4 3 19
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 3 4 4 19

70
4 4 4 4 4 20
5 5 4 5 4 23
4 4 4 4 4 20
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
5 4 4 5 4 22
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 3 19
5 4 5 5 5 24
4 5 4 5 4 22
5 5 5 5 5 25
4 5 4 5 4 22
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 3 19
4 5 4 4 4 21
4 4 4 4 4 20

b) Tabulasi jawaban responden Stres Kerja

Variabel X2
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total
3 3 2 2 2 12
3 3 2 2 2 12
3 3 2 2 2 12
3 3 2 2 2 12
3 3 2 2 2 12

71
4 4 2 2 2 14
3 3 3 3 3 15
4 4 3 3 3 17
3 3 3 2 3 14
2 2 2 2 3 11
4 4 3 3 3 17
4 4 3 3 2 16
3 3 4 4 4 18
4 4 2 3 2 15
4 3 3 3 3 16
3 3 2 2 2 12
3 3 2 2 2 12
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 2 2 2 12
4 3 3 3 3 16
3 4 3 3 3 16
2 2 2 2 2 10
3 3 3 3 3 15
4 4 3 3 3 17
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
2 4 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 2 2 2 2 11
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 4 3 3 3 16
2 2 2 2 2 10
3 5 3 3 3 17
3 3 3 3 3 15
3 5 3 3 3 17
4 5 3 3 3 18
3 3 4 4 4 18
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 4 4 4 18
3 3 4 4 4 18

72
3 3 3 3 3 15
2 3 3 3 3 14
2 4 2 2 2 12
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 2 2 2 12

c) Tabulasi jawaban responden Perilaku Cyberloafing

Variabel X3
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 Total
2 1 2 1 2 1 9
2 1 2 2 2 2 11
2 2 2 2 2 2 12
1 2 1 2 2 2 10
2 1 2 2 2 2 11
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
4 4 2 4 2 2 18
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 2 2 2 12
3 3 3 3 3 3 18
2 1 1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
2 1 2 2 2 2 11
1 1 2 2 2 2 10
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
1 1 1 1 1 1 6

73
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
1 1 1 1 1 1 6
2 2 2 2 2 2 12
1 1 1 1 1 1 6
2 2 2 2 2 2 12
1 1 1 1 1 1 6
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
1 1 1 1 1 1 6
2 2 2 2 2 2 12
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
2 2 2 2 2 2 12

d) Tabulasi jawaban responden Kinerja Pegawai

Variabel Y
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Total
5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 46
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 43
4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

74
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38
4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 46
5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 46
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 45
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 48
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 45
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 44
5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 46
4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 45
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 42
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 40

75
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas dan Realibilitas


a) Hasil uji validitas

Correlations

X0 X0 X0 X0 X0 X0 X0 X0 X0 X1 X1 X1 X1 X1 X1 X1 X1 X1 X1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

X Pearson 1 .20 .23 .47 .28 .22 .20 - - - .03 .09 .07 .03 .14 .07 .54 .20 .14
0 Correlat 4 5 2** 9* 2 1 .15 .15 .15 8 2 6 8 7 6 8** 4 3
1 ion 0 0 0

Sig. (2- .13 .08 .00 .03 .10 .14 .28 .28 .28 .78 .51 .58 .78 .29 .58 .00 .13 .30
tailed) 9 8 0 4 6 4 0 0 0 2 0 5 2 0 5 0 9 2

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .20 1 .42 .70 .18 .05 - .16 .25 .16 - - - - - - .15 .41 .15
0 Correlat 4 5** 7** 8 5 .06 4 6 4 .09 .04 .08 .09 .09 .08 3 3** 6
2 ion 2 6 7 3 6 8 3

Sig. (2- .13 .00 .00 .17 .69 .65 .23 .06 .23 .48 .73 .55 .48 .48 .55 .26 .00 .25
tailed) 9 1 0 3 1 8 7 2 7 9 5 1 9 3 1 9 2 9

