Anda di halaman 1dari 20

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya kami bisa lebih
baik lagi.
1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki luas daerah terluas di dunia. Letak
geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan bentuk
letaknya bumi. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan
1.922.570 km² dan luas perairan 3.257.483 km². Hal tersebut, membuat Indonesia memiliki
kekayaan alam dan iklim yang memadai dan dapat dijadikan untuk berbagai keperluan, baik
untuk individu maupun kelompok. Tidak hanya itu, di sisi lain secara geografis, posisi
Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa Negara. Oleh karena itu, untuk menjaga dan
memanfaatkan kekayaan alamnya yang berlimpah, namun, kita juga harus bertanggung jawab
dengan cara menjaga ekosistemnya agar tidak rusak setelah kita ambil dan pakai berkali-
berkali. Indonesia juga dapat membangun energy alternative, salah satunya adalah
membangun turbin angin yang dapat dibangun di tepi pantai atau laut yang luas dan
berpotensi mendapat arus angin yang tinggi, karena turbin angin membutuhkan energy angin
yang cukup tinggi agar dapat membangkitkan listrik dan untuk irigasi. Oleh karena itu,
Indonesia perlu menetapkan batas wilayah agar kekayaan alam dan perairan Indonesia tak
diakui atau direbut oleh bangsa lain.

Oleh karena itu, kita harus mengetahui dan mempelajari kondisi geografis Indonesia agar
mengetahui batas-batas daerah kekuasaan Republik Indonesia.
1.3 KEGUNAAN MAKALAH

Dapat memberikan pengalaman kepada penulis dan pembaca untuk menerapkan dan
memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam
pembelajaran pada kegiatan nyata dan diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi
yang membutuhkan.

TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memenuhi tugas geografi
2. Untuk mengetahui apa saja potensi geografis untuk ketahanan pangan

SARAN
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Saya harap pembaca dapat menemukan sumber yang lebih baik untuk melengkapi karya tulis
kami.

Selasa, 25 Agustus 2015


Makalah Geografi tentang Potensi Geografis Indonesia

POTENSI GEOGRAFIS
INDONESIA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
MUHAMMAD ZACKY CHOLIL
NUR KHARISMA ANTI
PUTRI AGISNA SYAHARANI
RAYYAN SETIAWAN
RIDWAN KHAERUDIN
SRI JULIANTI PATMASARI

SMA N 73 JAKARTA UTARA

Kata Pengantar
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kita
dapat menyelesaikan makalah ini yang berisikan tentang,,,,,,,,,,,,,, Makalah ini dibuat
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai,,,,,,,,,,,,,,,, Dalam
penyelesaian karya ilmiah ini, kami banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan
bantuan dari berbgai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bpk. Rino Agustianto, yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan
bimbingan kepada kami setiap saat.
2. Orang Tua, keluarga dan teman kami tercinta yang banyak memberikan motivasi dan
dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
3. Narasumber terpercaya ini yang sudah banyak membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya
ilmiah yang lebih baik lagi di masa depan.
Mohon maaf bila ada salah kata dalam pembuatan karya ilmiah kami. Harapan kami,
semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca karya ilmiah kami.

