Anda di halaman 1dari 8

TEMA 5

RANGKUMAN MATERI

TEMA : 5

SUB TEMA : 1, 2, dan 3

PEMBELAJARAN :1–6

KD 3.4 Menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan hidup

A. Satu Nusa, SatuBangsa, dan Satu Bahasa


Negara Indonesia disebut juga dengan istilah Nusantara. Nusantara berasal dari kata "nusa"
dan "antara". "Nusa" berarti pulau atau kepulauan, sedangkan "antara" artinya di antara.
Nusantara diartikan sebagai satu kesatuan wilayah kepulauan di antara pulau-pulau. Wilayah
negara Indonesia terdiri atas daratan dan lautan. Indonesia adalah negara kepulauan.
Indonesia memiliki lima pulau besar, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Selain itu, masih banyak pulau kecil lainnya. Pulau-pulau tersebut ditempati oleh kurang lebih
220 juta penduduk. Negara Indonesia terkenaldengan keragamannya. Misalnya, suku bangsa,
budaya, agama, bahasa daerah, dan adat istiadat.
Sebagian besar pulau di Indonesia ditempati oleh masyarakat asli daerah tersebut. Namun,
ada juga warga pendatang dengan bermacam budayanya. Ada Suku Batak, Suku Jawa, Suku
Betawi,Suku Sunda, Suku Badui, Suku Bali,Suku Bugis, Suku Dayak, Suku Ambon, Suku
Papua, dan masih banyak lagi. Keragaman suku bangsa tidak menjadikan bangsa Indonesia
terpecah belah. Keragaman dapat meningkatkan rasa ke satuan, kebangsaan dan cinta tanah
air. Selain itu, juga dapat memperkuat tekad untuk mencapai cita-cita bangsa.
Setiap suku bangsa menggunakan bahasa daerah yang berbeda dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya, Suku Jawa menggunakan bahasa Jawa, Suku Batak menggunakan bahasa
Batak dan Suku Sunda menggunakan bahasa Sunda. Namun, jika mengadakan hubungan
dengan suku yang lain, biasanya mereka menggunakan bahasa Indonesia. Sebagai bahasa
persatuan, bahasa Indonesia dijunjung tinggi oleh semua suku bangsa.Bahasa Indonesia telah
disepakati sebagai bahasa per satuan dalam pergaulan antar suku bangsa. Bahasa Indonesia
juga digunakan sebagai bahasa pengantar di kantor pemerintahan dan di lembaga pendidikan,
termasuk juga di sekolah dasar.
Satu nusa memiliki makna bahwa setiap orang harus merasa memiliki satu tanah air yang
sama, yaitu tanah air Indonesia. Satu bangsa memiliki makna walaupun kita berasal dari suku
yang berbeda, tetapi kita tetap satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Adapun satu bahasa
memiliki makna untuk mewujudkan  persatuan bangsa. Kita harus menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu antarsuku bangsa. Negara Indonesia pernah dijajah oleh
bangsa Belanda dan Jepang. Penyebab negara Indonesia dijajah karena tidak adanya
persatuan. Penjajah menyukai bangsa yang terpecah belah. Rakyat Indonesia banyak yang
meninggal karena kekejaman penjajah. Penjajah membatasi semua kegiatan rakyat Indonesia.
Setiap kegiatan yang dilakukan harus seizin penjajah. Kekayaan alam yang dimiliki rakyat
Indonesia diambil secara paksa oleh penjajah. Rakyat Indonesia dipaksa bekerja untuk
kepentingan penjajah dan tidak diberi upah. Ada sebagian rakyat Indonesia yang
memberanikan diri melawan para penjajah. Namun, perlawanan rakyat masih bersifat
kedaerahan. Bersifat kedaerahan, artinya hanya berjuang di daerahnya sendiri. Perjuangan
juga untuk kepentingan daerahnya masing-masing. Hal ini menyebabkan belum bersatunya
kekuatan rakyat untuk mengusir penjajah dari tanah air Indonesia.
B. Sumpah Pemuda
Pada 1908, rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah. Para
pemuda di berbagai wilayah di Indonesia mulai mem bentuk perkumpulan untuk menentang
penjajah. Perkumpulan pemuda tersebut mem bawa nama daerah asalnya.
Beberapa perkumpulan pemuda atau sering disebut organisasi pemuda yang ada di daerah
Nusantara, di antaranya sebagai berikut.
1. Jong Batak, yaitu (Perkumpulan para pemuda Batak).
2. Jong Java, yaitu (Perkumpulan para pemuda Jawa).
3. Jong Sumatranen Bond, yaitu (Perkumpulan para pemuda Sumatra).
4. Jong Ambon, yaitu (Perkumpulan para pemuda Ambon).
5. Jong Islamaten Bond, yaitu (Perkumpulan para Pemuda Islam).
6. Jong Minahasa, yaitu (Perkumpulan para pemuda Minahasa).
7. Jong Celebes, yaitu (Perkumpulan para pemuda Sulawesi).

