Anda di halaman 1dari 2

merupakan momen yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Masyarakat menyebutnya dengan


Hari Pahlawan. Bukan pahlawan dalam artian seperti Hulk,Spiderman, Iron Man ataupun tokoh-tokoh
fiksi lainnya yang diciptakan para sineas bangsa barat melainkan pahlawan dalam bentuk perjuangan
melawan kolonialisme dan imperialism di bumi nusantara ini. Dapat kita bandingkan rasio bentang
waktu Belanda menjajah bangsa kita yakni selama 350 tahun,sedangkan kemerdekaan yang
diproklamirkan Bung Karno dan Bung Hatta baru berumur 73 tahun.
Tanpa perjuangan para pahlawan yang berjuang lewat fisik melalui perang dan diplomasi melalui
perundingan-perundingan serta segenap perjuangan rakyat Indonesia kala itu,kita saat ini tidak mungkin
menikmati yang namanya pendidikan disekolah maupun perguruan tinggi, menikmati informasi melalui
teknologi yang semakin canggih, bebas mengeluarkan aspirasi dan pendapat di media massa ataupun
cetak dan media online tanpa intervensi, aktif menggaungkan perdamaian dimana saja dan masih
banyak lagi buah syukur dari sebuah Kemerdekaan. Andaikan masih hidup ataupun menjadi veteran
tentunya para pahlawan tidak ingin dipuja-puji layaknya dewa ataupun mendapatkan sekarung emas
dari pemerintah. Namun,para pahlawan tentunya ingin memberikan pesan moral kepada kita generasi
muda ini untuk meneruskan perjuangan disegala bidang.Tidak menggangkat senjata lagi,melainkan
dalam bentuk yang lain.
Tentunya hal tersebut sangat mulia dan dampak berdampak positif dalam jangka banyak. Seandainya
kita berasal dari keluarga yang mampu,kita dapat menyisihkan sebagian uang kita untuk membantu
pembangunan sekolah-sekolah dasar di desa yang bangunan sekolah tersebut sudah hampir roboh.
Sesungguhnya saat ini,kitalah para pahlawan yang menjadi generasi penerus para pahlawan di era
prakemerdekaan. Kitalah agen of change untuk merubah bangsa ini menjadi lebih baik. Jadilah pemuda
yang empati dengan hal-hal yang ada disekeliling kita. Bukankah sebuah hal kecil akan menjadi besar jika
kita bertekad untuk menjadi pelopor sebuah perubahan. Ayo pemuda,jadilah pahlawan disegala bidang
yang anda kuasai. Saatnya kita bangkit di Hari Pahlawan ini. Selamat Hari Pahlawan.
TANPA perjuangan, tak akan pernah ada kemajuaan. Perkataan Frederick Douglass (1818-1895)
ini sebenarnya dapat diteruskan, yaitu tanpa ada pejuang, tak akan ada perjuangan. Artinya,
tanpa ada pejuang, tak akan pernah ada kemajuan dan perubahan.

Para pahlawan bangsa Indonesia telah membuktikannya. Peristiwa 10 November beberapa tahun
silam menjadi bukti perkataan negarawan AS tersebut. Hari ini, 10 November 2017, kita
memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Indonesia dapat merdeka seperti sekarang ini berkat
ada pejuang yang rela mengorbankan dirinya demi kemajuan Indonesia.

Para pahlawan itu kini telah tiada. Lalu, siapa yang akan meneruskannya untuk menjadi
pahlawan "zaman now"?. Jawabannya, tentu, pemuda-pemudinya. Mereka kita harapkan menjadi
pahlawan "zaman now".

Harapan ini tidaklah berlebihan. Presiden pertama RI, Ir Soekarno pernah mengatakan, beri aku
1.000 orangtua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, dan beri aku 10 pemuda niscaya
kuguncangkan dunia. Perkataan Bung Karno ini menjadi penanda bahwa bangsa Indonesia
berharap besar kepada pemudanya.

Sanggupkah pemuda memikul amanah itu? Bagaimana pemuda menjadi pahlawan "zaman
now"?.

Menjadi pahlawan "zaman now" bukan berarti kita harus ikut perang fisik, tapi kita bisa
meneladani spirit para pahlawan "zaman old" dan meneruskan perjuangannya. Jika pahlawan
"zaman old" berjuang untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia, tapi pahlawan "zaman
now" harus berjuang mengisi kemerdekaan NKRI dengan sebaik-baiknya. Ia juga harus menjaga
keutuhan NKRI.

Anda mungkin juga menyukai