هَل ا َ ْن ٰٓ َّ اط هل ا الَّ هذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ََل تَأ ْ ُكلُ ْٰٓوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم هب ْال َب ه Mari ungkapkan rasa syukur ini di setiap waktu dengan
kalimat Alhamdulillahirabbil alamin. Mudah-mudahan kita
ۗ س ُك ْم َ ُاض هم ْن ُك ْم ۗ َو ََل تَ ْقتُلُ ْٰٓوا ا َ ْنف ٍ ع ْن ت ََر َ ً ارة َ تَ ُك ْونَ هت َج termasuk golongan orang-orang yang pandai bersyukur
ّٰللا َكانَ هب ُك ْم َر هح ْي ًما َ ا َّهن ه
dan terus mendapatkan tambahan nikmat dan rezeki dari
Allah swt.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Wujud syukur kepada Allah ini dapat terlihat dari
Sebagai makhluk yang telah dianugerahi nikmat yang tak komitmen kita dalam menjalankan misi utama di dunia ini
bisa dihitung satu per satu, mari kita senantiasa yakni menjadi khalifah (pemimpin) dan beribadah atau
meningkatkan rasa syukur kita kepada Ar-Razzaq, Sang menyembah Allah swt. Sebagai seorang hamba Allah swt
pemberi rezeki yakni Allah swt, Tuhan semesta Alam. Ialah yang baik, kita harus mampu menjalankan segala
perintahnya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sikap kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu
inilah yang dinamakan dengan takwa. dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.”
Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita perkuat
ketakwaan kita, sebagai wujud syukur atas anugerah
Dalam Tafsir Lengkap Kementerian Agama disebutkan
sempurnanya kehidupan ini. Jangan kita kufur dengan
bahwa bagian awal ayat ini memuat larangan 3 hal yakni;
nikmat-nikmat ini dan menjadi orang-orang yang haus
melarang makan uang riba, melarang menerima harta
materi dunia sehingga sampai mengambil hak-hak orang
tanpa ada hak untuk itu. Dan melarang menjadi makelar-
lain. Jangan kita menjadi orang yang rakus dengan
makelar yang melaksanakan penipuan terhadap pembeli
merampas sesuatu yang bukan menjadi hak kita. Sikap ini
atau penjual. Kemudian pada bagian kedua adalah
akan menggelincirkan kita kepada jurang kenistaan serta
larangan menyuap hakim yang ditujukan untuk
akan mendapat azab dari Allah swt. Naudzubillah tsumma
mendapatkan sebagian harta orang lain dengan cara yang
naudzubillah min dzalik.
batil. Tindakan ini dengan menyogok atau memberikan
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Allah swt berfirman sumpah palsu atau saksi palsu.
dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 188:
Dalam ayat lain, Allah swt juga berfirman:
اط هل َوتُ ْدلُ ْوا هب َها ٰٓ اهلَىَو ََل تَأ ْ ُكلُ ْٰٓوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم هب ْال َب ه
اَل ْث هم َوا َ ْنتُ ْم ْال ُح َّك هام هلتَأ ْ ُكلُ ْوا فَ هر ْيقًا هم ْن ا َ ْم َوا هل ال َّن ه
اس هب ْ ه اط هل ٰ ٰٓيا َ ُّي َها الَّ هذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ََل تَأ ْ ُكلُ ْٰٓوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم هب ْال َب ه
َتَ ْعلَ ُم ْون اض هم ْن ُك ْم ۗ َو ََل تَ ْقتُلُ ْٰٓوا ٍ ع ْن ت ََر َ ً ارة َ ا َّهَلٰٓ ا َ ْن تَ ُك ْونَ هت َج
Artinya, “Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu ّٰللا َكانَ هب ُك ْم َر هح ْي ًما َ س ُك ْم ۗ ا َّهن ه َ ُا َ ْنف
dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap
dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang
berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
ض ُك ْم َ َولَ َع َّل َب ْع،ي َّ ََص ُمونَ هإل هإ َّن َما أَنَا َبش ٌَر َو هإ َّن ُك ْم ت َْخت ه
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha علَى نَحْ هو َ ضي ض فَأ َ ْق ه ٍ أ َ ْن َي ُكونَ أ َ ْل َحنَ هب ُح َّج هت هه هم ْن َب ْع
Penyayang kepadamu.” (QS An-Nisa: 29). َش ْيئًا فََل َ ق أ َ هخي هه ضيْتُ لَهُ هم ْن َح ه َ َ فَ َم ْن ق.َما أ َ ْس َم ُع
Dari ayat ini, para ulama tafsir menjelaskan bahwa
ارط َعةً هم ْن ال َّن ه ْ ط ُع لَهُ قه َ فَإه َّن َما أ َ ْق،َُيأ ْ ُخ ْذه
larangan memakan harta orang lain dalam ayat ini
mengandung pengertian yang luas dan dalam. Di Artinya, “Saya hanyalah manusia biasa, dan kalian
antaranya adalah sebuah petunjuk bahwa agama Islam mengadukan sengketa kepadaku, bisa jadi sebagian
mengakui adanya hak milik pribadi yang berhak mendapat diantara kalian lebih pandai berbicara daripada yang
perlindungan dan tidak boleh diganggu gugat. Dalam lainnya sehingga aku putuskan seperti yang kudengar.