Organisasi pemuda yang telah terbentuk masih bersifat kedaerahan. Mereka berjuang untuk
daerah asalnya saja sehingga sulit sekali menciptakan rasa persatuan. Hal tersebut disebabkan
masih kuatnya sifat kedaerahan yang mereka miliki. Para pemuda ingin sekali berjuang untuk
memerdekakan negerinya, walaupun sifat kedaerahan masih kuat pada diri mereka. Hal ini terlihat
dengan disepakatinya pertemuan para pemuda.

Pada 30 April–2 Mei 1926, para pemuda yang ingin mewujudkan persatuan nasional,
mengadakan Kongres Pemuda I di Jakarta. Tujuan kongres ini adalah menanamkan semangat
kerja sama antar perkumpulan pemuda di Indonesia. Kongres Pemuda I menjadi dasar bagi
Persatuan Indonesia. Namun, Kongres Pemuda I belum berhasil mempersatukan kegiatan pemuda
dalam satu wadah. Kongres Pemuda I menghasilkan gagasan persatuan dalam perjuangan untuk
Indonesia merdeka.

Pada 28 Oktober 1928 dilaksanakan Kongres Pemuda II di Jakarta.  Kongres Pemuda II


berhasil merumuskan suatu ikrar. Ikrar tersebut dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda. Isi
Sumpah Pemuda, di antaranya sebagai berikut.

Sumpah Pemuda

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe

Bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kami poetra poetri Indonesia mengakoe

Berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Kami poetra dan poetri Indonesia

Mendjoendjoeng bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan pencerminan tekad dan ikrar para pemuda dan pelajar saat
itu. Mereka bersatu tanpa memandang perbedaan daerah, agama, dan suku bangsa. Mereka
bersatu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Pada waktu itu, semangat
persatuan sangat menonjol. Mereka memiliki tekad lebih baik mati terhormat daripada terjajah.
Tidak ada jalan lain dalam usaha merebut kemerdekaan, kecuali menjalin persatuan dan kesatuan.
Tekad para pemuda begitu kuat. Mereka bersatu dengan mengucapkan ikrar setia pada negara.
Ikrar tersebut dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Pada saat Kongres Pemuda II, lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman untuk
kali pertama diperdengarkan. Pada saat itu  juga, bendera Merah Putih ditetapkan sebagai
bendera Kebangsaan Indonesia.
Para peserta Kongres Pemuda II berdiri dan menyambut ikrar Sumpah Pemuda dengan
tepuk tangan. Hal tersebut menandakan suka cita dan gembira. Bahkan, ada sebagian peserta
menangis karena terharu. Ikrar Sumpah Pemuda dilakanakan oleh semua rakyat. Sumpah Pemuda
menjadi peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda membangkitkan
kesadaran seluruh rakyat sebagai bangsa yang satu. Oleh sebab itu, pelajar dan generasi penerus
harus selalu menjunjung tinggi Persatuan Indonesia berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan Sumpah Pemuda, perjuangan rakyat Indonesia tidak lagi bersifat kedaerahan, tetapi
sudah menjadi kesatuan yang kuat. Semua kekuatan bersatu untuk melawan para penjajah
sehingga dalam waktu singkat, bangsa Indonesia berhasil mengusir penjajah. Puncaknya pada 17
Agustus 1945, bangsa Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaannya.

