Anda di halaman 1dari 31

 ABOUT

 CONTACT US

 PRIVACY POLICY

 DISCLAIMER




  HOME
 DAFTAR TOKOH
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
 BIDANG ILMU
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
 TOKOH MILITER
 TOKOH MUSLIM
 TOKOH WANITA
 PENEMU
Search... ?

 Home  Pahlawan Aceh  Biografi Aman Dimot - Pejuang Aceh yang Kebal Senjata

Biografi Aman Dimot - Pejuang Aceh yang


Kebal Senjata
 Muhamad Nurdin Fathurrohman  Sunday, August 13, 2017  Pahlawan Aceh

Abu Bakar Aman Dimot adalah salah satu pejuan Aceh yang berjuang mempertahankan Kemerdekaan
RI di wilayah Aceh Tengah. Beliau digelari dengan sebutan Pang atau Panglima oleh masyarakat Gayo
karena keberaniannya yang luar biasa melawan Belanda. Ia begitu dikenal oleh warga Gayo di
Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues hingga Alas di Kutacane.

Konon dibalik keberanian dan ketangguhan jiwanya, Aman Dimot, juga merupakan sosok yang taak
beribadah dan memiliki ilmu kebal (tahan senjata tajam dan peluru). Kelebihan yang dianugerahkan
Tuhan ini, kerap membuat musuh yang dihadapinya ciut.

Aman Dimot lahir  di Tenamak Kecamatan Linge Isaq tahun 1900. Beliau menyelesaikan pendidikan
membaca Al Qur’an di Desa kelahirannya. Sejak kecil dia dididik dengan lingkungan keluarga muslim yang
kuat. Aman Dimot tumbuh menjadi anak yang tegar, sabar, dan mandiri. Dia terbiasa menghadapi semua
masalah yang ada. Pendidikan, pengalaman dan lingkungannya telah membina Aman Dimot hidup sederhana,
beriman teguh, jujur dan memiliki prinsip yang kokoh.

Peran dalam perjuangan kemerdekaan

Ketika berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sampai di Takengon, Aceh Tengah awal September 1945,
dengan bersenjatakan pedang Aman Dimot menggabungkan diri ke dalam Laskar Barisan Berani Mati.
Kemudian dia bergabung ke dalam Lasykar Mujahidin yang dipimpin oleh Tgk Ilyas Lebe dan Tgk M Saleh
Adry.

Pada 25 Mei - 10 Juli 1945, Aman Dimot mengikuti latihan kemiliteran yang diselenggarakan Dewan
Perjuangan Rakyat (DPR) di Takengon dipimpin oleh Moede Sedang, dilatih oleh Nataroeddin, Komandan
Kompi 16 Tentara Republik Indonesia.

Ketika terjadi agresi meliter Belanda kedua 19 Dessember 1948, Belanda bergerak memperluas serangan dari
Medan ke Langkat dan Tanah Karo menuju Aceh. Saat itulah Aman Dimot bersama pejuang lainnya begitu
gigih mempertahankan jengkal demi jengkal tanah Republik Indonesia dari rongrongan Kolonial Belanda.

Menyerbu Belanda ke Sumatera Timur

Pada tahun 1947 Aman Dimot bersama pang-pang (panglima) lainnya asal Gayo menyerbu Belanda ke
Sumatera Timur.Daerah di Sumatera timur tersebut meliputi Batang Serangan, Langkat yang sudah terlebih
dahulu dikuasai oleh pasukan Belanda sehingga pasukan Panglima Abu Bakar Aman Dimot bergabung dengan
pasukan pejuang setempat menyerang Batang Serangan dan Rumah Sakit Umum Batang Serangan yang sudah
dijadikan markas militer Belanda.

Dalam penyerangan tersebut pasukan pejuang menjadi terdesak karena pasukan musuh yang memiliki senjata
berat, sehingga pasukan pejuang mengundurkan diri untuk mengatur strategi.
Namun, apa yang terjadi, Panglima Abu Bakar Aman Dimot beserta dua orang temannya tidak mau
mengundurkan diri dan terus maju mendekati markas militer Belanda.

Ketika tengah malam dia hanya dengan menggunakan pedangnya menerobos masuk ke markas militer Belanda
sehingga terjadi pertempuran sengit dengan pasukan Belanda di dalam markas tersebut.

Panglima Abu Bakar Aman Dimot dengan kelincahannya dalam bermain pedang sehingga dapat lolos dalam
peristiwa tersebut, padahal kedua temannya tewas. Panglima Abu Bakar Aman Dimot hanya mengalami luka-
luka ringan. Belanda terpaksa mengosongkan markas tersebut karena serangan yang terus-menerus dilakukan
oleh pasukan pejuang.
Tgk Ilyas Leubeu kembali ke Aceh Tengah

Sekembalinya ke Aceh Tengah, Tgk Ilyas Leubeu, kemudian membentuk barisan Bagura (gurilla). Pasukan
Aman Dimot ikut bergabung. Di bawah intruksi Divisi Teuku Chik Di Tiro, pejuang Bagura dari Gayo itu
diarahkan menuju Tanah Karo pada 1949. Di mana Belanda melancarkan agresi ke II.
Kiprah perjuangan Aman Dimot teruji saat Agresi Militer Belanda tersebut. Dimana Belanda bergerak
memperluas serangan dari Medan ke Langkat dan Tanah Karo menuju Aceh.

