bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Bhakti Mulia, berkedudukan di Jl. KS.
Tubun No. 79, Jakarta Barat, selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama : .........................................................
Jenis Kelamin : .........................................................
Tempat / tgl. Lahir : .........................................................
Pendidikan : .........................................................
Alamat : .........................................................
NP : .........................................................
1. Pihak Kedua bekerja sebagai karyawan Pihak Pertama yang bertugas di RS. Bhakti
Mulia, milik PT Jayakarta Medika Bhakti, Jl KS. Tubun no. 79 Jakarta Barat sebagai
Dokter Umum Purna Waktu
2. Pihak Pertama berhak memberikan tugas dan pekerjaan di bagian lain dari yang
disebut dalam ayat (1) pasal ini
Pasal 2
Jangka Waktu
1. Perjanjian kontrak kerja waktu tertentu ini berlangsung dimulai dari tanggal
...................... hingga berakhir tanggal ……………………
2. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka
waktu yang telah ditetapkan, atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 pada perjanjian ini, maka pihak
yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan memberikan ganti rugi sebesar sisa
kontrak kali upah. Pengakhiran hubungan kerja wajib memberitahukan satu bulan
sebelumnya.
Pasal 3
Upah/Gaji
f. Apabila PIHAK KEDUA berhalangan hadir dikarenakan sesuatu hal maka jasa
akan diberikan secara proporsional. Apabila karena alasan kesehatan
mengakibatkan PIHAK KEDUA tidak apat bekerja selama satu bulan penuh
maka PIHAK KEDUA tetap mendapatkan gaji pokok
3. Pajak atas upah dimaksud dalam ayat 1 pasal ini ditanggung oleh Pihak Kedua,
dalam hal ini Pihak Pertama sebagai Wajib Pungut.
Pasal 4
Hari dan jam kerja serta istirahat
Dalam melaksanakan tugasnya, PIHAK KEDUA harus mematuhi jadwal dan waktu
(on time delivery) yang tepat sesuai dengan peraturan yang berlaku di RS Bhakti
Mulia, yaitu Jaga IGD dan Ruangan dua shift Pagi dan Malam termasuk sabtu dan
minggu / hari besar. Shif Pagi jam 08.00- 16.00 dan Shift malam 16.00 – 08.00.
Jaga di ruangn COVID Selama 3 shift Pagi, Sore dan Malam Jaga pagi 08.00 sd
15.00 Sore 15.00-21.00 Malam 21.00-08.00. Setiap shift malam wajib melaporkan
laporan jaga di morning report jam 08.00 sd selesai. Penempatan ruangan di rolling
setiap bulan sesuai jadwal yang ditentukan
Pasal 5
Tunjangan Hari Raya
Selama perjanjian ini berlangsung Pihak Pertama pada hari raya keagamaan Pihak
Pertama memberikan Tunjangan Hari Raya kepada Pihak Kedua yaitu sebesar
upah yang disebut pada pasal 3 atau sesuai kemampuan Rumah Sakit jika sampai
hari raya itu Pihak Kedua telah bekerja genap satu tahun.
Pasal 6
Cuti
1. Pihak Kedua berhak atas cuti selama 12 hari kerja setiap kali Pihak Kedua telah
bekerja selama satu tahun berturut-turut. Cuti tersebut akan hangus jika tidak
digunakan.
2. Apabila hak cuti 12 hari Pihak Kedua telah habis maka Pihak Kedua tidak
diperbolehkan pinjam/hutang cuti kecuali dalam hal mendesak dengan
pertimbangan atasan dan mengurangi hak cuti tahunan yang bersangkutan di
tahun berikutnya atau diperhitungkan/dipotong dari upah yang bersangkutan.
Cuti harus di laporkan minimal 1 bulan sebelumnya dan dapat diambil maksimal
6 hari termasuk hari sabtu minggu. Cuti dapat diberikan setelah manajer medis
memberikan persetujuan dengan pertimbangan ketersediaan SDM mengcover
jaga selama PIHAK KEDUA cuti
Pasal 7
Izin Tidak Masuk Kerja
Pegawai yang oleh karena kepentingan pribadi yang bersifat penting dan mendesak
dapat meninggalkan lingkungan rumah sakit dengan ketentuan tidak lebih dari 4
(Empat) jam.
