Anda di halaman 1dari 24

 
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pembelian (Purchase Intention) atas
Produk PT. Pembangunan Jaya Ancol.
Studi Kasus: Website PT. Pembangunan Jaya Ancol (www.ancol.com)

Jamaludin & Hapsari Setyowardhani


Program Studi Ekstensi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

ABSTRAK

Skripsi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi minat pembelian (purchase intention)
konsumen terhadap produk PT. Pembangunan Jaya Ancol dengan melakukan studi kasus pada
website PT. Pembangunan Jaya Ancol (www.ancol.com). Salah satu faktor yang memberikan
pengaruh terhadap purchase intention adalah belief construct yang terdiri dari perceived price,
perceived service, informational interpersonal belief, perceived self-efficacy, dan perceived
resource facilitation. Kemudian, variabel-variabel pembentuk belief ini memberikan pengaruh
terhadap sikap attitudinal construct, yakni attitude toward purchase, subjective norm, dan
perceived behavioral control sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap purchase intention.
Analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Data penelitian diambil dari
185 responden yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
adanya pengaruh yang signifikan dari variabel informational interpersonal belief terhadap
variabel subjective norm. Namun, variabel subjective norm tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap purchase intention. Selain itu, terdapat juga variabel perceived resource
facilititation yang tidak memberikan pengaruh terhadap variabel perceived behavioral control.

Kata kunci:
Minat Pembelian, elemen-elemen website, kepercayaan, dan sikap

ABSTRACT

This thesis discusses about factors that influence consumers’ purchase intention toward PT
Pembangunan Jaya Ancol’s products, using PT Pembangunan Jaya Ancol website
(www.ancol.com) as case study. Factors that influence purchase intention are consist of perceived

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013



 
price, perceived service, informational interpersonal belief, perceived self-efficacy, and perceived
resource facilitation. Variables of belief that influence attitudinal construct consist of attitude
toward purchase, subjective norm, and perceived behavioral control, which influence purchase
intention. Data was analyzed by Structural Equation Modeling (SEM). The Data was taken from
185 respondents from Jabodetabek areas. Result of this research shows that there are significant
influence from informational interpersonal belief variable and subjective norm variable.
Subjective norm variable does not give significant influence to purchase intention. There is also
perceived resource facilititation variable which doesn’t give significant influence to perceived
behavioral control variable.

Keywords:
Purchase intention, web-design element, belief, and attitude

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang cepat, membuat setiap orang membutuhkan akses internet.
Diketahui sebanyak 14,91% rumah tangga di Indonesia memiliki akses internet. Secara nominal,
jumlahnya mencapai 9,1 juta rumah tangga (BPS, 2012). Dari sekian banyak pengguna internet,
ada sekitar 62% pengguna internet di Indonesia yang memanfaatkan internet untuk hiburan dan
mencari informasi yang berkaitan dengan hobinya (www.dailysocial.net, 2012). Berdasarkan
Google statistik tercatat pada tahun 2010 penduduk di Indonesia mencapai 239,87 juta jiwa dan
ada sekitar 9,9% dari jumlah tersebut adalah pengguna internet.
Dalam pasar internet, website menjadi tempat bertemunya antara pembeli dan penjual
online. Desain website yang efektif mempunyai peranan penting dalam menarik perhatian dan
menjaga minat konsumen serta mempengaruhi perilaku pembelian konsumen (Song & Zahedi,
2001). Pada penelitian yang dilakukan oleh Song & Zahedi, digambarkan pada sebuah model
bagaimana elemen-elemen pada web-design memberikan pengaruh terhadap minat konsumen
dalam melakukan pembelian. Elemen-elemen webdesign yang terdiri atas variabel promosi,
pelayanan, pengaruh informasi, self-efficacy, dan fasilitas terhadap sumber informasi. Elemen
webdesign tersebut membentuk belief constructs yang berhubungan dengan perilaku konsumen
online. Kemudian, elemen-elemen webdesign ini secara tidak langsung melalui akan membentuk
sikap dan kepercayaan (attitudinal construct) yang terdiri atas variabel attitude toward purchase,

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013



 
subjective norm, dan perceived behavioral control sehingga akan memberikan pengaruh terhadap
minat konsumen (purchase intention) dalam melakukan pembelian.
Indonesia memiliki beragam kekayaan spesies hewan darat dan laut
(www.Indonesia.travel, 2012). Hal tersebut yang menarik minat para wisatawan untuk
berkunjung ke Indonesia. Menurut data survei Badan Pusat Statistik (BPS) Juni 2012, secara
kumulatif jumlah wisatawan mancanegara selama Januari hingga April 2012 mencapai 2,53 juta
orang, atau naik 8,90% dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada periode yang sama di
tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 2,32 juta orang. Menurut data dari BPS pada tahun 2010,
ada sekitar 37 negara yang tercatat melakukan kunjungan ke Indonesia dan masing-masing
negara wisatawan mancanegara mengeluarkan sebesar 1085,75 dolar per kunjungan. Jika dalam
sebulan tercatat ada 600 ribu kunjungan, berarti dalam sebulan diperkirakan pendapatan
mencapai 651.450.000 dolar.
Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta tepatnya berada di
Jakarta Utara. Menurut media online Kontan, pada kuartal I tahun 2011 jumlah pengunjung
Ancol mencapai 3,2 juta orang atau naik 15% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Rata-rata pengunjung di Ancol pada hari biasa mencapai 10.000 orang dan pada akhir pekan atau
libur sebanyak 40.000 - 50.000 orang. Menurut media online Indonesia Finance Today, pada
kuartal I tahun 2012 perseroan berhasil mencatat laba bersih Rp202,01 miliar, dengan kontribusi
terbesar berasal dari penjualan tiket yakni dengan nilai sebesar Rp122,63 miliar. Di tahun 2010,
jumlah pengunjung yang datang ke Ancol mencapai 14,5 juta orang, melampaui TMII, KBR, dan
Monas yang hanya dikunjungi sebanyak 5 juta orang, 2 juta orang, dan 1,2 juta orang.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis melihat bahwa elemen-elemen webdesign dapat
membentuk kepercayaan (construct belief) pada konsumen, sehingga akan membentuk sikap
(attitude) yang akhirnya konsumen memiliki minat pembelian (purchase intention) terhadap
sebuah produk dan jasa. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan
melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pembelian (purchase intention)
terhadap Taman Impian Jaya Ancol dengan melakukan studi kasus pada website PT.
Pembangunan Jaya Ancol.
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain yaitu, 1) Mengetahui dan menganalisis
pengaruh perceived price terhadap attitude toward purcase atas produk PT. Pembangunan Jaya
Ancol; 2) Mengetahui dan menganalisis pengaruh perceived service terhadap attitude toward

