Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

No : PKWT/ /RSBM/ /2020


ANTARA
DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
DENGAN
………..…………………………..

Pada hari ini, …………………………………………………………………………….,


yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Drg. Indah Maulina Dewi, MARS.
Jabatan : Direktur RS. Bhakti Mulia

bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Bhakti Mulia, berkedudukan di Jl. KS.
Tubun No. 79, Jakarta Barat, selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : .........................................................
Jenis Kelamin : .........................................................
Tempat / tgl. Lahir : .........................................................
Pendidikan : .........................................................
Alamat : .........................................................
NP : .........................................................

Selanjutnya disebut Pihak Kedua.


Kedua belah pihak telah sepakat untuk membuat perjanjian kontrak kerja untuk
waktu tertentu, dimana Pihak Pertama mempekerjakan Pihak Kedua dan Pihak
Kedua menerima pekerjaan dari Pihak Pertama, dengan syarat-syarat sebagai
berikut :
Pasal 1
Tugas dan Tempat Bekerja

1. Pihak Kedua bekerja sebagai karyawan Pihak Pertama yang bertugas di RS. Bhakti
Mulia, milik PT Jayakarta Medika Bhakti, Jl KS. Tubun no. 79 Jakarta Barat sebagai
Dokter Umum Purna Waktu
2. Pihak Pertama berhak memberikan tugas dan pekerjaan di bagian lain dari yang
disebut dalam ayat (1) pasal ini
Pasal 2
Jangka Waktu

1. Perjanjian kontrak kerja waktu tertentu ini berlangsung dimulai dari tanggal
...................... hingga berakhir tanggal ……………………
2. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka
waktu yang telah ditetapkan, atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 pada perjanjian ini, maka pihak
yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan memberikan ganti rugi sebesar sisa
kontrak kali upah. Pengakhiran hubungan kerja wajib memberitahukan satu bulan
sebelumnya.

Pasal 3
Upah/Gaji

1. Selama perjanjian ini berlangsung, Pihak Pertama wajib membayar upah/gaji


kepada Pihak Kedua,sesuai dengan perhitungan pola gaji Rumah Sakit Bhakti
Mulia.
Pembayaran upah/gaji diberikan Pihak Pertama setiap tanggal 26 sesuai hari
kalender kepada Pihak Kedua.
3. PIHAK KEDUA berhak menerima imbalan jasa dalam Take Home Pay sesuai
dengan jadwal tempat dinas PIHAK KEDUA yaitu sebagai berikut :
a. Penghasilan merupakan gabungan Gaji dan Paket jasa Medis.
b. Rp. 15.000.000 (Gaji Rp. 4.500.000,- dan Paket Jasa Medis Rp. 10.500.000,-
untuk Jaga dinas ruangan non covid. IGD Isolasi dan IGD Non Covid)
c. Rp. 20.000.0000 (Gaji Rp. 4.500.000,- dan Paket Jasa Medis Rp. 15.500.000,-
untuk Jaga ruang rawat inap COVID).
d. Penghasilan sesuai poin a dan b diberikan bila minimal jaga dalam satu bulan
minimal 10 kali pagi dan 10 x malam. Ruangan COVID minimal 22 x 8 jam.
e. Apabila seorang Dokter Jaga berhalangan, mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a. Mencari tukaran jaga sesuai shift dengan Dokter Jaga yang lain.
b. Apabila tidak mendapatkan tukaran jaga, maka akan diberlakukan
pemotongan dari penghasilan Dokter Jaga yang bersangkutan untuk
diberikan kepada Dokter Jaga penggantinya dengan ketentuan sebagai
berikut :
Tempat Jaga Besaran Potongan Untuk Diberikan Kepada Pengganti
Shift Pagi Shift Sore Shift Malam
UGD Isolasi Rp 350.000,- Rp 700.000,-
UGD Non Isolasi
Ruangan Non
Isolasi
Ruangan Isolasi Rp 600.000,- Rp 600.000,- Rp 850.000,-

f. Apabila PIHAK KEDUA berhalangan hadir dikarenakan sesuatu hal maka jasa
akan diberikan secara proporsional. Apabila karena alasan kesehatan
mengakibatkan PIHAK KEDUA tidak apat bekerja selama satu bulan penuh
maka PIHAK KEDUA tetap mendapatkan gaji pokok
3. Pajak atas upah dimaksud dalam ayat 1 pasal ini ditanggung oleh Pihak Kedua,
dalam hal ini Pihak Pertama sebagai Wajib Pungut.
Pasal 4
Hari dan jam kerja serta istirahat