Pasukan yang dipimpin oleh Tgk Ilyas Lebe dimana Aman Dimot berada bermaksud menghadang laju pasukan
Belanda untuk mempertahankan wilayah Sumatra Timur. Mereka dibagi atas empat kelompok yaitu Barisan
Berani Mati, Barisan Jibaku, TRI dan Pasukan Berkuda, Masing-masing bertugas sebagai penyerang pertama,
penyerang kedua pengepung dan penembak serta pengangkut perbakalan dan amnisme.

Atas perintah Komandan Resimen Devisi Teuku Chik Di Tiro dan dengan persetujuan Gubernur militer Aceh,
Langkat dan Tanah Karo, Bagura bergerak menuju Font Tanah Karo pada hari Rabu bulan Mei 1949) melalui
rute Takengon-Blangkejeren dan Kutacane sejauh 265 km dengan berjalan kaki. Kecuali Takengon-Waq
sejauh 60 km dengan menggunakan truk dilengkapi dengan beberapa pucuk senjata api dan sebagian besar
pedang.

Ini merupakan gelombang kelima belas atau terakhir pemberangkatan pejuang dari Aceh Tengah untuk
mempertahankan Kemerdekaan RI di luar daerah menjelang pengakuan Belanda atas kedaulatan Indonesia.

Tanggal 26 Juli 1949, Bagura menuju tiga binanga dan Kalibata. Tanggal 30 Juli 1949 pukul 08.00 nampak
iringan-iringan pasukan tentara Belanda di Raja Merahe, menggunakan 25 truk dan dua buah tank masing-
masing didepan dan dibelakang pasukan. Kekuatan personel tentara Belanda diperkirakan 600 orang dengan
persenjataan lengkap.

Koordinator Bagura memerintahkan anggota pasukan siap siaga di pematang menanti pasukan Belanda di
Tikungan patah Jalan Kutacane-Kabanjahe. Beliau berada dipematang bukit bersemak, dari situ tampak jelas
gerakan musuh. Aman Dimot serta beberapa pejuang lainnya, siap siaga dengan senapang dan pedang. Ketika
tank Belanda paling depan melintas, Koordinator Bagura memberi komando penyerbuan dengan teriakan
diiringi tembakan. Pang Aman Dimot, dan pejuang lainnya dengan cepat melompat menyerang dan naik keatas
tank dan truk tentara Belanda. Sementara yang lain menyerang dan membunuh tentara Belanda di truk-truk di
belakangnya dan yang sedang melompat dan tiarap di parit jalan.

Pertempuran terjadi hingga siang hari kemudian koordinator Bagura memberi komando agar pasukan mundur,
sebab anggota pasukan Bagura semakin lelah dan dari kejauhan nampak pasukan bala bantuan tentara Belanda
dengan cepat menuju lokasi pertempuran.

Anggota pasukan lainnya mundur secara teratur, sementara Pang Aman Dimot sendiri terus melawan tentara
Belanda, tidak menghiraukan perintah mundur. Koordinator Bagura berteriak memanggil Aman Dimot untuk
mundur namun tidak dihiraukannya.

Meninggal dunia

Aman Dimot bertambah lelah dan lemah. Dia kemudian dikepung tentara Belanda. Serdadu Belanda yang
mengepungnya kaget karena dia tidak mempan ditembak dan dilukai kelewang pasukan.
Namun Aman Dimot akhirnya berhasil ditangkap kemudian diseret dengan Tank. Lalu dilindas oleh tank
tersebut. Namun dia tetap hidup, Tentara Belanda kemudian memasukkan granat dalam mulutnya.

Jasad Aman Dimot berserakan menaburi ibu Pertiwi tepat pukul 12.00.8) Perang berakhir dalam situasi penuh
haru dan semangat mempertahankan Bangsa dan Negara. Aman Dimot, Adam (Unig Isaq), Ali (Penam paan)
dan Adam (Rema) yang gugur ditengah-tengah gelimpangan mayat tentara Belanda, disemayamkan oleh
penduduk di Rajamerahe. Kemudian Haji Sulaiman-yang baru menganut Islam-, memindahkan kerangka
Syuhada’ itu ke Tiga binanga. Selanjutnya pemerintah daerah Tingkat II Karo memindahkannya ketaman
makam Pahlawan kaban Jahe dalam kelompok Pahlawan tidak dikenal.

20 hari kemudian, Kepala Staf Angkatan Perang Tentara Nasional Indonesia Sektor III/ Sub teritorial VII-
Ulung Setepu-, dalam surat pernyataan turut berduka cita menyatakan, bahwa Aman Dimot telah bertempur
dengan gagah berani melawan musuh-musuh kita di Rajamerahe (Tanah Karo-Sumatra Timur) dan telah gugur
sebagi bunga melati dipangkuan Ibu Pertiwi Indonesia pada tanggal 30 bulan Juli 1949.