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013



 
purchase atas produk PT. Pembangunan Jaya Ancol; 3) Mengetahui dan menganalisis pengaruh
informational interpersonal belief terhadap subjective norm atas produk PT. Pembangunan Jaya
Ancol; 4) Mengetahui dan menganalisis pengaruh perceived self efficacy terhadap perceived
behavioral control atas produk PT. Pembangunan Jaya Ancol; 5) Mengetahui dan menganalisis
pengaruh resource facilitation terhadap perceived behavioral control atas produk PT.
Pembangunan Jaya Ancol; 6) Mengetahui dan menganalisis pengaruh attitude toward purchase
terhadap purchase intention atas produk PT. Pembangunan Jaya Ancol; 7) Mengetahui dan
menganalisis pengaruh subjective norm terhadap purchase intention atas produk PT.
Pembangunan Jaya Ancol; dan 8) Mengetahui dan menganalisis pengaruh perceived behavioral
control terhadap purchase intention atas produk PT. Pembangunan Jaya Ancol.

2. Tinjuan Literatur
2.1. Promotion Mix
Promotion mix atau bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang
ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan dapat
memberikan hasil yang maksimal. Menurut Kotler (2005), bauran promosi terdiri atas lima
perangkat utama, yakni advertising, publicity dan public relation, sales promotion, direct
marketing dan personal selling. Pemasar dalam memperkenalkan produk barang dan jasa yang
dimilikinya akan mengupayakan, melalui bauran promosi atau promotion mix, agar barang dan
jasa yang akan dijualnya dapat dikenal oleh konsumen.

2.2. Elemen-elemen Website


Penelitian sebelumnya (Song & Zahedi, 2001), memaparkan tentang bagaimana elemen-
elemen desain dalam sebuah website dapat memberikan pengaruh terhadap minat konsumen
dalam melakukan pembelian. Dalam penelitian tersebut dijabarkan elemen-elemen pada desain
website menjadi berikut; 1) Elemen desain website untuk promosi (promotion); 2) Elemen desain
website untuk service; 3) Elemen desain website untuk pengaruh informasi (informational
interpersonal influence); 4) Elemen desain website untuk self-efficacy; dan 5) Elemen desain
website untuk sumber-sumber yang memfasilitasi (resource facilitation).

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013



 
2.2.1. Perceived Price
Perceived price mengarahkan pada persepsi terhadap harga yang rendah (Lichtenstein et
al, 1991) dalam Song & Zahedi (2001). Dengan tersedianya informasi yang dituangkan dalam
website, biaya yang dikeluarkan konsumen dapat dikurangi. Kemudian, tersedianya informasi
perbandingan harga antara lokasi wisata satu dan lainnya membuat konsumen mendapat
informasi yang berharga untuk mengunjungi suatu lokasi wisata.

2.2.2. Perceived Service


Dalam penelitian Song & Zahedi (2001), perceived service atau pelayanan yang
diharapkan, merupakan sifat responsive atau cepat tanggap, reliability atau masuk akal, tangible
atau nyata, jaminan terhadap informasi yang dimiliki, dan juga informasi yang berempati
terhadap kebutuhan konsumen (Javenpaa and Todd, 1996; Kettinger & Lee, 1997; Parasuraman
et al, 1988) dalam Song & Zahedi (2001).

2.2.3. Informational Interpersonal Influence


Dalam penelitian Song & Zahedi (2001), informational interpersonal influence adalah
kepercayaan yang muncul atas pengaruh terhadap informasi yang diberikan oleh orang lain di
luar dari diri kita seperti referensi grup, opini terhadap sebuah produk, sehingga kita dapat
terpengaruh dan mengikuti apa yang telah disampaikan oleh orang tersebut.

2.2.4. Self-efficacy
Dalam theory of planned of behavior (Ajzen, 1991), dinyatakan self-efficacy atau
kemudahan yang didapatkan dari seorang individu untuk mendapatkan suatu produk dapat
membentuk penerimaan terhadap tindakan perilaku mereka dalam memutuskan untuk melakukan
pembelian. Kemudahan-kemudahan yang dirasakan oleh seorang konsumen akan membangun
sikap kepercayaan diri seorang konsumen sehingga akan membentuk suatu tindakan perilaku dan
pada akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian.
2.2.5. Resource Facilitation
Dalam penelitian Song & Zahedi (2001) dipaparkan juga bagaimana elemen resource
facility dapat memberikan pengaruh terhadap keyakinan dan penerimaan pelanggan tentang
resource facility. Dalam penelitian ini penulis memaparkan resource facility yang ada dalam

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013



 
sebuah website meliputi banyaknya informasi yang muncul dari suatu lokasi wisata, informasi
pada website sehingga memunculkan ide bagi konsumen untuk berkunjung ke lokasi wisata,
informasi berupa karakteristik suatu lokasi wisata, ketepatan informasi di dalam website terhadap
suatu lokasi wisata serta informasi yang terperinci sehingga memudahkan konsumen dalam
mengunjungi lokasi wisata, serta informasi yang muncul pada sebuah website seperti adanya
deskripsi pada suatu tempat maupun berupa foto-foto menarik lokasi wisata sehingga konsumen
memiliki niat untuk melakukan kunjungan ke lokasi tersebut.

2.3. The Theory of Planned Behavior


Pada Theory of reasoned action (Fishbein, 1967; Fishbein & Ajzen, 1975) dijelaskan
bahwa hal terpenting yang memberikan pengaruh terhadap model tersebut adalah prediksi
terhadap perilaku manusia. Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa minat untuk melakukan suatu
perilaku memiliki dua prediktor utama, yaitu attitude toward the behavior dan subjective norm.
Pengembangan dari teori ini, planned behavior theory, menemukan prediktor lain yang juga
mempengaruhi minat untuk melakukan suatu perilaku dengan memasukkan konsep perceived
behavioral control. Dengan demikian, terdapat tiga prediktor utama yang mempengaruhi minat
individu untuk melakukan suatu perilaku, yaitu sikap terhadap suatu perilaku (attitude toward the
behavior), norma subyektif tentang suatu perilaku (subjective norm), dan persepsi tentang kontrol
perilaku (perceived behavioral control).
Berdasarkan Theory of planned behavior terdapat tiga faktor yang menentukan minat, dan
yang selanjutnya akan menentukan perilaku, yaitu attitude toward the behavior, subjective norm,
dan perceived behavioral control. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai
faktor eksternal yang dimiliki oleh individu.

