Anda di halaman 1dari 4

3 Cara Bersyukur atas Nikmat Allah 2 Rabiul Akhir 1444 H

‫َأ‬
ِ ‫ َو ْف َه َم َنا ِب َش ِر ْي َع ِة ال َّن ِب ّ!ي ال َك‬،‫هلل الّذي َهدَا َنا ُس ُب َل ال ّسالَ ِم‬
 ‫ريم‬ َ ‫ ْا‬,‫هلل‬
ِ ‫لحمْ ُد‬ َ ‫ْا‬
ِ ‫لح ْم ُد‬
‫ َوَأ ْش َه ُد َأنّ َسيِّدَ َنا َو َن ِب َّي َنا‬،‫اإلكرام‬ ْ ‫الل َو‬ ِ ‫لج‬ َ ‫ ُذو ْا‬،‫َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِا َل َه ِإاَّل هللا َوحْ دَ هُ ال َش ِريك َله‬
‫م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسولُه‬
‫سان إ َلى‬ ِ ْ‫عين ِبإح‬ َ ‫حاب ِه َوال َّت ِاب‬ ِ ْ‫باركْ َع َلى َس ِّيدِنا م َُح ّم ٍد وعلى اله وأص‬ ِ ‫ص ِّل و َسلِّ ْم َو‬ َ ‫اللّ ُه َّم‬
‫ أما بعد‬:‫َي ْو ِم ال ِّدين‬
‫ قال هللا تعالى‬،‫ أوصيكم و نفسي بتقوى هللا وطاعته لعلكم تفلحون‬،‫فيايها ل ِْلمُْؤ م ُنوان‬
‫ َيا َأ ُّي َها‬:‫ بسم هللا الرحمان الرحيم‬،‫ أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬:‫في القران الكريم‬
ْ‫ يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمن‬،‫ِين َآ َم ُنوا ا َّتقُوا هللا َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا‬ َ ‫الَّذ‬
َ ‫از َف ْو ًزا عَظِ يمًا وقال تعالى َيا اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا ا َّتقُ ْوا‬
‫هللا َح َّق‬ َ ‫يُطِ ِع هللا َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف‬
‫ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْ!م مُسْ لِم ُْو َن‬
Maasyiral Muslimin rahimakumullah, 

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada
Rasulullah saw. Semoga kita senantiasa termasuk golongan hamba yang pandai bersyukur dan
mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad saw di hari kiamat. Amin.

Selanjutnya, mari kita sama-sama tingkatkan keimanan dan kektaqwaan kita kepada Allah swt
dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. 

Maasyiral Muslimin rahimakumullah, 

Waktu terus bergulir dan saat ini bulan Rabiul Awal sudah berganti dengan Rabiul Akhir. Hal ini
menandakan bahwa tidak ada yang berhenti dalam perjalanan alam raya ini. Semuanya terus
berjalan sesuai ketentuan Allah SWT, termasuk usia kita. Karenanya, marilah tambahan umur ini
kita syukuri dengan meningkatkan ketakwaan kita dengan cara menjalankan perintah-perintah-
Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

ِ ِ‫لِ َن ْفس‬
Allah SWT dalam surat Luqman, ayat 12, berfirman:  ‫ه‬ ِ ْ‫َأ ِن ا ْش ُكر‬
‫هلل َو َمن َي ْش ُكرْ َفِإ َّن َما َي ْش ُك ُر‬
Artinya: Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka
sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.  

Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ memerintahkan agar kita semua bersyukur kepada-Nya.


Perintah ini tidak berarti bahwa Allah membutuhkan ungkapan syukur dari manusia. Tanpa
manusia bersyukur kepada-Nya, Allah tetaplah Tuhan yang Maha Kaya, Terpuji  dan
Berkuasa atas seluruh alam ini.   Perintah syukur itu  sesungguhnya untuk kepentingan dan
kebaikan manusia sendiri  sebab Allah akan menambah nikmat-Nya kepada manusia apabila
manusia bersyukur kepada-Nya sebagaimana ditegaskan dalam surat  Ibrahim, ayat 7: 

  ‫َلِئنْ َش َكرْ ُت ْم الَ ِزيدَ َّن ُك ْم َو َلِئنْ َك َفرْ ُت ْم ِإنَّ َع َذ ِابي َل َشدِي ٌد‬
Artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. 

