Anda di halaman 1dari 21

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATAUN PENDIDIKAN

Struktur Kurikulum Model Blok dan Model Implementatif


Struktur kurikulum kompetensi keahlian Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan pada SMK Negeri 1 Mandau mengacu kepada Surat Keputusan
Dirjen Dikdasmen, Kemdikbud nomor 07/D.D.5/KK/2018 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan dan Surat Keputusan Dirjen
Dikdasmen nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan
Menengah Kejuruan, sebagai berikut :
A. Program Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal. Muatan lokal sebagai kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah,yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta
didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.

Muatan lokal diajarkan untuk membekali peserta didik dengan sikap,


pengetahuan, danketerampilan yang diperlukan untuk:

a. Meningkatkan Kesadaran peserta didik akan potensi lingkungan alam,


sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya, dan

b. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah


yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pembangunan nasional

Muatan lokal dikembangkan atas prinsip-prinsip:

1. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;

2. Keutuhan kompetensi;

3. Fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan, dan


Kebermanfaatan untukkepentingannasionaldanmenghadapitantangan
global

Implementasi muatan lokal pada SMK Negeri 1 Mandau melalui integrasi pada
mata pelajaran Budaya Melayu Riau. Kompetensi muatan lokal yang diintegrasikan
mempertimbangan kebutuhan daerah yaitu segala sesuatu yang diperlukan oleh
masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan
taraf kehidupan masyarakat, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah
serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut adalah seperti
kebutuhan untuk:
1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;

2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai


dengan keadaan perekonomian daerah;

3. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik


dan untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi
pariwisata, dan

4. Meningkatkan kemampuan berwirausaha.


Daftar kompetensi muatan lokal yang diintegrasikan adalah :

KELAS: X

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial, yaitu siswa mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,
yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji


menganalisis pengetahuan dalam ranah konkret dan ranah
faktual, konseptual, prosedural abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingintahunya pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Nilai Azas
3.1 Mendeskripsikan azas-azas 4.1 Menampilkan sikap sesuai azas-
jatidiri melayu (Tunjuk Ajar azas jatidiri melayu (Tunjuk Ajar
Melayu) Riau tentang; Melayu) Riau tentang;
Kebersamaan, persebatian, Kebersamaan, persebatian,
gotong royong, tenggang rasa, gotong royong, tenggang rasa,
Ikhlas dan rela berkorban, Ikhlas dan rela berkorban,
Budiman, bertanggung jawab, Budiman, bertanggung jawab,
Musyawarah dan mufakat, berani, Musyawarah dan mufakat, berani,
hemat dan cermat serta rendah hemat dan cermat serta rendah
hati. hati.
Alam
3.2 Memahami fungsi alam dalam 4.2 Menyajikan berbagai fungsi alam
budaya melayu di Riau dalam budaya melayu di Riau

3.3 Mendeskripsikan hubungan 4.3 Menyajikan hubungan manusia


manusia dan alam dalam budaya dan alam dalam budaya melayu
melayu di Riau (daerah di Riau (daerah setempat).
setempat).

3.4 Menganalisis kearifan melayu 4.4 Menyajikan hasil analisis kearifan


dalam pemanfaatan melayu dalam pemanfaatan
alam/lingkungan alam/lingkungan

Pakaian
3.5 Memahmi kaidah pakaian melayu 4.5 Mendemonstrasikan pakaian
Riau dan daerah setempat sesuai dengan kaidah pakaian
melayu Riau dan daerah
setempat

3.6 Menganalisis jenis-jenis pakaian 4.6 Menyajikan hasil analisis jenis-


melayu Riau dan daerah jenis pakaian melayu Riau dan
setempat daerah setempat

Bahasa dan Sastra


3.7 Memahami sejarah bahasa 4.7 Menulis laporan tentang sejarah
melayu bahasa melayu klasik smpai
bahasa melayu menjadi bahasa
Indonesia

3.8 Memahami adab dan kesantunan 4.8 Mempraktikkan adab dan


bahasa melayu di keluarga dan kesantunan bahasa melayu
masyarakat dalam pergaulan sehari-hari

Kuliner
3.9 Mendeskripsikan makanan 4.9 Membuat Makanan tradisional
tradisional Melayu Riau dan Melayu Riau dan daerah
daerah setempat setempat
KELAS: XI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial, yaitu siswa mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji


menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa pengembangan dari yang
ingintahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, mandiri, bertindak secara efektif
budaya, dan humaniora dengan dan kreatif serta mampu
wawasan kemanusiaan, menggunakan metoda sesuai
kebangsaan, kenegaraan, dan kaidah keilmuan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Nilai dan Azas