2.3.1. Attitude toward Purchase


Sikap terhadap suatu perilaku merupakan suatu fungsi yang didasarkan oleh belief yang
disebut sebagai behavioral beliefs, yaitu belief individu mengenai konsekuensi positif dan atau
negatif yang akan diperoleh individu dari melakukan suatu perilaku (salient outcome beliefs).
Meskipun seorang individu kemungkinan memiliki banyak belief mengenai konsekuensi dari
melakukan suatu perilaku, hanya sebagian kecil dari sejumlah belief tersebut yang dapat diakses,

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013



 
yakni belief individu mengenai konsekuensi yang akan diperoleh dari melakukan suatu perilaku
atau disebut sebagai salient outcome beliefs.

2.3.2. Subjective Norm


Song & Zahedi (2001) menjelaskan bahwa suatu sikap terhadap keyakinan informasi yang
disajikan pada sebuah website memiliki dampak terhadap pembelian pada norma subyektif
(subjective norm). Hal ini sangat penting bagi penyedia barang dan jasa melalui internet untuk
memberikan informasi tentang pandangan orang lain, perilaku, komentar, testimonial dan juga
peringkat suatu website.
Ajzen (1991) memaparkan subjective norm merupakan fungsi yang didasarkan oleh belief
yang disebut sebagai normative beliefs, yaitu belief mengenai kesetujuan dan/atau
ketidaksetujuan seseorang maupun kelompok yang penting bagi individu terhadap suatu perilaku
(salient referent beliefs). Pada beberapa perilaku, rujukan sosial yang dianggap penting juga
memasukkan rujukan sosial yang berasal dari orang tua, pasangan pernikahan, sahabat, rekan
kerja, dan rujukan lain yang berhubungan dengan suatu perilaku.

2.3.3. Perceived Behavioral Control


Ajzen (1991) menyatakan bahwa minat dan perceived behavioral control berpengaruh
terhadap suatu perilaku yang dilakukan oleh individu, namun pada umumnya, minat dan
perceived behavioral control tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hal ini dikarenakan
setiap individu memiliki kontrol penuh terhadap perilaku yang akan ditampilkannya. Perceived
behavioral control sangat penting artinya ketika rasa percaya diri individu sedang dalam kondisi
yang rendah.
Menurut Ajzen (1991) persepsi tentang kontrol perilaku (perceived behavioral control)
didefinisikan sebagai persepsi individu mengenai kemudahan atau kesulitan untuk melakukan
suatu perilaku. Perceived behavioral control ditentukan oleh kombinasi antara belief individu
mengenai faktor pendukung dan/atau penghambat untuk melakukan suatu perilaku (control
beliefs), dengan kekuatan perasaan individu akan setiap faktor pendukung ataupun penghambat
tersebut (perceived power control).

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013



 
2.4. Purchase Intention
Secara umum, jika individu memiliki minat untuk melakukan suatu perilaku maka individu
cenderung akan melakukan perilaku tersebut. Sebaliknya, jika individu tidak memiliki minat
untuk melakukan suatu perilaku maka individu cenderung tidak akan melakukan perilaku tersebut
(Ajzen, 1991). Namun, minat individu untuk melakukan suatu perilaku memiliki keterbatasan
waktu dalam perwujudannya ke arah perilaku nyata sehhingga dalam melakukan pengukuran
minat untuk melakukan suatu perilaku perlu untuk diperhatikan empat elemen utama dari minat,
yaitu target dari perilaku yang dituju (target), tindakan (action), situasi saat perilaku ditampilkan
(contex), dan waktu saat perilaku ditampilkan (time).

3. Metode Penelitian
3.1. Riset Deskriptif
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode konklusif (deskriptif), yaitu suatu
penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang ada dan menganalisis hubungan yang ada
antarvariabel, dengan hasil dari penelitian adalah suatu kesimpulan yang dapat digunakan secara
langsung dalam mengambil keputusan. Daftar pertanyaan pada penelitian ini diadopsi dari
penelitian yang dilakukan Song & Zahedi (2001).
Namun, peneliti hanya mengadopsi sebagian pertanyaan yang ada di dalam penelitian
Song & Zahedi. Hal ini disebabkan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti dalam
memperoleh data primer dan juga menganalisis antara variabel satu dan lainnya. Pada penelitian
ini, peneliti hanya melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi niat konsumen
dalam melakukan pembelian (purchase intention). Faktor-faktor tersebut adalah variabel pada
belief construct yang memberikan pengaruh terhadap variabel attitudinal constructs. Kemudian
variabel attitudinal construct yang memberikan pengaruh terhadap purchase intention.
3.2. Alat Olah Data dan Pre-testing
Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner sebagai sumber data primernya. Pengumpulan
data primer untuk setiap sampel dan populasi dalam penelitian deskriptif ini akan dilakukan satu
kali dalam satu periode dengan satu sampel (single cross – sectional design). Pengolahan data
dilakukan dengan metode statistic menggunakan LISREL 8.8. Sebelum peneliti mengumpulkan
data primer, akan dilakukan pre – testing dengan sampel 35 responden dengan tujuan untuk

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013



 
meminimalisir kemungkinan terjadinya masalah dalam proses penelitian.  Dalam pre–testing ini
akan digunakan software SPSS 16.0 untuk pengolahan data.
 
3.3. Metode Sampling
3.3.1. Target Populasi
Responden yang akan diteliti dan menjadi target sampel dalam penelitian ini adalah
konsumen yang memiliki minat untuk melakukan kunjungan wisata ke Taman Impian Jaya
Ancol, yang memperoleh informasi dari website yang dimiliki oleh PT. Pembangunan Jaya
Ancol.