upaya mendapatkan kekayaan, tidak diperbolehkan Maka barang siapa yang kuputuskan (menang) dengan
menzalimi orang lain, baik individu maupun masyarakat. mengambil hak saudaranya, janganlah ia mengambilnya,
Tindakan memperoleh harta secara batil seperti mencuri, sebab itu seakan-akan aku memberikan potongan api
riba, berjudi, korupsi, menipu, berbuat curang, neraka untuknya.”
mengurangi timbangan, suap-menyuap, dan sebagainya Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengambil hak
merupakan tindakan yang akan mendapatkan balasan. orang lain dalam Islam juga merupakan sebuah kezaliman.
Dari dua ayat ini, lengkap sudah peringatan Allah agar kita Dalam Kitab al-Kaba’ir karya al-Imam al-Hafizh adz-Dzahabi
tidak mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Rasulullah disebutkan ada tiga bentuk kezaliman kepada sesama
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim manusia, yakni (1) memakan harta atau hak orang lain
pun menyebut bahwa siapa yang mengambil harta yang secara batil; (2) membunuh, memukul, melukai, atau
bukan haknya, maka sama saja ia mengambil potongan menyakiti secara fisik; (3) menghina, mencela, mengutuk,
neraka untuk dirinya. menuduh tak berdasar, dan sebagainya.
Orang-orang yang berbuat kezaliman kepada orang lain ٌوم ُم َجا َبة ْ فَإه َّن َدع َْوة َ ْال َم،وم
ظلُ ه ْ ق َدع َْوة َ ْال َم
ظلُ ه َواتَّ ه
akan mendapatkan balasan setimpal. Di antaranya adalah
akan diberi balasan sejenis dengan bentuk kezaliman yang
telah dilakukannya.
Artinya, “Takutlah terhadap doa orang yang terzalimi,
Rasulullah bersabda:
sebab doa yang terzalimi mustajab (cepat terkabul),” (HR.
Malik).
آن ْال َع هظي هْمَ ،و َنفَ َع هن ْي هللا هل ْي َولَ ُك ْم هفي ْالقُ ْر ه
ار َك ُ َب َ
ت َوال هذ ْك هر ْال َح هكي هْمَ ،وتَقَ َب َّل َو هإيَّا ُك ْم هب َما فه ْي هه همنَ اْآل َيا ه
س هم ْي ُع ْال َع هل ْي ُم ،أَقُ ْو ُل
هللا هم هن ْي َو هم ْن ُك ْم هتَلَ َوتَهُ ،هإ َّنهُ هُ َو ال َّ
ُ
سا هئ هر هللا ْال َع هظي َْم هل ْي َولَ ُك ْم َو هل َ قَ ْو هل ْي َهذَا َوأ َ ْستَ ْغ هف ُر َ
ت فَا ْستَ ْغ هف ُر ْوهُ هإنهُ هُ َو ْالغَفُ ْو ُر ْال ُم ْس هل هميْنَ َو ْال ُم ْس هل َما ه
الر هحي هْم