Anda di halaman 1dari 4

Memaknai Kata Pahlawan dari

Berbagai Dimensi

Fimela Editor
17 Agu 2018, 10:30 WIB


18

Bendera Merah Putih berkibar di depan tugu Proklamator, Jakarta, Rabu (16/8). Jelang perayaan
HUT RI ke-72, ratusan pelajar melakukan napak tilas perjuangan kemerdekaan.
(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Apakah ada sosok pahlawan yang begitu berarti dalam hidupmu? Atau mungkin


kamu adalah pahlawan itu sendiri? Sosok pahlawan sering digambarkan sebagai
seseorang yang rela berkorban. Mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri
sendiri. Seperti kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Kisah
Pahlawan dalam Hidupmu ini. Seorang pahlawan bisa berasal dari siapa saja yang
membuat pengorbanan besar dalam hidupnya.

***

Berbicara tentang pahlawan, setiap orang memiliki definisi masing-masing akan


makna pahlawan. Dan, normalnya, mereka pun memiliki sosok-sosok pahlawan
yang sudah mereka idolakan. Pahlawan bisa diartikan sebagai orang yang berjasa.
Dalam hal apa? Apa saja. Bagi negeri ini, para pengusir penjajah yang
memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia bisa
disebut pahlawan. Dalam dunia pendidikan, guru-guru diberi gelar sebagai pahlawan
tanpa tanda jasa. Bagi seorang anak, orangtua bisa menjadi pahlawan dalam
hidupnya.
Ilustrasi./Copyright pexels.com/min anSosok pahlawan bisa dianggap sebagai sosok
idola, yang artinya ingin ditiru oleh yang mengidolakan. Jika kita mengidolakan
sosok BJ Habibie, bisa jadi kita meniru kedisiplinan dan patriotisme beliau untuk
mengabdi pada negeri. Saat kita mengidolakan bapak ibu guru, kita pun terinspirasi
untuk mendidik anak-anak bangsa, turut serta memajukan pendidikan Indonesia.
Dan jika kita sudah berkeluarga, memiliki anak-anak yang lucu dan menggemaskan,
memori kita akan memutar  kenangan tentang bagaimana dulu ayah ibu kita
mendidik dan menyayangi kita. Pahlawan bukan berarti orang yang besar, yang
fotonya terpajang di mana-mana. Meski hanya ada satu orang saja yang
menganggap pahlawan, maka ia adalah pahlawan. Misalnya, melihat kakek tua yang
masih giat bekerja demi meraih rezeki yang halal, bisa jadi ia adalah pahlawan bagi
orang-orang yang melihatnya. Sang kakek berjasa memberikan pelajaran hidup bagi
siapapun yang mau memetiknya. Karena jasanya mungkin hanya terlihat oleh orang
yang menganggap pahlawan.
Ilustrasi./Copyright pexels.com/min anPahlawan tak menyadari bahwa mereka akan
menjadi seorang pahlawan nantinya. Apakah Soekarno membaca naskah
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia karena beliau tahu akan dikenang
menjadi Bapak Proklamator Indonesia? Apakah seorang dokter mengobati luka
karena ingin dicap sebagai seorang penyembuh luka? Apakah ayah ibu kita
menyayangi kita karena ingin kita menganggap beliau sebagai pahlawan kita? Meski
-mungkin- ada pikiran yang terlintas, namun perjuangan yang tulus dari merekalah
yang menjadikan mereka pahlawan. Pada akhirnya, kita akan belajar menjadi seperti
mereka. Kita belajar menjadi sosok pahlawan yang kita idam-idamkan. Maka,
menjadi hal penting untuk memiliki pahlawan, contoh yang bisa ditiru dalam hidup
kita. Karena kita, nantinya adalah pahlawan bagi orang lain. Saat kita berbuat
kebaikan, saat kita tanpa sengaja menginspirasi orang lain untuk berbuat baik pula,
maka kita pun menjadi pahlawan. Berawal dari pahlawan kita, kita pun akan menjadi
pahlawan.Salam Inspirasi,Fitria Nuri

Anda mungkin juga menyukai