Jamaah shalat idul adha Rahimakumullah هللاُ َأ ْكبَ ُر وهلل الحمد،ُ هللاُ َأ ْكبَر،ُهللاُ َأ ْكبَر
Segala puji bagi Allah swt, Tuhan alam semesta, Jamaah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah swt,
yang telah menganugerahkan berjuta kenikmatan kepada
kita di antaranya adalah kenikmatan bisa melaksanakan Dalam situasi sulit yang sedang melanda, Hari Raya
sholat idul adha walau dalam suasana pandemi Covid-19 Idul Adha tak boleh kehilangan makna dan esensinya. Idul
yang belum juga mereda. Adha mengajarkan kepada kita bagimana berani berkorban
dengan apa yang kita punya untuk membatu orang lain
Semua ini harus kita syukuri sebagai hamba yang yang membutuhkan uluran tangan kita.
tahu diri, karena segala yang terjadi di muka bumi ini,
Allahlah yang paling mengerti. Pada tahun ini, kita kembali Di antaranya adalah dengan ibadah kurban yang
merayakan Idul Adha dalam keterbatasan. Gelombang merupakan wujud pengorbanan untuk kemanusiaan pada
kedua penyebaran Covid-19 di tanah air yang terus sesama. Kita harus bisa mengambil hikmah mulia, ketika
mengalami lonjakan, membuat pemerintah mengambil Allah swt memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk
kebijakan ketat dalam rangka wujud perlindungan. menyembelih putra semata wayangnya, Nabi Ismail as.
Tidak semua daerah bisa melaksanakan kegiatan Perintah suci ini mengandung makna bahwa hidup
Ibadah shalat Idul Adha sebagaimana biasa. Begitu juga perlu pengorbanan untuk memperkuat tali persaudaraan
ibadah kurban yang selalu mengiringi hari raya ini pun tidak antarsesama. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak
serta merta bisa dilaksanakan dengan leluasa. Sekali lagi, bisa hidup sendiri. Manusia merupakan makhluk yang
ini adalah wujud ikhtiar kita bersama untuk menjaga diri, membutuhkan orang lain dalam mewujudkan eksistensi.
sehingga negeri ini mampu melewati takdir yang telah
didatangkan oleh Allah yang maha tinggi. Maka ketika kita ada kelebihan rezeki dan bisa
berkorban dengan kurban bagi orang lain di tengah
َّاعيَّ ِة َمنُ ْوطٌ بِ ْال َمصْ لَ َح ِة
ِ ف اِأْل َماِم َعلَى الر
ُ ُّصر
َ َت pandemi, alangkah baiknya tidak ditunda-tunda lagi.
Yakinlah, bahwa kurban kita akan diterima Allah swt dan
akan dilipatgandakan pahalanya karena benar-benar
“Tindakan pemerintah terhadap rakyatnya dilakukan
berdasarkan kemaslahatan.”
mampu membantu orang lain yang sedang mengalami Kisah keteguhan iman dan kerelaan Nabi Ibrahim
kesulitan dan duka. dalam mengorbankan sesuatu yang paling dicintainya,
patut dicontoh oleh kita semua. Ketika kita mengorbankan
sesuatu bagi sesama, maka marilah kita berikan yang
terbaik untuk mereka.
Hal ini mengandung hikmah di antaranya tidak Artinya: “Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena
diperbolehkannya mengorbankan dan meneteskan darah orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat
manusia. Penggantian “objek kurban” dari manusia ke kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
binatang juga mengandung makna bahwa manusia semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan
memiliki hak untuk hidup di dunia. seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara
kehidupan semua manusia.”
Siapa pun atas nama apa pun tidak boleh
menghilangkannya. Dalam konteks kekinian, kita harus
menjunjung tinggi hak asasi manusia yakni hak untuk هللاُ َأ ْكبَ ُر وهللِ ْال َح ْم ُد،ُ هللاُ َأ ْكبَر،ُهللاُ َأ ْكبَر
hidup, mendapatkan kesehatan, dan terjaga keselamatan
jiwanya. Jamaah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah swt,
اَهللُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر .هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر .هللَا ُ
َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر هللَا ُ َأ ْكبَ ُر .هللَا ُ َأ ْكبَرْ َكبِ ْيرًا َو ْال َح ْم ُد هللِ َكثِ ْيرًا
قص َد َ ص ْيالً ،اَل ِإلهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهَُ ، ان هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ ِ َو ُسب َْح َ
اب َوحْ َدهُ ،الَِإلهَ ص َر َع ْب َدهُ َوَأ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَ َز َم اَأْلحْ َز َ َو ْع َدهُ َونَ َ
ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْكبَرُ ،هللَا ُ َأ ْكبَ ُر َوهللِ ْال َح ْم ُد .اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َأ َم َ
ات
ً
َو َأحْ يَى .اَ ْل َح ْم ُد هللِ الّ ِذيْ َأ َم َرنَا بِالتَّ ْق َوى َو نَهَانَا َع ِن اتِّبَ ِ
اع
ط ِر َو اَْألضْ َحى. هلل الَّ ِذيْ َج َع َل لَنَا ِع ْي َد ْالفِ ْ ْالهَ َوى .اَ ْل َح ْم ُد ِ
َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ نِ ْع َم ْال َو ِكيل َونِ ْع َم ْال َم ْولَىَ ،وَأ ْشهَ ُد َأ َّن
ضالَالً ض َّل َ َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ َو َم ْن يُ ْن ِكرْ هُ فَقَ ْد َ
صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا َو َحبِ ْيبِنَا ْال ُمصْ طَفَىُ ،م َح َّم ٍد بَ ِعيدًاَ .و َ
ق َع ْن ْالهَ َوىِ ،إ ْن هُ َو ِإالَّ َوحْ ٌي نَبِ ِّي ْالهُ َدى ،الَّ ِذيْ الَ يَ ْن ِط ُ
دق َو ْال َوفَا .اَللَّهُ َّم ي ُْو َحىَ ،و َعلَى اَلِ ِه َو َأصْ َحابِ ِه َأ ْه ِل الصِّ ِ