3.1 Mendeskripsikan azas-azas 4.1 Menampilkan sikap sesuai azas-
jatidiri melayu (Tunjuk Ajar azas jatidiri melayu (Tunjuk Ajar
Melayu) Riau tentang; baik Melayu) Riau tentang; baik
sangka, tahu diri, terbuka, sangka, tahu diri, terbuka,
pemaaf, pemurah, dermawan, pemaaf, pemurah, dermawan,
amanah dan Menghargai dan amanah dan Menghargai dan
memanfaatkan waktu memanfaatkan waktu

Bahasa dan Sastra


3.2 Menganalisis keragaman dialeg 4.2 Mempraktikkan keragaman
dan logat bahasa melayu Riau dialaeg dan logat bahasa melayu
Riau

3.3 Mendeskripsikan konsep bahasa 4.3 Menyajikan contoh bahasa


Melayu berkias melayu berkias dalam kehidupan
sehari-hari dalam bentuk lisan
dan tulisan
4.4.1 Membuat dan menampilkan
3.4 Memahami dan membandingkan
pantun dan syair melayu
sastra melayu bentuk pantun,
sederhana baik secara tulisan
syair, gurindam,
maupun secara lisan sesuai
seloka,peribahasa dan petatah
struktur dan kaidahnya
petitih

4.4.2 Menginterpretasikan makna yang


terkandung dalam gurindam,
seloka, peribahasa dan petatah
peitih melayu

Adat dan Adab


3.5 Memahami adat dalam upacara 4.5 Mendemonstrasikan adat dalam
daur hidup (rite de passage) upacara daur hidup (rite de
orang melayu di Riau dan daerah passage) orang melayu di Riau
setempat dan daerah setempat

3.6 Memahami Adat dalam aktivitas 4.6. Mendemonstrasikan Adat dalam


sehari-hari masyarakat melayu aktivitas sehari-hari masyarakat
Riau dan daerah setempat melayu Riau dan daerah
setempat

3.7 Memahami adat dan makna upacara 4.7 Mendemonstrasikan adat dan
pengobatan, perayaan social dan makna upacara pengobatan,
hari besar keagamaan melayu perayaan social dan hari besar
Riau dan daerah setempat keagamaan melayu Riau dan
daerah setempat

Seni musik
3.8 Memahami konsep takrif dan 4.8 Menyajikan/menampilkan konsep
sejarah music melayu, Jenis-jenis takrif dan sejarah musik
musik Melayu di Riau dan konteks melayu,Jenis-jenis musik Melayu
penampilannya: vocal, musik di Riau dan konteks
instrument, instrument dan vocal ( penampilannya: vocal, music
melayu asli, melayu tradisional , instrument, instrument dan vocal (
melayu modern ). melayu asli, melayu tradisional ,
melayu modern )
3.9 Memahami tentang Ragam musik 4.9 Mendemonstrasikan Ragam
Melayu Modern seperti langgam, musik Melayu Modern seperti
Inang (mak Inang), Joget, zapin langgam, Inang (mak Inang),
dan gazal.
Joget, zapin dan gazal

KELAS: XII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial, yaitu siswa mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan


menganalisis dan mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
prosedural, dan metakognitif pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya dipelajarinya di sekolah secara
tentang ilmu pengetahuan, mandiri serta bertindak secara
teknologi, seni, budaya, dan efektif dan kreatif, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Nilai dan Azas


3.1 Mendeskripsikan azas-azas jatidiri 4.1 Menampilkan sikap sesuai azas-
melayu (Tunjuk Ajar Melayu) Riau azas jatidiri melayu (Tunjuk Ajar
tentang; hidup sederhana, santun Melayu) Riau tentang; hidup
dan sopan, lapang dada, arif- sederhana, santun dan sopan,
bijaksana, mahir bersiasah serta lapang dada, arif-bijaksana, mahir
Mewariskan budi, keteladanan, bersiasah serta Mewariskan budi,
dan karya keteladanan, dan karya
Bahasa dan Sastra
3.2 Memahami jenis-jenis sastra 4.2 Membuat sinopis hikayat, dongeng,
melayu berupa hikayat, dongeng, cerita jenaka dan cerita asal usul
cerita jenaka dan cerita asal usul daerah setempat
daerah setempat
3.3 Mengidentifikasi pengarang dan 4.3 Membuat laporan tentang
karya sastra Riau pengarang daerah Riau beserta
karyanya