Almarhum meniggalkan dua orang isteri : Semidah (Lahir 1910) dan Jani serta 4 anak : Syekh Ahmad Aman
(1921), Ali Ahmad Aman Safiah (1924), Aisyah Inen Jura’(Lahir 1927) dan Muhammad Yunus Aman Ir
(Lahir November 1948).

Untuk mengabadikan perjuangan pang Aman Dimot dan Pang Ali, Z. Kejoro dan Agussalim bersama teman-
teman seperjuangan di kandibata, mengubah sebuah lagu “Pertempuran Sukaramai”, ketika dalam perjalanan
kembali dari Front Tanah Karo. Atas pengorbanannya tersebut Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah
mengusulkan nama Panglima Aman Dimot diberi gelar Pahlawan Nasional.

Pedang Aman Dimot

Pedang Aman Dimot , diperlihatkan  oleh Siti Ramlah anak dari Seh Ahmad, Anak Kandung dari Panglima Aman Dimot

Pedang peninggalan Panglima Aman Dimot ada di Pesejuk di Batalion 114 Satria Musara. Pedang Aman
Dimot di ambil oleh kelurga Besar pada tahun 2008

Pedang Panglima Aman Dimot pada saat itu di titipkan  kepada sahabatnya Imem Lumut, di Kecamatan Linge,
pada saat itu Aman dimot menitipkan kepada Imem Lumut, Kabupaten Aceh Tengah di saat keberangkatan
terahir tahun 1949, Sumatra Utara Tiga Binanga. Pada saat itu Aman Dimot berkata kepada sahabatnya Imem
Lumut,  bahwa dirinya (Aman Dimot) tidak Pulang dari medan Perang melawan Belanda maka ku titipkan
Pedang ini sebagai tanda bahwa kepergianku demi bangsa dan Tanah Air.   

Sumber:

 love gayo
 http://aman-dimod.blogspot.co.id/
    

Rekomendasi Untuk Anda :

 Biografi Teuku Umar - Pahlawan Nasional dari AcehTeuku Umar


adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia dari Aceh yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama
dengan Belanda. Ia melawan B… Read More...

 Biografi Aman Dimot - Pejuang Aceh yang Kebal Senjata Abu Bakar
Aman Dimot adalah salah satu pejuan Aceh yang berjuang mempertahankan Kemerdekaan RI di wilayah Aceh
Tengah. Beliau digelari denga… Read More...

 Biografi Cut Nyak Meutia - Pahlawan Aceh Cut Nyak Meutia  Lahir:
Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, tahun 1870  Meninggal: Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910  Agama: Islam 
Sua… Read More...

 Malahayati - Laksamana Perempuan Pertama di DuniaMalahayati,


adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Malahayati mendapat anugerah
Gelar Pahlawan Nasiona… Read More...

 Biografi Panglima Polem IX - Pahlawan AcehPanglima Polem


Muhammad Daud Panglima Polem yang bernama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa
Muhammad Daud adalah seorang pangl… Read More...
Newer PostOlder PostHome

.:[Close 2X]:.

