Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

4.1. Struktur Kurikulum.


Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum tiap mata pelajaran dituangkan dalam bentuk Kompetensi
(Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang dikembangkan berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Struktur (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah ...
Tahun Pelajaran 2022/2023
No Mata Pelajaran Kelas
A Kelompok A I II III IV V VI
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejaran Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan
5 5 6 4 4 4
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 7 5 6 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
B Kelompok B
1. Seni budaya dan Prakarya 3 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani,
3 5 4 4 4 4
Olahraga dan Kesehatan
3. Kelompok Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2

22
2.
Pengembangan Diri 2)* 2)* 2)* 2)* 2)* 2)*
1. Kepramukaan - - - - - -
2. Usaha Kesehatan Sekolah - - - - - -
3. Layanan BP - - - - - -
4. Tadarus Qur’an - - - - - -
5. Olahraga - - - - - -
6. Seni - - - - - -
7. Shalat Dhuha berjama’ah - - - - - -
8. Shalat Dhuhur berjama’ah - - - - - -
Jumlah (kelompok A+B) 36 38 42 44 44 44

4.2. Muatan Kurikulum


Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi
peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu, materi muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

4.2.1. Mata Pelajaran

Komponen mata pelajaran terdiri dari lima kelompok mata


pelajaran,yaitu :

(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,


dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan
kualitas dirinya sebagai manusia.

23
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi,
dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

(4) Kelompok mata pelajaran estetika, dimaksudkan untuk


meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan,


dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Madrasah Ibtidaiyah ... seluruh kelas telah mengimplementasikan


kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun pelajaran 2022/2023
maka diterapkan untuk kelas I sampai kelas VI. Untuk mata pelajaran
umum menggunakan pendekatan tematik, sedangkan untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam, Bahasa Arab, matematika dan
penjasorkes kelas IV sampai dengan kelas VI menggunakan
pendekatan mata pelajaran.
Muatan KTSP terdiri atas muatan nasional dan muatan lokal. Muatan
KTSP diwujudkan dalam bentuk struktur kurikulum satuan
pendidikan dan penjelasannya.
Berdasarkan Lampiran Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018
Tentang Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Muatan kurikulum pada
tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A yang terdiri
dari muatan pelajaran :
a. Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
b. Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn),
c. Bahasa Indonesia,
d. Matematika,
e. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan
f. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

24
Kelompok mata pelajaran B terdiri dari pelajaran :
a. Seni Budaya dan Ketrampilan, dan
b. Penjasorkes.
Berdasarkan Standar Isi yang dikembangkan oleh BSNP,
Kebijakan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah,
Kebijakan Kan. Kemenag Kabupaten Tegal dan hasil rapat internal
Komite Madrasah, mata pelajaran yang dikembangkan oleh
Madrasah Ibtidaiyah ... dideskripsikan sebagai berikut :
1. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan di Madrasah
Ibtidaiyah ... meliputi sub mata pelajaran :

(1) Al-Qur'an Hadis, menekankan pada kemampuan baca tulis


yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan
kontekstual serta mengamalkan kandungannya dalam
kehidupan sehari-hari. Tidak kalah pentingnya adalah
menumbuhkan rasa cinta dan penghargaan yang tinggi
kepada Al-Qur'an dan Hadis sebagai pedoman hidup;
Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi :

a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al Qur’an


b) Hafalan surat – surat pendek
c) Pemahaman kandungan surat – surat pendek
d) Hadist – hadist tentang kebersihan, niat, menghormati
orang tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa,
menyayangi anak yatim, shalat berjamaah, ciri – ciri
orang munafik dan amal shaleh.
(2) Akidah merupakan akar atau pokok agama. Akidah
berkaitan dengan rasa keimanan yang akan mendorong
seseorang melakukan amal shaleh, berakhlak karimah dan
taat hukum. Sedangkan akhlak merupakan buah ilmu dan
keimanan. Akhlak menekankan pada bagaimana
membersihkan diri dari prilaku tercela (madzmumah) dan