Adat dan Adab


3.4 Memahami hukum dan peradilan 4.4 Menyaji hasil penalaran tentang
adat melayu Riau dan daerah hukum dan peradilan adat melayu
setempat Riau dan daerah setempat

3.5 Memahami adab melayu Riau 4.5 Mendemonstrasikan prilaku adab


melayu Riau

3.6 Memahami Sejarah Melayu Pra- 4.6 Menyajikan Sejarah Melayu Pra-
Kolonial di Riau Kolonial di Riau

3.7 Memahami Sejarah Melayu Islam 4.7 Menyajikan Sejarah Melayu Islam
dan Era Kolonial dan Era Kolonial

3.8 Mendiskripsikan Perjuangan Riau 4.8 Menyajikan Perjuangan Riau di masa


di masa revolusi kemerdekaan RI, revolusi kemerdekaan RI, Sejarah
Sejarah Riau Pasca-Kolonial dan Riau Pasca-Kolonial dan tokoh-
tokoh-tokohnya tokohnya
3.9 Memahami konsep hakikat 4.9 Menyajikan konsep hakikat pemimpin
pemimpin dan kepemimpinan, dan kepemimpinan, syarat-syarat
syarat-syarat pemimpin serta Jenis pemimpin serta Jenis dan sifat
dan sifat kepemimpinan kepemimpinan
3.10 Memahami konsep Figur dalam 4.10 Menyajikan konsep Figur dalam
metafora pohon besar di tengah metafora pohon besar di tengah
padang: rimbun daunnya tempat padang: rimbun daunnya tempat
bernaung, kuat dahannya tempat bernaung, kuat dahannya tempat
bergantung, besar batangnya bergantung, besar batangnya
tempat bersandar, kokoh akarnya tempat bersandar, kokoh akarnya
tempat bersila tempat bersila

B. BK dan Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta


didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah
bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian
tujuan pendidikan

SMK Negeri 1 Mandau menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler :


a. Wajib

Yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan


pendidikan dan wajib diikuti oleh semua peserta didik, berupa kegiatan
kepramukaan.

b. Pilihan

Yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan


untuk memfasilitasi minat, bakat peserta didik, yaitu kegiatan
............................................................................................................................
.....................................................................................................
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan prinsip: (1) partisipasi aktif peserta
didik, dan (2) menyenangkan, karena itu dilaksanakan dalam suasana yang
menggembirakan. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara
individual/perorangandan berkelompok; yakni peserta didik dalam satu kelas
(klasikal), dalam kelas paralel, dan antarkelas

Kegiatan ekstrakurikuler dibedakan menjadi dua, yaitu wajib dan pilihan.


Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan yang wajib diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, dalam kurikulum
2013 berupa kegiatan Kepramukaan.Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah
kegiatan yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai pilihan bakat dan minatnya masing-
masing.

Guru BK (Bimbingan dan Konseling) dapat membantu mengarahkan pilihan


peserta didik dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan penelusuran
minat dan bakat yang dilakukan dengan memanfaatkan nilai rapor, hasil capaian
belajar dan prestasi yang dimiliki peserta didik.

C. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar peserta didik kompetensi keahlian Teknik Komputer dan


Jaringan merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.

1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah


Kejuruan dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar
satu minggu Kelas X, XI, dan XII adalah 46 jam pelajaran. Durasi
setiap satu jam pelajaran adalah 45 menit.
2. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18
minggu atau minimal 36 minggu setahun
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil 18 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit
14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
Ketentuan beban belajar akademik tersebut dituangkan pada jadwal
pembelajaran akademik yang menjadi panduan kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran akademik di sekolah mengadopsi SMK Fullday (Full Day School)
yang melaksanakan pembelajaran 5 hari/minggu dengan mengintegrasikan
berbagai program pengembangan sekolah terutama penguatan pendidikan
karakter yaitu :
 Senin adalah Hari Apresiasi.......
 Selasa adalah .......
 Rabu adalah .......
 Kamis adalah .....
 Jumat adalah ......

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan pendidikan sistem


ganda (PSG) yang melaksanakan proses pembelajaran di sekolah dan
pembelajaran di dunia usaha dan dunia industri. Pembelajaran di dunia usaha
dan dunia industri diselenggarakan dalam bentuk Praktek Kerja Lapangan
(PKL)

Tujuan pelaksanaan PKL adalah:

1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam


rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.

2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.

3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai


keutuhan standar kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan
Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi
Pasangan Du/Di yang memadukan secara sistematis dan sistemik.
Berdasarkan fungsinya, pelaksanaan PKL dikelompokan menjadi dua:
a. Pemantapan Kompetensi
PKL berfungsi untuk memantapkan kompetensi peserta didik mengingat
pembelajaran di SMK baru diberikan secara simulasi atau pembelajaran
realita tetapi diberikan dengan kondisi kurang standar dilihat dari
ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi dan
situasi belajar, belum nyata melayani pengguna produk atau jasa
(konsumen) dan lain-lain.

b. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG)


PKL berfungsi sebagai salah satu bentuk realisasi PSG dengan
melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Du/Di,. Teori
dan praktik dasar dilakukan di sekolah sedangkan teori kejuruan dan
praktik kejuruan dilakukan di Industri. SMK melakukan analisis kompetensi
yang harus dikuasai baik di sekolah maupun di Du/Di dan melakukan
kesepakatan penjadwalan pembelajaran praktik.

Penyelenggaraan PKL dilaksanakan menggunakan


sistem ......... dengan pola selama ......... bulan pada kelas...... semester .......
pada berbagai institusi pasangan (dunia usaha dan dunia industri)
Aktifitas peserta didik dalam penyelenggaraan PKL dilaksanakan sebagai
berikut :
1. Tahap I: Pengamatan. Peserta didik mengamati kinerja dari suatu
kegiatan di tempat PKL kemudian merencanakan
mengartikulasikannya dalam suatu kegiatan nyata/riil.
2. Tahap II: Meniru tindakan (approximating). Peserta didik meniru
tindakan yang dilakukan oleh staf Du/Di/ pembimbing industri.
Peserta didik mencoba melakukan kegiatan seperti yang dilakukan
oleh ahli dan membandingkannya
3. Tahap III: Kerja dalam bantuan dan pengawasan. Peserta didik
mulai bekerja secara lebih rinci dibawah pengawasan dan bantuan
pembimbing industri. Mereka bekerja sesuai dengan standar tempat
kerja. Kemampuan peserta didik meningkat melalui bantuan ahli atau
pembimbing industri.
4. Tahap IV: Bekerja Mandiri (Self-directed Learning). Peserta didik
hanya minta bantuan jika diperlukan. Peserta didik mencoba
tindakan nyata di dunia kerja Du/Di, namun tetap membatasi dirinya
untuk lingkup tindakan di lapangan yang dipahami. Peserta didik
melakukan tugas yang sebenarnya dan hanya mencari bantuan bila
diperlukan dari ahli.
5. Tahap V: Aktualisasi dan eksplorasi. Peserta didik melakukan
aktualisasi dan eksplorasi dalam penerapan pengetahuan dan
keterampilan yang sudah dimiliki. Dalam tahap ini peserta didik
memberikan tanggapan terhadap pengembangan metode kerja,
prosedur kerja, formula dan hal lain yang digunakan di Du/Di.

c. Kriteria Ketuntasan Minimal


Kategori hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan berdasarkan
Panduan Penilaian SMK dari Direktorat Pembinaan SMK sebagai berikut

Skala Kategori Deskripsi


lebih kecil Kurang (Belum Belum mampu melakukan prosedur
dari 70 mencapai KKM) kerja yang menghasilkan
produk/jasa yang konkret atau
abstrak dan memenuhi kriteria
80 s. d 85 Baik (Mencapai Mampu melakukan prosedur kerja
KKM) yang menghasilkan produk/jasa
yang konkret atau abstrak dan
Skala Kategori Deskripsi
memenuhi kriteria
86 s.d 100 Sangat Baik Mampu melakukan prosedur kerja
(Melampaui KKM) yang menghasilkan produk/jasa
yang konkret atau abstrak dan
melebihi kriteria

Berdasarkan panduan penilaian tersebut dan hasil analisis yang dilakukan


oleh guru mata pelajaran, maka KKM mata pelajaran yang ditetapkan
berdasarkan rapat dewan guru adalah :

DAFTAR KKM MATA PELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019


SMK NEGERI 1 MANDAU

KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
Lainnya
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital
2. Fisika
3. Kimia
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik
2. Mekanika Teknik
3. Dasar dasar komtruksi Bangunan
dan teknik pengukuran Tanah

4 Dasar Desain Grafis


C3. Kompetensi Keahlian
1. Aplikasi perangkat lunak dan
perancangan interior gedung
2. Kontruksi jalan dan jembatan
3. Estimasi biaya konstruksi
4. Kontruksi dan Utilitas gedung
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan

d. Kriteria Kenaikan Kelas

Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh


siswa baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan
dianalisis akan menentukan apakah siswa tersebut berhak naik kelas atau
tidak.
Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan satuan pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya
BAIK.
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di
bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai
akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun
pelajaran tersebut.
5. Apabila hasil rapat dewan guru memutuskan siswa yang terjaring
point 4, maka diberi kesempatan untuk menuntaskan nilai yang belum
sampai KKM.

e. Kriteria Kelulusan dari Ujian Sekolah


Kriteria kelulusan dari Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional (USBN) adalah :
1. Nilai minimal kelulusan untuk setiap mata pelajaran serendah-
rendahnya 55,0 dengan nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran
minimal 60,0 yang diperoleh dari nilai ujian tertulis dan ujian praktek
2. Nilai US dan USBN untuk mata pelajaran muatan nasional dan muatan
kewilayahan diperoleh dari : 50% nilai ujian tertulis dan 50% nilai ujian
praktek
Nilai US untuk mata pelajaran muatan peminatan kejuruan diperoleh
dari 30% nilai ujian tertulis dan 70% nilai ujian praktek

f. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan


Kriteria kelulusan dari satuan pendidikan adalah :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas X
sampai kelas XII
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
3. Lulus Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional (USBN)
4. Mengikuti ujian Nasional
g. Peminatan

Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk


mengakomodasi pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan peserta didik
dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata
pelajaran atau muatan kejuruan.Peminatan akademik adalah program
kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat,
dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi
penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan.Peminatan kejuruan
adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan
minat, bakat, dan/atau kemampuan vokasional peserta didik dengan
orientasi penguasan kelompok mata pelajaran kejuruan.

Peminatan pada SMK/MAK dilaksanakan mengacu pada Spektrum


Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pendidikan Menengah Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen,
Kemdikbud nomor 07/D.D.5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan dan Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen
nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan
Menengah Kejuruan mencakup:Bidang Keahlian,Program Keahlian, dan
Kompetensi Keahlian.Bidang Keahlian merupakan pengelompokan
sejumlah Program Keahlian yang memiliki karakteristik Keahlian
serumpun.Program Keahlian merupakan bagian dari Bidang Keahlian
dalam bentuk satu atau lebih Paket Keahlian serumpun. Kompetensi
merupakan kemasan keahlian spesifik dalam lingkup Program Keahlian

Peminatan Bidang Keahlian terdiri atas: (1) Teknologi dan


Rekayasa, (2) Teknologi Informasi dan Komunikasi, (3) Kesehatan, (4)
Agrobisnis dan Agroteknologi, (5) Perikanan dan Kelautan, (6) Bisnis dan
Manajemen, (7) Pariwisata, (8) Seni Rupa dan Kriya, dan (9) Seni
Pertunjukan

Pemilihan peminatan pada SMK/MAK dilakukan untuk:


 Program Keahlian;
 Paket Keahlian, dan
 Lintas Minat dan Pendalaman Minat.
Pelaksanaan proses pemilihan peminatan ini dilakukan dalam dua
tahapan, yaitu pada saat peserta didik mendaftar dan setelah menyelesaikan
proses pembelajaran kelas X (akhir semester 2).

Pemilihan peminatan Program Keahlian dilakukan peserta didik pada saat


mendaftar, didasarkan atas:
a. nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat;
b. nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang sederajat, dan
c. rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor di
SMP/MTs atau yang sederajat.

Pemilihan peminatan Paket Keahlian dilakukan peserta didik pada akhir


semester 2 (dua) Kelas X, didasarkan atas:
b. nilai Rapor semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) Kelas X, dan
c. rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.

Apabila dalam Program Keahlian yang ada memiliki lebih dari satu Paket
Keahlian, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengubah Paket Keahlian
pilihannya ketika mendaftar dengan memenuhi ketentuan di atas. Untuk
memperkuat pilihan Paket Keahlian, sebaiknya meminta pendapat dari kepala
Progam Keahlian.

Anda mungkin juga menyukai