3.3.2. Metode Pengambilan Sampel


Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience
sampling baik pada saat wawancara, pre-testing, maupun untuk studi lapangan. Sebanyak 215
responden akan dipilih dalam penelitian ini. Setelah melewati tahapan screening atas jawaban
setiap responden peneliti mendapatkan 185 kuesioner yang siap untuk diolah.

3.3.3. Model dan Variabel Penelitian


Penelitian ini menggunakan bagian kedua pada model yang digunakan dalam penelitian
yang dilakukan oleh Song & Zahedi Song dan Fatemah “mariam” Zahedi pada penelitian yang
dilakukan tahun 2001 dengan judul Web-Design in E-Commerce: A Theory and Empirical
Analysis.

Gambar 3.1 Conceptual model Song & Zahedi


Sumber: Model yang digunakan Song & Zahedi Song dan Fatemah “mariam” Zahedi (2001)

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


10 
 
Dalam penelitian ini, peneliti mengabaikan model penelitian Song & Zahedi bagian
pertama tersebut yakni analisis pengaruh webdesign terhadap variabel belief constructs.
Kemudian, penulis hanya melakukan analisis pengaruh pada tahap dua mengacu pada penelitian
yang dilakukan oleh Song & Zahedi yakni pengaruh yang muncul dari belief constructs yang
terdiri atas variabel perceived price, variabel perceived service, variabel informational
interpersonal influence, variabel self-efficacy, variabel resource facilitation terhadap attitudinal
constructs yang terdiri atas variabel atttitude, subjective norm, dan perceived behavioral control.

Gambar 3.3 Research model Part 2 Song & Zahedi


Sumber: Model yang digunakan Song & Zahedi Song dan Fatemah “mariam” Zahedi (2001)

Berdasarkan model penelitian di atas, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1. Variabel -Variabel Laten Pada Penelitian ini


No Variabel Laten
1. Belief Construct
a. Belief about and evaluations of Perceived Price
b. Belief about and evaluations of Perceived Service
c. Informational Interpersonal Belief and motivation Influence
d. Control beliefs and perceived power about perceived selfefficacy
e. Control beliefs and perceived power about perceived resource facilitation

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


11 
 

2. Attitudinal Construct
a. Attitude Toward Purchase
b. Subjective Norm
c. Perceived Behavioral Control
3. Intentsi pembelian (Purchase Intention)
Sumber : Hasil olahan Peneliti

3.4. Metode Analisis Data


3.4.1. Analisis Frekuensi (Frequency Analysis)
Dalam analisis frekuensi ini, software SPSS 16.0 dan Microsoft Excel akan digunakan
untuk melakukan pengolahan data demografi dan profil responden
3.4.2. Analisis Reliabilitas
Software SPSS 16.0 akan digunakan dalam melakukan uji realibilitas dalam penelitian ini
pada saat pre-testing, dengan nilai standar sebesar 0.6 (60%) yang mengindikasikan tingkat
realibilitas internal consistency yang memuaskan atau tidak (Malhotra, 2007). Sedangkan untuk
studi lapangan, uji reliabiltas akan menggunakan paket software Lisrel 8.8 (Construct Reliability
(CR) ≥ 0.70 dan nilai Variance Extracted (VE) ≥ 0.50). Namun, dalam penelitian ini untuk
analisis reliabilitas, peneliti Menggunakan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan software
SPSS 16.0

3.4.3. Analisis Structural Equation Modelling (SEM)


SEM terdiri dari dua buah model yaitu model strukturul dan model pengukuran. Analisis
model pengukuran ini disebut juga sebagai Confirmatory Factor Analysis (CFA). Adapun hasil
dari CFA ini diperoleh melalui, 1) analisis validitas model (t-value ≥ 1.96 dan standardized
loading factor (λ) ≥ 0.30); 2) Uji Goodness of Fit (RMSEA < 0.08).

4. Analisis dan Pembahasan


4.1. Pre-testing
Tahap pre-testing ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden.
Penyebaran kuesioner dilakukan secara online melalui google spreadsheet dan penyebaran
langsung. Namun, pada saat pretest kepada 30 responden, terdapat beberapa variabel yang
dinyatakan tidak reliable yakni variabel purchase intention dengan nilai cronbach’s alpha ≤ 0,6

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


12 
 
yakni cronbach’s alpha variabel purchase intention adalah sebesar 0,576. Oleh karena itu,
peneliti mencoba menambahkan jumlah responden menjadi 35 responden dengan melakukan
perbaikan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner sehingga meningkatkan nilai
cronbach’s alpha untuk variabel purchase intention menjadi sebesar 0,671 dan dinyatakan
variabel tersebut menjadi reliable. Data yang berhasil dikumpulkan terlihat pada tabel 1.3
berikut.
Tabel 1.3 Hasil Uji Reliabilitas Pre-testing
Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha
Construct
(30 Responden) (35 Responden)
Perceived Price 0,838 0,785
Perceived Service 0,822 0,790
Informational Interpersonal 0,823 0,809
Perceived Self-efficacy 0,742 0,720
Perceived Resource Facilitation 0,849 0,842
Attitude toward Purchase 0,829 0,822
Subjective Norm 0,888 0,863
Perceived Behavioral Control 0,785 0,781
Purchase Intention 0,576 0,671
Sumber: Output SPSS (Olahan Peneliti)

Berdasarkan hasil pre-testing tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan
dilanjutkan dengan menggunakan 6 tersebut.

4.2. Profil Responden


Pada penelitian ini, profil responden mencakup tempat tinggal, jenis kelamin, pekerjaan,
rentang usia, pendidikan terakhir, besarnya pengeluaran per bulan (termasuk pengeluaran rutin
seperti listrik, air dan telepon), intensitas melakukan kunjungan wisata dalam kurun waktu
setahun, dan lokasi wisata lainnya yang dikunjungi selain Taman Impian Jaya Ancol. Hal ini
disesuaikan dengan relevansinya terhadap penelitian. Profil responden dalam penelitian ini,
tersaji dalam tabel 1.4 berikut.