 IKLAN



Daftar Nama Tokoh

A.A. Navis
Abas Sutan Pamuntjak Nan Sati
Abbas bin Abdul Muththalib
Abbas bin Ubadah bin Nadhlah
Abdoel moeis
Abdul Hadi WM
Abdul Haris Nasution
Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan
Abdul Karim Amrullah
Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas)
Abdullah bin Al-Mubarak
Abdullah bin Abdulkadir Munsyi
Abdullah bin Amr bin Haram
Abdullah Bin Jahsyi
Abdullah bin Zubair
Abdullah bin Rawahah
Abdullah bin Umar
Abdullah bin Ummi Maktum
Abdullah Gymnastiar
Abdul Malik Fadjar
Abdul Wahab Hasbullah
Abdurrahman Bin Auf
Abdurrahman bin Mahdi
Abdurrahman Mohammad Fachir
Abdurrauf Singkil
Abdul rahman Saleh
Abdul Wahab Rokan
Abdoel Kahar Moezakir
Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu
Abu Dawud
Abu Dzar Al Ghifari
Abu Hanifah
Abu Hurairah
Abunjani
Aburizal bakrie
Abu Salamah RA (Abdullah bin Abdul Asad)
Abu Sufyan
Abu Ubaidah Al-Jarrah
Achdiat K. Mihardja
Achmad Rifai
Achmad Soebardjo
Adam malik
Adam Smith
Adenan Kapau Gani
Adi Sucipto
Adolf Hitler
Affandi - Pelukis
Afrizal Malna
Ahcmad Muchith Muzadi
Ahmad bin Hanbal
Ahmad dhani
Ahmad Fuadi
Ahmad Musadeq
Ahmad Noe'man
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahmad yani
Airlangga Hartarto
Aisyah Binti Abu Bakar
Ajip Rosidi
Al-Auza'i
Albert einstein
Albertus Soegijapranata
Al-Biruni
Al-Farabi
Alfia Reziani
Al-Ghazali
Ali Al-Madini
Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib
Ali Sastroamidjojo
Aleksander Agung
Alex Komang
Al-Hasan Al-Bashriy
Aliando Syarief
Alimin
Ali Wardhana
Al-Khansa
Al-Kindi
Al-Laits bin sa'ad
Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar ash-Shiddiq
Amien Rais
Amir Bin Fuhairah
Amir bin Syurahbil asy-Sya’bi
Amir Hamzah
Amirmachmud
Amir Sjarifoeddin
Amour Mico
Amran Sulaiman
Amr bin Anbasah / Umar bin Anbasah
Amr bin al-Jamûh
Amru Bin Ash
Amru bin Tsabit bin Waqsyi
A. M. Thalib
Anak Agung Pandji Tisna
Malik Bin Anas
Andhi Nirwanto
Andi Abdullah Bau Massepe
Andi Djemma
Andi Eka Sakya
Andi Mappanyukki
Andi Mattalata
Andi Sultan Daeng Radja
Andi Widjajanto
Andrea Hirata
Andrinof A Chaniago
Andrie Wongso
Anies Baswedan
Anindya Kusuma Putri
Anis Matta
An-Nasa’i
Angger Pandu Yudha
Anra Nosa
Arqam bin Abi al-Arqam
Archandra Tahar
Arie Frederik lasut
Arief Rachman
Ario Soerjo
Aristoteles
Armijn Pane
Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz
Arthur Schopenhauer
Arwa Binti Kuraiz
Aryani Fitriana
Asep Sunandar Sunarya
Asma' binti Abu Bakar
Asma binti Umais
Asman Abnur
Asrul Sani
Assaat
Asy-Syafi'i
Atika binti Zaid
Augustus Caesar
August Comte
Ayi Suparman (Ayi Beutik)
Ayu-Utami
Azrul Azwar
Bacharuddin Jusuf Habibie
Badrodin Haiti
Bagindo Azizchan
Bagito
Bagong Kussudiardja
Bambang Brodjonegoro
Basuki Hadimuljono
Basuki Rahmat
Basuki tjahaja purnama
Bastian Schweinsteiger
Benedict Anderson
Ben Mboi
Bernard Wilhelm Lapian
Bertrand Russell
Boediono
Budi Anduk
Budi Karya Sumadi
Bilal bin Rabah Al Habasyi
Boutros Boutros-Ghali
Bukhari
Burhanuddin Ulakan
Cahyono
Carlos Juan Finlay
Chaerul Saleh
Chairil anwar
Chairul Harun
Christiany Eugenia Tetty
Charles Perrault
Charles Sanders Peirce
Christopher Columbus
Cucuk Espe
Cut Nyak Dhien
Cut nyak meutia
Daeng Soetigna
Dahlan iskan
Darman Moenir
Damhuri Muhammad
Danarto
Darmin Nasution
Darwati
Datuk Karama
Datuk Mangaji
Datuk Patimang
Datuk Ri Bandang
Datuk Ri Tiro
David Hume
David Chalik
David Karp
Dedi Gumelar
Depati parbo
Devi Triasari
Dewi Lestari
Dewi sartika
Dejan Antonić
Dhayita Daneswari
Diana Wynne Jones
Dian fossey
Didi petet
Din Syamsuddin
Din Minimi
D.I Pandjaitan