Jakarta, Agustus 2015


Penulis

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………ii
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………i
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………………………….1
1.3 Kegunaan Makalah………………………………………………………………………..2
BAB II : KAJIAN
TEORI…………………………………………………………………3-6
BAB III : ISI DAN PEMBAHASAN TENTANG
KASUS……………………………..7-19
BAB IV :
PENUTUP……………………………………………………………………….20
DAFTAR
PUSAKA…………………………………………………………………………..21
DAFTAR
GAMBAR................................................................................................................
6.1 Gambar Peta
Indonesia…………………………………………………………………….3
6.2 Gambar Energy
Alternatif………………………………………………………………..15
BIOGRAFI ANGGOTA
KELOMPOK………………………………………………………22
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki luas daerah terluas di dunia.
Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan
bentuk letaknya bumi. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas
daratan 1.922.570 km² dan luas perairan 3.257.483 km². Hal tersebut, membuat
Indonesia memiliki kekayaan alam dan iklim yang memadai dan dapat dijadikan untuk
berbagai keperluan, baik untuk individu maupun kelompok. Tidak hanya itu, di sisi
lain secara geografis, posisi Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa Negara.
Oleh karena itu, untuk menjaga dan memanfaatkan kekayaan alamnya yang
berlimpah, namun, kita juga harus bertanggung jawab dengan cara menjaga
ekosistemnya agar tidak rusak setelah kita ambil dan pakai berkali-berkali. Indonesia
juga dapat membangun energy alternative, salah satunya adalah membangun turbin
angin yang dapat dibangun di tepi pantai atau laut yang luas dan berpotensi mendapat
arus angin yang tinggi, karena turbin angin membutuhkan energy angin yang cukup
tinggi agar dapat membangkitkan listrik dan untuk irigasi. Oleh karena itu, Indonesia
perlu menetapkan batas wilayah agar kekayaan alam dan perairan Indonesia tak
diakui atau direbut oleh bangsa lain.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui dan mempelajari kondisi geografis
Indonesia agar mengetahui batas-batas daerah kekuasaan Republik Indonesia.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengetahui luas dan batas territorial Indonesia?
2. Bagaimana keadaan potensi fisik dan social wilayah Indonesia?
3. Apa saja bahan pangan nabati dan hewani di wilayah indonesia?
4. Apakah keadaan iklim di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri?
5. Apa saja sumber tenaga alternative yang cocok dibangun di wilayah Indonesia?
1.3 KEGUNAAN MAKALAH
Dapat memberikan pengalaman kepada penulis dan pembaca untuk menerapkan dan
memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam
pembelajaran pada kegiatan nyata dan diharapkan dapat menjadi informasi tambahan
bagi yang membutuhkan.
BAB II
KAJIAN TEORI

Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004), sekitar 6.000 di antaranya tidah berpenghuni tetap, menyebar
sekitar katulistiwa, dan memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah
(65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan
rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia. Di bagian timur Indonesia,
terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian
timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut. Karena hal tersebut maka ahli
biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan fauna yakni:
 Daratan Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
 Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut.
 Daratan Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Indonesia membagi batas-batas wilayah laut Indonesia dengan Negara tetangga yaitu:
 Batas Laut Teritorial (suatu batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut)
 Batas Landas Kontinen (merupakan dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya merupakan kelanjutan
dari kontinen meter)
 Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) (wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut)
Untuk lebih memahami potensi fisik wilayah Indonesia , tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang mempengaruhi potensi
fisik wilayah Indonesia, seperti letak fisiografis. Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari
segi garis lintas dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya
dengan laut. Letak fisiografis ada 5 macam, yaitu:
 Letak Astronomis (letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia, yaitu
6º. 08’LU-11º.15’LS dan 95º.45’BT-141º.05’BT)
 Letak Geografis (letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan
daerah lain di sekitarnya)
 Letak Geologis (letak suatu daerah berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya)
 Letak Geomorfologis (letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat
dari bentuk permukaan bumi)
 Letak Maritim (letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya)
Potensi sosial budaya wilayah Indonesia, cukup kompleks. Sebagian besar penduduk Indonesia, tinggal di beberapa pedesaan. Di
beberapa bagian wilayah, kita masih bisa menemukan bentuk kebudayaan berburu dan meramu. Bentuk kebudayaan nomaden,
juga masih dapat kita temukan. Penduduk Indonesia juga mempunyai corak agraris. Corak ini diperkuat juga oleh akar
primordialisme serta feodalisme.
Secara geografis wilayah Indonesia terdiri atas dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan dengan puncak-puncaknya yang
menjulang tinggi. Hal itu yang menyebabkan terdapat perbedaan variasi suhu, curah hujan, dan kelembapan udara. Seharusnya
Indonesia sebagai negara kepulauan dapat mempertahankan dan mengembangkan kekayaan dan diwariskan para leluhur kita
berupa kekayaan alam, budaya serta agama. Dengan demikian, penduduk negara Indonesia selayaknya dapat mengandalkan
ketahanan pangannya bukan pada satu komoditas unggulan saja yaitu beras, tetapi pada berbagai komoditas unggulan lainnya,
bahan pangan dibagi dalam 2 kelompok, bahan pangan nabati (seperti jagung, sagu, sukun, umbi-umbian dll.) dan bahan pangan
hewani (dalam bidang peternakan dan perikanan).
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui system jalur pegunungan muda yang aktif,
memungkinkan tanahnya subur dan kaya akan barang barang tambang. Selain barang tambang potensi alam Indonesia yang
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri berasal dari:
 Hasil pertanian (kedelai dan kacang tanah); perkebunan (tebu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh, cengkih, kapas, cokelat, lada,
dan tembakau).
 Hasil hutan (kayu, rotan, dan damar)
 Barang tambang (minyak bumi, batu bara, timah putih, bijih bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih mangan, bijih besi, emas,
fosfat, belerang, batu gamping, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan mika, intan, serpentin, yodium, asbes, tanah liat, tanah tras)
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki tingkat curah hujan tinggi, beriklim tropis dan dilewati dua jalur
pegunungan muda yang aktif, faktor-faktor inilah memungkinkan Indonesia memiliki potensi sumber energi. Akan tetapi,
pengelolaan sumber energi belumlah optimal ditambah lagi dengan permasalahan kebutuhan sumber energi semakin meningkat
karena pertumbuhan penduduk yang tinggi, sedangkan cadangan sumber energy semakin menipis. Hal tersebut perlu dicari
solusinya, dengan jalan mengembangkan energi alternative untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat. Berikut
sumber energi alternative yang cocok dibangun di Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan arus listrik.
Tenaga turbin angin (windmill): Untuk keperluan pembangkit listrik dan irigasi.
Tenaga panas bumi (geothermal): Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan pengeboran tanah di daerah
yang berpotensi panas bumi.
Tenaga ombak (wave): Untuk pembangkit listrik dengan memanfaatkan ombak di laut.
Tenaga air (water): Dapat dijadikan sumber energi alternative dengan membangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dan
membangun bendungan.
Energy sampah (biomass): Dapat digunakan sebagai sumber energy alternative PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
Tenaga surya: Untuk pembangkit listrik tenaga surya.
Tenaga nuklir: Untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pembangkit listrik mikrohidro: Untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang dapat pembangkit listrik sampai dengan 100 kW
sedangkan untuk menghasilkan energy listrik sebesar 100 kW-5 MW.

BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN
KONDISI GEOGRAFIS INDONESIA
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut.
Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya. Satu ciri utama kajian geografi
adalah mengkaji saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.
Aktivitas penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik
tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah serta kondisi peraian. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh
manusia pada hakikatnya tergantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan kondisi
lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.
Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda. Ada yang disebut dataran
tinggi, dataran rendah dan pantai. Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai
berikut:
 Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
 Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
 Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.
Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang mempengaruhinya, yaitu:
letak fisiografis dan letak sosiografis.
1. Letak Fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan
daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut.
2. Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politis, dan sebagainya.
1. Letak Politis, yaitu letak suatu tempat atau negara terhadap negara-negara lain
2. Letak Perdagangan / Ekonomi, yaitu letak suatu tempat atau negara yang dilihat dari jalur dan kehidupan ekonomi terhadap
negara lain.
3. Letak Kultural, yaitu letak suatu tempat atau negara berkenaan dengan kebudayaan yang hidup dan berkembang ditengah
masyarakat.
LUAS DAN BATAS TERITORIAL INDONESIA
LUAS WILAYAH INDONESIA
Indonesia merupakan negara kepulauan; terdiri dari pulau-pulau dengan dikelilingi oleh lautan yang luas. Terdiri dari sekitar
13.667 pulau, dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan lautnya mencapai 3.257.483 km2 (belum termasuk perairan
ZEE). Panjang garis pantainya mencapai 81.497 km2; merupakan garis pantai terpanjang di dunia. Jika ditambah dengan ZEE,
maka luas perairan Indonesia sekitar 7,9 juta km2 atau 81% dari luas keseluruhan.
BATAS TERITORIAL INDONESIA
a) Wilayah Laut Teritorial.
Wilayah laut teritorial Indonesia ditetapkan sejauh 12 mil diukur dari garis pantai terluar. Apabila laut yang lebarnya kurang dari
24 mil dikuasai oleh dua negara maka penentuan wilayah laut teritorial tiap-tiap negara dilakukan dengan cara menarik garis yang
sama jauhnya dari garis pantai terluar.
b) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif yaitu perairan laut yang diukur dari garis pantai terluar sejauh 200 mil ke arah laut lepas. Apabila Zona
Ekonomi Eksklusif suatu negara berhimpitan dengan Zona Ekonomi Eksklusif negara lain maka penetapan melalui perundingan
dua negara. Di dalam zona ini, bangsa Indonesia mempunyai hak untuk memanfaatkan dan mengolah segala sumber daya alam
yang terkandung di dalamnya.
c) Batas Landas Kontinen
Batas landas kontinen adalah garis batas yang merupakan kelanjutan dari benua yang diukur dari garis dasar laut ke arah laut
lepas hingga kedalaman 200 meter di bawah permukaan air laut. Sumber daya alam yang terkandung di dalam Landas Kontinen
Indonesia merupakan kekayaan Indonesia. Pemerintah Indonesia berhak untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut.
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda
Kartawidjaja, adalah deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan
di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
POTENSI FISIK DAN SOSIAL INDONESIA
POTENSI FISIK INDONESIA
1) Letak Astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia:
6°.08’LU – 11°.15’LS dan 95°.45’BT – 141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang
sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi / letak astronomis
tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat
tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan
pertanian. Dengan demikian memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan
sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun
beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:
 Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6°.08’LU.
 Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada 11°.15’LS.
 Wilayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada 95°.45’BT
 Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada 141°.05’BT.
 Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7, Waktu Indonesia Tengah
(WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) GMT +9.
2) Letak Geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan
daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-
fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia.
Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun
ekonomi dan politik.
3) Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak
geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur
pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda,
yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:
o Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
o Sering terjadi gempa bumi.
o Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara dan bauksit.
4) Letak Geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air laut atau
dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai
pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
o Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
o Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
o Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya
kecil
o Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan
jalan-jalan raya.
5) Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh
dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya. Letak maritim atau letak kelautan
Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia
berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia
berhadapan dengan Laut Cina Selatan.
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya, adanya usaha atau kegiatan di
bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar
untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.
POTENSI SOSIAL BUDAYA INDONESIA
Potensi Sosial Budaya
Potensi sosial budaya merupakan potensi yang terdapat di kehidupan masyarakat. Berbagai jenis kesenian daerah dan adat istiadat
merupakan contoh potensi sosial budaya.
a. Kesenian daerah
Bentuk-bentuk kesenian yang dapat menjadi potensi suatu daerah antara lain:
1) Seni tari tradisional
Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki tarian khas dan unik. Contohnya Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Kecak dari
Bali dan Tari Nelayan dari Maluku.
2) Seni pertunjukan
Seni pertunjukan disebut juga dengan seni pentas. Drama, wayang serta teater merupakan contoh seni pertunjukan. Contoh seni
pertunjukan di Indonesia adalah Wayang Golek (Jawa Barat), Lenong (Betawi), dan Ogoh-ogoh (Bali).
3) Seni musik tradisional
Seni musik tradisional meliputi lagu dan alat musik tradisional. Contoh lagu daerah antara lain Lagu Apuse (Papua), Ampar-
ampar Pisang (Kalimantan Selatan), Kicir-kicir (Jakarta) dan Soleram (Riau).
4) Seni rupa
Seni rupa terdiri dari berbagai bentuk, yaitu seni pahat, seni patung dan seni ukir. Daerah di Indonesia yang terkenal dengan seni
pahat dan patung antara lain adalah daerah Bali. Sedangkan seni ukir yang terkenal adalah Jepara.
b. Tradisi atau adat istiadat
Tradisi atau adat istiadat merupakan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun oleh suatu masyarakat. Contoh tradisi yang
dapat menjadi potensi daerah antara lain tradisi gotong royong dan upacara adat.
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK KETAHANAN PANGAN
Ketahanan Pangan terjadi apabila semua orang secara terus menerus baik secara fisik, sosial, dan ekonomimempunyai akses untuk
pangan yang memadai/cukup, bergizi, dan aman yang memenuhi kebutuhan pangan mereka dan pilihan makanan untuk hidup
aktif dan sehat. Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani, Pemerintah Indonesia menunjukkan tekadnya dengan
menuangkan ketahanan pangan dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1996 yang mengartikan ketahanan pangan sebagai kondisi
terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, merata dan terjangkau.
Dengan demikian, penduduk negara Indonesia selayaknya dapat mengandalkan ketahanan pangannya bukan pada satu komoditas
unggulan saja yaitu beras, tetapi pada berbagai komoditas unggulan lainnya, bahan pangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
BAHAN PANGAN NABATI
Bahan pangan nabati adalah bahan- bahan makanan yang berasal dari tanaman (bisa berupa akar, batang, dahan, daun, bunga,
buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari
tanaman. Seperti jagung, umbi-umbian dll.
BAHAN PANGAN HEWANI
Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil
hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang
berbeda pula. Memperoleh bahan pangan hewani dapat diperoleh dari hasil peternakan (sapi, ayam, kambing, bebek dll.) dan bisa
juga diperoleh dari perikanan (ikan, cumi-cumi, gurita dll).
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui system jalur pegunungan muda yang aktif,
memungkinkan tanahnya subur dan kaya akan barang barang tambang. Selain barang tambang potensi alam Indonesia yang
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri berasal dari:
o Hasil pertanian
Dengan keadaan tanah yang subur dan beriklim tropis, tanah di Indonesia dapat ditanami berbagai macam tanaman. Oleh karena
itu, tak heran jika tanah di Indonesia dijadikan penanaman untuk bahan baku industry seperti: kedelai, kacang tanah dsb.
o Perkebunan
Di Indonesia yang kaya akan alam dan SDA ini, juga terdapat perkebunan-perkebunan yang dijadikan bahan baku industry,
antara lain: tebu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh, cengkih, kapas, cokelat, lada, dan tembakau.
o Hasil hutan
Indonesia memiliki 4 macam hutan, yaitu : hutan hujan tropis, hutan musim, hutan bakau dan savanna. Tak heran, jika Indonesia
juga memanfaatkan hasil hutan sebagai bahan baku industry, seperti: kayu, rotan, damar dsb.
o Barang tambang
Tak hanya pertanian, perkebunan dan hasil pertanian saja, Indonesia juga memanfaatkan barang tambang untuk bahan baku
industry, seperti: minyak bumi, batu bara, timah putih, bijih bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih mangan, bijih besi, emas,
fosfat, belerang, batu gamping, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan mika, intan, serpentin, yodium, asbes, tanah liat, tanah tras dsb.
POTENSI INDONESIA UNTUK PENGEMBANGAN ENERGI ALTERNATIF