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


13 
 
Tabel 1.4 Profil Responden
Profil Responden Jumlah Responden Presentase (%)
Lokasi
Jabodetabek 176 95.1
Luar Jabodetabek 9 4.9
Jenis Kelamin
Laki-laki 98 53
Perempuan 87 47
Rentang Usia
15 – 25 tahun 97 52.4
26 – 35 tahun 83 44.9
36 – 45 tahun 5 2.7
Pendidikan Terakhir
SMA dan setara 40 21.6
Diploma dan setara 59 31.9
S1 (sarjana) 83 44.9
S2/S3 (Pasca Sarjana/ Doktor) 3 1.6
Status Pekerjaan
Mahasiswa 52 28.1
Pegawai Negeri 6 3.2
Pegawai Swasta 122 65.9
Wirausaha 5 2.7
Pengeluaran per Bulan
≤ Rp.1.000.000,- 27 14.6
Rp.1.000.001 – Rp.3.000.000,- 73 39.5
Rp.3.000.001 – Rp.5.000.000,- 65 35.1
Rp.5.000.001 – Rp.10.000.000,- 18 9.7
>Rp10.000.000,- 2 1.1
Intensitas Kunjungan Wisata dalam setahun
1 kali 38 20.5
2 – 5 kali 105 56.8
6 – 10 kali 29 15.7
> 10 kali 13 7
Sumber: Olahan Peneliti

4.3. Confirmatory Factor Analysis (CFA)


4.3.1. Analisis Reliabilitas dan Validitas Variabel Penelitian
Setelah penulis melakukan pretest yang hasilnya menunjukkan semua variabel adalah
reliable, peneliti melanjutkan menyebar kuesioner hingga akhirnya mendapatkan 185 responden.
Tingkat reliabilitas dari pertanyaan dalam suatu variabel diukur dengan melihat koefisien
cronbach’s alpha yang dihasilkan, bila koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan berada di atas
0,6, maka pertanyaan dapat dikatakan reliable (Malhotra, 2007).

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


14 
 
Tabel 1.5 Hasil Reliabilitas Penelitian
No Variabel Laten Cronbach’s Alpha Kesimpulan Reliabilitas
1 Perceived Price 0,698 Reliable
2 Perceived Service 0,729 Reliable
3 Informational Interpersonal 0,697 Reliable
4 Perceived Self-efficacy 0,643 Reliable
5 Perceived Resource Facilitation 0,794 Reliable
6 Attitude toward Purchase 0,791 Reliable
7 Subjective Norm 0,796 Reliable
8 Perceived Behavioral Control 0,739 Reliable
9 Purchase Intention 0,694 Reliable
Sumber: Olahan Peneliti dari Hasil Ouput SPSS 16.0

Tabel 1.6 Hasil Validitas Penelitian


Tabel 4.11 Reliabilitas Model Pengukuran
Construct Reliability Variance Extracted
Indikator SLF Error
ΣSLF (ΣSLF) 2 ΣError Nilai CR (SLF)2 Σ(SLF)2 ΣError Nilai VE
PP1 0.52 0.72 2.03 4.1209 1.580 0.7229 0.2704 1.411 1.580 0.472
PP2 0.74 0.45 0.5476
PP3 0.77 0.41 0.5929
PS1 0.68 0.53 2.07 4.2849 1.560 0.7331 0.4624 1.435 1.560 0.479
PS2 0.75 0.44 0.5625
PS3 0.64 0.59 0.4096
II1 0.62 0.61 2.40 5.7600 2.510 0.6965 0.3844 1.442 2.510 0.365
II2 0.56 0.68 0.3136
II3 0.60 0.60 0.3600
II4 0.62 0.62 0.3844
SE1 0.66 0.56 1.88 3.5344 1.790 0.6638 0.4356 1.196 1.790 0.401
SE2 0.70 0.51 0.4900
SE3 0.52 0.72 0.2704
RF1 0.59 0.65 3.77 14.2129 3.610 0.7975 0.3481 2.398 3.610 0.399
RF2 0.60 0.64 0.3600
RF3 0.75 0.44 0.5625
RF4 0.60 0.64 0.3600

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


15 
 
Tabel 4.11 Reliabilitas Model Pengukuran (Lanjutan)
Construct Reliability Variance Extracted
Indikator SLF Error
ΣSLF (ΣSLF) 2 ΣError Nilai CR (SLF)2 Σ(SLF)2 ΣError Nilai VE

RF5 0.69 0.53 0.4761

RF6 0.54 0.71 0.2916

ATP1 0.45 0.79 3.27 10.6929 2.770 0.7942 0.2025 2.233 2.770 0.446

ATP2 0.55 0.70 0.3025

ATP3 0.72 0.48 0.5184

ATP4 0.84 0.30 0.7056

ATP5 0.71 0.50 0.5041

SN1 0.68 0.54 2.82 7.9524 2.020 0.7974 0.4624 1.991 2.020 0.496

SN2 0.75 0.44 0.5625

SN3 0.68 0.54 0.4624

SN4 0.71 0.50 0.5041

PBC1 0.65 0.58 2.59 6.7081 2.330 0.7422 0.4225 1.680 2.330 0.419

PBC2 0.69 0.52 0.4761

PBC3 0.62 0.62 0.3844

PBC4 0.63 0.61 0.3969

PI1 0.58 0.66 2.40 5.7600 2.540 0.6940 0.3364 1.451 2.540 0.364

PI2 0.56 0.68 0.3136

PI3 0.69 0.53 0.4761

PI4 0.57 0.67 0.3249


Keterangan: SLF = standardized loading factor
Sumber: Output Lisrel 8.70 Hasil Olahan Peneliti

4.3.2. Analisis Uji Goodness of Fit (GOF)


Tabel 1.7 Hasil Uji Goodness of Fit (GOF)
Ukuran Goodnes of Fit Nilai Keterangan
P-Value 0,000 Poor fit
Statistic Chi-square 767,98 Poor fit
Root Mean Square Error of a Approximation 0,045 Good fit
(RMSEA)
Expected Cross-Validation Index (ECVI) 5,35 lebih dekat dengan Good fit (ECVI model
ECVI model = 5,35 7,24 lebih dekat dengan
ECVI Saturated model = 7,24 ECVI Saturated model)
ECVI Independence model = 35,50
Akaike Information Criterion (AIC) 983,98 lebih dekat dengan Good fit (AIC model
AIC model = 983,98 1332,00 lebih dekat dengan AIC
AIC Saturated model = 1332,00 Saturated model)
AIC Independence model = 6531,97
Consistent Akaike Information Criterion (CAIC) 1439,77 lebih dekat Good fit (CAIC model
CAIC model = 1439,77 dengan 4142,76 lebih dekat dengan