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .23 .42 1 .58 .37 .09 .13 - .04 - .14 .15 .17 .14 .17 .17 .07 .58 .16
0 Correlat 5 5** 3** 0** 5 2 .05 4 .05 8 8 8 8 6 8 5 3** 8
3 ion 5 5

Sig. (2- .08 .00 .00 .00 .49 .34 .69 .75 .69 .28 .25 .19 .28 .20 .19 .59 .00 .22
tailed) 8 1 0 6 5 0 4 3 4 5 4 8 5 4 8 1 0 5

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .47 .70 .58 1 .29 .15 .25 .16 .25 .16 - - - - - - .27 .41 .15
0 Correlat 2** 7** 3** 7* 5 6 4 6 4 .09 .04 .08 .09 .09 .08 9* 3** 6
4 ion 6 7 3 6 8 3

Sig. (2- .00 .00 .00 .02 .26 .06 .23 .06 .23 .48 .73 .55 .48 .48 .55 .04 .00 .25
tailed) 0 0 0 9 4 2 7 2 7 9 5 1 9 3 1 1 2 9

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

76
X Pearson .28 .18 .37 .29 1 - .00 - - - .25 .28 .14 .25 .14 .14 .28 .29 .34
0 Correlat 9* 8 0** 7* .05 6 .07 .14 .07 4 6* 1 4 9 1 8* 7* 6*
5 ion 3 5 3 5

Sig. (2- .03 .17 .00 .02 .70 .96 .58 .30 .58 .06 .03 .30 .06 .28 .30 .03 .02 .01
tailed) 4 3 6 9 4 3 8 2 8 4 6 7 4 2 7 5 9 0

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .22 .05 .09 .15 - 1 .44 .16 .22 .04 .27 .23 .13 .22 .13 .13 .19 .05 .00
0 Correlat 2 5 5 5 .05 8** 6 9 2 8* 1 7 3 5 7 8 5 0
6 ion 3

Sig. (2- .10 .69 .49 .26 .70 .00 .22 .09 .76 .04 .09 .32 .10 .33 .32 .15 .69 1.0
tailed) 6 1 5 4 4 1 9 6 5 2 3 3 5 2 3 1 1 00

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .20 - .13 .25 .00 .44 1 .18 .23 .08 .18 .17 .08 .14 .07 .08 .02 .17 .08
0 Correlat 1 .06 2 6 6 8** 2 2 3 5 7 4 1 3 4 3 6 5
7 ion 2

Sig. (2- .14 .65 .34 .06 .96 .00 .18 .09 .55 .18 .20 .54 .30 .59 .54 .87 .20 .54
tailed) 4 8 0 2 3 1 7 1 1 0 1 5 8 8 5 1 2 3

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson - .16 - .16 - .16 .18 1 .94 .94 - .04 - - - - - .07 .09
0 Correlat .15 4 .05 4 .07 6 2 2** 2** .01 4 .03 .01 .08 .03 .10 2 8
8 ion 0 5 5 1 9 1 5 9 5

Sig. (2- .28 .23 .69 .23 .58 .22 .18 .00 .00 .93 .75 .77 .93 .54 .77 .45 .60 .48
tailed) 0 7 4 7 8 9 7 0 0 5 0 9 5 0 9 1 7 1

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson - .25 .04 .25 - .22 .23 .94 1 .88 - - - - - - - .16 .09
0 Correlat .15 6 4 6 .14 9 2 2** 5** .11 .05 .15 .11 .20 .15 .10 4 8
9 ion 0 3 3 5 6 3 3 6 5

Sig. (2- .28 .06 .75 .06 .30 .09 .09 .00 .00 .41 .69 .26 .41 .14 .26 .45 .23 .48
tailed) 0 2 3 2 2 6 1 0 0 6 1 0 6 1 0 1 7 1

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

77
X Pearson - .16 - .16 - .04 .08 .94 .88 1 - .09 .02 .04 - .02 - .07 .09
1 Correlat .15 4 .05 4 .07 2 3 2** 5** .01 4 0 0 .02 0 .10 2 8
0 ion 0 5 5 1 6 5

