Pedoman CPOB 6
Pedoman CPOB 6
Republik Indonesia
Republic of Indonesia
2006
PENGANTAR PREFACE
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik The Indonesian Good Manufacturing Practice
(CPOB) pertama kali diterbitkan pada tahun (GMP) guidelines for pharmaceuticals was first
1988, kemudian disusul dengan penerbitan. developed in 1988 and enforced since 1989. To
Petunjuk Operasional Penerapan CPOB make the guidelines effectively applicable and
pada tahun 1989 untuk memberikan implementable, an Operational Manual for GMP
penjelasan dalam penjabaran sehingga Implementation was then developed in 1989.
Pedoman ini dapat diterapkan secara efektif
di industri farmasi.
Sejalan dengan perkembangan ilmu Due to the rapid development of science and
pengetahuan dan teknologi di bidang technology in the pharmaceutical field, the first
farmasi, Pedoman CPOB edisi pertama edition of GMP Guidelines was revised in 2001
sekaligus Petunjuk Operasional Penerapan which consisted of 10 chapters and 3 addenda.
CPOB telah direvisi pada tahun 2001 yang To anticipate globalisation era and
terdiri dari 10 bab dan 3 addendum. harmonisation within the pharmaceutical sector
Selanjutnya untuk mengantisipasi era particularly in compliance with the current
globalisasi dan harmonisasi dalam bidang requirements and standards of global
farmasi terutama pemenuhan terhadap pharmaceutical products, the GMP Guidelines
persyaratan dan standar produk farmasi should continuously be updated in line with the
global terkini, Pedoman CPOB hendaklah development of science and technology. Thus,
diperbaiki secara berkesinambungan the GMP Guidelines 2001 Edition is again
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan revised to the current GMP Guidelines 2006
dan teknologi serta pergeseran paradigma Edition.
dalam melakukan pengawasan terhadap
mutu produk. Oleh karena itu, Pedoman
CPOB Edisi 2001 direvisi kembali menjadi
Pedoman CPOB yang dinamis Edisi Tahun
2006.
Dalam Pedoman CPOB Edisi Tahun 2006, References used for revision of this GMP
acuan yang digunakan antara lain WHO Guidelines are WHO–TRS 902/2002, WHO –
Technical Report Series yakni TRS TRS 908/2003, WHO–TRS 929/2005, WHO–
902/2002, TRS 908/2003, TRS 929/2005, TRS 937/2006, Guide to GMP for Medicinal
dan TRS 937/2006, Good Manufacturing Products PIC/S 2006 and other International
Practices for Medicinal Products PIC/S 2006, GMP Codes.
Pedoman CPOB akan dikaji ulang secara The GMP Guidelines will be updated
periodis dan direvisi, bila perlu. periodically and revised as necessary.
Penghargaan dan ucapan terima kasih kami We would like to express our appreciation and
sampaikan khususnya kepada Tim Revisi gratitude to the National GMP Team for
Buku Pedoman dan Petunjuk Operasional Revision of GMP Guidelines and Operation
CPOB Edisi Tahun 2006 yang telah Manual for Implementation of GMP Edition 2006
memberikan sumbangan pikiran, waktu dan who have given valuable contribution on ideas,
tenaga mereka sehingga memungkinkan their time and energy, to enable the publication
penerbitan Pedoman CPOB ini yang of this GMP Guidelines which is expected to
diharapkan dapat mempercepat penyebaran accelerate the implementation of current GMP
upaya penerapan CPOB bagi industri requirements in the pharmaceutical industries in
farmasi di Indonesia.Tim Revisi Buku Indonesia. The GMP Team for Revision of GMP
Pedoman dan Petunjuk Operasional CPOB Guidelines and Operation Manual for
Edisi Tahun 2006 tersebut ditunjuk dalam Implementation of GMP 2006 Edition was
Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas appointed by the Head of National Agency of
Obat dan Makanan No.HK.00.06.0511, Drug and Food Control under Decree No
Tanggal 24 Januari 2006. No.HK.00.06.0511, dated 24 Januari 2006.
Kami juga mengucapkan banyak terima We would like to express our gratitude and
kasih kepada semua pihak yang mendukung respect to all other contributors, staf of National
dan berpartisipasi baik secara langsung atau Agency of Drug and Food Control and other
tidak langsung dalam penyusunan dan participants who are directly or indirectly
penerbitan buku Pedoman CPOB ini. involved in revising this GMP Guidelines
Anggota
Members
Halaman Page
ANEKS ANNEXES
PENDAHULUAN INTRODUCTION
PRINSIP PRINCIPLE
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) The Good Manufacturing Practices for
bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara pharmaceutical products is aimed to ensure
konsisten, memenuhi persyaratan yang that products are consistently manufactured
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan to meet specified quality appropriate to their
penggunaannya. CPOB mencakup seluruh intended use. It is concerned with all
aspek produksi dan pengendalian mutu. aspects of production and quality control.
UMUM GENERAL
2. Tidaklah cukup bila produk jadi hanya 2. It is not sufficient that the finished product
sekedar lulus dari serangkaian pengujian, passes testing protocols, but quality must
tetapi yang lebih penting adalah bahwa mutu be built into the product. The quality of
harus dibentuk ke dalam produk tersebut. pharmaceutical products depends on the
Mutu obat tergantung pada bahan awal, quality of starting materials and packaging
bahan pengemas, proses produksi dan materials, production and quality control
pengendalian mutu, bangunan, peralatan processes, building, equipment and
yang dipakai dan personil yang terlibat. personnel involved.
3. Pemastian mutu suatu obat tidak hanya 3. Sole reliance should not be placed on any
mengandalkan pada pelaksanaan pengujian test for assurance of quality. All products
tertentu saja; namun obat hendaklah dibuat should be manufactured under carefully
dalam kondisi yang dikendalikan dan dipantau controlled and monitored conditions.
secara cermat.
4. CPOB ini merupakan pedoman yang 4. The good practices given hereunder
bertujuan untuk memastikan agar mutu obat should be considered as guidelines with
yang dihasilkan sesuai persyaratan dan the objective of ensuring that the products
tujuan penggunannya; bila perlu dapat are of the nature and quality intended;
dilakukan penyesuaian pedoman dengan wherever necessary, they may be
syarat bahwa standar mutu obat yang telah adapted to meet individual needs,
ditentukan tetap dicapai. provided that established standards of
product quality are still achieved.
6. Pedoman ini juga dimaksudkan untuk 6. These standards are also intended to
digunakan oleh industri farmasi sebagai dasar serve manufacturers as basis for
pengembangan aturan internal sesuai elaboration of specific rules adapted to
kebutuhan. their individual needs.
7. Selain aspek umum yang tercakup dalam 7. In addition to general matters of Good
Pedoman ini, dipadukan juga serangkaian Manufacturing Practices outlined in the
pedoman suplemen untuk aspek tertentu chapters of this Guide, supplementary
yang hanya berlaku untuk industri farmasi guidelines have been incorporated. The
yang aktivitasnya berkaitan. purpose of the supplementary guidelines
on other subjects is to provide details
about specific areas of activity which may
not necessary apply to all manufacturers.
8. Pedoman ini berlaku terhadap pembuatan 8. Herein apply to medicines and similar the
obat dan produk sejenis yang digunakan standards set out products intended for
manusia. human use.
9. Cara lain selain tercantum di dalam Pedoman 9. It is recognized that there are acceptable
ini dapat diterima sepanjang memenuhi methods, other than those describes in
prinsip Pedoman ini. this Guide, which are capable of
Pedoman ini bukanlah bermaksud untuk achieving the principle of the Guide. This
membatasi pengembangan konsep baru atau Guide is not intended to place any
teknologi baru yang telah divalidasi dan restraint upon the development of new
memberikan tingkat Pemastian Mutu concepts or new technologies, which
sekurang-kurangnya ekuivalen dengan cara have been validated and provide a level
yang tercantum dalam Pedoman ini. of Quality Assurance at least equivalent to
those set out in this Guide.
PRINSIP PRINCIPLE
Unsur dasar manajemen mutu adalah : The basic elements of the quality
management are:
Semua bagian sistem Pemastian Mutu All parts of the Quality Assurance systems
hendaklah didukung dengan tersedianya should be adequately resourced with
personil yang kompeten, bangunan dan sarana competent personnel, and suitable and
serta peralatan yang cukup dan memadai. sufficient premises, equipment and facilities.
Tambahan tanggung jawab hukum hendaklah There are additional legal responsibilities for
diberikan kepada kepala bagian Manajemen the head of Quality Management (Quality
Mutu (Pemastian Mutu). Assurance).
1. 1 Konsep dasar Pemastian Mutu, CPOB dan 1. 1 The basic concepts of Quality Assurance,
Pengawasan Mutu adalah aspek Good Manufacturing Practices and
manajemen mutu yang saling terkait. Quality Control are inter-related aspects
Konsep tersebut diuraikan di sini untuk of quality management. They are
1.2 Pemastian Mutu adalah suatu konsep luas 1.2 Quality Assurance is a wide ranging
yang mencakup semua hal baik secara concept which covers all matters which
tersendiri maupun secara kolektif, yang individually or collectively influence the
akan memengaruhi mutu dari obat yang quality of a product. It is the sum total of
dihasilkan. Pemastian Mutu adalah totalitas the organized arrangements made with
semua pengaturan yang dibuat dengan the object of ensuring that pharmaceutical
tujuan untuk memastikan bahwa obat products are of the quality required for
dihasilkan dengan mutu yang sesuai their intended use. Quality Assurance
dengan tujuan pemakaiannya. Karena itu therefore incorporates Good
Pemastian Mutu mencakup CPOB Manufacturing Practices plus other
ditambah dengan faktor lain di luar factors outside the scope of this Guide
Pedoman ini, seperti desain dan such as product design and development.
pengembangan produk.
Sistem Pemastian Mutu yang benar dan The system of Quality Assurance
tepat bagi industri farmasi hendaklah appropriate for the manufacture of
memastikan bahwa : pharmaceutical products should ensure
that:
1.3 CPOB adalah bagian dari Pemastian Mutu 1.3 Good Manufacturing Practice is that part
yang memastikan bahwa obat dibuat dan of Quality Assurance which ensures that
dikendalikan secara konsisten untuk products are consistently produced and
1.4 Pengawasan Mutu adalah bagian dari 1.4 Quality Control is that part of Good
CPOB yang berhubungan dengan Manufacturing Practice which is
pengambilan sampel, spesifikasi dan concerned with sampling, specifications
pengujian, serta dengan organisasi, and testing, and with the organization,
dokumentasi dan prosedur pelulusan yang documentation and release procedures
memastikan bahwa pengujian yang which ensure that the necessary and
diperlukan dan relevan telah dilakukan dan relevant tests are actually carried out and
bahwa bahan yang belum diluluskan tidak that materials are not released for use,
digunakan serta produk yang belum nor products released for sale or supply,
diluluskan tidak dijual atau dipasok until their quality has been judged to be
sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan satisfactory.
memenuhi syarat.
CPOB; purposes;
b) pengambilan sampel bahan awal, b) samples of starting materials,
bahan pengemas, produk antara, packaging materials, intermediate
produk ruahan dan produk jadi products, bulk products and finished
dilakukan oleh personil dengan metode products are taken by personnel and
yang disetujui oleh Pengawasan Mutu; by methods approved by Quality
Control;
c) metode pengujian disiapkan dan c) test methods are established and
divalidasi (bila perlu); validated (where applicable);
d) produk jadi berisi zat aktif dengan d) the finished products contain active
komposisi secara kualitatif dan pharmaceutical ingredients (APIs)
kuantitatif sesuai dengan yang disetujui complying with the qualitative and
pada saat pendaftaran, dengan derajat quantitative composition of the
kemurnian yang dipersyaratkan serta marketing authorization, are of the
dikemas dalam wadah yang sesuai dan purity required, and are enclosed
diberi label yang benar; within their proper container and
correctly labeled;
e) dibuat catatan hasil pemeriksaan dan e) records are made of the results of
analisis bahan awal, bahan pengemas, inspection and that testing of
produk antara, produk ruahan, dan materials, intermediate, bulk, and
produk jadi secara formal dinilai dan finished products is formally assessed
dibandingkan terhadap spesifikasi; dan against specification; and
f) sampel pertinggal dari bahan awal dan f) sufficient reference samples of starting
produk jadi disimpan dalam jumlah yang materials and products are retained to
cukup untuk dilakukan pengujian ulang permit future examination of the
bila perlu. Sampel produk jadi disimpan product if necessary and that the
dalam kemasan akhir kecuali untuk product is retained in its final pack
kemasan yang besar. unless exceptionally large packs are
produced.
Pengawasan Mutu secara menyeluruh juga Quality control as a whole will also have
mempunyai tugas lain, antara lain other duties, such as to establish, validate
menetapkan, memvalidasi dan and implement all quality control
menerapkan semua prosedur pengawasan procedures, to evaluate, maintain, and
mutu, mengevaluasi, mengawasi, dan store the reference standards for
menyimpan baku pembanding, substances, to ensure the correct labeling
memastikan kebenaran label wadah bahan of containers of materials and products, to
dan produk, memastikan bahwa stabilitas ensure that the stability of the active
dari zat aktif dan obat jadi dipantau, pharmaceutical ingredients and products
mengambil bagian dalam investigasi is monitored, to participate in the
keluhan yang terkait dengan mutu produk, investigation of complaints related to the
dan ikut mengambil bagian dalam quality of the product, and to participate in
pemantauan lingkungan. Semua kegiatan environmental monitoring. All these
tersebut hendaklah dilaksanakan sesuai operations should be carried out in
dengan prosedur tertulis dan jika perlu accordance with written procedures and,
dicatat. where necessary, recorded.
Personil Pengawasan Mutu hendaklah Quality control personnel must have
memiliki akses ke area produksi untuk access to production areas for sampling
melakukan pengambilan sampel dan and investigation as appropriate
investigasi bila diperlukan.
1.5 Pengkajian mutu produk secara berkala 1.5 Regular periodic or rolling quality reviews
hendaklah dilakukan terhadap semua obat of all licensed pharmaceutical products,
terdaftar, termasuk produk ekspor, dengan including export only products, should be
tujuan untuk membuktikan konsistensi conducted with the objective of verifying
proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan the consistency of the existing process,
awal, bahan pengemas dan obat jadi, the appropriateness of current
untuk melihat tren dan mengidentifikasi specifications for both Starting materials
perbaikan yang diperlukan untuk produk and finished product to highlight any
dan proses. Pengkajian mutu produk trends and to identify product and process
secara berkala biasanya dilakukan tiap improvements. Such reviews should
tahun dan didokumentasikan, dengan normally be conducted and documented
mempertimbangkan hasil kajian ulang annually, taking into account previous
sebelumnya dan hendaklah meliputi paling reviews, and should include at least:
sedikit :
a) kajian terhadap bahan awal dan bahan a) review of starting materials and
pengemas yang digunakan untuk packaging materials used for the
produk, terutama yang dipasok dari product, especially those from new
sumber baru; sources;
b) kajian terhadap pengawasan-selama- b) review of critical in-process controls
proses yang kritis dan hasil pengujian and finished product results;
obat jadi;
c) kajian terhadap semua bets yang tidak c) review of all batches that failed to meet
memenuhi spesifiksasi yang established specification(s) and their
ditetapkan dan investigasi yang investigation;
dilakukan;
d) kajian terhadap semua penyim- d) review of all significant deviations or
pangan atau ketidaksesuaian yang non-conformances, their related
signifikan, dan efektivitas hasil investigations, and the effectiveness of
tindakan perbaikan dan pencegahan; resultant corrective and preventative
actions taken;
e) kajian terhadap semua perubahan e) review of all changes carried out to the
yang dilakukan terhadap proses atau processes or analytical methods;
metode analisis;
f) kajian terhadap variasi yang diajukan, f) a review of Marketing Authorization
disetujui, ditolak dari dokumen variations submitted/ granted/ refused,
registrasi yang telah disetujui including those for third country (export
termasuk dokumen registrasi untuk only) dossiers;
produk ekspor;
g) kajian terhadap hasil program g) review of the results of the stability
pemantauan stabilitas dan segala tren monitoring programme and any
yang tidak diinginkan; adverse trends;
h) kajian terhadap semua produk h) review of all quality-related returns,
kembalian, keluhan dan penarikan complaints and recalls and the
obat yang terkait dengan mutu produk, investigations performed at the time;
termasuk investigasi yang telah
dilakukan;
i) kajian kelayakan terhadap tindakan i) review of adequacy of any other
perbaikan proses produk atau previous product process or equipment
peralatan yang sebelumnya; corrective actions;
j) kajian terhadap komitmen pasca j) for new marketing authorizations and
Industri farmasi dan pemegang izin edar, bila The manufacturer and marketing
berbeda, hendaklah melakukan evaluasi authorization holder, where different,
terhadap hasil kajian, dan suatu penilaian should evaluate the results of this review
hendaklah dibuat untuk menentukan apakah and an assessment should be made
tindakan perbaikan dan pencegahan ataupun whether corrective and preventative
validasi ulang harus dilakukan. Alasan tindakan action or any revalidation should be
perbaikan hendaklah didokumentasikan. undertaken. Reasons for such corrective
Tindakan pencegahan dan perbaikan yang actions should be documented. Agreed
telah disetujui hendaklah diselesaikan secara corrective and preventative actions
efektif dan tepat waktu. Hendaklah tersedia should be completed in a timely and
prosedur manajemen untuk manajemen yang effective manner. There should be
sedang berlangsung dan pengkajian aktivitas management procedures for the ongoing
serta efektivitas prosedur tersebut yang management and review of these actions
diverifikasi pada saat inspeksi diri. Bila dapat and the effectiveness of these procedures
dibenarkan secara ilmiah, pengkajian mutu verified during self inspection. Quality
dapat dikelompokkan menurut jenis produk, reviews may be grouped by product type,
misal sediaan padat, sediaan cair, produk steril, e.g. solid dosage forms, liquid dosage
dan lain-lain. forms, sterile products, etc. where
scientifically justified.
Bila pemilik persetujuan pendaftaran bukan Where the marketing authorization holder
industri farmasi, maka perlu ada suatu is not the manufacturer, there should be a
Kesepakatan Teknis dari semua pihak terkait Technical Agreement in place between
yang menjabarkan siapa yang bertanggung the various parties that defines their
jawab untuk melakukan kajian mutu. Kepala respective responsibilities in producing
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu), the quality review. The head of Quality
yang bertanggung jawab untuk melakukan Management (Quality Assurance)
sertifikasi bets, bersama dengan pemilik responsible for final batch certification
persetujuan pendaftaran hendaklah together with the marketing authorization
memastikan bahwa pengkajian mutu dilakukan holder should ensure that the quality
tepat waktu dan akurat. review is performed in a timely manner
and is accurate.
PERSONALIA PERSONNEL
PRINSIP PRINCIPLE
Sumber daya manusia sangat penting dalam The establishment and maintenance of a
pembentukan dan penerapan sistem satisfactory system of quality assurance
pemastian mutu yang memuaskan dan and correct manufacture of pharmaceutical
pembuatan obat yang benar. Oleh sebab itu products relies upon people. For this
industri farmasi bertanggung-jawab untuk reason there must be sufficient qualified
menyediakan personil yang terkualifikasi personnel to carry out all the tasks which
dalam jumlah yang memadai untuk are the responsibility of the manufacturer.
melaksanakan semua tugas. Tiap personil Individual responsibilities should be clearly
hendaklah memahami tanggung jawab understood by the individuals and
masing-masing dan dicatat. Seluruh personil recorded. All personnel should be aware of
hendaklah memahami prinsip CPOB dan the principles of Good Manufacturing
memperoleh pelatihan awal dan Practices that affect them and receive initial
berkesinambungan, termasuk instruksi and continuing training, including hygiene
mengenai higiene yang berkaitan dengan instruction relevant to their needs.
pekerjaan.
UMUM GENERAL
2.1 Industri farmasi hendaklah memiliki 2.1 The manufacturer should have an
personil yang terkualifikasi dan adequate number of personnel with the
berpengalaman praktis dalam jumlah necessary qualifications and practical
yang memadai. Tiap personil tidak experience. The responsibilities placed
dibebani tanggung jawab yang berlebihan on any one individual should not be so
untuk menghindari risiko terhadap mutu extensive as to present any risk to
obat. quality.
2.2 Industri farmasi harus memiliki struktur 2.2 The manufacturer must have an
organisasi. Tugas spesifik dan organization chart. People in responsible
kewenangan dari personil pada posisi positions should have specific duties
penanggungjawab hendaklah dicantum- recorded in written job descriptions and
kan dalam uraian tugas tertulis. Tugas adequate authority to carry out their
mereka boleh didelegasikan kepada wakil responsibilities. Their duties may be
yang ditunjuk serta mempunyai tingkat delegated to designated deputies of a
kualifikasi yang memadai. Hendaklah satisfactory qualification level. There
aspek penerapan CPOB tidak ada yang should be no gaps or unexplained
terlewatkan ataupun tumpang tindih overlaps in the responsibilities of those
dalam tanggung jawab yang tercantum personnel concerned with the application
pada uraian tugas. of Good Manufacturing Practices.
2.3 Personil Kunci mencakup kepala bagian 2.3 Key Personnel includes the Head of
Produksi, kepala bagian Pengawasan Production, the head of Quality Control,
Mutu dan kepala bagian Manajemen and the head of Quality Management
Mutu (Pemastian Mutu). Posisi utama (Quality Assurance). Normally key posts
tersebut dijabat oleh personil purnawaktu. should be occupied by full-time
Kepala bagian Produksi dan kepala personnel. The heads of Production and
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Quality Control as well as Quality
Mutu) / kepala bagian Pengawasan Mutu Management (Quality Assurance) must
harus independen satu terhadap yang be independent from each other. In large
lain. Beberapa fungsi yang disebut dalam organizations, it may be necessary to
Butir-butir 2.5, 2.6 dan 2.7 bila perlu delegate some of the functions listed in
dapat didelegasikan. Sections 2.5, 2.6, and 2.7.
2.4 Struktur organisasi industri farmasi 2.4 The organizational structure of the
hendaklah sedemikian rupa sehingga manufacturer shall be such that
bagian produksi, manajemen mutu production, quality control and quality
(pemastian mutu)/pengawasan mutu management (quality assurance) are
dipimpin oleh orang berbeda serta tidak headed by different persons, neither of
saling bertanggung jawab satu terhadap whom shall be responsible to the other.
yang lain. Masing-masing personil Each should be given full authority and
hendaklah diberi wewenang penuh dan facilities necessary to execute his/her
sarana yang memadai yang diperlukan duties effectively. Neither should have
untuk dapat melaksanakan tugasnya any interests outside the manufacturer’s
secara efektif. Hendaklah personil organization that prevent or restrict their
tersebut tidak mempunyai kepentingan devotion to the assigned responsibilities
lain di luar organisasi yang dapat or which may be considered to entail a
menghambat atau membatasi conflict of personal or financial interest.
kewajibannya dalam melaksanakan
tanggung jawab atau yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan pribadi
atau finansial.
2.5 Kepala bagian Produksi hendaklah 2.5 The head of Production should be a
seorang Apoteker yang terdaftar dan qualified pharmacist. He/she should be
terkualifikasi, memperoleh pelatihan yang adequately trained and possess good
sesuai, memiliki pengalaman praktis yang practical experience in the field of
memadai dalam bidang pembuatan obat pharmaceutical manufacture and
dan keterampilan manajerial sehingga managerial skill, which enable him/her to
memungkinkan untuk melaksanakan perform his/her function professionally.
tugas secara profesional. Kepala bagian The head of Production should have full
Produksi hendaklah diberi kewenangan authority and responsibility to manage
dan tanggung jawab penuh dalam production of pharmaceutical products,
produksi obat, termasuk: including:
a) memastikan bahwa obat diproduksi a) to ensure that products are produced
dan disimpan sesuai prosedur agar and stored according to the
memenuhi persyaratan mutu yang appropriate documentation in order to
ditetapkan; obtain the required quality;
b) memberikan persetujuan petunjuk b) to approve the instructions relating to
kerja yang terkait dengan produksi production operations and ensure their
dan memastikan bahwa petunjuk strict implementation;
kerja diterapkan secara tepat;
2.6 Kepala bagian Pengawasan Mutu 2.6 The head of Quality Control should be a
hendaklah seorang terkualifikasi dan qualified pharmacist. He/she should have
lebih diutamakan seorang Apoteker, adequate training and practical
memperoleh pelatihan yang sesuai, experiences which enable him/her to
memiliki pengalaman praktis yang perform his/her function professionally.
memadai dan keterampilan manajerial The head of Quality Control should be
sehingga memungkinkan untuk melak- given full authority and responsibility in all
sanakan tugas secara profesional. quality control duties, including:
Kepala bagian Pengawasan Mutu
hendaklah diberi kewenangan dan
tanggung jawab penuh dalam peng-
awasan mutu, termasuk:
a) menyetujui atau menolak bahan awal, a) to approve or reject, as he/she sees
bahan pengemas, produk antara, fit, starting materials, packaging
produk ruahan dan produk jadi; materials, and intermediate, bulk
and finished products;
b) memastikan bahwa seluruh pengujian b) to ensure that all necessary testings
yang diperlukan telah dilaksanakan; are carried out;
c) memberi persetujuan terhadap spesifi- c) to approve specifications, sampling
kasi, petunjuk kerja pengambilan instructions, test methods and other
contoh, metode pengujian dan Quality Control procedures;
prosedur pengawasan mutu lain;
d) memberi persetujuan dan memantau d) to approve and monitor any contract
semua kontrak analisis; analysis;
e) memeriksa pemeliharaan bangunan e) to check the maintenance of his/her
dan fasilitas serta peralatan di bagian department, premises and
pengawasan mutu; equipment;
f) memastikan bahwa validasi yang f) to ensure that the appropriate
sesuai telah dilaksanakan; dan validations are done;
g) memastikan bahwa pelatihan awal dan g) to ensure that the required initial and
berkesinambungan bagi personil di continuing training of his/her
departemennya dilaksanakan dan department personnel is carried out
diterapkan sesuai kebutuhan. and adapted according to need.
2.7 Kepala bagian Manajemen Mutu 2.7 The head of Quality Management (Quality
(Pemastian Mutu) hendaklah seorang Assurance) should be a qualified
Apoteker yang terdaftar dan pharmacist. He/she should have
terkualifikasi, memperoleh pelatihan adequate training and practical
yang sesuai, memiliki pengalaman experiences which enable him/her to
praktis yang memadai dan keterampilan perform his/her function professionally.
manajerial sehingga memungkinkan The head of Quality Management (Quality
untuk melaksanakan tugas secara Assurance) should be given full authority
profesional. Kepala bagian Manajemen and responsibility in all quality system
Mutu (Pemastian Mutu) hendaklah /assurance duties, including:
diberi kewenangan dan tanggung jawab
penuh untuk melaksanakan tugas yang
berhubungan dengan sistem mutu/
pemastian mutu, termasuk:
a) memastikan penerapan (dan, bila a) to ensure implementation (and, when
diperlukan, membentuk) sistem needed, establishment) of the quality
mutu; system;
b) ikut serta dalam atau memprakarsai b) to participate in or initiate the
pembentukan acuan mutu development of the company’s quality
perusahaan; manual;
c) memprakarsai dan mengawasi audit c) to initiate and supervise the regular
internal atau inspeksi diri berkala; internal audits or self-inspection;
d) melakukan pengawasan terhadap d) to perform the oversight of the Quality
fungsi bagian Pengawasan Mutu; Control Department;
e) memprakarsai dan berpartisipasi e) to initiate and participate in external audit
dalam pelaksanaan audit eksternal (vendor audit);
(audit terhadap pemasok);
f) memprakarsai dan berpartisipasi f) to initiate and participate in validation
dalam program validasi; programmes
g) memastikan pemenuhan persyaratan g) to ensure compliance with technical or
teknik atau peraturan Otoritas regulatory requirements related to the
Pengawasan Obat (OPO) yang quality of finished products ;
berkaitan dengan mutu produk jadi;
h) mengevaluasi/mengkaji catatan bets; h) to evaluate/review batch records;
dan
i) meluluskan atau menolak produk jadi i) to approve or reject, as he/she sees fit,
untuk penjualan dengan mempertim- finished products for sale;
bangkan semua faktor terkait.
2.8 Masing-masing kepala bagian Produksi, 2.8 The heads of Production, Quality Control
Pengawasan Mutu dan Manajemen Mutu and Quality Management (Quality
(Pemastian Mutu) memiliki tanggung Assurance) generally have some shared,
jawab bersama dalam menerapkan or jointly exercised responsibilities
PELATIHAN TRAINING
2.9. Industri farmasi hendaklah memberikan 2.9 The manufacturer should provide
pelatihan bagi seluruh personil yang training for all the personnel whose
karena tugasnya harus berada di dalam duties take them into production areas,
area produksi, gudang penyimpanan storage or into control laboratories
atau laboratorium (termasuk personil (including the technical, maintenance
teknik, perawatan dan petugas and cleaning personnel), and for other
kebersihan), dan bagi personil lain yang personnel whose activities could affect
kegiatannya dapat berdampak pada the quality of the product.
mutu produk.
2.10. Di samping pelatihan dasar dalam teori 2.10 Beside the basic training on the theory
dan praktik CPOB, personil baru and practice of Good Manufacturing
hendaklah mendapat pelatihan sesuai Practice, newly recruited personnel
dengan tugas yang diberikan. Pelatihan should receive training appropriate to
berkesinambungan hendaklah juga the duties assigned to them. Continuing
diberikan, dan efektifitas penerapannya training should also be given, and its
hendaklah dinilai secara berkala. practical effectiveness should be
Hendaklah tersedia program pelatihan periodically assessed. Training
yang disetujui kepala bagian masing- programmes should be available,
masing. Catatan pelatihan hendaklah approved by either the head of
disimpan. Production or the head of Quality
Control, or both of them, as appropriate.
Training records should be kept.
2.11. Pelatihan spesifik hendaklah diberikan 2.11 Personnel working in areas where
kepada personil yang bekerja di area contamination is hazard, e.g. clean
dimana pencemaran merupakan areas or areas where highly active,
bahaya, misalnya area bersih atau area toxic, infectious or sensitizing materials
penanganan bahan berpotensi tinggi, are handled, should be given specific
toksik atau bersifat sensitisasi. training.
2.12. Pengunjung atau personil yang tidak 2.12 Visitors or untrained personnel should,
mendapat pelatihan sebaiknya tidak preferably, not be taken into the
masuk ke area produksi dan production and quality control areas. If
laboratorium pengawasan mutu. Bila this is unavoidable, they should be
tidak dapat dihindarkan, hendaklah given information in advance,
mereka diberi penjelasan lebih dahulu, particularly about personal hygiene and
terutama mengenai higiene perorangan the prescribed protective clothing. They
dan pakaian pelindung yang should be closely supervised.
dipersyaratkan serta diawasi dengan
ketat.
2.13. Konsep Pemastian Mutu dan semua 2.13 The concept of Quality Assurance and
tindakan yang tepat untuk all the measures capable of improving
meningkatkan pemahaman dan its understanding and implementation
penerapannya hendaklah dibahas should be fully discussed during training
secara mendalam selama pelatihan. sessions.
BANGUNAN DAN
FASILITAS PREMISES
PRINSIP PRINCIPLE
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat Premises must be located, designed,
hendaklah memiliki desain, konstruksi dan letak constructed, adapted and maintained to
yang memadai, serta disesuaikan kondisinya facilitate proper operations. Their layout and
dan dirawat dengan baik untuk memudahkan design must aim to minimize risk of confusion,
pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak cross-contamination and other error and
dan desain ruangan harus dibuat sedemikian permit effective cleaning, sanitation and
rupa untuk memperkecil risiko terjadinya maintenance in order to avoid cross-
kekeliruan, pencemaran-silang dan kesalahan contamination, build up of dust or dirt and, in
lain, dan memudahkan pembersihan, sanitasi general, any adverse effect on the quality of
dan perawatan yang efektif untuk menghindari products.
pencemaran-silang, penumpukan debu atau
kotoran, dan dampak lain yang dapat
menurunkan mutu obat.
UMUM GENERAL
3.1. Letak bangunan hendaklah sedemikian 3.1 Premises should be located as to avoid
rupa untuk menghindari pencemaran dari contamination from the surrounding
lingkungan sekelilingnya, seperti pence- environment such as air, earth and water
maran dari udara, tanah dan air serta dari pollutant as well as from nearby activities
kegiatan industri lain yang berdekatan. which could adversely affect the quality of
Apabila letak bangunan tidak sesuai, products. If the premises were unsuitably
hendaklah diambil tindakan pencegahan located, effective measures should be
yang efektif terhadap pencemaran taken to avoid such contamination.
tersebut.
3.3. Bangunan dan fasilitas hendaklah dirawat 3.3 Premises should be carefully maintained.
dengan cermat. Bangunan serta fasilitas They should be cleaned and, where
hendaklah dibersihkan dan, dimana perlu, applicable, disinfected according to
didisinfeksi sesuai prosedur tertulis yang detailed written procedures. Records
rinci. Catatan pembersihan dan disinfeksi should be maintained.
hendaklah disimpan.
3.4. Seluruh bangunan dan fasilitas termasuk 3.4 All premises, including production areas,
area produksi, laboratorium, area laboratories, stores, passage ways and
penyimpanan, koridor dan lingkungan external surroundings should be
sekeliling bangunan hendaklah dirawat maintained in a clean and tidy condition.
dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi The conditions of buildings should be
bangunan hendaklah ditinjau secara reviewed regularly, and repaired where
teratur dan diperbaiki di mana perlu. necessary. Special care should be
Perbaikan dan perawatan bangunan dan exercised to ensure that building repair or
fasilitas hendaklah dilakukan hati-hati agar maintenance operations do not adversely
kegiatan tersebut tidak memengaruhi mutu affect the products.
obat pasokan.
3.5. Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, 3.5 Electrical supply, lighting, temperature,
kelembaban dan ventilasi hendaklah tepat humidity and ventilation should be
agar tidak mengakibatkan dampak yang appropriate and such that they do not
merugikan baik secara langsung maupun adversely affect, directly or indirectly,
tidak langsung terhadap produk selama either the pharmaceutical products during
proses pembuatan dan penyimpanan, atau their manufacture and storage, or the
terhadap ketepatan / ketelitian fungsi dari accurate functioning of equipment.
peralatan.
3.6. Desain dan tata letak ruang hendaklah 3.6 The premises design and lay-out should
memastikan : ensure :
a) kompatibilitas dengan kegiatan produksi a) the compatibility of other
lain yang mungkin dilakukan di dalam manufacturing operations that may be
sarana yang sama atau sarana yang carried out in the same or adjacent
berdampingan; dan premises; and
b) pencegahan area produksi b) avoiding use of production areas as a
dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas general traffic for personnel and
umum bagi personil dan bahan atau materials or for storage other than the
produk, atau sebagai tempat materials in process.
penyimpanan bahan atau produk selain
yang sedang diproses.
3.7. Tindakan pencegahan hendaklah diambil 3.7 Steps should be taken in order to prevent
untuk mencegah masuknya personil yang the entry of unauthorized people.
tidak berkepentingan. Area produksi, area Production, storage and quality control
penyimpanan dan area pengawasan mutu areas should not be used as a right of
tidak boleh digunakan sebagai jalur lalu way by personnel who do not work in
lintas bagi personil yang tidak bekerja di them.
area tersebut.
3.8. Kegiatan di bawah ini hendaklah dilakukan 3.8 Defined areas for the following operations
di area yang ditentukan: are required :
¾ penerimaan bahan; ¾ materials receiving;
¾ karantina barang masuk; ¾ incoming goods quarantine;
¾ penyimpanan bahan awal dan bahan ¾ starting materials storage;
pengemas;
¾ penimbangan dan penyerahan bahan ¾ weighing and dispensing;
atau produk;
¾ pengolahan; ¾ processing;
¾ pencucian peralatan; ¾ equipment washing;
3.9 Penimbangan bahan awal dan perkiraan 3.9 The weighing of starting materials and the
hasil nyata produk dengan cara estimation of yield by weighing should be
penimbangan hendaklah dilakukan di area carried out in separate weighing areas
penimbangan terpisah yang didesain specially designed for that use. Such
khusus untuk kegiatan tersebut. Area ini areas may be part of either storage or
dapat menjadi bagian dari area production areas.
penyimpanan atau area produksi.
3.10 Untuk memperkecil risiko bahaya medis 3.10 In order to minimize the risk of a
yang serius akibat terjadinya serious medical hazard due to cross-
pencemaran-silang, suatu sarana khusus contamination, dedicated and self-
dan self-contained hendaklah disediakan contained facilities must be available
untuk produksi obat tertentu seperti for the production of particular
produk yang dapat menimbulkan pharmaceutical products, such as
sensitisasi tinggi. Produk lain seperti highly sensitizing materials.
antibiotik tertentu (misal: penisilin), The production of other products, such
produk hormon seks, produk sitotoksik, as certain antibiotics (e.g. penicillins),
produk tertentu dengan bahan aktif sex hormones, certain cytotoxics,
berpotensi tinggi, produk biologi (misal: certain highly active drugs, biological
yang berasal dari mikroorganisme hidup) preparations (e.g. from live micro-
dan produk non-obat hendaklah organisms) and non-pharmaceutical
diproduksi di bangunan terpisah. products, should be conducted in
separate buildings.
3.11 Pembuatan produk yang diklasifikasikan 3.11 The production of technical poisons,
sebagai racun seperti pestisida dan such as pesticides and herbicides,
herbisida tidak boleh dilakukan di sarana should not be allowed in premises used
produksi obat. for the manufacture of pharmaceutical
products.
3.12 Tata-letak ruang produksi sebaiknya 3.12 Premises should preferably be laid out
dirancang sedemikian rupa untuk: in such a way as:
a) memungkinkan kegiatan produksi a) to allow the production to take
dilakukan di area yang saling place in areas connected in a
berhubungan antara satu ruangan logical order corresponding to the
dengan ruangan lain mengikuti sequence of the operations, the
urutan tahap produksi dan menurut requisite cleanliness levels;
kelas kebersihan yang dipersya-
ratkan;
3.13 Luas area kerja dan area penyimpanan 3.13 The adequacy of the working and in-
bahan atau produk yang sedang dalam process storage space should permit
proses hendaklah memadai untuk the orderly and logical positioning of
memungkinkan penempatan peralatan equipment and materials so as to
dan bahan secara teratur dan sesuai minimize the risk of confusion between
dengan alur proses, sehingga dapat different pharmaceutical products or
memperkecil risiko terjadi kekeliruan their components, to avoid cross-
antara produk obat atau komponen obat contamination and to minimize the risk
yang berbeda, mencegah pencemaran- of omission or wrong application of any
silang dan memperkecil risiko of the manufacturing or control steps.
terlewatnya atau salah melaksanakan
tahapan proses produksi atau
pengawasan.
3.14 Permukaan dinding, lantai dan langit- 3.14 Where starting and primary packaging
langit bagian dalam ruangan di mana materials, intermediate or bulk products
terdapat bahan baku dan bahan are exposed to the environment,
pengemas primer, produk antara atau interior surfaces (walls, floors and
produk ruahan yang terpapar ke ceilings) should be smooth, free from
lingkungan hendaklah halus, bebas cracks and open joints, and should not
retak dan sambungan terbuka, tidak shed particulate matter and should
melepaskan partikulat, serta memung- permit easy and effective cleaning and,
kinkan pelaksanaan pembersihan (bila if necessary, disinfection.
perlu disinfeksi) yang mudah dan efektif.
3.15 Konstruksi lantai di area pengolahan 3.15 The floor in processing areas should be
hendaklah dibuat dari bahan kedap air, made of impervious materials, laid to
permukaannya rata dan memungkinkan an even surface and should allow
pembersihan yang cepat dan efisien prompt and efficient removal of any
apabila terjadi tumpahan bahan. Sudut spillages. The coving of junctions
antara dinding dan lantai di area between walls and floors in processing
pengolahan hendaklah berbentuk areas is necessary.
lengkungan.
3.16 Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan 3.16 Pipe work, light fittings, ventilation
instalasi sarana penunjang lain points and other services should be
hendaklah dirancang dan dipasang designed and installed in such a way to
sedemikian rupa untuk menghindari avoid the creation of recesses which
terbentuknya ceruk yang sulit dibersih- are difficult to clean. As far as possible,
kan. Untuk kepentingan perawatan, for maintenance purposes, they should
sedapat mungkin instalasi sarana be accessible from outside the
penunjang seperti ini hendaklah dapat production areas.
dijangkau dari luar area pengolahan.
3.17 Pipa yang terpasang di dalam ruangan 3.17 Exposed pipes should not touch walls
tidak boleh menempel pada dinding but be suspended from or be supported
tetapi digantungkan dengan menggu- by brackets, sufficiently separated to
3.18 Pemasangan rangka atap, pipa dan 3.18 Exposed overhead roof joints, pipes
saluran udara di dalam ruangan and ducts should be avoided. Where
hendaklah dihindari. Apabila tidak they are unavoidable, special cleaning
terhindarkan, maka prosedur dan jadwal procedures and schedules should be
pembersihan instalasi tersebut prepared and followed.
hendaklah dibuat dan diikuti.
3.19 Lubang udara masuk dan keluar serta 3.19 Air intakes and exhausts, and
pipa-pipa dan salurannya hendaklah associated pipe work and ducting
dipasang sedemikian rupa untuk should be installed in such a way to
mencegah pencemaran terhadap avoid product contamination.
produk.
3.20 Saluran pembuangan air hendaklah 3.20 Drains should be of adequate size,
cukup besar, dirancang dan dilengkapi designed and equipped with trapped
dengan bak kontrol serta ventilasi yang gullies to prevent back-flow. Open
baik untuk mencegah aliran balik. channels should be avoided where
Sedapat mungkin saluran terbuka possible, but if necessary, they should
dicegah tetapi bila perlu hendaklah be shallow to facilitate cleaning and
cukup dangkal untuk memudahkan disinfection.
pembersihan dan disinfeksi.
3.21 Area produksi hendaklah diventilasi 3.21 Production areas should be effectively
secara efektif dengan menggunakan ventilated, with air control facilities
sistem pengendali udara termasuk filter including filtration of air to a sufficient
udara dengan tingkat efisiensi yang level to prevent contamination and
dapat mencegah pencemaran dan cross-contamination, as well as control
pencemaran-silang, pengendali suhu of temperature and, where necessary,
dan, bila perlu, pengendali kelembaban humidity appropriate both to the
udara sesuai kebutuhan produk yang products handled and to the operations
diproses dan kegiatan yang dilakukan di undertaken within them and to the
dalam ruangan dan dampaknya external environment. These areas
terhadap lingkungan luar pabrik. Area should be regularly monitored during
produksi hendaklah dipantau secara both production and non-production
teratur baik selama ada maupun tidak periods to ensure compliance with their
ada kegiatan produksi untuk design specifications.
memastikan pemenuhan terhadap
spesifikasi yang dirancang sebelumnya.
3.22 Area di mana dilakukan kegiatan yang 3.22 In cases where dust is generated (e.g.
menimbulkan debu misalnya pada saat during sampling, weighing, mixing and
pengambilan sampel, penimbangan processing operations, packaging of
bahan atau produk, pencampuran dan dry products), specific provisions
pengolahan bahan atau produk, should be taken to avoid cross-
pengemasan produk serbuk, memer- contamination and facilitate cleaning.
lukan sarana penunjang khusus untuk
mencegah pencemaran-silang dan
memudahkan pembersihan.
3.23 Tata letak ruang area pengemasan 3.23 Premises for the packaging of
hendaklah dirancang khusus untuk pharmaceutical products should be
mencegah campur baur atau specifically designed and laid out so as
pencemaran-silang. to avoid mix-ups or cross-
contamination.
3.24 Area produksi hendaklah mendapat 3.24 Productions areas should be well lit,
penerangan yang memadai, terutama di particularly where visual on-line
mana pengawasan visual dilakukan controls are carried out.
pada saat proses berjalan.
3.26 Pintu area produksi yang berhubungan 3.26 Doors that lead from production areas
langsung ke lingkungan luar, seperti directly to the outside, e.g. fire exits,
pintu bahaya kebakaran, hendaklah should be sealed. They should be
ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah secured in such a way that they can be
diamankan sedemikian rupa sehingga used only as an emergency exit. Where
hanya dapat digunakan dalam keadaan internal doors are a barrier to cross
darurat sebagai pintu ke luar. Pintu di contamination, they should be closed
dalam area produksi yang berfungsi when not in use.
sebagai barier terhadap pencemaran-
silang hendaklah selalu ditutup apabila
sedang tidak digunakan.
3.27 Area penyimpanan hendaklah memiliki 3.27 Storage areas should be of sufficient
kapasitas yang memadai untuk capacity to allow orderly storage of the
menyimpan dengan rapi dan teratur various categories of materials and
berbagai macam bahan dan produk products: starting and packaging
seperti bahan awal dan bahan materials, intermediate, bulk and
pengemas, produk antara, produk finished products, products in
ruahan dan produk jadi, produk dalam quarantine, released, rejected, returned
status karantina, produk yang telah or recalled.
diluluskan, produk yang ditolak, produk
yang dikembalikan atau produk yang
ditarik dari peredaran.
3.28 Area penyimpanan hendaklah didesain 3.28 Storage areas should be designed or
atau disesuaikan untuk menjamin kondisi adapted to ensure good storage
penyimpanan yang baik; terutama area conditions. In particular, they should be
tersebut hendaklah bersih, kering dan clean, dry and sufficiently lit and
mendapat penerangan yang cukup serta maintained within specified temperature
dipelihara dalam batas suhu yang limits.
ditetapkan.
3.29 Apabila kondisi penyimpanan khusus 3.29 Where special storage conditions are
(misal suhu, kelembaban) dibutuhkan, required (e.g. temperature, humidity)
kondisi tersebut hendaklah disiapkan, these should be provided, controlled,
dikendalikan, dipantau dan dicatat di monitored and recorded where
mana diperlukan. appropriate.
3.30 Area penerimaan dan pengiriman barang 3.30 Receiving and dispatch bays should
hendaklah dapat memberikan protect materials and products from the
perlindungan bahan dan produk terhadap weather. Receptions areas should be
cuaca. Area penerimaan hendaklah designed and equipped to allow
didesain dan dilengkapi dengan peralatan containers of incoming materials to be
yang sesuai untuk kebutuhan cleaned where necessary before
pembersihan wadah barang bila perlu. storage.
3.31 Apabila status karantina dipastikan 3.31 Where quarantine status is ensured by
dengan cara penyimpanan di area storage in separate areas, these areas
terpisah, maka area tersebut harus diberi must be clearly marked and their
penandaan yang jelas dan akses ke area access restricted to authorized
tersebut terbatas bagi personil yang personnel. Any system replacing the
berwenang. Sistem lain untuk physical quarantine should give
menggantikan sistem karantina barang equivalent security.
secara fisik hendaklah memberi
pengamanan yang setara.
3.32 Hendaklah disediakan area terpisah 3.32 There should normally be a separate
dengan lingkungan yang terkendali untuk sampling area for starting materials in a
pengambilan sampel bahan awal. Apabila controlled environment. If sampling is
kegiatan tersebut dilakukan di area performed in the storage area, it should
penyimpanan, maka pengambilan sampel be conducted in such a way as to
hendaklah dilakukan sedemikian rupa prevent contamination or cross-
untuk mencegah pencemaran atau contamination. Adequate cleaning
pencemaran silang. Prosedur procedures should be in place for the
pembersihan yang memadai bagi ruang sampling areas.
pengambilan sampel hendaklah tersedia.
3.33 Area terpisah dan terkunci hendaklah 3.33 Segregated and locked areas should
disediakan untuk penyimpanan bahan be provided for the storage of rejected,
dan produk yang ditolak, atau yang ditarik recalled or returned materials and
kembali atau yang dikembalikan. products.
3.34 Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan 3.34 Highly active materials and radioactive
radioaktif, narkotik, obat berbahaya lain, materials, narcotics, other dangerous
dan zat atau bahan yang mengandung drugs, and substances presenting
risiko tinggi terhadap penyalahgunaan, special risks of abuse, fire or explosion
kebakaran atau ledakan hendaklah should be stored in safe and secure
disimpan di area yang terjamin areas. Narcotics and other dangerous
keamanannya. Obat narkotik dan obat drugs should be stored under lock.
berbahaya lain hendaklah disimpan di
tempat terkunci.
3.35 Bahan pengemas cetakan merupakan 3.35 Printed packaging materials are
bahan yang kritis karena menyatakan considered critical to the conformity of
kebenaran produk menurut penan- the pharmaceutical products to its
3.36 Laboratorium pengawasan mutu hendak- 3.36 Quality control laboratories should be
lah terpisah dari area produksi. Area separated from production areas. Areas
pengujian biologi, mikrobiologi dan where biological, microbiological or
radioisotop hendaklah dipisahkan satu radioisotope test methods are
dengan yang lain. employed should be separated from
each other.
3.38 Suatu ruangan yang terpisah mungkin 3.38 A separate room may be needed for
diperlukan untuk memberi perlindungan instruments to protect them against
instrumen terhadap gangguan listrik, electrical interference, vibration, contact
getaran, kelembaban yang berlebihan with excessive moisture (humidity) and
dan gangguan lain, atau bila perlu untuk other external factors, or where it is
mengisolasi instrumen. necessary to isolate the instruments.
3.39 Desain laboratorium hendaklah memer- 3.39 The design of the laboratories should
hatikan kesesuaian bahan bangunan take into account the suitability of
yang dipakai, ventilasi dan pencegahan construction materials, prevention of
terhadap asap. Pasokan udara ke fumes and ventilation. There should be
laboratorium hendaklah dipisahkan dari separate air supply to laboratories and
pasokan ke area produksi. Hendaklah production areas. Separate air-handling
dipasang unit pengendali udara yang units and other provisions are needed
terpisah untuk masing-masing for biological, microbiological and
laboratorium biologi, mikrobiologi dan radioisotope laboratories.
radioisotop.
3.40 Ruang istirahat dan kantin hendaklah 3.40 Rest and refreshment rooms should be
dipisahkan dari area produksi dan separated from production and quality
laboratorium pengawasan mutu. control laboratory areas.
