Menyetujui,
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan
sebuah karya tulis sejarah dengan judul “SEJARAH KEPULAUAN RIAU”
Makalah ini di buat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnyakepada :
1. Kedua orangtua tercinta, yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada
penulis dalam proses penyelesain karya tulis ini.
2. Ibu Yayuk Yarnita.Spd, selaku pembina yang banyak meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dari awal melakukan observasi hingga penyelesaian karya tulis
ini.
3. Ibu …………….., selaku guru Bahasa Indonesia yang banyak memberikan masukan-
masukan dalam pengerjaan penyusunan karya tulis ini.
4. Bapak ……………………………….., selaku narasumber wawancara yang banyak
memberikan sumbangsih cerita sejarah hingga penulis dapat memuatnya dalam
pengerjaan lomba penulisan karya tulis ini.
5. Serta teman-teman sekolah yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis dari awal hingga ke dalam proses penyelesaian karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran sertakritik yang dapat membangun
penulis. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Terimakasih dan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Kijang,xxxxxxxxxxxxxx 2022
Penulis
Rafid Zaki Ramadhan
DAFTAR ISI
2
Judul......................................................................................................................
LembarPengesahan............................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
DaftarIsi................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1.LatarBelakang.................................................................................................. 1
1.2.RumusanMasalah............................................................................................ 2
1.3.TujuanPenelitian.............................................................................................. 2
1.4.ManfaatPenelitian........................................................................................... 2
2.1.......................................................................................................................... 3-4
2.2.......................................................................................................................... 4
3.1.MetodePenelitian............................................................................................ 5
3.2.WaktudanTempatPenelitian............................................................................ 6
4.1.......................................................................................................................... 7
4.2……………………………………………………………………………......................................7-8
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 9
5.1.Kesimpulan...................................................................................................... 9
3
5.2.Saran................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 10
Lampiran................................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
dari berbagai etnis ke wilayah ini, dan daya tarik ekonomi dan politik telah
dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% belum bernama dan
provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjung Pinang dan didiami oleh berbagai suku bangsa
diantaranya adalah Melayu, Bugis, Suku Laut, Jawa,
4
Arab, Tionghoa, Padang, Batak, Sunda dan Flores.
Secara budaya dan sejarah, Kepulauan Riau selalu menjadi milik dari
alam melayu yang didasari pada silsilah keturunan kerajaan. Wilayah ini telah
diatur oleh koalisi dari dinasti melayu dan bugis yang berkedudukan di
yaitu sebuah kategori afiliasi budaya yang pada dasarnya diasosiasikan dengan
ketaatan pada islam, bahasa melayu, dan adat-adat kebiasaan melayu (Lenhart,
1997).
suku asli yang mendiami Kepulauan Riau sejak abad ke-15. Namun, suku
melayu bukanlah satu-satunya suku asli di daerah Kepulauan Riau ini. Suku
Orang Laut atau yang lebih dikenal dengan sebutan Orang Laut merupakan
salah satu suku asli yang mendiami Kepulauan Riau. Suku laut adalah
Indonesia. Suku bangsa ini merupakan satu varian dari berbagai macam
Provinsi Riau menurut Chou (2003) tersebar di Pulau Bertam, Pulau Galang,
Pulau Mapor, Pulau Mantang, Pulau Barok, dan beberapa pulau lain.
Suku Orang Laut adalah kelompok etnis dalam jumlah kecil di tengah
wilayah pantai (daratan pesisir). Kelompok yang terdesak inilah yang kini
5
Secara historis, Orang Laut dulunya adalah perompak, namun berperan
Suku laut merupakan bagian integral dari populasi kerajaan melaka-Johor dan
hegemoni mereka di daerah tersebut (Lenhart, 1997). Orang suku laut tidak
dalam kawasan tersebut. Hubungan antara orang suku laut dengan warga
seperti ketika mereka menjual hasil tangkapan ikan mereka. Kontak yang
Kontak antara orang laut dengan anggota dari kelompok etnik yang
lainnya tidak bisa didiskusikan tanpa melihat Kepulauan Riau sebagai daerah
orang laut berupa kelompok yang kecil dan hidup dalam kelompok yang
2008).