Dalam melaksanakan tugasnya, PIHAK KEDUA harus mematuhi jadwal dan waktu
(on time delivery) yang tepat sesuai dengan peraturan yang berlaku di RS Bhakti
Mulia, yaitu Jaga IGD dan Ruangan dua shift Pagi dan Malam termasuk sabtu dan
minggu / hari besar. Shif Pagi jam 08.00- 16.00 dan Shift malam 16.00 – 08.00.
Jaga di ruangn COVID Selama 3 shift Pagi, Sore dan Malam Jaga pagi 08.00 sd
15.00 Sore 15.00-21.00 Malam 21.00-08.00. Setiap shift malam wajib melaporkan
laporan jaga di morning report jam 08.00 sd selesai. Penempatan ruangan di rolling
setiap bulan sesuai jadwal yang ditentukan

Pasal 5
Tunjangan Hari Raya

Selama perjanjian ini berlangsung Pihak Pertama pada hari raya keagamaan Pihak
Pertama memberikan Tunjangan Hari Raya kepada Pihak Kedua yaitu sebesar
upah yang disebut pada pasal 3 atau sesuai kemampuan Rumah Sakit jika sampai
hari raya itu Pihak Kedua telah bekerja genap satu tahun.

Pasal 6
Cuti

1. Pihak Kedua berhak atas cuti selama 12 hari kerja setiap kali Pihak Kedua telah
bekerja selama satu tahun berturut-turut. Cuti tersebut akan hangus jika tidak
digunakan.
2. Apabila hak cuti 12 hari Pihak Kedua telah habis maka Pihak Kedua tidak
diperbolehkan pinjam/hutang cuti kecuali dalam hal mendesak dengan
pertimbangan atasan dan mengurangi hak cuti tahunan yang bersangkutan di
tahun berikutnya atau diperhitungkan/dipotong dari upah yang bersangkutan.
Cuti harus di laporkan minimal 1 bulan sebelumnya dan dapat diambil maksimal
6 hari termasuk hari sabtu minggu. Cuti dapat diberikan setelah manajer medis
memberikan persetujuan dengan pertimbangan ketersediaan SDM mengcover
jaga selama PIHAK KEDUA cuti

Pasal 7
Izin Tidak Masuk Kerja
Pegawai yang oleh karena kepentingan pribadi yang bersifat penting dan mendesak
dapat meninggalkan lingkungan rumah sakit dengan ketentuan tidak lebih dari 4
(Empat) jam.
Pasal 8
Kewajiban Pihak Kedua

Pihak Kedua wajib :