Sig. (2- .28 .23 .69 .23 .58 .76 .55 .00 .00 .93 .49 .88 .77 .85 .88 .45 .60 .48
tailed) 0 7 4 7 8 5 1 0 0 5 8 9 6 1 9 1 7 1

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .03 - .14 - .25 .27 .18 - - - 1 .87 .85 .91 .83 .80 .08 - .08
1 Correlat 8 .09 8 .09 4 8* 5 .01 .11 .01 5** 7** 0** 0** 5** 5 .01 6
1 ion 6 6 1 3 1 5

Sig. (2- .78 .48 .28 .48 .06 .04 .18 .93 .41 .93 .00 .00 .00 .00 .00 .54 .91 .53
tailed) 2 9 5 9 4 2 0 5 6 5 0 0 0 0 0 3 4 4

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .09 - .15 - .28 .23 .17 .04 - .09 .87 1 .76 .91 .78 .81 .07 .03 .08
1 Correlat 2 .04 8 .04 6* 1 7 4 .05 4 5** 2** 9** 9** 2** 6 2 5
2 ion 7 7 5

Sig. (2- .51 .73 .25 .73 .03 .09 .20 .75 .69 .49 .00 .00 .00 .00 .00 .58 .81 .54
tailed) 0 5 4 5 6 3 1 0 1 8 0 0 0 0 0 7 6 2

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .07 - .17 - .14 .13 .08 - - .02 .85 .76 1 .85 .97 .94 - .01 .10
1 Correlat 6 .08 8 .08 1 7 4 .03 .15 0 7** 2** 7** 1** 1** .02 0 0
3 ion 3 3 9 6 7

Sig. (2- .58 .55 .19 .55 .30 .32 .54 .77 .26 .88 .00 .00 .00 .00 .00 .84 .94 .47
tailed) 5 1 8 1 7 3 5 9 0 9 0 0 0 0 0 9 1 4

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .03 - .14 - .25 .22 .14 - - .04 .91 .91 .85 1 .88 .90 .08 - .08
1 Correlat 8 .09 8 .09 4 3 1 .01 .11 0 0** 9** 7** 2** 9** 5 .01 6
4 ion 6 6 1 3 5

Sig. (2- .78 .48 .28 .48 .06 .10 .30 .93 .41 .77 .00 .00 .00 .00 .00 .54 .91 .53
tailed) 2 9 5 9 4 5 8 5 6 6 0 0 0 0 0 3 4 4

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

78
X Pearson .14 - .17 - .14 .13 .07 - - - .83 .78 .97 .88 1 .97 .03 - .10
1 Correlat 7 .09 6 .09 9 5 3 .08 .20 .02 0** 9** 1** 2** 1** 6 .00 0
5 ion 8 8 5 3 6 3

Sig. (2- .29 .48 .20 .48 .28 .33 .59 .54 .14 .85 .00 .00 .00 .00 .00 .79 .98 .47
tailed) 0 3 4 3 2 2 8 0 1 1 0 0 0 0 0 8 0 1

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .07 - .17 - .14 .13 .08 - - .02 .80 .81 .94 .90 .97 1 - .01 .10
1 Correlat 6 .08 8 .08 1 7 4 .03 .15 0 5** 2** 1** 9** 1** .02 0 0
6 ion 3 3 9 6 7

Sig. (2- .58 .55 .19 .55 .30 .32 .54 .77 .26 .88 .00 .00 .00 .00 .00 .84 .94 .47
tailed) 5 1 8 1 7 3 5 9 0 9 0 0 0 0 0 9 1 4

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .54 .15 .07 .27 .28 .19 .02 - - - .08 .07 - .08 .03 - 1 .27 .40
1 Correlat 8** 3 5 9* 8* 8 3 .10 .10 .10 5 6 .02 5 6 .02 9* 1**
7 ion 5 5 5 7 7

Sig. (2- .00 .26 .59 .04 .03 .15 .87 .45 .45 .45 .54 .58 .84 .54 .79 .84 .04 .00
tailed) 0 9 1 1 5 1 1 1 1 1 3 7 9 3 8 9 1 3