Jika kita ingkar atas nikmat-nimat-Nya, maka Allah akan memberikan adzab yang pedih atau
sanksi yang berat.  Adzab dari Allah  bisa berupa siksaan di neraka kelak. Bisa juga berupa
guncangan mental yang membuat hidup di dunia ini tidak tenang. Tentunya hal itu dapat
kita saksikan bahkan terkadang kita rasakan bagaimana orang-orang yang tidak bersyukur
kepada Allah. seperti merasa iri atas nikmat yang diterima orang lain. Mengeluh dan merasa
tak puas dengan apa yang kita miliki, hal itu terkadang bahkan seringkali menghinggapi kita.
Hal seperti ini sudah pasti membuat kita hidup dalam ketidak tenteraman. Yang akhirnya
bisa mengakibatkan pelakunya stres berkepanjangan.   

Jamaah Jumat Rahimakumullah


Bersyukur kepada Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ sesungguhnya tidak cukup kalau hanya
mengucapkan “alhamdulillah” saja sebab setidaknya ada tiga cara mengungkapkannya:  
Pertama  adalah syukur billisan melalui aktivitas lisan. Dalam aktivitas lisan ini, ucapan
“alhamdulillah” adalah hal minimal yang harus kita lakukan. Aktivitas lain adalah berkata
yang baik-baik. Orang yang bersyukur kepada Allah akan selalu menjaga lisannya dari
ucapan-ucapan yang tidak baik. Mereka akan selalu berhati-hati dan berusaha untuk tidak
mengatakan sesuatu yang membuat orang lain tersakiti hatinya. 
Orang-orang yang senantiasa bersyukur tidak akan merasa keberatan untuk meminta maaf atas
kesalahannya sendiri kepada orang lain, sebagaimana mereka juga tidak berkeberatan
memaafkan kesalahan orang lain.
Kepada Allah SWT, mereka senantiasa bersegera memohon ampunan kepada-Nya. Hal ini
sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat Ali Imran, ayat 133: 

  ‫ارعُو ْا ِإ َلى َم ْغف َِر ٍة مِّن رَّ ِّب ُك ْم‬


ِ ‫َو َس‬
Artinya:  Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu. 

Memohon ampun, baik kepada Allah SWT dan meminta maaf kepada sesama manusia
memang tidak perlu ditunda-tunda. Lebih cepat tentu lebih baik. Betapa banyak kerugian
yang timbul akibat terputusnya hubungan atau silaturahim antar sesama saudara, kawan
dan tetangga, gara-gara persoalan maaf-memaafkan belum terselesaikan.  

Kedua, Syukur Biljinan bersyukut dapat diwujudkan melalui aktivitas hati.  Dalam aktivitas
hati ini, menjaga dan mengendalikan hati menjadi hal sangat penting. Bersyukur dengan
Aktivitas hati ini bisa diwujudkan dalam bentuk perasaan senang, ikhlas dan rela dengan apa
sudah yang ada. Orang-orang yang bersyukur tentu akan lebih mudah bahagia dalam
hidupnya, terlepas dari apakah mereka termasuk orang sukses atau belum sukses. Syukur
tidak mensyaratkan sukses dalam hidup ini, sebab kenikmatan yang diberikan Allah SWT
kepada manusia takkan pernah bisa dihitung. Manusia takkan pernah mampu menghitung
seluruh kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT kepada setiap hamba-Nya. 