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


16 
 
CAIC Saturated model = 4142,76 CAIC Saturated model)
CAIC Independence model = 6683,90.
Normed Fit Index (NFI) 0,80 ≤ 0,86 ≤ 0,90 Marginal Fit
Non-Normed Fit Index (NNFI) 0,94 ≥ 0,90 Good fit
Comparative Fit Index (CFI) 0,95 ≥ 0,90 Good fit
Incremental Fit Index (IFI) 0,95 ≥ 0,90 Good fit
Relative Fit Index (RFI) 0,80 ≤ 0,85 ≤ 0,90 Marginal Fit
Root Mean Square Residuan (RMR) 0,027 ≤ 0,05 Good fit
Goodness of Fit Index (GFI) 0,80 ≤ 0,81 ≤ 0,90 Marginal Fit
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0,78 ≤ 0,90 Poor fit
Critical “N” (CN) 134,83 ≤ 200 Poor fit
Sumber: Output Lisrel 8.70 Hasil Olahan Peneliti

Dari keseluruhan analisis terhadap kecocokan model keseluruhan variabel dapat dilihat
bahwa terdapat beberapa ukuran goodness of fit menunjukkan kecocokan yang baik (good fit) di
antaranya adalah RMSEA, ECVI, AIC, CAIC, NNFI, CFI, IFI, dan RMR. Kemudian, p-value,
statistic chi square, AGFI, dan critical “N” (CN) menunjukkan tingkat kecocokan yang kurang
baik (poor fit). Adapun NFI, RFI, dan GFI menunjukkan tingkat kecocokan yang sedang
(marginal fit). Dari ukuran goodness of fit di atas bahwa chi square menunjukkan nilai goodness
of fit yang kurang baik.

4.4. Pengujian Hipotesis


Hasil estimasi semua model kausal penelitian dapat dilihat pada hasil keluaran lisrel 8.70
berikut ini.

Gambar 4.11 Path Model Struktural (Standardized Solution)


Sumber: Output Lisrel 8.70 Hasil Olahan Peneliti

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


17 
 

Gambar 4.12 Path Model Struktural (t-value)


Sumber: Output Lisrel 8.70 Hasil Olahan Peneliti

Dalam penelitian ini terdapat delapan buah hipotesis. Analisis pengujian hipotesis
dilakukan dengan tingkat signifikansi 5% sehingga menghasilkan nilai kritis t adalah ± 1,96.
Hipotesis diterima apabila nilai-t yang didapat ≥ 1,96, sedangkan hipotesis ditolak apabila nilai-t
yang didapat ≤ 1,96. Berdasarkan nilai t-value, dilakukan uji hipotesis untuk melihat apakah
model yang diusulkan didukung oleh data. Berdasarkan path diagram di atas, maka dapat
dianalisis hipotesis penelitian sebagai berikut.

Tabel 4.14 Uji Hipotesis Model

Hipotesis Pernyataan Hipotesis Nilai-t Keterangan


H1a Keyakinan dan evaluasi terhadap persepsi harga (beliefs about 2,77 Data mendukung
and their evaluations of perceived price) memberikan pengaruh hipotesis
positif terhadap sikap pelanggan dalam melakukan pembelian
(attitude toward purchase)
H1b Keyakinan dan evaluasi terhadap persepsi layanan (beliefs about 2,01 Data mendukung
and their evaluations of perceived service) memberikan pengaruh hipotesis
positif terhadap sikap dalam melakukan pembelian (attitude
toward purchase)

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


18 
 
H2 Kepercayaan terhadap informasi antar pribadi dan motivasi 4,61 Data mendukung
(informational interpersonal beliefs and motivation) tentang hipotesis
pembelian atau transaksi secara online pada sebuah website
memberikan pengaruh positif terhadap norma subyektif
(subjective norm).
H3a Pengendalian kepercayaan dan kekuatan terhadap penerimaan 2,05 Data mendukung
self-efficacy (control beliefs and perceived power about hipotesis
perceived self-efficacy) memberikan pengaruh positif terhadap
penerimaan pengendalian perilaku pelanggan (perceived
behavioral control)
H3b Pengendalian kepercayaan dan kekuatan terhadap penerimaan 1,61 Data tidak
sumber-sumber fasilitas (control beliefs and perceived power mendukung
about perceived resources facilitation) memberikan pengaruh hipotesis
positif terhadap penerimaan pengendalian perilaku pelanggan
(perceived behavioral control)
H4a Sikap terhadap pembelian (attitude toward purchase) 4,14 Data mendukung
memberikan pengaruh positif terhadap niat konsumen dalam hipotesis
melakukan pembelian atau kunjungan wisata (purchase
intention)
H4b Norma subyektif (subjective norm) memberikan pengaruh positif 0,77 Data tidak
terhadap niat konsumen dalam melakukan pembelian atau mendukung
kunjungan wisata (purchase intention) hipotesis
H4c Penerimaan pengendalian perilaku (perceived behavioral control) 4,16 Data mendukung
memberikan pengaruh positif terhadap niat konsumen dalam hipotesis
melakukan pembelian atau kunjungan wisata (purchase
intention)
Sumber: Output Lisrel 8.70 Hasil Olahan Peneliti

H1a: Beliefs about and their evaluations of perceived price memberikan pengaruh positif
terhadap attitude toward purchase.
Berdasarkan output data, untuk hipotesis 1a diperoleh nilai-t sebesar 2,77. Nilai-t tersebut
lebih dari 1,96 yang berarti mempunyai nilai signifikan dengan arah positif, sehingga
disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima. Ini menunjukkan bahwa beliefs about and their
evaluations of perceived price memberikan pengaruh positif terhadap attitude toward purchase.
Hasil ini memperkuat temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Song & Zahedi (2001).

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


19 
 
H1b: Beliefs about and their evaluations of perceived service memberikan pengaruh positif
terhadap attitude toward purchase.
Berdasarkan output data, untuk hipotesis 1b diperoleh nilai-t sebesar 2,01. Nilai-t tersebut
lebih dari 1,96 yang berarti mempunyai nilai signifikan dengan arah positif, sehingga
disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima. Ini menunjukkan bahwa beliefs about and their
evaluations of perceived service memberikan pengaruh positif terhadap attitude toward purchase.
Hasil ini memperkuat temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Song & Zahedi (2001).
Hipotesis 1a dan 1b pun mempertegas penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Song &
zahedi (2001) bahwa kepercayaan dan evaluasi terhadap penerimaan harga dan juga penerimaan
layanan konsumen terhadap sebuah produk yang menginformasikan produknya melalui website
dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan sikap secara langsung terhadap
konsumen dalam melakukan pembelian (attitude toward purchase).

