َأ
ِ َو ْف َه َم َنا ِب َش ِر ْي َع ِة ال َّن ِب ّ!ي ال َك،هلل الّذي َهدَا َنا ُس ُب َل ال ّسالَ ِم
ريم َ ْا,هلل
ِ لحمْ ُد َ ْا
ِ لح ْم ُد
َوَأ ْش َه ُد َأنّ َسيِّدَ َنا َو َن ِب َّي َنا،اإلكرام ْ الل َو ِ لج َ ُذو ْا،َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِا َل َه ِإاَّل هللا َوحْ دَ هُ ال َش ِريك َله
م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسولُه
سان إ َلى ِ ْعين ِبإح َ حاب ِه َوال َّت ِاب ِ ْباركْ َع َلى َس ِّيدِنا م َُح ّم ٍد وعلى اله وأص ِ ص ِّل و َسلِّ ْم َو َ اللّ ُه َّم
أما بعد:َي ْو ِم ال ِّدين
قال هللا تعالى، أوصيكم و نفسي بتقوى هللا وطاعته لعلكم تفلحون،فيايها ل ِْلمُْؤ م ُنوان
َيا َأ ُّي َها: بسم هللا الرحمان الرحيم، أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم:في القران الكريم
ْ يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمن،ِين َآ َم ُنوا ا َّتقُوا هللا َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا َ الَّذ
َ از َف ْو ًزا عَظِ يمًا وقال تعالى َيا اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا ا َّتقُ ْوا
هللا َح َّق َ يُطِ ِع هللا َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف
ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْ!م مُسْ لِم ُْو َن
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada
Rasulullah saw. Semoga kita senantiasa termasuk golongan hamba yang pandai bersyukur dan
mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad saw di hari kiamat. Amin.
Selanjutnya, mari kita sama-sama tingkatkan keimanan dan kektaqwaan kita kepada Allah swt
dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Waktu terus bergulir dan saat ini bulan Rabiul Awal sudah berganti dengan Rabiul Akhir. Hal ini
menandakan bahwa tidak ada yang berhenti dalam perjalanan alam raya ini. Semuanya terus
berjalan sesuai ketentuan Allah SWT, termasuk usia kita. Karenanya, marilah tambahan umur ini
kita syukuri dengan meningkatkan ketakwaan kita dengan cara menjalankan perintah-perintah-
Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
ِ ِلِ َن ْفس
Allah SWT dalam surat Luqman, ayat 12, berfirman: ه ِ َْأ ِن ا ْش ُكر
هلل َو َمن َي ْش ُكرْ َفِإ َّن َما َي ْش ُك ُر
Artinya: Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka
sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.
َلِئنْ َش َكرْ ُت ْم الَ ِزيدَ َّن ُك ْم َو َلِئنْ َك َفرْ ُت ْم ِإنَّ َع َذ ِابي َل َشدِي ٌد
Artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
Jika kita ingkar atas nikmat-nimat-Nya, maka Allah akan memberikan adzab yang pedih atau
sanksi yang berat. Adzab dari Allah bisa berupa siksaan di neraka kelak. Bisa juga berupa
guncangan mental yang membuat hidup di dunia ini tidak tenang. Tentunya hal itu dapat
kita saksikan bahkan terkadang kita rasakan bagaimana orang-orang yang tidak bersyukur
kepada Allah. seperti merasa iri atas nikmat yang diterima orang lain. Mengeluh dan merasa
tak puas dengan apa yang kita miliki, hal itu terkadang bahkan seringkali menghinggapi kita.
Hal seperti ini sudah pasti membuat kita hidup dalam ketidak tenteraman. Yang akhirnya
bisa mengakibatkan pelakunya stres berkepanjangan.
Memohon ampun, baik kepada Allah SWT dan meminta maaf kepada sesama manusia
memang tidak perlu ditunda-tunda. Lebih cepat tentu lebih baik. Betapa banyak kerugian
yang timbul akibat terputusnya hubungan atau silaturahim antar sesama saudara, kawan
dan tetangga, gara-gara persoalan maaf-memaafkan belum terselesaikan.
Kedua, Syukur Biljinan bersyukut dapat diwujudkan melalui aktivitas hati. Dalam aktivitas
hati ini, menjaga dan mengendalikan hati menjadi hal sangat penting. Bersyukur dengan
Aktivitas hati ini bisa diwujudkan dalam bentuk perasaan senang, ikhlas dan rela dengan apa
sudah yang ada. Orang-orang yang bersyukur tentu akan lebih mudah bahagia dalam
hidupnya, terlepas dari apakah mereka termasuk orang sukses atau belum sukses. Syukur
tidak mensyaratkan sukses dalam hidup ini, sebab kenikmatan yang diberikan Allah SWT
kepada manusia takkan pernah bisa dihitung. Manusia takkan pernah mampu menghitung
seluruh kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT kepada setiap hamba-Nya.
Allah dalam surat Ar-Rahman, ayat 13, bertanya kepada manusia: !ِ َف ِبَأيِّ آالء َر ِّب ُك َما ُت َك ِّذ َب
ان
Artinya: Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?