Allah dalam surat Ar-Rahman, ayat 13, bertanya kepada manusia:   !ِ ‫َف ِبَأيِّ آالء َر ِّب ُك َما ُت َك ِّذ َب‬
‫ان‬
Artinya: Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah


Ayat tersebut di atas diulang berkali-kali dalam ayat-ayat berikutnya dalam surat yang sama,
yakni surat Ar-Rahman. Pengulangan ini tentu bukan tanpa maksud. Allah menantang
kepada manusia untuk jujur dalam membaca dan menghitung kenikmatan yang telah Dia
berikan. Bagaimana kita bisa bernapas, melihat dan mendengar serta bagaimana kita bisa
merasakan dengan panca indera kita? Dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu saja kita
sudah tidak mampu menghitung berapa kenimatan yang terlibat di dalamnya. Maka barang
siapa tidak bersyukur kepada Allah, sesungguhnya dia telah kufur atau mengingkari
kenikmatan-kenikmatan yang telah diterimanya dari Allah  SWT. 

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah


Orang-orang yang bersyukur kepada Allah tentu memiliki jiwa yang ikhlas dalam melakukan
dan menerima sesuatu. Orang-orang yang bersyukur tentu tidak suka berkeluh kesah atas
kekurangan-kekurangan atau hal-hal tidak menyenangkannya. 
Orang-orang yang bersyukur tentu lebih sabar daripada mereka yang tidak bersyukur.
Memang untuk bisa bersyukur tentunya kita perlu kesabaran. Dan untuk bersabar tentunya
kita perlu keikhlasan. Dengan kata lain, syukur, sabar dan ikhlas sesungguhnya saling
berkaitan.
Ketiga, Sykur Bil-Arkan bersyukur kepada Allah dapat diwujudkan atau dibuktikan melalui
aktivitas fisik. Syukur denga Aktivitas fisik atau perbuatan nyata bisa diwujudkan dalam
berbagai bentuk, baik melibatkan orang lain atau hanya melibatkan diri sendiri. Yang terkait
dengan melibatkan orang lain misalnya seperti berbagi rizki, ilmu pengetahuan,
kegembiraan dan sebagainya.   
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Dalam hidup bermasyarakat, kita sering menerima udangan syukuran. Ini adalah contoh
syukur dalam bentuk perbuatan nyata, dimana yang punya hajat berbagi rizki kepada para
tamu dengan memberikan jamuan makan dan minum. Jamuan ini menjadi sedekah yang
tentu saja bernilai pahala. acara seperti ini tentunya memilki dasar yang bila kita telusuri
akan kita temukan dalam Al Qur’an, surat Adh-Dhuha, ayat 11: 

 ‫َوَأمَّا ِب ِنعْ َم ِة َرب َِّك َف َح ِّد ْث‬


Artinya: Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan. 
Perintah berbagi kenikmatan dengan orang lain dapat ditelusur salah satunya  melalui ayat
ini dengan maksud agar mereka juga ikut merasakan kebahagiaan yang kita rasakan. Ini
sering disebut dengan tahadduts binni’mah. Tentu saja tahadduts binni’mah ini baik. Hanya
saja perlu diingatkan agar pelaksanaannya tidak berlebihan dan harus dilakukan dengan
niat ikhlas. Yang dimaksud dengan ikhlas di sini adalah tidak ada niat lain kecuali hanya
untuk beribadah kepada Allah SWT. Niat-niat lain seperti keinginan untuk pamer atau riya’
atas apa yang telah dicapai sebagai keberhasilan harus benar-benar dihindari. Sebab riya’
merupakan akhlak yang tercela yang justru bisa menjauhkan kita dari Allah SWT.  
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Ungakapan syukur dalam bentuk perbuatan nyata yang hanya melibatkan diri sendiri bisa
diwujudkan dalam bentuk meningkatkan intensitas beribadah. Hal ini biasa dilakukan Nabi
Muhammad SAW secara istiqamah dalam kehidupan sehari-harinya. Walaupun beliau saw
sudah dijamin masuk surga,  namun beliau tetap rajin beribadah melebihi siapa pun di
dunia ini hingga kedua kakinya bengkak. Semua ini dilakukan sebagai pengakuan dan
ungkapan rasa syukur atas semua kenikamatan yang diterima dari Allah SWT.  