25
menghiasi diri dengan prilaku mulia (mahmudah) dalam
kehidupan sehari-hari melalui latihan kejiwaan (riyadlah)
dan upaya sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri
(mujahadah). Sasaran utama pendidikan akhlak adalah hati
nurani, karena baik-buruknya prilaku tergantung kepada
baik dan berfungsinya hati nurani;
Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi :
a) Aspek Keimanan
b) Aspek Akhlaq
c) Aspek Kisah Keteladanan
(3) Fikih merupakan sistem atau seperangkat aturan syari'at
yang berkaitan dengan perbuatan manusia (mukallaf).
Aturan tersebut terkait hubungan manusia dengan Allah
Swt. (hablum minallah), sesama manusia (hablum
minannas) dan dengan makhluk lainnya (hablum ma`al
ghairi) dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Fikih menekankan pada pemahaman
yang benar mengenai ketentuan hukum dalam Islam serta
implementasinya dalam ibadah dan muamalah dalam
konteks keIndonesiaan, sehingga semua prilaku sehari-hari
sesuai aturan dan bernilai ibadah
Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih meliputi
Keserasian,keselarasan, dan kesieimbangan antara :
a) Hubungan manusia dengan Allah Swt
b) Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan
c) Hubungan manusia dengan alam lingkungan
(4) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan
perkembangan perjalanan hidup manusia dalam
membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran
SKI menekankan pada kemampuan mengambil
ibrah/hikmah (pelajaran) dari sejarah masa lalu untuk
menyikapi dan menyelesaikan permasalahan masa sekarang

26
dan kecenderungan masa depan. Keteladanan yang baik dan
ibrah masa lalu menjadi inspirasi generasi penerus bangsa
untuk menyikapi dan menyelesaiakan fenomena sosial,
budaya, politik, ekonomi, iptek, seni dan lain-lain dalam
rangka membangun peradaban di zamannya.
Ruang lingkup mata pelajaran ini meliputi :
Di tingkat Madrasah Ibtidaiyah dikaji tentang sejarah Arab
pra Islam,sejarah Rasulullah saw dan al-Khulafaur
Rosyidin.
2. Pendidikan kewarganegaraan.
Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif
dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-
korupsi, membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya, dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa
lain dalam percaturan dunia.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraa
meliputi aspek-aspek sebagai berikut. :
1) Persatuan dan Kesatuan bangsa,
2) Norma, hukum dan peraturan,
3) Hak asasi manusia .
4) Kebutuhan warga negara
5) Konstitusi Negara
6) Kekuasan dan Politik,
7) Pancasila
8) Globalisasi
3. Bahasa Indonesia.
Mata pelajaran ini bertujuan untuk bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien

27
sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tulis, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan
bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial, memanfaatkan karya
sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti,
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
dan menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup
komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra
yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis.
4. Bahasa Arab.
Pembelajaran Bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk
memberikan empat kemahiran berbahasa bagi peserta didik (al-
Maharat al-Lughawiyyah). Empat kemahiran dimaksud adalah
kemahiran mendengar (maharah al-Istimar), kemahiran
berbicara (maharah al-Kalam), kemahiran membaca (maharah
al-Qira'ah), dan kemahiran menulis (maharah al-Kita bah).
Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan berdasarkan
kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. Kemahiran
berbahasa tersebut ditampilkan oleh peserta didik dalam bentuk
kemampuan berbahasa yang bersifat aktif reseptif dan aktif
produktif. Bahasa Arab hendaknya dilihat dari sudut pandang
fungsionalitasnya,yaitu sebagai alat komunikasi. Pembelajaran
Bahasa Arab juga harus memerhatikan prinsip-prinsip
berbahasa pada satu sisi dan prinsip pengajaran bahasa pada sisi
lain. Sebagaimana menurut pandangan madzhab komunikatif,

28
maka bahasa harus dilihat dalam enam fungsinya, yaitu; ;.k";11
4)141 (instrumental function),‫النفعيه‬ ‫( الوظيفة‬regulatory
function), ‫( الوظيفة التنظيميه‬interactional function)‫الوظيفة التفاعليه‬

(personal function), ‫( الوظيفة الشحصيه‬imaginative function) dan

‫( الوظيفة البيانيه‬representational function). Pembelajaran Bahasa


Arab di madrasah secara secara bertahap dan holistik diarahkan
untuk menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan berbahasa,
yaitu:
a. Mampu mengeskpresikan perasaan, pikiran dan gagasan
secara verbal-komunikatif;
b. Mampu menginternalisasi keterampilan berbahasa Arab
dengan baik sehingga peserta didik menjadi terampil
menggunakan Bahasa Arab dalam berbagai situasi;
c. Mampu menggunakan Bahasa Arab untuk mempelajari
ilmu-ilmu agama, pengetahuan umum dan kebudayaan;
dan
d. Mampu mengintegrasikan kemampuan berbahasa Arab
dengan perilaku yang tercermin dalam sikap toleran,
berpikir kritis dan sistematis.
5. Matematika.
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik
memiliki kemampuan memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah, menggunakan penalaran pada pola
dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika, memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh serta mengomunikasikan gagasan dengan simbol,

29
tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah
Ruang lingkup Mata Pelajaran Matematika meliputi aspek-
aspek sebagai berikut :
1) Bilangan
2) Geometri dan pengukuran
3) Pengolahan data.
6. Ilmu Pengetahuan Alam.
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik
memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa
ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat, mengembangkan keterampilan
proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah
dan membuat keputusan
Ruang Lingkup bahan kajian IPAmeliputi aspek-aspek berikut.
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan,
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya
3) Energi dan perubahannya
4) Bumi dan alam semesta
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki
kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam
kehidupan sosial dan memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerjasama. Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-
aspek sebagai berikut :
1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

30
2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
8. Seni dan Budaya
Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan apresiasi
terhadap seni budaya dan keterampilan, menumbuhkan
kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan.
Ruang lingkup Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
meliputi aspek- aspek sebagai berikut :
1) Seni rupa,
2) Seni musik
3) Seni tari,
4) Seni drama,
5) Keterampilan.

9. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.


Mata pelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan gerak dasar, mengembangkan
sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama,
percaya diri dan demokratis dan memahami konsep aktivitas
jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna,
pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap
yang positif.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1) Permainan dan olahraga
2) Aktivitas pengembangan
3) Aktivitas senam
4) Aktivitas ritmik
5) Aktivitas air

31
6) Kesehatan,.

4.2.2. Muatan lokal

Muatan lokal dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi yang


disesuaikan dengan ciri khas madrasah dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam mata pelajaran yang ada. Madrasah Ibtidaiyah ... mengadakan
kegiatan muatan dengan Mata Pelajaran Bahasa Jawa karena berada di
wilayah Propinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan beberapa aturan tersebut maka muatan lokal yang


dikembangkan oleh Madrasah Ibtidaiyah ... terdiri atas mata pelajaran
sebagai berikut :

a. Bahasa Jawa

Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan apresiasi


terhadap bahasa dan budaya Jawa Tengah, mengenalkan identitas
masyarakat Jawa Tengah dan menanamkan kecintaan pada bahasa
dan budaya Jawa Tengah.

Ruang lingkup mata pelajaran ini adalah:


1) Kemampuan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan
(ngrungokake), berbicara (guneman), membaca (maca), dan
menulis (nulis).
2) Kemampuan menulis huruf jawa

4.2.3. Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Bentuk kegiatan
pengembangan Madrasah Madrasah Ibtidaiyah ... berupa :

a. Kepramukaan, bertujuan untuk melatih siswa agar terampil dan


mandiri, menanamkan sikap peduli terhadap orang lain, melatih

32
agar mampu bekerja sama dengan orang lain, menanamkan sikap
disiplin, menumbuhkan rasa percaya diri. Ruang lingkupnya
adalah
1) keterampilan personal
2) Keterampilan sosial
3) Keterampilan vokasional sederhana
b. Hafalan Hadits Arbain, bertujuan :
1) Dapat mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Literat pada sumber hukum Islam.
3) Dapat menumbuhkan rasa kecintaan pada Nabi.
4) Dapat membiasakan berfikir, bersikap dan bertindak sesuai
dengan norma Islam, akhlaqul karimah dan karakter bangsa.
5) Membiasakan dalam memahami dan menghafal Hadits.
c. Layanan Bimbingan dan Konseling, bertujuan untuk memberikan
layanan konseling kepada peserta didik di lingkungan madrasah.
Ruang lingkupnya meliputi :
1) layanan orientasi pengenalan lingkungan madrasah

2) layanan bimbingan belajar,

3) layanan konseling kesulitan belajar dan masalah pribadi siswa,

4) Usaha Kesehatan Sekolah

d. Hafalan surat-surat pendek (Juz ‘Amma), bertujuan untuk


menanamkan rasa cinta terhadap al-Qur’an dan membiasakan
siswa untuk agar senantiasa menghafal Al-Qur’an. Ruang
lingkupnya adalah pembiasaan menghafal Al-Qur’an (Juz
‘Amma) setiap hari.
e. Shalat Dhuha/Dhuhur Berjama’ah, bertujuan untuk mengenalkan
pelaksanaan ibadah shalat dan menanamkan kecintaan untuk
menjaga shalat. Ruang lingkupnya adalah pembiasaan Shalat
secara berjama’ah.

33
Jadwal dan Alokasi Waktu Kegiatan Pengembangan Diri

NO KEGIATAN HARI WAKTU KET.

1. Kepramukaan Jum’at 15.30 – 17.00 ekuivalen


dengan 2
2. Hafalan Hadits Arbain Sabtu 11.00 – 12.00 jam
pelajaran
3. Layanan BP Senin – Sabtu 08.45 – 09.00 (2 x 35
menit)
4. Hafalan surat-surat Senin - sabtu 07.00 – 07.15
pendek (juz ‘Amma)

5. Shalat Dhuha/Dhuhur Senin-Kamis 09.00 – 12.30


berjama’ah

Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri.


Penilaian Kegiatan Pengembangan diri dilakukan dengan pendekatan kulitatif
dengan rentang sebagai berikut

Kategori Nilai Keterangan

A Sangat Baik

B Baik

C Cukup

D Kurang

4.2.4. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar dalam system paket yang digunakan oleh tingkat satuan
Pendidikan SD/MI/SDLB. Beban belajar kegiatan tatap muka sesuai
waktu pembelajaran efektif:
1. Minggu efektif belajar dalam 1 (satu) tahun pelajaran paling
sedikit 35 sampai 38 minggu. Pada semester ganjil terdiri dari 18

34
s.d 20 pekan, dan pada semester genap terdiri dari 17 s.d 18
minggu dan pada semester genap untuk kelas terakhir minimal 14
(empat belas) minggu efektif.
2. Waktu pembelajaran efektif di Madrasah dimulai pukul 07.00
WIB.
3. waktu dimulainya pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dapat diubah atau disesuaikan dengan kondisi daerah dan
diatur lebih lanjut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/ Kota.
Alokasi waktu efektif
a. Alokasi waktu setiap jam pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah
... 35 menit
b. Alokasi waktu pembelajaran per minggu Madrasah Ibtidaiyah
... :
1. Kelas I : 36 jam
pembelajaran;
2. Kelas II : 38 jam
pembelajaran;
3. Kelas III : 42 jam
pembelajaran; dan
4. Kelas IV, V dan VI : 44 jam pembelajaran.

4.2.5. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar adalah tingkat kecakapan kompetensi setelah


peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai siswa
pada setiap mata pelajaran.

Setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar


berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indicator ... %. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik, tingkat kompleksitas KD, dan kemampuan

35
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan
belajar terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Belajar adalah tingkat


pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
oleh siswa per mata pelajaran. Penentuan kriteria ketuntasan minimal
belajar ini ditetapkan dengan memperhatikan :

(1) Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator


pencapaian kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa;
(2) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa di madrasah; dan
(3) Ketersediaan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.

Kriteria Ketuntasan Minimal per mata pelajaran adalah sebagai


berikut :
No Mata Pelajaran Kriteria Ketuntasan Belajar
A. Muatan Nasional I II III IV V VI
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits
b. Akidah Akhlak
c. Fikih
d. Sejaran Kebudayaan Islam
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni budaya dan Prakarya
9. Pendidikan Jasmani,

36
Olahraga dan Kesehatan
B. Kelompok Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa
2. Bahasa Inggris
3.
C. Kelompok Pengembangan Diri
1. Kepramukaan B B B B B B
2. Usaha Kesehatan Sekolah B B B B B B
3. Layanan BP B B B B B B
4. Tadarus Qur’an B B B B B B
5. Olahraga B B B B B B
6. Seni B B B B B B
7. Shalat Dhuha berjama’ah B B B B B B
8. Shalat Dhuhur berjama’ah B B B B B B
KKM Satuan Pendidikan 70

4.2.6. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi


untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian
Pendidikan pada Pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri
atas:

1. penilaian hasil belajar oleh pendidik berupa PH, PAS, dan PAT
2. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan UM
3. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah AKM

4.2.7. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria


kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik

37
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada Pendidikan dasar dan
menengah setelah:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 


2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik; dan 
3. Paling banyak 2 (dua) mata pelajaran pada kompetensi
pengetahuan keterampilan belum tuntas dan/atau sikap yang
belum baik. 

4.2.8. Kelulusan

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 


2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik; dan 
3. Mengikuti Ujian Sekolah seluruh muatan/mata pelajaran

4.2.9. Mutasi Pesrta Didik

Mutasi adalah perpindahan peserta didik dari kelas satu ke kelas yang
lain yang sejajar dan/atau perpindahan peserta didik dari madrasah
satu ke madrasah lain yang sejajar.

1. Mutasi Masuk Dari Madrasah/Sekolah Lain

Mutasi masuk peserta didik dapat dilakukan apabila daya


tampung madrasah masih tersedia dengan memperhatikan
ketentuan rasio kelas.

Syarat mutasi masuk antara lain:


a. Surat permohonan orang tua tentang perpindahan (mutasi)
masuk peserta didik bermaterai Rp 10.000,- ke madrasah yang
dituju.
b. Rapor Asli
c. Fotokopi sertifikat akreditasi sekolah/madrasah.
d. Fotokopi surat izin operasional/penyelenggaraan madrasah
bagi peserta didik yang berasal dari Sekolah/Madrasah/PKBM
swasta.

38
e. Surat keterangan bahwa peserta didik yang bersangkutan tidak
sedang menjalani sanksi karena melakukan pelanggaran tata
tertib sekolah.
f. Fotokopi Nomor lnduk Siswa Nasional (NISN).
Sedangkan prosedur untuk pindah masuk dari Sekolah/Madrasah
lain adalah sebagai berikut:
a. Orang tua/wali murid menyerahkan Surat Keterangan Pindah
Sekolah/Madrasah yang disertai dengan Surat Rekomendasi
Pindah Sekolah/Madrasah (dari Kantor Kemenag Kab/Kota),
foto copy Surat Permohonan Pindah Sekolah (dari orang tua /
wali murid), dan raport siswa.
b. Sekolah/Madrasah tujuan menerbitkan Surat Keterangan
Telah Menerima Siswa Pindahan.
c. Orang tua/wali murid menyerahkan Surat Keterangan telah
menerima Siswa Pindahan (dari madrasah tujuan) ke
Sekolah/Madrasah asal.

2. Mutasi Keluar

Prosedur untuk pindah keluar ke Sekolah/Madrasah lain


adalah sebagai berikut:
b. Orang tua / wali murid mengajukan Surat Permohonan
Pindah Sekolah/Madrasah yang hendak ditinggalkan.
c. Sekolah/Madrasah menerbitkan Surat Keterangan Pindah
Sekolah/Madrasah berdasarkan Surat Permohonan Pindah
Sekolah/Madrasah tersebut. Dalam surat ini disertakan juga
alasan perpindahan, nama dan alamat Sekolah/Madrasah
tujuan.
d. Jika mutasi terjadi antar kabupaten/kota, dibutuhkan Surat
Rekomendasi Pindah Sekolah/Madrasah dari kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota asal.
e. Orang tua/wali murid menerima Surat Keterangan Pindah
Sekolah/Madrasah dan Surat Permohonan Rekomendasi
Pindah Sekolah yang ditujukan kepada Kantor Kemenag

39
Kabupaten/Kota. Kemudian orang tua/wali murid
membawanya ke Kantor Kemenag Kabupaten/Kota untuk
mendapatkan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah.
f. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota asal
menerbitkan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah/Madrasah.
g. Orang tua/wali murid membawa Surat Keterangan Pindah
Sekolah/Madrasah (dari Sekolah/Madrasah asal) dan Surat
Rekomendasi Pindah Sekolah/Madrasah (dari Kantor
Kemenag Kab/Kota) ke Sekolah/Madarsah tujuan.

4.2.10. Penguatan Pendidikan Karakter/Nilai-nilai Karakter yang


Dikembangkan di Madrasah.

Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dikembangkan oleh


Madrasah Ibtidaiyah ... mengacu pada Perpres nomor 87 Tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dimana dalam peraturan
tersebut pendidikan karakter menjadi tanggungjawab keluarga, satuan
pendidikan (madrasah) dan masyarakat.

Pendidikan karakter yang dikembangkan antara lain sebagai berikut:


a. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain
b. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan
c. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
d. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan

40
e. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan
f. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki
g. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas
h. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain
i. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar
j. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
k. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
l. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain
m. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain

41
n. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain
o. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya
p. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
q. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan
r. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
s. Moderasi beragama.
Moderasi beragama merupakan upaya menghadirkan jalan tengah
atas dua kelompok ekstrem, antara liberalisme dan konservatisme
dalam memahami agama, keharmonisan di dalam kehidupan
sebagai sesama bangsa.
t. P5RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan
Lilalamin).
Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil ‘alamin memiliki 6 dimensi
yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling
berkaitan dan menguatkan. Adapun 6 dimensi adalah Beriman
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis
dan kreatif.

42
4.2.11. Strategi Pembelajaran dan Penilaian

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran


mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah
kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis)
yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan
lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar
proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik
terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).

Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaiberikut


Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji

43
- - Mencipta

4.2.12. Keunggulan Madrasah (lokal dan global)

a. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal


Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing
dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat
bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Melalui analisis potensi dan kebutuhan daerah, serta analisis
potensi madrasah yang meliputi Sumber Daya Manusia dan
sarana prasarana, Madrasah Ibtidaiyah ... menetapkan pendidikan
bahasa jawa dan budaya jawa sebagai keunggulan lokal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal ini diberikan dalam bentuk
mata pelajaran Seni Budaya dan Ketampilan dan juga terintegrasi
dalam tematik.
b. Pendidikan Berbasis keunggulan global.
Lingkungan hidup merupakan tempat suatu makhluk
hidup (organisma) melakukan aktivitas, termasuk manusia.
Lingkungan hidup akan memberikan dampak positif terhadap
manusia jika lingkungan itu sangat kondusif bagi kehidupan
manusia. Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif
diperlukan peran manusia sebagai makhluk sosial untuk bersikap
ramah dan peduli terhadap lingkungan misalnya membiasakan
diri menjaga kebersihan, keindahan, kerindangan, penghematan
dan sikap positif lainnya, dengan demikian timbul hubungan
timbal balik yang menguntungkan (mutualisme) antara manusia
dan lingkungannya.
Banyak peristiwa – peristiwa alam yang terjadi sebagai upaya
alam untuk mengadakan seleksi bagi kehidupan (natural
selection), namun kecerobohan manusia juga memberikan

44
kontribusi yang cukup besar bagi kerusakan lingkungan misalnya,
terjadinya banjir dan tanah longsor akibat penebangan hutan yang
berlebihan tanpa disertai dengan penanaman kembali (reboisasi)
dan pembuangan sampah yang tidak terkendali tanpa upaya
pemanfaatannya, menipisnya ozon (O3) akibat pembuangan
senyawa CFC berlebihan, demikian juga pencemaran udara oleh
asap kendaraan dan pabrik – pabrik menambah dampak pada
pemanasan global (global warming).
Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Madrasah
Ibtidaiyah ... diintegrasikan ke semua mata pelajaran sangat
diperlukan untuk menghasilkan generasi mendatang yang cerdas,
trampil, ramah, peduli dan berbudaya lingkungan demi
keberlangsungan pembangunan di Madrasah Ibtidaiyah ... dengan
mengacu pada Pendidikan Lingkungan Hidup bertujuan bagi
peserta didik :
1. Memahami lingkungan hidup sebagai satu kesatuan yang
terkait antara komponen – komponen dalam ekosistemnya.
2. Memiliki kesadaran tentang hakekat pentingnya lingkungan
hidup bagi kehidupan manusia dengan melakukan tindakan
yang ramah dan peduli lingkungan dalam kehidupan sehari –
hari dengan mengembangkan Program Adiwiyata
3. Memiliki kecakapan hidup (life skill) dengan mengolah dan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber kehidupan dengan
memperhatikan etika lingkungan tanpa membuat kerusakan
lingkungan.
4. Memiliki wawasan global tentang lingkungan dengan
bertindak lokal dalam upaya pelestarian lingkungan demi
keberlangsungan kehidupan.
5. Menciptakan lingkungan madrasah yang sejuk, asri dan
nyaman yang terbebas dari polusi

45
Ruang lingkup Pendidikan Lingkungan Hidup di MI Islamiyah
Purwahamba yang diintegrasikan terhadap semua mata pelajaran
meliputi :
1. Kemampuan memahami lingkungan hidup dan peran manusia
dalam usaha pelestarian alam (natural concervation) dan
sumber daya alam, melalui Program Adiwiyata
2. Kemampuan memahami hubungan saling ketergantungan
dalam ekosistem air, darat, dan udara serta memahami fungsi
laut, hutan dan siklus hidrologinya dalam keseimbangan
lingkungan ( enviromental balance )
3. Kemampuan mengaktualisasi diri bersikap ramah dan peduli
terhadap lingkungan dengan membiasakan diri hidup bersih
dan sehat dengan mengenali beberapa bahan beracun dan
berbahaya serta pencemaran lingkungan
4. Kemampuan mengolah sampah dan memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber pendapatan melalui kegiatan budidaya flora
dan fauna dengan memperhatikan etika lingkungan tanpa
membuat kerusakan lingkungan.
Kemampuan menciptakan tata ruang yang bersih, sehat,
dan nyaman sebagai tempat untuk melakukan aktifitas sehari-hari.

46

Anda mungkin juga menyukai