Anda di halaman 1dari 25

BAB III

MUATAN KURIKULUM, PENGATURAN BEBAN BELAJAR, KKM,


PENILAIAN HASIL BELAJAR, KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN,
KALENDER PENDIDIKAN

A. Muatan Kurikulum
1. Struktur Kurikulum
Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu
periode jenjang pendidikan. Dalam kurikulum memuat empat kompetensi inti
yaitu :
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi sikap spiritual;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan, dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Berdasarkan surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


(Mendikbud) yang menerbitkan kurikulum darurat saat Pandemi Corona
lewat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
Pendidikan dalam kondisi darurat. Selama dalam kondisi pandemi struktur
kurikulum 2013 semua jenjang pendidikan harus menyederhanakan
kurikulum sesuai kondisi darurat kesehatan.
Untuk itu, SLB Negeri Sarolangun menerapkan sistem pembelajaran di masa
Covid-19 yang menggunakan kurikulum adaptif dengan kondisi darurat.
Dengan menerapakan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yaitu dengan
memfasilitasi peserta didik pembelajaran daring (dalam jaringan) yang
merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara
guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan
internet, luring (luar jaringan) maupun kombinasi antara keduanya sesuai
dengan kondisi dan ketersediaan sarana pembelajaran.
Adapun struktur kurikulum SLB Negeri Sarolsngun dapat dijelaskan sebagai
berikut.
STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN
KHUSUS

a. Struktur Kurikulum SDLB

KELAS DAN ALOKASI WAKTU


MATA PELAJARAN PER MINGGU
I II III IV V VI
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi 4 4 4 4 4 4
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 3 3 3
4. Matematika 2 2 4 3 3 3
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 2 2 2
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 2 2 2
KELOMPOK B
7. Seni Budaya dan Prakarya 12 12 12 14 14 14
Pendidikan Jasmani, Olahraga
8. dan Kesehatan 2 2 2 2 2 2

KELOMPOK C
9. Program Kebutuhan Khusus 4 4 4 4 4 4
JUMLAH ALOKASI WAKTU 30 30 32 36 36 36
PERMINGGU
b. Struktur Kurikulum SMPLB

KELAS DAN ALOKASI


MATA PELAJARAN WAKTU PER MINGGU
VII VIII IX
KELOMPOK A

1 Pendidikan Agama dan Budi


2 2 2
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan
2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 2 2 2
4 Matematika 2 2 2
5 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
6 Ilm Pengetahuan Sosial 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B

8 Seni Budaya 2 2 2

9 Pendidikan Jasmani, Olahraga


2 2 2
dan Kesehatan
10 Keterampilan Pilihan 18 18 18
KELOMPOK C

11 Program Kebutuhan Khusus 2 2 2


JUMLAH ALOKASI WAKTU
38 38 38
PERMINGGU
c. Struktur Kurikulum SMALB

KELAS DAN
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PER MINGGU
X XI XII
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 2 2 2
4. Matematika 2 2 2
5. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
6. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
7. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 2 2 2
Kesehatan
10. Keterampilan Pilihan 24 26 26
KELOMPOK C
11. Program Kebutuhan Khusus
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 42 44 44

Struktur kurikulum diatas merupakan struktur kurikulum secara umum yang


dilaksanakan pada jenjang pendidkan SDLB, SMPLB dan SMALB. Namun,
dalam masa pandemi ini, SLB Negeri Sarolangun menerapkan struktur kurikulum
dengan alokasi waktu yang telah disederhanakan. Dikarenakan pembelajaran
dilakukan lewat daring, luring maupun home visit.
2. Kelompok Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan pelajaran yang harus diajarkan (dipelajari)
untuk membekali peserta didik. Mata pelajaran untuk pendidikan di
kurikulum 2013 dibagi menjadi tiga kelompok:
a. Kelompok A
Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar
dan penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
Pada satuan pendidikan SDLB kelas I, II dan III ada empat mata
pelajaran, yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Matematika.
Sedangkan, di kelas IV, V dan IV, Kelompok A ada enam mata
pelajaran, yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pada satuan pendidikan SMPLB kelas VII,VIII dan IX ada tujuh mata
pelajaran, yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Inggris
Begitu pula dengan jenjang SMALB kelas X, XI, dan XII ada tujuh
mata pelajaran yang sama dengan jenjang SMPLB.