H2: Informational interpersonal beliefs and motivation memberikan pengaruh positif


terhadap subjective norm.
Berdasarkan output data, untuk hipotesis 2 diperoleh nilai-t sebesar 4,61. Nilai-t tersebut
lebih dari 1,96 yang berarti mempunyai nilai signifikan dengan arah positif, sehingga
disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima. Ini menunjukkan bahwa informational
interpersonal beliefs and motivation memberikan pengaruh positif terhadap subjective norm.
Hasil ini memperkuat temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Song & Zahedi (2001).

H3a: Control beliefs and perceived power about perceived Self-Efficacy memberikan
pengaruh positif terhadap perceived behavioral control.
Berdasarkan output data, untuk hipotesis 3a diperoleh nilai-t sebesar 2,05. Nilai-t tersebut
lebih dari 1,96 yang berarti mempunyai nilai signifikan dengan arah positif, sehingga
disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima. Ini menunjukkan bahwa control beliefs and
perceived power about perceived self-eficacy memberikan pengaruh positif terhadap perceived
behavioral control. Hasil ini memperkuat temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Song & Zahedi (2001).

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


20 
 
H3b: Control beliefs and perceived power about perceived resources facilitation memberikan
pengaruh positif terhadap perceived behavioral control.
Berdasarkan output data, untuk hipotesis 3b diperoleh nilai-t sebesar 1,61. Nilai-t tersebut
lebih dari 1,96 yang berarti mempunyai nilai yang tidak signifikan, sehingga disimpulkan bahwa
hipotesis ini ditolak. Ini menunjukkan bahwa control beliefs and perceived power about
perceived resources facilitation tidak memberikan pengaruh terhadap perceived behavioral
control. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian Song & Zahedi (2001), yakni dalam
penelitian tersebut diindikasikan bahwa sumber-sumber informasi yang terdapat di dalam webuah
website akan mempengaruhi persepsi terhadap pengendalian perilaku pelanggan.

H4a: Attitude toward purchase memberikan pengaruh positif terhadap purchase intention.
Berdasarkan output data, untuk hipotesis 4a diperoleh nilai-t sebesar 4,14. Nilai-t tersebut
lebih dari 1,96 yang berarti mempunyai nilai signifikan dengan arah positif. Dengan demikian,
disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima. Ini menunjukkan bahwa attitude toward
purchase memberikan pengaruh positif terhadap purchase intention. Hasil ini memperkuat
temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Song & Zahedi (2001).

H4b: Subjective norm memberikan pengaruh positif terhadap purchase intention.


Berdasarkan output data, untuk hipotesis 4b diperoleh nilai-t sebesar 0,77. Nilai-t tersebut
lebih dari 1,96 yang berarti mempunyai nilai yang tidak signifikan. Dengan demikian,
disimpulkan bahwa hipotesis ini ditolak. Ini menunjukkan bahwa subjective norm tidak
memberikan pengaruh terhadap purchase intention. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian
Song & Zahedi (2001), yang mengindikasikan bahwa nilai-nilai subjektif seperti komentar-
komentar orang lain, komentar para ahli, dan informasi lainnya terhadap sebuah website akan
mempengaruh niat konsumen dalam melakukan pembelian (purchase intention).

H4c: Perceived Behavioral Control memberikan pengaruh positif terhadap Purchase


Intention.
Berdasarkan output data, untuk hipotesis 4c diperoleh nilai-t sebesar 4,16. Nilai-t tersebut
lebih dari 1,96 yang berarti mempunyai nilai signifikan dengan arah positif sehingga disimpulkan
bahwa hipotesis ini dapat diterima. Ini menunjukkan bahwa perceived behavioral control

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


21 
 
memberikan pengaruh positif terhadap purchase intention. Hasil ini memperkuat temuan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Song & Zahedi (2001).

5. Kesimpulan dan Saran


5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dibahas pada bab 4, maka
peneliti mendapatkan beberapa hasil penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian yang
penulis ajukan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, 1)Perceived price dan
perceived service memiliki pengaruh terhadap attitude toward purchase; 2)Informational
interpersonal beliefs memberikan pengaruh positif terhadap subjective norm; 3) Perceived self-
efficacy memberikan pengaruh positif terhadap perceived behavioral control; 4) Perceived
resource facilitation tidak memiliki pengaruh terhadap perceived behavioral control; 5) Attitude
toward purchase memberikan pengaruh yang positif terhadap purchase intention; 6) Subjective
norm tidak memberikan pengaruh terhadap purchase intention; 7) Perceived behavioral control
secara signifikan memberikan pengaruh yang positif terhadap purchase intention.

5.2. Saran
5.2.1. Saran untuk Manajemen PT. Pembangunan Jaya Ancol
Oleh karena webdesign untuk sebuah produk rekreasi dan pariwisata memiliki pengaruh
positif terhadap purchase intention para pengunjungnya, terdapat beberapa saran seputar
webdesign yang bisa dikembangkan, serta bermanfaat bagi penelitian di masa yang akan datang.
Berikut beberapa saran yang tersebut.

a. PT. Pembangunan Jaya Ancol dapat memberikan perbandingan harga produk baik antara
produk-produk yang ada di dalamnya maupun dengan produk lainnya. Kemudian, update
terhadap harga pun menjadi suatu hal yang terpenting dalam penyampaian informasi
kepada konsumen.

b. Terkait masalah pengelolaan website, yakni pada pengelolaan website, PT. Pembangunan
Jaya Ancol harus menyediakan media pengaduan atas keluhan pelanggan yang interaktif
dan tidak menyulitkan konsumen sehingga memudahkan konsumen dalam menggali
informasi terkait lokasi yang akan dikunjungi.