3.41 Sarana untuk mengganti pakaian kerja, 3.41 Facilities for changing clothes and for
membersihkan diri dan toilet hendaklah washing and toilet purposes should be
disediakan dalam jumlah yang cukup dan easily accessible and appropriate for
mudah diakses. Toilet tidak boleh the number of users. Toilets should not
berhubungan langsung dengan area directly communicate with production or
produksi atau area penyimpanan. Ruang storage areas. Changing rooms should
ganti pakaian hendaklah berhubungan be directly connected to but separated
langsung dengan area produksi namun from production areas.
letaknya terpisah.
3.42 Sedapat mungkin letak bengkel 3.42 Maintenance workshops should as far
perbaikan dan perawatan peralatan as possible be separated from
terpisah dari area produksi. Apabila suku production areas. Whenever parts and
cadang, aksesori mesin dan perkakas tools are stored in the production area,
bengkel disimpan di area produksi, they should be kept in rooms or lockers
hendaklah disediakan ruangan atau reserved for that use.
lemari khusus untuk penyimpanan
tersebut.
3.43 Sarana pemeliharaan hewan hendaklah 3.43 Animal houses should be well isolated
diisolasi dengan baik terhadap area lain from other areas, with separate
dan dilengkapi dengan akses hewan entrance (animal access) and air
serta unit pengendali udara yang handling facilities.
terpisah.
PERALATAN EQUIPMENT
PRINSIP PRINCIPLE
Desain dan konstruksi peralatan hendaklah The design and construction of equipment
memenuhi persyaratan sebagai berikut: should fulfill the following requirements:
4.1 peralatan hendaklah didesain dan dikons- 4.1 equipment should be designed and
truksikan sesuai dengan tujuannya; constructed to suit its intended purpose;
4.2 permukaan peralatan yang bersentuhan 4.2 equipment surfaces coming into contact
dengan bahan awal, produk antara atau with any starting material, intermediate,
produk jadi tidak boleh menimbulkan bulk or finished product should not be
reaksi, adisi atau absorbsi yang dapat reactive, additive, or absorptive so as to
memengaruhi identitas, mutu atau alter its identity, quality or purity beyond
kemurnian di luar batas yang ditentukan; the established limits;
4.3 bahan yang diperlukan untuk peng- 4.3 materials required for specific equipment
operasian alat khusus, misalnya pelumas operations, such as lubricants or coolants
atau pendingin tidak boleh bersentuhan should not come into contact with any in-
dengan bahan yang sedang diolah process materials so as to alter the
sehingga tidak memengaruhi identitas, identity, quality, or purity of starting
mutu atau kemurnian bahan awal, produk material, intermediate, bulk or the finished
antara ataupun produk jadi; product;
4.4 peralatan tidak boleh merusak produk 4.4 equipment should not adversely affect the
akibat katup bocor, tetesan pelumas dan product through leaking valves, lubricant
hal sejenis atau karena perbaikan, drips and the like; or through
perawatan, modifikasi dan adaptasi yang inappropriate repairs, maintenance,
tidak tepat; modifications or adaptations;
4.5 peralatan hendaklah didesain sedemikian 4.5 equipment should be designed so that it
rupa agar mudah dibersihkan. Peralatan can be easily and thoroughly cleaned. It
tersebut hendaklah dibersihkan sesuai should be cleaned according to detailed
prosedur tertulis yang rinci serta disimpan and written procedures and stored only in
4.13 Peralatan satu sama lain hendaklah 4.13 Equipment should be located at a
ditempatkan pada jarak yang cukup sufficient distance from other equipment
untuk menghindari kesesakan serta to avoid congestion and to ensure that
memastikan tidak terjadi kekeliruan dan products do not become admixed or
campur-baur produk. confused with one another.
4.14 Semua sabuk (belt) dan pulley mekanis 4.14 All open mechanical belts and pulleys
terbuka hendaklah dilengkapi dengan should be equipped with safety guards.
pengaman.
4.15 Air, uap dan udara bertekanan atau 4.15 Water, steam and pressure or vacuum
vakum serta saluran lain hendaklah and other lines should be installed so as
dipasang sedemikian rupa agar mudah to be easily accessible during all phases
diakses pada tiap tahap proses. Pipa of operation. Fixed pipe work should be
hendaklah diberi penandaan yang jelas clearly labeled to indicate the contents
untuk menunjukkan isi dan arah aliran. and, where applicable, the direction of
flow.
4.16 Tiap peralatan utama hendaklah diberi 4.16 Each piece of major equipment should
tanda dengan nomor identitas yang be clearly marked with an identifying
jelas. Nomor ini dicantumkan di dalam number. This number will be used on all
semua perintah dan catatan bets untuk batch directions to designate the
menunjukkan unit atau peralatan yang particular unit or apparatus used it that
digunakan pada pembuatan bets specific batch. Exception is made where
tersebut kecuali bila peralatan tersebut a piece of equipment is solely used for
hanya digunakan untuk satu jenis one type of product.
produk saja.
4.17 Peralatan yang rusak, jika memung- 4.17 Defective equipment should, if possible,
kinkan, hendaklah dikeluarkan dari area be removed from production and quality
produksi dan pengawasan mutu, atau control areas, or at least be clearly
setidaknya, diberi penandaan yang labeled as defective.
jelas.
PERAWATAN MAINTENANCE
4.19 Kegiatan perbaikan dan perawatan 4.19 Repair and maintenance operations
hendaklah tidak menimbulkan risiko should not present any hazard to the
terhadap mutu produk. quality of the products.
4.20 Bahan pendingin, pelumas dan bahan 4.20 Coolants, lubricants and other chemicals
kimia lain seperti cairan alat penguji such as thermal probe solutions should
suhu hendaklah dievaluasi dan disetujui be evaluated and approved by a formal
dengan proses formal. process.
4.22 Pelaksanaan perawatan dan pemakaian 4.22 A written record of major equipment
suatu peralatan utama hendaklah maintenance and use should be
dicatat dalam buku log alat yang included in individual equipment logs
menunjukkan tanggal, waktu, produk, which also identifies the date, time,
kekuatan dan nomor setiap bets atau lot product, strength and batch or lot
yang diolah dengan alat tersebut. number of each batch processed. For
Catatan untuk peralatan yang equipment used solely for one product
digunakan khusus untuk satu produk the record can be included in the
saja dapat ditulis dalam catatan bets. production batch records.
PRINSIP PRINCIPLE
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi High level or sanitation and hygiene should
hendaklah diterapkan pada setiap aspek be practiced in every aspect of
pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan manufacturing pharmaceutical products.
higiene meliputi personil, bangunan, peralatan The scope of sanitation and hygiene covers
dan perlengkapan, bahan produksi serta personnel, premises, equipment and
wadahnya, dan segala sesuatu yang dapat apparatus, production materials and
merupakan sumber pencemaran produk. containers and anything that could become a
Sumber pencemaran potensial hendaklah source of contamination to the product.
dihilangkan melalui suatu program sanitasi dan Potential sources of contamination should be
higiene yang menyeluruh dan terpadu. eliminated through an integrated
comprehensive program of sanitation and
hygiene.
5.1 Tiap personil yang masuk ke area 5.1 Every person entering the
pembuatan hendaklah mengenakan manufacturing areas should wear
pakaian pelindung yang sesuai dengan protective garments appropriate to the
kegiatan yang dilaksanakannya. operations to be carried out.
5.2 Prosedur higiene perorangan termasuk 5.2 Personal hygiene procedures including
persyaratan untuk mengenakan pakaian requirement of using protective clothing
pelindung hendaklah diberlakukan bagi should apply to all persons entering
semua personil yang memasuki area production areas, whether they are
produksi, baik karyawan purna waktu, temporary or full-time employees or
paruh waktu atau bukan karyawan yang non-employees on company property,
berada di area pabrik, misalnya karyawan e.g. contractor’s employees, visitors,
kontraktor, pengunjung, anggota senior management and inspectors.
manajemen senior dan inspektur.
5.3 Untuk menjamin perlindungan produk dari 5.3 To assure protection of the product from
pencemaran dan untuk keamanan contaminations as well as the safety of
personil, hendaklah personil mengenakan the personnel, they should wear clean
pakaian pelindung yang bersih dan sesuai body-coverings appropriate to the duties
dengan tugasnya termasuk penutup they perform, including appropriate hair
rambut. Pakaian kerja kotor dan lap covering. Soiled uniforms and soiled
pembersih kotor (yang dapat dipakai cleaning cloths (if reusable) should be
ulang) hendaklah disimpan dalam wadah stored in separate closed containers
tertutup hingga saat pencucian. until properly laundered.
5.4 Program higiene yang rinci hendaklah 5.4 Detailed hygiene programmes should be
dibuat dan diadaptasikan terhadap established and adapted to the different
5.5 Semua personil hendaklah menjalani 5.5 All personnel should receive medical
pemeriksaan kesehatan pada saat direkrut. examination upon recruitment. It must
Industri harus bertanggung jawab agar be the manufacturer's responsibility that
tersedia instruksi yang memastikan bahwa there are instructions ensuring that
keadaan kesehatan personil yang dapat health conditions that can be of
memengaruhi mutu produk diberitahukan relevance to the quality of products
kepada manajemen industri. Sesudah come to the manufacturer's knowledge.
pemeriksaan kesehatan awal hendaklah After the first medical examination,
dilakukan pemeriksaan kesehatan kerja examinations should be carried out
dan kesehatan personil secara berkala. periodically for the work and personal
Petugas pemeriksa visual hendaklah health. Visual inspectors should also
menjalani pemeriksaan mata secara undergo periodic eye examination.
berkala.
5.6 Semua personil hendaklah menerapkan 5.6 All personnel should practise good
higiene perorangan yang baik. Hendaklah personal hygiene. They should be
mereka dilatih mengenai penerapan trained in the practices of personal
higiene perorangan. Semua personil yang hygiene. A high level of personal
berhubungan dengan proses pembuatan hygiene should be observed by all those
hendaklah memperhatikan tingkat higiene concerned with the manufacturing
perorangan yang tinggi. processes.
5.7 Tiap personil yang mengidap penyakit atau 5.7 Any person shown at any time to have
menderita luka terbuka yang dapat an apparent illness or open lesions that
merugikan mutu produk hendaklah may adversely affect the quality of
dilarang menangani bahan awal, bahan products should not be allowed to
pengemas, bahan yang sedang diproses handle starting materials, packaging
dan obat jadi sampai dia sembuh kembali. materials, in-process materials, and
pharmaceutical products until the
condition is improved.
5.8 Semua personil hendaklah diperintahkan 5.8 All personnel should be instructed and
dan didorong untuk melaporkan kepada encouraged to report to their immediate
atasan langsung tiap keadaan (pabrik, supervisor any condition (plant,
peralatan atau personil) yang menurut equipment or personnel) that they
penilaian mereka dapat merugikan produk. consider may adversely affect the
products.
ruahan yang terbuka dan juga dengan and bulk products as well as with any
bagian peralatan yang bersentuhan part of the equipment that comes into
dengan produk. contact with the products.
5.10 Personil hendaklah diinstruksikan supaya 5.10 Personnel should be instructed to use
menggunakan sarana mencuci tangan the hand-washing facilities and to
dan mencuci tangannya sebelum wash their hands before entering
memasuki area produksi. Untuk tujuan itu production areas. Signs to this effect
perlu dipasang poster yang sesuai. should be posted.
5.11 Merokok, makan, minum, mengunyah, 5.11 Smoking, eating, drinking, chewing or
memelihara tanaman, menyimpan keeping plant, storage of food, drink,
makanan, minuman, bahan untuk smoking material or personal
merokok atau obat pribadi hanya medicines should be restricted to
diperbolehkan di area tertentu dan specific areas and not permitted in
dilarang dalam area produksi, production, laboratory, storage areas
laboratorium, area gudang dan area lain and other areas where they might
yang mungkin berdampak terhadap mutu adversely influence product quality.
produk.
5.12 Persyaratan khusus untuk pembuatan 5.12 Special requirements for sterile
produk steril dicakup dalam Aneks 1. products are covered in Annex 1.
5.13 Bangunan yang digunakan untuk 5.13 Premises used for manufacturing
pembuatan obat hendaklah didesain dan pharmaceutical products should be
dikonstruksi dengan tepat untuk suitably designed and constructed to
memudahkan sanitasi yang baik. facilitate good sanitation.
5.14 Hendaklah tersedia dalam jumlah yang 5.14 Adequate employee’s washing and
cukup sarana toilet dengan ventilasi yang well ventilated toilet facilities should be
baik dan tempat cuci bagi personil yang provided and easily accessible to
letaknya mudah diakses dari area manufacturing areas.
pembuatan.
5.15 Hendaklah disediakan sarana yang 5.15 Suitable facilities should be provided in
memadai untuk penyimpanan pakaian appropriate locations, for storage of
personil dan milik pribadinya di tempat employee clothing and personal
yang tepat. property.
5.16 Penyiapan, penyimpanan dan konsumsi 5.16 The preparation, storage and
makanan dan minuman hendaklah consumption of food and beverages
dibatasi di area khusus, misalnya kantin. should be restricted only to specific
Sarana ini hendaklah memenuhi standar areas, such as lunch room. These
saniter. facilities should meet sanitary
standards.
5.17 Sampah tidak boleh dibiarkan menum- 5.17 Waste material should not be allowed
puk. Sampah hendaklah dikumpulkan di to accumulate. It should be collected in
dalam wadah yang sesuai untuk suitable receptacles for removal to
dipindahkan ke tempat penampungan di collection points outside the buildings
5.19 Hendaklah ada prosedur tertulis untuk 5.19 There should be written procedures for
pemakaian rodentisida, insektisida, use of suitable rodenticides,
fungisida, agens fumigasi, pembersih dan insecticides, fungicides, fumigating
sanitasi yang tepat. Prosedur tertulis agents, and cleaning and sanitizing
tersebut hendaklah disusun dan dipatuhi agents. Such written procedures
untuk mencegah pencemaran terhadap should be designed to prevent the
peralatan, bahan awal, wadah obat, tutup contamination of equipment,
wadah, bahan pengemas dan label atau components, pharmaceutical product
produk jadi. Rodentisida, insektisida dan containers, closures, packaging,
fungisida hendaklah tidak digunakan labelling materials, or finished products
kecuali yang sudah terdaftar dan and should be followed. Rodenticides,
digunakan sesuai peraturan terkait. insecticides, and fungicides should not
be used unless registered and used in
accordance with the relevant
regulation.
5.20 Hendaklah ada prosedur tertulis yang 5.20 There should be written procedures
menunjukkan penanggung jawab untuk assigning responsibility for sanitation
sanitasi serta menguraikan dengan cukup and describing in sufficient detail the
rinci mengenai jadwal, metode, peralatan cleaning schedules, methods,
dan bahan pembersih yang harus equipment, and materials to be used in
digunakan untuk pembersihan sarana cleaning the buildings and facilities;
dan bangunan. Prosedur tertulis terkait such written procedures should be
hendaklah dipatuhi. followed.
5.21 Prosedur sanitasi hendaklah berlaku 5.21 Sanitation procedures should apply to
untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh work performed by contractors or
kontraktor atau karyawan sementara temporary employees as well as work
maupun karyawan purna waktu selama performed by full-time employees
pekerjaan operasional biasa. during the ordinary course of
operations.
5.22 Segala praktik tidak higienis di area 5.22 Any unhygienic practice within the
pembuatan atau area lain yang dapat manufacturing areas or in any other
berdampak merugikan terhadap mutu area where the product might be
produk, hendaklah dilarang. adversely affected should be
forbidden.
5.23 Persyaratan khusus untuk pembuatan 5.23 Special requirements for sterile
produk steril dicakup dalam Aneks 1. products are covered in Annex 1.
5.24 Setelah digunakan, peralatan hendaklah 5.24 Equipment should be cleaned both
dibersihkan baik bagian luar maupun inside and outside after use according
bagian dalam sesuai dengan prosedur to established procedure and should
yang telah ditetapkan, serta dijaga dan be kept or stored in a clean condition
disimpan dalam kondisi yang bersih. Tiap and be checked for cleanliness prior to
kali sebelum dipakai, kebersihannya each use to ensure that all products or
diperiksa untuk memastikan bahwa materials from the previous batch are
semua produk atau bahan dari bets removed.
sebelumnya telah dihilangkan.
5.25 Metode pembersihan dengan cara vakum 5.25 Vacuum or wet cleaning methods are
atau cara basah lebih dianjurkan. Udara to be preferred. Compressed air and
bertekanan dan sikat hendaklah brushes should be used with care and
digunakan dengan hati-hati dan sedapat avoided if possible, as they increase
mungkin dihindari karena menambah the risk of product contamination.
risiko pencemaran produk.
5.26 Pembersihan dan penyimpanan per- 5.26 Cleaning and storing of mobile
alatan yang dapat dipindah-pindahkan equipment and storing of cleaning
dan penyimpanan bahan pembersih materials should be done in rooms
hendaklah dilaksanakan dalam ruangan separated from processing areas.
yang terpisah dari ruangan pengolahan.
5.27 Prosedur tertulis yang cukup rinci untuk 5.27 Written procedures in sufficient detail
pembersihan dan sanitasi peralatan serta should be established, validated and
wadah yang digunakan dalam followed for cleaning and sanitizing
pembuatan obat hendaklah dibuat, equipment and containers used in the
divalidasi dan ditaati. Prosedur ini manufacture of pharmaceutical
hendaklah dirancang agar pencemaran products. These procedures should be
peralatan oleh agens pembersih atau designed to prevent equipment
sanitasi dapat dicegah. Prosedur ini contamination by cleaning or sanitizing
setidaknya meliputi penanggung jawab agents and should at least include
pembersihan, jadwal, metode, peralatan responsibility for cleaning, cleaning
dan bahan yang dipakai dalam schedule, method, equipment and
pembersihan serta metode materials used in cleaning operations,
pembongkaran dan perakitan kembali the method of disassembling and
peralatan yang mungkin diperlukan untuk reassembling equipment as
memastikan pembersihan yang benar appropriate to assure proper cleaning
terlaksana. Jika perlu, prosedur juga and where necessary sterilization,
meliputi sterilisasi peralatan, removal of previous batch
penghilangan identitas bets sebelumnya identification, protection of clean
serta perlindungan peralatan yang telah equipment from contamination prior to
bersih terhadap pencemaran sebelum use.
digunakan.
5.29 Disinfektan dan deterjen hendaklah 5.29 Disinfectants and detergents should
dipantau terhadap pencemaran mikroba; be monitored for microbiological
enceran disinfektan dan deterjen contamination; dilutions should be
hendaklah disimpan dalam wadah yang kept in previously cleaned
sebelumnya telah dibersihkan dan containers and should only be
hendaklah disimpan untuk jangka waktu stored for defined periods unless
tertentu kecuali bila disterilkan. sterilized.
5.30 Prosedur pembersihan, sanitasi dan 5.30 In all instances, the cleaning, sanitation
higiene hendaklah divalidasi dan and hygiene procedures should be
dievaluasi secara berkala untuk validated and periodically assessed to
memastikan efektivitas prosedur meme- ensure that the effectiveness of the
nuhi persyaratan. procedures meet the requirements.
PRODUKSI PRODUCTION
PRINSIP PRINCIPLE
UMUM GENERAL
6.1 Produksi hendaklah dilakukan dan di- 6.1 Production should be performed and
awasi oleh personil yang kompeten. supervised by competent people.
6.2 Penanganan bahan dan produk jadi, 6.2 All handling of materials and products,
seperti penerimaan dan karantina, such as receipt and quarantine,
pengambilan sampel, penyimpanan, sampling, storage, labelling,
penandaan, penimbangan, pengolahan, dispensing, processing, packaging and
pengemasan dan distribusi hendaklah distribution should be done in
dilakukan sesuai dengan prosedur atau accordance with written procedures or
instruksi tertulis dan bila perlu dicatat. instructions and, where necessary,
recorded.
6.3 Seluruh bahan yang diterima hendaklah 6.3 All incoming materials should be
diperiksa untuk memastikan kesesuaian- checked to ensure that the
nya dengan pemesanan. Wadah hendak- consignment corresponds to the order.
lah dibersihkan dan bilamana perlu diberi Container should be cleaned where
penandaan dengan data yang sesuai. necessary and labelled with the
prescribed data.
6.4 Kerusakan wadah dan masalah lain yang 6.4 Damage to containers and any other
dapat berdampak merugikan terhadap problem which might adversely affect
mutu bahan hendaklah diselidiki, dicatat the quality of a material should be
dan dilaporkan kepada Bagian investigated, recorded and reported to
Pengawasan Mutu. the Quality Control Department.
6.5 Bahan yang diterima dan produk jadi 6.5 Incoming materials and finished
hendaklah dikarantina secara fisik atau product should be physically or
administratif segera setelah diterima atau administratively quarantined
diolah, sampai dinyatakan lulus untuk immediately after receipt or
pemakaian atau distribusi. processing, until they have been
released for use or distribution.
6.6 Produk antara dan produk ruahan yang 6.6 Intermediate and bulk products
diterima hendaklah ditangani seperti purchased as such should be handled
penerimaan bahan awal. on receipt as though they were starting
materials.
6.7 Semua bahan dan produk jadi hendaklah 6.7 All materials and products should be
disimpan secara teratur pada kondisi stored under the appropriate
yang disarankan oleh pabrik pembuatnya conditions established by the
dan diatur sedemikian agar ada manufacturer and in an orderly
pemisahan antar bets dan memudahkan fashioned to permit batch segregation
rotasi stok. and stock rotation.
6.8 Pemeriksaan jumlah hasil nyata dan 6.8 Checks on yields, and reconciliation of
rekonsiliasinya hendaklah dilakukan quantities, should be carried out as
sedemikian untuk memastikan tidak ada necessary to ensure that there are no
penyimpangan dari batas yang telah discrepancies outside acceptable
ditetapkan. limits.
6.10 Tiap tahap pengolahan, produk dan 6.10 At every stage of processing, products
bahan hendaklah dilindungi terhadap and materials should be protected
pencemaran mikroba atau pencemaran from microbial and other
lain. contamination.
6.11 Bila bekerja dengan bahan atau produk 6.11 When working with dry materials and
kering, hendaklah dilakukan tindakan products, special precautions should
khusus untuk mencegah debu timbul be taken to prevent the generation and
serta penyebarannya. Hal ini terutama dissemination of dust. This applies
dilakukan pada penanganan bahan yang particularly to the handling of highly
sangat aktif atau menyebabkan active or sensitising materials.
sensitisasi.
6.12 Selama pengolahan, semua bahan, 6.12 At all times during processing, all
wadah produk ruahan, peralatan atau materials, bulk containers, major items
mesin produksi dan bila perlu ruang kerja of equipment and where appropriate
yang dipakai hendaklah diberi label atau rooms used should be labelled or
penandaan dari produk atau bahan yang otherwise identified with an indication
sedang diolah, kekuatan (bila ada) dan of the product or material being
nomor bets. Bila perlu, penandaan ini processed, its strength (where
hendaklah juga menyebutkan tahapan applicable) and batch number. Where
proses produksi. applicable, this indication should also
mention the stage of production.
6.13 Label pada wadah, alat atau ruangan 6.13 Labels applied to containers,
hendaklah jelas, tidak berarti ganda dan equipment or premises should be
dengan format yang telah ditetapkan. clear, unambiguous and in the
6.14 Pemeriksaan perlu dilakukan untuk 6.14 Checks should be carried out to ensure
memastikan pipa penyalur dan alat lain that pipelines and other pieces of
untuk transfer produk dari satu ke tempat equipment used for the transportation
lain yang telah terhubung dengan benar. of products from one area to another
are connected in a correct manner.
6.15 Penyimpangan terhadap instruksi atau 6.15 Any deviation from instructions or
prosedur sedapat mungkin dihindarkan. procedures should be avoided as far
Bila terjadi penyimpangan maka as possible. If a deviation occurs, it
hendaklah ada persetujuan tertulis dari should be approved in writing by the
kepala bagian Pemastian Mutu dan bila head of Quality Management (Quality
perlu melibatkan bagian Pengawasan Assurance) with the involvement of the
Mutu. Quality Control Department when
appropriate.
6.16 Akses ke bangunan dan fasilitas produksi 6.16 Access to production premises should
hendaklah dibatasi hanya untuk personil be restricted to authorised personnel.
yang berwenang.
6.17 Pada umumnya pembuatan produk non- 6.17 Normally, the production of non-
obat hendaklah dihindarkan dibuat di pharmaceutical products should be
area dan dengan peralatan yang khusus avoided in areas and with the
untuk produk obat. equipment destined for the production
of pharmaceutical products.
6.18 Pengadaan bahan awal hendaklah hanya 6.18 Starting materials should only be
dari pemasok yang telah disetujui dan purchased from approved suppliers
memenuhi spesifikasi yang relevan. named in the relevant specification.
6.19 Semua penerimaan, pengeluaran dan 6.19 All incoming, outgoing and remaining
jumlah bahan tersisa hendaklah dicatat. materials should be recorded. The
Catatan hendaklah berisi keterangan record should contain information on
mengenai pasokan, nomor bets/lot, supplies, batch or lot number, date of
tanggal penerimaan atau penyerahan, receipt or issuance, date of release
tanggal pelulusan dan tanggal daluwarsa and date of expiry if any.
bila ada.
6.20 Sebelum diluluskan untuk digunakan, tiap 6.20 Before release for use, each starting
bahan awal hendaklah memenuhi material employed should be in
spesifikasi dan diberi label dengan nama compliance with its specification and
yang dinyatakan dalam spesifikasi. labelled with the name designated in
Singkatan, kode ataupun nama yang the specification. Unauthorized
tidak resmi hendaklah tidak dipakai. abbreviations, codes or names should
not be used.
6.21 Tiap pengiriman atau bets bahan awal 6.21 Each delivery or batch of starting
hendaklah diberi nomor rujukan yang materials should be assigned a
akan menunjukkan identitas pengiriman reference number which will identify
atau bets selama penyimpanan dan the delivery or batch throughout
pengolahan. Nomor tersebut hendaklah storage and processing. This number
jelas tercantum pada label wadah untuk should appear on the labels of the
memungkinkan akses ke catatan lengkap containers and permit access to
tentang pengiriman atau bets yang akan records which will enable full details of
diperiksa. the delivery or batch to be checked.
6.22 Apabila dalam satu pengiriman terdapat 6.22 Different batches within one delivery
lebih dari satu bets maka untuk tujuan should be regarded as separate
pengambilan sampel, pengujian dan batches for sampling, testing and
pelulusan, hendaklah dianggap sebagai release purposes.
bets yang terpisah.
6.23 Pada tiap penerimaan hendaklah 6.23 Each delivery should be visually
dilakukan pemeriksaan visual tentang checked on receipt for general
kondisi umum, keutuhan wadah dan condition, integrity of container(s) and
segelnya, ceceran dan kemungkinan seal, spillage and possible
adanya kerusakan bahan, dan tentang deterioration, and for correspondence
kesesuaian catatan pengiriman dengan between the delivery note and the
label dari pemasok. Sampel diambil oleh supplier’s labels and be sampled by
personil dan dengan metode yang telah personnel and methods approved by
disetujui oleh kepala bagian Pengawasan the head of Quality Control.
Mutu.
6.24 Wadah dari mana sampel bahan awal 6.24 Bulk containers from which sample
diambil hendaklah diberi identifikasi. have been taken should be identified.
6.25 Sampel bahan awal hendaklah diuji 6.25 The sample should be tested for
pemenuhannya terhadap spesifikasi. compliance with the starting material
Dalam keadaan tertentu, pemenuhan specifications. In certain
sebagian atau keseluruhan terhadap circumstances, partial or entire
spesifikasi dapat ditunjukkan dengan compliance with specifications may be
sertifikat analisis yang diperkuat dengan demonstrated by the possession of a
pemastian identitas yang dilakukan certificate of analysis supported by
sendiri. first-hand assurance of identity.
6.26 Hendaklah diambil langkah yang 6.26 Steps should be taken to provide
menjamin bahwa semua wadah pada assurance that all containers in a
suatu pengiriman berisi bahan awal yang delivery contain the correct starting
benar, dan melakukan pengamanan material, and to safeguard against
terhadap kemungkinan salah penandaan mislabelling of the containers by the
wadah oleh pemasok. supplier.
6.27 Bahan awal yang diterima hendaklah 6.27 Deliveries of starting materials should
dikarantina sampai disetujui dan be held in quarantine until approved
diluluskan untuk pemakaian oleh kepala and released for use on the authority
bagian Pengawasan Mutu. of the head of Quality Control.
6.28 Bahan awal di area penyimpanan 6.28 Starting materials in the storage area
hendaklah diberi label yang tepat. Label should be appropriately labelled.
hendaklah memuat keterangan paling Labels should bear at least the
sedikit sebagai berikut: following information :
¾ nama bahan dan bila perlu nomor ¾ the designated name of product
kode bahan; and the internal code reference
where applicable;
¾ nomor bets/kontrol yang diberikan ¾ a batch/control number given at
pada saat penerimaan bahan; receipt;
¾ status bahan (misal: karantina, sedang ¾ where appropriate, the status of the
diuji, diluluskan, ditolak); contents (e.g. in quarantine, on
test, released, rejected);
¾ tanggal daluwarsa atau tanggal uji ¾ where appropriate, an expiry date
ulang bila perlu; or a date beyond which retesting is
necessary;
¾ jika digunakan sistem penyimpanan ¾ when fully validated computerized
dengan komputerisasi yang divalidasi storage systems are used, all the
lengkap, maka semua keterangan di above information should not
atas tidak perlu dalam bentuk tulisan necessarily be in a legible form on
yang terbaca pada label. the label.
6.29 Label yang menunjukkan status bahan 6.29 Labels indicating status should only be
awal hendaklah ditempelkan oleh personil attached to starting materials by
yang ditunjuk oleh kepala bagian persons appointed by the person
Pengawasan Mutu. Untuk mencegah responsible for quality control. Such
kekeliruan, label tersebut hendaklah labels should be of a nature or form
berbeda dengan label yang digunakan which prevents confusion with any
oleh pemasok misalnya dengan similar labels previously used by the
mencantumkan nama atau logo material supplier (e.g. they should
perusahaan. Bila status bahan bear the company name or logo). As
mengalami perubahan, maka label the status of the material changes, the
penunjuk status hendaklah juga diubah. status-labels should be changed
accordingly.
6.30 Persediaan bahan awal hendaklah 6.30 Stock of starting materials should be
diperiksa secara berkala untuk inspected at intervals to ensure that
meyakinkan bahwa wadah tertutup rapat the containers are properly closed and
dan diberi label dengan benar, dan dalam labelled, and in good condition. They
kondisi yang baik. Terhadap bahan should be re-sampled and re-tested at
tersebut hendaklah dilakukan intervals given in the starting material
pengambilan sampel dan pengujian ulang specification. Such re-sampling should
secara berkala sesuai dengan spesifikasi be initiated by the application of retest
yang ditetapkan. Pelaksanaan labels and/or by similarly effective
pengambilan sampel ulang hendaklah documentary systems.
diawali dengan penempelan label uji
ulang dan/atau dengan menggunakan
sistem dokumentasi yang sama
efektifnya.
6.31 Bahan awal, terutama yang dapat 6.31 Starting materials, particularly those
mengalami kerusakan karena terpapar which may deteriorate on exposure to
6.32 Penyerahan bahan awal untuk produksi 6.32 Starting materials should be issued for
hendaklah dilakukan hanya oleh personil use only by an authorized person
yang berwenang sesuai dengan prosedur using an approved procedure. Stock
yang telah disetujui. Catatan persediaan record should be maintained so that
bahan hendaklah disimpan dengan baik stock reconciliations can be made.
agar rekonsiliasi persediaan dapat
dilakukan.
6.33 Alat timbang hendaklah diverifikasi tiap 6.33 Weighing equipment should be verified
hari sebelum dipakai untuk membuktikan daily prior to use as accurate and
bahwa kapasitas, ketelitian dan should have capacity, accuracy and
ketepatannya memenuhi persyaratan precision appropriate to the amount of
sesuai dengan jumlah bahan yang akan material to be weighed.
ditimbang.
6.34 Semua bahan awal yang ditolak 6.34 All rejected starting materials should be
hendaklah diberi penandaan yang conspicuously identified, placed
menyolok, ditempatkan terpisah dan separately and should be destroyed or
dimusnahkan atau dikembalikan kepada returned to the supplier.
pemasoknya.
6.35 Studi validasi hendaklah memperkuat 6.35 Validation studies should reinforce
pelaksanaan CPOB dan dilakukan sesuai Good Manufacturing Practice and be
dengan prosedur yang telah ditetapkan. conducted in accordance with defined
Hasil validasi dan kesimpulan hendaklah procedures. Results and conclusions
dicatat. should be recorded.
6.36 Sebelum suatu Prosedur Pengolahan 6.36 When any master processing
Induk diterapkan, hendaklah diambil procedure is adopted, steps should be
langkah untuk membuktikan prosedur taken to demonstrate that it is suitable
tersebut cocok untuk pelaksanaan for routine operation and that the
produksi rutin, dan bahwa proses yang defined process, using materials and
telah ditetapkan dengan menggunakan equipment specified, will consistently
bahan dan peralatan yang telah yield a product of the required quality.
ditentukan, akan senantiasa
menghasilkan produk yang memenuhi
persyaratan mutu.
6.37 Perubahan yang berarti dalam proses, 6.37 Significant changes in process,
peralatan atau bahan hendaklah disertai equipment or materials should be
dengan tindakan validasi ulang untuk accompanied by further validation
menjamin bahwa perubahan tersebut steps to ensure that the changes
6.38 Hendaklah secara rutin dilakukan validasi 6.38 Processes and procedures should
dan/atau peninjauan ulang secara kritis undergo periodic critical revalidation to
terhadap proses dan prosedur produksi ensure that they remain capable of
untuk memastikan bahwa proses dan achieving the intended results.
prosedur tersebut tetap mampu
memberikan hasil yang diinginkan.
PREVENTION OF CROSS-
PENCEGAHAN PENCEMARAN SILANG CONTAMINATION IN PRODUCTION
6.39 Pencemaran bahan awal atau produk 6.39 Contamination of a starting material or
oleh bahan atau produk lain harus of a product by another material or
dihindarkan. Risiko pencemaran silang ini product must be avoided. This risk of
dapat timbul akibat tidak terkendalinya accidental cross-contamination arises
debu, gas, uap, percikan atau organisme from the uncontrolled release of dust,
dari bahan atau produk yang sedang gases, vapours, sprays or organisms
diproses, dari sisa yang tertinggal pada from materials and products in
alat dan pakaian kerja operator. Tingkat process, from residues on equipment,
risiko pencemaran ini tergantung dari and from operators' clothing. The
jenis pencemar dan produk yang significance of this risk varies with the
tercemar. Di antara pencemar yang type of contaminant and of product
paling berbahaya adalah bahan yang being contaminated. Amongst the
dapat menimbulkan sensitisasi kuat, most hazardous contaminants are
preparat biologis yang mengandung highly sensitising materials, biological
mikroba hidup, hormon tertentu, bahan preparations containing living
sitotoksik, dan bahan lain berpotensi organisms, certain hormones,
tinggi. Produk yang paling terpengaruh cytotoxics, and other highly active
oleh pencemaran adalah sediaan materials. Products in which
parenteral, sediaan yang diberikan dalam contamination is likely to be most
dosis besar dan/atau sediaan yang significant are those administered by
diberikan dalam jangka waktu yang injection, those given in large doses
panjang. and/or over a long time.
6.40 Tiap tahap proses, produk dan bahan 6.40 At every stage of processing, products
hendaklah dilindungi terhadap pence- and materials should be protected
maran mikroba dan pencemaran lain. from microbial and other
contamination.
6.43 Hendaklah tersedia sistem yang 6.43 There should be a system describing
menjelaskan secara rinci penomoran the details of the batch and lot
bets/lot dengan tujuan untuk memastikan numbering set up with the objective of
bahwa tiap bets/lot produk antara, produk ensuring that each batch or lot
ruahan atau produk jadi dapat intermediate, bulk or finished product
diidentifikasi. is identified with a specific batch or lot
number.
6.44 Sistem penomoran bets/lot yang 6.44 A batch and lot numbering system
digunakan pada tahap pengolahan dan applied to a processing stage and to
tahap pengemasan hendaklah saling the respective packaging stage should
berkaitan. be relate to each other.
6.45 Sistem penomoran bets/lot hendaklah 6.45 The batch and lot numbering system
menjamin bahwa nomor bets/lot yang should be defined to assure that the
sama tidak dipakai secara berulang. same batch or lot number will not be
repeatedly used.
6.46 Alokasi nomor bets/lot hendaklah segera 6.46 Batch or lot numbers allocation should
dicatat dalam suatu buku log. Catatan be immediately recorded in a logbook.
tersebut hendaklah mencakup tanggal The record should include date of
pemberian nomor, identitas produk dan allocation, product identity and size of
ukuran bets/lot yang bersangkutan. batch or lot.
6.47 Penimbangan atau penghitungan dan 6.47 The weighing or counting and
penyerahan bahan awal, bahan dispensing of starting materials,
pengemas, produk antara dan produk packaging materials, intermediate
ruahan dianggap sebagai bagian dari products and bulk products are
siklus produksi dan memerlukan considered as part of the production
dokumentasi serta rekonsiliasi yang cycle and require complete
lengkap. Pengendalian terhadap documentation and reconciliation. The
pengeluaran bahan dan produk tersebut controls governing issuance of these
untuk produksi, dari gudang, area materials for production, from
penyerahan, atau antar bagian produksi, warehouse, dispensing area, or from
adalah sangat penting. within the production department, are
of critical importance.
6.48 Cara penanganan, penimbangan, 6.48 The method for handling, weighing,
penghitungan dan penyerahan bahan counting and dispensing starting
awal, bahan pengemas, produk antara, materials, packaging materials,
dan produk ruahan hendaklah tercakup intermediate products, and bulk
dalam prosedur tertulis. products should be included in written
procedures.
6.49 Semua pengeluaran bahan awal, bahan 6.49 All issuance of starting materials,
pengemas, produk antara dan produk packaging materials, intermediate
ruahan termasuk bahan tambahan yang products and bulk products including
telah diserahkan sebelumnya ke those for additional materials for
produksi, hendaklah didokumentasikan production orders already dispensed
dengan benar. should be properly documented.
6.50 Hanya bahan awal, bahan pengemas, 6.50 Only starting materials, packaging
produk antara dan produk ruahan yang materials, intermediate products and
telah diluluskan oleh Pengawasan Mutu bulk products which have been
dan masih belum daluwarsa yang boleh released by the Quality Control and
diserahkan. which are within their shelf-life can be
dispensed.
6.52 Sebelum penimbangan dan penyerahan, 6.52 Prior to weighing and dispensing each
tiap wadah bahan awal hendaklah container of starting materials should
6.53 Kapasitas, ketelitian dan ketepatan alat 6.53 Capacity, accuracy and precision of
timbang dan alat ukur yang dipakai weighing and measuring equipment
hendaklah sesuai dengan jumlah bahan used should be appropriate to the
yang ditimbang atau ditakar. amount of materials to be weighed or
measured.
6.54 Untuk tiap penimbangan atau pengu- 6.54 For any weighing or measuring
kuran hendaklah dilakukan pembuktian operation two persons should
kebenaran identitas dan jumlah bahan independently verify the correctness of
yang ditimbang atau diukur oleh dua the identity and amount of weighed or
orang personil yang independen, dan measured material and the verification
pembuktian tersebut dicatat. recorded.
6.55 Ruang timbang dan penyerahan 6.55 Weighing and dispensing areas should
hendaklah dijaga kebersihannya. Bahan be maintained in a clean condition.
awal steril yang akan dipakai untuk Sterile starting materials to be used for
produk steril hendaklah ditimbang dan sterile products should be weighed
diserahkan di area steril (lihat Glosarium: and dispensed in the sterile area (see
Ruang Steril). Glossary: Sterile Room).
6.56 Kegiatan penimbangan dan penyerahan 6.56 Weighing and dispensing operations
hendaklah dilakukan dengan memakai should be carried out with suitably
peralatan yang sesuai dan bersih. clean equipment.
6.57 Bahan awal, produk antara dan produk 6.57 Dispensed starting materials,
ruahan yang diserahkan hendaklah intermediate and bulk products should
diperiksa ulang kebenarannya dan be rechecked for accuracy and signed
ditandatangani oleh supervisor produksi by the production supervisor prior to
sebelum dikirim ke bagian produksi. delivery to the production area.
6.58 Sesudah ditimbang atau dihitung, bahan 6.58 Materials dispensed for each batch
untuk tiap bets hendaklah disimpan should be kept together and
dalam satu kelompok dan diberi conspicuously labelled as such.
penandaan yang jelas.
PENGEMBALIAN RETURNS
6.59 Semua bahan awal, bahan pengemas, 6.59 All starting materials, packaging
produk antara dan produk ruahan yang materials, intermediate and bulk
dikembalikan ke gudang penyimpanan products returned to storage areas
hendaklah didokumentasikan dengan should be properly documented and
benar dan direkonsiliasi. reconciled.
6.60 Bahan awal, bahan pengemas, produk 6.60 Starting materials, packaging
antara dan produk ruahan hendaklah materials, intermediate and bulk
tidak dikembalikan ke gudang products should not be returned to
penyimpanan kecuali memenuhi storage areas unless they meet their
spesifikasi yang telah ditetapkan. defined specification.
PENGOLAHAN PROCESSING
6.61 Semua bahan yang dipakai di dalam 6.61 All materials utilized in processing
pengolahan hendaklah diperiksa sebe- should be checked before use.
lum dipakai.
6.63 Kondisi lingkungan di area pengolahan 6.63 The environment of an area should be
hendaklah dipantau dan dikendalikan monitored and controlled to the degree
agar selalu berada pada tingkat yang required for the operation to be
dipersyaratkan untuk kegiatan performed. Before any processing
pengolahan. Sebelum kegiatan operation begins steps should be
pengolahan dimulai hendaklah diambil taken to ensure that the work area and
langkah untuk memastikan area equipment are clean and free from any
pengolahan dan peralatan bersih dan starting material, product, or document
bebas dari bahan awal, produk atau not required for the current operation.
dokumen yang tidak diperlukan untuk
kegiatan pengolahan yang akan
dilakukan.
6.64 Semua peralatan yang dipakai dalam 6.64 All equipment employed in processing
pengolahan hendaklah diperiksa sebelum should be checked before use.
digunakan. Peralatan hendaklah Equipment should be certified in
dinyatakan bersih secara tertulis sebelum writing as clean before use.
digunakan.
6.65 Semua kegiatan pengolahan hendaklah 6.65 All operations should be performed in
dilaksanakan mengikuti prosedur yang accordance with the written
tertulis. Tiap penyimpangan hendaklah procedures. Any deviation should be
dipertanggungjawabkan dan dilaporkan. justified and reported.
6.66 Wadah dan tutup yang dipakai untuk 6.66 Containers and closures used for
bahan yang akan diolah, produk antara materials awaiting processing, for
dan produk ruahan hendaklah bersih dan intermediate products and for bulk
dibuat dari bahan yang tepat sifat dan products should be clean and of a
jenisnya untuk melindungi produk atau nature and type which prevent
bahan terhadap pencemaran atau contamination or deterioration of the
kerusakan. product or material.
6.67 Semua wadah dan peralatan yang berisi 6.67 All containers and equipment holding
produk antara hendaklah diberi label intermediate products should be
dengan benar yang menunjukkan tahap properly labelled as to identify the
pengolahan. Sebelum label ditempelkan, stage of processing. Before applying
semua penandaan terdahulu hendaklah the labels, all inappropriate labels or
dihilangkan. marks previously applied should be
completely removed.
6.68 Semua produk antara dan ruahan 6.68 All intermediate and bulk products
hendaklah diberi label dengan benar dan should be properly labelled and
dikarantina sampai diluluskan oleh bagian quarantined until approved and
Pengawasan Mutu. released by quality control.
6.69 Semua pengawasan-selama-proses yang 6.69 All required in-process controls should
dipersyaratkan hendaklah dicatat dengan be accurately recorded at the time of
akurat pada saat pelaksanaannya. performance.
6.70 Hasil nyata tiap tahap pengolahan bets 6.70 The actual yield of each processing
hendaklah dicatat dan diperiksa serta step of a production batch should be
dibandingkan dengan hasil teoritis. recorded and checked against the
theoretical yield.
6.71 Dalam semua tahap pengolahan 6.71 In all stages of processing, particular
perhatian utama hendaklah diberikan attention should be paid to the
kepada masalah pencemaran silang. problem of cross-contamination.
6.72 Batas waktu dan kondisi penyimpanan 6.72 Storage time limit and condition of in-
produk dalam-proses hendaklah process materials should be defined
ditetapkan. and established.
6.73 Untuk sistem komputerisasi yang kritis 6.73 Critical computer-dependent systems
hendaklah disiapkan sistem pengganti should have alternate systems
manakala terjadi kegagalan. available in the event of a system
failure.
6.74 Untuk mengatasi masalah pengendalian 6.74 To overcome problem of dust control
debu dan pencemaran silang yang terjadi and cross-contamination created in
pada saat penanganan bahan dan produk handling of dry materials and products
kering, perhatian khusus hendaklah special attention is needed in the
diberikan pada desain, pemeliharaan design, maintenance and use of
serta penggunaan sarana dan peralatan. premises and equipment. Enclosed
Apabila layak hendaklah dipakai sistem dust-containing production systems or
pembuatan tertutup atau metode lain other suitable methods should be
yang sesuai. employed if feasible.
6.75 Sistem penghisap udara yang efektif 6.75 Effective air-extraction systems should
hendaklah dipasang dengan letak lubang be installed with discharge points
pembuangan sedemikian rupa untuk situated to avoid contamination of
menghindarkan pencemaran dari produk other products or processes. Effective
atau proses lain. Sistem penyaringan filtration or other appropriate systems
udara yang efektif atau sistem lain yang should be installed to retain dust.
sesuai hendaklah dipasang untuk Tablet and capsule dedusting devices
menyaring debu. Pemakaian alat are recommended.
penghisap debu pada pembuatan tablet
dan kapsul sangat dianjurkan.
6.76 Perhatian khusus hendaklah diberikan 6.76 To protect against contamination of the
untuk melindungi produk terhadap product by fragments of metal or glass
pencemaran serpihan logam atau gelas. special care should be taken. Use of
Pemakaian peralatan gelas sedapat glass equipment is to be avoided.
mungkin dihindarkan. Ayakan, punch dan Screens, sieves, punches and dies
die hendaklah diperiksa terhadap should be checked for wear or
keausan atau kerusakan sebelum dan breakage before and after each use.
setelah pemakaian.
6.77 Hendaklah dijaga agar tablet atau kapsul 6.77 Care should be taken to guard against
tidak ada yang terselip atau tertinggal tablets or capsules which may lodge
tanpa terdeteksi di mesin, alat penghitung and remain undetected in equipment,
atau wadah produk ruahan. counters or bulk containers.
6.78 Mesin pencampur, pengayak dan 6.78 Unless operated as a closed system,
pengaduk hendaklah dilengkapi dengan mixing, sifting and blending equipment
sistem pengendali debu, kecuali should be fitted with a dust control
digunakan sistem tertutup. system.
6.79 Parameter operasional yang kritis 6.79 Critical operating parameters (e.g.
(misalnya waktu, kecepatan dan suhu) time, speed and temperature) for each
untuk tiap proses pencampuran, mixing, blending and drying operation
pengadukan dan pengeringan hendaklah should be laid down in the master
tercantum dalam dokumen produksi production document, monitored
induk, dan dipantau selama proses during processing and recorded in the
berlangsung serta dicatat dalam catatan batch records.
bets.
6.80 Kantong filter yang dipasang pada mesin 6.80 Filter bags fitted to fluid bed dryers
pengering fluid bed tidak boleh dipakai should not be used for different
untuk produk yang berbeda tanpa products, without being washed
pencucian lebih dahulu. Untuk produk between use. With certain highly
yang berisiko tinggi atau yang dapat potent or sensitizing products, bags
menimbulkan sensitisasi hendaklah specific to one product only should be
digunakan kantong filter khusus bagi used. Air entering the drier should be
masing-masing produk. Udara yang filtered. Steps should be taken to
masuk ke dalam alat pengering ini prevent cross-contamination by dust in
hendaklah disaring. Hendaklah dilakukan the air leaving the drier.
tindakan pengamanan untuk mencegah
pencemaran silang oleh debu yang keluar
dari alat pengering tersebut.
6.81 Pembuatan dan penggunaan larutan atau 6.81 Solutions or suspensions should be
suspensi hendaklah dilaksanakan made and used in a manner which
sedemikian rupa sehingga risiko minimizes the risk of contamination or
pencemaran atau pertumbuhan mikroba microbial growth.
dapat diperkecil.
6.82 Mesin pencetak tablet hendaklah 6.82 Tablet compressing machines should
dilengkapi dengan fasilitas pengendali be provided with effective dust control
debu yang efektif dan ditempatkan facilities and be situated to avoid
sedemikian rupa untuk menghindari product mix-up. Unless the same
campur baur antar produk. Tiap mesin product is being made on each
hendaklah ditempatkan dalam ruangan machine, or unless the compressing
terpisah. Kecuali mesin tersebut machine itself provides its own
digunakan untuk produk yang sama atau enclosed air controlled environment,
dilengkapi sistem pengendali udara yang the machines should be situated in
tertutup maka dapat ditempatkan dalam separate cubicles.
ruangan tanpa pemisah.
6.83 Untuk mencegah campur baur perlu 6.83 There should be a suitable physical,
dilakukan pengendalian yang memadai procedural and labelling control to
baik secara fisik, prosedural maupun prevent mix-up.
penandaan.
6.84 Hendaklah selalu tersedia alat timbang 6.84 Accurate calibrated check weighing
yang akurat dan telah dikalibrasi untuk equipment should be readily available
pemantauan bobot tablet selama-proses. and used for in-process monitoring of
tablets weights.
6.85 Tablet yang diambil dari ruang pencetak 6.85 Tablets removed from a compressing
tablet untuk keperluan pengujian atau cubicle or station for testing or other
keperluan lain tidak boleh dikembalikan purposes should not be returned to the
lagi ke dalam bets yang bersangkutan. batch.
6.86 Tablet yang ditolak atau yang dising- 6.86 Rejected or discarded tablets should
kirkan hendaklah ditempatkan dalam be placed in containers clearly
wadah yang ditandai dengan jelas identifying them as such and the
mengenai status dan jumlahnya dicatat quantity recorded in the batch
pada catatan pengolahan bets. processing record.