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .20 .41 .58 .41 .29 .05 .17 .07 .16 .07 - .03 .01 - - .01 .27 1 .46
1 Correlat 4 3** 3** 3** 7* 5 6 2 4 2 .01 2 0 .01 .00 0 9* 9**
8 ion 5 5 3

Sig. (2- .13 .00 .00 .00 .02 .69 .20 .60 .23 .60 .91 .81 .94 .91 .98 .94 .04 .00
tailed) 9 2 0 2 9 1 2 7 7 7 4 6 1 4 0 1 1 0

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .14 .15 .16 .15 .34 .00 .08 .09 .09 .09 .08 .08 .10 .08 .10 .10 .40 .46 1
1 Correlat 3 6 8 6 6* 0 5 8 8 8 6 5 0 6 0 0 1** 9**
9 ion

Sig. (2- .30 .25 .22 .25 .01 1.0 .54 .48 .48 .48 .53 .54 .47 .53 .47 .47 .00 .00
tailed) 2 9 5 9 0 00 3 1 1 1 4 2 4 4 1 4 3 0

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

79
X Pearson .37 .32 .31 .43 .19 .04 .09 - .02 - .00 - .02 - .01 - .32 .53 .55
2 Correlat 3** 6* 2* 1** 8 7 4 .04 2 .04 6 .02 2 .05 5 .04 9* 6** 9**
0 ion 4 4 5 2 4

Sig. (2- .00 .01 .02 .00 .15 .73 .49 .75 .87 .75 .96 .85 .87 .71 .91 .74 .01 .00 .00
tailed) 5 6 1 1 2 4 7 3 5 3 3 6 3 1 5 9 5 0 0

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .34 .20 .18 .44 .03 .17 .35 .24 .24 .24 .14 .15 .06 .08 .04 - .46 .44 .37
2 Correlat 3* 7 0 0** 3 1 6** 3 3 3 6 1 2 2 1 .01 4** 0** 2**
1 ion 2

Sig. (2- .01 .13 .19 .00 .81 .21 .00 .07 .07 .07 .29 .27 .65 .55 .76 .92 .00 .00 .00
tailed) 1 3 2 1 1 7 8 6 6 6 0 7 8 5 6 9 0 1 6

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .31 .18 .17 .41 .12 .16 .33 .18 .18 .18 .16 .17 .08 .10 .06 .01 .43 .41 .36
2 Correlat 7* 6 2 4** 5 3 6* 3 3 3 6 4 9 3 8 6 4** 4** 5**
2 ion

Sig. (2- .01 .17 .21 .00 .36 .23 .01 .18 .18 .18 .23 .20 .52 .45 .62 .90 .00 .00 .00
tailed) 9 8 3 2 9 8 3 5 5 5 1 8 3 9 6 8 1 2 7

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .23 .44 .05 .44 - - .29 .09 .17 .09 - - - - - - .36 .32 .37
2 Correlat 7 0** 5 0** .05 .06 4* 7 0 7 .30 .29 .30 .36 .33 .38 5** 3* 2**
3 ion 2 6 4* 1* 9* 8** 1* 3**

Sig. (2- .08 .00 .69 .00 .70 .63 .03 .48 .21 .48 .02 .03 .02 .00 .01 .00 .00 .01 .00
tailed) 5 1 0 1 6 7 1 4 8 4 6 3 3 6 4 4 7 7 6

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .28 .37 .32 .61 .10 .10 .40 .14 .14 .14 - .03 .00 - - .00 .32 .49 .39
2 Correlat 9* 5** 9* 9** 8 6 3** 4 4 4 .02 5 4 .02 .01 4 4* 7** 0**
4 ion 9 9 4

Sig. (2- .03 .00 .01 .00 .43 .44 .00 .29 .29 .29 .83 .79 .97 .83 .91 .97 .01 .00 .00
tailed) 4 5 5 0 6 7 3 7 7 7 7 9 5 7 7 5 7 0 4