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


22 
 
c. Saran yang diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini kepada PT. Pembangunan
Jaya Ancol adalah membuat suatu sistem yang memudahkan konsumen dalam melakukan
reservasi terhadap layanan jasa yang ditawarkan, seperti tiket masuk ke wahana Taman
Impian Jaya Ancol, hotel, restaurant, dan produk lainnya secara online.

d. Saran bagi peneliti terhadap kondisi tersebut adalah agar PT. Pembangunan Jaya Ancol
yakni dengan memperbaharui informasi yang disajikan di dalam website dengan
menggambarkan jasa yang ditawarkan secara detail, dan deskripsi yang jelas tentang
keunggulan-keunggulannya serta harga yang terperinci. Banyak lokasi wisata yang
menarik di Taman Impian Jaya Ancol, tetapi banyak konsumen yang belum
mengetahuinya secara detail dan terperinci karena akses informasi yang sedikit.

5.2.2. Saran untuk Peneliti Selanjutnya


Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang sebaiknya dapat dipertimbangkan,
untuk kemudian disempurnakan oleh peneliti-peneliti yang ingin melanjutkan atau mereplikasi
penelitian yang sama. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan dan
memperhatikan hal-hal berikut.
a. Melakukan penelitian dengan menggunakan model Song & Zahedi (2001) secara utuh,
dengan melakukan analisis terhadap elemen-elemen website, belief construct, dan attitude
construct dan mengadopsi kuesioner secara keseluruhan.
b. Melakukan penelitian di dalam ruang lingkup industri yang lain di Indonesia, seperti
industri pakaian ritel ataupun industri otomotif.
c. Mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi purchase intention.
Kemudian melakukan pengembangan penggunaan variabel bebas dengan memasukkan
variabel-variabel lain seperti web security, web traffic, media sosial, iklan creative
maupun penanganan keluhan untuk membuktikan apakah benar faktor-faktor tersebut
memiliki pengaruh terhadap kepercayaan dan sikap konsumen terhadap produk.
d. Pada penelitian mendatang, sebaiknya dilakukan penelitian yang bersifat exploratory
sehingga dapat menggali masing-masing variabel secara mendetail dari setiap responden,
dengan menggunakan teknik wawancara maupun focus group discussion (FGD).

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


23 
 
Daftar Pustaka
Ajzen, I., (1991). The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human
Decision Processes (50), 1991, pp. 179-211. 
Ajzen,I., & Fishbein, m. (Eds.). (1975). Understanding attitudes and predictings Social behavior.
New Jersey : Prentice Pp.l.
Alipour, Mehrdad dkk, (2011). The Impact of Web-Marketing Mix (4s) on Development Of
tourism Industry In Iran. International Journal of Bussiness and Social Science. Vol. 2
No. 6; April 2011
Bachleda, Catherine et al., (2012). Sunscreen Purchase Intention amongst Young Moroccan
Adults. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences May
2012, Vol. 2, No. 5 ISSN: 2222-6990
Bank Indonesia. Data Kunjungan Wisatawan di Jakarta. September, 2012. Pefindo Divisi Valuasi
Saham & Indexing, tahun 2012.
Behjati, Saeed et al.,(2012). Application of Structural Equation Modeling (SEM) to Explain
Online Purchasing Intention - An Extension of Theory of Planed Behaviour (TPB).
Industrial Engineering Letters www.iiste.org ISSN 2224-6096 (print) ISSN 2225-0581
(online) Vol 2, No.6, 2012
Biel, Alexander L, 1992, “How Brand Image Drives Brand Equity”, Journal of  Advertaising
Research, 6 (November/Desember), RC-6-RC-12
BPS (2012). Data Pengguna Internet (Rumah Tangga) di Indonesia. September, 2012.
www.bps.go.id tahun 2012
Chiou, Jyh-Shen., (1998). The Effects of Attitude, Subjective Norm, and Perceived Behavioral
Control on Consumers’ Purchase Intentions: The Moderating Effects of Product
Knowledge and Attention to Social Comparison Information. Proc. Natl. Sci. Counc.
ROC (C) Vol. 9, No. 2, pp. 298-308
Delafrooz, Narges et al., (2011). A Research Modeling to Understand Online Shopping Intention.
Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(5): 70-77, 2011 ISSN 1991-8178
Delafrooz, Narges et al., (2011). Understanding consumer’s  internet  purchase  intention  in
Malaysia.  African Journal of Business Management Vol. 5(3), pp. 2837-2846, 4 April,
2011. Available online at http://www.academicjournals.org/AJBM

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013


24 
 
Engel, J.F., Blackwell, R.D., & Miniard, P.W. (1992). Consumer Behavior. Chicago: The Dryden
Press.
Google Statistik. Statistik Pengguna Internet di Indonesia. September, 2012. www.google.com
(google statistic), tahun 2012
Hair, J., Black, B., Babin, B., Anderson, R., & Tatham R. (2006). Multivariate Data Analysis 6th
ed. New Jersey: Prentice-Hall.
Keller, Kevin L., (1998). Strategic Brand Management Building, Measuring,  and Managing Brand
Equity. 1st ed., Prentice-Hall, Inc: New Jersey
Kemenparekraf. Website resmi Pariwisata Indonesia. September, 2012. www.indonesia.travel
tahun 2012
Kotler, Phillip., (2005). Manajemen Pemasaran, Jilid 2 dan Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Malhotra, Naresh K., (2007) Marketing Research an Applied Orientation. 5th Ed, (Prentice Hall,
2007)
McCarthy, et al., (2009) Basic Marketing Strategy Planning Approach. New York (McGraw Hill,
2009)
Media Online Daily Sosial. Data Pengguna Internet di Indonesia. September, 2012.
www.dailysocial.net, tahun 2012
Pembangunan Jaya Ancol. Informasi tentang Taman Impian Jaya Ancol. September, 2012.
www.ancol.com, tahun 2012.
Peter, J Paul & Olson, Jerry C., (2007). Consumer Behaviour & Marketing Strategy. 7th Ed, (Mc
Graw Hill Irwin International Edition, 2007)
Song, Jaeki & Zahedi, Fatemah., (2001). Web Deisgn In E-Commerce: A Theory and Empirical
Analysis. Journal Of International Conference on Information Systems.
Schiffman, Leon & Lazar Kanuk, Leslie., (2008). Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh, (Indeks,
2008 & Prentice Hall, 2000)
Wijanto, Setyo Hari., (2008). Structural Equation Modelling dengan LISREL 8.8. 1st ed. Graha
Ilmu.Yogyakarta. 

Analisis Faktor..., Jamaludin, FE UI, 2013

Anda mungkin juga menyukai