yang bertempat tinggal di daerah ini merupakan penduduk yang dilihat secara
budaya dan historis amat dekat dengan Orang Suku Laut. Di sisi lain, orang
melayu merupakan kelompok yang menghindari kontak sosial dari suku laut
6
masyarakat tanpa agama dan kebudayaan, bahkan mereka seringkali dianggap
kotor atau najis. Pandangan ini berakar pada pemahaman mereka tentang pola
hidup orang Suku Laut yang hidup berdesak-desakan dalam sebuah sampan
kecil dan kebiasaan mereka memburu babi liar dan memakan dagingnya,
yang tak punya agama. Tapi, kalau orang lebaran, orang tu ikut juga
lebaran, imlek pun ikut imlek juga. Kalau orang itu cakap, bahase dia
tu kasar, dialeknya laen dari dialek orang melayu. Kalau jumpe dengan
orang-orang tu, takot karna mereka berwajah agak seram. Jadi kalau
tak sengaje jumpa dengan orang itu, sebisa mungkin aku menjaoh dari
mereka. kalau tak pun aku pura-pura tak nampak aje. Selain tu, bau
Selain pada perbedaan pola hidup pada suku Orang Laut, suku Melayu
juga takut pada ilmu hitam yang dimiliki oleh orang suku laut (Lenhart, 1997).
Ilmu hitam yang dimiliki oleh orang suku laut menjadi penyebab utama
akan ancaman ilmu hitam yang dimiliki oleh orang suku laut membuat orang
melayu sebisa mungkin menghindari kontak langsung dengan orang suku laut
untuk menghindari masalah yang mungkin muncul akibat dari ilmu hitam
“...tak usah macam-macam dengan orang itu, nanti kena dukun baru
tau... orang suku laut tu tak boleh sedikit aje salah cakap, bise
negatif dari perilaku yang berlandaskan sikap tersebut. Namun, mereka sendiri
7
memperkuat ketakutan orang luar yang berada di sekeliling mereka dengan
beberapa diantara mereka sudah ada yang memeluk agama islam, islam yang
mereka. Sebagian besar dari mereka juga bahkan masih mempercayai tentang
upacara tradisional yang bersifat ritual masih sering mereka lakukan (Chou,
sebagai ilmu hitam. Paham animisme dan shamanisme yang dianut oleh
masyarakat suku laut ini dianggap berbahaya bagi mereka sehingga orang
Suku laut adalah suku yang memiliki tingkat kolektivitas yang tinggi.
membantu sebagai hal yang sangat penting. Walaupun suku laut tidak
of group unity yang tinggi (Chou, 2003). Hal ini tampak pada pernyataan yang
“...Sebenarnya tak semua mereka itu jahat dan terbelakang, ada juga
yang punya pikiran yang maju. Saya ada kawan sekolah orang suku
laut, dan dia itu tak kasar macam orang laut lainnya. Saya juga dekat
dengan dia sampai-sampai dia pernah bilang kalau ada orang yang
ganggu saya, lapor ke dia biar dia yang hajar. Nah, inilah mungkin
yang sama dengan orang-orang suku laut lainnya, mereka tu setia kawan. Kalau ada salah satu dari
mereka yang terluka, bisa satu
kampung ikut kelahi. Jadi, jangan sampailah ada buat masalah dengan
mereka”
8
(R.A, Komunikasi personal, 9 Oktober 2012)
individu untuk membagi dunia sosial mereka menjadi dua kategori yang jelas,
2003).
versus mereka, perasaan kompetisi antar kelompok akan muncul (Tajfel, dkk
dalam Withley & Kite, 2010). Ketika perasaan ini muncul, seorang individu
dari luar (dalam hal ini ancaman dan kecemasan yang dialami oleh suku
individu berada dalam situasi yang bisa menimbulkan konflik, respon utama
yang telah dijelaskan, suku melayu cenderung memilih untuk tidak atau
yang dilakukan oleh suku melayu terhadap suku laut merupakan salah satu upaya untuk menghadapi
konflik yang disebabkan oleh persepsi ancaman
pada individu.
respon menghindar yang dilakukan oleh suku melayu terhadap suku laut.
luar menimbulkan ancaman pada dirinya. Hal ini membuat peneliti tertarik
9
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
persepsi ancaman terhadap perilaku menghindar pada suku laut yang dilakukan
MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
10
interaksi sosial antar etnis sehingga nantinya bisa dijadian wacana untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori yang menjadi acuan peneliti dalam
penjelasan mengenai suku Melayu dan Suku Orang Laut yang akan
diteliti.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dan sampel penelitian, dan metode analisa data yang akan digunakan.
BAB IV
PEMBAHASAN PENELITIAN
penelitian.
11
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dijelaskan pada bab
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pulau Penyengat
Kota Batam
12
BIODATA PENULIS
4. NISN : 0057405802
5. Kelas : X IPS 2
8. No HP : +62 896-0135-9976
13
DAFTAR PUSTAKA
14