Diponegoro
Djamil Suherman
Djatikoesoemo
Djoeanda kartawidjaja
Djoko Marsaid
Djudjuk Djuariah
Donald Trump
Donny Michael
Dorothea Rosa Herliany
dr. Moewardi
Dr. Radjiman Wedyodiningrat
dr. Soetomo
dr. Wahidin Soedirohoesodo
Dwi Soetjipto
Eddy Silitonga
Edmund Husserl
Edward de Vere
Edy Rahmayadi
Eiji Tsuburaya
Enggartiasto Lukita
Ernest douwes dekker
Ertuğrul
Etyk Nurhayati
Eugene Viollet le Duc
Eugenie Patricia
Fahira Fahmi Idris
Fajrul Falaakh
Fakhr ad-Din ar-Razi
Farida Oetoyo
Fatimah Az-Zahra
Fatimah binti Khattab
Fatimah Binti Asad
Fatimah Binti Maimun
Ferdinand lumbantobing
Ferry Mursyidan Baldan
Fatin shidqia
Fatmawati
Fortunella Levyana
Frans Kaisiepo
Francisco Pizarro
Francis Herbert Bradley
Friedrich Engels
Friedrich Nietzsche
Gabriel García Márquez
Gatot Mangkoepradja
Gatot Nurmantyo
Gatot soebroto
Gayatri Wailissa
Genghis Khan
George Berkeley
Georges Perec
George Washington
Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Gita wirjawan
Goenawan Mohamad
Gottlob Frege
Grace murray hopper
Gus Dul
Gus tf Sakai
Gusti Nurul
Habib Luthfi Bin Yahya
Habiburrahman El Shirazy
Hadhrat Syammas bin Utsman
Haedar Nashir
Hafshah Binti Umar Bin Khattab
Hannah Arendt
Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA)
Haji agus salim
Hakim al-Naisaburi
Hakim bin Hizam
Halimah Sa'diyah
Halim Perdanakusuma
Hanif Dhakiri
Hanzhalah bin Abu Amir
Harijadi S. Hartowardoyo
Harun Thohir
Hary tanoesoedibjo
Hasan Basry
Hasjim asyari
Hamengkubuwono I
Hamengkubuwana IX
Hamzah Bin Abdul Muththalib
Hamzah Fansuri
Hamzah Haz
Hang Tuah
Hasjrul Harahap
Hasto Wardoyo
Hatta Rajasa
Hazairin
Henri de Toulouse-Lautrec
Herbert Spencer
Herlinatiens
Herman Johannes
Hernán Cortés
Hilman Hariwijaya
Hindun binti Hudzaifa (Ummu Salamah)
Hindun binti Utbah
Homer
Honinbo Shusaku
Husail bin Jabir
Husain Bin Harits
Husni Kamil Manik
Iberamsjah
Ibnu An-Nafis
Ibnu Bajjah
Ibnu Haitham
Ibrahim an Nakha’iy
Ibnu Arabi
Ibnu Khaldun
Ibnu Majah
Ibnu Masarrah
Ibnu Miskawaih
Ibnu Rusyd
Ibnu Sabi’in
Ibnu Sina
Ibnu Tufail
Ichlasul Amal
Icuk Nugroho
Ida Anak Agung Gde Agung
Idham Chalid
Idris Sardi
Ignatius Johan
Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono
I Gusti Ketut-Jelantik
I Gusti Ketut Pudja
I Gusti Ngurah Made Agung
I Gusti Ngurah Rai
Ikrimah bin Abu Jahal
Ilyas Ya'kub
Immanuel Caesar Hito
Immanuel Kant
Imam Nahrawi
Indra Bekti
Indroyono Soesilo
Ireng Maulana
Irwan Yusuf
Iskandar Muda
Iskandar Zulkarnain
Ismail Marahimin
Ismail Marzuki
Isyana Sarasvati
Iswahyudi
Iwa Koesoema Soemantri
Iwan Simatupang
Izaak Huru Doko
Ja'far ash-shadiq
Ja'far Bin Abi Thalib
Jahja Daniel Dharma
James Mill
Jawaharlal Nehru
Jayalah Persibku
Jean-Jacques Rousseau
J.E. Tatengkeng
Jefri al buchori
Jeremy Bentham
Joey Alexander
John Dewey
Johannes Abraham Dimara
Johannes Leimena
Johannes Suryo Prabowo
John Locke
John Kotelawala
John Stuart Mill
Joko widodo
Joop Ave
Joseph Stalin
JS Badudu
Juanda Kartawijaya
Julius Caesar
Juwairiyah Binti Al-Harits
Kabsyah binti Rafi'
Kapitan Pattimura
Karel Satsuit Tubun
Karim Halim
Karl Marx
Katamso Darmokusumo
Kasman Sinodimedjo
Kesha
kevin aluwi
Khabbab bin Arats
KH Abdul Halim
KH Abdul wahid hasjim
KH Abdurrahman Wahid
KH As'ad Syamsul Arifin
Khadijah binti Khuwailid
KH Ahmad Dahlan
KH Fakhruddin
KH Mas Mansoer
KH Ahmad Sahal Mahfudh
Khalid bin Walid
KH Noer Alie
KH Zainal Mustafa
Khofifah Indar Parawansa
Ki Bagus Hadikusuma
Ki Hajar dewantara
Ki Panjawi
Kiras Bangun
Ki Sarmidi Mangunsarkoro-
Kivlan Zen
Koesnadi Hardjasoemantri
Kusumah Atmaja
Lafran Pane
Lalu Gigih Arsanofa
La Madukelleng
