1. Mata Pelajaran
a. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan SMK/MAK, maka
dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas Kelompok Mata
pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan.
Mata pelajaran wajib mencakup 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24
jam per minggu. Isi kurikulum (KI dan KD) dan kemasan substansi untuk Mata
pelajaran wajib bagi SMA/MA dan SMK/MAK adalah sama. Struktur ini menerapkan
prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk
memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk SMA/MA serta pilihan
akademik dan vokasional untuk SMK/MAK. Mata pelajaran pilihan ini memberi corak
kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan
minat peserta didik. Beban belajar untuk SMK/MAK adalah 48 jam pelajaran per
minggu. Beban belajar dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks) yang
diatur lebih lanjut dalam aturan tersendiri.
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok Mata pelajaran yang substan-sinya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran
yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler SMK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur
lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.
2. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI dan XII
adalah 48 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
2. Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.
3. Muatan Lokal
Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah Kabupaten Sumedang maka jenis muatan
yang dilaksanakana di SMK Negeri Sumedang seperti terdapat dalam struktur kurikulum
pada tabel di atas adalah Bahasa Sunda, Bahasa Jepang dan Mulok Produktif..
Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk Bahasa Sunda adalah muatan lokal titipan Provinsi yang harus dilaksanakan di
setiap sekolah di Propinsi Jawa Barat dengan SK/KD sudah dibuat di propinsi, khusus
untuk kelas X menjadi mata pelajaran wajib B.
2. Untuk Bahasa Jepang dilaksanakan dalam pertemuan tatap muka yang diberikan
untuk kelas XII sebanyak 2 jam perminggu, dengan SK/KD dikembangkan secara
mandiri.
3. Untuk Mulok Produktif adalah muatan local produktif di setiap kompetensi keahlian
SK/KD di kembangkan secara mandiri
4. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus dibimbing khusus
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
- Pramuka, yang menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib
- Olah Raga, diantaranya : Volley Ball, Basket, Sepak Bola, Futsal, Karate, Pencak Silat
- Kesenian
- Karya tulis ilmiah
- Paskibra
- PMR
- Majalah Dinding
- Pendalaman Agama Islam
- Keputrian
5. Alokasi waktu
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
6. Minggu efektif
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) untuk tahun pelajaran
2013/2014 adalah 36 minggu efektif.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah. Khusus di
wilayah Jawa Barat muatan lokal diisi dengan Bahasa Sunda, Pendidikan Lingkungan
Hidup dan Bahasa Jepang serta muatan local produktif sesuai tuntutan Dunia Usaha
dan Industri.
a. Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu
mata pelajaran yang bersangkutan.
b. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.
c. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
1. Kelas X : 50 jam pelajaran;
2. Kelas XI : 46 Jam pelajaran ada penambahan 2 jam pelajaran pada mata
pelajaran ciri khas bidang keahlian
Tabel 8 : Penetapan Beban Belajar sks SMK/MAK berdasarkan pada Sistem Paket
Kegiatan Sistem Paket Sistem SKS
5. Ketuntasan Belajar
1. Ketuntasan Belajar SMK Negeri 1 Sumedang
Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut:
Predikat Nilai Kompetensi
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4 SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33 B
B 3 3
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33 C
C 2 2
c- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33 K
D 1 1
2. Karakteristik Penilaian
a. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan
k e t e r a m p i l a n ( K I - 3 d a n K I - 4 ) , p e s e r t a d i d i k ti d a k diperkenankan
mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi
yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat
belajar apapun, hanya waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Peserta
didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang
sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
b. Otenti k
Me m an d a n g p e n ila ia n da n pe m b e la ja ran se ca ra t e rpa d u . Penilaian
otenti k harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia
sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holisti k (kompe ten si
ut uh me re fl eksikan pe nget ahua n, k e t e ram p ila n , da n sik ap ).
P e n ila ia n ot e n ti k ti d a k ha n ya mengukur apa yang diketahui oleh
peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.
c. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan,
6. Penilaian
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 66 tahun 2013 Penilaian hasil belajar
dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas,
ujian tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
1. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
2. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
3. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
4. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
5. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik
di bawah koordinasi satuan pendidikan.
6. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas XI,
dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat
kompetensi pada akhir kelas kelas XII dilakukan melalui UN.
7. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survey oleh
Pemerintah pada akhir kelas dan kelas XI.
8. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
9. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
10. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
a. Penilaian kompetensi sikap
1. Observasi
2. Penilaian Diri
3. Penulaian antar peserta didik
4. Jurnal
b. Penilaian kompetensi pengetahuan
1. Tes tulis
2. Tes lisan
3. Penugasan
c. Penilaian kompetensi keterampilan