b. Kelompok B
Mata pelajaran Kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait
lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan lokal. Muatan lokal dapat berupa mata pelajaran yang berdiri
sendiri.
Mata pelajaran kelompok B pada jenjang SDLB terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan (PJOK).
Sedangkan pada jenjang SMPLB dan SMALB terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
(PJOK) serta Keterampilan Pilihan.

c. Kelompok C
Kelompok C berupa program kebutuhan khusus yang diberikan sesuai
dengan kekhususan peserta didik. Program Kebutuhan Khusus untuk:

a. Tunanetra adalah Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial dan


Komunikasi;
b. Tunarungu adalah Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi,
dan Irama;
c. Tunagrahita adalah Pengembangan Diri;
d. Tunadaksa adalah Pengembangan Diri dan Gerak; dan
e. Autis berupa Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan
Perilaku.

3. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggukan daerah.
Muatan lokal di SLB Negeri Sarolangun dalam pelaksanaan Kurikulum
2013, meliputi:
a. Pertanian;
Yang mengembangkan budidaya tanaman jagung dan kates California.
b. Pembuatan souvenir; dan
c. Muatan lokal lain yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Pemilhan muatan lokal tersebut di atas didasarkan beberapa pertimbangan
yaitu:
(1) Untuk mendukung visi sekolah.
(2) Memelihara budaya lokal
(3) Memberikan kemampuan dasar sebagai salah satu sarana
memasuki dunia global.
(4) Alokasi waktu yang digunakan untuk muatan lokal di atas adalah
dua jam pelajaran

4. Pengembangan Diri Selama Masa COVID-19

Selama masa pandemi, sekolah perlu menyesuaikan pengembangan diri


yang dapat dilakukan anak selama melaksanakan pembelajaran dalam
pengembangan diri untuk penguatan kecakapan hidup melalui aktivitas
keseharian, terutama dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan dalam
mencegah penyebaran covid-19. Pengembangan diri tetap perlu diberikan agar
anak mampu mengembangkan diri dan melatih diri walaupun tetap berada
dirumah. Pengembangan diri yang dapat dilakukan selama masa pandemi,
meliputi:
1. Pengembangan diri dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan diri dalam kehidupan sehari-hari yaitu berupa kegiatan
mandiri anak yang biasanya dilakukan selama berada di sekolah
misalnya merapikan sepatu, menaruh tas dan meletakkan sepatu
ditempatnya, hingga makan siang secara mandiri. Perbedaannya
kegiatan ini dilakukan dirumah dan di dampingi oleh kedua orangtua
kemudian di dokumentasi oleh orangtua. Beberapa kegiatan mandiri
anak yang dapat dilakukan dirumah diantaranya : menyisir rambut,
merapikan tempat tidur, merapikan mainan, dan merapikan buku.
2. Pengembangan diri dalam kesehatan dan kebersihan
Pengembangan diri dalam kesehatan dan kebersihan dimulai dari aspek
makanan, minuman, dan nutrisi yang dikonsumsi serta perilaku
kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam sebuah rutinitas olahraga yang
tentu akan menjaga kondisi kesehatan dan juga akan menghindarkan
diri dari segala hal yang bisa menyebabkan penyakit bagi tubuh kita.
Langkah-langkah pengembangan diri dalam kesehatan dan kebersihan,
diantaranya :
 Konsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan menghindari
makanan yang mengandung pengawet serta makanan instan.
contoh perilaku hidup sehat adalah mengkonsumsi makanan
yang mengandung gizi cukup, seperti mengkonsumsi banyak
sayur dan buah-buahan, minum susu, serta minum air mineral
minimal 8 gelas sehari.
 Olahraga teratur yang akan memberikan banyak manfaat untuk
kesehatan. Contoh perilakunya melakukan aktifitas fisik secara
teratur, misalnya jalan cepat atau lari pagi 15 menit tiap pekan.
 Istirahat yang cukup yang akan memberikan cukup waktu bagi
tubuh untuk mengembalikan tenaga yang telah terpakai, dengan
tidur cukup 8 jam sehari.
 Membiasakan diri untuk menggunakan masker saat keluar
rumah, mencuci tangan setelah bepergian dari luar rumah dan
sebelum makan, dan menjaga jarak saat berada di luar rumah.
3. Pengembangan diri dalam keluarga
Kegiatan membantu keluarga ini tidak menuntut sesuatu yang sempurna
hasilnya, tetapi sebagai orangtua harus melibatkan anak agar anak bisa
merasakan dan mengikuti kegiatan yang dilakukan orang tuanya
dirumah, seperti halnya orang tua membiarkan anak untuk ikut serta
dalam kegiatan memasak, meyiram kebun, menyapu, mengepel lantai,
mencuci piring, mencuci pakaian serta menggosok pakaian. Kegiatan
tersebut dapat memupuk rasa empati, mengembangkan sikap toleran
dan tentu saja aspek perkembangan lainnya.
4. Pengembangan diri dalam masyarakat
Pengembangan diri dalam masyarakat diantaranya membersihkan
lingungan sekitar tempat tinggal dan anak mampu bersosialisasi dengan
baik dengan tetangga dan lingkungan sekitar.
B. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar satuan pendidikan ini menyelenggarakan program pendidikan


