Situasi perang antara Rusia dan Ukraina telah berdampak serius pada pasar
global. Rusia adalah produsen dan pengekspor minyak terbesar ketiga di dunia,
dan pengekspor gas alam dan batu bara terbesar kedua. Selain itu, Ukraina juga
termasuk pengekspor jagung terbesar keempat dan pengekspor gandum terbesar
kelima, membuat rusia memainkan peran penting sebagai pemain yang mengisi
pasar global (Bakrie et al., 2022). Konflik kedua negara juga telah mendorong
perubahan kebijakan baru di beberapa negara, terutama negara berkembang, untuk
menciptakan stabilitas ekonomi domestik. Stabilitas yang dimaksud datang dalam
bentuk penyeimbangan biaya barang yang diimpor dari suatu negara. Ini sama
dengan pendapatan atau Pertumbuhan Domestik Bruto
Semua industri di setiap negara harus memiliki standar dan prinsip politik
dan ekonomi untuk menciptakan stabilitas dalam negri. Namun, indikator ini
harus relevan dengan perubahan dalam urusan dan tragedi dunia, seperti konflik
antara Rusia dan Ukraina dan pandemic covid. Oleh karena itu, para peneliti
percaya bahwa dengan menerapkan teknin industri pemasaran dan penjualan
untuk bertahan dari resesi adalah memperluas pangsa pasar luar negeri sebagai
bentuk pemenuhan kebutuhan dan pendapatan, serta pengembangan produk
sebagai bentuk persaingan yang sehat. Maka harga produk harus berada pada
posisi rentan tidak jauh dari kompetitor dan rival. Selain memaksimalkan
kemitraan dan memaksimalkan kontrak, penting juga bagi negara-negara yang
memiliki kepentingan ekonomi dalam negeri dari setiap kerjasama.
Fungsionalisasi organisasi industri regional di setiap negara harus segera
digunakan. Tujuannya untuk berkontribusi dan mendukung percepatan
perekonomian, pendapatan domestik, dan cadangan devisa. Sehingga resesi global
dapat di atasi dengan baik.
Daftar Pustaka