1. Mentaati waktu/jadual kerja yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit untuk
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
2. Wajib ikut aktif dalam acara kegiatan rumah sakit bekerja sama dengan marketing,
akreditasi rumah sakit dan komite medik.
3. Menjalankan tugas yang diberikan selain pelayanan pasien seperti menjabat komite
suatu organisasi atau sebagai kepala instalasi dengan baik dan penuh tanggung
jawab.
4. Melengkapi rekam medis sesuai dengan ketetentuan yang ada
5. Mengupdate dan menambah ilmu pengtahuan dan skill terkait kompetensi sebagai
dokter umum
6. Hadir dan menjalankan tugasnya sesuai jam kerja yang ditetapkan dengan
menggunakan waktu sebaik-baiknya sampai jam kerja berakhir.
7. Menghadiri morning report tepat waktu baik yang berdinas malam maupun yang
pagi
8. Wajib melakukan serah terima pasien baik via rekam medis maupun bedside baik
pasien diruangan maupun pasien di IGD.
9. Wajib aktif dalam kegiatan audit medis / deathcase/ jurnal reading/ presentasi kasus
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
10. Setiap datang/mulai dan selesai bekerja Pihak Kedua wajib absen/mencatatkan
kehadiran dan kepulangannya pada sarana yang telah disediakan untuk absen.
11. Melaksanakan semua tugas yang dibebankan kepadanya dan menjadi
tanggungjawabnya sebaik mungkin dan menggunakan ketrampilannya secara
maksimal.
12. Melaksanakan dan mematuhi semua peraturan, petunjuk dan instruksi yang
berlaku, baik yang dibuat khusus oleh Pihak Pertama maupun yang termuat dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku secara umum.
13. Menolak setiap pemberian atau janji perlakuan yang diberikan oleh siapapun juga
untuk melakukan perbuatan yang berakibat langsung atau tidak langsung
merugikan Rumah Sakit baik materil maupun non-material.
14. Memegang teguh rahasia perusahaan/Rumah Sakit baik yang dipercayakan secara
khusus maupun yang harus dipegang teguh oleh karyawan pada umumnya.
15. Menjaga, memelihara dan meningkatkan nama baik Pihak Pertama, baik di dalam
maupun diluar lingkungan Rumah Sakit.
16. Menggunakan wewenang yang diberikan kepadanya sesuai dengan tujuan serta
ketentuan-ketentuan yang telah digariskan.
17. Memelihara suasana kerja yang harmonis.
18. Pegawai yang menghilangkan atau merusak alat-alat perlengkapan kerja akan
dikenakan sanksi berupa:
a. Diharuskan mengganti seharga alat-alat kerja tersebut.
b. Diharuskan mengganti dengan barang/alat yang sama.
19. Pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai karena kesengajaan atau kelalaiannya
dapat dikenakan denda.
20. Pakaian kerja :
a. Pegawai Rumah Sakit karena sifat dan tugas pekerjaannya, diberikan
pakaian kerja minimal 1 (satu) stel.
b. Pegawai tersebut diwajibkan memelihara dan mengenakan pakaian kerja
tersebut.

Pasal 9
Hak Pihak Kedua
1. PIHAK KEDUA akan mendapatkan Jaminan BPJS Kesehatan selama masa kontrak
sebagai Dokter Umum Purna Waktu
2. Pembayaran imbalan jasa PIHAK KEDUA akan dilakukan transfer rekening setiap
tanggal ……… bulan berikutnya oleh PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti seminar,
pelatihan, workshop dan pendidikan berkelanjutan yang sesuai dengan peraturan
RS Bhakti Mulia.
4. PIHAK KEDUA berhak mengajukan usulan dan saran kepada PIHAK PERTAMA
dalam hal pengembangan pelayanan sesuai dengan bidangnya.
5. PIHAK KEDUA berhak menduduki jabatan tertentu di RS Bhakti Mulia berdasarkan
penilaian dari PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA memiliki hak untuk mengambil cuti sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku di RS Bhakti Mulia.
7. PIHAK KEDUA berhak menerima penghargaan dari RS Bhakti Mulia berdasarkan
penilaian PIHAK PERTAMA

Pasal 10
Larangan-larangan Bagi Pihak Kedua

1. Karena jabatannya tanpa seijin atasan melakukan pekerjaan untuk pihak ketiga.
2. Secara langsung atau tidak langsung melakukan kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dengan lapangan usaha Rumah Sakit untuk kepentingan pribadi.
3. Meminta atau menerima imbalan jasa dalam bentuk apapun atas pekerjaan
dinasnya dari siapapun .
4. Mempergunakan inventaris milik Rumah Sakit tanpa ijin, untuk kepentingan pribadi.
5. Melakukan pekerjaan atau usaha baik secara pribadi maupun bekerja sama dengan
pihak lain dalam bidang sejenis dengan bidang usaha yang dijalankan oleh pihak
rumah sakit (Double Job).
6. Memberikan keterangan palsu dan melakukan kebohongan.
7. Berlaku tidak bersahabat, judes/ketus, tidak ramah, berlaku/bertutur kata kasar
terhadap pasien, keluarga pasien dan sesama karyawan/pegawai lain dalam
berkomunikasi.
Pasal 11
Tidak Masuk Kerja

1. Jika Pihak Kedua tidak masuk kerja pada hari kerja lebih dari satu hari kerja karena
alasan sakit, hal itu harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Tanpa surat
keterangan dokter, Pihak Kedua dianggap tidak masuk kerja tanpa izin.
Tanpa ijin dan/atau alasan-alasan yang tidak dapat diterima atasannya atau
Pimpinan Rumah Sakit sebanyak 2 kali dalam 1 bulan, dianggap sebagai
pelanggaran tata tertib dan dispilin kerja, maka kepadanya dikenai Surat Peringatan
I (SP I).