Sumpah Pemuda telah dikumandangkan oleh para pendahulu kita. Hal ini harus dijadikan
landasan kekuatan bangsa. Sumpah Pemuda diperlukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air,
memiliki rasa kebangsaan, dan satu bahasa yang sama.

Banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa kamu bangga menjadi
anak Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1. Rajin belajar sebagai bukti cinta terhadap tanah air.
2. Selalu giat dalam mengerjakan piket kelas merupakan salah satu    bentuk disiplin dan 
tanggung jawab.
3. Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
4. Aktif dalam kegiatan di daerahmu, seperti ikut serta dalam perlombaan 17 Agustus.

C. Pengamalan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan peristiwa bersejarah yang berperan penting dalam mencapai
kemerdekaan Republik Indonesia. Pada waktu itu, organisasi pemuda berasal dari daerah yang
berbeda. Setiap organisasi pemuda memiliki per bedaaan bahasa, agama, suku bangsa, adat
istiadat, dan budaya. Namun, mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu menjadikan Indonesia
negara yang merdeka dan bebas dari segala  bentuk penjajahan.

Bagaimana mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari? Banyak


cara yang dapat kamu lakukan untuk mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda. Misalnya, kamu
bangga menjadi anak Indonesia.

Contoh pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya


sebagai berikut:
1. Giat Belajar untuk Meraih Cita-cita
Sejak kecil, kamu harus giat dan tekun belajar. Setelah dewasa, kamu akan meraih cita-citamu
sehingga dapat mencapai kesuksesan dalam hidup. Kehidupan apapun yang kamu jalani harus
dilakukan dengan sebaik     mungkin. Tidak hanya kesuksesan hidup yang dapat diraih, seperti
pekerjaan yang baik. Namun, kebanggaan dari diri sendiri dan orangtua. Dengan demikian,
kamu telah ikut serta membangun bangsa dan negara. Selain itu, kamu juga dapat menjadi
penerus bangsa yang mampu menghargai perjuangan pahlawan.
2. Mengikuti Kegiatan
Ekstrakurikuler di sekolah sebagai seorang siswa, kamu harus pandai bergaul agar memiliki
banyak teman. Dengan bergaul, banyak ilmu dan pengetahuan yang akan didapatkan. Aktif
mengikuti organisasi ekstrakurikuler sekolah merupakan salah satu bentuk perwujudan
semangat Sumpah Pemuda. Misalnya, pada organisasi Pramuka (Praja Muda Karana),
Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera), OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), PKS (Patroli
Keamanan Sekolah), dan dokter kecil.
3. Menghargai Keragaman Suku, Adat, Budaya, dan Agama
Setiap anak Indonesia harus dibekali dengan ilmu dan pengetahuan yang cukup. Dengan
demikian, dapat tumbuh menjadi warga negara yang cerdas dan kreatif. Anak yang cerdas dan
kreatif mampu menghargai keragaman budaya, suku bangsa, dan tidak menonjolkan sikap
kedaerahan. Selain itu, ia selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
berkomu nikasi dengan orang lain. Persatuan dan kesatuan dapat tercapai jika setiap orang
mampu menghargai keragaman suku bangsa, adat, budaya, dan agama.