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

80
X Pearson .26 - .08 .21 .06 .04 .26 .05 .05 .05 .05 .02 .08 - .07 .00 .52 .44 .49
2 Correlat 8* .02 8 1 4 4 6 7 7 7 2 6 2 .01 2 8 0** 4** 7**
5 ion 2 2

Sig. (2- .05 .87 .52 .12 .64 .75 .05 .68 .68 .68 .70 .85 .55 .93 .60 .95 .00 .00 .00
tailed) 0 7 7 5 8 3 2 3 3 3 6 4 4 2 5 3 0 1 0

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

X Pearson .01 .18 .13 .18 .16 - - .01 - .01 .06 .09 .09 .06 .08 .09 .37 .48 .47
2 Correlat 0 9 1 9 2 .13 .00 0 .08 0 3 2 0 3 2 0 0** 8** 9**
6 ion 0 9 4

Sig. (2- .94 .17 .34 .17 .24 .35 .94 .94 .54 .94 .65 .50 .51 .65 .55 .51 .00 .00 .00
tailed) 2 2 5 2 3 0 9 0 8 0 2 9 7 2 7 7 6 0 0

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

T Pearson .38 .32 .41 .48 .34 .36 .45 .34 .30 .34 .59 .62 .56 .58 .55 .54 .41 .50 .49
ot Correlat 3** 5* 7** 9** 5* 6** 1** 8* 9* 8* 9** 2** 3** 9** 3** 1** 6** 7** 0**
al ion

Sig. (2- .00 .01 .00 .00 .01 .00 .00 .01 .02 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
tailed) 4 7 2 0 1 6 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0

N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Correlations

X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 Total

X01 Pearson .373** .343* .317* .237 .289* .268* .010 .383**
Correlation

Sig. (2-tailed) .005 .011 .019 .085 .034 .050 .942 .004

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X02 Pearson .326* .207 .186 .440** .375** -.022 .189 .325*
Correlation

Sig. (2-tailed) .016 .133 .178 .001 .005 .877 .172 .017

N 54 54 54 54 54 54 54 54

81
X03 Pearson .312* .180 .172 .055 .329* .088 .131 .417**
Correlation

Sig. (2-tailed) .021 .192 .213 .690 .015 .527 .345 .002

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X04 Pearson .431** .440** .414** .440** .619** .211 .189 .489**
Correlation

Sig. (2-tailed) .001 .001 .002 .001 .000 .125 .172 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X05 Pearson .198 .033 .125 -.052 .108 .064 .162 .345*
Correlation

Sig. (2-tailed) .152 .811 .369 .706 .436 .648 .243 .011

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X06 Pearson .047 .171 .163 -.066 .106 .044 -.130 .366**
Correlation

Sig. (2-tailed) .734 .217 .238 .637 .447 .753 .350 .006

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X07 Pearson .094 .356** .336* .294* .403** .266 -.009 .451**
Correlation

Sig. (2-tailed) .497 .008 .013 .031 .003 .052 .949 .001

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X08 Pearson -.044 .243 .183 .097 .144 .057 .010 .348*
Correlation

Sig. (2-tailed) .753 .076 .185 .484 .297 .683 .940 .010

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X09 Pearson .022 .243 .183 .170 .144 .057 -.084 .309*
Correlation

Sig. (2-tailed) .875 .076 .185 .218 .297 .683 .548 .023

N 54 54 54 54 54 54 54 54

82
X10 Pearson -.044 .243 .183 .097 .144 .057 .010 .348*
Correlation

Sig. (2-tailed) .753 .076 .185 .484 .297 .683 .940 .010

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X11 Pearson .006 .146 .166 -.304* -.029 .052 .063 .599**
Correlation

Sig. (2-tailed) .963 .290 .231 .026 .837 .706 .652 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X12 Pearson -.025 .151 .174 -.291* .035 .026 .092 .622**
Correlation

Sig. (2-tailed) .856 .277 .208 .033 .799 .854 .509 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X13 Pearson .022 .062 .089 -.309* .004 .082 .090 .563**
Correlation