6.87 Tiap kali sebelum dipakai, punch dan die 6.87 Punches and dies should be examined
hendaklah diperiksa keausan dan before each use for wear and
kesesuaiannya terhadap spesifikasi. compliance with specification. A record
Catatan pemakaian hendaklah disimpan. of their use should be maintained.
Penyalutan Coating
6.88 Udara yang dialirkan ke dalam panci 6.88 Air supplied to coating pans for drying
penyalut untuk pengeringan hendaklah purposes should be filtered and of
disaring dan mempunyai mutu yang suitable quality.
tepat.
6.89 Larutan penyalut hendaklah dibuat dan 6.89 Coating solutions should be made and
digunakan dengan cara sedemikian rupa used in a manner which will minimize
untuk mengurangi risiko partumbuhan the risk microbial growth. Their
mikroba. Pembuatan dan pemakaian preparation and use should be
larutan penyalut hendaklah didokumen- documented.
tasikan.
6.90 Cangkang kapsul hendaklah diperlaku- 6.90 Empty capsule shells should be
kan sebagai bahan awal. Cangkang regarded as starting materials and
kapsul hendaklah disimpan dalam kondisi treated accordingly. They should be
yang dapat mencegah kekeringan dan stored under conditions which will
kerapuhan atau efek lain yang prevent drying and brittleness or other
disebabkan oleh kelembaban. effects of moisture.
Penandaan Tablet Salut dan Kapsul Coated Tablet and Capsule Printing
6.92 Hendaklah diberikan perhatian khusus 6.92 Special care should be taken to avoid
untuk menghindari campur baur selama product mix-up during any printing of
proses penandaan tablet salut dan coated tablets and capsule. Where
kapsul. Bilamana dilakukan penandaan different products or different batches
pada produk atau bets yang berbeda of the same product are printed at the
dalam saat yang bersamaan hendaklah same time, the operations should be
dilakukan pemisahan yang memadai. adequately segregated.
6.93 Tinta yang digunakan untuk penandaan 6.93 The printing ink should be an edible
hendaklah yang memenuhi persyaratan ink.
untuk bahan makanan.
6.94 Hendaklah diberikan perhatian khusus 6.94 Care should be taken to avoid mix-up
untuk menghindari campur baur selama during the inspection, sorting and
proses pemeriksaan, penyortiran dan polishing of capsules and tablets.
pemolesan kapsul dan tablet salut.
CAIRAN, KRIM DAN SALEP (non-steril) LIQUIDS, CREAMS AND OINMENTS (non-
sterile)
6.95 Produk cairan, krim dan salep hendaklah 6.95 Liquids, creams and ointments should
diproduksi sedemikian rupa agar be produced so as to protect the
terlindung dari pencemaran mikroba dan product from microbial and other
pencemaran lain. Penggunaan sistem contamination. The use of closed
tertutup untuk produksi dan transfer systems of production and transfer is
sangat dianjurkan. Area produksi di mana strongly recommended. Production
produk atau wadah bersih tanpa tutup areas where the products or open
terpapar ke lingkungan hendaklah diberi clean containers are exposed should
ventilasi yang efektif dengan udara yang be effectively ventilated with filtered
disaring. air.
6.96 Tangki, wadah, pipa dan pompa yang 6.96 Tanks, containers, pipe-works and
digunakan hendaklah didesain dan pumps should be designed and
dipasang sedemikian rupa sehingga installed so that they may be readily
memudahkan pembersihan dan bila perlu cleaned and if necessary sanitized. In
disanitasi. Dalam mendesain peralatan particular, equipment design should
hendaklah diperhatikan agar sesedikit include a minimum of dead-legs or
mungkin adanya sambungan mati (dead- sites where residues can accumulate
legs) atau ceruk di mana residu dapat and promote microbial proliferation.
terkumpul dan menyebabkan
perkembangbiakan mikroba.
6.97 Penggunaan peralatan dari kaca sedapat 6.97 The use of glass apparatus should be
mungkin dihindarkan. Baja tahan karat avoided wherever possible. High
bermutu tinggi merupakan bahan pilihan quality stainless steel is often the
untuk bagian peralatan yang bersentuhan material of choice for parts coming into
dengan produk. contact with product.
6.98 Kualitas kimia dan mikrobiologi air yang 6.98 The chemical and microbiological
digunakan hendaklah ditetapkan dan quality of the water used should be
selalu dipantau. Pemeliharaan sistem air specified and monitored. Care should
hendaklah diperhatikan untuk be taken in the maintenance of water
menghindari perkembangbiakan mikro- system in order to avoid the risk of
ba. Sanitasi secara kimiawi pada sistem microbial proliferation. After any
air hendaklah diikuti pembilasan yang chemical sanitization of the water
prosedurnya telah divalidasi agar sisa systems, a validated flushing
bahan sanitasi dapat dihilangkan secara procedure should be followed to
efektif. ensure that the sanitizing agent has
been effectively removed.
6.99 Perhatian hendaklah diberikan pada 6.99 Care should be taken when
transfer bahan melalui pipa untuk transferring materials through
memastikan bahan tersebut ditransfer ke pipelines to ensure that they are
tujuan yang benar. delivered to their correct destination.
6.100 Apabila jaringan pipa digunakan untuk 6.100 Where pipelines are used for delivery
mengalirkan bahan awal atau produk of ingredients or supply of bulk
ruahan, hendaklah diperhatikan agar products, care should be taken to
sistem tersebut mudah dibersihkan. ensure that such systems are easy to
Jaringan pipa hendaklah didesain dan clean. Pipe-work should be designed
dipasang sedemikian rupa sehingga and installed so that it may be readily
mudah dibongkar dan dibersihkan. dismantled and cleaned.
6.102 Perhatian hendaklah diberikan untuk 6.102 Care should be taken to maintain the
mempertahankan homogenitas cam- homogenity of mixtures,
puran, suspensi dan produk lain selama suspensions, etc. during filling.
pengisian. Proses pencampuran dan Mixing and filling processes should
pengisian hendaklah divalidasi. be validated. Special care should be
Perhatian khusus hendaklah diberikan taken at the beginning of a filling
pada awal pengisian, sesudah process, after stoppages and at the
penghentian dan pada akhir proses end of the process to ensure that
6.103 Apabila produk ruahan tidak langsung 6.103 When the bulk product is not
dikemas hendaklah dibuat ketetapan immediately packaged, the maximum
mengenai waktu paling lama produk period of storage and the storage
ruahan boleh disimpan serta kondisi conditions should be specified and
penyimpanannya dan ketetapan ini adhered to.
hendaklah dipatuhi.
6.104 Pengadaan, penanganan dan peng- 6.104 The purchase, handling and control
awasan bahan pengemas primer dan of primary and printed packaging
bahan pengemas cetak serta bahan materials as well as other printed
cetak lain hendaklah diberi perhatian materials shall be accorded attention
yang sama seperti terhadap bahan similar to that given to starting
awal. materials.
6.105 Perhatian khusus hendaklah diberikan 6.105 Particular attention should be paid to
kepada bahan cetak. Bahan cetak printed materials. They should be
tersebut hendaklah disimpan dengan stored in adequately secure
kondisi keamanan yang memadai dan conditions such as to exclude
orang yang tidak berkepentingan unauthorized access. Cut labels and
dilarang masuk. Label lepas dan bahan other loose printed materials should
cetak lepas lain hendaklah disimpan be stored and transported in
dan diangkut dalam wadah tertutup separate closed containers so as to
untuk menghindarkan campur baur. avoid mix-ups. Packaging materials
Bahan pengemas hendaklah diserahkan should be issued for use only by
kepada orang yang berhak sesuai authorized personnel following an
prosedur tertulis yang disetujui. approved and documented
procedure.
6.106 Tiap penerimaan atau tiap bets bahan 6.106 Each delivery or batch of printed or
pengemas primer hendaklah diberi primary packaging material should
nomor yang spesifik atau penandaan be given a specific reference number
yang menunjukkan identitasnya. or identification mark.
6.108 Untuk menghindari campur baur, hanya 6.108 To avoid mix-up, only one particular
satu jenis bahan pengemas cetak atau printed packaging material or printed
bahan cetak tertentu saja yang material is permitted in a single
diperbolehkan diletakkan di tempat coding station at a time. Adequate
kodifikasi pada saat yang sama. segregation should be maintained
Hendaklah ada sekat pemisah yang between coding stations
memadai antar tempat kodifikasi
tersebut.
6.110 Hendaklah ada prosedur tertulis yang 6.110 There should be written procedures
menguraikan penerimaan dan describing the receipt and
identifikasi produk ruahan dan bahan identification of bulk and packaging
pengemas, pengawasan untuk materials, proper controls to assure
menjamin bahwa produk ruahan dan that the correct bulk, printed and
bahan pengemas cetak dan bukan unprinted packaging materials, and
cetak serta bahan cetak lain yang akan other printed materials are used, the
dipakai adalah benar, pengawasan- required in-process- control the
selama-proses pengemasan rekon- reconciliation of bulk products,
siliasi terhadap produk ruahan, bahan printed packaging materials and
pengemas cetak dan bahan cetak lain, other printed materials, and final
serta pemeriksaan hasil akhir package examination. All packaging
pengemasan. Semua kegiatan operations should proceed in
pengemasan hendaklah dilaksanakan accordance with the instructions
sesuai dengan instruksi yang diberikan given and using the specified
dan menggunakan bahan pengemas materials in the Master Packaging
yang tercantum dalam Prosedur Procedure. Details of the operation
Pengemasan Induk. Rincian pelaksa- should be recorded on the Batch
naan pengemasan hendaklah dicatat Packaging Record.
dalam Catatan Pengemasan Bets.
6.111 Sebelum kegiatan pengemasan dimulai, 6.111 Before a packaging operation begins,
hendaklah dilakukan pemeriksaan untuk checks should be carried out to
memastikan bahwa area kerja dan ensure that the work area and
peralatan telah bersih serta bebas dari equipment are clean and free from
produk lain, sisa produk lain atau any products, product residues or
dokumen lain yang tidak diperlukan documents not required for the
untuk kegiatan pengemasan yang operation.
bersangkutan.
6.112 Semua penerimaan produk ruahan, 6.112 All deliveries of bulk product,
bahan pengemas dan bahan cetak lain packaging materials and other
hendaklah diperiksa dan diverifikasi printed materials should be checked
kebenarannya terhadap Prosedur and verified for their correctness
Pengemasan Induk atau perintah against the Master Packaging
pengemasan khusus. Procedure or a specific packaging
order.
6.113 Label, karton dan bahan pengemas dan 6.113 Labels, cartons, packaging materials
bahan cetak lain yang memerlukan pra- and other printed materials that
6.114 Bahan pengemas dan bahan cetak lain 6.114 Packaging materials and other
yang sudah dialokasikan untuk pra- printed materials allocated for pre-
kodifikasi hendaklah disimpan di dalam coding should be stored in sealed
wadah yang tertutup rapat dan containers within an appropriate area
ditempatkan di area terpisah serta for proper security and segregation.
terjamin keamanannya.
6.116 Seluruh bahan pengemas dan bahan 6.116 All pre-coded packaging materials
cetak lain yang telah diberi pra- and other printed materials should be
kodifikasi hendaklah diperiksa sebelum checked before transfer to packaging
ditransfer ke area pengemasan. area.
6.117 Segera sebelum menempatkan bahan 6.117 Immediately prior to the placement of
pengemas dan bahan cetak lain pada packaging materials and other
jalur pengemasan, personil penanggung printed materials on the packaging
jawab yang ditunjuk dari bagian line, a line clearance check should
pengemasan hendaklah melakukan be made by a designated
pemeriksaan kesiapan jalur sesuai responsible packaging person in
dengan prosedur tertulis yang disetujui accordance with a written line
oleh kepala bagian Manajemen Mutu clearance procedure, approved by
(Pemastian Mutu), untuk: the head of Quality Management
(Quality Assurance), to:
a) memastikan bahwa semua bahan a) verify that all materials and
dan produk yang sudah dikemas dari packaged products from the
kegiatan pengemasan sebelumnya previous packaging operation
telah benar disingkirkan dari jalur have been removed from the
pengemasan dan area sekitarnya; packaging line and line area;
b) memeriksa kebersihan jalur dan area b) check the line and immediate area
sekitarnya: dan for general cleanliness; and
c) memastikan kebersihan peralatan c) verify that the equipment has
yang akan dipakai. been properly cleaned.
6.118 Risiko kesalahan terjadi dalam 6.118 Risk of packaging errors can be
pengemasan dapat diperkecil dengan minimized by the following means:
6.120 Pada tiap jalur pengemasan nama dan 6.120 At each packaging line the name and
nomor bets produk yang sedang batch of the product being packaged
dikemas hendaklah dapat terlihat should be prominently displayed.
dengan jelas.
6.121 Wadah yang dipakai untuk menyimpan 6.121 Containers in which bulk product,
produk ruahan, produk yang baru partly packed product, or sub-batch
sebagian dikemas, atau sub-bets is stored should be labelled or
hendaklah diberi label atau penandaan market with an indication of product
yang menunjukkan identitas, jumlah, identity, quantity, batch and status.
nomor bets dan status produk tersebut.
6.122 Wadah yang akan diisi hendaklah 6.122 Containers to be filled should be
diserahkan ke jalur atau tempat supplied to the packaging line or
pengemasan dalam keadaan bersih. station in a clean condition.
6.123 Semua personil bagian pengemasan 6.123 All packaging personnel should be
hendaklah memperoleh pelatihan agar trained to recognize in-process
memahami persyaratan pengawasan- control requirements and report any
selama-proses dan melaporkan tiap deviation they may detect while
penyimpangan yang ditemukan pada performing their specific
saat mereka menjalankan tanggung responsibilities.
jawab spesifik tersebut.
6.125 Bila ditemukan bahan pengemas cetak 6.125 Any printed packaging material found
pada saat pembersihan hendaklah in clean-up should be turned over to
diberikan kepada supervisor, yang a supervisor, and be placed in a
selanjutnya ditempatkan di dalam designated container for
wadah yang disediakan untuk keperluan reconciliation and destruction at the
rekonsiliasi dan kemudian dimusnahkan end packaging run.
pada akhir proses pengemasan.
6.126 Kemasan akhir dan kemasan setengah 6.126 Finished or semi-finished packages
jadi yang ditemukan di luar jalur that are observed off the packaging
pengemasan hendaklah diserahkan line should be given to the supervisor
kepada supervisor dan tidak boleh and never returned directly of the
langsung dikembalikan ke jalur packaging line. If the package can be
pengemasan. Bila produk tersebut identified by the supervisor from its
setelah diperiksa oleh supervisor labelling which is of the same lot
ternyata identitasnya sama dengan bets being packaged and if the package is
yang sedang dikemas dan keadaannya otherwise in satisfactory condition, it
baik, maka supervisor dapat may be returned to the line.
mengembalikannya ke jalur Otherwise the material should be
pengemasan yang sedang berjalan. scrapped and the amount recorded.
Kalau tidak, maka bahan tersebut
hendaklah dimusnahkan dan jumlahnya
dicatat.
6.127 Produk yang telah diisikan ke dalam 6.127 Products filled into their final
wadah akhir tetapi belum diberi label containers and held awaiting
hendaklah dipisahkan dan diberi labelling should be segregated and
penandaan untuk menghindari campur marked so as to avoid mix-up.
baur.
6.128 Bagian peralatan pengemas yang 6.128 Packaging equipment whose parts
biasanya tidak bersentuhan dengan do not normally come in contact with
produk ruahan tapi dapat menjadi the bulk product but in which dust,
tempat penumpukan debu, serpihan, debris, packaging components or
bahan pengemas ataupun produk yang product might collect and later fall
kemudian dapat jatuh ke dalam produk into the product or otherwise become
atau mencemari atau dapat menjadi a contaminant or source of mix-up,
penyebab campur baur produk yang should be appropriately cleaned.
sedang dikemas, hendaklah dibersihkan
dengan cermat
6.129 Hendaklah diambil tindakan untuk 6.129 Measures should be taken to control
mengendalikan penyebaran debu the spread of dust during packaging
selama proses pengemasan khususnya especially of dry products.
produk kering. Area pengemasan yang Segregated packaging areas are
terpisah diperlukan untuk produk necessary for some products e.g.
tertentu misalnya obat yang berdosis potent low dose or toxic products and
rendah dan berpotensi tinggi atau sensitizing agents. Compressed air
produk toksik dan bahan yang dapat should never be used to clean
menimbulkan sensitisasi. Udara equipment within an operation
6.130 Pemakaian sikat hendaklah dibatasi 6.130 Brushes should be restricted in use
karena dapat menimbulkan bahaya because of the contamination hazard
pencemaran dari bulu sikat dan/atau of hairs or bristles and/or particles
partikel yang menempel pada sikat. held in the brushes.
6.131 Personil hendaklah diingatkan untuk 6.131 Personnel should be cautioned not to
tidak menaruh bahan pengemas atau place packaging components or
produk di dalam saku mereka. Bahan products in their pockets. Such
tersebut hendaklah dibawa dengan material should be carried only in
tangan atau di dalam wadah yang their hands or in closed, properly
tertutup dan diberi tanda yang jelas. identified containers.
6.132 Bahan yang diperlukan dalam proses 6.132 Essential supplies, such as
pengemasan seperti pelumas, perekat, lubricants, adhesive, inks, cleaning
tinta, cairan pembersih, dan fluids, etc. should be kept in
sebagainya, hendaklah disimpan di containers that look completely
dalam wadah yang jelas tampak different from any container that is
berbeda dengan wadah yang dipakai used for product packaging and
untuk pengemasan produk dan should be prominently and clearly
hendaklah diberi penandaan yang jelas labelled as to their contents.
dan mencolok sesuai dengan isinya.
6.133 Pada penyelesaian kegiatan penge- 6.133 On the completion of the packaging
masan, hendaklah kemasan terakhir operations, the last production
diperiksa dengan cermat untuk package should be carefully checked
memastikan bahwa kemasan produk to confirm that it fully agrees with the
tersebut sepenuhnya sesuai dengan Master Packaging Procedure.
Prosedur Pengemasan Induk.
6.134 Hanya produk yang berasal dari satu 6.134 Only finished goods from a single
bets dari satu kegiatan pengemasan packaging operation should be
saja yang boleh ditempatkan pada satu placed on a pallet. Any partial carton
palet. Bila ada karton yang tidak penuh and the quantity contained should be
maka jumlah kemasan hendaklah indicated on the carton.
dituliskan pada karton tersebut.
6.135 Setelah proses rekonsiliasi pengemas- 6.135 The removal of excess packaging
an, kelebihan bahan pengemas dan components and bulk product, after
produk ruahan yang akan disingkirkan reconciliation, should be closely
hendaklah diawasi dengan ketat agar supervised to ensure that only the
hanya bahan dan produk yang packaging components and bulk
dinyatakan memenuhi syarat saja yang product permitted to be returned to
dapat dikembalikan ke gudang untuk the warehouse are saved and that
dimanfaatkan lagi. Bahan dan produk these are properly identified.
tersebut hendaklah diberi penandaan
yang jelas.
6.136 Supervisor hendaklah mengawasi 6.136 The supervisor should oversee the
penghitungan dan pemusnahan bahan counting and destruction of non-
pengemas dan produk ruahan yang returnable packaging components
tidak dapat lagi dikembalikan ke and bulk product. All unused coded
gudang. Semua sisa bahan pengemas materials should be reconciled and
yang sudah diberi penandaan tapi tidak destroyed. Quantities destroyed
terpakai hendaklah dihitung dan should be recorded on the batch
dimusnahkan. Jumlah yang packaging record.
dimusnahkan hendaklah dicatat pada
catatan pengemasan bets.
6.137 Supervisor hendaklah menghitung dan 6.137 The supervisor should calculate and
mencatat jumlah pemakaian neto record the net used for all packaging
semua bahan pengemas dan produk components and bulk product.
ruahan.
6.138 Tiap penyimpangan hasil yang tidak 6.138 Any unexplained yield discrepancies
dapat dijelaskan atau tiap kegagalan or failures to comply with the
untuk memenuhi spesifikasi hendaklah specifications should be thoroughly
diselidiki secara teliti dengan memper- investigated, with consideration
timbangkan bets atau produk lain yang extended to other batches or other
mungkin juga terpengaruh. products which might also be
affected.
6.139 Setelah rekonsiliasi disetujui, produk 6.139 After acceptable reconciliation, the
jadi hendaklah ditempatkan di area finished product should be delivered
karantina produk jadi sambil menunggu to the finished product detention area
pelulusan dari kepala bagian pending final release by the head of
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu). Quality Management (Quality
Assurance).
6.140 Untuk memastikan keseragaman bets 6.140 To assure batch uniformity and
dan keutuhan obat, prosedur tertulis integrity of pharmaceutical products,
yang menjelaskan pengambilan sampel, written procedures describing sample
pengujian atau pemeriksaan yang harus taking, the controls or examinations
dilakukan selama proses dari tiap bets to be conducted on in-process
produk hendaklah dilaksanakan sesuai product of each batch should be
dengan metode yang telah disetujui performed according to methods
oleh kepala bagian Manajemen Mutu approved by the head of Quality
(Pemastian Mutu) dan hasilnya dicatat. Management (Quality Assurance)
Pengawasan tersebut dimaksudkan and the results recorded. Such
untuk memantau hasil dan memvalidasi control is intended to monitor the
kinerja dari proses produksi yang product yield and validate the
mungkin menjadi penyebab variasi performance of the production
karakteristik produk selama proses process that may be responsible for
berjalan. causing variability in the character-
istics of in-process products.
6.141 Prosedur tertulis untuk pengawasan- 6.141 Written in-process control procedures
6.143 Selama proses pengolahan dan 6.143 During the batch processing and
pengemasan bets hendaklah diambil packaging run samples/ packed units
sampel pada awal, tengah dan akhir should be collected at the beginning,
proses oleh personil yang ditunjuk. middle and end of operation by
appointed persons.
6.146 Bahan dan produk yang ditolak 6.146 Rejected materials and products
hendaklah diberi penandaan yang jelas should be clearly marked as such
6.147 Pengolahan ulang produk yang ditolak 6.147 The reprocessing of rejected
hendaklah merupakan suatu kekecua- products should be exceptional. It is
lian. Hal ini hanya diperbolehkan jika only permitted if the quality of the
mutu produk akhirnya tidak final product is not affected, if the
terpengaruh, bila spesifikasinya specifications are met and if it is
dipenuhi dan prosesnya dikerjakan done in accordance with a defined
sesuai dengan prosedur yang telah and authorised procedure after
ditetapkan dan disetujui setelah evaluation of the risks involved.
dilakukan evaluasi terhadap risiko yang Record of the reprocessing should
mungkin timbul. Catatan pengolahan be kept.
ulang hendaklah disimpan.
6.148 Pemulihan semua atau sebagian dari 6.148 The recovery of all or part of earlier
bets sebelumnya, yang memenuhi batches, which conform to the
persyaratan mutu, dengan cara required quality by incorporation into
penggabungan ke dalam bets lain dari a batch of the same product at a
produk yang sama pada suatu tahap defined stage of manufacture, should
pembuatan obat, hendaklah diotorisasi be authorized beforehand. This
sebelumnya. Pemulihan ini hendaklah recovery should be carried out in
dilakukan sesuai dengan prosedur yang accordance with a defined procedure
telah ditetapkan setelah dilakukan after evaluation of the risks involved,
evaluasi terhadap risiko yang mungkin including any possible effect on shelf
terjadi, termasuk kemungkinan life. The recovery should be
pengaruh terhadap masa edar produk. recorded.
Pemulihan ini hendaklah dicatat.
6.149 Kepala bagian Manajemen Mutu 6.149 The need for additional testing of any
(Pemastian Mutu) hendaklah memper- finished product which has been
timbangkan perlunya pengujian reprocessed, or into which a
tambahan untuk produk hasil recovered product has been
pengolahan ulang, atau bets yang incorporated, should be considered
mendapat produk yang dipulihkan. by the head of Quality Management
(Quality Assurance).
6.150 Bets yang mengandung produk pulihan 6.150 The recovered batch should not be
hanya boleh diluluskan setelah semua released until the incorporating
bets asal produk pulihan yang batches from which the materials
bersangkutan telah dinilai dan originated have been evaluated and
dinyatakan memenuhi spesifikasi yang found suitable for use.
ditetapkan.
6.151 Produk yang dikembalikan dari 6.151 Products returned from the market
peredaran dan telah lepas dari and which have left the control of the
6.152 Karantina produk jadi merupakan tahap 6.152 Finished product quarantine is the
akhir pengendalian sebelum last point of control before the
penyerahan ke gudang dan siap untuk product enters the warehouse and
didistribusikan. Sebelum diluluskan becomes available for distribution to
untuk diserahkan ke gudang, the market. Strict controls should be
pengawasan yang ketat hendaklah exercised to ensure that the product
dilaksanakan untuk memastikan produk and its packaging records meet all
dan catatan pengemasan bets specified requirements before
memenuhi semua spesifikasi yang release to the warehouse.
ditentukan.
6.153 Prosedur tertulis hendaklah mencan- 6.153 Written procedures should describe
tumkan cara penyerahan produk jadi ke the transfer of finished product into
area karantina, cara penyimpanan the quarantined area, storage while
sambil menunggu pelulusan, persya- waiting approval, requirements that
ratan yang diperlukan untuk memper- should be met for approval, and
oleh pelulusan, dan cara pemindahan subsequent transfer to the finished
selanjutnya ke gudang produk jadi. goods warehouse.
6.154 Selama menunggu pelulusan dari 6.154 Pending release by the Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Management (Quality Assurance),
Mutu), seluruh bets/lot yang sudah the entire packaged batch or lot
dikemas hendaklah ditahan dalam should be detained in the finished
status karantina. goods quarantine.
6.155 Kecuali sampel untuk pengawasan 6.155 No product except samples for the
mutu, tidak boleh ada produk yang quality control unit should be
diambil dari suatu bets/lot selama dispensed from any product lot or
produk tersebut masih ditahan di area batch while it is being held in the
karantina. finished goods quarantine area.
6.156 Area karantina merupakan area 6.156 Physical access to the quarantine
terbatas hanya bagi personil yang area should be restricted, and only
benar-benar diperlukan untuk bekerja those persons actually required
atau diberi wewenang untuk masuk ke working in the area or who have
area tersebut. been properly authorized to enter the
area should be allowed access.
6.157 Produk jadi yang memerlukan kondisi 6.157 Any finished product that requires
penyimpanan khusus hendaklah diberi special storage conditions should be
penandaan jelas yang menyatakan appropriately labelled to show the
kondisi penyimpanan yang diperlukan, required storage conditions, and the
dan produk tersebut hendaklah material should be stored in
disimpan di area karantina dengan quarantine under the specified
kondisi yang sesuai. conditions.
6.158 Pelulusan akhir produk hendaklah 6.158 Final release of the product should
didahului dengan penyelesaian yang be preceded by the satisfactory
memuaskan dari paling tidak hal completion of at least the following
sebagai berikut: events:
a) produk memenuhi persyaratan mutu a) finished products meet quality
dalam semua spesifikasi pengolahan control requirements for all
dan pengemasan; processing and packaging
specifications;
b) sampel pertinggal dari kemasan b) retention by quality control of
yang dipasarkan dalam jumlah yang sufficient finished market
mencukupi untuk pengujian di masa containers as retained samples
mendatang; for future testing;
c) pengemasan dan penandaan c) packaging and labelling meet all
memenuhi semua persyaratan requirements as checked by
sesuai hasil pemeriksaan oleh quality control;
bagian Pengawasan Mutu;
d) rekonsiliasi bahan pengemas cetak d) the reconciliation of printed
dan bahan cetak dapat diterima; dan packaging components is
acceptable; and
e) produk jadi yang diterima di area e) marketed packages received in
karantina sesuai dengan jumlah yang the finished goods quarantine
tertera pada dokumen penyerahan area are reconciled with the
barang. amount shown on the transfer
documents.
6.159 Setelah pelulusan suatu bets/lot oleh 6.159 After the Quality Management
bagian Manajemen Mutu (Pemastian (Quality Assurance) has approved a
Mutu), produk tersebut hendaklah batch or a lot, the material should be
dipindahkan dari area karantina ke removed from the finished goods
gudang produk jadi. quarantine area to the finished goods
storage.
6.160 Sewaktu menerima produk jadi, personil 6.160 Upon receipt on the finished goods,
6.161 Sistem distribusi hendaklah didesain 6.161 A system designed to control the
sedemikian rupa untuk memastikan shipment of pharmaceutical products
produk yang pertama masuk didistri- should assure that the first incoming
busikan lebih dahulu. material is distributed first.
6.162 Sistem distribusi hendaklah meng- 6.162 The system should generate records
hasilkan catatan sedemikian rupa from which the distribution of each
sehingga distribusi tiap bets/lot obat batch or lot pharmaceutical product
dapat segera diketahui untuk can be readily determined to facilitate
mempermudah penyelidikan atau investigation or recall if necessary.
penarikan kembali jika diperlukan.
6.163 Prosedur tertulis mengenai distribusi 6.163 Written procedures describing the
obat hendaklah dibuat dan dipatuhi. distribution of pharmaceutical
products should be established and
followed.
6.164 Penyimpangan terhadap konsep first-in 6.164 Deviation from first-in first-out
first-out (FIFO) atau first-expire first-out concept should be permitted for only
(FEFO) hendaklah hanya diperbolehkan short period, and only when
untuk jangka waktu yang pendek dan authorized by responsible
hanya atas persetujuan pimpinan yang management.
bertanggung jawab.
6.165 Semua bahan dan produk hendaklah 6.165 Materials should be stored in an
disimpan secara rapi dan teratur untuk orderly manner to prevent any risk of
mencegah risiko campur baur atau mix-up or contamination and to
pencemaran serta memudahkan facilitate inspection and
pemeriksaan dan pemeliharaan. maintenance.
6.166 Bahan dan produk hendaklah tidak 6.166 Materials should be stored off the
diletakkan langsung di lantai dan floor and sufficiently spaced.
dengan jarak yang cukup terhadap
sekelilingnya.
6.167 Bahan dan produk hendaklah disimpan 6.167 The materials should be stored under
dengan kondisi lingkungan yang sesuai. suitable environmental condition. Any
Penyimpanan yang memerlukan kondisi specifically required storage
khusus hendaklah disediakan. condition should be provided.
6.168 Kondisi penyimpanan obat dan bahan 6.168 Storage conditions for
hendaklah sesuai dengan yang tertera pharmaceutical products and
pada penandaan berdasarkan hasil uji materials should be in compliance
stabilitas. with the labelling, which is based on
the results of stability testing.
6.173 Tiap bets bahan awal, bahan 6.173 Each batch of starting materials,
pengemas, produk antara, produk packaging materials, intermediates,
ruahan dan produk jadi yang disimpan bulk products and finished products
di area gudang hendaklah mempunyai stored in storage areas should have
kartu stok. Kartu stok tersebut an inventory card. Inventory cards
hendaklah secara periodik direkonsiliasi should be periodically reconciled and
dan bila ditemukan perbedaan if there is any discrepancy found it
hendaklah dicatat dan diberikan alasan should be recorded and justified
bila jumlah yang disetujui untuk when the quantity approved for use
pemakaian berbeda dari jumlah pada is different from the original receipt or
saat penerimaan atau pengiriman. Hal delivery. This should be documented
6.174 Pemisahan secara fisik atau cara lain 6.174 Physical or other equivalent validated
yang tervalidasi (misalnya cara (e.g. electronic) segregation should
elektronis) hendaklah disediakan untuk be provided for the storage of
penyimpanan bahan atau produk yang rejected, expired, recalled or
ditolak, daluwarsa, ditarik dari returned materials or products. The
peredaran atau obat atau bahan materials or products, and areas
kembalian. Bahan atau produk, dan concerned should be appropriately
area penyimpanan tersebut hendaklah identified.
diberi identitas yang tepat.
6.175 Semua bahan awal dan bahan 6.175 All starting materials and packaging
pengemas yang diserahkan ke area materials delivered to storage areas
penyimpanan hendaklah diperiksa should be checked for proper
kebenaran identitas, kondisi wadah dan identity, condition of container and
tanda pelulusan oleh bagian approval of quality control unit.
Pengawasan Mutu.
6.176 Bila identitas atau kondisi wadah bahan 6.176 If the identity or condition of any
awal atau bahan pengemas diragukan container of starting materials or
atau tidak sesuai dengan persyaratan packaging materials is suspicious or
identitas atau kondisinya, wadah does not comply with the
tersebut hendaklah dikirim ke area requirements of identity or condition,
karantina. Selanjutnya pihak that container should be delivered to
Pengawasan Mutu hendaklah the quarantine area. The quality
menentukan status bahan tersebut. control unit shall determine the
disposition of the material.
6.177 Bahan awal dan bahan pengemas yang 6.177 Rejected starting materials and
ditolak hendaklah tidak disimpan packaging materials should not be
bersama-sama dengan bahan yang stored together with approved
sudah diluluskan, tapi dalam area materials. They are to be stored in
khusus yang diperuntukkan bagi bahan the assigned location for rejects.
yang ditolak.
6.178 Bahan cetak hendaklah disimpan di 6.178 Printed materials should be stored in
“area penyimpanan terlarang” (restricted a restrictive storage area and
storage area) dan penyerahan di bawah dispensed under strict supervision.
pengawasan yang ketat.
6.179 Stok tertua bahan awal dan bahan 6.179 The oldest stock of approved starting
pengemas dan yang mempunyai materials and packaging materials
tanggal daluwarsa paling dekat (FIFO-First In First Out principle) and
hendaklah digunakan terlebih dahulu those nearing expiration date should
(prinsip FIFO dan FEFO). be used first (FEFO- First Expired
First Out principle).
6.180 Bahan awal dan bahan pengemas 6.180 Starting materials and packaging
6.181 Produk antara, produk ruahan dan 6.181 Intermediates, bulk products and
produk jadi hendaklah dikarantina finished products should be
selama menunggu hasil uji mutu dan quarantined pending quality control
penentuan status. testing and disposition.
6.182 Tiap penerimaan hendaklah diperiksa 6.182 Each delivery should be checked to
untuk memastikan bahwa bahan yang verify that the material delivered
diterima sesuai dengan dokumen agrees with the delivery
pengiriman. documentation.
6.183 Tiap wadah produk antara, produk 6.183 Each container of intermediates, bulk
ruahan dan produk jadi yang diserahkan products and finished products
ke area penyimpanan hendaklah delivered to the storage area should
diperiksa kesesuaian identitas dan be checked for proper identification,
kondisi wadah. and condition of containers.
6.184 Bila identitas atau kondisi wadah produk 6.184 If the identity or condition of any
antara, produk ruahan dan produk jadi container of intermediates, bulk
diragukan atau tidak sesuai dengan products and finished products is
persyaratan identitas atau kondisinya, suspected, or does not comply with
wadah tersebut hendaklah dikirim ke the requirements of identity or
area karantina. Selanjutnya pihak condition, that container should be
Pengawasan Mutu hendaklah retained in the quarantine for quality
menentukan status produk tersebut. control inspection and disposition.
6.185 Bahan dan obat hendaklah diangkut 6.185 Materials and pharmaceutical
dengan cara sedemikian rupa sehingga products should be transported in
tidak merusak keutuhannya dan kondisi such a way that their integrity is not
penyimpanannya terjaga. impaired and that storage conditions
are maintained.
6.186 Perhatian khusus hendaklah diberikan 6.186 Special care should be exercised
bila menggunakan es kering dalam when using dry ice in cold chains. In
rangkaian sistem pendinginan. Di addition observing to safety
samping itu, tindakan pengamanan precautions, it must be ensured that
hendaklah memastikan agar bahan atau the materials or product does not
produk tidak bersentuhan langsung come in into contact with dry ice, as
dengan es kering tersebut, karena dapat this may adversely affect the product
berdampak buruk terhadap mutu quality, e.g. by freezing.
produk, misalnya terjadi pembekuan.
6.187 Bilamana perlu, dianjurkan penggu- 6.187 Where appropriate, the use of
naan alat untuk memantau kondisi, devices to monitor conditions such
misalnya suhu, selama pengangkutan. as temperature during transportation
Hasil pemantauan tersebut hendaklah is recommended. Monitoring records
dicatat untuk pengkajian. should be available for review.
6.188 Pengiriman dan pengangkutan bahan 6.188 The dispatch and transport of
atau obat hendaklah dilaksanakan materials and pharmaceutical
hanya setelah ada order pengiriman. products should be carried out only
Tanda terima order pengiriman dan after receipt of a delivery order. The
pengangkutan bahan hendaklah receipt of the delivery order and the
didokumentasikan. dispatch of the goods must be
documented.
6.190 Wadah luar yang akan dikirim 6.190 The outside container should offer
hendaklah memberikan perlindungan adequate protection from all external
yang cukup terhadap seluruh pengaruh influences and should be indelibly
luar serta diberi label yang jelas dan and clearly labelled.
tidak terhapuskan.
6.191 Catatan pengiriman hendaklah disim- 6.191 Records for dispatch should be
pan, yang menyatakan minimal: retained, stating at least:
¾ tanggal pengiriman; ¾ the date of dispatch;
¾ nama dan alamat pelanggan; ¾ the customer’s name and
address;
¾ uraian tentang produk, misalnya ¾ the product description, e.g.
nama, bentuk dan kekuatan sediaan name, dosage form and strength
(bila perlu), nomor bets dan jumlah; (if appropriate), batch number
dan and quantify; and
¾ kondisi pengangkutan dan ¾ the transport and storage
penyimpanan. conditions.
6.192 Semua catatan hendaklah mudah 6.192 All records should be readily
diakses dan tersedia bila diminta. accessible and available on request.
PRINSIP PRINCIPLE
Pengawasan Mutu merupakan bagian yang Quality Control is an essential part of Good
esensial dari Cara Pembuatan Obat yang Baik Manufacturing Practices to provide
untuk memberikan kepastian bahwa produk assurance that the products will be
secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai consistently of a quality appropriate to their
dengan tujuan pemakaiannya. Keterlibatan dan intended use. The involvement and
komitmen semua pihak yang berkepentingan commitment of all concerned at all stages
pada semua tahap merupakan keharusan untuk are mandatory towards the achievement of
mencapai sasaran mutu mulai dari awal this quality objective from the start of
pembuatan sampai kepada distribusi produk jadi. manufacturing to the distribution of the
Pengawasan Mutu tidak terbatas pada kegiatan finished product. Quality Control is not
laboratorium, tapi juga harus terlibat dalam confined to laboratory operations, but must
semua keputusan yang terkait dengan mutu be involved in all decisions which may
produk. Ketidaktergantungan Pengawasan Mutu concern the quality of the product. The
dari Produksi dianggap hal yang fundamental independence of Quality Control from
agar Pengawasan Mutu dapat melakukan Production is considered fundamental to
kegiatan dengan memuaskan. the satisfactory operation of Quality
Control.
UMUM GENERAL
7.1 Tiap pemegang izin pembuatan harus 7.1 Each holder of a manufacturing
mempunyai Bagian Pengawasan Mutu. authorization should have a Quality
Bagian ini harus independen dari bagian lain Control Department. This department
dan di bawah tanggung jawab dan should be independent from other
wewenang seorang dengan kualifikasi dan departments, and under the authority
pengalaman yang sesuai, yang membawahi of a person with appropriate
satu atau beberapa laboratorium. Sarana qualifications and experience, who has
yang memadai harus tersedia untuk one or several control laboratories at
memastikan bahwa segala kegiatan his disposal. Adequate resources must
Pengawasan Mutu dilaksanakan dengan be available to ensure that all the
efektif dan dapat diandalkan. Quality Control arrangements are
effectively and reliably carried out.
7.2 Pengawasan Mutu hendaklah mencakup 7.2 Quality Control should involve all
semua kegiatan analitis yang dilakukan di analytical functions conducted in the
laboratorium, termasuk pengambilan laboratory, including sampling,
sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan inspecting and testing of starting
awal, produk antara, produk ruahan dan materials, intermediate, bulk and
produk jadi. Kegiatan ini mencakup juga uji finished products. It also includes
stabilitas, program pemantauan lingkungan, stability test, environmental monitoring
pengujian yang dilakukan dalam rangka program, validation tests, sample
validasi, penanganan sampel pertinggal, retention program and establishing and
menyusun dan memperbaharui spesifikasi maintaining current specification of
bahan dan produk serta metode materials and products and their test
pengujiannya. methods.
7.3 Dokumentasi dan prosedur pelulusan yang 7.3 Documentations and approval
diterapkan bagian Pengawasan Mutu procedures applied by the quality
hendaklah menjamin bahwa pengujian yang control unit should ensure that the
diperlukan telah dilakukan sebelum bahan necessary tests are carried out before
digunakan dalam produksi dan produk the materials are used for production
disetujui sebelum didistribusikan. and products are approved for
distribution.
7.4 Bagian Pengawasan Mutu hendaklah 7.4 The quality control unit should have the
mempunyai tugas pokok sebagai berikut: following principal duties:
a) menyusun dan merevisi prosedur a) to establish and revise control
pengawasan dan spesifikasi; procedures and specifications;
b) menyiapkan prosedur tertulis yang rinci b) to prepare detailed written
untuk melakukan seluruh pemeriksaan, instructions for carrying out each
pengujian dan analisis; inspection, test and analysis;
c) menyusun program dan prosedur c) to establish written sampling plans
pengambilan sampel secara tertulis; and sampling procedures;
d) memastikan pemberian label yang d) to ensure the correct labelling of
benar pada wadah bahan dan produk; containers of materials and
products;
e) menyimpan sampel pertinggal untuk e) to maintain retained sample for
rujukan di masa mendatang; future reference;
f) meluluskan atau menolak tiap bets f) to release or reject each batch of
bahan awal, produk antara, produk starting material, intermediate, bulk
ruahan atau produk jadi; or finished product;
g) melakukan evaluasi stabilitas semua g) to evaluate the stability of all
produk jadi secara berkelanjutan dan finished products on an on-going
bahan awal jika diperlukan, serta basis and starting materials where
menetapkan kondisi penyimpanan bahan necessary, and to establish
dan produk berdasarkan data instructions for the storage of
stabilitasnya; materials and products on the basis
of their stability data;
h) menetapkan masa simpan bahan awal h) to establish shelf-life of starting
dan produk jadi berdasarkan data materials and finished products
stabilitas serta kondisi penyimpanannya; based on their stability data and
storage condition;
i) berperan atau membantu pelaksanaan i) to take part or assist in validation
program validasi; program;
j) menyiapkan baku pembanding j) to prepare secondary reference
sekunder sesuai dengan prosedur standards as specified in the
pengujian yang berlaku dan menyimpan current procedure for testing and
baku pembanding tersebut pada kondisi to store these standards under
yang tepat; proper conditions;
k) menyimpan catatan analitis dari hasil k) to maintain analytical records of
pengujian semua sampel yang diambil; the tests of all samples taken;
l) melakukan evaluasi produk jadi l) to evaluate returned pharma-
kembalian dan menetapkan apakah ceutical products and determine
produk tersebut dapat diluluskan atau whether such products could be
diolah ulang atau harus dimusnahkan; released or reprocessed or should
be destroyed;
7.5 Personil Pengawasan Mutu hendaklah 7.5 Quality Control personnel should
memiliki akses ke area produksi untuk have access to production areas for
pengambilan sampel dan penyelidikan yang sampling and investigation as
diperlukan. appropriate.
7.9 Personil, bangunan dan fasilitas serta 7.9 The personnel, premises, and
peralatan laboratorium hendaklah sesuai equipment in the laboratories should
untuk jenis tugas yang ditentukan dan skala be appropriate to the tasks imposed
kegiatan pembuatan obat. Penggunaan by the nature and the scale of the
laboratorium luar sesuai dengan ketentuan manufacturing operations. The use
yang tercantum dalam Bab 11, Pembuatan of outside laboratories, in conformity
dan Analisis Berdasarkan Kontrak, dapat with the principles detailed in
diterima untuk hal tertentu. Chapter 11, Contract Manufacture
and Analysis, can be accepted for
particular reasons.
7.10 Pereaksi dan Media Perbenihan 7.10 Reagents and Culture Media
a) Penerimaan atau pembuatan pereaksi a) All reagents and culture media
dan media perbenihan hendaklah should be recorded upon receipt or
dicatat. preparation.
b) Pereaksi dan media perbenihan b) Reagents and culture media made
yang dibuat di laboratorium hendaklah up in the laboratory should be
mengikuti prosedur pembuatan tertulis prepared following written
dan diberi label yang sesuai. Pada label procedures and appropriately
hendaklah dicantumkan konsentrasi, labelled. The label should indicate
faktor standardisasi, batas waktu the concentration, standardization
penggunaan, tanggal standardisasi factor, shelf-life, re-standardization
ulang dan kondisi penyimpanan. Label due date and storage conditions.
hendaklah ditandatangani dan dibubuhi The label should be signed and
tanggal oleh petugas yang membuat dated by the person preparing the
pereaksi tersebut. reagent.
c) Baik kontrol positif maupun kontrol c) Both positive and negative controls
negatif hendaklah digunakan untuk should be applied to verify the
memastikan kesesuaian media suitability of culture media. The size
perbenihan. Konsentrasi inokulum of the inoculum used in positive
dalam kontrol positif hendaklah controls should be appropriate to
disesuaikan dengan kepekaan the sensitivity required.
pertumbuhan yang diinginkan.
7.12 Bila perlu, tanggal penerimaan tiap bahan 7.12 Where necessary, the date of receipt
yang digunakan untuk kegiatan pengujian of any substance used for testing
(misalnya pereaksi dan baku pembanding) operations (e.g. reagents and
hendaklah tercantum pada wadahnya. reference standards) should be
Instruksi penggunaan dan penyimpanan indicated on the container.
hendaklah diikuti. Dalam hal tertentu perlu Instructions for use and storage
dilakukan uji identifikasi dan/atau pengujian should be followed. In certain cases
lain untuk bahan pereaksi pada waktu it may be necessary to carry out an
diterima atau sebelum digunakan. identification test and/or other testing
of reagent materials upon receipt or
before use.
7.13 Hewan yang digunakan untuk pengujian 7.13 Animals used for testing
komponen, bahan atau produk, components, materials or products,
hendaklah, bila perlu, dikarantina sebelum should, where appropriate, be
digunakan. Hewan tersebut hendaklah quarantined before use. They should
dipelihara dan diawasi sedemikian untuk be maintained and controlled in a
memastikan kesesuaian tujuan manner that assures their suitability
penggunaannya. Hewan tersebut for the intended use. They should be
hendaklah diidentifikasi dan catatan yang identified, and adequate records
memadai hendaklah disimpan dan dijaga should be maintained, showing the
agar dapat menunjukkan riwayat history of their use.
penggunaannya.
d) semua data, seperti berat, pembacaan d) all data, such as weight, burette
buret, volume dan pengenceran yang readings, volumes and dilutions
dibuat; made;
e) perhitungan dalam unit ukuran dan e) calculation in units of
rumus yang digunakan; measurement and the formula of
calculation;
f) pernyataan mengenai batas toleransi; f) statement of permitted
tolerances;
g) pernyataan apakah memenuhi atau g) statement of compliance or non-
tidak memenuhi spesifikasi; compliance with specification;
h) tanggal dan tanda tangan petugas h) date and signature of the person
yang melakukan pengujian dan performing the test and the
petugas yang memeriksa perhitungan; person verifying the calculations;
i) pernyataan diluluskan atau ditolak dan i) statement of approval or
usul pemusnahan, yang rejection and recommendation
ditandatangani serta diberi tanggal for its disposal, signed and dated
oleh petugas yang berwenang; by the authorized person,
j) nama pemasok, jumlah keseluruhan j) the name of supplier, total
dan jumlah wadah bahan yang quantity and the number of
diterima; dan containers of material received;
and
k) jumlah keseluruhan dan jumlah wadah k) total quantity and number of
bahan awal, bahan pengemas, produk containers of starting material,
antara, produk ruahan, produk jadi dari packaging material,
tiap bets yang dianalisis. intermediate, bulk or finished
product of each batch analyzed.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
7.18 Semua dokumentasi Pengawasan Mutu 7.18 Any Quality Control documentation
yang terkait dengan catatan bets relating to a batch record should be
hendaklah disimpan sampai satu tahun retained for one year after the expiry
setelah tanggal daluwarsa bets yang date of the batch.
bersangkutan.
7.19 Untuk beberapa jenis data (misalnya hasil 7.19 For some kinds of data (e.g.
uji analisis, hasil nyata, pemantauan analytical tests results, yields,
lingkungan) hendaklah dibuat sedemikian environmental monitoring) it is
rupa untuk memungkinkan pelaksanaan recommended that records in a
evaluasi tren. manner permitting trend evaluation
be kept.
7.20 Di samping informasi yang merupakan 7.20 In addition to the information which is
bagian dari catatan bets, data asli lain part of the batch record, other original
seperti buku catatan laboratorium dan/atau data such as laboratory notebooks
rekaman hendaklah disimpan dan tersedia. and/or records should be retained
and readily available.
7.22 Personil yang mengambil sampel 7.22 Personnel who take samples should
hendaklah memperoleh pelatihan awal dan receive initial and on-going regular
pelatihan berkelanjutan secara teratur training in the disciplines relevant to
tentang tata cara pengambilan sampel correct sampling. This training should
yang benar. Pelatihan tersebut hendaklah include:
meliputi:
¾ pola pengambilan sampel; ¾ sampling plans;
¾ prosedur tertulis pengambilan ¾ written sampling procedures;
sampel;
¾ teknik dan peralatan untuk ¾ the techniques and equipment
mengambil sampel; for sampling;
¾ risiko pencemaran silang; ¾ the risks of cross-
contamination;
¾ tindakan pencegahan yang harus ¾ the precautions to be taken
diambil terhadap bahan yang tidak with regard to unstable and/or
stabil dan/atau steril; sterile substances;
¾ pentingnya memperhatikan pemerian ¾ the importance of considering
bahan, wadah dan label secara the visual appearance of
visual; dan materials, containers and
labels; and
¾ pentingnya mencatat hal yang tidak ¾ the importance of recording
diharapkan atau tidak biasa. any unexpected or unusual
circumstances.