Tambahan Rangkuman

1. Makna Persatuan dan Kesatuan


Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk
menjadi satu. Sedangkan Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi
satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Dengan
demikian  persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh.
Mungkinkah sepeda tanpa ban dapat berjalan? Dapatkah sebatang lidi dijadikan alat untuk
menyapu? Tentu semua tidak mungkin. Puluhan batang lidi yang disatukan akan lebih berguna
untuk menjadi alat kebersihan.
Dalam kehidupan, seorang manusia tidak akan memiliki arti jika ia sendiri. Ketika bersama
seseorang merupakan bagian dari masyarakat harus bersatu mendukung tetap berjalannya tata
nilai dan keharmonisan masyarakat. Persatuan Indonesia adalah sebagai faktor kunci yaitu
sebagai sumber semangat, motivasi dan penggerak perjuangan Indonesia. Hal itu tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut “Dan perjuangan pergerakan
Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
menghantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur“.
Makna dari sebuah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia yaitu harus saling bahu-
membahu dalam mempertahankan, mengisi, dan merebut kemerdekaan. Persatuan dan
kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia baik dalam rangka
merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Meningkatkan persatuan dan
kesatuan merupakan salah satu cara menjaga kerukunan mulai dari keluarga, masyarakat,
negara.

2. Makna Kerukunan Hidup.


Kerukunan berasal dari kata rukun. Kerukunan adalah suasana saling berdampingan, bahu
membahu, tolong-menolong, dan saling menghormati. Hidup rukun adalah suasana kehidupan
yang seimbang, serasi, selaras dimana setiap orang bebas menggunakan apa yang menjadi
hak serta melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya. Hidup rukun harus dijunjung tinggi
setiap orang dimanapun . Hidup rukun bertujuan menciptakan kehidupan yang aman dan
damai. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri, artinya selalu bergantung
pada orang lain. Kita makan saja membutuhkan beras dari petani, ikan dari nelayan. Dari mana
kita peroleh? Tentu dengan membeli dari pedagang. Tidak ada seorang pun yang hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain. Dalam hidup rukun tidak bolah ada saling membenci, iri hati,
sombang, serta sifat tidak terpuji lainnya. Hidup rukun bisa dilakukan dimana saja misalnya di
rumah, disekolah, dimasyarakat atau lainnya. Hidup rukun di sekolah contohnya menghormati
guru, mendengarkan nasihat guru, menyapa bila bertemu guru atau teman, belajar bersama,
berdiskusi, berbagi makanan, melaksanakan piket bersama, menghargai pendapat teman.
Dengan demikian maka situasi sekolah suasananya nyaman, guru mengajar dengan senang
murid dapat belajar dengan gembira, murid mudah menerima pelajaran, belajar lebih kreatif dan
berprestasi.

3. Peristiwa yang mendukung upaya mempersatukan bangsa Indonesia.


Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini terjadi dalam proses
yang dinamis dan berlangsung lama. Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses
yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam
jangkauan waktu yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat
kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa
Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Peristiwa dalam upaya
mempersatukan bangsa Indonesia melalui tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu
yang paling menonjol ialah sebagai berikut:
a. Perasaan senasib
Masa penjajahan telah melahirkan cita-cita akan masa depan yang sama, merasa memiliki
perasaan senasib untuk bebas dari cekraman bangsa penjajah.
b. Kebangkitan Nasional
Kebangkitan Bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia merdeka yang sangat
momunental ditandai dengan lahirnya Budi Utomo (1908), Budi Utomo menjadi awal gerakan
yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. 
c. Kebulatan tekad untuk mewujudkan Persatuan Indonesia. Tercermin dalam ikrar Sumpah
Pemuda yang dipelopori oleh pemuda perintis kemerdekaan pada tanggal 28 Oktober 1928
di Jakarta menhasilkan Sumpah Pemuda berbunyi:
1) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah Satu Tanah Air Indonesia.
2) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu Bangsa Indonesia.
3) Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.

Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 itulah pangkal tumpuan cita-cita menuju
Indonesia merdeka.
d. Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik
kulminasi dari perjuangan bangsa Indonesia. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah
mencapai puncaknya. Hal ini merupakan hasil dari persatuan dan kesatuan seluruh bangsa.
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri negara
adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyatakan, Negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik. Pada sila ketiga Pancasila menegaskan kembali
bagaimana tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan.

4. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia


Apabila hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia dikaji lebih
jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami, lalu kita amalkan.
Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
a. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip ini mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri atas berbagai
suku, bahasa, agama, dan adat serta kebiasaan yang majemuk. Untuk itu mewajibkan kita
bersatu sebagai bangsa Indonesia.
b. Prinsip Nasionalisme Indonesia
Merupakan prinsip mencintai bangsa kita, tetapi bukan berarti kita mengagung-agungkan
bangsa kita sendiri. Nasionalisme tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada
bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain karena
pandangan seperti itu hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga
bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan
beradab.
c. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kita memiliki kebebasan
dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya, dan dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
d. Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawasan nusantara itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam
kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan
wawasan itu, manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan
setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.
e. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Bangsa
Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur. Persatuan
merupakan modal dasar pembangunan nasional.

Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses akulturasi (percampuran kebudayaan).
Kebudayaan dari luar itu beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan yang datang dari luar
diseleksi oleh bangsa Indonesia melalui Pancasila atau kebudayaan yang tidak bertentangan
dengan Pancasila. Kemudian, sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang
menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan
mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi, persatuan dan
kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah.

Apabila semua aspek kehidupan terbentuk secara harmonis, tercipta kerukunan didasari oleh
nilai persatuan dan kesatuan. Kerukunan yang terus kita jaga akan menimbulkan kenyamanan,
perdamaian, ketentraman sehingga tidak akan terjadi percekcokan. Persatuan dan kesatuan dapat
mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah. Dalam kehidupan bernegara,
pengamalan sikap persatuan dan kesatuan diwujudkan dalam bentuk perilaku, antara lain:
1. mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia;
2. meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika;
3. mengembangkan semangat kekeluargaan;
4. menghindari penonjolan SARA, lebih berperilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan
dengan ikrar kesepakatan para pemuda tersebut diwujudkan dalam sumpah yang dicetuskan
pada tanggal 28 Oktober 1928;
5. kegotongroyongan;
6. musyawarah untuk mufakat;
7. kita memiliki rasa bangga sebagai bangsa dan negara.Bentuk dari rasa bangga terhadap
bangsa dan negara diwujudkan dengan sikap mencintai dan menggunakan produk dalam
negeri. Apabila produk dalam negeri digunakan, dengan sendirinya para pengusaha yang
menciptakan berbagai produk dan pegawainya akan tetap memiliki penghasilan dan dapat
menciptakan kesejahteraan rakyat Indonesia. Ekonomi masyarakat Indonesia akan meningkat
sehingga sejahtera akan lebih kuat dimiliki bangsa dan negara Indonesia jika dibandingkan
dengan masyarakat yang tidak sejahtera;
8. menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia, alinea kedua
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan, “… merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur”. Oleh karena itu, untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan, seluruh tindakan
pemerintah, rakyat, dan bangsa Indonesia harus mengarah kepada terciptanya keadilan dan
kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia. Menikmati kemakmuran merupakan hak seluruh
bangsa Indonesia, seperti mendapatkan pendidikan bagi seorang anak usia sekolah.
Pemerintah telah menyatakan wajib belajar sembilan tahun. Artinya, seluruh warga negara
Indonesia secara peraturan berhak dan wajib menempuh pendidikan dasar yaitu jenjang SD
dan SMP.
9. menghormati keberagaman, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna sesuai
dengan keberagaman masyarakat Indonesia saat ini. Pada awalnya Bhinneka Tunggal Ika
dahulu hanya untuk menyatukan kehidupan di tengah keberagaman beragama dan keyakinan,
ternyata semboyan ini masih sangat sesuai dengan keadaan Indonesia saat ini.