Lambertus Nicodemus Palar
Lao Tse
Larissa Chou
Leon Agusta
Leo Kristi
Leo Tolstoy
Liliyana Natsir
Lola Flores
Ludwig van Beethoven
Ludwig Wittgenstein
Lukman Hakim Saifuddin
Maeda Tadashi
Maha Abu Shusheh
Mahbub Djunaidi
Maimunah binti Harits
M. Jusuf
Malahayati
Mamiek Prakoso
Maraden Panggabean
Mardiasmo
Marah Roesli
Maria Walanda Maramis
Mario teguh
Marshanda
Martha Christina Tiahahu
Marthen Indey
Marthen Luther Dira Tome
Martunis
Ma'ruf Amin
Marwan Jafar
M. A Salmun
Mas Isman
Maskoen Soemadiredja
Mat Drajat
Max Weber
Mayjen H.A.Thalib
Megawati Soekarnoputri
Menes
Merari Siregar
Michelle Ziudith
Michaelangelo Buonarroti
Mikhail Gorbachev
Minarni Soedaryanto
Miqdad bin Amr
Mochamad Adnan
Mochtar Lubis
Moehammad Jasin
Moestopo
Moeldoko
Mohammad hatta
Mohammad hoesni thamrin
Mohammad Mahfud MD
Mohammad Natsir
Mohammad Sroedji
Mohammad Yamin
Moritz Schlick
Mpok Nori
MT. Haryono
Muadz Bin Jabal
Muhadjir Effendy
Muawiyah bin Abu Sufyan
Muhamad Kusrin
Muhammad Alvin Faiz
Muhammad al-Hanafiyyah bin Ali bin Abi Thalib
Muhammad Ali
Muhammad Ali Bogra
Muhammad Arifin Ilham
Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah
Muhammad bin Sirin
Muhammad Fachroni - Oon Project Pop
Muhammad Iqbal
Muhammad Jusuf Kalla
Muhammad Mangundiprojo
Muhammad Nasir
Muhammad Syafi'i
Muhammad Zainul Majdi
Mohammed bin Salman - Putra Raja Salman Al Saud
Mush’ab bin ‘Umayr
Muslim bin al-Hajjaj
Muzammil Hasballah
Nabi Adam AS
Nabi Daud 'alaihissalam
Nabi Dzulkifli 'Alaihis Salam
Nabi Ayyub 'alaihis Salam
Nabi Harun 'alaihissalam
Nabi Hud as
Nabi Ibrahim as
Nabi Idris as
Nabi Ilyas 'alaihissalam
Nabi Ilyasa 'alaihissalam
Nabi Isa 'alaihissalam
Nabi Ishaq as
Nabi Isma'il as
Nabi Luth as
Nabi Muhammad S.A.W
Nabi Musa 'alaihissalam
Nabi Nuh as
Nabi Shaleh as
Nabi Sulaiman 'alaihissalam
Nabi Syuaib 'Alaihis Salam
Nabi Yahya 'alaihissalam
Nabi Ya'qub 'Alaihis Salam
Nabi Yunus 'alaihissalam
Nabi Yusuf 'Alaihis Salam
Nabi Zakaria 'alaihissalam
Nadiem Makarim
Nadine Gordimer
Nafi' bin Abdurrahman
Nh. Dini
Najmuddin Kubra
Nani Wartabone
Napoleon Bonaparte
Nasir al-Din al-Tusi
Nasjah Djamin
Natasha Wilona
Nazir Alwi
Nelson mandela
Niccolò Machiavelli
Nila Djuwita Anfasa Moeloek
Nur Alam
Nuruddin Al-Raniri
Nur Sutan Iskandar
Nyai Ageng Ngerang
Nyai Ahmad Dahlan
Nyi Ageng Serang
Oemar Said Tjokroaminoto
Olga Syahputra
Oliver Cromwell
Omar Karami
Opu Daeng Risadju
Oto Iskandar Di Nata
Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng
Pakubuwana X
Pangeran Adipati Arya Mangkunegara-I
Pangeran Arya Jepara
Pangeran Pamelekaran atau Pangeran Muhammad
Panglima Polem
Pangeran Panjunan
Pangeran Santri
Pangeran Tubagus Angke (Pengeran Jayakarta II)
Parakitri T simbolon
Partika Subagyo Lelono
Patricia Yora
Pepeng/Ferrasta Soebardi
Pierre tendean
Pieter Both
Plato
Pong Tiku
Prabowo subianto
Prabu Geusan Ulun
Prabuningrat
Pratikno
Puan Maharani
Putu Wijaya
Qin Shi Huang
Rachmat Hidayat
Raden Adjeng Kartini
Raden Mattaher
Radin Inten-II
Rae Sita
Rahmat Gobel
Raja Ali Haji
Raja Haji Fisabilillah
Ramlah binti Abu Sufyan
Ranggong Daeng Romo
Raudal Tanjung Banua
Ravi Shankar
RE Martadinata
Remy Sylado
Retno Lestari Priansari Marsudi
Revrisond Baswir
Rhoma irama
Rian Sukmawan
Rinto Harahap
Rio Haryanto
Rizka Munawwaroh
Robby Indra Wahyuda
Robert Wolter Monginsidi
Roestam Effendi
Rr Herawaty Rinto Paeran
R. Suprapto
Rudiantara
Rudolf Carnap
Ryamizard Ryacudu
Sa'ad bin Abi Waqqas
Saharjo
Said Aqil Siradj
Sa'id bin Al-Ash
Said Bin Al Musayyib
Sa'id bin Zaid
Sa’id bin Jubair
Said Daeng Muntu
Saifi bin Qaizhi
Saifudin Aswari Rivai