Sig. (2-tailed) .873 .658 .523 .023 .975 .554 .517 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X14 Pearson -.052 .082 .103 -.368** -.029 -.012 .063 .589**
Correlation

Sig. (2-tailed) .711 .555 .459 .006 .837 .932 .652 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X15 Pearson .015 .041 .068 -.331* -.014 .072 .082 .553**
Correlation

Sig. (2-tailed) .915 .766 .626 .014 .917 .605 .557 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X16 Pearson -.044 -.012 .016 -.383** .004 .008 .090 .541**
Correlation

Sig. (2-tailed) .749 .929 .908 .004 .975 .953 .517 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

83
X17 Pearson .329* .464** .434** .365** .324* .520** .370** .416**
Correlation

Sig. (2-tailed) .015 .000 .001 .007 .017 .000 .006 .002

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X18 Pearson .536** .440** .414** .323* .497** .444** .488** .507**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .017 .000 .001 .000 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X19 Pearson .559** .372** .365** .372** .390** .497** .479** .490**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .006 .007 .006 .004 .000 .000 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X20 Pearson 1 .610** .589** .610** .484** .426** .476** .500**


Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X21 Pearson .610** 1 .865** .631** .715** .441** .429** .670**


Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X22 Pearson .589** .865** 1 .594** .678** .420** .410** .654**


Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .002 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X23 Pearson .610** .631** .594** 1 .618** .441** .429** .312*


Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .001 .021

N 54 54 54 54 54 54 54 54

84
X24 Pearson .484** .715** .678** .618** 1 .394** .597** .595**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X25 Pearson .426** .441** .420** .441** .394** 1 .507** .464**


Correlation

Sig. (2-tailed) .001 .001 .002 .001 .003 .000 .000

N 54 54 54 54 54 54 54 54

X26 Pearson .476** .429** .410** .429** .597** .507** 1 .426**


Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .001 .000 .000 .001

N 54 54 54 54 54 54 54 54

Total Pearson .500** .670** .654** .312* .595** .464** .426** 1


Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .021 .000 .000 .001

N 54 54 54 54 54 54 54 54

b) Hasil uji realibilitas

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.856 26

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
X01 82.3889 35.110 .326 .854
X02 82.4259 35.494 .270 .855
X03 82.5370 35.197 .370 .853
X04 82.4259 34.777 .442 .851
X05 82.6667 34.981 .271 .855

85
X06 83.5185 34.707 .287 .855
X07 83.3519 33.591 .357 .854
X08 83.7963 34.694 .261 .857
X09 83.7963 34.958 .221 .858
X10 83.7963 34.694 .261 .857
X11 84.9259 32.485 .523 .847
X12 85.0000 32.226 .548 .846
X13 84.9630 33.244 .495 .848
X14 84.9259 32.560 .513 .847
X15 84.9444 33.336 .484 .849
X16 84.9630 33.395 .471 .849
X17 82.3519 34.836 .356 .853
X18 82.4259 34.702 .461 .851
X19 82.5741 34.891 .446 .851
X20 82.4630 33.989 .434 .850
X21 82.2963 33.307 .626 .845
X22 82.2778 33.336 .607 .845
X23 82.2963 35.269 .243 .856
X24 82.3333 33.849 .546 .848
X25 82.4259 34.438 .403 .851
X26 82.4815 35.085 .377 .853

Lampiran 4 : Analisis Regresi Linear Berganda

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .503a .253 .208 2.75007
a. Predictors: (Constant), cyberloafing, stres kerja, locus of control

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 128.005 3 42.668 5.642 .002b
Residual 378.143 50 7.563
Total 506.148 53
a. Dependent Variable: kinerja
b. Predictors: (Constant), cyberloafing, stres kerja, locus of control

86
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.117 6.096 2.808 .007
locus of control 1.060 .281 .464 3.766 .000
stres kerja .238 .180 .163 1.323 .192
cyberloafing -.043 .110 -.048 -.388 .700
a. Dependent Variable: kinerja

87

Anda mungkin juga menyukai