7.23 Identitas suatu bets bahan awal biasanya 7.23 The identity of a complete batch of
hanya dapat dipastikan apabila sampel starting materials can normally only
diambil dari tiap wadah dan dilakukan uji be ensured if individual samples are
identitas terhadap tiap sampel. taken from all the containers and an
Pengambilan sampel boleh dilakukan dari identity test performed on each
sebagian wadah bila telah dibuat prosedur sample. It is permissible to sample
tervalidasi untuk memastikan bahwa tidak only a proportion of the containers
satu pun wadah bahan awal yang salah where a validated procedure has
label identitasnya. been established to ensure that no
single container of starting material
will be incorrectly identified on its
label.
7.24 Mutu suatu bets bahan awal dapat dinilai 7.24 The quality of a batch of starting
dengan mengambil dan menguji sampel materials may be assessed by taking
yang representatif. Sampel yang diambil and testing a representative sample.
untuk uji identitas dapat digunakan untuk The samples taken for identity testing
tujuan tersebut. Jumlah yang diambil untuk could be used for this purpose. The
menyiapkan sampel representatif number of samples taken for the
hendaklah ditentukan secara statistik dan preparation of a representative
dicantumkan dalam pola pengambilan sample should be determined
sampel. Jumlah sampel yang dapat statistically and specified in a
dicampur menjadi satu sampel komposit sampling plan. The number of
hendaklah ditetapkan dengan pertim- individual samples which may be
7.25 Pola pengambilan sampel bahan 7.25 The sampling plan for packaging
pengemas hendaklah setidaknya materials should take account of at
memperhatikan hal berikut: jumlah yang least the following: the quantity
diterima, mutu yang dipersyaratkan, sifat received, the quality required, the
bahan (misalnya bahan pengemas primer, nature of the material (e.g. primary
dan/atau bahan pengemas cetak), metode packaging materials and/or printed
produksi dan pengetahuan tentang packaging materials), the production
pelaksanaan sistem Pemastian Mutu di methods, and the knowledge of
pabrik pembuat bahan pengemas Quality Assurance system of the
berdasarkan audit. Jumlah sampel yang packaging materials manufacturer
diambil hendaklah ditentukan secara based on audits. The number of
statistik dan disebutkan dalam pola samples taken should be determined
pengambilan sampel. statistically and specified in a
sampling plan.
7.26 Pengambilan sampel hendaklah dilakukan 7.26 Sampling should be carried out so as
sedemikian rupa untuk mencegah to avoid contamination or other
kontaminasi atau efek lain yang adverse affects on quality. The
berpengaruh tidak baik terhadap mutu. containers which have been sampled
Wadah yang diambil sampelnya hendaklah should be marked accordingly such
diberi label yang mencantumkan antara as the contents, the batch number
lain isi wadah, nomor bets, tanggal and the date of sampling. The
pengambilan sampel dan tanda bahwa containers from which samples have
sampel diambil dari wadah tersebut. been drawn should be carefully
Wadah hendaklah ditutup rapat kembali resealed after sampling.
setelah pengambilan sampel.
7.27 Semua alat pengambil sampel dan wadah 7.27 All sampling tools and containers
sampel hendaklah terbuat dari bahan yang should be made of inert materials
inert dan dijaga kebersihannya. and kept scrupulously clean.
7.29 Tiap wadah sampel hendaklah diberi label 7.29 Each sample container should bear
yang menunjukkan: a label indicating :
¾ nama bahan sampel; ¾ name of sampled material;
¾ nomor bets atau lot; ¾ the batch or lot number
reference;
¾ nomor wadah yang diambil ¾ the number of container from
sampelnya; which the sample has been
taken;
¾ tanda tangan petugas yang ¾ the signature of the person who
mengambil sampel; dan takes the sample; and
¾ tanggal pengambilan sampel. ¾ the date of sampling.
7.30 Sebelum dan setelah tiap pemakaian, alat 7.30 Sampling equipment should be
pengambil sampel hendaklah dibersihkan, cleaned, if necessary sterilized,
jika perlu disterilkan, dan disimpan secara before and after each use and stored
terpisah dari alat laboratorium lain. separately from other laboratory
equipment.
7.31 Pada saat pengambilan sampel hendaklah 7.31 Care should be taken during
dilakukan pencegahan agar tidak terjadi sampling to guard against
pencemaran atau campur baur terhadap contamination or mix-up of, or by, the
atau oleh bahan yang diambil sampelnya. material being sampled. All sampling
Semua alat pengambil sampel yang equipment which comes in contact
bersentuhan dengan bahan hendaklah with the material should be clean.
bersih. Perhatian khusus mungkin Some particularly hazardous or
diperlukan untuk penanganan bahan yang potent materials may require special
berbahaya atau berpotensi tinggi. precautions.
7.35 Produk Antara dan Produk Ruahan 7.35 Intermediate and Bulk Products
a) Untuk memastikan keseragaman dan a) To ensure batch uniformity and
keutuhan bets, pengawasan-selama- integrity, in-process control
proses hendaklah dilakukan pengujian should be conducted by testing
sampel yang representatif dari tiap bets representative samples of
produk antara dan produk ruahan untuk intermediate and bulk product of
identitas, kekuatan, kemurnian dan each batch for identity, strength,
mutunya. Persetujuan dari Bagian purity and quality as appropriate.
Pengawasan Mutu mutlak diperlukan Quality control approval of the
setelah tahap produksi kritis selesai product is mandatory after
atau bila produk tersimpan lama completion of critical steps of
sebelum tahap produksi selanjutnya production or after the product
dilaksanakan. has been stored for a long period.
b) Produk antara dan produk ruahan yang b) Rejected intermediate and bulk
ditolak hendaklah diberi penandaan dan products should be identified and
dikendalikan dengan sistem karantina controlled under a quarantine
yang dirancang untuk mencegah system designed to prevent their
penggunaannya dalam proses use in further processing, unless
selanjutnya, kecuali bila produk tersebut such product is judged suitable
dinilai memenuhi syarat untuk for reprocessing later on.
kemudian diolah ulang.
e.g. Pseudomon
b) pemantauan mikrobiologis secara b) periodic microbiological
berkala pada lingkungan produksi; monitoring of the production
environment;
c) pengujian berkala terhadap lingkungan c) periodic testing of the
sekitar area produksi untuk mendeteksi environment around the
produk lain yang dapat mencemari production areas for the
produk yang sedang diproses; dan presence of other drug product
that will contaminate the product
being processed; and
d) pengendalian cemaran udara. d) control of airborne
contaminants.
7.39 Hendaklah ditetapkan batas waktu 7.39 There should be an appropriate time
penyimpanan yang sesuai untuk tiap bahan limit for storage of each starting
awal, produk antara, produk ruahan dan material, intermediate, bulk and
produk jadi. Setelah batas waktu ini bahan finished product. After this period the
atau produk tersebut harus diuji ulang oleh material or product should be
bagian Pengawasan Mutu terhadap retested by the quality control unit for
identitas, kekuatan, kemurnian dan mutu. identity, strength, purity and quality.
Berdasarkan hasil uji ulang tersebut bahan Based on the retest result the
atau produk itu dapat diluluskan kembali material is either re-approved for use
untuk digunakan atau ditolak. or rejected.
7.40 Bila suatu bahan disimpan pada kondisi 7.40 If a material is subjected to unusual
yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan, storage condition, it should be
bahan tersebut hendaklah diuji ulang dan retested and approved for use by the
dinyatakan lulus oleh bagian Pengawasan quality control unit prior to
Mutu sebelum digunakan dalam proses. processing.
7.41 Pengujian tambahan terhadap produk jadi 7.41 Additional testing of any finished
hasil pengolahan ulang hendaklah dilakukan product which has been reprocessed
sesuai ketentuan. should be performed as required.
7.42 Uji stabilitas lanjut hendaklah dilakukan 7.42 Follow-up stability study of the
terhadap produk hasil pengolahan ulang reprocessed product should be
sesuai keperluan. conducted as necessary.
7.43 Bagian Pengawasan Mutu hendaklah 7.43 The quality control unit should
berperan serta dalam pengembangan participate in the development of
Prosedur Pengolahan Induk dan Prosedur Master Processing Procedures and
Pengemasan Induk untuk tiap ukuran bets Master Packaging Procedures for
suatu obat untuk menjamin keseragaman each batch size of a drug product to
dari bets ke bets yang dibuat. assure uniformity from batch to
batch manufactured.
7.44 Bagian Pengawasan Mutu hendaklah 7.44 The quality control unit should
berperan serta dalam pengembangan participate in development of
prosedur pembersihan dan sanitasi production equipment cleaning and
peralatan produksi. sanitation procedures.
7.45 Hendaklah dirancang program uji stabilitas 7.45 A stability testing program should be
untuk menilai karakteristik stabilitas obat designed to assess the stability
dan untuk menentukan kondisi penyim- characteristics of pharmaceutical
panan yang sesuai dan tanggal daluwarsa. products and to determine storage
conditions and expiration date.
7.46 Program tertulis hendaklah dipatuhi dan 7.46 The written program should be
mencakup: followed and include:
a. Jumlah sampel dan interval pengujian a) sample size, test intervals
berdasarkan kriteria statistis untuk tiap based on statistical criteria for
atribut yang diperiksa untuk memastikan each attribute examined to
estimasi stabilitas; assure estimate of stability;
b) kondisi penyimpanan; b) storage conditions;
c) metode pengujian yang dapat c) reliable, meaningful and specific
diandalkan, bermakna dan spesifik; test method;
d) pengujian produk dalam bentuk d) testing of the product in the
kemasan yang sama dengan yang same packaging form as that in
diedarkan; dan which the product is marketed;
and
e) pengujian produk untuk rekonstitusi, e) testing of the product for
dilakukan sebelum dan sesudah reconstitution before and after it
rekonstitusi. has been reconstituted.
7.47 Studi stabilitas hendaklah dilakukan dalam 7.47 A stability study should be performed
hal berikut: under the following situations :
a) produk baru (biasanya dilakukan pada a) new products (usually performed
bets pilot); on pilot batches);
b) kemasan baru yaitu yang berbeda dari b) new packages i.e. those differing
standar yang telah ditetapkan; from the prescribed standard;
c) perubahan formula, metode pengolahan c) change in formula, processing
atau sumber/pembuat bahan awal dan method or source / manufacturer of
bahan pengemas primer; starting materials and primary
packaging materials;
PRINSIP PRINCIPLE
Tujuan inspeksi diri adalah untuk The purpose of self inspection is to evaluate
mengevaluasi apakah semua aspek produksi the manufacturer’s compliance with Good
dan pengawasan mutu industri farmasi Manufacturing Practices on all aspects of
memenuhi ketentuan Cara Pembuatan Obat production and quality control. The self
yang Baik (CPOB). Program inspeksi diri inspection program should be designed to
hendaklah dirancang untuk mendeteksi detect any short-coming towards the
kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan implementation of Good Manufacturing
untuk menetapkan tindakan perbaikan yang Practices and to recommend the necessary
diperlukan. Inspeksi diri hendaklah dilakukan corrective actions. Self inspection should be
secara independen dan rinci oleh petugas conducted in an independent and detailed
yang kompeten dari perusahaan. Ada way by designated competent person(s)
manfaatnya bila juga menggunakan auditor from the company. Independent audits by
luar yang independen. Inspeksi diri hendaklah external experts may also be useful. Self
dilakukan secara rutin dan, di samping itu, inspection should be performed routinely,
pada situasi khusus, misalnya dalam hal and may be, in addition, performed on
terjadi penarikan kembali obat jadi atau terjadi special occasion, e.g. in the case of product
penolakan yang berulang. Semua saran untuk recalls or repeated rejections. All
tindakan perbaikan supaya dilaksanakan. recommendations for corrective action
Prosedur dan catatan inspeksi diri hendaklah should be implemented. The procedure and
didokumentasikan dan dibuat program tindak record for self inspection should be
lanjut yang efektif. documented, and there should be an
effective follow-up programme.
8.1 Hendaklah dibuat daftar periksa inspeksi 8.1 A check list for self inspection should be
diri yang menyajikan standar persyaratan established to provide a minimum and
minimal dan seragam. Daftar ini uniform standard of requirements. These
hendaklah berisi pertanyaan mengenai may include questionnaires on Good
ketentuan CPOB yang mencakup antara Manufacturing Practices requirements
lain: covering at least the following items:
¾ Personalia; ¾ Personnel;
¾ Bangunan termasuk fasilitas untuk ¾ Premises including personnel
personil; facilities;
¾ Perawatan bangunan dan peralatan; ¾ Maintenance of buildings and
equipment;
¾ Penyimpanan bahan awal, bahan ¾ Storage of starting materials,
pengemas dan obat jadi; packaging materials and finished
products;
¾ Peralatan; ¾ Equipment;
8.2 Manajemen hendaklah membentuk tim 8.2 Management should appoint a team of
inspeksi diri yang paling sedikit terdiri dari self inspection consisting of at least three
3 (tiga) anggota yang berpengalaman members who are experts in their own
dalam bidangnya masing-masing dan fields and familiar with Good
memahami CPOB. Anggota tim dapat Manufacturing Practices. The members of
dibentuk dari dalam atau dari luar the team may be appointed from inside or
perusahaan. Tiap anggota hendaklah outside the company. Each member
independen dalam melakukan inspeksi should be independent in performing the
dan evaluasi. inspection and evaluation.
8.3 Inspeksi diri dapat dilakukan per bagian 8.3 Self Inspection may be conducted by
sesuai dengan kebutuhan perusahaan; part of unit depending on the company
namun inspeksi diri yang menyeluruh requirements; however, a complete self
hendaklah dilakukan minimal 1 (satu) kali inspection should be conducted at least
dalam setahun. Frekuensi inspeksi diri once a year. The frequency should be
hendaklah tertulis dalam prosedur tetap stated in the procedure for self
inspeksi diri. inspection.
8.4 Laporan hendaklah dibuat setelah 8.4 A report should be made at the
inspeksi diri selesai dilaksanakan. completion of self inspection. The report
Laporan hendaklah mencakup: should include:
¾ hasil inspeksi diri; ¾ self inspection results;
¾ evaluasi serta kesimpulan; dan ¾ evaluation and conclusion; and
¾ saran tindakan perbaikan. ¾ recommended corrective actions.
8.6 Penyelenggaraan audit mutu berguna 8.6 It may be useful to supplement self
sebagai pelengkap inspeksi diri. Audit inspections with a quality audit. A
mutu meliputi pemeriksaan dan quality audit consists of an examination
penilaian semua atau sebagian dari and assessment of all or part of a
sistem manajemen mutu dengan tujuan quality management system with
spesifik untuk meningkatkan mutu. specific purpose of improving it. A
Audit mutu umumnya dilaksanakan quality audit is usually conducted by
oleh spesialis dari luar atau outside or independent specialist or a
independen atau tim yang dibentuk team designated by the management
khusus untuk hal ini oleh manajemen for this purpose. Such audits may also
perusahaan. Audit mutu juga dapat be extended to suppliers and
diperluas terhadap pemasok dan contractors. (see Chapter 11 Contract
penerima kontrak. (lihat Bab 11 Manufacture and Analysis).
Pembuatan dan Analisis Berdasarkan
Kontrak).
8.7 Kepala Bagian Manajemen Mutu 8.7 The head of Quality Management
(Pemastian Mutu) hendaklah (Quality Assurance) should have
bertanggung jawab bersama bagian responsibility together with other
lain yang terkait untuk memberi relevant departments for approving
persetujuan pemasok yang dapat suppliers who can reliably supply
diandalkan memasok bahan awal dan starting and packaging materials that
bahan pengemas dan memenuhi meet established specifications.
spesifikasi yang telah ditentukan.
8.8 Hendaklah dibuat daftar pemasok yang 8.8 A list of approved suppliers of starting
disetujui untuk bahan awal dan bahan and packaging materials should be
pengemas. Daftar pemasok hendaklah established and reviewed.
ditinjau ulang secara berkala.
8.9 Hendaklah dilakukan evaluasi sebelum 8.9 Before suppliers are approved and
pemasok disetujui dan dimasukkan ke included in the approved suppliers list
dalam daftar pemasok atau spesifikasi. or specifications, they should be
Evaluasi hendaklah mempertimbang- evaluated. The evaluation should take
kan riwayat pemasok dan sifat bahan into account a supplier’s history and the
yang dipasok. nature of the materials to be supplied.
Semua keluhan dan informasi lain yang All complaints and other information
berkaitan dengan kemungkinan terjadi concerning potentially defective products
kerusakan obat hendaklah dikaji dengan teliti must be carefully reviewed according to
sesuai dengan prosedur tertulis. written procedures. In order to provide for all
Untuk menangani semua kasus yang contingencies, a system should be designed
mendesak, hendaklah disusun suatu sistem, to recall, if necessary, promptly and
bila perlu mencakup penarikan kembali effectively products known or suspected to
produk yang diketahui atau diduga cacat dari be defective from the market.
peredaran secara cepat dan efektif. A product recall is a process of withdrawing
Penarikan kembali produk adalah suatu one or more batches or all of a certain
proses penarikan kembali dari satu atau product from market distribution. A product
beberapa bets atau seluruh bets produk recall is instituted following discovery of a
tertentu dari peredaran. quality defect or if there is a report of serious
Penarikan kembali produk dilakukan apabila adverse reaction of a pharmaceutical
ditemukan produk yang cacat mutu atau bila product which may cause health risk.
ada laporan mengenai reaksi yang merugikan Total withdrawl of a pharmaceutical product
yang serius serta berisiko terhadap from market distribution may result in a
kesehatan. suspension or discontinuation of
Penarikan kembali produk dari peredaran manufacturing of the product.
dapat mengakibatkan penundaan atau A returned pharmaceutical product is a
penghentian pembuatan obat tersebut. finished product which is already in
Produk kembalian adalah obat jadi yang telah distribution and returned to the manufacturer
beredar, yang kemudian dikembalikan ke due to complaint of damage, expiration or
industri farmasi karena keluhan mengenai other reasons such as the condition of the
kerusakan, daluwarsa, atau alasan lain container or package which may cast doubt
misalnya kondisi wadah atau kemasan yang on the product identity, quality, quantity and
dapat menimbulkan keraguan akan identitas, safety.
mutu, jumlah dan keamanan obat yang
bersangkutan.
KELUHAN COMPLAINTS
9.2 Laporan dan keluhan mengenai produk 9.2 A product complaint and report may be:
dapat disebabkan oleh:
a) keluhan mengenai mutu yang berupa a) a complaint about quality whether
kerusakan fisik, kimiawi atau physical, chemical or biological
biologis dari produk atau defect of the product or its
kemasannya; packaging;
b) keluhan atau laporan karena reaksi b) a complaint or report of adverse
yang merugikan seperti alergi, reaction like allergy, toxicity, fatal or
toksisitas, reaksi fatal atau reaksi near fatal reaction and other medical
hampir fatal dan reaksi medis lain; reaction; and
dan
c) keluhan atau laporan mengenai efek c) a complaint or report of the product
terapetik produk seperti produk tidak the product therapeutic activity such
berkhasiat atau respon klinis yang as the product lack of efficacy or poor
rendah. clinical response.
9.3 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 9.3 There should be written procedures
yang merinci penyelidikan, evaluasi, describing investigation, evaluation,
tindak lanjut yang sesuai, termasuk appropriate follow-up action, including
pertimbangan untuk penarikan kembali the need to consider a recall, in the case
produk, dalam menanggapi keluhan of a complaint concerning a possible
terhadap obat yang diduga cacat. Tiap product defect.
laporan dan keluhan hendaklah Each complaint and report should be
diselidiki dan dievaluasi secara thoroughly investigated and evaluated
menyeluruh dan mendalam mencakup: including:
a) pengkajian seluruh informasi a) review of all information on the
mengenai laporan atau keluhan; complaint or report;
b) inspeksi atau pengujian sampel b) inspection or test on the complaint
obat yang dikeluhkan dan diterima sample received and if necessary on
serta, bila perlu, pengujian sampel the retained sample of the same
pertinggal dari bets yang sama; dan batch; and
c) pengkajian semua data dan c) review of all data and documentation
dokumentasi termasuk catatan including the batch record,
bets, catatan distribusi dan laporan distribution record and test report of
pengujian dari produk yang the product complaint or report.
dikeluhkan atau dilaporkan.
9.4 Penanganan keluhan dan laporan suatu 9.4 The handling of product complaints and
produk termasuk hasil evaluasi dari reports including result of their
penyelidikan serta tindak lanjut yang evaluation of investigation and the
dilakukan hendaklah dicatat dan follow-up actions taken should be
dilaporkan kepada manajemen atau recorded and reported to the relevant
bagian yang terkait. management or department.
9.5 Perhatian khusus hendaklah diberikan 9.5 Special attention should be given to
untuk menetapkan apakah keluhan establishing whether a complaint was
disebabkan oleh pemalsuan. caused because of counterfeiting
9.6 Tiap keluhan yang menyangkut 9.6 Any complaint concerning a product
kerusakan produk hendaklah dicatat defect should be recorded with all the
yang mencakup rincian mengenai asal- original details and thoroughly
usul keluhan dan diselidiki secara investigated. The head of Quality
menyeluruh dan mendalam. Kepala Control should normally be involved in
bagian Pengawasan Mutu hendaklah the study of such problems.
dilibatkan dalam pengkajian masalah
tersebut.
9.7 Jika produk pada suatu bets ditemukan 9.7 If a product defect is discovered or
atau diduga cacat, maka hendaklah suspected in a batch, consideration
dipertimbangkan untuk memeriksa bets should be given to checking other
lain untuk memastikan apakah bets lain batches in order to determine whether
juga terpengaruh. Khusus bets yang they are also affected. In particular,
mengandung hasil pengolahan ulang other batches which may contain
dari bets yang cacat hendaklah reworks of the defective batch should be
diselidiki. investigated.
9.8 Setelah melakukan penyelidikan dan 9.8 A follow up action should be taken after
evaluasi terhadap laporan dan keluhan investigation and evaluating of the
mengenai suatu produk hendaklah product complaint and report. The action
dilakukan tindak lanjut. Tindak lanjut ini may include:
mencakup:
¾ tindakan perbaikan bila diperlukan; ¾ corrective action where applicable;
¾ penarikan kembali satu bets atau ¾ recall of the batch or all the finished
seluruh produk akhir yang bersang- products; and
kutan; dan
¾ tindakan lain yang tepat. ¾ other appropriate action.
9.9 Catatan keluhan hendaklah dikaji secara 9.9 Complaints record should be reviewed
berkala untuk mengidentifikasi hal yang regularly for any indication of specific or
spesifik atau masalah yang berulang recurring problems requiring attention
terjadi, yang memerlukan perhatian dan and possibly the recall of marketed
kemungkinan penarikan kembali produk products.
dari peredaran.
9.10 Otoritas Pengawasan Obat hendaklah 9.10 The Drug Regulatory Authority (DRA)
diberitahukan apabila industri farmasi should be informed if a manufacturer is
mempertimbangkan tindakan yang considering action following possibly
terkait dengan kemungkinan kesalahan faulty manufacture, product
pembuatan, kerusakan produk, deterioration, counterfeiting or any other
pemalsuan atau segala hal lain yang serious quality problems with a product.
serius mengenai mutu produk.
9.12 Hendaklah tersedia prosedur tertulis, 9.12 There should be established written
yang diperiksa secara berkala dan procedures, regularly checked and
dimutakhirkan jika perlu, untuk meng- updated when necessary, in order to
atur segala tindakan penarikan kembali. organise any recall activity.
9.13 Operasi penarikan kembali hendaklah 9.13 Recall operations should be capable of
mampu untuk dilakukan segera dan being initiated promptly and at any time.
tiap saat.
9.14 Keputusan penarikan kembali produk: 9.14 Decision for recall a product:
a) dapat diprakarsai oleh industri a) may be initiated by the manufacturing
farmasi atau atas perintah Otoritas or under instruction of the
Pengawasan Obat; government authority;
b) secara intern hendaklah datang dari b) should come internally from the head
kepala bagian Manajemen Mutu of Quality Management (Quality
(Pemastian Mutu) dan manajemen Assurance) and the company
perusahaan; management;
c) dapat melibatkan satu bets atau c) may involve one or more batches or
lebih atau seluruh bets produk akhir; all of the finished product; and
dan d) may result in suspension or
d) dapat mengakibatkan penundaan discontinuation of manufacturing of
atau penghentian pembuatan the product.
produk.
9.16 Catatan dan laporan termasuk hasil 9.16 The record and report of product recall
tindakan embargo dan penarikan including the result of product recall and
kembali produk hendaklah embargo action should be properly
didokumentasikan dengan baik. documented.
9.17 Otoritas Pengawasan Obat dari negara 9.17 All Drug Regulatory Authority (DRA) of
ke mana produk didistribusikan all countries to which products may
hendaklah diinformasikan segera have been distributed should be
apabila akan dilakukan penarikan informed promptly if products are
kembali karena cacat atau dugaan intended to be recalled because they
cacat. are, or are suspected of, being
defective.
9.18 Catatan distribusi hendaklah tersedia 9.18 The distribution records should be
untuk digunakan oleh personil yang readily available to the person(s)
bertanggung jawab terhadap penarikan responsible for recalls, and should
kembali. Catatan distribusi hendaklah contain sufficient information on
berisi informasi yang lengkap mengenai wholesalers and directly supplied
distributor dan pelanggan yang dipasok customers (with addresses, phone
secara langsung (dengan alamat, and/or fax numbers inside and outside
nomor telepon, dan/atau nomor fax working hours, batches and amounts
pada saat jam kerja dan di luar jam delivered), including those for exported
kerja, nomor bets dan jumlah yang products and medical samples.
dikirim), termasuk distributor di luar
negeri untuk produk yang diekspor dan
sampel medis.
9.19 Produk yang ditarik kembali hendaklah 9.19 Recalled products should be identified
diberi identifikasi dan disimpan terpisah and stored separately in a secure area
di area yang aman sementara while awaiting a decision on their fate.
menunggu keputusan terhadap produk
tersebut.
9.20 Perkembangan dari proses penarikan 9.20 The progress of the recall process
kembali hendaklah dicatat dan dibuat should be recorded and a final report
laporan akhir, termasuk hasil issued, including reconciliation between
rekonsiliasi antara jumlah produk yang the delivered and recovered quantities
dikirim dan yang ditemukan kembali. of the products.
9.21 Efektivitas dari penyelenggaraan pena- 9.21 The effectiveness of the arrangements
rikan kembali hendaklah dievaluasi dari for recalls should be evaluated from
waktu ke waktu. time to time.
9.22 Industri farmasi hendaklah menyiapkan 9.22 The manufacturer should establish a
prosedur untuk penahanan, procedure for holding, investigating and
penyelidikan dan pengujian produk analysing the returned product and
kembalian serta pengambilan deciding whether the product may be
keputusan apakah produk kembalian reprocessed or should be destroyed
dapat diproses ulang atau harus after critical evaluation is made. Based
dimusnahkan setelah dilakukan evaluasi on the evaluation, the returned products
secara kritis. Berdasarkan hasil are categorized as follows:
evaluasi, produk kembalian dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a) produk kembalian yang masih a) returned products which still meet
memenuhi spesifikasi dan karena itu their specifications and therefore may
dapat dikembalikan ke dalam be returned to inventory;
persediaan;
b) produk kembalian yang dapat b) returned products which may be
diproses ulang; dan reprocessed; and
c) produk kembalian yang tidak c) returned products which do not meet
memenuhi spesifikasi dan tidak their specifications and cannot be
dapat diproses ulang. reprocessed.
9.24 Produk kembalian yang tidak dapat 9.24 Returned products which cannot be
diolah ulang hendaklah dimusnahkan. reprocessed should be destroyed. A
Prosedur pemusnahan bahan atau procedure for destruction of rejected
pemusnahan produk yang ditolak materials or product should be available.
hendaklah disiapkan. Prosedur ini The procedure should include
hendaklah mencakup tindakan precautionary measures to prevent
pencegahan terhadap pencemaran pollution of the environment and misuse
lingkungan dan penyalahgunaan bahan of the material or product by
atau produk oleh orang yang tidak unauthorized persons.
mempunyai wewenang.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
9.25 Penanganan produk kembalian dan 9.25 The handling or returned product and
tindak lanjutnya hendaklah didokumen- the follow-up actions should be
tasikan dan dilaporkan. Bila produk documented and reported. If the product
harus dimusnahkan, dokumentasi is to be destroyed, the documentation
hendaklah mencakup berita acara should include a certificate of
pemusnahan yang diberi tanggal dan destruction which is dated and signed
ditandatangani oleh personil yang by the persons performing and
melaksanakan dan personil yang witnessing the destruction.
menyaksikan pemusnahan.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
PRINSIP PRINCIPLE
UMUM GENERAL
10.1 Spesifikasi menguraikan secara rinci 10.1 Specifications describe in detail the
persyaratan yang harus dipenuhi produk requirements with which the products
atau bahan yang digunakan atau or materials used or obtained during
diperoleh selama pembuatan. Dokumen manufacture have to conform. They
ini merupakan dasar untuk mengeva- serve as a basis for quality evaluation.
luasi mutu. Master Production Documents, Master
Dokumen Produksi Induk, Prosedur Processing Procedure and Master
Pengolahan Induk dan Prosedur Packaging Procedure (Manufacturing
Pengemasan Induk (Formula Pem- Formulae, Processing and Packaging
buatan, Instruksi Pengolahan dan Instruction) state all starting materials
Instruksi Pengemasan) menyatakan and packaging materials used and lay
seluruh bahan awal dan bahan down all processing and packaging
pengemas yang digunakan serta operations.
menguraikan semua operasi pengo- Procedures give directions for
lahan dan pengemasan. performing certain operations e.g.
Prosedur berisi cara untuk melaksana- cleaning, clothing, environmental
kan operasi tertentu, misalnya control, sampling, testing, and
pembersihan, berpakaian, pengendalian equipment operations.
lingkungan, pengambilan sampel, peng-
ujian, dan pengoperasian peralatan.
Catatan menyajikan riwayat tiap bets Records provide a history of each
produk, termasuk distribusinya dan batch of product, including its
semua keadaan yang relevan yang distribution, and also of all other
berpengaruh pada mutu produk akhir. relevant circumstances pertinent for
the quality of the final product.
10.4 Isi dokumen hendaklah tidak berarti 10.4 Documents should have unambiguous
ganda; judul, sifat dan tujuannya contents; title, nature and purpose
hendaklah dinyatakan dengan jelas. should be clearly stated. They should
Penampilan dokumen hendaklah dibuat be laid out in an orderly fashion and be
rapi dan mudah dicek. Dokumen hasil easy to check. Reproduced documents
reproduksi hendaklah jelas dan terbaca. should be clear and legible. The
Reproduksi dokumen kerja dari reproduction of working documents
dokumen induk tidak boleh from master documents must not allow
menimbulkan kekeliruan yang any error to be introduced through the
disebabkan proses reproduksi. reproduction process.
10.5 Dokumen hendaklah dikaji ulang secara 10.5 Documents should be regularly
berkala dan dijaga agar selalu up-to- reviewed and kept up-to-date. When a
date. Bila suatu dokumen direvisi, document has been revised, systems
hendaklah dijalankan suatu sistem should be operated to prevent
untuk menghindarkan penggunaan inadvertent use of superseded
dokumen yang sudah tidak berlaku documents.
secara tidak sengaja.
10.6 Dokumen hendaklah tidak ditulis- 10.6 Document should not be hand-written;
tangan; namun, bila dokumen although, where documents require the
memerlukan pencatatan data, maka entry data; these entries may be made
pencatatan ini hendaklah ditulis-tangan clear, legible, indelible handwriting.
dengan jelas, terbaca, dan tidak dapat Sufficient space should be provided for
dihapus. Hendaklah disediakan ruang such entries.
yang cukup untuk mencatat data.
10.7 Semua perubahan yang dilakukan 10.7 Any alteration made to the entry on a
terhadap pencatatan pada dokumen document should be signed and dated;
hendaklah ditandatangani dan diberi the alteration should permit the reading
tanggal; perubahan hendaklah of the original information. Where
memungkinkan pembacaan informasi appropriate, the reason for the
semula. Di mana perlu, alasan alteration should be recorded.
perubahan hendaklah dicatat. The records should be made or
Pencatatan hendaklah dibuat atau completed at the time each action is
dilengkapi pada tiap langkah yang taken and in such a way that all
dilakukan dan sedemikian rupa significant activities concerning the
sehingga semua aktivitas yang manufacture of pharmaceutical
signifikan mengenai pembuatan obat products are traceable. They should be
dapat ditelusuri. Catatan pembuatan retained for at least one year after the
10.8 Data dapat dicatat dengan menggu- 10.8 Data may be recorded by electronic
nakan sistem pengolahan data data processing systems, photographic
elektronis, cara fotografis atau cara lain or other reliable means, but detailed
yang dapat diandalkan, namun prosedur procedures relating to the system in
rinci berkaitan dengan sistem yang use ought to be available, and the
digunakan hendaklah tersedia, dan accuracy of the records should be
akurasi catatan hendaklah dicek. checked. If documentation is handled
Apabila dokumentasi dikelola dengan by electronic data processing methods,
menggunakan metode pengolahan data only authorized persons should be able
elektronis, hanya personil yang diberi to enter or modify data in the computer
wewenang boleh mengentri atau and there should be a record of
memodifikasi data dalam komputer dan changes and deletions; access should
hendaklah perubahan dan penghapus- be restricted by password or other
annya dicatat; akses hendaklah dibatasi means and the result of entry of critical
dengan menggunakan kata sandi data should be independently checked.
(password) atau dengan cara lain, dan Batch records electronically stored
hasil entri dari data kritis hendaklah should be protected by back-up
dicek secara independen. Catatan bets transfer on magnetic tape, microfilm,
yang disimpan secara elektronis paper or other means. It is particularly
hendaklah dilindungi dengan transfer important that the data ready available
pendukung (back-up transfer) throughout the period of retention.
menggunakan pita magnet, mikrofilm,
kertas atau cara lain. Adalah sangat
penting bahwa data selalu tersedia
selama kurun waktu penyimpanan.
Spesifikasi Specifications
10.10 Spesifikasi bahan awal hendaklah 10.10The specifications for starting materials
mencakup, di mana diperlukan: should include, if applicable:
10.11 Spesifikasi bahan pengemas hendak- 10.11 The specifications for packaging
lah mencakup, di mana diperlukan: materials should include, if
applicable:
a) deskripsi bahan, termasuk a) a description of the material,
including
¾ nama yang ditentukan dan kode ¾ the designated name and the
referen (kode produk) internal; internal code reference;
¾ rujukan monografi farmakope, bila ¾ the reference, if any, to a
ada; pharmacopoeial monograph;
¾ pemasok yang disetujui dan, bila ¾ the approved suppliers and, if
mungkin, produsen bahan; possible, the original producer
of the material;
¾ standar mikrobiologis, bila ada; ¾ microbiological standards, if
any; and
¾ spesimen bahan pengemas cetak, ¾ a specimen of printed
termasuk warna; materials, including colour;
b) petunjuk pengambilan sampel dan b) directions for sampling and testing
pengujian atau prosedur rujukan; or reference to procedures;
c) persyaratan kualitatif dan kuantitatif c) qualitative and quantitative
dengan batas penerimaan; requirements with acceptance
limits;
d) kondisi penyimpanan dan tindakan d) storage conditions and
pengamanan; dan precautions; and
e) batas waktu penyimpanan sebelum e) the maximum period of storage
dilakukan pengujian kembali. before re-examination.
Spesifikasi Produk Antara dan Produk Specifications for Intermediate and Bulk
Ruahan Products
10.12 Spesifikasi produk antara dan produk 10.12 Specification for intermediate and bulk
ruahan hendaklah tersedia, apabila products should be available if these
produk tersebut dibeli atau dikirim, atau are purchased or dispatched, or if data
apabila data dari produk antara obtained from intermediate products
digunakan untuk mengevaluasi produk are used for the evaluation of the
jadi. Spesifikasi hendaklah mirip dengan finished product. The specifications
spesifikasi bahan awal atau produk jadi, should be similar to specifications for
10.13 Spesifikasi produk jadi hendaklah 10.13 Specifications for finished products
mencakup: should include :
a) nama produk yang ditentukan dan a) the designated name of the
kode referen (kode produk); product and the code reference;
b) formula/komposisi atau rujukan; b) the formula or reference to;
c) deskripsi bentuk sediaan dan uraian c) a description of the pharmaceutical
mengenai kemasan, termasuk form and packaging details,
ukuran kemasan; including pack size;
d) petunjuk pengambilan sampel dan d) directions for sampling and testing
pengujian atau prosedur rujukan; or reference to procedures;
e) persyaratan kualitatif dan kuantitatif e) qualitative and quantitative
dengan batas penerimaan; requirements with acceptance
limits;
f) kondisi penyimpanan dan tindakan f) storage conditions and any special
pengamanan khusus, bila diperlukan; handling precautions, where
dan applicable; and
g) masa edar/simpan. g) the shelf-life.
10.14 Dokumen yang esensial dalam produksi 10.14 The documents in production
adalah: essentially are :
a) Dokumen Produksi Induk yang berisi a) Master Production Document
formula produksi dari suatu produk which contain the production
dalam bentuk sediaan dan kekuatan formula of a product in its dosage
tertentu, tidak tergantung dari ukuran form and strength irrespective of
bets; the batch size;
b) Prosedur Produksi Induk, terdiri dari b) Master Production Procedure
Prosedur Pengolahan Induk dan consisting of Master Processing
Prosedur Pengemasan Induk, yang Procedure and Master Packaging
masing-masing berisi prosedur Procedure which contain a
pengolahan dan prosedur detailed procedure for processing
pengemasan yang rinci untuk suatu and packaging respectively of a
produk dengan bentuk sediaan, product in its dosage form,
kekuatan dan ukuran bets spesifik. strength and specific batch size.
Prosedur Produksi Induk The Master Production Procedure
dipersyaratkan divalidasi sebelum requires validation before it is
mendapat pengesahan untuk authorized for use; and
digunakan; dan
c) Catatan Produksi Bets, terdiri dari c) Batch Production Records
Catatan Pengolahan Bets dan consisting of Batch Processing
Catatan Pengemasan Bets, yang Record and Batch Packaging
merupakan reproduksi dari masing- Record which are reproductions
masing Prosedur Pengolahan Induk of their respective Master
dan Prosedur Pengemasan Induk, Production Procedure and contain
dan berisi semua data dan informasi all data and information related to
yang berkaitan dengan pelaksanaan the production of a batch of
produksi dari suatu bets produk. product. The Batch Production
10.15 Dokumen Produksi Induk yang disahkan 10.15 A formally authorized Master
secara formal hendaklah mencakup Production Document should include
nama, bentuk sediaan, kekuatan dan the product name, dosage form,
deskripsi produk, nama penyusun dan strength and description, the writer's
bagiannya, nama pemeriksa serta daftar name and department, name of
distribusi dokumen dan berisi hal verifier and list of document
sebagai berikut: distribution and contain the following
data:
a) informasi bersifat umum yang a) general information describing the
menguraikan jenis bahan pengemas type of primary packaging
primer yang harus digunakan atau material to be used or its
aternatifnya, pernyataan mengenai alternative, statement of the
stabilitas produk, tindakan peng- product stability, safety
amanan selama penyimpanan dan precautions during storage and
tindakan pengamanan lain yang other precautions to be taken
harus dilakukan selama pengolahan during processing and packaging
dan pengemasan produk; of the product;
b) komposisi atau formula produk untuk b) product composition or formula
tiap satuan dosis dan untuk satu for one dosage unit as well as for
sampel ukuran bets; a sample of batch size;
c) daftar lengkap bahan awal, baik yang c) a complete list of starting
tidak akan berubah maupun yang materials whether they remain
akan mengalami perubahan selama unchanged or become altered
proses; during processing;
d) spesifikasi bahan awal; d) specification of starting materials;
e) daftar lengkap bahan pengemas; e) a complete list of packaging
materials;
f) spesifikasi bahan pengemas primer; f) specification of primary packaging
materials;
g) prosedur pengolahan dan g) processing and packaging
pengemasan; procedures;
h) daftar peralatan yang dapat h) list of equipment which may be
digunakan untuk pengolahan dan used for processing and
pengemasan; packaging;
i) pengawasan-selama-proses i) in-process control during
pengolahan dan pengemasan; dan processing and packaging; and
j) masa edar/simpan. j) product shelf-life.
a) nama produk dengan kode referen a) the name of the product, with a
produk yang merujuk pada product reference code relating to
spesifikasinya; the specification;
b) deskripsi bentuk sediaan, kekuatan b) a description of the
produk dan ukuran bets; pharmaceutical form, strength of
the product and batch size;
c) daftar dari semua bahan awal yang c) a list of all starting materials to be
harus digunakan, dengan used, with the amount of each,
menyebutkan masing-masing described using the designate
jumlahnya, dinyatakan dengan name and a reference which is
menggunakan nama dan referen unique to that material; mention
(kode produk) yang khusus bagi should be made of any substance
bahan itu; hendaklah dicantumkan that may disappear in the course
apabila ada bahan yang hilang of processing;
selama proses;
d) pernyataan mengenai hasil akhir d) a statement of the expected final
yang diharapkan dengan batas yield with the acceptable limits,
penerimaan, dan bila perlu, tiap hasil and of the relevant intermediate
antara yang relevan; yield, where applicable;
e) pernyataan mengenai lokasi e) a statement of the processing
pengolahan dan peralatan utama location and the principal
yang harus digunakan; equipment to be used;
f) metode atau rujukan metode yang f) the methods, or reference to the
harus digunakan untuk mempersiap- methods, to be used for preparing
kan peralatan kritis (misalnya the critical equipment (e.g.
pembersihan, perakitan, kalibrasi, cleaning, assembling, calibrating,
sterilisasi); sterilizing);
g) instruksi rinci tahap proses (misalnya g) detailed stepwise processing
pemeriksaan bahan, perlakuan awal, instructions (e.g. checks on
urutan penambahan bahan, waktu materials, pre-treatments,
pencampuran, suhu); sequence for adding materials,
mixing times, temperatures);
h) instruksi untuk semua pengawasan- h) the instructions for any in-process
selama-proses dengan batas pene- controls with their limits;
rimaannya;
i) bila perlu, syarat penyimpanan i) where necessary, the requirement
produk ruahan; termasuk wadah, for bulk storage of the products;
pelabelan dan kondisi penyimpanan including the container, labelling
khusus, di mana perlu; dan and special storage conditions
where applicable; and
j) semua tindakan khusus yang harus j) any special precautions to be
diperhatikan. observed.
10.17 Prosedur Pengemasan Induk yang 10.17 There should be formally authorized
disahkan secara formal hendaklah Master Packaging Procedures for each
tersedia untuk tiap produk dan ukuran product for each batch size as well as
bets serta ukuran dan jenis kemasan. pack size and type. This should
Dokumen ini umumnya mencakup, atau normally include, or have a reference to,
merujuk, pada hal berikut: the following:
a) nama produk; a) name of the product;
b) deskripsi bentuk sediaan dan b) description of its pharmaceutical
10.18 Catatan Pengolahan Bets hendaklah 10.18 A Batch Processing Record should be
tersedia untuk tiap bets yang diolah. kept for each batch processed. It
Dokumen ini hendaklah dibuat should be based on the relevant parts
berdasarkan bagian relevan dari of the currently approved Master
Prosedur Pengolahan Induk yang Processing Procedure. The method of
berlaku. Metode pembuatan catatan preparation of such records should be
ini hendaklah didesain untuk designed to avoid transcription errors.
menghindarkan kesalahan transkripsi. The record should carry the number of
Catatan hendaklah mencantumkan the batch being manufactured.
nomor bets yang sedang dibuat. Before any processing begins, there
Sebelum suatu proses dimulai, should be recorded checks that the
hendaklah dilakukan pemeriksaan equipment and work station are clear
yang dicatat, bahwa peralatan dan of previous products, documents or
tempat kerja telah bebas dari produk materials not required for the planned
dan dokumen sebelumnya atau bahan processing, and that equipment is
yang tidak diperlukan untuk clean and suitable for use.
pengolahan yang direncanakan, serta During processing, the following
10.19 Catatan Pengemasan Bets hendaklah 10.19 A Batch Packaging Record should be
tersedia untuk tiap bets yang dikemas. kept for each batch packed. It should
Dokumen ini hendaklah dibuat berda- be based on the relevant parts of the
sarkan bagian relevan dari Prosedur currently approved Master Packaging
Pengemasan Induk yang berlaku dan Procedure and the method of
metode pembuatan catatan ini preparation of such records should be
hendaklah didesain untuk menghindar- designed to avoid transcription errors.
kan kesalahan transkripsi. Catatan The record should carry the batch
hendaklah mencantumkan nomor bets number and the planned quantity of
dan jumlah produk jadi yang finished product that will be obtained.
direncanakan akan diperoleh. Before any packaging operation
Sebelum suatu kegiatan pengemasan begins, there should be recorded
dimulai, hendaklah dilakukan pemerik- checks that the equipment and work
saan yang dicatat, bahwa peralatan station are clear of previous products,
dan tempat kerja telah bebas dari documents or materials not required
produk dan dokumen sebelumnya for the planned packaging, and that
atau bahan yang tidak diperlukan equipment is clean and suitable for
untuk pengemasan yang use.
direncanakan, serta peralatan bersih
dan sesuai untuk penggunaannya.
Selama pengemasan, informasi The following information should be
sebagai berikut hendaklah dicatat entered at the time each action is
pada saat tiap tindakan dilakukan dan taken and, after completion; the record
– setelah lengkap – hendaklah catatan should be dated and signed in
diberi tanggal dan ditandatangani agreement by the person(s)
dengan persetujuan dari personil yang responsible for the packaging
bertanggung jawab untuk kegiatan operations:
pengemasan:
Penerimaan Receipt
10.20 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.20 There should be written procedures
dan catatan penerimaan untuk tiap and records for the receipt of each
pengiriman tiap bahan awal, bahan delivery of each starting, primary and
pengemas primer dan bahan printed packaging material.
pengemas cetak.
10.21 Catatan penerimaan hendaklah 10.21 The records of the receipts should
mencakup: include:
a) nama bahan pada surat a) the name of material on the
pengiriman dan wadah; delivery note and containers;
b) nama “internal” dan/atau kode b) the “in-house” name and/or
bahan [bila tidak sama dengan a)]; code of material [if different
from a)];
c) tanggal penerimaan; c) date of receipt;
d) nama pemasok dan, bila mungkin, d) supplier’s name and, if
nama pembuat; possible, manufacturer’s name;
e) nomor bets atau referen pembuat; e) manufacturer’s batch or
reference number;
f) jumlah total dan jumlah wadah f) total quantity, and number of
yang diterima; containers received;
g) nomor bets yang diberikan setelah g) the batch number assigned
penerimaan; dan after receipt; and
h) segala komentar yang relevan h) any relevant comment (e.g.
(misalnya kondisi wadah saat state of the containers).
diterima).
10.22 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.22 There should be written procedures
untuk penandaan karantina internal for the internal labelling quarantine
dan penyimpanan bahan awal, bahan and storage of starting materials,
pengemas dan bahan lain, sesuai packaging materials and other
keperluan. materials, as appropriate.
10.23 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.23 There should be written procedures
untuk pengambilan sampel yang for sampling, which include the
mencakup personil yang diberi person(s) authorized to take
wewenang mengambil sampel, samples, the methods and
metode dan alat yang harus equipment to be used, the amounts
digunakan, jumlah yang harus diambil to be taken and any precautions to
dan segala tindakan pengamanan be observed to avoid contamination
Pengujian Testing
10.24 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.24 There should be written procedures
untuk pengujian bahan dan produk for testing materials and products at
yang diperoleh dari tiap tahap produksi different stages of production,
yang menguraikan metode dan alat describing the methods and
yang harus digunakan. Pengujian equipment to be used. The tests
yang dilaksanakan hendaklah dicatat performed should be recorded (see
(lihat Bab 7, Butir 7.15). Chapter 7, Section 7.15.)
Lain-lain Others
10.25 Hendaklah tersedia prosedur pelu- 10.25 Written release and rejection
lusan dan penolakan tertulis untuk procedures should be available for
bahan dan produk dan – terutama – materials and products, and in
pelulusan untuk penjualan produk jadi particular for the release for sale of
oleh kepala Manajemen Mutu the finished product by the head of
(Pemastian Mutu). Quality Management (Quality
Assurance).
10.26 Catatan mengenai distribusi tiap bets 10.26 Records should be maintained of the
produk hendaklah disimpan untuk distribution of each batch of a
memfasilitasi penarikan kembali bets product in order to facilitate the
bila perlu (lihat Bab 9). recall of the batch if necessary (see
Chapter 9).
10.27 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.27 There should be written procedures
dan catatan yang berkaitan mengenai and the associated records of
tindakan yang harus diambil atau actions to be taken or conclusions
kesimpulan yang dicapai, di mana reached, where appropriate, for:
berlaku, untuk:
¾ validasi, misalnya proses, prosedur, ¾ validation e.g. process,
prosedur analisis, sistem kompu- procedures, analytical
terasi; procedures, computerized
systems;
¾ perakitan peralatan, kualifikasi dan ¾ equipment assembly,
kalibrasi; qualification and calibration;
¾ perawatan, pembersihan dan ¾ maintenance, cleaning and
sanitasi; sanitization;
¾ hal yang berkaitan dengan personil ¾ personnel matters including
termasuk pelatihan, pakaian, training, clothing, hygiene;
higiene;
¾ pemantauan lingkungan; ¾ environmental monitoring;
¾ pengendalian hama; ¾ pest control;
¾ keluhan; ¾ complaints;
¾ penarikan kembali; dan ¾ recalls; and
¾ penanganan produk kembalian. ¾ returns.
10.28 Hendaklah tersedia prosedur pengo- 10.28 Clear operating procedures should
perasian yang jelas untuk peralatan be available for major items of
utama pembuatan dan pengujian. manufacturing and test equipment.
10.29 Hendaklah disediakan buku log untuk 10.29 Log books should be kept for major
mencatat peralatan utama atau kritis, or critical equipment recording, as
sesuai keperluan, semua kegiatan appropriate, any validations,
validasi, kalibrasi, perawatan, pember- calibrations, maintenance, cleaning
sihan dan perbaikan, termasuk or repair operations, including the
tanggal, identitas personil yang dates and identity of people who
melaksanakan kegiatan tersebut. carried out these operations.