Indonesia merupakan salah satu negara yang memliki potensi energi terbarukan yang sangat melimpah. Namun, pada
kenyataannya potensi sumber energi terbarukan tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena
saat ini Indonesia masih bergantung pada sumber energi fosil yang sudah jelas menyajikan masalah besar. Sumber energi fosil
yang ketersediaannya di alam sangat terbatas juga dapat menyebabkan polusi udara, air dan tanah, serta menghasilkan gas rumah
kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Menurut Greenpeace, Indonesia baru memanfaatkan energi terbarukan
hanya sekitar lima persen dari total listrik yang digunakan di Indonesia. Padahal energi terbarukan di Indonesia layak untuk
dikembangkan guna memenuhi kebutuhan energi dan dapat mengatasi masalah krisis energi serta mengurangi masalah
pencemaran lingkungan.
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah juga
masih kurang mendukung terhadap pemanfatan energi alternatif atau terbarukan untuk tahun 2025 yang hanya sekitar 15%. Hal
ini dapat di lihat dalam Bab II Pasal 2 Peraturan Pemerintah bahwa target konsumsi energi yang digunakan di Indonesia pada
tahun 2025 antara lain:
 Minyak bumi kurang dari 20%
 Gas bumi lebih dari 30%
 Batubara lebih dari 33%
 Biofuel lebih sari 5%
 Panas bumi lebih dari 5%
Energi baru dan terbarukan lainnya, khususnya Biomassa, Nuklir, Tenaga Air Skala Kecil, Tenaga Surya dan Tenaga Angin lebih
dari 5%. Bahan bakar lain yang berasal dari pencairan batubara lebih dari 2%. Sumber-sumber energi terbarukan di Indonesia
yang layak dikembangkan, antara lain :
Biomassa
Biomassa yaitu bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk ataupun buangan. Contoh biomassa
antara lain: tanaman, rumput, pohon, limbah pertanian, ubi, limbah hutan, tinja dan kotoran hewan. Kelebihan sumber energi
biomassa yaitu sumber energi yang dapat diperbaharui sehingga dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan.
Biofuel
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan yang berupa bahan bakar baik padat, cair dan gas yang
dihasilkan dari bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (tebu dan sorgum) dan
tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi (jarak, ganggang dan kelapa sawit). Kendala utama dari pemakaian
energi bio ini yaitu ongkos produksi yang relatif mahal.
Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan
di dalam bumi. Energi panas bumi dianggap cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun
pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng tektonik saja.
Tenaga Air
Air adalah sumber daya terbarukan yang terus diisi oleh siklus global penguapan dan curah hujan. Energi air yang mengalir dapat
digunakan untuk menghasilkan energi listrik.Energi air merupakan salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum.
Sumber energi ini diperoleh dengan cara memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki air.
Tenaga Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika naik udara hangat dan udara dingin. Energi angin telah digunakan selama
berabad-abad untuk kapal layar, kincir angin dan menggiling gandum. Energi angin ditangkap oleh turbin angin, kemudian
digunakan untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan dari energi angin menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan seperti pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
Tenaga Nuklir
Proses reaksi nuklir yang terkendali dapat menjadi sumber energi alternatif yang berpotensi sangat besar, namun pendirian
pembangkit listrik tenaga nuklir ini sering sekali di protes oleh masyarakat. Proses reaksi nuklir ini dikenal sebagai reaksi fisi yang
menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk menguapkan air untuk menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Tenaga Surya
Matahari adalah sumber energi yang paling kuat. Energi surya dapat digunakan untuk pemanasan rumah, pencahayaan dan
pendinginan, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri lainnya. Energi matahari merupakan energi
terbarukan yang berasal dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan oleh matahari.
Gelombang Laut
Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan oleh pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.Energi dari
gelombang laut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan energi laut memerlukan teknologi yang mahal
dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya. Indonesia berpotensi tinggi dalam memanfaatkan energi gelombang laut
ini, namun sayangnya sumber energi alternatif ini di Indonesia masih dalam taraf pengembangan.
Pasang Surut Air Laut
Energi pasang surut adalah energi terbarukan yang dihasilkan oleh pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Terdapat
dua jenis sumber energi pasang surut air laut,yaiut perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang surut dan arus pasang surut
terutama pada selat-selat yang kecil. Di Indonesia sumber energi alternatif ini belum termanfaatkan, padahal Indonesia memiliki
potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut.
Hidrogen
Hidrogen memiliki potensi luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi. Pemanfaatan hidrogen masih terkendala pada
teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen paling umum di Bumi.
Air adalah dua-pertiga hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lain. Setelah dipisahkan
dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan
memasak, dan untuk menghasilkan listrik.
Energi Panas Laut
Panas sinar matahari yang diserap oleh permukaan laut menyebabkan temperatur di permukaan laut lebih hangat. Temperatur
akan turun cukup drastis saat dibawah permukaan laut, perbedaaan temperatur ini dapat dimanfaatkan pembangkit listrik.
Pemanfaatan sumber energi ini disebut dengan konversi energi panas laut atau Ocean Themal Energy Conversion (OTEC).
Kelebihan OTEC yaitu tidak menghasilkan gas rumah kaca, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi rendah, produksi
listrik stabil, menghasilkan air pendingin, produksi air minum, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis.
Kelemahan OTEC seperti belum adanya analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan, efisiensi total masih rendah dan biaya
pembangunan yang sangat mahal.