dengan menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran. Beban belajar setiap mata pelajaran
pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. Beban belajar
dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap
muka per jam pembelajaran berlangsung selama 30/ 35/ 40 menit (sesuai
dengan jenjang kelas) dengan jumlah jam pembelajaran tatap muka
perminggu sebagaimana tercantum dalam struktur di bawah ini 

Satu jam Minggu Jml.


pembeljara Jml. Jam Efektif Waktu Jam per
Kelas. n Tatap pembl.per per pembl.per tahun @
muka minggu tahun tahun 60 menit
(menit ) ajaran )
30600 –
I – III
30 30 - 32 34 - 36 1020 - 1152 34560
SDLB
mnt
36720 –
IV – VI
30 36 34 - 36 1224 - 1296 38880
SDLB
mnt
45220 –
VII – IX
35 38 34 - 36 1292 - 1368 47880
SMPLB
mnt
57120 –
X  - XII
40 42 - 44 34 - 36 1428 - 1584 63360
SMALB
mnt
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur adalah 0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

C. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam kompetensi
dasar berkisar antara 0 – 100%. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan Kriteria Ketuntasan
Minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta
didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria
ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada satuan pendidikan SLB Negeri
Sarolangun adalah sebagai berikut:

1. Jenjang SDLB

Jenjang (SDLB)/Kelas
Komponen I II III
S P K S P K S P K
A.  Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 70 63 63 70 63 63 70 63 63
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 65 65 70 63 64 70 64 65
3. Bahasa Indonesia 70 65 65 70 62 63 70 62 62
4. Matematika 70 65 64 70 64 64 70 62 62
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - - - - - - -
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - - - - - - -
7. Seni Budaya dan   Ketrampilan 70 65 65 60 65 70 60 64 64
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70 63 63 65 63 63 65 64 64
Kesehatan
B. Muatan Lokal 70 65 70 60 65 70 60 65 70
C. Program Khusus * ) 75 65 65 75 65 65 75 65 65
D. Pengembangan Diri C C C C C C C C C

Komponen Jenjang (SDLB)/Kelas


IV V VI
S P K S P K S P K
A. Mata Pelajaran
      1. Pendidikan Agama 70 63 63 70 63 63 70 63 63
      2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 63 63 70 68 65 70 64 65
      3. Bahasa Indonesia 70 63 63 70 67 65 70 63 64
      4. Matematika 70 64 64 70 68 68 70 65 65
      5. Ilmu Pengetahuan Alam 70 62 62 70 68 68 70 65 65
      6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 62 62 70 67 68 70 66 65
      7. Seni Budaya dan Ketrampilan 70 62 62 70 69 68 70 66 66
      8. Pendidikan Jasmani,  70 65 65 70 65 65 70 65 65
Olahraga,dan Kesehatan
 B. Muatan Lokal 70 70 70 70 70 70 70 70 70
 C. Program Khusus * ) 70 65 65 70 65 65 70 65 65
 D. Pengembangan Diri B B B B B B