10.30 Pada buku log hendaklah juga dicatat 10.30 Log books should also record in
dalam urutan kronologis penggunaan chronological order the use of major
peralatan utama atau kritis dan area or critical equipment and the areas
tempat produk diolah. where the products have been
processed.
PRINSIP PRINCIPLE
Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak Contract manufacture and analysis must be
harus dibuat secara benar, disetujui dan correctly defined, agreed and controlled in
dikendalikan untuk menghindari order to avoid misunderstandings which
kesalahpahaman yang dapat menyebabkan could result in a product or work of
produk atau pekerjaan dengan mutu yang tidak unsatisfactory quality. There must be a
memuaskan. Kontrak tertulis antara Pemberi written contract between the Contract Giver
Kontrak dan Penerima Kontrak harus dibuat and the Contract Acceptor which clearly
secara jelas menentukan tanggung jawab dan establishes the duties of each party. The
kewajiban masing-masing pihak. Kontrak harus contract must clearly state the way in which
menyatakan secara jelas prosedur pelulusan the head of Quality Management (Quality
tiap bets produk untuk diedarkan yang menjadi Assurance) releasing each batch of product
tanggung jawab penuh kepala bagian for sale exercises his full responsibility.
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).
Note: This Chapter deals with the
Catatan: Bab ini meliputi tanggung jawab responsibilities of manufacturers
industri farmasi terhadap Otoritas towards the Drug Regulatory
Pengawasan Obat (OPO) dalam hal Authority (DRA) with respect to the
pemberian izin edar dan pembuatan granting of marketing and
obat. Hal ini tidak dimaksudkan untuk manufacturing authorizations. It is
memengaruhi tanggung jawab legal not intended in any way to affect the
dari Penerima Kontrak dan Pemberi respective liability of contract
Kontrak terhadap konsumen. acceptors and contract givers to
consumers.
UMUM GENERAL
11.1 Hendaklah dibuat kontrak tertulis yang 11.1 There should be a written contract
meliputi pembuatan dan/atau analisis covering the manufacture and/or
obat yang dikontrakkan dan semua analysis arranged under contract and
pengaturan teknis terkait. any technical arrangements made in
connection with it.
11.2 Semua pengaturan untuk pembuatan 11.2 All arrangements for contract
dan analisis berdasarkan kontrak manufacture and analysis including
termasuk usul perubahan dalam any proposed changes in technical or
pengaturan teknis atau pengaturan lain other arrangements should be in
hendaklah sesuai dengan izin edar untuk accordance with the marketing
produk bersangkutan. authorization for the product
concerned.
11.3 Kontrak hendaklah mengizinkan Pemberi 11.3 The contract should permit the
Kontrak untuk mengaudit sarana dari contract giver to audit the facilities of
Penerima Kontrak the contract acceptor.
11.4 Dalam hal analisis berdasarkan kontrak, 11.4 In the case of contract analysis, the
pelulusan akhir harus diberikan oleh final approval for release must be
kepala bagian Manajemen Mutu given by the head of Quality
(Pemastian Mutu) Pemberi Kontrak. Management (Quality Assurance) of
the contract giver.
11.5 Pemberi Kontrak bertanggung jawab 11.5 The Contract Giver is responsible for
untuk menilai kompetensi Penerima assessing the competence of the
Kontrak dalam melaksanakan pekerjaan Contract Acceptor to carry out
atau pengujian yang diperlukan dan successfully the work or tests
memastikan bahwa prinsip dan pedoman required and for ensuring by means
CPOB diikuti. of the contract that the principles and
Good Manufacturing Practices
Guidelines as interpreted in these
Guidelines are followed.
11.6 Pemberi Kontrak hendaklah menyedia- 11.6 The Contract Giver should provide
kan semua informasi yang diperlukan the Contract Acceptor with all the
kepada Penerima Kontrak untuk information necessary to carry out the
melaksanakan pekerjaan kontrak secara contracted operations correctly in
benar sesuai izin edar dan persyaratan accordance with the marketing
legal lain. Pemberi Kontrak hendaklah authorization and any other legal
memastikan bahwa Penerima Kontrak requirements. The Contract Giver
memahami sepenuhnya masalah yang should ensure that the Contract
berkaitan dengan produk atau pekerjaan Acceptor is fully aware of any
atau pengujian yang dapat membaha- problems associated with the product
yakan gedung, peralatan, personil, or the work or tests which might pose
bahan atau produk lain. a hazard to his premises, equipment,
personnel, other materials or other
products.
11.7 Pemberi Kontrak hendaklah memastikan 11.7 The Contract Giver should ensure
bahwa semua produk yang diproses that all processed products and
dan bahan yang dikirimkan oleh materials delivered to him by the
Penerima Kontrak memenuhi spesifikasi Contract Acceptor comply with their
yang ditetapkan atau produk telah specifications or that the products
diluluskan oleh kepala bagian have been released by the head of
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) Quality Management (Quality
Assurance).
11.8 Penerima Kontrak harus mempunyai 11.8 The Contract Acceptor must have
gedung dan peralatan yang cukup, adequate premises and equipment,
pengetahuan dan pengalaman, dan knowledge and experience, and
personil yang kompeten untuk competent personnel to carry out
melakukan pekerjaan yang diberikan satisfactorily the work ordered by the
oleh Pemberi Kontrak dengan Contract Giver. Contract manufacture
11.9 Penerima Kontrak hendaklah 11.9 The Contract Acceptor should ensure
memastikan bahwa semua produk dan that all products or materials
bahan yang diterima sesuai dengan delivered to him are suitable for their
tujuan penggunaannya. intended purpose.
11.10 Penerima Kontrak hendaklah tidak 11.10 The Contract Acceptor should not
mengalihkan pekerjaan atau pengujian pass to a third party any of the work
apapun yang dipercayakan kepadanya or tests entrusted to him under the
sesuai kontrak kepada pihak ketiga contract without the Contract Giver's
tanpa terlebih dahulu dievaluasi dan prior evaluation and approval of the
disetujui oleh Pemberi Kontrak. arrangements. Arrangements made
Pengaturan antara Penerima Kontrak between the Contract Acceptor and
dan pihak ketiga manapun hendaklah any third party should ensure that the
memastikan bahwa informasi manufacturing and analytical
pembuatan dan analisis disediakan information is made available in the
kepada pihak ketiga dengan cara yang same way as between the original
sama seperti yang dilakukan pada Contract Giver and Contract
awalnya antara Pemberi Kontrak dan Acceptor.
Penerima Kontrak.
11.11 Penerima Kontrak hendaklah 11.11 The Contract Acceptor should refrain
membatasi diri dari segala aktifitas yang from any activity which may
dapat berpengaruh buruk pada mutu adversely affect the quality of the
produk yang dibuat dan/atau dianalisis product manufactured and/or
untuk Pemberi Kontrak. analyzed for the Contract Giver.
11.13 Kontrak hendaklah menyatakan secara 11.13 The contract should specify the way
jelas prosedur pelulusan tiap bets in which the head of Quality
11.14 Kontrak hendaklah menguraikan 11.14 The contract should describe clearly
secara jelas penanggung jawab who is responsible for purchasing
pengadaan, pengujian dan pelulusan materials, testing and releasing
bahan, produksi dan pengendalian materials, undertaking production and
mutu, termasuk pengawasan-selama- quality controls, including in-process
proses, dan penanggung jawab controls, and who has responsibility
pengambilan sampel dan fungsi for sampling and analysis. In the case
analisis. Dalam hal analisis berdasarkan of contract analysis, the contract
kontrak, kontrak hendaklah menyatakan should state whether or not the
apakah Penerima Kontrak mengambil Contract Acceptor should take
atau tidak mengambil sampel di sarana samples at the premises of the
pembuat obat. manufacturer.
11.16 Kontrak hendaklah memuat izin 11.16 The contract should permit the
Pemberi Kontrak untuk menginspeksi Contract Giver to visit the facilities of
sarana Penerima Kontrak. the Contract Acceptor.
11.17 Dalam hal analisis berdasarkan kontrak, 11.17 In case of contract analysis, the
Penerima Kontrak hendaklah Contract Acceptor should understand
memahami bahwa dia merupakan that he is subject to inspection by the
subjek untuk diinspeksi oleh Otoritas Drug Regulatory Authority (DRA).
Pengawasan Obat (OPO)
11.18 Kontrak hendaklah menguraikan pe- 11.18 The contract should describe the
nanganan bahan awal, bahan handling of starting materials,
pengemas, produk antara dan ruahan, packaging materials, intermediate
dan produk jadi bila bahan atau produk and bulk products and finished
tersebut ditolak. Kontrak hendaklah juga products if they are rejected. It should
menguraikan prosedur yang harus also describe the procedure to be
diikuti bila analisis berdasarkan kontrak followed if the contract analysis
menunjukkan bahwa produk yang diuji shows that the tested product must
harus ditolak. be rejected.
PRINSIP PRINCIPLE
Bab ini menguraikan prinsip kualifikasi dan This chapter describes the principles of
validasi yang dilakukan di industri farmasi. qualification and validation which are
CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk applicable to the manufacture of
mengidentifikasi validasi yang perlu dilakukan pharmaceutical products. It is a requirement of
sebagai bukti pengendalian terhadap aspek GMP that manufacturers identify what
kritis dari kegiatan yang dilakukan. Perubahan validation work is needed to prove control of
signifikan terhadap fasilitas, peralatan dan the critical aspects of their particular
proses yang dapat memengaruhi mutu produk operations. Significant changes to the
hendaklah divalidasi. Pendekatan dengan facilities, the equipment and the processes,
kajian risiko hendaklah digunakan untuk which may affect the quality of the product,
menentukan ruang lingkup dan cakupan should be validated. A risk assessment
validasi. approach should be used to determine the
scope and extent of validation.
12.1 Seluruh kegiatan validasi hendaklah 12.1 All validation activities should be
direncanakan. Unsur utama program planned. The key elements of a
validasi hendaklah dirinci dengan validation programme should be clearly
jelas dan didokumentasikan di dalam defined and documented in a Validation
Rencana Induk Validasi (RIV) atau Master Plan (VMP) or equivalent
dokumen setara. documents.
12.2 RIV hendaklah merupakan dokumen 12.2 The VMP should be a summary
yang singkat, tepat dan jelas. document which is brief, concise and
clear.
12.3 RIV hendaklah mencakup sekurang- 12.3 The VMP should contain data on at
kurangnya data sebagai berikut: least the following:
¾ kebijakan validasi; ¾ validation policy;
¾ struktur organisasi kegiatan ¾ organisational structure of validation
validasi; activities;
¾ ringkasan fasilitas, sistem, ¾ summary of facilities, systems,
peralatan dan proses yang akan equipment and processes to be
divalidasi; validated;
¾ format dokumen: format protokol ¾ documentation format: the format to
dan laporan validasi, perenca- be used for protocols and reports;
naan dan jadwal pelaksanaan; planning and scheduling;
¾ pengendalian perubahan; dan ¾ change control; and
¾ acuan dokumen yang digunakan. ¾ reference to existing documents.
12.4 RIV terpisah mungkin diperlukan 12.4 In case of large projects, it may be
untuk suatu proyek besar. necessary to create separate validation
master plans.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
12.6 Hendaklah dibuat laporan yang 12.6 A report that cross-references the
mengacu pada protokol kualifikasi qualification and/or validation
dan/atau protokol validasi dan protocol should be prepared,
memuat ringkasan hasil yang summarising the results obtained,
diperoleh, tanggapan terhadap commenting on any deviations
penyimpangan yang terjadi, observed, and drawing the necessary
kesimpulan dan rekomendasi conclusions, including recommending
perbaikan. Tiap perubahan terhadap changes necessary to correct
rencana yang ditetapkan dalam deficiencies. Any changes to the plan
protokol hendaklah didoku- as defined in the protocol should be
mentasikan dengan pertimbangan documented with appropriate
yang sesuai. justification.
KUALIFIKASI QUALIFICATION
12.8 Kualifikasi Desain (KD) adalah unsur 12.8 The first element of the validation of
pertama dalam melakukan validasi new facilities, systems or equipment
terhadap fasilitas, sistem atau peralatan could be design qualification (DQ).
baru.
12.9 Desain hendaklah memenuhi keten- 12.9 The compliance of the design with
tuan CPOB dan didokumentasikan. GMP should be demonstrated and
documented.
12.10 Kualifikasi Instalasi (KI) hendaklah 12.10 Installation qualification (IQ) should
dilakukan terhadap fasilitas, sistem be performed on new or modified
dan peralatan baru atau yang facilities, systems and equipment.
dimodifikasi.
12.11 KI hendaklah mencakup, tapi tidak 12.11 IQ should include, but not be limited
terbatas pada hal berikut: to the following:
a) instalasi peralatan, pipa dan sarana a) installation of equipment, piping,
penunjang dan instrumentasi services and instrumentation
hendaklah sesuai dengan checked to current engineering
spesifikasi dan gambar teknik yang drawings and specifications;
didesain;
b) pengumpulan dan penyusunan b) collection and collation of supplier
dokumen pengoperasian dan operating and working instructions
perawatan peralatan dari pemasok; and maintenance requirements;
c) ketentuan dan persyaratan c) calibration requirements; and
kalibrasi; dan
d) verifikasi bahan konstruksi. d) verification of materials of
construction.
12.13 KO hendaklah mencakup, tapi tidak 12.13 OQ should include, but not be limited
terbatas pada hal berikut: to the following:
12.16 KK hendaklah mencakup, tapi tidak 12.16 PQ should include, but not be limited
terbatas pada hal berikut: to the following:
a) pengujian dengan menggunakan a) tests, using production materials,
bahan baku, bahan pengganti qualified substitutes or simulated
yang memenuhi spesifikasi atau product, that have been
produk simulasi yang dilakukan developed from knowledge of
berdasarkan pengetahuan the process and the facilities,
tentang proses, fasilitas, sistem systems or equipment;
dan peralatan;
b) uji yang meliputi satu atau bebe- b) tests to include a condition or set
rapa kondisi yang mencakup of conditions encompassing
batas operasional atas dan upper and lower operating
bawah. limits.
Umum General
12.19 Ketentuan dan prinsip yang diuraikan 12.19 The requirements and principles
dalam bab ini berlaku untuk outlined in this chapter are applicable
pembuatan sediaan obat, yang to the manufacture of pharmaceutical
mencakup validasi (initial validation) dosage forms. They cover the initial
proses baru, validasi bila terjadi validation of new processes,
perubahan proses dan validasi subsequent validation of modified
ulang. processes and revalidation.
12.20 Pada umumnya validasi proses 12.20 Process validation should normally be
dilakukan sebelum produk completed prior to the distribution and
dipasarkan (validasi prospektif). sale of the pharmaceutical product
Dalam keadaan tertentu, jika hal di (prospective validation). In exceptional
atas tidak memungkinkan, validasi circumstances, where this is not
dapat juga dilakukan selama proses possible, it may be necessary to
produksi rutin dilakukan (validasi validate processes during routine
konkuren). Proses yang sudah production (concurrent validation).
berjalan hendaklah juga divalidasi Processes in use for some time should
(validasi retrospektif). also be validated (retrospective
validation).
12.21 Fasilitas, sistem dan peralatan yang 12.21 Facilities, systems and equipment to
digunakan hendaklah telah be used should have been qualified
terkualifikasi dan metode analisis and analytical testing methods should
hendaklah divalidasi. Personil yang be validated. Staff taking part in the
melakukan validasi hendaklah validation work should have been
mendapat pelatihan yang sesuai. appropriately trained.
12.22 Fasilitas, sistem, peralatan dan 12.22 Facilities, systems, equipment and
proses hendaklah dievaluasi secara processes should be periodically
berkala untuk verifikasi bahwa evaluated to verify that they are still
fasilitas, sistem, peralatan dan operating in a valid manner.
proses tersebut masih bekerja
dengan baik.
12.24 Dengan menggunakan prosedur 12.24 Using this defined process (including
(termasuk komponen) yang telah specified components) a series of
ditetapkan, bets-bets berurutan batches of the final product may be
dapat diproduksi dalam kondisi rutin. produced under routine conditions. In
Secara teoritis, jumlah proses theory the number of process runs
produksi dan pengamatan yang carried out and observations made
dilakukan sudah cukup should be sufficient to allow the normal
menggambarkan variasi dan extent of variation and trends to be
menetapkan tren sehingga dapat established and to provide sufficient
memberikan data yang cukup untuk data for evaluation. It is generally
keperluan evaluasi. Secara umum, 3 considered acceptable that three
(tiga) bets berurutan yang memenuhi consecutive batches/runs within the
parameter yang disetujui dapat finally agreed parameters would
diterima telah memenuhi persyaratan constitute a validation of the process.
validasi proses.
12.25 Ukuran bets yang digunakan dalam 12.25 Batches made for process validation
proses validasi hendaklah sama should be the same size as the
dengan ukuran bets produksi yang intended industrial scale batches.
direncanakan.
12.26 Jika bets validasi akan dipasarkan, 12.26 If it is intended that validation batches
kondisi pembuatannya hendaklah be sold or supplied, the conditions
memenuhi ketentuan CPOB, hasil under which they are produced should
validasi tersebut hendaklah comply fully with the requirements of
memenuhi spesifikasi dan sesuai izin Good Manufacturing Practices,
edar. including the satisfactory outcome of
the validation exercise, and the
marketing authorisation.
12.27 Dalam hal tertentu, produksi rutin 12.27 In exceptional circumstances it may be
dapat dimulai tanpa lebih dulu acceptable not to complete a validation
menyelesaikan program validasi. programme before routine production
starts.
12.28 Keputusan untuk melakukan validasi 12.28 The decision to carry out concurrent
konkuren hendaklah dijustifikasi, validation must be justified,
didokumentasikan dan disetujui oleh documented and approved by the
kepala bagian Manajemen Mutu head of Quality Management (Quality
(Pemastian Mutu). Assurance).
12.32 Sumber data hendaklah mencakup, 12.32 The source of data for this validation
tetapi tidak terbatas pada catatan should include, but not be limited to
pengolahan bets dan catatan batch processing and packaging
pengemasan bets, rekaman records, process control charts,
pengawasan proses, buku log maintenance log books, records of
perawatan alat, catatan penggantian personnel changes, process capability
personil, studi kapabilitas proses, studies, finished product data,
data produk jadi termasuk catatan including trend cards and stability
data tren dan hasil uji stabilitas. results.
12.33 Bets yang dipilih untuk validasi 12.33 Batches selected for retrospective
retrospektif hendaklah mewakili validation should be representative of
seluruh bets yang dibuat selama all batches made during the review
periode pengamatan, termasuk yang period, including any batches that
tidak memenuhi spesifikasi, dan failed to meet specifications, and
hendaklah dalam jumlah yang cukup should be sufficient in number to
untuk menunjukkan konsistensi demonstrate process consistency.
proses. Pengujian tambahan sampel Additional testing of retained samples
pertinggal mungkin perlu untuk may be needed to obtain the
mendapatkan jumlah atau jenis data necessary amount or type of data to
yang dibutuhkan untuk melakukan retrospectively validate the process.
proses validasi retrospektif.
12.34 Pada umumnya, validasi retrospektif 12.34 For retrospective validation, generally
memerlukan data dari 10 (sepuluh) data from ten to thirty consecutive
sampai 30 (tiga puluh) bets batches should be examined to assess
berurutan untuk menilai konsistensi process consistency, but fewer
proses, tapi jumlah bets yang lebih batches may be examined if justified.
sedikit dimungkinkan bila dapat
dijustifikasi.
12.37 Biasanya validasi prosedur 12.37 Normally only cleaning procedures for
pembersihan dilakukan hanya untuk product contact surfaces of the
permukaan alat yang bersentuhan equipment need to be validated.
langsung dengan produk. Hendaklah Consideration should be given to non-
dipertimbangkan juga untuk bagian contact parts. The intervals between
alat yang tidak bersentuhan use and cleaning as well as cleaning
langsung dengan produk. Interval and reuse should be validated.
waktu antara penggunaan alat dan Cleaning intervals and methods should
pembersihan hendaklah divalidasi be determined.
demikian juga antara pembersihan
dan penggunaan kembali. Hendaklah
ditentukan metode dan interval
pembersihan.
12.38 Prosedur pembersihan untuk produk 12.38 For cleaning procedures for products
dan proses yang serupa, dapat and processes which are similar, it is
dipertimbangkan untuk memilih suatu considered acceptable to select a
rentang yang mewakili produk dan representative range of similar
proses yang serupa. Satu studi products and processes. A single
validasi dapat dilakukan validation study utilising a “worst case”
menggunakan pendekatan kondisi approach can be carried out which
terburuk (worst case) dengan takes account of the critical issues.
memerhatikan isu kritis.
12.40 ”Uji sampai bersih” (test until clean) 12.40 "Test until clean" is not considered an
bukan merupakan satu-satunya appropriate alternative to cleaning
pilihan untuk melakukan validasi validation.
pembersihan
12.41 Dalam keadaan tertentu produk yang 12.41 Products which simulate the
mempunyai sifat fisika-kimiawi yang physicochemical properties of the
sama dapat digunakan untuk substances to be removed may
simulasi menggantikan suatu produk, exceptionally be used instead of the
dengan syarat bahan pengganti substances themselves, where such
tidak beracun atau berbahaya. substances are either toxic or
hazardous.
12.42 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 12.42 Written procedures should be in place
yang merinci langkah yang diambil to describe the actions to be taken if a
jika ada usul perubahan terhadap change is proposed to a starting
bahan awal, komponen produk, material, product component, process
peralatan proses, lingkungan kerja equipment, process environment (or
(atau pabrik), metode produksi atau site), method of production or testing
pengujian ataupun perubahan yang or any other change that may affect
berpengaruh terhadap mutu atau product quality or reproducibility of the
reprodusibilitas proses. Prosedur process. Change control procedures
pengendalian perubahan hendaklah should ensure that sufficient
memastikan bahwa data pendukung supporting data are generated to
cukup untuk menunjukkan bahwa demonstrate that the revised process
proses yang diperbaiki akan will result in a product of the desired
menghasilkan suatu produk sesuai quality, consistent with the approved
mutu yang diinginkan dan konsisten specifications.
dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
12.43 Semua usul perubahan yang dapat 12.43 All changes that may affect product
memengaruhi mutu produk atau quality or reproducibility of the process
reprodusibilitas proses hendaklah should be formally requested,
secara resmi diajukan, didokumen- documented and accepted. The likely
tasikan dan disetujui. Kemungkinan impact of the change of facilities,
dampak perubahan fasilitas, sistem systems and equipment on the product
dan peralatan terhadap produk should be evaluated, including risk
hendaklah dievaluasi, termasuk analysis. The need for, and the extent
analisis risiko. Hendaklah ditentukan of, re-qualification and re-validation
kebutuhan dan cakupan untuk should be determined.
melakukan kualifikasi dan validasi
ulang.
12.44 Secara berkala fasilitas, sistem, 12.44 Facilities, systems, equipment and
peralatan dan proses termasuk processes, including cleaning, should
VALIDATION OF ANALYTICAL
VALIDASI METODE ANALISIS PROCEDURES
Tujuan validasi metode analisis adalah untuk The objective of validation of an analytical
mengetahui bahwa metode analisis sesuai procedure is to demonstrate that it is suitable
tujuan penggunaannya. for its intended purpose.
12.45 Validasi metode analisis umumnya 12.45 The discussion of the validation of
dilakukan terhadap 4 jenis: analytical procedures is directed to the
four most common types of analytical
procedures:
¾ uji identifikasi; ¾ Identification tests;
¾ uji kuantitatif kandungan impuritas ¾ Quantitative tests for impurities'
(impurity); content;
¾ uji batas impuritas; dan ¾ Limit tests for the control of
impurities; and
¾ uji kuantitatif zat aktif dalam ¾ Quantitative tests of the active
sampel bahan atau obat atau moiety in samples of active
komponen tertentu dalam obat. pharmaceutical ingredient (API),
pharmaceutical product or other
selected component(s) in the
pharmaceutical product.
12.46 Metode analisis lain, seperti uji 12.46 Other analytical procedures such as
disolusi untuk obat atau penentuan dissolution testing for pharmaceutical
ukuran partikel untuk bahan baku products or particle size determination
aktif, hendaklah juga divalidasi. for API should also be validated.
12.47 Uraian singkat mengenai jenis uji 12.47 A brief description of the types of tests
metode analisis adalah sebagai considered in this document is
berikut: provided below.
a. uji identifikasi bertujuan untuk a. Identification tests are intended to
memastikan identitas analit dalam ensure the identity of an analyte in
sampel. Uji ini biasanya dilakukan a sample. This is normally
dengan membandingkan achieved by comparison of a
karakteristik sampel (misalnya property of the sample (e.g.,
spektrum, profil kromatogram, spectrum, chromatographic
reaksi kimia, dan lain-lain) behaviour, chemical reactivity, etc)
terhadap baku pembanding; to that of a reference standard;
12.48 Metode analisis hendaklah jelas dan 12.48 The objective of the analytical
mudah dimengerti karena hal ini procedure should be clearly
akan menentukan karakteristik understood since this will govern the
validasi yang perlu dievaluasi. validation characteristics which need
Karakteristik validasi yang umumnya to be evaluated. Typical validation
perlu diperhatikan adalah sebagai characteristics which should be
berikut: considered are listed below:
¾ akurasi; ¾ Accuracy;
¾ presisi; ¾ Precision;
¾ ripitabilitas; ¾ Repeatability;
¾ intermediate precision; ¾ Intermediate Precision;
¾ spesifisitas; ¾ Specificity;
¾ batas deteksi; ¾ Detection Limit;
¾ batas kuantitasi; ¾ Quantitation Limit;
¾ linearitas; dan ¾ Linearity; and
¾ rentang. ¾ Range.
12.50 Tingkat validasi ulang yang 12.50 The degree of re-validation required
diperlukan tergantung pada sifat depends on the nature of the changes.
perubahan. Perubahan tertentu lain Certain other changes may require
mungkin juga memerlukan validasi validation as well.
ulang.
PRINSIP PRINCIPLE
UMUM GENERAL
3 Area bersih untuk pembuatan produk steril 3 Clean areas for the manufacture of
digolongkan berdasarkan karakteristik sterile products are classified
4 Kondisi “operasional” dan “non- 4 The “in operation” and “at rest” states
operasional” hendaklah ditetapkan untuk should be defined for each clean room.
tiap ruang bersih. Keadaan “non- The “at rest” state is the condition
operasional” adalah kondisi di mana where the installation is installed and
fasilitas telah terpasang dan beroperasi, operating, complete with production
lengkap dengan peralatan produksi tetapi equipment but with no operating
tidak ada personil. Kondisi “operasional” personnel present. The “in operation”
adalah kondisi di mana fasilitas dalam state is the condition where the
keadaan jalan sesuai modus installation is functioning in the defined
pengoperasian yang ditetapkan dengan operating mode with the specified
sejumlah tertentu personil yang sedang number of personnel working.
bekerja.
Agar tercapai kondisi “operasional” maka In order to meet “in operation”
area tersebut hendaklah didesain untuk conditions these areas should be
mencapai tingkat kebersihan udara tertentu designed to reach certain specified air-
pada kondisi “non-operasional”. cleanliness levels in the “at rest”
occupancy state.
Pada pembuatan produk steril dibedakan 4 For the manufacture of sterile
kelas kebersihan: pharmaceutical products 4 grades can
be distinguished.
Kelas A: Zona untuk kegiatan yang berisiko Grade A: The local zone for high risk
tinggi, misalnya zona pengisian, wadah operations, e.g. filling zone, stopper
tutup karet, ampul dan vial terbuka, bowls, open ampoules and vials,
penyambungan secara aseptik. Umumnya making aseptic connections. Normally
kondisi ini dicapai dengan memasang unit conditions are provided by a laminar air
aliran udara laminar (laminar air flow) di flow work station. Laminar air systems
tempat kerja. Sistem udara laminar should provide a homogeneous air
hendaklah mengalirkan udara dengan speed in a range of 0.36 – 0.54 m/s
kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54 (guidance value) at the working
m/detik (nilai acuan) pada posisi kerja position in open clean room
dalam ruang bersih terbuka. applications.
Keadaan laminar yang selalu terjaga The maintenance of laminarity should
hendaklah dibuktikan dan divalidasi. Aliran be demonstrated and validated. A uni-
udara searah berkecepatan lebih rendah directional air flow and lower velocities
dapat digunakan pada isolator tertutup dan may be used in closed isolators and
kotak bersarung tangan. glove boxes.
Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian Grade B: For aseptic preparation and
secara aseptik, kelas ini adalah lingkungan filling, this is the background
latar belakang untuk zona kelas A. environment for grade A zone.
Kelas C dan D: Area bersih untuk Grade C and D: Clean areas for
melakukan tahap pembuatan produk steril carrying out less critical stages in
dengan tingkat risiko lebih rendah. processing of sterile products.
Kelas Contoh kegiatan untuk produk dengan Grade Examples of operations for terminally
sterilisasi akhir (lihat Butir 16 -18) sterilized products (see Sections 16 -
18)
A Pengisian produk, bila ada risiko di luar A Filling of products, when unusually at
kebiasaan risk
C Pembuatan larutan, bila ada risiko di luar C Preparation of solutions, when
kebiasaan. Pengisian produk unusually at risk. Filling of products
D Pembuatan larutan dan penyiapan D Preparation of solutions and
komponen sebelum proses pengisian components for subsequent filling
Kelas Contoh kegiatan pembuatan secara Grade Examples of operations for aseptic
aseptik (lihat Butir 19 -23) preparations (see Sections 19 - 23)
A Pembuatan dan pengisian secara aseptik A Aseptic preparation and filling
Operasional
(b) (b) (b) (b)
Kelas Non-operasional Grade At rest In operation
Jumlah maksimum partilkel /m³ yang Grade Maximum permitted number of
diperbolehkan untuk particles/m³
(a)
kelas setara atau lebih tinggi dari equal to or above
(a)
(d) (d)
0,5µm 5µm 0,5µm 5µm 0.5µm
(d)
5µm (d) 5µm
0.5µm
A 3.500 1 (e) 3.500 1 (e) A 3,500 1 (e) 3,500 1 (e)
(c)
B 3.500 1 (e) 350.000 2.000 B (c) 3,500 1 (e) 350,000 2,000
(c)
C 350.000 2.000 3.500.000 20.000 C (c) 350,000 2,000 3,500,000 20,000
D
(c)
3.500.000 20.000 Tidak Tidak not
ditetapkan (f) ditetapkan (f) D (c) 3,500,000 20,000 not defined defined
(f) (f)
Catatan: Notes:
f) Persyaratan dan batas akan tergantung f) The requirements and limits will depend
pada jenis kegiatan yang dilakukan. on the nature of the operations carried
out.
5 Area tersebut hendaklah dipantau selama 5 The areas should be monitored during
kegiatan berlangsung untuk mengendali- operation in order to control the
kan kebersihan partikulat dari berbagai particulate cleanliness of the various
kelas terhadap. grades.
Catatan: (*) Ini adalah nilai rata-rata. Notes: (*) These are average values.
(**) Cawan papar dapat dipaparkan (**) Individual settle plates may be
kurang dari 4 jam exposed for less than 4 hours
7 Batas waspada (alert limit) dan batas 7 Appropriate alert and action limits
bertindak (action limit) hendaklah should be set for the results of
ditetapkan sebagai hasil pemantauan particulate and microbiological
jumlah partikulat dan mikroba. Bila batas monitoring. If these limits are exceeded
tersebut dilampaui, maka prosedur tetap operating procedures should prescribe
hendaklah menguraikan tindakan corrective action.
perbaikan yang harus dilakukan.
9 Transfer bahan ke dalam dan ke luar unit 9 The transfer of materials into and out of
merupakan sumber kontaminasi yang the unit is one of the greatest potential
paling potensial. Secara umum, area di sources of contamination. In general
dalam isolator merupakan zona lokal untuk the area inside the isolator is the local
melakukan manipulasi yang berisiko tinggi, zone for high risk manipulations,
meskipun laminar air flow bisa tidak ada di although it is recognized that laminar
area kerja ini. Kelas udara yang diperlukan air flow may not exist in the working
untuk lingkungan latar belakang tergantung zone of all such devices. The air
pada desain isolator tersebut serta classification required for the
penggunaannya. Hal tersebut hendaklah background environment depends on
dikendalikan dan untuk proses aseptik the design of the isolator and its
setidaknya kelas D. application. It should be controlled and
for aseptic processing be at least grade
D.
rutin dan mencakup uji kebocoran isolator routinely and include frequent leak
dan sistem sarung tangan/lengan yang testing of the isolator and glove/sleeve
sering. system.
untuk mengurangi risiko cemaran mikroba contamination, suitable for filtration and
dan partikulat. Bila ada risiko terhadap sterilization. Where there is unusual
produk yang di luar kebiasaan yaitu karena risk to the product because of microbial
cemaran mikroba, misalnya, produk yang contamination, for example, because
secara aktif mendukung pertumbuhan the product actively supports microbial
mikroba atau harus didiamkan selama growth or must be held for a long
beberapa saat sebelum sterilisasi atau period before sterilization or is
terpaksa diproses dalam tangki tidak necessarily processed not mainly in
tertutup, maka penyiapan hendaklah closed vessels, preparation should be
dilakukan di lingkungan kelas C. done in a grade C environment.
PERSONIL PERSONNEL
24 Hanya personil dalam jumlah terbatas yang 24 Only the minimum number of
diperlukan boleh berada di area bersih; hal personnel required should be present
ini penting khususnya pada proses aseptik. in clean areas; this is particularly
Inspeksi dan pengawasan hendaklah important during aseptic processing.
dilaksanakan sedapat mungkin dari luar Inspections and controls should be
area bersih. conducted outside the clean areas as
far as possible.
25 Personil yang bekerja di area bersih dan 25 Personnel required to work in clean
steril hendaklah dipilih secara seksama and sterile areas should be selected
untuk memastikan bahwa mereka dapat with care to ensure that they may be
diandalkan untuk bekerja dengan penuh relied upon to observe the appropriate
disiplin dan tidak mengidap suatu penyakit disciplines and are not subject to any
atau dalam kondisi kesehatan yang dapat disease or condition which would
menimbulkan bahaya pencemaran present any microbiological hazard to
mikrobiologis terhadap produk. the product.
27 Staf yang bekerja dengan bahan yang 27 Staff who have been engaged in the
berasal dari jaringan hewan atau biakan processing of animal tissue materials
mikroba selain dari yang digunakan dalam or of cultures of micro-organisms other
proses pembuatan yang berlaku (the than those used in the current
current manufacturing process) hendaklah manufacturing process should not
tidak memasuki area produk-steril kecuali enter sterile-product areas unless
mematuhi prosedur masuk yang ketat dan rigorous and clearly defined entry
rinci. procedures have been followed.
29 Pakaian dari rumah tidak boleh dibawa 29 Outdoor clothing should not be brought
masuk ke area bersih, dan personil yang into clean areas, and personnel
memasuki kamar ganti pakaian hendaklah entering changing rooms should
sudah mengenakan pakaian kerja reguler already be clad in standard regular
standar. working clothes.
30 Pakaian kerja reguler hendaklah tidak 30 Regular working clothes should not be
dibawa masuk ke dalam kamar ganti brought into changing rooms leading to
pakaian yang berhubungan dengan ruang grade B and C rooms. For every
berkelas B dan C. Untuk tiap personil yang worker in a grade A/B area, clean
bekerja di kelas A/B, pakaian kerja steril sterile (sterilized or adequately
(disterilkan atau disanitasi dengan sanitized) protective garments should
memadai) hendaklah disediakan untuk tiap be provided at each work session.
sesi kerja. Sarung tangan hendaklah Gloves should be regularly disinfected
secara rutin didisinfeksi selama bekerja. during operations. Masks and gloves
Masker dan sarung tangan hendaklah should be changed at least at every
diganti paling sedikit pada tiap sesi kerja. working session
33 Personil yang memasuki area bersih atau 33 Personnel entering clean or sterile
area steril hendaklah mengganti dan areas should change into special
mengenakan pakaian khusus yang juga garment which include head and foot
mencakup penutup kepala dan kaki. wear. These garments should shed
Pakaian ini tidak boleh melepaskan serat virtually no fibers or particulate matter,
atau bahan partikulat dan hendaklah and retain particles shed by the body.
mampu menahan partikel yang dilepaskan They should be comfortable to wear,
oleh tubuh. Pakaian ini hendaklah nyaman and loose fitting to reduce abrasion.
dipakai dan agak longgar untuk The garments should be restricted fo
mengurangi gesekan. Pakaian ini hanya
boleh dipakai di area bersih atau area steril
yang relevan.
35 Pakaian untuk area bersih hendaklah 35 Clean area clothing should be cleaned
dicuci dan ditangani sedemikian rupa and handled in such a way that it does
sehingga tidak menyebabkan kontaminan not gather additional contaminants
tambahan yang kemudian akan terlepas. which can later be shed. These
Cara penanganan ini hendaklah mengikuti operations should follow written
prosedur tertulis. Sebaiknya tersedia procedures. Separate laundry facilities
fasilitas khusus untuk pencucian pakaian for such clothing are desirable.
area bersih. Penanganan yang tidak tepat Inappropriate treatment of clothing will
terhadap pakaian area bersih akan damage fibres and may increase the
merusak serat dan dapat meningkatkan risk of shedding of particles.
risiko pelepasan partikel.
36 Hanya personil yang berwenang yang 36 Only authorized personnel should enter
boleh memasuki area bangunan dan those areas of the buildings and
fasilitas dengan akses terbatas. facilities designated as limited-access
areas.
37 Semua bangunan dan fasilitas hendaklah, 37 All premises should, as far as possible,
sedapat mungkin, didesain untuk be designed to avoid the unnecessary
mencegah masuknya personil yang entry of supervisory or control
melakukan pengawasan dan pengendalian personnel. Grade B areas should be
bila tidak diperlukan. Area kelas B designed so that all operations can be
hendaklah didesain sehingga semua observed from outside.
kegiatan dapat diamati dari luar.
38 Di area bersih, semua permukaan yang 38 In clean areas, all exposed surfaces
terpapar hendaklah halus, kedap air dan should be smooth, impervious and
tidak retak untuk mengurangi pelepasan unbroken in order to minimize the
atau akumulasi partikel atau mikroba dan shedding or accumulation of particles
untuk memungkinkan penggunaan or micro-organisms and to permit the
berulang bahan pembersih dan bahan repeated application of cleaning
disinfektan. agents, and disinfectants where used.
41 Pipa dan saluran serta sarana pendukung 41 Pipes and ducts and other utilities
lain hendaklah dipasang dengan tepat should be installed so that they do not
sehingga tidak menimbulkan tempat create recesses, unsealed openings
tersembunyi yang sukar dibersihkan. and surfaces which are difficult to
clean.
42 Bak cuci dan drainase hendaklah dilarang 42 Sinks and drains should be prohibited
di area kelas C, B dan A. Di area lain, in grade C, B and A areas. In other
penyekat udara hendaklah dipasang di areas air breaks should be fitted
antara mesin atau bak cuci dan drainase. between the machine or sink and the
Saluran pembuangan untuk daerah yang drains. Floor drains in lower grade
lebih rendah tingkat kebersihannya, jika clean rooms should be fitted with traps
dipasang, hendaklah dilengkapi dengan or water seals to prevent back-flow.
jebakan yang efektif atau penutup air untuk Any floor channels should be open and
mencegah aliran balik. Semua saluran air easily cleanable and be connected to
hendaklah terbuka dan mudah dibersihkan drains outside the area in a manner
serta dihubungkan dengan drainase luar that prevents the ingress of
dengan tepat untuk mencegah masuknya microbiological contaminants.
cemaran mikrobiologis.
46 Pasokan udara yang disaring hendaklah 46 A filtered air supply should maintain a
dapat menjaga perbedaan tekanan positif positive pressure and an air flow
dan aliran udara ke area sekelilingnya relative to surrounding areas of a lower
yang berkelas kebersihan lebih rendah grade under all operational conditions
pada seluruh kondisi “operasional” dan and should flush the area effectively.
hendaklah dapat membilas area tersebut Adjacent rooms of different grades
dengan efektif. Ruang bersebelahan should have a pressure differential
dengan kelas kebersihan yang berbeda of 10 - 15 pascals (guidance values).
hendaklah mempunyai perbedaan tekanan Particular attention should be paid to
berkisar 10 - 15 pascal (nilai acuan). the protection of the zone of greatest
Perhatian khusus hendaklah diberikan risk, that is, the immediate environment
untuk perlindungan kepada zona yang to which a product and cleaned
mempunyai risiko tertinggi, yaitu, daerah components which contact the product
yang udaranya berhubungan langsung are exposed. The various
dengan produk dan komponen yang telah recommendations regarding air
dibersihkan yang akan bersentuhan supplies and pressure differentials may
dengan produk. Berbagai rekomendasi need to be modified where it becomes
mengenai pasokan udara dan perbedaan necessary to contain some materials,
tekanan mungkin memerlukan modifikasi e.g. pathogenic, highly toxic,
bila diperlukan untuk menahan beberapa radioactive or live viral or bacterial
bahan, misalnya bahan yang bersifat materials or products. Decontamination
patogenis, bertoksisitas tinggi, radioaktif, of facilities and treatment of air leaving
bahan atau produk berupa virus atau a clean area may be necessary for
berupa bakteri hidup. Dekontaminasi some operations.
fasilitas tersebut dan pengolahan udara
yang keluar dari area bersih mungkin
diperlukan untuk beberapa kegiatan.
documented.
51 Area bersih untuk kegiatan produksi steril 51 The same clean areas for sterile
hendaklah tidak digunakan untuk operation should not be used for
melaksanakan kegiatan pengujian sterilitas sterility, or other microbiological test
dan pengujian mikrobiologis lain. operations
PERALATAN EQUIPMENT
53 Ban berjalan tidak boleh menembus sekat 53 Conveyor belt should not pass through
yang membatasi area kelas A atau B a partition between a grade A or B area
dengan ruang proses yang mempunyai and a processing area of lower air
standar kebersihan lebih rendah, kecuali cleanliness, unless the belt itself is
ban berjalan tersebut dapat secara terus- continually sterilized (e.g. in a
menerus disterilkan (misalnya melalui sterilizing tunnel).
terowongan sterilisasi).
perawatan yang diperlukan di dalam ruang the area should be cleaned, disinfected
bersih, ruang tersebut hendaklah and/or sterilized where appropriate,
dibersihkan, didisinfeksi dan/atau before processing recommences if the
disterilkan sebelum proses dimulai required standards of cleanliness
kembali. and/or a sepsis have not been
maintained during the work.
57 Instalasi pengolahan dan sistem distribusi 57 Water treatment plants and distribution
air hendaklah didesain, dikonstruksi dan systems should be designed,
dirawat untuk menjamin agar air yang constructed and maintained so as to
dihasilkan memenuhi persyaratan mutu ensure a reliable source of water of an
yang sesuai. Hendaklah dipertimbangkan appropriate quality. Consideration
agar perawatan sistem air mencakup should be given to include a testing
program pengujian yang diperlukan. programme in the maintenance of a
Sistem hendaklah tidak dioperasikan water system. The system should not
melampaui kapasitas yang dirancang. be operated beyond their designed
capacity.
SANITASI SANITATION
AIR WATER
64 Air yang dipakai untuk membuat produk 64 Water used in production of sterile
steril termasuk penyimpanan dan sistem products including its storage and
pemasokannya hendaklah selalu supply system should be controlled to
dikendalikan untuk menjamin bahwa assure that it will meet appropriate
spesifikasi yang sesuai dicapai selama specification for each operation.
seluruh pengoperasian.
65 Air untuk Injeksi hendaklah diolah, 65 Water for Injection should be produced,
disimpan dan didistribusikan dengan cara stored and distributed in a manner
66 Air untuk Injeksi hendaklah disimpan dalam 66 Water for Injection should be stored in
wadah yang bersih, steril, non-reaktif, non- clean, sterile, non-reactive, non-
absorptif, non-aditif dan terlindung dari absorptive, non-additive containers and
pencemaran. protected from contamination.
67 Air untuk Injeksi hendaklah diproduksi 67 Water for Injection should be produced
melalui cara penyulingan atau cara lain either by distillation or other means that
yang akan menghasilkan mutu yang sama. will produce the same quality.
68 Sumber air, peralatan pengolahan air dan 68 Water sources, water treatment
air hasil pengolahan hendaklah dipantau equipment and treated water should be
secara teratur terhadap pencemaran monitored regularly for chemical and
kimiawi, biologis dan, bila perlu, terhadap biological contamination and, as
cemaran endotoksin untuk menjamin agar appropriate, for endotoxins
air memenuhi spesifikasi yang sesuai contamination to ensure that the water
dengan peruntukannya. Hasil pemantauan complies with the specifications
dan tindakan penanggulangan yang appropriate to its use. Records should
dilakukan hendaklah didokumentasikan. be maintained of the results of the
monitoring and of any action taken.
69 Air untuk Injeksi yang digunakan untuk 69 Water for Injection used in formulations
formulasi diperlakukan sebagai bahan should be controlled as a starting
awal. material.
PENGOLAHAN PROCESSING
77 Wadah dan bahan yang dapat membentuk 77 Containers and materials liable to
partikel hendaklah dibatasi jumlahnya di generate particles should be minimized
dalam area bersih dan disingkirkan saat in clean areas and avoided completely
proses aseptik sedang berlangsung. when aseptic work is in progress.
80 Interval baik antara pencucian dan 80 The interval between the washing and
pengeringan serta sterilisasi komponen, drying and the sterilization of
wadah dan peralatan maupun antara components, containers and
sterilisasi dan penggunaannya hendaklah equipment as well as between their
sesingkat mungkin dan diberi batas waktu sterilization and use should be as short
yang sesuai dengan kondisi penyimpanan as possible and subject to a time-limit
tervalidasi. appropriate to the validated storage
conditions.
81 Jarak waktu antara awal pembuatan 81 The time between the start of the
larutan dan sterilisasi atau filtrasi melalui preparation of a solution and its
filter mikroba hendaklah sesingkat sterilisation or filtration through a
mungkin. Batas waktu maksimum micro-organism-retaining filter should
hendaklah ditentukan dengan memper- be minimised. There should be a set
timbangkan komposisinya dan metode maximum permissible time for each
penyimpanan yang ditentukan. Volume product that takes into account its
larutan ruahan hendaklah tidak lebih besar composition and the prescribed
daripada jumlah yang dapat diisi dalam method of storage. Unless special
satu hari dan hendaklah diisi ke dalam storage precautions are taken, bulk
wadah akhir serta disterilisasi dalam satu solutions should have no greater
hari kerja, kecuali dilakukan tindakan volume than can be filled in one day
penyimpanan khusus. and should be filled into final
containers and sterilized within one
working day.
82 Semua gas yang dialirkan ke dalam larutan 82 Any gas that is used to purge a
atau digunakan untuk “menyelimuti” produk solution or blanket a product should be
hendaklah dilewatkan melalui filter passed through a sterilizing filter.
sterilisasi.
85 Efikasi dari suatu prosedur baru hendaklah 85 The efficacy of any new procedure
divalidasi. Validasi ini hendaklah should be validated, and the validation
diverifikasi pada interval yang dijadwalkan verified at scheduled intervals based
berdasarkan riwayat kinerja atau bila ada on performance history or when any
perubahan signifikan pada proses atau significant change is made in the
peralatan. process or equipment.
STERILISASI STERILIZATION
89 Untuk mendapatkan sterilisasi yang efektif, 89 For effective sterilization the whole of
semua bahan harus dicakup dalam pena- the material must be subjected to the
nganan yang dipersyaratkan dan proses required treatment and the process
hendaklah didesain untuk memastikan hal should be designed to ensure that this
ini dapat dicapai. is achieved.
92 Hendaklah ada suatu cara yang jelas untuk 92 There should be a clear means of
membedakan antara produk yang sudah differentiating products which have not
disterilkan dan yang belum. Seluruh wadah been sterilized from those which have.
penampung produk, keranjang ataupun Each basket, tray or other carrier of
nampan hendaklah diberi label yang jelas products or components should be
serta mencantumkan nama bahan, nomor clearly labelled with the material name,
bets dan tanda sudah disterilkan atau its batch number and an indication of
belum. Indikator, seperti stiker untuk whether or not it has been sterilized.
otoklaf, dapat dipakai, bilamana sesuai, Indicators such as autoclave tape may
untuk menunjukkan apakah suatu lot telah be used, where appropriate, to indicate
melalui proses sterilisasi, tetapi tidak untuk whether not a batch (or sub-batch) has
menunjukkan apakah lot tersebut steril. passed through a sterilization process,
but they do not give a reliable
indication that the lot is, in fact, sterile.
94 Produk yang ditujukan untuk menjadi steril, 94 Whenever possible, products intended
bilamana memungkinkan, hendaklah to be sterile should preferably be
diutamakan disterilisasi akhir dengan cara terminally sterilized by heat in their final
panas dalam wadah akhir. Bila sterilisasi container. Where it is not possible to
cara panas tidak memungkinkan karena carry out terminal sterilization by
stabilitas dari formula produk hendaklah heating due to the instability of a
dipakai metode sterilisasi akhir yang lain formulation, a decision should be taken
setelah dilakukan filtrasi dan/atau proses to use an alternative method of
aseptik. terminal sterilization following filtration
and/or aseptic processing
95 Tiap siklus sterilisasi panas hendaklah 95 Each heat sterilization cycle should be
dicatat pada suatu lembar pencatat recorded on a time/temperature chart
waktu/suhu dengan skala yang cukup with a suitably large scale or by other
besar atau dengan alat perekam yang appropriate equipment with suitable
mempunyai ketepatan dan kbenaran yang accuracy and precision. The position of
dapat diandalkan. Posisi probe pengukur the temperature probes used for
suhu yang dipakai untuk memantau controlling and/or recording should
dan/atau mencatat hendaklah sudah have been determined during the
ditentukan saat melakukan validasi dan, validation and, where applicable, also
bilamana sesuai, juga dibandingkan checked against a second independent
terhadap suatu probe pengukur suhu lain temperature probe located at the same
yang independen dan ditempatkan pada position.
posisi yang sama.
96 Indikator biologis atau kimiawi dapat juga 96 Chemical or biological indicators may
digunakan tetapi hendaklah tidak also be used, but should not take the
menggantikan peran pengukuran fisik. place of physical measurements.