Sikap-sikap yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan perlu ditingkatkan. Jika
masyarakat bersatu, segala ancaman terhadap keutuhan NKRI akan dapat diatasi baik ancaman
dari dalam maupun dari luar. Ancaman dari dalam contohnya: Gerakan Aceh Merdeka di Aceh dan
gerakan Organisasi Papua Merdeka di Papua merupakan gerakan masyarakat yang ingin
memisahkan diri dari NKRI pada masa Orde Baru.
Setelah masa Orde Baru selesai, digantikan oleh masa Reformasi, para pemimpin nasional pada
masa itu berusaha keras melakukan perundingan-perundingan untuk meredam aksi perpecahan
tersebut. K.H Abdurrahman Wahid, Presiden ke-empat Indonesia merupakan salah satu tokoh
nasional yang membantu upaya perdamaian untuk mengatasi perpecahan. Selain itu berkurannya
nilai-nilai budaya bangsa seperti gotong royang ditinggalkan karena lebih memilih individual,
sehingga dapat mengancam persatuan.

Ancaman dari luar contohnya budaya dari negara lain yang negatif serta tidak sesuai dengan
Pancasila, pelanggaran wilayah (memasuki wilayah Indonesia tanpa ijin), sabotase (merusak obyek
vital nasional), keimigrasian gelap (orang asing yang masuk Indonesia tanpa dokumen resmi),
kejahatan lintas negara (penyelundupan senjata), gangguan keamanan laut (penangkapan ikan
ilegal, pembajakan), gangguan keamanan udara (pelanggaran pesawat yang memasuki wilayah
udara Indonesia).

Memperkuat persatuan dan kesatuan juga perlu dilakukan dalam mengelola sumber daya
alam dan hasil bumi. Setiap daerah bekerja sama dan saling mengisi untuk mengelola sumber
daya dan hasil bumi. Kemakmuran masyarakat tidak hanya untuk masyarakat daerah tertentu,
tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pengelolaan sumber daya alam dan hasil bumi dengan
mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Jika pengelolaan sumber daya alam tidak mengutamakan persatuan dan kesatuan timbul
ketidakadilan, menguntungkan salah satu pihak sehingga akan terjadi perpecahan.

Sistem Subak (pengaturan air oleh petani di Bali) tidak hanya memperhatikan sistem irigasi untuk
mengairi sawah, tetapi juga memperhatikan asas kerja sama dan keadilan. Nilai-nilai persatuan
dan kesatuan yang ditunjukkan masyarakat Bali melalui sistem subak bermanfaat bagi rakyat
Indonesia, dengan adanya hal tersebut berhasil meraih perhatian dunia. Subak diakui sebagai
salah satu warisan dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization). Pengakuan ini menjadi sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

Sikap tidak menjaga persatuan antara lain:


1. Mementingkan kebutuhan individu
2. Mempertajam persaingan
3. Melanggar aturan
4. Tidak bersikap ramah kepada siapapun
5. Membeda-bedakan status ekonomi dalam pergaulan

Akibat sikap tidak menjaga persatuan antara lain:


1. Timbul keresahan
2. Pekerjaan terasa berat sebab dikerjakan sendiri
3. Di jauhi teman
4. Pembangunan terhambat
5. Mudah dijajah bangsa lain

Keuntungan menjaga sikap persatuan dan kesatuan


1. Mempunyai banyak teman
2. Saling menjaga (suasana aman, damai)
3. Jika kita mendapat kesulitan dapat terbantu
4. Pekerjaan mudah terselesaikan
5. Kemakmuran akan tercapai
6. Pengakuan dunia terhadap bangsa Indonesia selayaknya patut untuk dijadikan contoh oleh
negara lain.

Anda mungkin juga menyukai