Pasal 8
Kewajiban Pihak Kedua
Pasal 9
Hak Pihak Kedua
1. PIHAK KEDUA akan mendapatkan Jaminan BPJS Kesehatan selama masa kontrak
sebagai Dokter Umum Purna Waktu
2. Pembayaran imbalan jasa PIHAK KEDUA akan dilakukan transfer rekening setiap
tanggal ……… bulan berikutnya oleh PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti seminar,
pelatihan, workshop dan pendidikan berkelanjutan yang sesuai dengan peraturan
RS Bhakti Mulia.
4. PIHAK KEDUA berhak mengajukan usulan dan saran kepada PIHAK PERTAMA
dalam hal pengembangan pelayanan sesuai dengan bidangnya.
5. PIHAK KEDUA berhak menduduki jabatan tertentu di RS Bhakti Mulia berdasarkan
penilaian dari PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA memiliki hak untuk mengambil cuti sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku di RS Bhakti Mulia.
7. PIHAK KEDUA berhak menerima penghargaan dari RS Bhakti Mulia berdasarkan
penilaian PIHAK PERTAMA
Pasal 10
Larangan-larangan Bagi Pihak Kedua
1. Karena jabatannya tanpa seijin atasan melakukan pekerjaan untuk pihak ketiga.
2. Secara langsung atau tidak langsung melakukan kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dengan lapangan usaha Rumah Sakit untuk kepentingan pribadi.
3. Meminta atau menerima imbalan jasa dalam bentuk apapun atas pekerjaan
dinasnya dari siapapun .
4. Mempergunakan inventaris milik Rumah Sakit tanpa ijin, untuk kepentingan pribadi.
5. Melakukan pekerjaan atau usaha baik secara pribadi maupun bekerja sama dengan
pihak lain dalam bidang sejenis dengan bidang usaha yang dijalankan oleh pihak
rumah sakit (Double Job).
6. Memberikan keterangan palsu dan melakukan kebohongan.
7. Berlaku tidak bersahabat, judes/ketus, tidak ramah, berlaku/bertutur kata kasar
terhadap pasien, keluarga pasien dan sesama karyawan/pegawai lain dalam
berkomunikasi.
Pasal 11
Tidak Masuk Kerja
1. Jika Pihak Kedua tidak masuk kerja pada hari kerja lebih dari satu hari kerja karena
alasan sakit, hal itu harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Tanpa surat
keterangan dokter, Pihak Kedua dianggap tidak masuk kerja tanpa izin.
Tanpa ijin dan/atau alasan-alasan yang tidak dapat diterima atasannya atau
Pimpinan Rumah Sakit sebanyak 2 kali dalam 1 bulan, dianggap sebagai
pelanggaran tata tertib dan dispilin kerja, maka kepadanya dikenai Surat Peringatan
I (SP I).
2. Pegawai yang mangkir selama 5 hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa
keterangan tertulis disertai bukti-bukti yang sah dan telah dipanggil oleh bagian
kepegawaian 2 kali secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan kerjanya
karena dikualifikasikan mengundurkan diri.
Pasal 12
Tindakan Disiplin (Sanksi-Sanksi)
Terhadap Kesalahan/Pelanggaran
Pasal 13
Peringatan
1. Pihak Pertama berhak memberikan surat peringatan jika Pihak Kedua melakukan
salah satu atau lebih perbuatan-perbuatan yang disebut dibawah ini:
a. Menolak, mentaati perintah atau penugasan yang layak diberikan kepadanya
oleh atau atas nama Pihak Pertama, sedangkan perintah itu sesuai dengan
maksud perjanjian kerja ini.
b. Tidak cakap melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan pada Pihak Kedua
c. Melanggar peraturan disiplin dan tata tertib yang berlaku di RSBM.
2. Jika setelah Pihak Pertama memberikan peringatan seperti yang dimaksud dalam
ayat (1) pasal ini, Pihak Kedua Tetap melakukan perbuatan yang sama/berbeda
maka pihak pertama berhak memberikan surat peringatan kedua dan ketiga yang
dilanjutkan dengan pemutusan hubungan kerja.
Jika terjadi hal yang disebutkan dalam ayat dua (2) pasal ini, Pihak Kedua tidak
berhak atas uang ganti atau yang sejenis itu dengan nama apapun juga.
Pasal 14
Perjanjian Kerja Berakhir
Pasal 15
Pemutusan Hubungan Kerja
Pasal 16
Pemutusan Hubungan Kerja Sebelum Waktu Berakhir
Jakarta,...............................
Pihak Pertama Pihak Kedua,
Direktur