1. Jenjang SMPLB

Kelas SMPLB
Komponen VII VIII IX
S P K S P K S P K
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 70 65 66 70 65 66 70 65 66
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 65 65 70 65 65 70 65 65
3. Bahasa Indonesia 70 67 67 70 60 60 70 68 70
4. Bahasa Inggris 70 65 65 70 65 65 70 65 65
5. Matematika 70 67 66 70 65 65 70 68 68
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 65 64 70 65 65 70 65 65
7. Ilmu Pengetahuan Alam 70 65 65 70 60 60 70 65 65
8. Seni Budaya 70 65 68 70 65 65 70 65 70
9. Pendidikan Jasmani , Olahraga 70 65 65 70 65 65 70 65 65
dan     kesehatan
10.  KetrampilanVokasional/ 70 62 63 70 62 63 70 62 63
Teknologi  Informasi dan
Telekomunikasi
B. Muatan Lokal 70 70 70 70 70 70 70 70 70
C. Program Khusus ** ) 70 65 65 70 65 65 70 65 65
D. Pengembangan Diri B B B B B B B B B

2. Jenjang SMALB
Kelas SMALB
Komponen X XI XII
S P K S P K S P K
A. Mata Pelajaran
     1. Pendidikan Agama 70 65 65 70 65 65 70 65 65
     2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 66 66 70 65 66 70 65 65
     3. Bagasa Indonesia 70 63 63 70 65 66 70 65 65
    4. Bahasa Inggris 70 65 65 70 65 65 70 65 65
    5. Matematika 70 61 61 70 65 62 70 63 63
    6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 62 63 70 65 66 70 67 67
    7. Ilmu Pengetahuan Alam 70 61 61 70 65 63 70 65 65
    8. Seni Budaya 70 65 65 70 65 65 70 67 67
  9. Pendidikan Jasmani Olahraga  70 65 65 70 65 65 70 65 65
dan Kesehatan
10. Ketrampilan Vokasional / 70 65 63 70 62 63 70 62 63
Teknologi Informasi dan Komunikasi
*)
B. Muatan Lokal 70 70 70 70 70 70 70 70 70
C. Program Khusus ** ) 70 65 65 70 65 65 70 67 67
D. Pengembangan Diri B B B B B B B B B

D. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan


Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah.
Satuan Pendidikan adalah Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas Luar
Biasa (SMALB).
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan untuk memenuhi fungsi
formatif dan sumatif dalam penilaian.

1) Tujuan Penilaian

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk:


a. mengetahui tingkat penguasan kompetensi;
b. menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
c. menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi;
d. memperbaiki proses pembelajaran.

2) Bentuk penilaian

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk penugasan


dan evaluasi hasil belajar. penilaian hasil belajar diguanakan untuk:
a. mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik
b. memperbaiki proses pembelajaran
c. menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir
semester, akhir tahun dan kenaikan kelas.

3) Prinsip dan Pendekatan Penilaian


Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan


kemampuan yang diukur;
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;
d. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan;
f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik;
g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku;
h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
i. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

4) Teknik Penilaian

Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer


(saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian
yang dimaksud antara lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal,
penilaian diri, dan penilaian antarteman yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
a. Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar
atau salah. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes
kinerja. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban
secara tertulis berupa pilihan dan/atau isian.
b. Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap
peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan
pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif
dan kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai, dan dapat dilakukan
baik secara formal maupun informal.
c. Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara
perorangan maupun kelompok. Penilaian penugasan diberikan untuk
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan dapat
berupa praktik di laboratorium, tugas rumah, portofolio, projek, dan/atau
produk.
d. Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam
bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat,
perkembangan prestasi, dan kreativitas peserta didik(Popham, 1999).
Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta
didik dengan menilai bersama karya-karya atau tugas-tugas yang
dikerjakannya. Peserta didik dan pendidik perlu melakukan diskusi untuk
menentukan skor.
e. Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun
waktu tertentu. Peserta didik dapat melakukan penelitian melalui
pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data, serta pelaporanhasil
kerjanya. Penilaian projek dilakspeserta didikan terhadap persiapan,
pelaksanaan,danhasil.
f. Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik
menghasilkan suatu hasil karya. Penilaian produk dilakukan terhadap
persiapan, pelaksanaan/proses pembuatan, danhasil.
g. Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang
dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik
terhadap objek psikologis.
h. Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi
informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik
yang dipaparkan secara deskriptif.
i. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal. Dalam
penilaian diri, setiap peserta didik harus mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya secara jujur.
j. Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam
berbagai hal secara jujur.
5) Mekanisme Penilaian Hasil Belajar
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi :
1. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
2. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar;
3. Penilaian  aspek  sikap  dilakukan  melalui observasi/pengamatan sebagai
sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas;
4. Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
predikat atau deskripsi;
5. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
6. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
7. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan
8. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran
remedi.

Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan meliputi :


1. Menyusun  perencanaan  penilaian  tingkat  Satuan Pendidikan;
2. KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan
Pendidikan;
3. Penilaian dilakukan dalam bentuk Penilaian Akhir dan Ujian
Sekolah/Madrasah;
4. Penilaian Akhir meliputi Penilaian Akhir semester dan Penilaian Akhir
tahun;
5. Hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan/atau deskripsi;
6. Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk
nilai, predikat dan deskripsi pencapaian kompetensi mata pelajaran;
7. Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan guru berdasar hasil penilaian oleh pendidik
dan hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan; dan
8. Kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat
dewan guru.

6) Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan
dengan urutan:
a. Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada KD yang telah
dipelajari
b. Menyusun kisi-kisi penilaian
c. Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian
d. Melakukan analisis kualitas instrumen
e. Melakukan penilaian
f. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian
g. Melaporkan hasil penilaian
h. Memanfaatkan laporan hasil penilaian

Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan


dengan mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
a. MenetapkanKKM
b. Menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran
c. Menyusuninstrumentpenilaian dan pedoman penskorannya
d. Melakukan analisis kualitas instrumen
e. Melakukan penilaian
f. Mengolah,menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian
g. Melaporkan hasil penilaian
h. Memanfaatkan laporan hasil penilaian
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu,
menyeluruh, dan berskesinambungan. Dengan penilaian ini diharapkan
pendidik dapat (a)mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta didik,
(b)meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c)mengantarkan peserta
didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan, (d) memperbaiki
strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas sekolah.

7) Penilaian Masa Pandemi


Penilaian di masa pandemi harus tetap dilaksanakan, guna untuk
mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah
disederhanakan. Aspek yang dinilai selama masa pandemi tidak menuntut
ketuntasan KD sebelum covid.
Metode yang digunakan guru dalam penilaian selama pandemi dilakukan
berupa pengetahuan dan keterampilan. Penilaian pengetahuan dilihat dari
penugasan yang diberikan guru melalui WA orangtua/wali murid masing-
masing siswa. Sedangkan penilaian keterampilan dilihat dari pekerjaan
yang dikerjakan siswa melalui foto dan video.

E. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga
satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan
peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan. Peserta didik
diupayakan mengikuti proses pembelajaran dan penilaian yang maksimal.
Oleh karena itu apabila ada peserta didik yang terpaksa harus tidak naik
kelas, maka hal ini harus menjadi umpan balik bagi pendidik, satuan
pendidikan, dan orangtua sehingga diharapkan semua peserta didik pada
akhirnya dapat naik kelas.
Adapun kriteria kenaikan kelas yang berhubungan dengan akademis adalah
sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada kelas untuk tahun pelajaran yang diikuti.
b. Mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan dengan hasil belajar
pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang belum tuntas
paling banyak 2 (dua) mata pelajaran.
c. Mencapai nilai sikap minimal baik berdasarkan kriteria penilaian sikap
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
d. Kehadiran 80%
Sedangkan kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan
Pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan
lulus dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar setelah memenuhi
syarat berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan

c. Lulus Ujian Sekolah seluruh muatan/mata pelajaran.

F. Kalender Pendidikan

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan


pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran


untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap


minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
a. Perhitungan Jumlah Minggu, Libur, dan Kegiatan Sekolah

Alokasi waktu kalender pendidikan SLB Negeri Sarolangun secara


keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut.

Perhitungan alokasi waktu kalender pendidikan SLB Negeri Sarolangun


Tahun Pelajaran 2020/2021

.N Alokasi
Kegiatan Keterangan
o Waktu

Minggu efektif 34 Digunakan untuk kegiatan


1.
belajar minggu pembelajaran efektif

Jeda tengah 2
2. Satu minggu setiap semester
semester minggu

2
3. PAS dan PAT Satu minggu setiap semester
minggu

Pengolahan nilai 2
4. Satu minggu setiap semester
rapor minggu

Libur semester Digunakan untuk penyiapan


4
5. dan akhir tahun kegiatan dan administrasi akhir dan
minggu
pelajaran awal tahun pelajaran