Salahuddin Ayyubi
Saldi Isra
Salim bin Abdullah bin Umar
Salman Al Farisi
Samanhudi
Sam Bimbo
Sam ratulangi
Sanusi Pane
Sapardi Djoko Damono
Sariamin Ismail
Saridjah Niung/Ibu Soed/Ibu Sud
Sartono
Satya Widya Yudha
Saudah binti Zam'ah
Sayuti Melik
Selo Soemardjan
Semaun
Syekh Jumadil Qubro
Seno Gumira Ajidarma
Shafiyah binti Huyay
Shafiyyah binti Abdul Muththalib
Shaheer Sheikh Muththalib
Silas Papare
Simone de beauvoir
Simon Bolivar
Sisingamangaraja XII
Siti Hartinah
Siti Nurbaya Bakar
Sjarifuddin Baharsjah
Slamet Rijadi
Socrates
Soedharmono
Soeharto
Soeharso
Soekarno
Soekarni
Soepeno
Soerjopranoto
Sohibul Iman
Sofyan Djalil
Solihin GP
Søren Aabye Kierkegaard
Sudirman
Sudirman Said
Sugondo Djojopuspito
Suhaib ar-Rumi
Suhrawardi
Sufyan ats-Tsauri
Sufyan bin Uyainah
Sugiyono mangunwiyoto
Suhardi
Sumayyah binti Khabath
Sui Wen Ti
Sukarjo wiryopranoto
Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Agung Hanyokrokusumo
Sultan Hadlirin
Sultan Hasanuddin
Sultan Mahmud Badaruddin II
Sultan Nuku Muhammad Amiruddin
Sultan Thaha Syaifuddin
Suman Hs
Sunan Ampel
Sunan Bonang
Sunan Cipager
Sunan Geseng
Sunan Giri (Raden Paku/Ainul Yakin)
Sunan Gresik
Sunan Gunung Jati
Sunan Kalijaga (Raden Said)
Sunan Kudus
Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Ngudung
Sunan Nyamplungan
Sunan Wanaperih
Sunario Sastrowardoyo
Sundar Pichai
Susi Pudjiastuti
Susi Similikiti
Susilo Bambang Yudhoyono
Sutan Syahrir
Sutardji Calzoum Bachri
Sutan Takdir Alisjahbana (STA)
Sutarman
Sutomo
Sutoyo Siswomiharjo
Supriyadi
Supomo
Susan Sameh
R. P. Soeroso
Sri Mulyani Indrawati
Sri Paduka Pakualam IX
Sri susuhunan pakubuwana VI
Stefan William
S. Parman
Syafruddin Prawiranegara
Syaikh Ahmad Khatib Sambas
Syamsuddin Pasai
Syarif Kasim II
Syekh Abdul Muhyi
Syekh Ali Jaber
Syekh Bentong
Syekh Nurjati
Syekh Quro
Syekh Yusuf Tajul Khalwati
Syu’bah bin Hajjaj
Tahi Bonar Simatupang
Thalhah bin Ubaidillah
Thomas Tri Kasih Lembong
Tan malaka
Taufiq Ismail
Tontowi Ahmad
Tedjo Edhy Purdijatno
Tere Liye
Teuku Muhammad Hasan
Teuku Nyak Arif
Teuku Umar
Teungku Di Ujung
Teungku Chik di Tiro
Teungku Fakinah
Thales
Thomas Hobbes
Thomas Jefferson
Thomas Robert Malthus
Thomas Stamford Raffles
Tirmidzi
Tirto Adhi Soerjo
Titis Basino
Tito Karnavian
Tjahjo Kumolo
Tjilik Riwut
Tjipto mangoenkoesoemo
Tony Keusgen
Tri Mumpuni
Trisno Soemardjo
Try Sutrisno
Tuanku Imam Bonjol
Tsâbit bin Waqsy
Tuanku Tambusai
Tuan Tunggang Parangan
Tulis Sutan Sati
Ubadah bin Al-Hashas
Ubaidillah bin abdullah bin Utbah bin Mas'ud
Ucup Palentin
Umamah binti Abul Ash
Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Khattab
Umar Wirahadikusumah
Ummu Aiman
Ummu Fadhl
Ummu Haram Binti Milhan
Ummu Hisyam binti Haritsah
Ummu Ma’bad Al-Khuza’iyah
Ummu Mundzir Binti Qais
Ummu Kultsum binti Uqbah
Ummu Sulaim
Ummu Syuraik al Quraysyiyah
Ummu Umarah
Ummu Waraqah Binti Abdullah Bin Al Harits
Unais bin Qatadah
Untung Suropati
U Nu
Uqba bin Nafi
Urip sumoharjo
‘Urwah bin Az-Zubair
Usain Bolt
Usamah Bin Zaid
Usman Janatin
Utsman bin Affan
Utsman bin Mazh'un
Utuy Tatang Sontani
Uwais al-Qarni
Valentinus
Wage Rudolph Soepratman
Wahsyi Bin Harb
Waki’ bin al-Jarrah
Warawah Bin Naufal
Widji Thukul
Wikana
Wildan Yatim
William Sabandar
William Sang Penakluk
William James
Wilhelmus Zakaria Johannes
Wiranto
Wisran Hadi
Yarra Arnes
Yasa Singgih
Yasir Bin Amir
Yasonna Laoly
Y. B. Mangunwijaya
Yohana Yembise
Yos Sudarso
Yuddy Chrisnandi
Yustinianus I
Zaid bin Haritsah
Zaid bin Khattab
Zainab binti Jahsy
Zainab Binti Khuzaimah Ra
Zainul Arifin
Zakir Naik
Zayn Malik
Zubair Bin Awwam