97 Sebelum pengukuran waktu sterilisasi 97 Sufficient time must be allowed for the
dimulai, harus diberikan waktu yang cukup whole of the load to reach the required
agar seluruh muatan sterilisasi mencapai temperature before measurement of
suhu yang dipersyaratkan. Lamanya waktu the sterilizing time-period is
ini harus ditentukan untuk tiap pola muatan commenced.
yang akan diproses. This time must be determined for each
type of load to be processed.
98 Setelah fase suhu tinggi dari siklus 98 After the high temperature phase of a
sterilisasi cara panas, perlu dilakukan heat sterilization cycle, precautions
tindakan pencegahan terhadap should be taken against contamination
pencemaran muatan yang telah disterilkan of a sterilized load during cooling. Any
selama fase pendinginan. Semua cairan cooling fluid or gas in contact with the
atau gas pendingin yang bersentuhan product should be sterilized,
dengan produk hendaklah disterilkan.
100 Suhu dan tekanan hendaklah digunakan 100 Both temperature and pressure should
untuk memantau proses sterilisasi. be used to monitor the process.
Instrumen pengendali hendaklah Control instrumentation should
independen terhadap instrumen pemantau normally be independent of monitoring
dan lembar pencatat. Pemakaian instrumentation and recording charts.
instrumen pengendali dan pemantau Where automated control and
otomatis hendaklah tervalidasi untuk monitoring systems are used for these
memastikan tercapainya persyaratan applications they should be validated to
proses kritis. ensure that critical process
requirements are met.
101 Kesalahan pada sistem dan siklus 101 System and cycle faults should be
hendaklah terdeteksi dan/atau tercatat oleh registered by the system and observed
sistem dan diamati oleh operator. by the operator. The reading of the
Pembacaan indikator suhu independen independent temperature indicator
hendaklah diperiksa secara rutin dan should be routinely checked against
dibandingkan dengan pencatat grafik the chart recorder during the
selama proses sterilisasi. sterilization period.
102 Bila digunakan sterilisator yang dilengkapi 102 For sterilizers fitted with a drain at the
dengan drainase pada dasar “chamber”, bottom of the chamber, it may also be
perlu juga dilakukan pencatatan suhu pada necessary to record the temperature at
posisi tersebut selama proses sterilisasi. this position, throughout the
Bila fase vakum merupakan bagian dari sterilization period. There should be
siklus sterilisasi, uji kebocoran pada frequent leak tests on the chamber
“chamber” hendaklah dilakukan secara when a vacuum phase is part of the
berkala. cycle.
103 Selain produk dalam wadah yang disegel, 103 The items to be sterilized, other than
produk yang akan disterilkan hendaklah products in sealed containers, should
dibungkus dengan bahan yang be wrapped in a material which allows
memungkinkan penghilangan udara dan removal of air and penetration of steam
penetrasi uap, tapi dapat mencegah but which prevents recontamination
rekontaminasi setelah sterilisasi. Semua after sterilization. All parts of the load
bagian muatan hendaklah bersentuhan should be in contact with the sterilizing
dengan agens pensteril pada suhu dan agent at the required temperature for
waktu yang disyaratkan. the required time.
104 Hendaklah diperhatikan agar uap yang 104 Care should be taken to ensure that
dipakai pada proses sterilisasi mempunyai steam used for sterilization is of
mutu yang tepat dan tidak mengandung zat suitable quality and does not contain
tambahan dalam kadar yang dapat additives at a level which could cause
mencemari produk atau peralatan. contamination of product or equipment.
105 Sterilisasi cara panas kering cocok untuk 105 Sterilization by dry heat may be
cairan bukan-air atau serbuk kering. suitable for non-aqueous liquids or dry
Proses ini hendaklah dilakukan dengan powder products. The process used
menyirkulasikan udara dalam “kamar should include air circulation within the
sterilisasi” dan menjaga tekanan positif chamber and the maintenance of a
untuk mencegah masuknya udara tidak positive pressure to prevent the entry
steril. Udara yang masuk hendaklah of non-sterile air. Any air admitted
melalui filter HEPA. Bila proses ini juga should be passed through a HEPA
digunakan untuk menghilangkan pirogen, filter. Where this process is also
uji tantang menggunakan endotoksin intended to remove pyrogens,
hendaklah dilakukan sebagai bagian dari challenge tests using endotoxins
validasi. should be used as part of the
validation.
106 Sterilisasi dengan cara radiasi terutama 106 Radiation sterilization is used mainly
digunakan untuk bahan dan produk yang for the sterilization of heat sensitive
peka terhadap panas. Banyak obat dan materials and products. Many
bahan pengemas peka terhadap radiasi, pharmaceutical products and some
sehingga metode ini hanya dipakai jika packaging materials are radiation-
terbukti tidak berdampak merusak yang sensitive, so this method is permissible
dibuktikan melalui eksperimen. Biasanya, only when the absence of deleterious
radiasi ultraviolet tidak diterima sebagai effects on the product has been
metode sterilisasi. confirmed experimentally. Ultraviolet
irradiation is not normally an
acceptable method of sterilization.
107 Jika sterilisasi cara radiasi dilakukan oleh 107 If sterilization by radiation is carried
pihak luar, maka industri bertanggung out by an outside contractor, the
jawab atas terpenuhinya persyaratan yang manufacturer is responsible for
tercantum pada Butir 106 dan proses ensuring that the requirements of
sterilisasi tervalidasi. Hendaklah dijabarkan section 103 are met, and that the
108 Dosis radiasi hendaklah diukur selama 108 During the sterilization procedure the
proses sterilisasi. Untuk itu, perlu radiation dose should be measured.
digunakan indikator dosimetri, yang For this purpose, dosimetry indicators
independen terhadap tingkat dosis yang which are independent of dose rate
seharusnya digunakan dan menunjukkan should be used, giving a quantitative
jumlah dosis yang diterima oleh produk. measurement of the dose received by
Dosimeter diselipkan di antara muatan the product itself. Dosimeters should
dalam jumlah yang cukup dan saling be inserted in the load in sufficient
berdekatan untuk memastikan bahwa number and close enough together to
selalu ada satu dosimeter dalam irradiator. ensure that there is always a dosimeter
Jika dosimeter plastik digunakan in the irradiator.
hendaklah selalu dalam kondisi Where plastic dosimeters are used
terkalibrasi. Absorben dosimeter hendaklah they should be used within the time-
dibaca segera setelah pemaparan limit of their calibration. Dosimeter
terhadap radiasi. absorbances should be read within a
short period after exposure to radiation.
109 Indikator biologis dapat dipakai sebagai 109 Biological indicators may be used as
alat pemantau tambahan. Cakram warna an additional control. Radiation-
peka-radiasi dapat dipakai untuk sensitive colour discs may be used to
membedakan kemasan yang sudah differentiate between packages that
diradiasi dan yang belum; namun bukan have been subjected to irradiation and
merupakan indikator keberhasilan proses those that have not; they are not
sterilisasi. Informasi yang diperoleh indicators of successful sterilization.
hendaklah merupakan bagian dari catatan The information obtained should
bets. constitute part of the batch record.
110 Prosedur validasi hendaklah memastikan 110 Validation procedures should ensure
bahwa akibat variasi kerapatan kemasan that the effects of variations in density
dipertimbangkan . of packages are considered.
111 Prosedur penanganan bahan hendaklah 111 Materials handling procedures should
dapat mencegah campur-baur bahan yang prevent mix-up between irradiated and
sudah diradiasi dan yang belum. Cakram non-irradiated materials. Radiation-
warna peka-radiasi hendaklah dipakai sensitive colour disks should also be
pada tiap kemasan untuk membedakan used on each package to differentiate
kemasan yang telah diradiasi dan yang between packages which have been
belum. subjected to an irradiation and those
which have not.
112 Dosis total radiasi hendaklah diberikan 112 The total radiation dose should be
dalam kurun waktu yang telah ditentukan. administered within a predetermined
time span.
113 Jumlah wadah yang masuk, diradiasi dan 113 The numbers of containers received,
dikeluarkan hendaklah direkonsiliasi satu irradiated and dispatched should be
dengan yang lain dan dengan dokumen reconciled with each other and with the
yang berkaitan. Setiap penyimpangan associated documentation. Any
114 Operator pelaksana radiasi hendaklah 114 The irradiation plant operator should
menyertifikasi rentang dosis yang diterima certify in writing the range of doses
oleh wadah yang teradiasi dalam satu bets received by its irradiated container
atau pengiriman. within a batch or delivery.
115 Catatan proses dan pengawasan untuk 115 Process and control records for each
setiap bets radiasi hendaklah diperiksa dan irradiation batch should be checked
ditandatangani oleh personil yang and signed by a nominated responsible
bertanggung jawab dan catatan tersebut person and retained. The method and
hendaklah disimpan. Metode dan tempat place of retention should be agreed
penyimpanan hendaklah disetujui oleh between the plant operator and the
operator pelaksana radiasi dan industri holder of the marketing authorization.
pemilik ijin edar.
117 Metode sterilisasi ini hendaklah hanya 117 This method of sterilization should only
digunakan bila cara lain tidak dapat be used when no other method is
diterapkan. Selama proses validasi practicable. During process validation it
hendaklah dibuktikan bahwa tidak ada should be shown that there is no
akibat yang merusak produk. Kondisi dan damaging effect on the product and
waktu yang diberikan untuk menghilangkan that the conditions and time allowed for
gas hendaklah ditentukan untuk degassing are such as reduce any
mengurangi gas residu dan zat hasil reaksi residual gas and reaction products to
sampai pada batas yang dapat diterima defined acceptable limits for the type of
yang sudah ditetapkan untuk tiap produk product or material.
atau bahan.
118 Berbagai gas dan fumigan dapat 118 Various gases and fumigants may be
digunakan untuk sterilisasi (misalnya etilen used for sterilization (e.g. ethylene
oksida, uap hidrogen peroksida). Etilen oxide, hydrogen peroxide vapour).
oksida hendaklah digunakan hanya bila Ethylene oxide should be used only
tidak ada metode lain yang dapat dipakai. when no other method is practicable.
119 Kontak langsung antara gas dan sel 119 Direct contact between gas and
mikroba adalah esensial; tindakan microbial cells is essential; precautions
pencegahan hendaklah dilakukan untuk should be taken to avoid the presence
menghindarkan adanya organisme yang of organisms likely to be enclosed in
mungkin terperangkap dalam bahan material such as crystals or dried
misalnya dalam kristal atau protein yang protein. The nature and quantity of
dikeringkan. Jumlah dan sifat bahan packaging materials can significantly
120 Sebelum dipaparkan pada gas, bahan 120 Before exposure to the gas, materials
hendaklah disesuaikan dengan should be brought into equilibrium with
kelembaban dan suhu yang dipersyaratkan the humidity and temperature required
untuk proses. Waktu yang diperlukan untuk by the process. The time required for
ini hendaklah tidak mengurangi waktu yang this should be balanced against the
diperlukan untuk fase sebelum sterilisasi. opposing need to minimize the time
before sterilization.
121 Semua siklus sterilisasi hendaklah 121 Each sterilization cycle should be
dipantau dengan indikator biologis yang monitored with suitable biological
sesuai dalam jumlah yang cukup dan indicators, using the appropriate
tersebar untuk semua muatan. Informasi number of test pieces distributed
yang diperoleh hendaklah merupakan throughout the load. The information so
bagian dari catatan bets. Indikator biologis obtained should form part of the batch
hendaklah disimpan dan digunakan sesuai record. The biological indicators should
dengan petunjuk pembuatnya dan be stored and used according to the
kinerjanya diuji terhadap kontrol positif. manufacturer’s instructions, and their
performance checked by positive
controls.
122 Untuk tiap siklus sterilisasi, hendaklah 122 For each sterilization cycle, records
dibuat catatan yang mencakup waktu yang should be made of the time taken to
digunakan untuk menyelesaikan siklus complete the cycle, of the pressure,
sterilisasi, tekanan, suhu dan kelembaban temperature and humidity within the
kamar sterilisasi selama proses dan chamber during the process and of the
konsentrasi gas serta jumlah gas yang gas concentration and of the total
digunakan. Suhu dan tekanan hendaklah amount of gas used. The pressure and
dicatat pada lembar pencatat selama siklus temperature should be recorded
berlangsung. Catatan ini hendaklah throughout the cycle on a chart. The
merupakan bagian dari catatan bets. record(s) should form part of the batch
record.
123 Setelah sterilisasi, muatan hendaklah
disimpan dengan cara yang terkendali di 123 After sterilization, the load should be
dalam ruangan berventilasi baik untuk stored in a controlled manner under
memungkinkan gas residu atau zat hasil ventilated conditions to allow residual
reaksi berkurang sampai tingkat yang gas and reaction products to reduce
ditentukan. Proses ini hendaklah divalidasi. the defined level. This process should
be validated.
124 Filtrasi saja dianggap tidak cukup apabila 124 Filtration alone is not considered
sterilisasi dalam wadah akhir dapat sufficient when sterilization in the final
dilakukan. Merujuk pada metode yang ada container is possible. With regard to
saat ini, sterilisasi dengan uap adalah cara methods currently available, steam
yang diutamakan. Bila produk tidak dapat sterilization is to be preferred. If the
disterilkan dalam wadah akhirnya, larutan product cannot be sterilized in the final
atau cairan dapat difiltrasi ke dalam wadah container, solutions or liquids can be
yang telah disterilkan sebelumnya melalui filtered through a sterile filter of
filter steril dengan ukuran pori nominal 0,22 nominal pore size of 0.22 micron (or
mikron (atau lebih kecil), atau paling tidak less), or with at least equivalent micro-
melalui filter yang mempunyai kemampuan organism retaining properties, into a
menahan mikroba yang ekivalen. Filter previously sterilized container. Such
tertentu dapat menghilangkan bakteri dan filters can remove most bacteria and
kapang, tapi tidak menghilangkan semua moulds, but not all viruses or
virus atau mikoplasma. Hendaklah mycoplasma. Consideration should be
dipertimbangkan untuk melakukan given to complementing the filtration
pemanasan pada suhu tertentu sebagai process with some degree of heat
pelengkap proses filtrasi. treatment.
125 Karena metode filtrasi memiliki potensi 125 Due to the potential additional risks of
risiko tambahan dibandingkan dengan the filtration method as compared with
proses sterilisasi lain, dianjurkan untuk other sterilization processes, a second
melakukan filtrasi kedua dengan filter yang filtration via a further sterilized micro-
sudah disterilkan, yang mampu menahan organism retaining filter, immediately
mikroba, segera sebelum pengisian. prior to filling, may be advisable. The
Filtrasi steril akhir hendaklah dilakukan final sterile filtration should be carried
sedekat mungkin ke titik pengisian. out as close as possible to the filling
point.
126 Karakteristik filter hendaklah yang 126 Fibre shedding characteristics of filters
seminimal mungkin melepaskan serat should be minimal (virtually zero).
(bahkan nol). Filter yang mengandung Asbestos-containing filters must not be
asbes sama sekali tidak boleh digunakan. used under any circumstances.
127 Integritas filter yang telah disterilisasi 127 The integrity of the sterilized filter
hendaklah diverifikasi sebelum digunakan should be verified before use and
dan dikonfirmasikan segera setelah should be confirmed immediately after
digunakan dengan metode yang sesuai, use by an appropriate method such as
seperti uji bubble point, diffusive flow atau a bubble point, diffusive flow or
pressure hold. Waktu yang dibutuhkan pressure hold test. The time taken to
untuk memfiltrasi larutan ruahan dengan filter a known volume of bulk solution
volume tertentu dan perbedaan tekanan and the pressure difference to be used
yang digunakan untuk melewati filter across the filter should be determined
hendaklah ditetapkan pada saat validasi during validation and any significant
dan adanya perbedaan yang signifikan differences during routine
pada proses pembuatan rutin hendaklah manufacturing from this should be
dicatat dan diinvestigasi. Hasil noted and investigated. Results of
pemeriksaan ini hendaklah dicantumkan these checks should be included in the
dalam catatan bets. Integritas filter ventilasi batch record. The integrity of critical
udara dan gas yang kritis hendaklah gas and air vent filters should be
dikonfirmasi sesudah digunakan. Integritas confirmed after use. The integrity of
filter lain hendaklah dikonfirmasi pada other filters should be confirmed at
interval waktu yang sesuai. Hendaklah appropriate intervals. Consideration
dipertimbangkan untuk meningkatkan should be given to increase monitoring
pemantauan integritas filter pada proses of filter integrity in processes that
yang melibatkan kondisi berat, misalnya involve harsh conditions, e.g. the
sirkulasi udara bersuhu tinggi. circulation of high temperature air.
128 Filter yang sama hendaklah tidak 128 The same filter should not be used for
digunakan lebih dari satu hari kerja kecuali more than one working day unless
telah divalidasi. such use has been validated.
129 Filter hendaklah tidak memengaruhi mutu 129 The filter should not affect the product
produk dengan menghilangkan bahan by removal of ingredients from it or by
produk atau dengan melepaskan bahan release of substances into it.
filter ke dalam produk.
130 Penggunaan indikator biologis dan kimiawi 130 Biological and chemical indicators used
saja tidak dapat diterima sebagai bukti alone are not acceptable as proof that
bahwa proses sterilisasi telah efektif. a sterilization process has been
Indikator tersebut hanya menunjukkan effective. They will show when
kegagalan proses sterilisasi tetapi tidak sterilization has failed but not
membuktikan bahwa proses sterilisasi necessarily prove that the process has
berhasil dengan sempurna. been successful.
131 Penggunaan indikator biologi kurang dapat 131 Biological indicators are much less
diandalkan dibandingkan dengan reliable than physical monitoring
pamantauan cara fisik kecuali pada methods, except in ethylene oxide
sterilisasi dengan gas etilen oksida. sterilization.
132 Tindakan pengamanan ketat hendaklah 132 Strict precautions should be taken
dilakukan dalam penanganan indikator when handling biological indicators due
biologis karena adanya potensi bahaya to the hazard of introducing potential
untuk mencemari area bersih secara contaminants into an otherwise
mikrobiologis. Indikator biologis hendaklah microbiologically clean area. They
disimpan sesuai dengan spesifikasi dari should be stored according to the
pembuatnya. indicator manufacturer’s specifications.
133 Tersedia indikator kimiawi untuk sterilisasi 133 Chemical indicators are available for
cara panas, gas etilen oksida dan radiasi, heat, ethylene oxide and radiation
biasanya dalam bentuk pita atau lembaran sterilization, usually in the form of
adhesif, kartu bercak-warna, tabung kecil adhesive tapes or patches, colour spot
atau sachet. Indikator tersebut akan cards, small tubes or sachets. They
berubah warna akibat reaksi kimiawi might change colour as a result of
karena proses sterilisasi. Karena ada chemical reaction brought about by the
kemungkinan perubahan warna terjadi sterilization process. As there is a
sebelum proses sterilisasi selesai, indikator possibility for the change to take place
tersebut tidak cocok untuk pembuktian before the sterilizing time has been
sterilisasi sempurna, kecuali dosimeter completed, and hence with the
plastik yang digunakan pada proses exception of plastic dosimeters used in
sterilisasi cara radiasi. radiation sterilization, they are not
suitable as full proof of sterilization.
135 Sampel wadah yang ditutup dalam kondisi 135 Containers sealed under vacuum
vakum hendaklah diambil dan diuji setelah should be sampled and the samples
periode yang ditentukan, untuk tested, after an appropriate
memastikan keadaan vakum predetermined period, to ensure that
dipertahankan. the vacuum has been maintained.
136 Wadah terisi produk parenteral hendaklah 136 Filled containers of parenteral products
satu persatu diinspeksi terhadap should be inspected individually for
kontaminasi oleh benda asing atau cacat extraneous contamination or other
lain. Bila inspeksi dilakukan dengan cara defects. When inspection is done
visual hendaklah dilakukan dalam kondisi visually, it should be done under
pencahayaan dan latar belakang yang suitable and controlled conditions of
terkendali dan sesuai. Operator yang illumination and background. Operators
melakukan inspeksi hendaklah lulus doing the inspection should pass
pemeriksaan mata secara berkala, dengan regular eye-sight checks, with
menggunakan kacamata bila memakai, spectacles if worn, and be allowed
dan diperbolehkan sering melakukan frequent breaks from inspection.
istirahat selama proses inspeksi.
137 Bila digunakan metode inspeksi lain, 137 Where other methods of inspection are
proses ini hendaklah divalidasi dan kinerja used, the process should be validated
peralatan hendaklah diperiksa secara and the performance of the equipment
berkala. Hasil pemeriksaan hendaklah checked at intervals. Results should be
dicatat. recorded.
138 Uji sterilitas yang dilakukan terhadap 138 The sterility test applied to the
produk jadi hendaklah dianggap hanya finished product should only be
sebagai bagian akhir dari rangkaian regarded as the last in a series of
tindakan pengendalian untuk memastikan control measures by which sterility is
sterilitas dari produk. Uji sterilitas ini assured. The test should be validated
hendaklah divalidasi untuk produk yang for the product(s) concerned.
berkaitan.
139 Sampel yang diambil untuk pengujian 139 Samples taken for sterility testing
sterilitas hendaklah mewakili keseluruhan should be representative of the whole
bets, tetapi secara khusus hendaklah of the batch, but should in particular
mencakup sampel yang diambil dari bagian include samples taken from parts of the
a) untuk produk yang diisi secara aseptik, a) for products which have been filled
sampel hendaklah mencakup wadah aseptically, samples should
yang diisi pada awal dan akhir proses include containers filled at the
pengisian bets serta setelah intervensi beginning and end of the batch
yang signifikan; dan and after any significant
intervention; and
b) untuk produk yang disterilisasi cara b) for products which have been heat
panas dalam wadah akhir, sampel sterilized in their final containers,
hendaklah diambil dari bagian muatan consideration should be given to
dengan suhu terendah. taking samples from the potentially
coolest part of the load.
140 Kepastian sterilitas dari produk jadi 140 The sterility of the finished product is
diperoleh melalui validasi siklus sterilisasi ensured by validation of sterilization
untuk produk yang disterilisasi akhir, dan cycle in the case of terminally sterilized
melalui “media fill” untuk produk yang products, and “media-fills” runs for
diproses secara aseptik. Catatan aseptically processed products. Batch
pengolahan bets dan, dalam hal proses processing records and, in the case of
aseptik, catatan mutu lingkungan, aseptic processing, environmental
hendaklah diperiksa sejalan dengan hasil quality records, should be examined in
uji sterilitas. Prosedur pengujian sterilitas conjunction with the results the sterility
hendaklah divalidasi untuk produk yang tests. The sterility test procedure
berkaitan. Metode farmakope harus should be validated for a given product.
digunakan untuk validasi dan kinerja Pharmacopoeial methods must be
pengujian sterilitas. used for the validation and
performance of the sterility test.
141 Untuk produk injeksi, Air untuk Injeksi, 141 For injectable products, the Water for
produk antara dan produk jadi hendaklah Injection and the intermediate and
dipantau terhadap endotoksin dengan finished products should be monitored
menggunakan metode farmakope yang for endotoxins, using an established
diakui dan tervalidasi untuk tiap jenis pharmacopoeial method that has been
produk. Untuk larutan infus-volume-besar, validated for each type of product. For
pemantauan air atau produk antara large-volume infusion solutions,
hendaklah selalu dilakukan sebagai monitoring of water or intermediates
pengujian tambahan terhadap pengujian should always be done, in addition to
yang dipersyaratkan dalam monografi any tests required by an approved
produk jadi yang disetujui. Bila terdapat monograph for the finished product.
kegagalan uji sampel, penyebab kegagalan When a sample fails a test, the cause
hendaklah diinvestigasi dan dilakukan of such failure should be investigated
tindakan perbaikan bila diperlukan. and remedial action taken where
necessary.
Metode yang digunakan dalam pembuatan The methods employed in the manufacture
produk biologi merupakan faktor kritis untuk of biological products are a critical factor in
menyusun peraturan pengawasan yang shaping the appropriate regulatory control.
sesuai. Oleh karena itu produk biologi dapat Biological products can be defined therefore
ditentukan dengan mengacu pada metode largely by reference to their method of
pembuatannya. manufacture.
Produk biologi yang dicakup dalam Cara The biological products covered by this Good
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ini adalah Manufacturing Practices are vaccines,
vaksin, immunosera, antigen, hormon, enzim immunosera, antigens, hormones, enzymes
dan produk lain hasil fermentasi (termasuk and other products of fermentation (including
antibodi monoklonal dan produk yang monoclonal anti-bodies and product derived
diperoleh dari r-DNA) yang dibuat dengan from r-DNA) which are prepared by the
metode pembuatan berikut: following methods of manufacture :
a) biakan mikroba; a) microbial cultures;
b) biakan sel dan mikroba; b) microbial and cell culture;
c) ekstraksi dari jaringan biologi; dan c) extraction from biological tissues; and
d) propagasi substrat hidup pada embrio d) propagation of live agents in embryos or
atau hewan. animals.
[Tidak semua prinsip dari Pedoman ini dapat (Not all of the principles of this guideline may
diberlakukan pada produk yang termasuk necessarily apply to products in category a.)
katagori a)]
Pedoman ini tidak membahas persyaratan The present guidance does not lay down
rinci untuk jenis produk biologi yang spesifik. detailed requirements for specific classes of
biological products.
PRINSIP PRINCIPLE
atau ektraksi material dari mikroorganisme processes and materials, such as cultivation
hidup. Proses biologi ini dapat menimbulkan of cells or extraction of material from living
variabilitas yang nyata, sehingga sifat dan organisms. These biological processes may
jenis produk sampingannya juga bervariasi. display inherent variability, so that the range
Terlebih lagi bahan yang digunakan untuk and nature of by-products are variable.
proses kultivasi juga merupakan media Moreover, the materials used in these
pertumbuhan yang baik bagi mikroba cultivation processes provide good
pencemar. substrates for growth of microbial
contaminants.
PERSONIL PERSONNEL
2 Personil yang bertanggung jawab dalam 2. Persons responsible for production and
produksi dan pengendalian mutu quality control should have an adequate
hendaklah memiliki latar belakang yang background in relevant scientific
memadai dalam disiplin ilmu yang disciplines, such as bacteriology,
relevan, seperti bakteriologi, biologi, biology, biometry, chemistry, medicine,
biometri, kimia, kedokteran, farmasi, pharmacy, pharmacology, virology,
farmakologi, virologi, imunologi dan immunology and veterinary medicine,
kedokteran hewan, serta memiliki together with sufficient practical
pengalaman praktis yang memadai untuk experience to enable them to exercise
melaksanakan fungsi manajemen mereka their management function for the
pada proses terkait. process concerned.
reguler. Terlepas dari kenyataan adanya the obvious problem of exposure of staff
permasalahan terpaparnya operator oleh to infectious agents, potent toxins or
bahan penyebab infeksi, toksin kuat atau allergens, it is necessary to avoid the
alergen, juga perlu untuk menghindari risk of contamination of a production
risiko pencemaran oleh bets produksi batch with infectious agents. Visitors
yang mengandung bahan penyebab should generally be excluded from
infeksi. Pengunjung hendaklah dilarang production areas.
memasuki area produksi.
6 Personil dari area di mana ada 6. Personnel should not pass from areas
kemungkinan terpapar oleh oganisme where exposure to live organisms or
hidup atau hewan hendaklah dilarang animals is possible to areas where other
melewati area di mana produk lain atau products or different organisms are
organisme yang berbeda dari yang handled. If such passage is
sedang ditangani. Jika lintasan tersebut unavoidable, clearly defined
tidak dapat dihindari, maka tindakan decontamination measures, including
dekontaminasi yang ditetapkan dengan change of clothing and shoes and,
jelas, termasuk ganti baju dan sepatu where necessary, showering should be
dan, jika perlu, mandi hendaklah dipatuhi followed by staff involved in any such
oleh personil yang terlibat dalam production.
produksi.
11 Fasilitas tersendiri hendaklah digunakan 11. Dedicated facilities should be used for
untuk penanganan Bacillus anthracis, the handling of Bacillus anthracis, of
Clostridium botulinum dan Clostridium Clostridium botulinum and of Clostridium
tetani sampai proses inaktivasi selesai. tetani until the inactivation process is
accomplished
13 Produksi secara simultan di area yang 13. Simultaneous production in the same
sama menggunakan biofermentor sistem area using closed systems of
tertutup dapat diterima untuk produk biofermenters may be acceptable for
seperti antibodi monoklonal dan produk products such as monoclonal antibodies
yang dibuat menggunakan teknik r-DNA. and products prepared by r-DNA
techniques.
14 Tahap proses setelah panen dapat 14. Processing steps after harvesting may
dilakukan secara simultan di sarana be carried out simultaneously in the
produksi yang sama asalkan tindakan same production area provided that
pencegahan yang sesuai dilakukan untuk adequate precautions are taken to
mencegah pencemaran silang. Untuk prevent cross-contamination. For killed
vaksin yang dimatikan dan toksoid, vaccines and toxoids, such parallel
proses yang paralel hendaklah hanya processing should only be performed
dilakukan setelah inaktivasi biakan atau after inactivation of the culture or after
sesudah proses detoksifikasi. detoxification.
15 Area bertekanan positif hendaklah 15. Positive pressure areas should be used
digunakan untuk pengolahan produk to process sterile products but negative
steril, namun untuk area tertentu yang pressure in specific areas at point of
digunakan untuk mikroba patogen exposure of pathogens is acceptable for
hendaklah bertekanan negatif untuk containment reasons.
mencegah penyebaran mikroba patogen Where negative pressure areas or safety
keluar dari area tersebut. Apabila area cabinets are used for aseptic processing
bertekanan negatif atau lemari pengaman of pathogens, they should be
digunakan untuk memproses mikroba surrounded by a positive pressure sterile
patogen secara aseptik, area tersebut zone.
hendaklah dikelilingi area steril
bertekanan positif.
16 Unit pengendali udara hendaklah 16. Air handling units should be dedicated to
tersendiri untuk area pengolahan tertentu the processing area concerned and
dan resirkulasi udara tidak boleh recirculation of air should not occur from
dilakukan dari area di mana organisme areas handling live pathogenic
patogen hidup ditangani, tapi dibuang organisms, but exhausted through
melalui filter sterilisasi atau tindakan sterilizing filter or other decontamination
dekontaminasi lain untuk mencegah measures to prevent escape of
keluarnya organisme patogen ke pathogens to surrounding environment.
lingkungan sekitar.
17 Tata letak dan desain area produksi dan 17. The layout and design of production
peralatan hendaklah memungkinkan areas and equipment should permit
proses pembersihan dan dekontaminasi effective cleaning and decontamination
yang efektif (misal: fumigasi). Prosedur (e.g. by fumigation). The cleaning and
pembersihan dan dekontaminasi decontamination procedures should be
hendaklah divalidasi. validated.
18 Peralatan yang digunakan untuk 18. Equipment used during handling of live
menangani organisme hidup hendaklah organisms should be designed to
didesain untuk menjaga agar biakan tetap maintain cultures in a pure state and
dalam keadaan murni dan tidak tercemar uncontaminated by external sources
oleh sumber eksternal selama proses. during processing.
19 Sistem pemipaan, katup dan filter 19. Pipe-work systems, valves and vent
ventilasi hendaklah didesain secara tepat filters should be properly designed to
untuk memudahkan proses pembersihan facilitate cleaning and sterilization. The
dan sterilisasi. Penggunaan sistem use of "clean in place" and "sterilize in
bersihkan-di-tempat dan sterilisasi–di- place" systems should be encouraged.
tempat sangat dianjurkan. Katup pada Valves on fermentation vessels should
tangki fermentasi hendaklah dapat be completely steam sterilisable. Air
disterilisasi dengan uap air secara vent filters should be hydrophobic and
sempurna. Filter ventilasi udara validated for their scheduled life span.
hendaklah hidrofobis dan jangka waktu
pemakaiannya divalidasi.
21 Limbah cair yang mungkin mengandung 21. Effluents which may contain pathogenic
mikroba patogen hendaklah didekon- microorganisms should be effectively
taminasi secara efektif. decontaminated
23 Hewan digunakan untuk pembuatan 23. Animals are used for the manufacture of
sejumlah produk biologi, misal: vaksin a number of biological products, for
polio (monyet), antibisa ular (kuda dan example polio vaccine (monkeys), snake
kambing), vaksin rabies (kelinci, mencit antivenoms (horses and goats), rabies
dan hamster) dan serum gonadotropin vaccine (rabbits, mice and hamsters)
(kuda). Hewan juga dapat digunakan and serum gonadotropin (horses). In
dalam pengujian mutu pada kebanyakan addition, animals may also be used in
serum dan vaksin, misal: vaksin pertusis the quality control of most sera and
(mencit), pirogenitas (kelinci), vaksin vaccines, e.g. pertussis vaccine (mice),
BCG (marmot). pyrogenicity (rabbits), BCG vaccine
(guinea-pigs).
24 Sarana pemeliharaan hewan untuk 24. Quarters for animals used in production
pembuatan dan pengujian produk biologi and control of biological products should
hendaklah terpisah dari area produksi be separated from production and
dan pengujian mutu. Status kesehatan control areas. The health status of
hewan dari mana bahan awal berasal dan animals from which some starting
yang akan digunakan untuk uji mutu dan materials are derived and of those used
uji keamanan hendaklah dipantau dan for quality control and safety testing
dicatat. should be monitored and recorded.
25 Personil yang bekerja di sarana hewan 25. Staff employed in such areas must be
hendaklah dilengkapi dengan baju provided with special clothing and
khusus dan fasilitas untuk ganti baju. changing facilities.
26 Jika monyet digunakan untuk pembuatan 26. Where monkeys are used for the
atau pengujian mutu produk biologi, maka production or quality control of biological
diperlukan pertimbangan khusus seperti products, special consideration is
tercantum pada persyaratan WHO required as laid down in the current
Requirements for Biological Substances WHO Requirements for Biological
terkini. Substances.
27 Hendaklah tersedia fasilitas untuk 27. There should be facilities for the
desinfeksi kandang hewan, jika mungkin, disinfection of cages, if possible by
dilakukan dengan uap air, dan insinerator steam, and an incinerator for disposing
untuk memusnahkan limbah dan bangkai of waste and dead animals.
hewan.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
28 Spesifikasi bahan awal biologi mem- 28. Specifications for biological starting
butuhkan dokumentasi tambahan tentang materials may need additional
sumber, asal, metode pembuatan dan documentation on the source, origin,
pengendalian yang dilakukan terutama method of manufacture and controls
pengendalian mikrobiologi. applied particularly microbiological
controls.
30 Semua galur mikroorganisme yang 30. All strains of microorganism used for
digunakan untuk produksi dan pengujian production and testing should be
hendaklah didokumentasikan. documented.
PRODUKSI PRODUCTION
31 Sumber, asal dan kesesuaian bahan awal 31. The source, origin and suitability of
hendaklah ditetapkan dengan jelas. Jika starting materials should be clearly
pengujian memerlukan waktu lama, defined. Where the necessary tests take
pengolahan bahan awal diperbolehkan a long time, it may be permissible to
sebelum hasil uji tersedia. Dalam hal ini process starting materials before the
pelulusan produk jadi boleh diberikan results of the tests are available. In such
apabila hasil uji bahan awal dan produk cases, release of a finished product is
jadi memenuhi syarat. conditional on satisfactory results of
these tests.
32 Jika bahan awal perlu disterilisasi, 32. Where sterilization of starting materials
hendaklah sedapat mungkin dilakukan is required, it should be carried out
dengan cara panas. Jika diperlukan where possible by heat. Where
metode lain yang sesuai (missal : iradiasi) necessary, other appropriate methods
dapat juga digunakan untuk inaktivasi may also be used for inactivation of
bahan biologi. biological materials (e.g. irradiation).
Lot Benih dan Sistem Bank Sel Seed Lot and Cell Bank System
33 Untuk mencegah perubahan sifat yang 33. In order to prevent the unwanted drift of
tidak diinginkan yang terjadi karena properties which might ensue from
berulang-ulangnya subkultur atau repeated subcultures or multiple
pelipatgandaan generasi, pembuatan generations, the production of biological
produk biologi dengan biakan mikroba, products obtained by microbial culture,
propagasi biakan sel pada embrio dan cell culture of propagation in embryos
hewan hendaklah berdasarkan sistem lot and animals should be based on a
benih induk dan lot benih kerja dan/atau system of master and working seed lots
bank sel. and/or cell banks.
35 Lot benih dan bank sel hendaklah 35. Seed lots and cell banks should be
dikarakterisasi secara memadai dan diuji adequately characterized and tested for
terhadap cemaran. Kesesuaian contaminants. Their suitability for use
penggunaan hendaklah dapat dibuktikan should be further demonstrated by the
dengan melihat konsistensi karakteristik consistency of the characteristics and
dan mutu dari bets produk yang quality of the successive batches of
berurutan. Lot benih dan bank sel product. Seed lots and cell banks should
hendaklah dibuat, disimpan, dan be established, stored and used in such
digunakan sedemikian rupa sehingga a way as to minimize the risks of
dapat meminimalkan risiko pencemaran contamination or alteration.
atau perubahan.
36 Pembuatan lot benih dan bank sel 36. Establishment of the seed lot and cell
hendaklah dilakukan di dalam lingkungan bank should be performed in a suitably
terkendali yang sesuai untuk melindungi controlled environment to protect the
lot benih dan bank sel, dan jika perlu juga seed lot and the cell bank and, if
personil yang menangani. Selama applicable, the personnel handling it.
pembuatan lot benih dan bank sel, tidak During the establishment of the seed lot
boleh ada bahan hidup atau infektif lain and cell bank, no other living or
(misal : virus, cell lines atau galur sel) infectious material (e.g. virus, cell lines
ditangani secara bersamaan di area yang or cell strains) should be handled
sama atau oleh personil yang sama. simultaneously in the same area or by
the same persons.
37 Bukti stabilitas dan pemulihan lot benih 37. Evidence of the stability and recovery of
dan bank sel hendaklah the seeds and banks should be
didokumentasikan. Wadah penyimpanan documented. Storage containers should
hendaklah tertutup kedap, diberi label be hermetically sealed, clearly labeled
yang jelas, dan disimpan pada suhu yang and kept at an appropriate temperature.
tepat. Persediaan bahan hendaklah An inventory should be meticulously
disimpan dengan cermat dan rapi. Suhu kept. Storage temperature should be
penyimpanan dalam lemari pembeku dan recorded continuously for freezers and
dalam nitrogen cair hendaklah dicatat properly monitored for liquid nitrogen.
secara terus menerus. Tiap Any deviation from set limits and any
penyimpangan dari batas yang telah corrective action taken should be
ditentukan dan tindakan perbaikan yang recorded.
telah dilakukan hendaklah dicatat.
38 Hanya personil yang diberi wewenang 38. Only authorized personnel should be
diizinkan untuk menangani bahan ini dan allowed to handle the material and this
penanganan tersebut hendaklah handling should be done under the
dilakukan dalam pengawasan seorang supervision of a responsible person.
39 Semua wadah dari bank sel induk atau 39. All containers of master or working cell
bank sel kerja dan lot benih hendaklah banks and seed lots should be treated
ditangani dengan cara yang sama selama identically during storage. Once
penyimpanan. Sekali dipindahkan dari removed from storage, the containers
penyimpanan, wadah tersebut tidak boleh should not be returned to the stock.
dikembalikan ke stok semula.
40 Sifat memacu pertumbuhan yang dimiliki 40. The growth promoting properties of
media biakan hendaklah dibuktikan. culture media should be demonstrated.
43 Media biakan lebih baik disterilisasi di- 43. If possible, media should be sterilized in
tempat. Jika memungkinkan penambahan place. In-line sterilizing filters for routine
gas, media, asam atau basa, bahan addition of gases, media, acids or
pengurang busa, dan lain-lain ke dalam alkalis, defoaming agents etc. to
fermentor hendaklah melalui filter fermenters should be used where
sterilisasi yang terpasang di lini proses. possible.
46 Peralatan yang digunakan untuk 46. A wide variety of equipment is used for
kromatografi hendaklah dikhususkan chromatography, and in general such
hanya untuk pemurnian satu produk dan equipment should be dedicated to the
hendaklah disterilisasi atau disanitasi di purification of one product and should
antara bets yang akan dilakukan. be sterilized or sanitized between
Pemakaian peralatan yang sama untuk batches. The use of the same
tahap proses yang berbeda tidak equipment at different stages of
dianjurkan. Kriteria penerimaan masa processing should be discouraged.
pakai dan metode sanitasi atau sterilisasi Acceptance criteria, life span and
kolom kromatografi hendaklah ditetapkan. sanitization or sterilization method of
columns should be defined.
48 Perlu menyimpan sampel produk antara 48. It may be necessary to retain samples of
dalam kondisi penyimpanan yang tepat intermediate products in sufficient
dan jumlah yang cukup untuk dilakukan quantities and under appropriate storage
pengujian ulang atau konfirmasi kontrol conditions to allow the repetition or
dari bets. confirmation of a batch control.
PRINSIP PRINCIPLE
Aneks ini mengatur pembuatan gas medisinal This annex deals with industrial
di industri, yang merupakan proses industri manufacturing of medicinal gases, which is a
khusus dan tidak lazim dilakukan oleh industri specialised industrial process not normally
farmasi. Aneks ini tidak mencakup pembuatan undertaken by pharmaceutical companies. It
dan penanganan gas medisinal di rumah does not cover manufacturing and handling
sakit, yang harus memenuhi peraturan of medicinal gases in hospitals, which will be
pemerintah. Meskipun demikian beberapa subject to national legislation. However
bagian yang relevan dari aneks ini dapat relevant parts of this annex may be used as
digunakan sebagai dasar kegiatan tersebut. a basis for such activities.
PERSONALIA PERSONNEL
1 Personil yang bertanggung jawab melu- 1. The authorized person responsible for
luskan suatu bets hendaklah memiliki releasing batches should have a
pengetahuan menyeluruh dan thorough knowledge of the production
pengalaman praktis di bidang produksi and control of medicinal gases
serta pengendalian mutu gas medisinal. including practical experience.
Peralatan Equipment
6 Seluruh peralatan yang digunakan dalam 6. All equipment for manufacture and
pembuatan dan analisis, di mana perlu, analyses should be qualified and
hendaklah dikualifikasi dan dikalibrasi calibrated regularly as appropriate.
secara berkala.
7 Perlu dipastikan untuk menjamin bahwa 7. It is necessary to ensure that the correct
gas yang benar diisikan ke dalam tabung gas is put into the correct container.
yang benar. Tidak boleh ada interkoneksi Except for validated automated filling
8 Tabung gas medisinal hendaklah memiliki 8. Cylinders for medicinal gases should
karakteristik teknis yang sesuai. Mulut have appropriate technical
tabung gas hendaklah diberi segel characteristics. The outlets of cylinders
pengaman (tamper-evident seals). should be equipped with tamper-evident
seals.
11 Tangki penyimpanan dan tangki 11. Storage tanks and mobile delivery tanks
pengiriman yang mobil hendaklah should be dedicated to one gas and a
digunakan hanya untuk satu macam gas well-defined quality of this gas. However
saja yang mutunya telah ditetapkan. liquefied medicinal gases may be stored
Meskipun demikian gas medisinal cair or transported in the same tanks as the
dapat disimpan atau dikirim dalam tangki same non-medicinal gas provided that
yang sama untuk gas non-medisinal the quality of the latter is at least equal
dengan syarat mutu gas non-medisinal to the quality of the medicinal gas.
minimal sama dengan mutu gas
medisinal.
12 Manifold gas medisinal hendaklah dipakai 12. The medicinal gases manifold should be
hanya untuk satu jenis gas saja atau dedicated to a single gas or to a given
suatu campuran gas saja. mixture of gases
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
13 Data yang dicatat untuk tiap bets tabung 13. Data included in the records for each
yang diisi harus menjamin bahwa seluruh batch of cylinders filled must ensure that
tabung yang diisi dapat ditelusuri each filled cylinder is traceable to
terhadap seluruh aspek signifikan dari significant aspects of the relevant filling
kegiatan pengisian yang relevan. Di operations. As appropriate, the following
mana perlu, hal berikut hendaklah dicatat: should be entered:
a) nama produk; a) the name of the product;
b) tanggal dan waktu kegiatan b) the date and the time of the filling
pengisian; operations;
c) referen stasiun pengisian yang c) a reference to the filling station
digunakan; used;
d) peralatan yang digunakan; d) equipment used;
e) nama dan rujukan spesifikasi dari e) name and reference to the
gas atau tiap gas dalam campuran; specification of the gas or each gas
in a mixture;
f) kegiatan pra-pengisian yang f) pre-filling operations performed
dilakukan (lihat Butir 33); (see Section 33.);
g) jumlah dan ukuran tabung sebelum g) the quantity and size of cylinders
dan sesudah pengisian; before and after filling;
h) nama operator pelaksana kegiatan h) the name of the person carrying out
pengisian; the filling operation;
i) paraf operator pada tiap tahap i) the initials of the operators for each
kegiatan signifikan (kesiapan jalur, significant step (line clearance,
penerimaan tabung, pengosongan receipt of cylinders, emptying of
tabung, dan sebagainya); cylinders etc);
j) parameter kunci yang diperlukan j) key parameters that are needed to
untuk memastikan pengisian ensure correct fill at standard
dilakukan dengan benar dan sesuai conditions;
kondisi standar;
k) hasil dari pengujian mutu dan di k) the results of quality control tests
mana alat pengujian dikalibrasi and where test equipment is
sebelum dilakukan pengujian, calibrated before each test, the
spesifikasi referen gas (reference reference gas specification and
gas specification) dan hasil calibration check results;
kalibrasinya;
l) hasil dari pemeriksaan yang sesuai l) results of appropriate checks to
untuk menjamin bahwa tabung telah ensure the containers have been
diisi; filled;
m) sampel label kode bets; m) a sample of the batch code label;
n) tiap masalah atau kejadian yang n) details of any problems or unusual
tidak biasa secara rinci, dan tanda events, and signed authorisation for
tangan pengesahan untuk tiap any deviation from filling
penyimpangan terhadap instruksi instructions; and
pengisian; dan
o) persetujuan, tanggal dan tanda o) to indicate agreement, the date and
tangan supervisor yang bertanggung signature of the supervisor
jawab untuk kegiatan pengisian. responsible for the filling operation.
PRODUKSI PRODUCTION
14 Semua tahap kritis dari proses 14. All critical steps in the different
pembuatan yang berbeda hendaklah manufacturing processes should be
divalidasi. subject to validation.
15 Gas ruahan untuk keperluan medis dapat 15. Bulk gases intended for medicinal use
dibuat secara sintesis kimia atau could be prepared by chemical
diperoleh dari sumber alam dan synthesis or obtained from natural
dilanjutkan dengan tahap pemurnian bila resources followed by purification
perlu (misalnya pada pabrik pemisahan steps if necessary (as for example in
udara). Gas ini dapat dianggap sebagai an air separation plant). These gases
Bahan Farmasi Aktif [Active could be regarded as Active
Pharmaceutical Ingredients (API)] atau Pharmaceutical Ingredients (API) or as
produk farmasi ruahan sesuai dengan bulk pharmaceutical products as
keputusan Otoritas Pengawasan Obat decided by the International Drug
(OPO). Regulatory Authority (DRA).
17 Seluruh tahap pemisahan dan pemurnian 17. All separation and purification steps
hendaklah didesain sedemikian rupa agar should be designed to operate at
dapat dioperasikan dengan efektivitas optimal effectiveness. For example,
yang optimal. Misalnya, impuritas yang impurities that may adversely affect a
mungkin berpengaruh buruk terhadap purification step should be removed
tahap pemurnian hendaklah dihilangkan before this step is reached.
sebelum tahap tersebut dilakukan.
19 Bila berlaku, batas suhu proses 19. If applicable, limits for process
hendaklah ditetapkan dan pemantauan temperatures should be documented
selama-proses hendaklah mencakup and in-process monitoring should
pengukuran suhu. include temperature measurement.
21 Untuk proses kontinu, definisi dari satu 21. For continuous processes, a definition
bets hendaklah ditetapkan dan dikaitkan of a batch should be documented and
dengan analisis gas ruahan. related to the analysis of the bulk gas.
22 Mutu dan impuritas hendaklah dipantau 22. Gas production should be continuously
secara kontinu selama produksi gas. monitored for quality and impurities.
23 Air yang digunakan untuk pendinginan 23. Water used for cooling during
selama pengempaan udara, jika compression of air should be
bersentuhan dengan gas medisinal monitored for microbiological quality
hendaklah dipantau mutu when in contact with the medicinal gas.
mikrobiologisnya.
24 Seluruh kegiatan transfer gas medisinal 24. All the transfer operations, including
cair termasuk pengendalian sebelum controls before transfers, of liquefied
transfer, dari tempat penyimpanan primer gases from primary storage should be
hendaklah mengikuti prosedur tertulis in accordance with written procedures
yang disiapkan untuk menghindari designed to avoid any contamination.
pencemaran. Jalur pipa transfer gas The transfer line should be equipped
hendaklah dilengkapi dengan katup satu with a non-return valve or any other
arah (non-return valve) atau dengan cara suitable alternative. Particular attention
lain yang sesuai. Perhatian khusus should be paid to purge the flexible
hendaklah diberikan pada penyemburan connections and to coupling hoses and
(purge) tiap sambungan fleksibel dan connectors.
penautan selang dengan konektornya.
25 Gas kiriman baru boleh ditambahkan ke 25. Deliveries of gas may be added to bulk
tangki penyimpanan gas ruahan yang storage tanks containing the same gas
berisi gas yang sama dari pengiriman from previous deliveries. The results of
sebelumnya. Hasil pengujian dari sampel a sample must show that the quality of
gas yang baru dikirim harus menunjukkan the delivered gas is acceptable. Such
bahwa mutu gas tersebut dapat diterima. a sample could be taken from :
Sampel gas dapat diambil dari:
a) gas yang dikirim sebelum a) the delivered gas before the
ditambahkan; atau delivery is added; or
b) dari tangki gas ruahan setelah b) from the bulk tank after adding
ditambahkan dan dicampur. and mixing.
26 Gas ruahan untuk pemakaian medis 26. Bulk gases intended for medicinal use
hendaklah dinyatakan sebagai suatu should be defined as a batch,
bets, diperiksa sesuai dengan monografi controlled in accordance with relevant
farmakope dan diluluskan untuk pharmacopoeial monographs and
pengisian. released for filling.