2. Pegawai yang mangkir selama 5 hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa
keterangan tertulis disertai bukti-bukti yang sah dan telah dipanggil oleh bagian
kepegawaian 2 kali secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan kerjanya
karena dikualifikasikan mengundurkan diri.

Pasal 12
Tindakan Disiplin (Sanksi-Sanksi)
Terhadap Kesalahan/Pelanggaran

Tindakana Disiplin, peringatan atau sanksi dapat berupa:


1. Peringatan Lisan
2. Dipindahkan ke tempat pekerjaan lain sebagai hukuman
3. Dipindahkan dari jabatannya (Demosi)
4. Diberikan Surat Peringatan (SP)
5. Pemutusan Hubungan Kerja

Pasal 13
Peringatan

1. Pihak Pertama berhak memberikan surat peringatan jika Pihak Kedua melakukan
salah satu atau lebih perbuatan-perbuatan yang disebut dibawah ini:
a. Menolak, mentaati perintah atau penugasan yang layak diberikan kepadanya
oleh atau atas nama Pihak Pertama, sedangkan perintah itu sesuai dengan
maksud perjanjian kerja ini.
b. Tidak cakap melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan pada Pihak Kedua
c. Melanggar peraturan disiplin dan tata tertib yang berlaku di RSBM.
2. Jika setelah Pihak Pertama memberikan peringatan seperti yang dimaksud dalam
ayat (1) pasal ini, Pihak Kedua Tetap melakukan perbuatan yang sama/berbeda
maka pihak pertama berhak memberikan surat peringatan kedua dan ketiga yang
dilanjutkan dengan pemutusan hubungan kerja.
Jika terjadi hal yang disebutkan dalam ayat dua (2) pasal ini, Pihak Kedua tidak
berhak atas uang ganti atau yang sejenis itu dengan nama apapun juga.

Pasal 14
Perjanjian Kerja Berakhir

Perjanjian kerja berakhir apabila:


1. Pihak Kedua meninggal dunia
2. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja
3. Adanya keadaan Rumah Sakit yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan
kerja

Pasal 15
Pemutusan Hubungan Kerja

Dengan mengindahkan peraturan perundan-undangan, selama perjanjian ini berlaku,


Pihak Pertama berhak memutuskan hubungan kerja dengan Pihak Kedua tanpa perlu
peringatan terlebih dahulu, apabila ternyata Pihak Kedua melakukan satu atau lebih
perbuatan-perbuatan yang dilarang keras sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Rumah Sakit.

Pasal 16
Pemutusan Hubungan Kerja Sebelum Waktu Berakhir

1. Dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan. Pihak Pertama berhak


memutuskan perjanjian ini, walaupun waktu yang disebut dalam pasal 2 belum
berakhir jika :
Keadaan Rumah Sakit Bhakti Mulia sedemikian rupa sehingga untuk
mempertahankan kelangsungan hidup Rumah Sakit Bhakti Mulia perlu dilakukan
pengurangan karyawan.
Pihak Kedua sakit selama lebih dari satu bulan berturut-turut atau cacat sedemikian
rupa sehingga tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya.
2. Jika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja seperti dimaksud dalam ayat (1) diatas,
kepada Pihak Kedua akan dibayarkan uang pesangon sebesar satu bulan upah
yang disebut dalam pasal 3 perjanjian ini.
Perjanjian kontrak kerja ini dibuat rangkap dua, yang setiap rangkap mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

Jakarta,...............................
Pihak Pertama Pihak Kedua,
Direktur

Drg. Indah Maulina Dewi, MARS …….…………………………

Anda mungkin juga menyukai