Hari libur 2 Digunakan untuk libur puasa dan


6.
keagamaan minggu idul fitri

Hari libur 2 Disesuaikan dengan Peraturan


7.
umum/nasional minggu Pemerintah

8. Kegiatan khusus 1 Digunakan untuk kegiatan yang


sekolah/madrasa minggu diprogramkan secara khusus oleh
h sekolah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif (pesantren
kilat bulan ramadan)
b. Jadwal Kegiatan Sekolah di luar KBM dan Hari Libur Sekolah

No BULAN TANGGAL KETERANGAN KEGIATAN


13-14-15 Hari pertama masuk sekolah
Pengenalan lingkunan sekolah
1 Juli 2020
(siswa baru)
31 Libur Hari Raya Idul Adha
17 Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
2 Agustus 2020 20 Hari Libur Umum
21 Libur Tahun Baru Islam 1442 H
3 September 2020 - -
28-29 Hari Libur Umum
4 Oktober 2020 30 Libur Maulid Nabi Muhammad
SAW
5 November 2020 - -
10-22 Perkiraan PAS
23 Penetapan/pembagian rapor smt I
6 Desember 2020 24 Hari Libur Umum
25 Hari Natal
26-31 Libur Akhir Semester 1
7 Januari 2021 1 Tahun Baru 2021 M
8 Februari 2021 12 Libur Tahun Baru Imlek
11 Libur Isro Miroj Nabi Muhammad
9 Maret 2021 SAW
14 Libur Hari Raya Nyepi
1-10 Perkiraan Ujian yang
diselenggarakan oleh satuan
10 April 2021
pendidikan
14-16 Perkiraan libur awal Ramadan
1 Libur hari buruh
13 Libur Kenaikan Isa Almasih
10-14 Libur Sebelum Idul Fitri
11 Mei 2021
15 Hari Raya Idul Fitri
17-21 Libur sesudah Idul Fitri
26 Libur Hari Raya Waisak
1 Libur hari lahir Pancasila
14-25 Perkiraan PAT
12 Juni 2021
26 Penetapan/pembagian rapor
28-30 Libur semester II
13 Juli 2021 1-10 Libur semester II
c. Jumlah Minggu Efektif, Hari Belajar Efektif, dan Hari Libur

KEGIATAN LIBUR
Jumlah
M H PT H P P Hari
Bulan HBE LA
E P S B R B Jm Kalend
M LK LU S/T
dll K P er

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Semester I
Juli 3 13 3 1 4 - 10 31
Agust 4 23 5 3 31
Sept 5 26 4 - 30
Okto 4 24 4 3 31
Nov 4 25 5 - 30
Dese 2 8 11 1 4 - 7 31
22 119 3 11 1 1 26 6 17
Semester II
Jan 4 25 5 1 31
Pebr 4 23 4 1 28
Mar 5 26 4 1 31
Apr 3 14 9 4 3 - 30
Mei 2 13 - 2 5 10 1 31
Juni 2 10 11 1 4 1 3 30
Jum 20 111 20 2 1 26 13 5 3

Keterangan:
ME Minggu efektif yaitu jumlah pekan yang digunakan untuk proses
pembelajaran
HBE Hari belajar efektif yaitu jumlah hari yang digunakan untuk proses
pembelajaran
HP Hari pertama masuk sekolah dan masa pengenalan lingkungan untuk
siswa baru
PTS dll kegiatan PTS, PAS, PAT, dan USBN
HBK Kegiatan Hari Besar Keagamaan
PR Penyerahan rapor
PBP Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/Pesantren Ramadan
M Libur hari Minggu
LK Libur khusus (Ramadan dan Idul Fitri)
LU Libur Umum
LAS/T Libur akhir semester dan akhir tahun pelajaran
Perhitungan Hari Efektif Belajar

M Hari
Bulan HBE
E Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Semester 1
Juli 2020 3 13 2 2 2 3 2 2
Agustus 4 23 4 4 4 3 3 5
September 5 26 4 5 5 4 4 4
Oktober 4 24 4 4 3 4 4 5
November 4 25 5 4 4 4 4 4
Desember 2 8 1 2 2 1 1 1
Jumlah 22 119 20 21 20 19 18 21
Semester II
Januari
4 25 4 4 4 4 4 5
2021
Pebruari 4 23 4 4 4 4 3 4
Maret 4 26 5 5 5 3 4 4
April 3 14 3 3 2 2 2 2
Mei 3 13 3 2 1 2 2 3
Juni 2 10 1 1 2 2 2 2
Jumlah 20 111 20 19 18 17 17 20

Anda mungkin juga menyukai