27 Gas medisinal yang akan diisikan 27. For filling of medicinal gases the batch
hendaklah ditetapkan nomor betsnya. should be defined.
28 Pembersihan dan pembilasan alat serta 28. Cleaning and purging of filling equipment
pipa pengisian hendaklah mengikuti and pipelines should follow written
prosedur tetap serta diperiksa bahwa procedures, and checks for the absence
bahan pembersih atau cemaran lain of cleaning agents or other contaminants
sudah hilang, sebelum jalur pengisian should be carried out before the line is
diluluskan untuk dipakai. released for use.
29 Tabung gas medisinal hendaklah 29. Containers for medicinal gases should
memenuhi persyaratan spesifikasi teknis conform to appropriate technical
yang sesuai. Setelah pengisian katup specifications. Valve outlets should be
pengeluaran gas hendaklah diberi segel equipped with tamper-evident seals after
pengaman. Tabung gas hendaklah filling. Cylinders should preferably have
diperlengkapi dengan katup yang dapat minimum pressure retention valves in
menjaga agar tabung masih berisi sedikit order to get adequate protection against
tekanan gas untuk mencegah terjadinya contamination.
cemaran.
30 Manifold untuk pengisian gas medisinal 30. The medicinal gases filling manifold as
termasuk tabung hendaklah dipakai well as the cylinders should be dedicated
hanya untuk satu jenis gas medisinal atau to a single medicinal gas or to a given
satu campuran gas medicinal (lihat butir mixture of medicinal gases (see also
7) Section 7.). There should be a system in
Hendaklah memiliki sistem yang dapat place ensuring traceability of cylinders
menjamin ketelusuran pemakaian tabung and valves.
dan katup.
31 Pembersihan dan pembilasan pipa serta 31. Cleaning and purging of filling equipment
alat pengisian hendaklah dilakukan and pipelines should be carried out
sesuai prosedur tetap. Hal ini sangat according to written procedures. This is
penting terutama setelah perawatan atau especially important after maintenance or
penghentian sistem yang terintegrasi. breaches of system integrity. Checks for
Pemeriksaan terhadap tidak adanya the absence of contaminants should be
cemaran hendaklah dilakukan sebelum carried out before the line is released for
jalur pengisian dinyatakan lulus untuk use. Records should be maintained.
digunakan. Catatan ini hendaklah
disimpan.
34 Setelah katup ditautkan, katup hendaklah 34. After fitting of the valve, the valve should
dijaga agar selalu dalam keadaan be maintained in a closed position to
tertutup untuk mencegah masuknya prevent any contamination from entering
cemaran ke dalam tabung. the cylinder.
36 Tabung kembalian yang akan diisi ulang 36. Cylinders which have been returned for
hendaklah disiapkan dengan sangat hati- refilling should be prepared with great
hati untuk memperkecil risiko care in order to minimise risks for
pencemaran. Batas maksimum teoritis contamination. For compressed gases a
impuritas untuk gas bertekanan adalah maximum theoretical impurity of 500 ppm
500 ppm v/v untuk tekanan pengisian v/v should be obtained for a filling
sebesar 200 bar (dan ekivalennya untuk pressure of 200 bar (and equivalent for
tekanan pengisian yang lain). other filling pressures).
38 Untuk tabung yang dilengkapi dengan 38. For cylinders equipped with residual
katup tekanan sisa (positif), satu kali (positive) pressure valves, one
pengosongan dengan vakum hingga 150 evacuation under vacuum at 150 millibar
millibar sudah cukup apabila tekanan sisa is sufficient if the pressure is positive. As
positif. Sebagai alternatif, analisis secara an alternative, full analysis of the
menyeluruh terhadap sisa gas hendaklah remaining gas should be carried out for
dilakukan untuk tiap tabung. each individual container.
40 Tiap tabung hendaklah diberi label dan 40. Each cylinder should be labelled and
kode warna. Penandaan nomor bets colour-coded. The batch number and/or
dan/atau tanggal pengisian serta filling date and expiry date may be on a
daluwarsa dapat dilakukan pada label separate label.
terpisah.
41 Mutu air yang digunakan untuk pengujian 41. Water used for hydrostatic pressure
tekanan hidrostatis hendaklah minimal testing should be at least of drinking
sesuai dengan mutu air minum dan water quality and monitored routinely for
dipantau secara rutin terhadap cemaran microbiological contamination.
mikroba.
42 Tiap gas medisinal hendaklah diuji dan 42. Each medicinal gas should be tested
diluluskan sesuai spesifikasinya. Sebagai and released according to its
tambahan, tiap gas medisinal hendaklah specifications. In addition, each
diuji lengkap sesuai dengan persyaratan medicinal gas should be tested to full
farmakope dengan frekuensi yang relevant pharmacopoeial requirements
memadai untuk memastikan persyaratan at sufficient frequency to assure ongoing
selalu dipenuhi. compliance.
43 Gas ruahan hendaklah diluluskan 43. The bulk gas supply should be released
sebelum diisikan. (lihat Butir 26.). for filling. (see Section 26.)
44 Jika satu jenis gas medisinal akan 44. In the case of a single medicinal gas
diisikan melalui manifold multi-silinder, filled via a multi-cylinder manifold, at
setidaknya satu tabung produk dari least one cylinder of product from each
manifold pengisi hendaklah dilakukan manifold filling should be tested for
pengujian terhadap identitas, kadar dan identity, assay and if necessary water
bila perlu kadar airnya tiap kali content each time the cylinders are
penggantian tabung dari manifold. changed on the manifold.
45 Dalam hal satu jenis gas medisinal 45. In the case of a single medicinal gas
diisikan ke dalam tabung satu persatu filled into cylinders one at a time by
pada suatu waktu, maka paling sedikit individual filling operations, at least one
satu tabung, dari setiap siklus pengisian cylinder of each uninterrupted filling
yang tidak terputus-putus, hendaklah cycle should be tested for identity and
diperiksa identitas dan kadarnya. Contoh assay. An example of an uninterrupted
siklus pengisian yang tidak terputus-putus filling operation cycle is one shift's
adalah satu giliran (shift) produksi dengan production using the same personnel,
petugas, peralatan dan satu bets gas equipment, and batch of bulk gas.
ruahan.
46 Dalam hal gas medisinal diproduksi 46. In the case of a medicinal gas produced
dengan mencampurkan dua atau lebih by mixing two or more different gases in
jenis gas yang berbeda ke dalam tabung a cylinder from the same manifold, at
dengan menggunakan satu manifold, least one cylinder from each manifold
minimal satu tabung dari manifold pengisi filling operation cycle should be tested
dari satu siklus pengisian hendaklah diuji for identity, assay and if necessary water
identitas, kadar dan bila perlu kadar air content of all of the component gases
dari tiap komponen gas serta identitas and for identity of the balance gas in the
dari gas sisa yang terdapat dalam mixture. When cylinders are filled
campuran gas. Jika tabung diisi satu individually, every cylinder should be
persatu, tiap tabung hendaklah diuji tested for identity and assay of all of the
terhadap identitas dan kadar dari seluruh component gases and at least one
komponen gas dan minimal satu tabung cylinder of each uninterrupted filling
dari tiap siklus pengisian yang tidak cycle should be tested for identity of the
47 Jika gas dicampur in-line sebelum 47. When gases are mixed in-line before
pengisian (misalnya campuran nitrogen filling (e.g. nitrous oxide/oxygen
oksida/ oksigen), perlu dilakukan analisis mixture), continuous analysis of the
secara kontinu dari campuran gas yang mixture being filled is required.
sedang diisikan.
48 Jika satu tabung diisi lebih dari satu 48. When a cylinder is filled with more than
macam gas, hendaklah dipastikan bahwa one gas, the filling process must ensure
proses pengisian akan menghasilkan that the gases are correctly mixed in
campuran gas yang benar dan homogen every cylinder and are fully
dalam tiap tabung. homogeneous.
49 Tiap tabung yang sudah diisi hendaklah 49. Each filled cylinder should be tested for
diperiksa terhadap kebocoran dengan leaks using an appropriate method, prior
cara yang sesuai sebelum diberi segel to fitting the tamper evident seal. Where
pengaman. Jika dilakukan pengambilan sampling and testing is carried out the
sampel dan pengujian, pemeriksaan leak test should be completed after
kebocoran hendaklah dilakukan setelah testing.
pengujian selesai.
50 Dalam hal gas kriogenis diisikan ke 50. In the case of cryogenic gas filled into
dalam “tangki kriogenis rumah tangga” cryogenic home vessels for delivery to
(cryogenic home vessel) yang akan users, each vessel should be tested for
dikirim kepada pengguna, maka tiap identity and assay.
tangki hendaklah diperiksa terhadap
identitas dan kadarnya.
51 Jika tangki kriogenis yang ada di lokasi 51. Cryogenic vessels which are retained by
pelanggan akan diisi ulang di tempatnya customers and where the medicinal gas
sendiri dengan menggunakan tangki is refilled in place from dedicated mobile
pengiriman yang mobil, maka sampel delivery tanks need not be sampled after
tidak perlu diambil setelah pengisian filling provided the filling company
dengan syarat perusahaan pengisian gas delivers a certificate of analysis for a
memberikan sertifikat analisis sampel sample taken from the mobile delivery
yang diambil dari tangki pengiriman tank. Cryogenic vessels retained by
tersebut. Tangki kriogenis yang disimpan customers should be periodically tested
oleh pelanggan hendaklah diperiksa to confirm that the contents comply with
secara berkala untuk memastikan bahwa pharmacopoeial requirements.
isinya memenuhi persyaratan farmakope.
52 Sampel pertinggal tidak diperlukan 52. Retained samples are not required,
kecuali jika ditentukan lain. unless otherwise specified.
53 Tiap tabung yang telah diisi hendaklah 53. Filled cylinders should be held in
dikarantina hingga diluluskan oleh quarantine until released by the
personil yang berwenang. authorized person.
54 Tabung gas hendaklah disimpan di 54. Gas cylinders should be stored under-
bawah naungan dan tidak terpapar suhu cover and not be subjected to extremes
tinggi. Area penyimpanan hendaklah of temperature. Storage areas should be
bersih, kering, berventilasi baik dan clean, dry, well ventilated and free of
bebas dari bahan mudah terbakar untuk combustible materials to ensure that
memastikan tabung dalam keadaan cylinders remain clean up to the time of
bersih sampai penggunaannya. use.
55 Penyimpanan hendaklah diatur agar ada 55. Storage arrangements should permit
pemisahan untuk masing-masing jenis segregation of different gases and of
gas yang berbeda, untuk tabung berisi full/empty cylinders and permit rotation
dan tabung kosong serta untuk of stock on a first in – first out (FIFO)
memungkinkan perputaran stok pertama basis.
masuk-pertama keluar (FIFO).
56 Tabung gas hendaklah terlindung dari 56. Gas cylinders should be protected from
kondisi cuaca yang merugikan selama adverse weather conditions during
transportasi. Kondisi khusus transportation. Specific conditions for
penyimpanan dan selama transportasi storage and transportation should be
hendaklah disediakan untuk campuran employed for gas mixtures for which
gas karena dalam kondisi beku dapat phase separation occurs on freezing.
terjadi pemisahan.
PRINSIP PRINCIPLE
Ada dua jenis metode pembuatan dan There are presently two common
pengisian yang umum dilakukan pada saat ini manufacturing and filling methods as follow:
yaitu:
a) Proses pengisian-ganda (pengisian dengan a) Two-shot filling process (pressure
tekanan). Untuk produksi bentuk ini, bahan filling). The active ingredient is
berkhasiat disuspensikan dalam propelan suspended in a high boiling point
bertitik didih tinggi, kemudian diisikan ke propellant, the dose is put into the
dalam wadah, ditutup dengan katup, container, the valve is crimped on and
kemudian melalui katup diisikan propelan the lower boiling point propellant is
lain yang bertitik didih rendah. Suspensi injected through the valve stem to make
bahan berkhasiat dalam propelan dijaga up the finished product. The suspension
pada suhu rendah untuk mengurangi of active ingredient in propellant is kept
kehilangan akibat penguapan, dan cool to reduce evaporation loss; and
2 Jika produk atau komponen yang bersih 2. Where products or clean components
terpapar udara, maka udara yang masuk are exposed, the area should be fed
ke dalam ruangan hendaklah disaring with filtered air, should comply with the
serta memenuhi persyaratan kelas requirements of at least a Grade D
kebersihan D dan jalan masuk ke environment and should be entered
ruangan hendaklah melalui ruang through airlocks.
penyangga.
6 Katup aerosol terukur merupakan suatu 6. Metering valves for aerosol are a
konstruksi yang lebih kompleks more complex engineering than most
dibandingkan dengan kebanyakan pharmaceutical components.
komponen farmasi lain. Spesifikasi, Specifications, sampling and testing
pengambilan sampel dan pengujian should be appropriate for this
hendaklah disesuaikan dengan keadaan situation. Auditing the Quality
ini. Oleh karena itu sangatlah penting Assurance system of the
dilakukan audit sistem pemastian mutu manufacturer is of particular
terhadap produsen katup. importance.
9 Wadah dan katup yang telah dibersihkan 9. The cleaned containers and valves
hendaklah selalu disimpan di dalam should be kept in clean, closed
wadah yang bersih dan tertutup dan containers and precautions should be
selalu dicegah terhadap pencemaran taken to prevent contamination
selama penanganan selanjutnya. Wadah during subsequent handling.
hendaklah disediakan di jalur pengisian Containers should be provided to the
10 Seluruh propelan ( bentuk cair atau gas ) 10. All fluids (e.g. liquid or gaseous
hendaklah disaring untuk propellants) should be filtered to
menghilangkan partikel yang lebih besar remove particles greater than 0.2
dari 0,2 mikron. micron.
13 Tangki dan alat lain hendaklah 13. Vessel and apparatus should be
dibersihkan sesuai prosedur cleaned using a validated procedure
pembersihan yang telah divalidasi untuk appropriate to the use of the product
memastikan bebas dari cemaran. to ensure the absence of any
contaminants.
14 Hanya tangki serta alat yang bersih dan 14. Only clean and dry vessel and
kering saja yang boleh digunakan. apparatus should be used.
15 Jika dilakukan proses pengisian ganda, 15. When a two-shot filling process is
perlu dipastikan bahwa kedua pengisian used, it is necessary to ensure that
menghasilkan berat yang benar untuk both shots are of the correct weight
memperoleh komposisi yang benar. in order to achieve the correct
Untuk tujuan ini pemeriksaan berat 100 composition. For this purpose, 100 %
% pada tiap tahap sangat dianjurkan. weight checking at each stage is
often desirable.
16 Tiap wadah terisi hendaklah diperiksa 16. Each filled container should be
terhadap kebocoran. checked against any leakage.
17 Uji kebocoran hendaklah dilakukan 17. This leakage test should be performed
sedemikian rupa untuk mencegah in a way which avoids microbial
cemaran mikroba atau sisa kelembaban. contamination or residual moisture.
18 Uji fungsi katup hendaklah dilakukan 18. A valve function test should be
terhadap tiap wadah terisi setelah performed on each filled container
disimpan dalam waktu tertentu. after sufficient time of storage.
PEMBUATAN MANUFACTURE OF
PRODUK DARAH BLOOD PRODUCTS
PRINSIP PRINCIPLE
Untuk produk farmasi biologis yang diperoleh For biological pharmaceutical products
dari darah atau plasma manusia (produk derived from human blood or plasma (blood
darah), bahan awal mencakup bahan sumber products), starting materials include the
yaitu sel atau cairan termasuk darah atau source materials such as cells or fluids
plasma. Produk darah memiliki sifat khusus including blood or plasma. Blood products
tertentu yang disebabkan oleh sifat biologis have certain special features arising from the
dari bahan sumber. Misalnya, agens penular biological nature of the source material. For
penyakit, terutama virus, dapat meng example, disease-transmitting agents,
kontaminasi bahan sumber. Oleh sebab itu especially viruses, may contaminate the
keamanan produk darah tergantung pada source material. The safety of these products
pengendalian bahan sumber dan asal-usulnya relies therefore on the control of source
serta pada prosedur pembuatan lanjutan, materials and their origin as well as on the
termasuk penghilangan dan inaktivasi virus. subsequent manufacturing procedures,
including virus removal and inactivation.
Bab-bab umum Pedoman CPOB berlaku juga The general chapters of the GMP Guidelines
bagi produk darah, kecuali dinyatakan lain. apply to blood products, unless otherwise
Beberapa Aneks dapat juga berlaku, stated. Some of the Annexes may also
misalnya Pembuatan Produk Steril, apply, e.g. Manufacture of Sterile
penggunaan radiasi ionisasi dalam Pharmaceutical Products, use of ionizing
pembuatan obat, Pembuatan Produk Biologi radiation in the manufacture of
dan Sistem Komputerisasi. pharmaceutical products, Manufacture of
Biological Products and Computerized
Systems.
Karena mutu produk jadi dipengaruhi seluruh Since the quality of the final products is
langkah pembuatannya, termasuk affected by all the steps in their manufacture,
pengambilan (collection) darah dan plasma, including the collection of blood or plasma,
maka semua kegiatan hendaklah all operations should therefore be done in
dilaksanakan menurut sistem Pemastian Mutu accordance with an appropriate system of
yang sesuai dan CPOB. Quality Assurance and current Good
Manufacturing Practices.
Persyaratan Aneks ini berlaku bagi produk The provisions of this Annex apply to
jadi yang berasal dari darah dan plasma pharmaceutical products derived from human
manusia. Persyaratan ini tidak mencakup blood and plasma. They do not cover blood
komponen darah yang digunakan dalam components used in transfusion medicine.
pengobatan dengan transfusi. Namun, banyak However many of these provisions may be
dari persyaratan ini juga berlaku bagi applicable to such components and
komponen darah dan lembaga pemerintah competent authorities may require
yang berwenang dapat menuntut pemenuhan compliance with them.
terhadap persyaratan yang dicakup dalam
Aneks ini.
5 Nama dan uraian tugas personil kunci 5. The names and job descriptions of key
hendaklah didokumentasi. personnel should be documented.
9 Personil kunci yang bertanggung jawab 9. The key personnel, responsible for
dalam mengelola dan mengawasi managing and supervising production,
pembuatan, pemastian mutu dan quality assurance and quality control,
pengawasan mutu, hendaklah memiliki should have the necessary
kompetensi yang diperlukan untuk competencies to ensure that the blood
menjamin bahwa produk darah yang products meet the required standards
dihasilkan memenuhi standar dan and specifications consistently.
spesifikasi yang dipersyaratkan secara
konsisten.
11 Hendaklah tersedia mekanisme formal 11. There should be a formal mechanism for
untuk menentukan kompetensi pelatih determining the competency of the
dan penilai internal yang masing-masing workplace trainer and assessor to
dapat memberikan pelatihan dan menilai deliver training and assess the
kompetensi yang dilatih. competency of the trainee.
12 Bagi personil di unit yang terletak jauh 12. For personnel at sites remote from the
dari lokasi lembaga yang memiliki izin, licensed site, who undertake a step in
yaitu yang melakukan suatu tahap manufacture, there should be
pembuatan, hendaklah tersedia documentation to demonstrate that the
dokumentasi yang dapat menunjukkan work practice(s) undertaken are under
bahwa cara kerja yang dilaksanakan the control of, and acceptable to, the
terkendali dan dapat diterima oleh licensed site.
lembaga yang memiliki izin.
14 Bangunan dan fasilitas yang digunakan 14. The premises used for the collection of
untuk melakukan pengambilan darah blood or plasma should be of suitable
atau plasma hendaklah memiliki ukuran, size, construction and location to
konstruksi dan lokasi yang sesuai untuk facilitate their proper operation,
dapat menjalankan kegiatan, cleaning and maintenance. Collection,
pembersihan dan perawatan yang benar. processing and testing of blood and
Pengambilan, pemrosesan dan pengujian plasma should not be performed in the
darah dan plasma hendaklah tidak same area. There should be suitable
dilakukan di dalam area yang sama. donor interview facilities so that these
Hendaklah tersedia fasilitas yang sesuai interviews are carried out in private.
untuk mewawancarai donor agar
wawancara dapat dilakukan secara
pribadi.
16 Tiap donor harus diidentifikasi secara 16. Each donor must be positively
positif pada saat penerimaan dan sekali identified at reception and again before
lagi sebelum dilakukan venepuncture. venepuncture.
17 Metode yang digunakan untuk 17. The method used to disinfect the skin
mendesinfeksi kulit donor hendaklah of the donor should be clearly defined
dinyatakan dengan jelas dan terbukti and shown to be effective. Adherence
efektif. Kepatuhan pada metode ini to that method should then be
hendaklah dijaga. maintained.
18 Label nomor donasi harus diperiksa 18. Donation number labels must be re-
kembali secara independen untuk checked independently to ensure that
memastikan bahwa label pada kemasan those on blood packs, sample tubes
darah, tube sampel dan catatan donasi and donation records are identical.
adalah identis.
19 Kantong darah dan sistem aferesis 19. Blood bag and apheresis systems
hendaklah diperiksa apakah ada should be inspected for damage or
kerusakan atau pencemaran sebelum contamination before being used to
digunakan untuk mengambil darah atau collect blood or plasma. In order to
plasma. Untuk memastikan ensure traceability, the batch number
ketertelusuran, nomor bets kantong darah of blood bags and apheresis systems
dan sistem aferesis hendaklah dicatat. should be recorded.
20 Donor darah hendaklah diuji pada tiap 20. Blood donors should be tested at each
donasi terhadap antibodi HIV –1/ HIV -2, donation for antibodies to HIV-1/ HIV-
antibodi HCV, sifilis dan HBsAg. 2, for antibodies to HCV, Syphilis and
for HBsAg.
21 Darah dan komponen darah hendaklah 21. Blood and blood components should
diuji terhadap agens infeksi atau penanda be tested for other infectious agents or
(marker) lain sesuai persyaratan instansi markers as required by the Competent
kesehatan pemerintah yang kompeten/ Health Authority. The list should be
berwenang. Daftar ini hendaklah dinilai regularly reassessed according to new
kembali secara teratur sesuai knowledge, changes in disease
pengetahuan baru, perubahan prevalensi prevalence in the population and the
penyakit dalam masyarakat dan availability of new tests for serological
ketersediaan metode pengujian baru markers.
terhadap penanda serologi.
22 Apabila darah dan komponen darah 22. Where blood and blood components
mengalami pengujian screening reaktif have had a single reactive screening
tunggal, sampel awal hendaklah diuji test, the original sample should be
kembali dalam duplikat sesuai retested in duplicate according to the
persyaratan instansi kesehatan Competent Health Authority
pemerintah yang kompeten/berwenang. requirements.
23 Darah dan komponen darah yang diuji 23. Blood and blood components tested
berulang kali reaktif terhadap segala uji repeatedly reactive in any of the
screening serologi infeksi standar, yaitu standard infection serology screening
anti-HIV, HbsAg, sifilis dan / atau anti tests, i.e. anti-HIV, HBsAg, Syphilis
HCV, hendaklah dipisahkan dari and / or anti-HCV, should be excluded
penggunaan untuk terapi. from therapeutic use. They should be
Darah/komponen darah hendaklah dilabel labelled as reactive and stored
sebagai reaktif dan disimpan terpisah separately or destroyed.
atau dimusnahkan.
24 Kriteria pelulusan dan penolakan hasil uji 24. The acceptance and rejection criteria
hendaklah dirinci dalam prosedur. for test results should be detailed in a
procedure.
25 Sampel untuk keperluan uji ulang tiap 25. Samples to allow retesting should be
donasi hendaklah disimpan dalam retained from each donation, in the
keadaan beku selama minimal dua tahun frozen state, for at least 2 years after
setelah pengambilan. collection.
dari produk jadi, termasuk pelanggan ( from the donor and back from the
rumah sakit atau pelayan kesehatan). finished product, including the
Umumnya pelanggan bertanggung jawab customer (hospital or health care
untuk mengidentifikasi professional). It is normally the
penerima/pengguna produk akhir. responsibility of this customer to
identify the recipient.
kembali terhadap dokumentasi bets always be carried out. The need for
hendaklah selalu dilakukan. withdrawal of the given batch
Kebutuhan akan penarikan kembali should be carefully considered,
bets bersangkutan hendaklah taking into account criteria such as
dipertimbangkan secara cermat, the transmissible agent involved,
dengan mempertimbangkan kriteria the size of the pool, the time period
bahwa agens terkait dapat between donation and
menyebar, ukuran kumpulan (pool), seroconversion, the nature of the
kurun waktu antara donasi dan product and its manufacturing
seroconversion, sifat produk dan method. Where there are
metode pembuatannya. Apabila ada indications that a donation
indikasi bahwa donasi yang contributing to a plasma pool was
berkontribusi dalam kumpulan infected with HIV or hepatitis A, B or
plasma terinfeksi oleh HIV atau C, the case should be referred to
hepatitis A, B atau C, maka kasus itu the relevant competent
hendaklah dilaporkan kepada authority(ies) responsible for the
lembaga pemerintah yang authorisation of the pharmaceutical
kompeten/berwenang memberi izin product and the company's view
edar, dan kajian industri mengenai regarding continued manufacture
kelanjutan pembuatan dari kumpulan from the implicated pool or of the
darah/plasma bersangkutan atau possibility of withDRA wal of the
kemungkinan menarik kembali product(s) should be given.
produk, hendaklah disampaikan.
28 Apabila area pengiriman berada di lokasi 28. If dispatch areas are physically in
yang berbeda dengan area penyimpanan, different locations from the storage
hendaklah ada persyaratan areas, there should be provision for
penyimpanan yang sesuai selama appropriate storage while awaiting
menunggu transportasi. transport.
29 Seluruh persyaratan hendaklah sesuai 29. All the requirements should conform to
dengan Bab 3 dan Aneks 1 dari Chapter 3 and Annex 1 of these
Pedoman ini. Guidelines are applicable.
31 Bangunan dan fasilitas yang digunakan 31. The premises used for the preparation
untuk menyiapkan komponen darah of blood components in a closed-
dalam sistem-tertutup (closed-system) system should be kept in a clean and
hendaklah dijaga dalam kondisi bersih hygienic condition and the microbial
serta higienis dan muatan pencemaran contamination load on critical
mikroba pada peralatan kritis, permukaan equipment, surfaces and the
dan lingkungan tempat penyiapan environment of the preparation areas
hendaklah dipantau. (Karena proses should be monitored. (As closed-
sistem-tertutup meliputi penggunaan system processing involves the use of
sistem kantong berganda yang dipra- pre-configured multiple bag systems,
konfigurasi, satu-satunya ”pelanggaran” the only breach of the integrity of the
terhadap integritas sistem adalah saat system is during the act of blood
mengambil darah dan tidak collection and does not require to be
mempersyaratkan untuk dilakukan dalam carried out in a classified clean room).
ruangan bersih yang diklasifikasikan).
32 Fasilitas yang digunakan untuk 32. The premises used for the production
menyiapkan komponen darah of blood components in an “open
dalam”proses terbuka” (open process) process” should preferably be Grade A
hendaklah di area kelas A dengan latar environment with Grade B background,
belakang area kelas B sesuai ketentuan as defined in the current Good
CPOB. Kondisi yang lebih ringan dapat Manufacturing Practices. A less
diterima apabila dikombinasikan dengan stringent environment may be
tindakan keamanan tambahan seperti acceptable if in combination with
penyiapan komponen darah tepat pada additional safety measures such as
saat transfusi akan dilakukan atau segera preparing the blood component just in
- setelah penyiapan - menggunakan time for transfusion or immediately
kondisi penyimpanan yang tidak after preparation applying storage
mendorong pertumbuhan mikroba. conditions which are unfavourable to
Personil yang melakukan proses-terbuka microbial growth. Personnel performing
hendaklah mengenakan pakaian yang open processing should wear
sesuai dan hendaklah memperoleh appropriate clothing and should
pelatihan teratur dalam pengerjaan receive regular training in aseptic
aseptis. Proses aseptis hendaklah manipulations. Aseptic processing
divalidasi. (Proses-terbuka termasuk should be validated. (“Open”
”pelanggaran” integritas dari ”sistem- processing involves a breach of the
tertutup”, yang dapat mengakibatkan integrity of the “closed system”, and as
risiko pencemaran mikroba). a consequence, a risk of microbial
contamination).
33 Semua persyaratan lain hendaklah 33. All other requirements should conform
sesuai dengan Aneks 1 dari Pedoman ini. to Annex 1 of these Guidelines.
PERALATAN EQUIPMENT
34 Bila peralatan digunakan untuk mem- 34. Where equipment is used for more
proses lebih dari satu bets atau satu than one processing batch or session,
sesi, hendaklah tersedia prosedur yang procedures should define the terms for
menentukan cara untuk penggunaan re-use, including cleaning and
kembali, termasuk menetapkan masing- sterilization protocols (where
masing protokol pembersihan dan applicable). Records should be in
sterilisasi ( mana yang berlaku). place to demonstrate compliance.
40 Semua persyaratan lain hendaklah 40. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 4 dan Aneks 1 dari to Chapter 4 and Annex 1 of these
Pedoman ini. Guidelines.
41 Sanitasi dan higiene tingkat tinggi 41. High level of sanitation and hygiene
hendaklah dipraktikkan pada tiap aspek should be practiced in every aspect of
pembuatan produk darah. Ruang manufacture of blood products. The
lingkup sanitasi dan higiene meliputi scope of sanitation and hygiene covers
personil, bangunan dan fasilitas, personnel, premises, equipment and
peralatan dan perkakas, kegiatan apparatus, production operations and
produksi dan wadah serta segala hal containers and anything that could
yang mungkin menjadi sumber become a source of contamination to
pencemaran terhadap produk. Sumber the product. Potential sources of
yang berpotensi menyebabkan contamination should be eliminated
pencemaran hendaklah dieliminasi through an integrated comprehensive
dengan menerapkan program santasi program of sanitation and hygiene.
dan higiene yang luas dan lengkap
serta terpadu.
42 Kontak langsung antara tangan operator 42. Direct contact should be avoided
dan produk darah hendaklah between the operator’s hands and
dihindarkan. blood products.
43 Semua persyaratan lain hendaklah 43. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 dan Aneks 1 dari to Chapter 5 and Annex 1 of these
Pedoman ini. Guidelines
44 Limbah tidak boleh dibiarkan 44. Waste material should not be allowed
menumpuk. Limbah hendaklah to accumulate. It should be collected in
dikumpulkan dalam wadah penampung suitable receptacles for removal to
yang sesuai untuk disingkirkan ke lokasi collection points outside the building
pengumpulan di luar bangunan dan and disposed of safely and in a
dimusnahkan dengan metode yang sanitary manner at regular and
aman dan saniter secara teratur dalam frequent intervals.
interval waktu pendek.
45 Semua persyaratan lain hendaklah 45. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 dan Aneks 1 dari to Chapter 5 and Annex 1 of these
Pedoman ini. Guidelines
46 Metode pembersihan dengan vakum 46. Vacuum or wet cleaning methods are
dan basah lebih diutamakan. Udara to be preferred. Compressed air and
bertekanan dan sikat hendaklah brushes should be used with care and
digunakan dengan cermat dan sedapat avoided if possible, as they increase
mungkin dihindarkan, karena metode ini the risk of product contamination.
meningkatkan risiko pencemaran
produk.
a) Pembersihan dan penyimpanan per- a) Cleaning and storing of mobile
alatan yang dapat dipindah- equipment and storing of cleaning
pindahkan dan penyimpanan bahan materials should be done in rooms
pembersih hendaklah dilakukan di separated from processing areas.
ruangan yang terpisah dari area
pengolahan.
b) Prosedur tertulis yang cukup rinci b) Written procedures in sufficient
untuk pembersihan dan sanitasi detail should be established and
peralatan dan wadah yang followed for cleaning and
digunakan dalam pembuatan produk sanitizing equipment, and
darah hendaklah disiapkan dan containers used in manufacturing
dipatuhi. Prosedur ini hendaklah blood products. These procedures
didesain sedemikian rupa untuk should be designed to prevent
menghindarkan pencemaran equipment contamination by
peralatan disebabkan bahan cleaning or sanitizing agents and
pembersih atau bahan sanitasi, dan should at least include
minimal mencakup penanggung responsibility for cleaning,
jawab untuk pembersihan, jadwal cleaning schedule, method,
pembersihan, metode, alat dan equipment and materials used in
bahan yang digunakan untuk cleaning operations, the method of
kegiatan pembersihan, serta metode disassembling and reassembling
masing-masing untuk pembongkaran equipment as appropriate to
dan pemasangan kembali peralatan assure proper cleaning and where
demi memastikan pembersihan yang necessary sterilization, removal of
benar dan, apabila perlu, metode previous batch identification, as
sterilisasi, penyingkiran identifikasi well as protection of clean
bets terdahulu serta pemberian equipment from contamination
perlindungan peralatan yang telah prior to use.
dibersihkan terhadap pencemaran
sebelum digunakan.
c) Catatan pembersihan, sanitasi, c) Record of cleaning, sanitizing,
sterilisasi dan pemeriksaan sebelum sterilization and inspection prior to
digunakan hendaklah disimpan. use should be maintained.
47 Dalam segala hal, prosedur 47. In all instances, the cleaning and
pembersihan dan prosedur sanitasi sanitation procedures should be
hendaklah divalidasi dan dinilai secara validated and periodically assessed to
berkala untuk memastikan bahwa ensure that the effectiveness of the
efektifitas kegiatan memenuhi operation meets the requirements.
persyaratan.
48 Semua persyaratan lain hendaklah 48. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 dan Aneks 1 dari to Chapter 5 and Annex 1 of these
Pedoman ini. Guidelines
PRODUKSI PRODUCTION
49 Bahan sumber atau awal untuk 49. The source or starting materials for
penyediaan komponen darah adalah blood component preparation are
donasi darah yang diambil dari donor blood donations collected from suitable
yang sesuai. Mutu komponen ini donors. The quality of these
dipastikan dengan pengendalian components is assured by control of
seluruh tahap produksi, termasuk all stages of production, including
identifikasi, pelabelan, kondisi identification, labelling, storage
penyimpanan, pengemasan dan conditions, packaging and dispatch.
pengirimannya.
50 Prosedur hendaklah merinci spesifikasi 50. The procedures should detail the
bahan yang akan memengaruhi mutu specifications for materials which will
produk akhir. Terutama hendaklah influence the quality of the final blood
tersedia spesifikasi untuk masing- product. In particular, specifications
masing darah, komponen darah ( should be in place for blood and blood
produk antara dan produk akhir), components (intermediate and final
bahan awal, larutan tambahan, bahan products), starting material, additive
pengemas primer (kantong) dan solutions, primary package material
peralatan. (bags) and equipment.
Pengolahan Processing
51 Seluruh persyaratan yang relevan 51. All the relevant requirements of these
dalam Pedoman ini berlaku. Guidelines are applicable.
Pelabelan Labelling
52 Darah yang dikumpulkan, produk 52. The collected blood and intermediate
antara dan komponen darah akhir and finished blood components should
hendaklah diberi label yang be labelled with relevant information of
mencantumkan informasi mengenai their identity and release status. The
identitas dan status pelulusan. Baik type of label to be used as well as the
tipe label yang harus digunakan labelling methodology should be
maupun metodologi pemberian label established in written procedures.
hendaklah diuraikan dalam prosedur
tertulis.
53 Label pada produk darah yang telah 53. The label on a blood product which
diluluskan untuk dipasokkan hendaklah has been released for supply should
meliputi informasi berikut: include the following information:
a) nama produk dan, di mana a) the name of the product and,
berlaku, kode produk; where applicable, the product
code;
54 Seluruh persyaratan yang relevan dari 54. All the requirements of these
Pedoman ini berlaku. Guidelines are applicable.
55 Apabila terjadi produk akhir tidak dapat 55. In the event that the final product fails
diluluskan, pemeriksaan hendaklah release, a check should be made to
dilakukan untuk memastikan bahwa ensure that other components from
komponen lain yang berasal dari the same donation and components
donasi yang sama dan komponen yang prepared from previous donations
disiapkan dari donasi sebelumnya yang given by such donors have been
diberi donor itu telah diidentifikasi. Bila identified. There should be an
hal ini terjadi, hendaklah segera immediate update of the donor record
dilakukan pembaharuan catatan donor to ensure that the donor cannot make
untuk memastikan bahwa donor a further donation, if appropriate.
tersebut tidak dapat memberi donasi
lebih lanjut.
diperiksa dan divalidasi. Hal ini juga same applies to delivery of these
berlaku untuk pengiriman produk. products.
60 Kegiatan penyimpanan dan pengiriman 60. Storage and dispatch routines should
hendaklah dilakukan dengan cara yang take place in a safe and controlled way
aman dan terkendali untuk memastikan in order to assure product quality
mutu produk sepanjang waktu penyim- during the whole storage period and to
panan dan menghindarkan terjadi avoid mix-ups of blood products.
campur-baur produk darah.
61 Prosedur hendaklah merinci cara 61. Procedures should detail the receipt,
penerimaan, penanganan dan handling and storage of material and
penyimpanan bahan dan komponen blood components.
darah.
62 Hendaklah tersedia suatu sistem untuk 62. There should be a system in place to
menjaga dan mengendalikan penyim- maintain and control the storage of
anan komponen darah selama masa blood components during their shelf
edar/simpan, termasuk segala life, including any transportation that
pengangkutan bila diperlukan. may be required.
63 Darah otolog dan komponen darah 63. Autologous blood and blood
hendaklah disimpan terpisah. components should be stored
separately.
64 Sebelum dikirim hendaklah produk 64. Prior to their dispatch, products should
diperiksa secara visual. be visually inspected.
66 Hendaklah tersedia prosedur untuk 66. At the time of dispatch, there should be
memastikan bahwa pada saat a procedure in place to ensure that all
pengiriman semua produk yang products to be issued have been
dikeluarkan telah diluluskan secara formally released for use.
formal.
68 Produk yang telah terkirim hendaklah 68. Once delivered, products should not be
tidak dikembalikan dengan pengiriman returned for subsequent dispatch
berikut, kecuali langkah sebagai berikut unless the following steps are taken:
telah dilakukan:
a) prosedur untuk pengembalian diatur a) The procedure for return of a
dalam kontrak; dan products is regulated by contract;
and
b) tiap produk yang dikembalikan b) each returned products is
disertai pernyataan yang accompanied by a signed and
ditandatangani dan diberi tanggal dated statement that the agreed
bahwa kondisi penyimpanan yang storage conditions have been met.
disetujui telah dipenuhi.
69 Semua persyaratan lain hendaklah 69. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 6 dari Pedoman ini. to Chapter 6 of these Guidelines.
Pengawasan Mutu Darah dan Plasma Quality Control of Blood and Plasma
70 Darah atau plasma yang digunakan 70. Blood or plasma used as a source
sebagai bahan awal untuk membuat material for the manufacture of blood
produk darah hendaklah diambil oleh products should be collected by blood
unit/lembaga pengambilan darah dan establishments and are tested in
diuji di laboratorium yang disetujui oleh laboratories approved by DRA (Drug
Otoritas Pengawasan Obat (OPO). Regulatory Authority).
72 Pemantauan mutu produk darah 72. Monitoring of the quality of the blood
hendaklah dilakukan sedemikian rupa product should be carried out in such a
sehingga segala penyimpangan dari way that any deviations from the
spesifikasi mutu dapat dideteksi. quality specifications can be detected.
73 Hendaklah tersedia metode untuk 73. Methods should be in place for clearly
membedakan secara jelas produk atau distinguishing between products or
produk antara yang sudah melalui intermediates which have undergone a
proses penghilangan atau inaktivasi process of virus removal or
virus dari yang belum/tidak. inactivation, from those which have
not.
74 Metode validasi yang digunakan untuk 74. Validation methods used for virus
menghilangkan atau menginaktivasi removal or virus inactivation should not
75 Produk darah yang dikembalikan karena 75. Blood products which have been
tidak digunakan hendaklah tidak returned unused should normally not
digunakan kembali; (lihat juga Bab 6, be re-used ( see also Chapter 6,
Butir 6.150 dari Pedoman ini). Section 6.150. of these Guidelines)
76 Sebelum donasi darah dan plasma atau 76. Before any blood and plasma
produk yang berasal dari keduanya donations, or any product derived
diluluskan untuk penyerahan dan/atau therefrom are released for issue and/or
untuk fraksinasi, bahan ini hendaklah fractionation, they should be tested,
diuji dengan menggunakan metode using a validated test method of
yang divalidasi akan sensitivitas dan suitable sensitivity and specificity, for
spesifitasnya terhadap penanda dari the following markers of specific
agens penyebar penyakit spesifik disease-transmitting agents:
berikut: ¾ HBsAg;
¾ HBsAg; ¾ Antibodies to HIV 1 and HIV 2; and
¾ Antibodi terhadap HIV 1 dan HIV 2; ¾ Antibodies to HCV.
dan If a repeat-reactive result is found in
¾ Antibodi terhadap HCV. any of these tests, the donation is not
Bila hasil reaktif-berulang (repeat- acceptable.
reactive) ditemukan dalam pengujian (Additional tests may form part of
ini, donasi tidak dapat diterima. national requirements).
(Pengujian tambahan boleh menjadi
bagian persyaratan nasional).
78 Kumpulan plasma homogen pertama 78. The first homogeneous plasma pool
(misalnya setelah pemisahan (e.g. after separation of the
cryoprecipitate) hendaklah diuji dengan cryoprecipitate) should be tested using
menggunakan metode pengujian yang a validated test method, of suitable
divalidasi akan sensitivitas dan sensitivity and specificity, and found
spesifitasnya, dan ditemukan non-reaktif non reactive for the following markers
terhadap penanda agens penyebar of specific disease transmitting agents:
penyakit spesifik berikut:
¾ HBsAg; ¾ HBsAg;
¾ Antibodi terhadap HIV 1 dan HIV ¾ Antibodies to HIV 1 and HIV 2;
2;dan and
¾ Antibodi terhadap HCV. ¾ Antibodies to HCV.
79 Hanya bets yang berasal dari kumpulan 79. Only batches derived from plasma
plasma, yang diuji dan ditemukan non- pools tested and found non-reactive for
reaktif terhadap Hepatitis C Virus Hepatitis C Virus Ribonucleic acid
Ribonucleic acid (HCV RNA) dengan (HCV RNA) by nucleic acid
nucleic acid amplification technology amplification technology (NAT), using a
(NAT) yang menggunakan metode validated test method of suitable
pengujian yang divalidasi akan sensitivity and specificity, should be
sensitivitas dan spesifitas, dapat released.
diluluskan.
80 Persyaratan pengujian virus atau agens 80. Testing requirements for viruses, or
infeksi lain hendaklah other infectious agents, should be
mempertimbangkan perkembangan considered in the light of knowledge
pengetahuan yang muncul seperti emerging as to infectious agents and
agens infeksi dan ketersediaan metode the availability of appropriate test
pengujian yang sesuai. methods.
81 Label pada masing-masing unit plasma 81. The labels on single units of plasma
yang disimpan untuk pengumpulan stored for pooling and fractionation
(pooling) dan fraksinasi hendaklah should comply with the provisions of
memenuhi persyaratan monografi the Pharmacopoeia (or any other
Farmakope (atau Farmakope lain yang relevant Pharmacopoeias) monograph
relevan) untuk ”Plasma Manusia untuk for Human Plasma for Fractionation
Fraksinasi” (”Human Plasma for and bear at least the identification
Fractionation”) dan minimal number of the donation, the name and
mencantumkan nomor identifikasi address of the collection establishment
donasi, nama dan alamat unit/lembaga or the references of the blood
pengambilan darah/plasma atau transfusion service responsible for
referensi unit pelayanan transfusi darah preparation, the batch number of the
yang bertanggung jawab untuk container, the storage temperature, the
penyediaan, nomor bets wadah, suhu total volume or weight of plasma, the
penyimpanan, volume atau bobot total type of anticoagulant used and the
plasma, tipe antikoagulan yang date of collection and/or separation.
digunakan serta tanggal pengambilan
dan/atau pemisahan.
84 Pengawasan mutu darah dan 84. Quality control of blood and blood
komponen darah hendaklah components should be carried out
dilaksanakan sesuai pola pengambilan according to a defined sampling plan.
sampel. Di mana berlaku, cara Where applicable, the practice of
melakukan pengumpulan sampel pooling of samples before testing
sebelum pengujian hendaklah should be clearly stated and the
dinyatakan dengan jelas dan donasi donations used in the pooled sample
yang digunakan dalam sampel yang recorded.
dikumpulkan dicatat.
85 Pengumpulan sampel, seperti untuk 85. Pooling of samples, such as for the
mengukur Faktor VIII dalam plasma, measurement of Factor VIII in plasma,
hanya dapat diterima apabila data is only acceptable where comparative
komparatif dari sampel yang data of pooled samples and individual
86 Pola pengambilan sampel untuk 86. The sampling plan for testing of blood
pengujian darah dan komponen darah or blood components should take into
hendaklah mempertimbangkan bahwa account that most components are
komponen terbanyak berasal dari derived from an individual single donor,
donor tunggal individual dan and should be considered as a single
dinyatakan sebagai satu ”bets” tunggal. “batch”.
87 Satu unit darah atau komponen darah 87. A unit of blood or a blood component
hendaklah tidak diluluskan untuk should not be released for use if it is
digunakan bila diuji dengan suatu tested by any method that
metode yang berkompromi dengan compromises the integrity of the
integritas produk. product.
88 Semua persyaratan lain hendaklah 88. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 7 dari Pedoman ini. to Chapter 7 of these Guidelines.
89 Darah dan komponen darah hendaklah 89. Blood and blood components should
dipantau terhadap pecemaran mikroba be monitored for microbiological
menurut spesifikasi yang telah contamination according to established
ditetapkan untuk memastikan specifications to ensure both the
keyakinan yang konsisten baik continuing reliability of the established
terhadap proses yang ditentukan process and the safety of the final
maupun terhadap keamanan produk product. The sampling plan per product
jadi. Pola pengambilan sampel untuk should take into account the type of
tiap produk hendaklah system (“open” versus “closed”) that is
mempertimbangkan tipe sistem used for the preparation of that blood
(“ terbuka “ versus “ tertutup “ ) yang component.
digunakan dalam menyiapkan
komponen darah tersebut.
91 Spesifikasi untuk darah, bahan awal, 91. Specifications should be in place for
larutan tambahan dan bahan blood, starting materials, additive
pengemas primer atau kantong solutions and primary packaging
pengambilan hendaklah tersedia. materials or collection bags.
92 Semua bahan yang dapat memberikan 92. Each material which may have a direct
dampak langsung terhadap mutu effect on the quality of the product
produk hendaklah memiliki spesifikasi should have a specification which
yang meliputi informasi sebagai include the following information :
berikut:
a) Nama standar dan referen kode a) The standard name and unique
yang unik (kode produk) yang code reference used in records;
digunakan dalam catatan;
b) Sifat utama fisik, kimiawi dan b) The key physical, chemical or
biologis; biological properties;
c) Kriteria pengujian dan batasnya, c) The criteria for test and limits,
penampilan fisik, karakteristik dan physical appearance, cha-
kondisi penyimpanan; racteristics and storage conditions;
d) Pola pengambilan sampel atau d) Any sampling plans or sampling
instruksi pengambilan sampel dan instructions and precautions; and
tindakan pengamanan; dan
e) Persyaratan yang menyatakan e) A requirement that only approved
bahwa yang boleh digunakan critical material may be used.
hanya bahan kritis yang diluluskan.
93 Semua persyaratan lain hendaklah 93. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 7 dari Pedoman ini. to Chapter 7 of these Guidelines.
96 Bahan kritis hendaklah tidak digunakan 96. Critical materials should not be used
sampai selesai diverifikasi terhadap until they have been verified for
kesesuaian dengan spesifikasinya. conformity with their specifications.
Persetujuan dengan pemasok There should be an agreement with the
mengenai batas penolakan hendaklah supplier on the limits of rejection in
ditetapkan sebelum melakukan advance of the supply.
pemasokan.
99 Darah dari sesi donor hendaklah 99. Blood from donor sessions should be
diangkut ke tempat pengolahan dalam transported to the processing site
kondisi suhu yang sesuai untuk under temperature conditions
komponen yang akan disiapkan. appropriate for the component which
will be prepared.
100 Hendaklah tersedia data validasi yang 100. There should be validation data to
membuktikan bahwa metode demonstrate that the method of
transportasi dapat menjaga darah transport maintains the blood within the
dalam batas suhu yang ditetapkan specified temperature range
selama waktu pengangkutan. throughout the period of transportation.
101 Darah dan komponen darah hendaklah 101. Blood and blood components should
ditempatkan dalam kondisi be placed in controlled and validated
penyimpanan yang divalidasi dan storage conditions as soon as
dikendalikan sesegera mungkin setelah practicable after venepuncture. The
venepuncture. Saat dan metode timing and method of separation is
pemisahan tergantung pada dependent on the blood component to
persyaratan komponen darah yang be prepared.
akan dibuat.
102 Pengujian yang krusial bagi 102. Tests which are crucial for quality
pengawasan mutu tapi tidak dapat control but cannot be carried out on
dilakukan pada produk jadi hendaklah the finished product should be
dilakukan pada suatu tahap pembuatan performed at an appropriate stage of
yang sesuai. manufacture.
103 Apabila mungkin sampel dari donasi 103. Where possible, samples of individual
individual hendaklah disimpan untuk donations should be stored to facilitate
memungkinkan pelaksanaan segala any necessary traceability procedure.
prosedur penelusuran yang diperlukan. This would normally be the
Hal ini umumnya menjadi tanggung responsibility of the blood
jawab unit/lembaga pengambilan. establishment. Samples of each pool
Sampel dari tiap kumpulan plasma of plasma should be stored under
hendaklah disimpan dalam kondisi suitable conditions for at least one year
yang sesuai minimal selama satu tahun after the expiration date of the finished
sejak tanggal daluwarsa produk jadi product with the longest shelf life.
dengan masa edar/simpan terpanjang.
104 Segala kerusakan atau masalah yang 104. Any defect or problem associated with
berkaitan dengan produk jadi atau a pharmaceutical product, or with any
dengan segala bahan kritis yang critical material used in the collection,
105 Hendaklah tersedia prosedur tetap 105. There should be standard operating
yang aman dan efektif untuk procedure for the safe and effective
pemusnahan darah, plasma atau disposal of blood, plasma or
produk antara. intermediates.