Jamaah Jumat Rahimakumullah


Sekali lagi, syukur memang sebuah tingkatan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Allah
menyukai orang-orang yang senantiasa bersyukur kepada-Nya. Mudah-mudahan kita semua
selalu diberi-Nya kemudahan untuk bersyukur kepada Allah SWT dan dicatat sebagai
hamba-hamba-Nya yang bersyukur. Semoga pula kelak di akhirat kita dikumpulkan bersama
para syakirin.  amin ya rabbal alamin. 
‫اِئزين! ‪َ ،‬و ْأد َخ َل َنا! وِإيَّاكم فِي ُزمْ َر ِة عِ َبا ِد ِه المُْؤ ِم ِني َْن‪ ‬‬
‫َج َع َلنا هللاُ َوإيَّاكم م َِن ال َف ِ‬
‫ت وذ ِْك ِر َ‬
‫الح ِكي ِْم‬ ‫العظِ ي ِْم‪َ ،‬و َن َف َع ِنيْ َوِإيّا ُك ْم ِباآليا ِ‬
‫آن َ‬‫با َ َر َك هللاُ لِيْ َولك ْم فِي القُرْ ِ‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِامْ ِت َنا ِن ِه‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِا َل َه ِإالَّ هللاُ‬


‫لى ِإحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُ!ر َل ُه َع َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ‬
‫هلل َع َ‬
‫إلى ِرضْ َوا ِن ِه‬ ‫ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد أنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُ!ه ال َّداعِ ى َ‬ ‫َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا‪َ .‬أمَّا َبعْ ُد‬ ‫الل ُه َّم َ‬
‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأمْ ٍر‬
‫واهللا ِف ْي َما َأ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى‪َ ,‬واعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬
‫َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُ َ‬
‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬
‫لى‬ ‫َبدَ َأ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ هِ‪َ .‬و َقا َل َتعا َ َلى ِإنَّ َ‬
‫هللا َو َمآلِئ َك َت ُه ي َ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬
‫ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َع َلى ِ‬
‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫الل ُه َّم َ‬
‫يآِئك َو ُر ُسل َِك َو َمآلِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬
‫ض‬ ‫اَ ْن ِب َ‬
‫اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن َأ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َو َعنْ َب ِق َّي ِة الص ََّحا َب ِة‬
‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َمت َ‬
‫ِك‬ ‫ْن َوارْ َ‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫َيا َأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬
‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَمْ َوات‬ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ!‬ ‫اَلل ُه َّم ْ‬
‫الل ُه َّم َأعِ َّز ْاِإلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َبادَ َك‬
‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ َأعْ دَ ا َء ال ِّدي ِ‬
‫ْن‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫ْالم َُوحِّ ِد َّي َة َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬
‫ِك ِإ َلى َي ْو َم ال ِّدي ِ‬
‫ْن‬ ‫َواعْ ِل َكلِ َمات َ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة َو ْالم َِح َن‬ ‫الل ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة‬ ‫َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا خآص ًَّة َو َس ِ‬
‫اِئر ْالب ُْلدَ ِ!‬
‫َيا َربَّ ْا َلعا َل ِمي َْن‬
‫ار‬‫اب ال َّن ِ‬‫َر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا! َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫لخاسِ ِري َْن‬ ‫َر َّب َنا َظ َلمْ َنا اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َحمْ َنا َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا َ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ذِي ْالقُرْ َ‬ ‫ْأ‬
‫هللا َي ُم ُر َنا ِباْ َلع ْد ِل َو ْاِإلحْ َس ِ‬‫هللا! ِإنَّ َ‬ ‫عِ َبادَ ِ‬
‫هللا ْا َلعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ‬‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا َ‬ ‫َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِ‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬
‫لى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬‫َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai