A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada
satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum MA Al-Anwar meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah
secara nasional. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab sesuai dengan
KMA nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada
Madrasah (KI dan KD terlampir). Sedangkan mata pelajaran umum sesuai dengan Permendikbud
nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI dan KD Kurikulum 2013 Jenjang Pendidikan dasar dan
Pendidikan Menengah. (KI dan KD Terlampir).
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada MA Al-Anwar Selain itu, materi muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Struktur kurikulum MA Al-Anwar meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama 2 (dua) tahun atau 3 (tiga) tahun. Struktur kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Kurikulum K13 MA Al-Anwar diterapkan pada 1 program IPS.
Merujuk kepada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019
tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, Keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum
pada Madrasah, Surat keputusan Dirjen Pendis Nomor 2852 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Madrasah Aliyah, Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 6982 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah, Surat keputusan Dirjen
Pendis Nomor 6985 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah Plus Keterampilan, Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6988 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Pembelajaran Asrama Pada Madrasah Aliyah Berasrama, dan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 6984 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah Program
Keagamaandengan berdasarkan pertimbangan potensi pengembangan Madrasah dan kebutuhan,
maka struktur kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Anwar disusun sebagai berikut :
9
1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Alokasi Waktu
Mata
Perpekan
Pelajaran Kelas X Kelas XI Kelas XII
KELOMPOK A (UMUM)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a. Al Qur’an Hadis 2 2 2
1. b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 4 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. Mulok Bahasa Madura 1 1 1
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan akademik:
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau Informatika
Keterampilan 6 - -
Jumlah 55 54 54
2. Muatan Lokal
Untuk Bahasa Madura peserta didik mendapatkan 1 jam pelajaran setiap pekannya,
sedangkan untuk Tahfidzul Qur’an peserta didik mendapatka 2 jam pelajaran setiap pekannya.
10
Tabel 3.2 KI KD TAHFIDZ AL-QUR’AN
Aspek
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Kompetensi
Spiritual Menghayati dan Menghayati dan Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
Islam yang Islam yang Islam yang terkandung
terkandung dalam Al- terkandung dalam dalam Al-Qur’an
Qur’an Al-Qur’an
Sosial Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan perilaku
perilaku jujur, perilaku jujur, jujur,
disiplin,tanggung disiplin,tanggung disiplin,tanggung
jawab, peduli (gotong jawab, peduli jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, (gotong royong, royong, kerjasama,
toleran, damai), kerjasama, toleran, toleran, damai),
santun, responsif dan damai), santun, santun, responsif dan
proaktif, sebagai responsif dan proaktif, sebagai
bagian dari solusi proaktif, sebagai bagian dari solusi atas
atas berbagai bagian dari solusi berbagai permasalahan
permasalahan dalam atas berbagai dalam berinteraksi
berinteraksi secara permasalahan dalam secara efektif dengan
efektif dengan berinteraksi secara lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan efektif dengan alam serta dalam
alam serta dalam lingkungan sosial menempatkan diri
menempatkan diri dan alam serta dalam sebagai cerminan
sebagai cerminan menempatkan diri prilaku Qur’ani
Pengetahuan Memahami, Memahami, Memahami,
menerapkan, menerapkan, menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, konseptual, konseptual, prosedural
prosedural prosedural berdasarkan rasa ingin
berdasarkan rasa berdasarkan rasa tahunya tentang ilmu
ingin tahunya tentang ingin tahunya tentang pengetahuan,
ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
teknologi, seni, teknologi, seni, budaya, dan
budaya, dan budaya, dan humaniora dengan
humaniora dengan humaniora dengan wawasan
wawasan wawasan berdasarkan Al-
berdasarkan Al- berdasarkan Al- Qur’an untuk
Qur’an untuk Qur’an untuk memecahkan masalah
Keterampilan Mengolah, menalar, Mengolah, menalar, Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah konkret dan ranah konkret dan
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait
dengan dengan dengan pengembangan
11
pengembangan dari pengembangan dari dari yang dipelajarinya
yang dipelajarinya yang dipelajarinya dan dihafalakan dari
dan dihafalakan dari dan dihafalakan dari Al-Qur’an di sekolah
Al-Qur’an di sekolah Al-Qur’an di sekolah secara mandiri, dan
secara mandiri, dan secara mandiri, dan mampu menggunakan
mampu mampu pengetahuan serta
menggunakan menggunakan hafalan Al-Qur’an
pengetahuan serta pengetahuan serta sebagai solusi
KD 1. Menghafal Al-Qur'an 1. Menghafal Al-Qur'an 1. Menghafal Al-
Juz 30 Juz 29 Qur'an Juz 1
2. Menghafal Surah 2. Menghafal Surah 2. Menghafal
An- Naba' sampai An- Mulk sampai Surah Al-
dengan Surah At- dengan Surah Al- Baqarah ayat 1
Takwir Haqqah Ayat 8 sampai dengan
3. Menghafal Surah 3. Menghafal Surah Surah Al-
Al- Infithar sampai Al- Haqqah ayat 9 Baqarah ayat
dengan Surah Al- sampai dengan 37
Ghasiyah Surah Nuh 3. Menghafal
4. Menghafal Surah Al- 4. Menghafal Surah Al- Surah Al-
Fajr sampai dengan Jin sampai dengan Baqarah ayat
Surah At-Tiin Surah Al- 38
5. Menghafal Surah Al Muddatstsir sampai dengan
'Alaq sampaidengan 5. Menghafal Surah Al-
Surah An-Naa Surah Al- Qiyamah Baqarah ayat
sampai dengan Surah 76
Al- Mursalaat 4. Menghafal
Surah Al-
Baqarah ayat
77
sampai dengan
Surah Al-
Baqarah ayat
105
Tabel 3.3 KI KD BAHASA MADURA
Aspek
Kompetens Kelas X Kelas XI Kelas XII
i
Spiritual Menghayati dan Menghayati dan Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
12
Sosial Menghayati dan Menghayati dan Menghayati dan
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, damai), santun, damai), santun,
responsive dan pro-aktif responsive dan pro- responsive dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan sebagai cerminan dalam pergaulan
dunia bangsa dalam pergaulan dunia
dunia
Pengetahua Memahami,menerapkan Memahami,menerapkan Memahami,menerapkan
n , menganalisis , menganalisis , menganalisis
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural konseptual, prosedural konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
tahu tentang ilmu tahu tentang ilmu tahu tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan seni, budaya, dan seni, budaya, dan
humaniora dengan humaniora dengan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, wawasan kemanusiaan, wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kebangsaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan kenegaraan, dan kenegaraan, dan
peradaban terkait peradaban terkait peradaban terkait
penyebab fenomena dan penyebab fenomena penyebab fenomena dan
kejadian, serta dan kejadian, serta
menerapkan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan pada bidang kajian spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya yang bakat dan minatnya
untuk memecahkan spesifik sesuai dengan untuk memecahkan
masalah bakat dan minatnya masalah
untuk memecahkan
masalah
Keterampil Mengolah, menalar, dan Mengolah, menalar, Mengolah, menalar, dan
an menyaji dalam ranah dan menyaji dalam ranah
konkrit dan ranah menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda dan mampu menggunakan metoda
13
sesuai isi keilmuan menggunakan metoda sesuai isi keilmuan
sesuai isi keilmuan
KD 1. Mengidentifikasi, 1. Mengidentifikasi, 1. Mengidentifikasi,
memahami, memahami, dan memahami, dan
dan menganalisis menganalisis menganalisis
teks nonsastra teks penggunaan
(berita, artikel, drama, prosa bahasa lisan
laporan, dan atau dalam berbagai
lainnya) secara puisi sesuai situasi sesuai
lisan dan tulis. kaidah tatakrama
2. 2. Menginterpretasi, 2. Melakukan
Menginterpretasi, menanggapi dan simulasi
menanggapi dan memperagakan penggunaan
mengekspresikan teks drama, bahasa daerah
isi teks nonsastra puisi, dalam berbagai
secara lisan dan dan prosa sesuai konteks sesuai
tulis isi dengan dengan tatakrama
3. Mengidentifikasi, bahasa yang 3. Mengidentifikasi,
memahami, dan komunikatif memahami, dan
menganalisis 3. Mengidentifikasi, menganalisis
penggunaan memahami, dan karya fiksi dan
bahasa dalam menganalisis nonfiksi secara
teks teks lisan dan tulis
sastra dan non drama, prosa 4. Memproduksi dan
sastra secara atau mempublikasikan
lisan puisi sesuai karya fiksi
dan tulis kaidah (naskah drama,
4. Membandingkan 4. Menginterpretasi, cerita pendek,
penggunaan menanggapi dan karya terjemahan)
bahasa dalam memperagakan
teks teks drama,
sastra dan non puisi,
sastra secara dan prosa sesuai
14
b. Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu
mata pelajaran yang bersangkutan.
1) Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit. Struktur
1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada saat
pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat, dan potensi
peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport SMP/MTs semester 1 -5 , niali
tes penempatan dan SKHUN.
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar minimal 20 orang dan maksimal 36
orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
Lintas minat disediakan dengan cara masing-masing peserta didik memilih 2 mata
pelajaran yang ditawarkan melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar. Yang
selanjutnya saat
semester 3 peserta didik akan dipilihkan satu mata pelajaran
lintas minat ( yang nilainya lebih tinggi ) untuk diampu sampai semester 6.
1) Pengolahan nilai rapor, dan SHUN: Untuk peminatan IPS diutamakan nilai
mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia.
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang tua.
3) Penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik melalui Tess IQ dan tes
tulis penempatan.
15
4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan ataupun lintas
minat, maka dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan hasilnya disetujui oleh
orang tua
5. Ketuntasan Belajar
Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya kompetensi dasar pada diri peserta didik.
Untuk mengetahui ketercapaian Kompetensi Dasar (KD), guru merumuskan sejumlah
indikator sebagai acuan penilaian. Pada saat yang sama MA Al-Anwar juga menentukan
ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk memutuskan seorang
peserta didik sudah tuntas atau belum tuntas.
a. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara teori dan
praktik dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar pada KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di
atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri
atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun atau pada suatu tingkat satuan
pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun adalah keberhasilan peserta didik pada
semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan
pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata
pelajaran pada MA Al-Anwar untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat,
yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D). Ketuntasan
belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus). Penentuan substansi
materi dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan belajar ditentukan oleh
guru dan MA Al-Anwar dengan mengacu pada perkembangan kompetensi peserta
didik dan ketentuan yang berlaku. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan MA Al-
Anwar adalah 75 dan ketuntasan kompetensi keterampilan adalah 75
17
d Sejarah Kebudayaan 75 B 75 B
Islam
Pedidikan Pancasila dan 75 B 75
Kewarga
negaraan B
Bahasa Indonesia 75 B 75 B
18
Bahasa Arab 75 B 75 B
Matematika 75 B 75 B
Sejarah Indonesia 75 B 75 B
Bahasa Inggris 75 B 75 B
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya 75 B 75 B
2 Pendidikan Jasmani, 75 B 75 B
Olahraga dan
Kesehatan
3 Prakarya dan Kewirausahaan 75 B 75 B
4 Bahasa Madura 75 B 75 B
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial
1 75 B 75 B
Geografi
2 Sejarah 75 B 75 B
3 Sosiologi 75 B 75 B
4 Ekonomi 75 B 75 B
Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat
1 Biologi 75 B 75 B
2 75 B 75 B
Fisika
3 Keterampilan 75 B - -
Dari data yang ada MA. Al-Anwar meningkatkan ketuntasan belajar menimal secara
bertahap
dan terus menerus untuk mencapai ketuntasan belajar ideal yaitu 100.
1) Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada
data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2) Objektif
19
Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru).
3) Adil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan
atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta
memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
8) Beracuan kriteria
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10) Edukatif
b. Tujuan Penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar,
memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
meliputi:
1) Formatif (Penilaian Harian) yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta
didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan
penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip
Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian
20
terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan pembelajaran
remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru
untuk pertemuan berikutnya; dan
2) Sumatif (Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun) yaitu
menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu
tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari
penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan
kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.
Sedangkan tujuan Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kurikulum
2013 adalah :
1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik
untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program pengayaan.
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam
kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu
tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.
3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang
lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
4) Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
1) Penilaian Proses
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/ data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspeksikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis. Penilaian hasil belajar oleh pendidik di MA.
AL-Anwar dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam bentuk
penilaian harian dan dapat juga dilakukan penilaian tengah semester. Penilaian tengah
semester merupakan penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang cukup materinya
terdiri atas beberapa KD dan pelaksanaannya tidak dikoordinasikan oleh satuan pendidikan.
Penilaian harian dapat berupa ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan yang digunakan untuk:
a). Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
21
2) Penilaian Hasil Belajar
c) Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d) Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Teknik dan Instrumen Penilaian
kelas, serta warga sekolah. Teknik penilaian sikap dijelaskan pada skema berikut.
22
Gambar 3.1 Sekema Penilaian Sikap
Observasi oleh Dilaksanakan selama
guru MP proses pembelajaran
selama 1 dan di luar
semester pembelajaran
23
Berikut penjelasan Gambar 3.1
a) Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang
dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Asumsinya
setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat
hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang
muncul dari peserta didik. Catatan hal-hal sangat baik (positif) digunakan untuk
menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku kurang baik (negatif)
digunakan untuk pembinaan. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat
selama satu semester oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas. Jurnal
memuat catatan sikap atau perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang
baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir
sikap. Berdasarkan jurnal semua guru yang dibahas dalam rapat dewan guru,
wali kelas membuat predikat dan deskripsi penilaian sikap peserta didik selama
satu semester.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian
sikap dengan teknik observasi:
1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama
periode satu semester.
2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik yang
mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua
peserta didik yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan jurnal oleh
wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK dibahas dalam rapat dewan
guru dan selanjutnya wali kelas membuat predikat dan deskripsi sikap setiap
peserta didik di kelasnya.
4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas
pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui
pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang
dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap lainnya yang
ditanamkan dalam semester itu, jika butir-butir sikap tersebut
muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya.
5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang
baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali.
6) Perilaku peserta didik selain sangat baik atau kurang baik tidak perlu dicatat
dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai
dengan norma yang diharapkan.
24
Tabel 3.6 Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Nama Satuan Pendidikan : MA Al-Anawar
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
b) Penilaian diri
25
Tabel 3.7 Contoh Penilaian Diri
No Pernyataan Ya Tidak
Selama kegiatan kelompok, saya:
1 Mengusulkan ide kepada kelompok
2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan
4 Menertawakan pendapat teman
5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6 Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun
tidak sesuai dengan pendapat saya
c) Penilaian antar teman
26
6 Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan
teman lain
7 Teman saya menertawakan pendapat teman
yang aneh
8 Teman saya melaksanakan kesepakatan
kelompok meskipun tidak sesuai dengan
pendapatnya
2) Penilaian Pengetahuan
Tes lisan
Kuisdantanyajawab
3) Penilaian Keterampilan
27
Gambar 3.3 Skema Penilaian Keterampilan
Unjuk
Kerja/Kinerja/
Praktik
28
Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran
adalah dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu
semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan
angka bulat pada skala 0 – 100 dan predikat, serta dilengkapi deskripsi singkat
capaian kompetensi.
Nilai Akhir
KD Praktik Produk Proyek Portofolio
(dibulatkan)
4.1
4.2
4.3
4.4
Nilai Rapor
7. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan lulus semester apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria lain sesuai dengan kebutuhan masing-
masing
Catatan:
29
Semua ketentuan yang berhubungan dengan kriteria di atas (kriteria kelulusan semester,
sistem penilaian, kriteria penjurusan) tidaklah bersifat permanen, tetapi bersifat fleksibel
artinya sewaktu waktu dapat mengalami perubahan sesuai tinjauan terhadap pelaksanaan
sistem penilaian tersebut. Tinjauan terhadap pelaksanaan sistem penilaian diatas
dilaksanakan selambat-lambatnya 1 tahun sekali.
8. Pelaporan Hasil Belajar
a. Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian harian
berikutnya dilaksanakan.
b. Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) di berikan kepada peserta didik.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada peserta
didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada peserta
didik melalui orang tua/wali peserta didik.
9. Kelulusan
Kriteria kelulusan peserta didik pada Al-Anwar mengacu pada Keputusan Dirjen Pendis
Nomor 6982 tahun 2019, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
2) Memiliki Buku Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari
sekolah/Madrasah asal
3) Memilki Ijazah MTs/SMP.
4) Memiliki surat pindah dari madrasah/sekolah asal yang diketahui oleh Kementerian
Agama/Dinas Pendidikan.
5) Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas
b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHB) dari sekolah/Madrasah asal sesuai
dengan bentuk rapor yang digunakan di MA Al-Anwar
c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya diumumkan
secara terbuka.
Pramuka adalah ekstra kurikuler wajib bagi seluruh siswa, bagi siswa semester 1 dan 2
pelaksanaannya adalah hari jum’at sore setelah shalat ashar berjama’ah, bagi siswa semester
3 dan 4 pelaksanaannya adalah hari sabtu sore setelah shalat ashar berjama’ah, bagi siswa
semester 5 dan 6 tidak ada praktek dilapangan, namun tetap ada penugasan dari Pembina
pramukanya.
b. Ekstra Kurikuler Pilihan
30
Peserta didik baru saat berakhirnya MATSAMA akan diberikan lembar pemilihan
ekstrakurikuler, dimana siswa diperkenankan untuk memilih salah satu ekstra pilihan sesuai
bakat dan minat serta wajib seizin dari orangtua ( lembar pemilihan ekstrakurikuler wajib
ditandatangani oleh orangtua dan siswa ).
12. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter
1) Setiap guru mata pelajaran wajib menanamkan nilai penguatan pendidikan karakter
kepada peserta didik.
2) Penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik bersifat hidden
curriculum dalam bentuk pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Implementasi penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik di
atas tidak harus tertuang dalam administrasi pembelajaran guru (RPP), namun guru wajib
mengkondisikan suasana kelas dan melakukan pembiasaan serta menyampaikan pesan-
pesan moral kepada peserta didik.
b. Implementasi Moderasi Beragama
31
Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik memperoleh bekal ketarampilan dan keahlian yang
dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya. Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup
dirancang dengan mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat serta
mengimplementasikannya ke dalam program pendidikan di madrasah, kurikulum yang
merefleksikan kebutuhan masyarakat dan pembelajaran yang khas dan terukur sehingga
kompetensi lulusannya dapat memenuhi standard yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dari daftar kecakapan hidup di atas guru Matematika dapat merancang RPP dengan
memasukkan aspek kecakapan hidup personal (tanggung jawab dan berpikir kritis)
dengan menyisipkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan profokatif pada soal-soal dan bahan ajar
matematika yang dikembangkan. Kecakapan hidup sosial (bekerja sama dan keterbukaan
terhadap kritis) diintegrasikan dengan cara memilih metode pembelajaran diskusi atau metode
kooperatif dalam kegiatan pembelajarannya. Dengan diskusi diharapkan kemampuan
bekerjasamanya berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan kemauan menerima kritik juga
dilatihkan sehingga siswa lebih terlatih dalam menerima sebuah kritik.
Kemampuan personal untuk dapat berempati dan menghargai orang lain dapat
diintegrasikan dengan pemilihan metode pembelajaran bermain peran atau langsung
mengamati/ berwawancara dengan orang-orang yang berkaitan dengan pembahasan pada
kompetensi dasar. Misalnya, pada pembahasan ekonomi yang bermoral siswa dapat ditugasi
untuk mewawancarai penjual sayur, tukang sol sepatu, pengemis, dan sebagainya.
Tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan orang lain juga dapat dintegrasikan dengan
cara memilih metode pembelajaran simulasi untuk menyelamatkan diri dari berbagai
bencana yang sering terjadi di daerahnya. Misalnya, guru IPS di Jogya dan Bengkulu
memperdalam materi tentang gempa dan memilih berbagai metode simulasi untuk
menyelamatkan diri dari gempa; guru IPS di Aceh, Banyuwangi, NTT memperdalam materi
tentang tsunami dan menggunakan metode simulasi mempraktikkan cara menyelamatkan
diri dari bencana tsunami.
Indonesia; (3) tahun Ketiga 50, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, 50% Bahasa Indonesia
33