Artikel terbaru

 Profil dan Biodata lengkap Kang Pipit Preman Pensiun (Firmansyah Pitra) atau Ica Naga
  Inilah Profil 5 Calon Kapolri Baru Pengganti Idham Azis
 Biografi Ali Taher Parasong - Kader Partai Amanat Nasional (PAN)
  Profil Yaqut Cholil Qoumas - Menteri Agama Indonesia ke-24
 Biografi Pak Tino Sidin - Pelukis dan Guru Gambar di Stasiun TVRI Era 80-an

Kategori

10 TOKOH KEMERDEKAAN22 MEI 2019AFRIKA SELATANAHLI HADITSAHLUL


BAITAKTIVISAKTORAKTRISAMERIKA
SERIKATARSITEKARTISAUSTRIABELANDABELAQURANBELGIABERITABIOLOGIBURMACINADAFTARDENMAR
KEKONOMIFILSAFATFILSUF MUSLIMFIQIHFISIKAGUBERNURGUBERNUR JENDERAL
VOCHABIBHAFIDZHOBIHUKUMILMUWAN
MUSLIMINDIAINDONESIAINGGRISIRAKIRANIRLANDIAITITALIAJEPANGJERMANJURNALISKABINET
KERJAKAISARKEDOKTERANKEPALA DAERAHKERAJAAN PRUSIAKHULAFAUR
RASYIDINKOLOMBIAKOMPUTERLEBANONLIBERALMACEDONIAMALAYSIAMANHAJ
SALAFMATEMATIKAMESIRMONGOLIAMOTIVATORMUSISINABI ISLAMOLAHRAGAWANPAHLAWAN
SUMATERA SELATANPAHLAWAN ACEHPAHLAWAN BANGKA BELITUNGPAHLAWAN JAMBIPAHLAWAN
NASIONALPAHLAWAN PERANG MUSLIMPAHLAWAN PROPINSIPAHLAWAN
REVOLUSIPALESTINAPANGERANPARANORMALPARLEMENPEJABATPELAWAKPELOPOR/PENDIRI
KAAPELUKISPEMBALAPPEMBAWA ACARAPENCIPTA LAGUPENDAKWAHPENDIRI ORGANISASI
ISLAMPENGUSAHAPENULISPENYEBAR ISLAM INDONESIAPERANCISPERANG BADARPERANG UHUDPERDANA
MENTERI DUNIAPERDANA MENTERI INDONESIAPERETASPOLISIPOLITIKPRESIDENPROFIL PEMAIN PREMAN
PENSIUNRAJARAPPERROMAWIRUSIASAHABAT NABISAHABAT NABI PEREMPUANSAKSISASTRA
INDONESIASASTRAWANSASTRAWAN ANGKATAN '45SASTRAWAN ANGKATAN 1950-1960SASTRAWAN
ANGKATAN 1966-1970SASTRAWAN ANGKATAN 1980-1990SASTRAWAN ANGKATAN 2000-ANSASTRAWAN
ANGKATAN BALAI PUSTAKASASTRAWAN ANGKATAN PUJANGGA BARUSASTRAWAN ANGKATAN
REFORMASISELEBGRAMSENIMANSEPAK BOLASERBIASINETRONSISI
LAINSKOTLANDIASOSIALSOSIOLOGISPANYOLSRI LANGKASUTRADARASWISSTABIINTABIUT
TABIINTERTERPIDANATOKOH BAIAT AQABAH ITOKOH ISLAM INDONESIATOKOH KRISTENTOKOH
MASYARAKATTOKOH MENTENG 31TOKOH MILITERTOKOH MILITER INDONESIATOKOH MILITER
MUSLIMTOKOH MUSLIMTOKOH PENDIDIKANTOKOH POPULERTOKOH SUMPAH PEMUDATOKOH
WANITAULAMAULAMA MAZHABUNI SOVIETVENEZUELAWALISONGOYUNANIZOOLOGI

Arsip

 ►  2021 (3)
 ►  2020 (85)
 ►  2019 (85)
 ►  2018 (92)
 ▼  2017 (223)
o ►  December (4)
o ►  November (11)
o ►  October (17)
o ►  September (7)
o ▼  August (9)
 Profil dan Biodata lengkap Siti Masitha Soeparno -...
 Profil dan Biodata Ustadz DR. Syafiq Riza Basalama...
 Biografi Felix Siauw - Ustadz Etnis Tionghoa-Indon...
 Biografi Ustadz Evie Effendi - Ust. Gaul Bandung
 Biografi Ustadz Hanan Attaki, Lc. - Founder Pemuda...
 Biografi Aman Dimot - Pejuang Aceh yang Kebal Senjata
 Profil & Biodata Victor Laiskodat - Politikus Part...
 Profil dan Biodata dr. Ryan Thamrin - Dokter dan P...
 Profil Elly Risman Musa - Psikolog Spesialis Penga...
o ►  July (23)
o ►  June (24)
o ►  May (29)
o ►  April (23)
o ►  March (31)
o ►  February (29)
o ►  January (16)
 ►  2016 (363)
 ►  2015 (168)
 ►  2014 (427)
 ►  2013 (35)
Copyright 2021 BIOGRAFI TOKOH TERNAMA
Powered by Blogger.com

Anda mungkin juga menyukai