106 Tiap wadah penampung darah dan 106. Each blood collecting container and its
wadah pendampingnya (satellite satellite container/s, if present, should
container), bila ada, hendaklah be examined visually for damage or
diperiksa secara visual terhadap evidence of contamination prior to its
kerusakan atau pecemaran sebelum use (before blood collection) and
digunakan (sebelum pengambilan before the product is distributed.
darah) dan sebelum produk Where any defect, improper labelling
didistribusikan. Apabila ditemukan or abnormal appearance is observed,
kerusakan, pelabelan yang tidak benar the container should not be used, or, if
atau penampilan yang tidak normal, detected after filling, the component
wadah hendaklah tidak digunakan, should be properly discarded.
atau, apabila ditemukan setelah diisi,
komponen hendaklah disingkirkan
dengan benar.
107 Sampel representatif dari tiap lot 107. Representative samples of each lot of
pereaksi atau larutan hendaklah reagents or solutions should be
diperiksa dan/atau diuji untuk tiap hari inspected and/or tested on each day of
penggunaan sesuai dengan Protap use as described in the SOP for
yang menentukan kesesuaiannya determining their suitability for use.
untuk digunakan.
108 Semua pereaksi yang digunakan dalam 108. All reagents used in the collection,
pengambilan, pengolahan, uji processing, compatibility testing,
kompatibilitas, penyimpanan dan storage and distribution of blood and
distribusi darah dan komponen darah blood components should be stored in
hendaklah disimpan dengan cara yang a safe, sanitary and orderly manner.
aman, saniter dan rapi.
109 Semua pereaksi yang tidak mempunyai 109. All reagents that do not bear an
tanggal daluwarsa hendaklah disimpan expiration date should be stored in
sedemikian rupa sehingga yang such a manner that the oldest is used
terlama digunakan lebih dahulu. first.
110 Pereaksi hendaklah digunakan sesuai 110. Reagents should be used in a manner
instruksi yang disediakan pembuatnya. consistent with instruction provided by
the manufacturer.
111 Sampel representatif dari tiap lot 111. Representative samples of each lot of
pereaksi atau pelarut yang disebut the following reagents or solutions
berikut hendaklah diuji secara teratur should be tested regularly to determine
untuk menentukan kapasitasnya their capacity to perform as required :
berkinerja sesuai dengan yang
dipersyaratkan:
113 Larutan yang digunakan dalam 113. Solutions used in ex-vivo manufacture
pembuatan produk ex-vivo hendaklah of product should be labelled as sterile
diberi label sebagai “steril” dan “untuk and for therapeutic use. Where
penggunaan terapetik”. Apabila larutan solutions are not labelled accordingly,
tidak diberi label yang sesuai, there should be records to
hendaklah ada catatan yang demonstrate that the solution in use
membuktikan bahwa larutan yang has been found to be sterile by an
digunakan telah disterilisasi oleh accredited laboratory.
laboratorium yang diakreditasi.
114 Semua persyaratan lain hendaklah 114. All requirements should conform to
sesuai dengan Bab 10 dari Pedoman Chapter 10 of these Guidelines.
ini.
SELF INSPECTION
INSPEKSI DIRI
115. All requirements should conform to
115 Semua persyaratan lain hendaklah Chapter 8 of these Guidelines.
memenuhi Bab 8 dari Pedoman ini.
116 Semua persyaratan lain hendaklah 116. All requirements should conform to
memenuhi Bab 9 dari Pedoman ini Chapter 9 of these Guidelines.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
117 Semua Butir dalam Bab 10 dari 117. The relevant Sections of Chapter 10.
Pedoman ini berlaku. Di samping itu are applicable. In addition, the
pedoman berikut ini hendaklah following guidelines should be
dipatuhi. followed.
118 Prosedur tetap tertulis hendaklah 118. Written standard operating procedures
dibuat dan mencakup seluruh langkah should be established and should
yang harus dipatuhi dalam pengolahan, include all steps to be followed in the
penyimpanan dan distribusi produk processing, storage and distribution of
darah. Prosedur ini hendaklah tersedia blood products. Such procedures
bagi personil untuk digunakan di area should be available to the personnel
tempat prosedur itu dilaksanakan, for use in the areas where the
kecuali hal ini tidak dapat procedures are performed, unless this
dilaksanakan. is impractical.
119 Prosedur tetap tertulis hendaklah 119. The written standard operating
mencakup, tapi tidak terbatas pada, procedures should include, but are not
uraian berikut ini, di mana berlaku: limited to, descriptions of the following,
when applicable:
a) Seluruh pengujian dan pengujian a) All tests and repeat tests
ulang yang dilakukan pada performed on blood components
komponen darah selama during processing, including
pengolahan, termasuk pengujian testing for infection diseases;
penyakit infeksi;
b) Suhu penyimpanan dan metode b) Storage temperature and methods
pengendalian suhu penyimpanan of controlling storage temperature
untuk semua produk darah dan for all blood products and
pereaksi; reagents;
c) Masa edar/simpan yang c) Shelf-life assigned for all final
ditentukan bagi semua produk jadi; products;
d) Kriteria penentuan apakah produk d) Criteria for determining whether
darah yang dikembalikan sesuai returned blood product is suitable
untuk dikirim kembali; for re-issue;
e) Prosedur yang digunakan untuk e) Procedures used for relating blood
menghubungkan produk darah product to blood component
dengan komponen darah yang involved;
berkaitan;
f) Prosedur pengawasan mutu untuk f) Quality control procedures for
suplai dan pereaksi yang supplies and reagents employed
digunakan dalam pengujian in blood component and blood
Catatan Records
121 Semua catatan hendaklah mudah 121. All records should be legible and
dibaca dan tidak mudah terhapus serta indelible, and should identify the
hendaklah mengidentifikasi personil person performing the work, include
yang melaksanakan pekerjaan, dates of the various entries, show test
mencakup tanggal dari seluruh entri, results as well as the interpretation of
menunjukkan hasil pengujian serta the results, show the expiration date
interpretasi hasil uji, menunjukkan assigned to specific products, and be
tanggal daluwarsa yang diberikan as detailed as necessary to provide a
kepada produk spesifik dan serinci complete history of the work
yang diperlukan untuk dapat performed.
memberikan riwayat lengkap dari
kegiatan yang dilakukan.
nomor lot dari suplai dan pereaksi yang numbers of supplies and reagents
digunakan untuk lot atau unit spesifik used for specific lots or units of the
suatu produk jadi. final product.
124 Catatan penyimpanan dan distribusi 124. Storage and distribution records should
hendaklah meliputi: include:
a) masing-masing distribusi dan a) Distribution and disposition, as
disposisi produk darah; appropriate, of blood products;
b) pemeriksaan visual produk darah b) Visual inspection of blood
selama penyimpanan dan saat products during storage and
sebelum distribusi; immediately before distribution;
c) suhu penyimpanan, termasuk c) Storage temperature, including
lembar pencatat suhu yang installed temperature recorder
dipasang; dan charts; and
d) penyerahan, termasuk catatan d) Reissue, including records of
penjagaan suhu yang benar. proper temperature maintenance.
126 Catatan pengawasan mutu hendaklah 126. Quality control records should include:
meliputi:
a) kalibrasi dan kualifikasi peralatan; a) Calibration and qualification of
equipment;
b) pemeriksaan kinerja peralatan dan b) Performance checks of equipment
pereaksi; and reagents;
c) pemeriksaan berkala terhadap c) Periodic check on sterile
teknik sterilisasi; technique;
d) pengujian berkala terhadap d) Periodic tests of capacity of
kapasitas wadah pengiriman untuk shipping containers to maintain
menjaga suhu yang benar selama proper temperature in transit; and
transit; dan
e) hasil pengujian kehandalan. e) Proficiency test results.
127 Laporan dan keluhan mengenai reaksi 127. Administration reaction report and
penggunaan produk, termasuk catatan complaints, including record of
penyelidikan dan tindak lanjut investigations and follow-up.
hendaklah disimpan.
128 Catatan umum hendaklah mencakup: 128. General records should include:
a) sterilisasi suplai dan pereaksi yang a) Sterilization of supplies and
disiapkan dalam fasilitas, termasuk reagents prepared within the
tanggal, interval waktu, suhu dan facility, including date, time
caranya; interval, temperature and mode;
b) personil yang bertanggung jawab; b) Responsible personnel;
c) kekeliruan dan kecelakaan; c) Errors and accidents;
d) catatan perawatan peralatan dan d) Maintenance records for
pabrik secara umum; equipment and general physical
plant;
e) suplai dan pereaksi, termasuk e) Supplies and reagents, including
nama pembuat atau pemasok, name of manufacturer or supplier,
nomor lot tanggal daluwarsa dan lot numbers, expiration date and
tanggal penerimaan; dan date of receipt; and
f) disposisi suplai dan pereaksi yang f) Disposition of rejected supplies
ditolak, yang digunakan dalam and reagents used in the
pengolahan serta pengujian processing and compatibility
kompatibilitas komponen darah testing of blood components and
dan produk darah. blood products.
129 Catatan mengenai produk darah 129. Records should be retained for such
hendaklah disimpan selama waktu interval beyond the expiration date for
tertentu yang melewati tanggal the blood product as necessary to
daluwarsa untuk memungkinkan facilitate the reporting of any
pelaporan segala reaksi klinis yang unfavourable clinical reactions. The
tidak diinginkan. Masa penyimpanan retention period should not be less
hendaklah tidak kurang dari 5 tahun than 5 years after the records of
dihitung setelah catatan pengolahan processing have been completed or 6
bets dilengkapi atau 6 bulan setelah months after the latest expiration date
tanggal daluwarsa produk individual; for the individual product, whichever is
tanggal terakhir adalah yang the later date.
diberlakukan.
Prosedur dan Catatan Distribusi dan Distribution and Receipt Procedures and
Penerimaan Records
130 Prosedur distribusi dan penerimaan 130. Distribution and receipt procedures
hendaklah mencakup sistem yang should include a system by which the
dapat menentukan dengan segera distribution or receipt of each unit can
distribusi dan penerimaan tiap unit be readily determined to facilitate its
untuk memudahkan penarikan kembali recall, if necessary.
produk, bila diperlukan.
131 Catatan distribusi hendaklah meliputi 131. Distribution records should contain
informasi untuk mempermudah information to readily facilitate the
identifikasi nama dan alamat penerima, identification of the name and address
tanggal dan jumlah yang diserahkan, of the consignee, the date and quantity
nomor lot dari unit dan tanggal delivered, the lot number of the unit(s),
daluwarsa. and the date of expiration.
132 Catatan pelaporan keluhan mengenai 132. Records should be maintained of any
reaksi merugikan berkenaan dengan reports of complaints of adverse
suatu unit produk darah yang timbul reactions regarding each unit of blood
akibat pengolahan produk darah product arising as a result of blood
hendaklah disimpan. Penyelidikan products processing. A thorough
menyeluruh terhadap tiap reaksi investigation of each reported adverse
merugikan yang dilaporkan hendaklah reaction should be made. A written
dilakukan. Laporan tertulis mengenai report of the investigation of adverse
penyelidikan terhadap reaksi reactions, including conclusions and
merugikan, termasuk kesimpulan dan follow up, should be prepared and
tindak lanjut, hendaklah disiapkan dan maintained as part of the record for
disimpan sebagai bagian dari catatan that lot or unit of blood product. When
lot atau unit produk darah. Apabila it is determined that the product was at
ditetapkan bahwa produk adalah fault in causing an administration
penyebab reaksi pemakaian, kopi dari reaction, copies of all such written
seluruh pelaporan tertulis hendaklah reports should be forwarded to and
diteruskan kepada dan disimpan oleh maintained by the manufacturer.
industri.
133 Apabila komplikasi akibat pemakaian 133. When a complication of blood products
produk darah dikonfirmasi berakibat administration is confirmed to be fatal,
fatal, hendaklah Otoritas Pengawasan the DRA should be notified by
Obat (OPO) diberitahu melalui telepon telephone or telefax as soon as
atau telefaks sesegera mungkin; possible; a written report of the
pelaporan tertulis mengenai investigasi investigation should be submitted to
hendaklah disampaikan kepada OPO the DRA within 7 days after the
dalam 7 (tujuh) hari setelah kejadian fatality, by the administration
fatal oleh lembaga yang memberikan institution.
produk kepada pasien.
PRINSIP PRINCIPLE
Dalam uji klinis, tambahan risiko mungkin In clinical trials there may be added risk to
terjadi pada subyek uji dibandingkan dengan participating subjects compared to patients
pasien yang diobati dengan produk yang treated with marketed products. The
sudah beredar. Penerapan CPOB pada application of GMP to the manufacture of
pembuatan obat investigasi bertujuan untuk investigational pharmaceutical products is
menjamin subyek uji tidak berada dalam intended to ensure that trial subjects are not
kondisi berisiko, dan hasil uji klinis tidak placed at risk, and that the results of clinical
dipengaruhi oleh keamanan, mutu atau trials are unaffected by inadequate safety,
kemanjuran yang tidak memadai akibat dari quality or efficacy arising from unsatisfactory
proses pembuatan yang tidak baik. Selain itu, manufacture. Equally, it is intended to ensure
CPOB juga menjamin konsistensi antar bets that there is consistency between batches of
obat investigasi yang sama, yang digunakan the same investigational pharmaceutical
untuk uji klinis yang sama atau berbeda, dan products used in the same or different clinical
bahwa perubahan selama pengembangan trials, and that changes during the
obat investigasi didokumentasikan dengan development of an investigational
cukup dan dapat dipertanggungjawabkan. pharmaceutical products are adequately
documented and justified.
obat serta validasi proses yang tidak lengkap, potency and toxicity of the product and a lack
atau, penggunaan produk beredar yang sudah of full process validation, or, marketed
dikemas ulang atau dimodifikasi dengan cara products may be used which have been re-
tertentu dapat menambah kompleksitas packaged or modified in some way.
pembuatan obat investigasi .
1 Sistem mutu yang didesain, dibuat dan 1 The Quality System, designed, set up
diverifikasi oleh industri farmasi atau and verified by the manufacturer or
importir, hendaklah diuraikan dalam importer, should be described in written
prosedur tertulis dan diberikan kepada procedures available to the sponsor,
sponsor, dengan mempertimbangkan taking into account the GMP principles
prinsip dan pedoman CPOB yang and guidelines applicable to
berkaitan dengan obat investigasi . investigational pharmaceutical products.
PERSONIL PERSONNEL
mungkin hanya sedikit. Semua kegiatan production and quality control. All
produksi hendaklah di bawah production operations should be carried
pengawasan personil penanggung jawab out under control of a clearly identified
yang ditunjuk. Personil yang bertanggung responsible person. The person
jawab untuk meluluskan obat investigasi responsible for release of investigational
hendaklah sudah mengikuti pelatihan pharmaceutical products should be
yang sesuai mengenai sistem mutu, appropriately trained in quality systems,
CPOB dan peraturan pemerintah yang GMP and regulatory requirements
spesifik untuk jenis produk ini, dan specific to these types of products and
memiliki pengetahuan luas mengenai should therefore have a broad
proses pengembangan kefarmasian dan knowledge of pharmaceutical
uji klinis. Personil tersebut harus development and clinical trial processes.
independen dari personil penanggung He or she must be independent of the
jawab produksi. person responsible for production.
6 Untuk pembuatan produk tertentu (lihat 6 For the production of the particular
Butir 3.10 buku Pedoman ini), proses products referred to in Section 3.10. of
pembuatan beberapa bets secara these Guidelines, campaign working
berurutan diperbolehkan tanpa perlu may be acceptable in place of dedicated
menggunakan sarana khusus dan self- and self-contained facilities. Because
contained. Mengingat toksisitas bahan the toxicity of the materials may not be
belum sepenuhnya diketahui, kebersihan fully known, cleaning is of particular
sangat penting untuk diperhatikan; dan importance; account should be taken of
perlu dipertimbangkan kelarutan produk the solubility of the product and of
dan bahan pembantu dalam berbagai excipients in various cleaning solvents.
larutan pembersih.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
Order Order
12 Order dilakukan oleh atau atas nama 12 The order should request the processing
PRODUKSI PRODUCTION
fisik dan kimiawi bahan awal hendaklah materials. Their physical and chemical
ditetapkan, didokumentasikan dalam properties should therefore be defined,
spesifikasi dan dikendalikan. Spesifikasi documented in their specifications and
bahan awal aktif hendaklah dibuat controlled. Specifications for active
komprehensif sesuai dengan starting materials should be as
perkembangan ilmu pengetahuan comprehensive as possible, given the
mutakhir. Spesifikasi bahan awal aktif current state of knowledge.
dan bahan pembantu hendaklah dikaji Specifications for both active and non-
ulang secara berkala selama active starting materials (excipients)
pengembangan dan bila perlu should be periodically re-assessed
dimutakhirkan. during development and updated as
necessary.
20 Informasi rinci tentang mutu dari bahan 20 Detailed information on the quality of
aktif dan bahan pembantu hendaklah active and non-active starting materials
tersedia untuk mengetahui dan, bila should be available in order to recognise
perlu, untuk melakukan variasi dalam and, as necessary, allow for variation of
produksi. the production.
24 Pada validasi proses aseptis dapat terjadi 24 Validation of aseptic processes presents
masalah, bila ukuran bets kecil; dalam hal special problems when the batch size is
ini, jumlah unit yang diisi mungkin small; in these cases the number of
merupakan jumlah maksimum yang diisi units filled may be the maximum number
dalam produksi. Bila memungkinkan, dan filled in production. If practicable, and
juga konsisten dengan proses simulasi, otherwise consistent with simulating the
jumlah unit yang lebih besar hendaklah process, a larger number of units should
diisi media untuk mendapatkan hasil be filled with media to provide greater
dengan tingkat kepercayaan yang lebih confidence in the results obtained. Filling
tinggi. Pengisian dan penutupan wadah and sealing is often a manual or semi-
yang dilakukan secara manual atau semi- automated operation presenting great
otomatis seringkali merupakan tantangan challenges to sterility so enhanced
besar terhadap sterilitas sehingga attention should be given to operator
perhatian yang lebih, diperlukan untuk training, and validating the aseptic
pelatihan operator dan memvalidasi technique of individual operators.
teknik aseptik dari tiap operator.
29 Tanggal daluwarsa yang tercantum pada 29 Because the expiry date stated on the
kemasan asli telah ditetapkan untuk original package has been determined
produk obat dengan kemasan tertentu, for the pharmaceutical products in that
dan mungkin tidak dapat diberlakukan particular package and may not be
untuk produk yang dikemas ulang dalam applicable to the product where it has
wadah yang berbeda. Adalah tanggung been repackaged in a different
jawab sponsor untuk memerhatikan sifat container, it is the responsibility of the
produk, karakteristik wadah dan kondisi sponsor, taking into account the nature
penyimpanan produk yang dikemas of the product, the characteristics of the
ulang, dalam penetapan tanggal container and the storage conditions to
daluwarsa yang akan dicantumkan pada which the article may be subjected, to
label kemasan ulang. Tanggal tersebut determine a suitable use-by date to be
tidak boleh lebih lama dari tanggal placed on the label. Such date is not
daluwarsa yang tercantum pada kemasan later than the expiry date of the original
asli. package.
30 Jika data stabilitas tidak ada atau bila 30 In the absence of stability data or if
studi stabilitas tidak dilakukan selama uji stability is not followed during the clinical
klinis, tanggal daluwarsa (tersebut pada trial such date should not exceed 25 %
Butir 29) hendaklah tidak melampaui 25% of the remaining time between the date
dari sisa waktu antara tanggal of repackaging and the expiry date on
pengemasan ulang dan tanggal the original manufacturer’s bulk
daluwarsa pada wadah kemasan asli container or a six month period from the
atau 6 bulan dari tanggal pengemasan date the pharmaceutical products is
ulang obat tersebut, manapun yang lebih repackaged, whichever is earlier.
awal.
Pengemasan Packaging
36 Pengemasan harus menjamin obat 36 The packaging must ensure that the
investigasi berada dalam kondisi yang investigational pharmaceutical products
baik selama transportasi dan remain in good condition during
penyimpanan di tujuan antara. Kemasan transport and storage at intermediate
luar yang terbuka atau rusak selama destinations. Any opening or tampering
Pelabelan Labelling
38 Alamat dan nomor telepon kontak utama 38 The address and telephone number of
untuk mendapatkan informasi tentang the main contact for information on the
produk, uji klinis dan untuk pembatalan product, clinical trial and for emergency
ketersamaran (unblinding) darurat tidak un-blinding need not appear on the label
perlu dicantumkan pada label apabila where the subject has been given a
subyek uji sudah diberikan brosur atau leaflet or card which provides these
kartu yang merinci hal tersebut dan telah details and has been instructed to keep
diinstruksikan untuk selalu this in their possession at all times.
menyimpannya.
strength/potency;
c) nomor bets dan/atau nomor kode c) batch and/or code number to identify
untuk mengidentifikasi kandungan the contents and packaging
produk dan kegiatan pengemasan; operation;
d) kode referen uji klinis untuk d) a trial reference code allowing
identifikasi uji, tempat uji, peneliti dan identification of the trial, site,
sponsor bila tidak disebutkan di investigator and sponsor if not given
bagian lain; dan elsewhere;
e) nomor identifikasi subyek uji/kode e) the trial subject identification
perlakuan dan bila relevan, nomor number/treatment number and where
kunjungan. relevant, the visit number.
42 Bila wadah langsung berupa kemasan 42 If the immediate container takes the
blister atau unit kecil seperti ampul di form of blister packs or small units such
mana keterangan yang diperlukan seperti as ampoules on which the particulars
yang dijelaskan pada Bab 6, Butir 6.17 required in Chapter 6, Section 6.17
tidak bisa dicantumkan, kemasan luar cannot be displayed, outer packaging
hendaklah diberi label yang should be provided bearing a label with
mencantumkan keterangan tersebut. those particulars. The immediate
Label pada wadah langsung hendaklah container should nevertheless contain
mencantumkan : the following:
a) nama sponsor, organisasi peneliti a) name of sponsor, contract research
penerima kontrak atau peneliti; organisation or investigator;
b) cara pemberian (kecuali untuk bentuk b) route of administration (may be
sediaan padat oral), dan dalam hal uji excluded for oral solid dose forms)
label terbuka (open label trials), and in the case of open label trials,
nama/yang mengidentifikasi dan the name/identifier and
kekuatan/potensi; strength/potency;
c) nomor bets dan/atau nomor kode c) batch and/or code number to identify
untuk mengidentifikasi kandungan the contents and packaging
produk dan kegiatan pengemasan; operation;
d) kode referen uji klinis untuk identifikasi d) a trial reference code allowing
uji, tempat uji, peneliti dan sponsor bila identification of the trial, site,
tidak disebutkan di bagian lain;dan investigator and sponsor if not given
elsewhere; and
e) nomor identifikasi subyek uji/kode e) the trial subject identification
perlakuan dan bila relevan, nomor number/treatment number and where
kunjungan. relevant, the visit number.
43 Untuk uji klinis dengan karakteristik 43 For clinical trials with certain
tertentu keterangan berikut hendaklah characteristics the following particulars
ditambahkan pada wadah asli tetapi tidak should be added to the original
menutupi label asli: container but should not obscure the
original labelling:
a) nama sponsor, organisasi peneliti a) name of sponsor, contract research
penerima kontrak atau peneliti; dan organisation or investigator; and
b) kode referen uji klinis untuk identifikasi b) trial reference code allowing
tempat uji, peneliti dan subyek uji. identification of the trial site,
investigator and trial subject.
45 Karena proses produksi ini tidak dapat 45 As processes may not be standardised
distandarisasi atau divalidasi or fully validated, testing takes on more
sepenuhnya, pengujian adalah hal importance in ensuring that each batch
penting untuk menjamin tiap bets meets its specification.
memenuhi spesifikasi.
49 Sampel dari tiap bets obat investigasi, 49 Samples of each batch of investigational
termasuk produk ketersamaran (blinded) pharmaceutical products, including
hendaklah disimpan selama periode yang blinded product should be retained for
ditentukan. the required periods.
54 Sponsor hendaklah menjamin bahwa 54 The sponsor should ensure that the
dalam pelulusan bets personil yang elements taken into account by the
berwenang memerhatikan unsur tersebut authorized person when certifying the
di atas konsisten dengan persyaratan. batch are consistent with the required
information.
PENGIRIMAN SHIPPING
60 Pengemasan harus menjamin bahwa 60 The packaging must ensure that the
obat tetap dalam kondisi baik selama pharmaceutical products remain in good
pengiriman dan penyimpanan di tujuan condition during transport and storage at
antara. Kemasan luar yang terbuka atau intermediate destinations. Any opening
rusak selama pengiriman hendaklah or tampering of the outer packaging
ditandai dan ditangani. during transport should be readily
discernible and taken care of.
61 Pihak sponsor hendaklah menjamin 61 The sponsor should ensure that the
bahwa pengiriman akan diterima di shipment is to be received in the
tempat tujuan dalam kondisi yang required conditions and acknowledged
dipersyaratkan dan diketahui oleh by the right addressee.
penerima yang berhak.
KELUHAN COMPLAINTS
Penarikan Recalls
66 Sponsor hendaklah memastikan bahwa 66 The sponsor should ensure that the
pemasok pembanding atau produk lain supplier of any comparator or other
yang digunakan dalam uji klinis memiliki medication to be used in a clinical trial
sistem untuk mengomunikasikan kepada has a system for communicating to the
sponsor untuk menarik kembali produk sponsor the need to recall any product
yang dipasok. supplied.
Pengembalian Returns
PEMUSNAHAN DESTRUCTION
SISTEM COMPUTERISED
KOMPUTERISASI SYSTEMS
PRINSIP PRINCIPLE
PERSONIL PERSONNEL
1 Kerjasama yang erat antara personil 1. It is essential that there is the closest co-
utama dengan personil yang terlibat operation between key personnel and
dengan sistem komputer adalah esensial. those involved with computer systems.
Personil penanggung jawab hendaklah Persons in responsible positions should
diberikan pelatihan yang memadai untuk have the appropriate training for the
mengelola dan menggunakan sistem management and use of systems within
yang dipakai dalam lingkup tanggung their field of responsibility which utilises
jawabnya dan hendaklah dipastikan computers. This should include ensuring
mempunyai keahlian untuk menangani that appropriate expertise is available
aspek desain, validasi, instalasi dan and used to provide advice on aspects
pengoperasian sistem komputerisasi. of design, validation, installation and
operation of computerised systems.
VALIDASI VALIDATION
SISTEM SYSTEM
dan pengubahan otorisasi untuk and amend data, including the changing
memasukkan dan mengubah data, of personal passwords. Consideration
termasuk penggantian kata sandi pribadi should be given to systems allowing for
(personal passwords). Hendaklah recording of attempts to access by
dipertimbangkan pengadaan suatu sistem unauthorised persons.
untuk mencatat usaha mengakses sistem
oleh personil yang tidak berwenang.
9 Apabila data kritis dimasukkan secara 9. When critical data are being entered
manual (misalnya: berat dan nomor bets manually (for example the weight and
bahan awal selama proses batch number of an ingredient during
penimbangan), hendaklah dilakukan dispensing), there should be an
pemeriksaan tambahan untuk ketepatan additional check on the accuracy of the
catatan yang dibuat. Pemeriksaan ini record which is made.
dapat dilakukan oleh operator kedua atau This check may be done by a second
dengan cara elektronis yang tervalidasi. operator or by validated electronic
means.
10 Sistem hendaklah mencatat identitas 10. The system should record the identity of
operator yang memasukkan atau operators entering or confirming critical
mengonfirmasi data kritis. Otorisasi data. Authority to amend entered data
perubahan data yang dimasukkan should be restricted to nominated
hendaklah terbatas pada personil yang persons. Any alteration to an entry of
ditunjuk. Semua perubahan data kritis critical data should be authorised and
yang dimasukkan hendaklah diotorisasi recorded with the reason for the change.
dan dicatat dengan mencantumkan Consideration should be given to the
alasan perubahan. Hendaklah system creating a complete record of all
dipertimbangkan agar sistem dapat entries and amendments (an "audit
membuat catatan lengkap mengenai trail").
semua pemasukan dan perubahan data
(audit trail).
12 Untuk keperluan audit, data yang 12. For quality auditing purposes, it shall be
disimpan secara elektronis hendaklah possible to obtain meaningful printed
dapat dicetak. copies of electronically stored data.
disengaja, hal ini sesuai dengan Butir accordance with section 10.9 of the
10.9 Pedoman ini. Aksesibilitas, Guidelines. Stored data should be
ketahanan dan ketepatan data tersimpan checked for accessibility, durability and
hendaklah diperiksa. Jika ada usul accuracy. If changes are proposed to
perubahan terhadap peralatan komputer the computer equipment or its programs,
atau programnya, pemeriksaan tersebut the above mentioned checks should be
di atas hendaklah dilakukan pada performed at a frequency appropriate to
frekuensi yang sesuai dengan medium the storage medium being used.
penyimpanan yang digunakan.
15 Hendaklah tersedia sistem alternatif yang 15. There should be available adequate
memadai untuk dioperasikan apabila alternative arrangements for systems
terjadi kerusakan atau gangguan which need to be operated in the event
terhadap sistem yang ada. Waktu yang of a breakdown.
diperlukan untuk penggunaan sistem The time required to bring the alternative
alternatif tersebut hendaklah disesuaikan arrangements into use should be related
dengan tingkat urgensi penggunaannya. to the possible urgency of the need to
Contoh: informasi yang dibutuhkan untuk use them.
melakukan penarikan kembali harus For example, information required to
tersedia secara cepat. effect a recall must be available at short
notice.
16 Prosedur yang diberlakukan jika terjadi 16. The procedures to be followed if the
kerusakan atau kegagalan pada sistem system fails or breaks down should be
hendaklah ditetapkan dan divalidasi. Tiap defined and validated. Any failures and
kegagalan dan tindakan perbaikan yang remedial action taken should be
dilakukan hendaklah dicatat. recorded.
18 Jika servis komputer memakai jasa agen 18. When outside agencies are used to
dari luar perusahaan hendaklah dibuat provide a computer service, there should
perjanjian resmi yang mencakup be a formal agreement including a clear
pernyataan yang jelas mengenai statement of the responsibilities of that
tanggung jawab agen jasa tersebut (lihat outside agency (see Chapter 11).
Bab 11).
19 Bila pelulusan bets untuk dijual atau 19. When the release of batches for sale or
diedarkan menggunakan sistem supply is carried out using a
komputerisasi, maka sistem tersebut computerised system, the system should
hendaklah memperhitungkan bahwa recognise that only the head of Quality
hanya kepala bagian Manajemen Mutu Management (Quality Assurance) can
(Pemastian Mutu) yang boleh meluluskan release the batches and it should clearly
bets. Sistem hendaklah secara jelas identify and record the person releasing
mengidentifikasi dan mencatat personil the batches.
yang meluluskan bets.
Dalam Pedoman ini digunakan definisi berikut; For the purpose of the Guidelines, the
dalam konteks lain terminologi ini dapat following definitions are used. They may
mempunyai arti yang berbeda. have different meanings in other contexts.
Akurasi Accuracy
Kedekatan hasil yang diperoleh terhadap nilai The closeness of the result obtained, during
sesungguhnya dari suatu pengukuran atau measurement or analysis, to the true value.
analisis. Bias adalah penyimpangan sistematis Bias is a systematic deviation from the true
dari nilai sesungguhnya. value.
pakaian, ruang ganti pakaian, bengkel, ruang gowning room, change room, workshop,
pemeliharaan hewan dan pencucian pakaian. animal house and laundry.
Bahan Material
Istilah umum yang dipakai untuk menunjukkan A general term used to denote starting
bahan awal (bahan [zat] aktif dan eksipien), materials (active pharmaceutical
reagensia, pelarut, bahan pembantu proses, ingredients and excipients), reagents,
produk antara, bahan pengemas dan bahan solvents, process aids, intermediates,
penandaan (label). packaging materials and labelling materials
fisika tertentu, di mana dibandingkan intended for use in specified chemical and
dengan sifat suatu produk yang diuji, dan physical tests, in which its properties are
memiliki tingkat kemurnian yang sesuai compared with the properties of a product
dengan tujuan penggunaannya. under examination, and which possesses a
Baku Pembanding dikelompokkan menjadi degree of purity adequate for its intended
Baku Pembanding Primer dan Baku use.
Pembanding Sekunder atau Baku Kerja. Reference Standard is classified into
Primary Reference Standard and
Secondary Reference Standard or Working
Standard
Bets Batch
Sejumlah obat yang mempunyai sifat dan A quantity of pharmaceutical product
mutu yang seragam yang dihasilkan dalam produced during a given cycle of
satu siklus pembuatan atas suatu perintah manufacture and from specific
pembuatan tertentu. Esensi suatu bets adalah manufacturing order that is uniform in
homogenitasnya. character and quality the essence of a
batch is its homogeneity.
Catatan Sesi (dalam Pembuatan Produk Session Record (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Catatan yang menghubungkan rincian Record(s) which link relevant details of the
pengumpulan atau sesi perolehan kembali collection or retrieval session directly to the
yang relevan langsung kepada nomor donation number, and contains information
donasi, dan berisi informasi [yang] linking critical materiel used to the donor.
menghubungkan bahan kritis yang
digunakan pada donor.
CPOB GMP
Cara Pembuatan Obat yang Baik: seluruh Good Manufacturing Practices: all
aspek dalam praktek yang ditetapkan yang elements in the established practices that
secara kolektif menghasilkan produk akhir will collectively lead to final products or
atau layanan yang secara konsisten services that consistently meet appropriate
memenuhi spesifikasi yang sesuai serta specifications and compliance with national
mengikuti peraturan nasional dan and international regulations.
internasional.
donor tunggal dan diproses untuk tujuan and processed either for transfusion or
transfusi atau pembuatan produk darah. further manufacturing.
Dispensing Dispensing
Kegiatan menimbang, menghitung dan Activity of material weighing, counting and
menyerahkan bahan untuk digunakan dalam issuing for production use.
produksi.
Ditolak Rejected
Status bahan atau produk yang tidak diizinkan The status of materials or products which
untuk digunakan dalam pengolahan, are not permitted to be used for processing,
pengemasan atau distribusi. packaging or distribution.
Dokumen berisikan instruksi untuk membuat, Instruction to process, package and/or ship
mengemas dan/atau mengirim suatu jumlah a certain number of units of investigational
tertentu unit obat investigasi. pharmaceutical product(s).
Dokumentasi Documentation
Seluruh prosedur, instruksi dan catatan tertulis All written procedures, instruction and
yang berkaitan dengan pembuatan obat. records involved in the manufacture of
pharmaceutical products.
Eksipien Excipient
Suatu bahan, bukan berupa zat aktif, yang A substance, other than the active
telah dievaluasi dengan benar keamanannya ingredient, which has been appropriately
dan termasuk dalam sistem pengiriman obat evaluated for safety and is included in a
(drug delivery system) untuk: drug delivery system to:
¾ membantu dalam proses pembuatan ¾ aid in the processing of the drug
obat; delivery system during its manufacture;
¾ melindungi, membantu atau meningkat- ¾ protect, support or enhance stability,
kan stabilitas obat, ketersediaan hayati bioavailability, or patient acceptability;
(bioavailability), atau akseptabilitas
pasien;
¾ membantu identifikasi produk; atau ¾ assist in product identification; or
¾ meningkatkan atribut lain yang berkaitan ¾ enhance any other attribute of the
dengan keamanan dan efektifitas obat overall safety and effectiveness of the
selama penyimpanan atau penggunaan. drug during storage or use.
Endotoksin Endotoxin
Bagian membran luar dari dinding sel bakteri A part of the outer membrane of the cell
Gram negatif, dan suatu kompleks molekul wall of Gram negative bacteria and a
dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari complex molecules of high molecular
lipid A, inti polisakarida (lipopolisakarida) dan weight consisting of lipid A, polysaccharide
rantai antigenik cincin spesifik, yang core (lipopolysaccharide) and O-specific
menimbulkan demam apabila diinjeksikan ke antigenic chains, causing fever when
dalam tubuh manusia atau mamalia lain. Lihat injected into human and other mammals.
juga Pirogen. See also Pyrogen.
Fasilitas Tetap (dalam Pembuatan Produk Fixed Site (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Fasilitas berizin – dengan alamat jalan – yang Licensed premises, with a designated street
melakukan tahap (-tahap) pembuatan produk address, undertaking a step(s) in the
darah. manufacture of product.
secara sempurna berbentuk gas pada tekanan is completely gaseous at 1,013 bar
1,013 bar (101,325 kPa) dan suhu + 15°C (101,325 kPa) and +15°C or has a vapour
atau mempunyai tekanan uap lebih dari 3 bar pressure exceeding 3 bar (300 kPa) at
(300 kPa) pada suhu + 50°C. (ISO 10286). +50°C. (ISO 10286).
Kalibrasi Calibration
Serangkaian tindakan pada kondisi tertentu The set of operations which establish,
untuk menentukan tingkat kesamaan nilai under specified conditions the relationship
yang diperoleh dari sebuah alat atau sistem between values indicated by a measuring
ukur, atau nilai yang direpresentasikan dari instrument or measuring system, or values
pengukuran bahan dan membandingkannya represented by a material measure, and the
dengan nilai yang telah diketahui dari suatu corresponding know values of a reference
acuan standar. standard.
Karantina Quarantine
Status bahan atau produk yang dipisahkan The status of materials or products set
secara fisik atau dengan sistem tertentu, apart physically or by system while awaiting
sementara menunggu keputusan apakah a decision for rejection or release for
bahan atau produk tersebut ditolak atau processing, packaging or distribution.
disetujui penggunaannya untuk pengolahan,
pengemasan atau distribusi.
Katup (dalam Pembuatan Gas Medisinal) Valve (in Manufacture of Medicinal Gases)
Alat untuk membuka dan menutup wadah. Device for opening and closing containers
Katup Retensi Tekanan Minimum (dalam Minimum Pressure Retention Valve (in
Pembuatan Gas Medisinal) Manufacture of Medicinal Gases)
Katup yang dilengkapi sistem satu arah untuk Valve equipped with a non-return system
mempertahankan tekanan yang ditentukan which maintains a definite pressure (about
(kira-kira 3 - 5 bar di atas tekanan atmosfir) 3 to 5 bars over atmospheric pressure) in
sehingga mencegah pencemaran selama order to prevent contamination during use.
pemakaian.
Lot Lot
Bagian tertentu dari suatu bets yang memiliki A specific identified portion of a batch
sifat dan mutu yang seragam dalam batas having uniform character and quality within
yang telah ditetapkan. Apabila suatu produk specified limits. If a drug products is
diproduksi dengan proses terus-menerus, lot produced by a continuous process, a “Lot”
berarti suatu bagian tertentu yang dihasilkan means a specific identified portion
dalam suatu satuan waktu atau satuan jumlah produced in a unit of time or quantity in a
sedemikian rupa sehingga menjamin bagian manner assures its having uniform
ini memiliki sifat dan mutu yang seragam character and quality within specified limits.
dalam batas yang telah ditetapkan.
Mutu Quality
Keseluruhan karakteristik suatu barang yang Totality of characteristics of an entity that
menyatakan kemampuannya memenuhi bear on its ability to satisfy stated and
persyaratan yang ditetapkan dan implied needs. Consistent and reliable
diberlakukan. Kinerja yang handal dan performance of services or products in
konsisten dari suatu produk atau layanan conformity with specified standards.
sesuai standar yang ditetapkan.
Pabrik Pemisahan Komponen Udara (dalam Air Separation Plant (in Manufacture of
Pembuatan Gas Medisinal) Medicinal Gases)
Pabrik pemisahan komponen udara Air separation plants take atmospheric air
mengambil udara dari atmosfer dan and through processes of purification,
melakukan pemisahan komponen udara ke cleaning, compression, cooling, liquefaction
gas oksigen, nitrogen dan argon melalui and distillation which separates the air into
proses purifikasi, pembersihan, kompresi, the gases oxygen, nitrogen and argon.
pendinginan, pencairan dan distilasi.
Pemasok Supplier
Seseorang yang menyediakan obat dan A person providing pharmaceutical
bahan atas permintaan. Para pemasok products and materials on request.
mungkin adalah agen, perantara, distributor, Suppliers may be agents, brokers,
industri atau pedagang. Apabila distributors, manufacturers or traders.
memungkinkan, para pemasok harus Where possible, suppliers should be
mempunyai izin dari instansi yang berwenang. authorized by a competent authority.
ditetapkan.
Pencemaran Contamination
Masuknya cemaran kimiawi atau The undesired introduction of impurities of a
mikrobiologis, atau benda asing yang tidak chemical or microbiological nature, or of
diinginkan kepada atau terhadap bahan awal foreign matter, into or onto a starting
atau produk antara atau produk jadi selama material, or intermediate or finished product
produksi, pengambilan sampel, pengemasan during production, sampling, packaging or
atau pengemasan ulang, penyimpanan atau repackaging, storage or transport.
pengangkutan.
Pengemasan Packaging
Bagian siklus produksi yang dilakukan The part of the production cycle applied to a
terhadap produk ruahan untuk menghasilkan bulk product to obtain the finished product.
produk jadi. Note : Sterile filling normally is not
Catatan : Lazimnya proses pengisian steril regarded as part of packaging, the bulk
tidak dianggap sebagai bagian dari product being the filled, but not finally
pengemasan. Dalam hal ini produk ruahan packed, primary containers.
steril adalah produk yang sudah terisi dalam
kemasan primer sebelum dilanjutkan ke
proses pengemasan akhir.
Pengolahan Processing
Bagian dari siklus produksi mulai dari The part of production cycle starting from
Penyemburan oleh Gas (dalam Pembuatan Purge (in Manufacture of Medicinal Gases)
Gas Medisinal) To empty and clean a cylinder
Mengosongkan dan membersihkan tabung
gas dengan cara:
¾ menyembur tabung gas dengan gas yang ¾ by blowing down and evacuating, or
akan diisi dan evakuasi gas di dalam
tabung dengan cara vakum, atau
¾ menyembur tabung gas dengan gas yang ¾ by blowing down, partial pressurization
akan diisi sehingga sedikit bertekanan, with the gas in question and then
setelah itu kelebihan tekanan gas blowing down.
dikeluarkan.
Penyimpanan Storage
Penyimpanan obat dan bahan sampai pada The storing of pharmaceutical products and
saat digunakan. materials up to their point of use.
Pirogen Pyrogen
Zat yang mengakibatkan reaksi demam Substances that elicit fever responses in
apabila disuntikkan ke dalam tubuh manusia. the body.The main sources of pyrogen is
Sumber utama pirogen adalah zat endotoksin. endotoxin. See also Endotoxin.
Lihat juga Endotoksin.
Produksi Production
Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat, All operations involved in the preparation of
mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan a pharmaceutical product, from receipt of
dengan pengolahan, pengemasan dan materials, through processing, packaging
pengemasan ulang, penandaan dan and repackaging, labelling and relabelling,
penandaan ulang sampai menghasilkan to completion of the finished product.
produk jadi.
Prosedur Procedures
Uraian kegiatan yang harus dilakukan serta Description of the operations to be
peringatan yang harus diperhatikan, baik executed, the precautions to be
yang langsung maupun tidak langsung implemented directly or indirectly related to
berkaitan dengan pembuatan obat. the manufacture of a pharmaceutical
product.
Rekonsiliasi Reconciliation
Perbandingan nilai ketidakcocokan jumlah A comparison of an assessment of any
bahan-bahan masuk dan keluar sesudah discrepancy between the amounts of
selesai suatu proses atau serangkaian proses material entering and leaving a given
produksi. operation or series of operations.
Re-validasi Re-validation
Suatu pengulangan validasi proses untuk A repeat of the process validation to
memastikan bahwa perubahan proses / provide an assurance that changes in the
peralatan dilakukan sesuai prosedur process/equipment introduced in
pengendalian perubahan dan tidak accordance with change control procedures
memengaruhi karakteristik proses dan mutu do not adversely affect process
produk. characteristics and product quality.
Suatu ruang penyangga udara dapat entered. An airlock may be designed for
digunakan sebagai tempat lewatnya personil and used by either people or materials in
atau bahan yang akan digunakan produksi, the latter case it can be termed a ”pass
dalam hal terakhir ini ruang penyangga udara through hatch”. An airlock can also be the
disebut juga “kotak penyangga”. Ruang “anteroom” to a clean room in which sterile
penyangga udara dapat juga berfungsi goods are handled.
sebagai “ruang antara” menuju ruang bersih
tempat penanganan barang steril.
Sanitasi Sanitation
Pengendalian higiene terhadap proses The hygienic control on manufacturing
produksi, termasuk bangunan, peralatan dan processes, including premises, equipment
penanganan bahan. and material handling.
Serum Serum
Bagian cairan dari darah atau plasma The liquid part of coagulated blood or
yang dikoagulasi. plasma.
Sistem System
Suatu kelompok peralatan dengan suatu A group of equipment with a common
maksud / tujuan yang sama. purpose.
Sistem Lot Benih (dalam Cara Pembuatan Seed Lot System (in Manufacture of
Produk Biologi) Biological Products)
Sistem lot benih adalah satu sistem di mana A seed lot system is a system according to
pembuatan bets produk yang dibuat dari Lot which successive batches of product are
Benih Induk yang sama dengan jumlah derived from the same master seed lot at a
pasase yang telah ditentukan. Vaksin yang given passage level. For routine production,
digunakan dalam uji klinik dibuat dari Lot a working seed lot is prepared from the
Benih Kerja yang diperoleh dari beberapa kali master seed lot. The final product is derived
pasase Lot Benih Induk. from the working seed lot and has not
Produk akhir (vaksin dalam produksi rutin) undergone more passage from the master
dibuat dari Lot Benih Kerja yang diperoleh dari seed lot than the vaccine shown in clinical
beberapa kali pasase Lot Benih Induk yang studies to be satisfactory with respect to
sama. Jumlah pasase dari Lot Benih Induk safety and efficacy. The origin and the
sampai menjadi produk akhir tidak boleh passage history of the master seed lot and
melebihi jumlah pasase untuk membuat vaksin the working seed lot are recorded.
yang digunakan dalam uji klinis yang telah
terbukti memuaskan baik dari aspek
keamanan dan kemanfaatan.
Asal dan riwayat pasase Lot Benih Induk dan
Lot Benih Kerja hendaklah dicatat.
Sistem Terbuka (dalam Pembuatan Produk Open System (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Sistem tertutup yang telah dilanggar namun A system which has been breached but
seluruh upaya dilakukan untuk where every effort is made to maintain
mempertahankan sterilitas sistem dengan cara sterility by the use of sterile material and
menggunakan bahan steril dan teknik aseptic handling techniques in a clean area.
penanganan aseptik di dalam suatu area See also Closed System.
bersih.
Lihat juga Sistem Tertutup.
Sistem Tertutup (dalam Pembuatan Produk Closed System (in Manufacture of Blood
Darah) Products)
Suatu sistem (seperti sistem kemasan ganda) A system (such as a multiple pack system)
yang rakitannya sudah terdaftar, dibuat dalam where the registered assembly is
kondisi bersih, terlindung dari lingkungan luar manufactured under clean conditions,
dan disterilisasi dengan metode yang sealed to the external environment and
disetujui. Di luar dari persyaratan pengambilan sterilized by an approved method. Apart
/pemulihan, seperti dalam pelaksanaan from collection/ retrieval requirements, such
venepuncture untuk mengambil darah, as venepuncture for blood, the integrity of
keutuhan rakitan tidak boleh dilanggar. the assembly must not be breached.
Apabila komponen sistem saling berhubungan When components of a system are
(misalnya untuk melaksanakan aferesis), connected (such as for apheresis), these
maka hubungan tersebut dapat dikategorikan connections can be regarded as “closed
sebagai “sistem tertutup” selama dapat system” provided it can be shown that the
ditunjukkan bahwa proses penyambungan dan process of joining and sealing two pack
penyegelan dua kemasan tidak menimbulkan does not lead to the possible microbial
kemungkinan terjadinya pencemaran mikorba contamination of the products in either
pada produk dalam tiap kemasan. Lihat juga pack. See also Open System.
Sistem Terbuka.
atau virus dari luar setelah pengambilan darah from outside after collection of blood from
dari donor. the donor.
Status Status
Penggolongan bahan atau produk dalam The classification of any material or product
hubungan dengan diterima (atau tidak in relation to their acceptance (or otherwise)
diterima) untuk penggunaan, pengolahan for use, further processing or distribution.
lanjut atau distribusi. Terminologi yang Terms used could include “Quarantine”,
digunakan dapat berupa " Karantina", “Released”, “Hold”, or “Rejected”.
“Diluluskan", “Ditahan”, atau " Ditolak".
Steril Sterile
Bebas dari mikroorganisme viabel. Free from viable micro-organism.
Sterilitas Sterility
Konsep ketiadaan mutlak dari The concept of the complete absence of
mikroorganisme hidup. living micro-organisms.
Sterilisasi Sterilization
Inaktivasi atau pengurangan mikroba hidup Inactivation or reduction to an acceptable
sampai batas yang dapat diterima, yang level of all viable microorganisms by a
dilakukan dengan cara yang sesuai. suitable process.
Pengujian pada subjek manusia yang intended to discover or verify the clinical,
bertujuan untuk menemukan atau pharmacological and/or other
memverifikasi efek klinis, farmakologis pharmacodynamic effects of an
dan/atau farmakodinamis dari suatu obat investigational product(s) and/or to identify
investigasi dan/atau untuk mengidentifikasi any adverse reactions to an investigational
reaksi merugikan dari produk investigasi product(s), and/or to study absorption,
dan/atau untuk mempelajari absorpsi, distribution, metabolism, and excretion of
distribusi, metabolisme dan ekskresi dari satu one or more investigational medicinal
atau lebih obat investigasi dengan tujuan product(s) with the object of ascertaining
untuk menentukan keamanan dan/atau its/their safety and/or efficacy.
khasiatnya.
dari tujuan penggunaannya, serta whatever their intended purpose, and their
pemprosesan, penyimpanan dan distribusi bila processing, storage and distribution when
tujuannya untuk transfusi. intended for transfusion.
Validasi Validation
Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang The action of proving by appropriate
sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, means, that any material, process,
kegiatan, sistem, perlengkapan atau procedure, activity, system, equipment or
mekanisme yang digunakan dalam produksi mechanism used in production and control
dan pengawasan akan senantiasa mencapai consistently achieves the desired results.
hasil yang diinginkan.