BAB IV

PENUTUP

SARAN DAN KESIMPULAN

Dari pembahasan materi Potensi Geografis Indonesia, kita dapat menyadari bahwa SDA di
Indonesia sangatlah beragam dan sangat berlimpah. Dalam pembahasan awal, yaitu luas dan
batas territorial Indonesia dapat kita pelajari batas-batas dan luasnya territorial Indonesia
dengan bertujuan untuk memahami dan mengetahui agar dapat melindungi negara Indonesia
dari pengakuan wilayah Indonesia oleh bangsa lain. Lalu pembahasan kedua sampai ketiga,
dari potensi dan fisik di Indonesia yang sangat beragam, menjadikan Indonesia negara yang
berbubadaya dan dapat diketahui negara Indonesia kaya akan bahan pangan baik dari
peternakan dan perikanan. Perkebunan, pertanian dan hasil hutan di Indonesia dapat dijadikan
bahan baku industry karena tanah dan iklim di Indonesia sangat mendukung pertumbuhan
flora sehingga dapat diperbanyak jumlahnya untuk bahan baku industry.

Di Indonesia juga menggunakan energy alternatif untuk keperluan membangkitkan listrik dan
untuk irigasi, karna iklim yang tropis ini dapat mendukung beberapa energy alternatif untuk
dibangun di wilayah Indonesia ini.

Home » geografi xi » ips xi » makalah » MAKALAH GEOGRAFI TENTANG POTENSI


RISK DAN SOSIAL WILAYAH INDONESIA

MAKALAH GEOGRAFI TENTANG POTENSI RISK DAN SOSIAL WILAYAH


INDONESIA

05:00 Add Comment geografi xi, ips xi, makalah


MAKALAH GEOGRAFI

TENTANG

POTENSI RISK DAN SOSIAL WILAYAH INDONESIA

DISUSUN OLEH

FIKMAKALAH.BLOGSPOT.COM
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Karena berkat
karuniaNya lah kami telah dapat menyelesaikan ini .kami tulis Makalah ini berdasarkan hasil
analisis yang kami lakukan dari berbagai sumber bacaan dan Penelitian lainnya.

Makalah ini diberi Judul “................................ Dengan terselesainya penulisanMakalah ini,


kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu guru bidang studi Yang telah banyak
memberikan masukankepada kami sehingga terselesainya Makalah ini., Serta kepada Orang
tua dan teman-teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak
langsug dalam menyelesaikan Makalah ini.

kami menyadari keterbatasan ilmu, Penelitian dan pengalaman dalammembuat Makalah ini,
oleh karena itu, Masukkan berupa saran dan kritikan yang berguna sangat kami harapkan
demi kesempurnaan karya tulis ini dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kami
sendiri dan juga para pembaca.
DAFTAR ISI :
BAB 1 PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. RUMUSAN MASALAH 1

C. TUJUAN PENULISAN 1

BAB 2 PEMBAHASAN 2

BAB 3 PENUTUP 7

A. KESIMPULAN 7

DAFTAR PUSTAKA 8

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulau besar dan
kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar katulistiwa,
yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 60LU–110 LS dan
950 BT – 1410 BT. Serta terletak di antara dua benua dan dua samudera.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara samudera hindia dan samudera
pasifik.Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2 dan luas perairannya 3.257.483 km2.
Pulau terpadat penduduknya adalah pulau jawa,dimana setengah populasi Indonesia
bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi,
dan Papua. Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan teritorial
laut 12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif 200 mil laut searah penjuru mata angin. Batas-
batas wilayah Indonesia:

Utara : Negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan.

Selatan : Australia, Timor Leste, dan Samudera Indonesia


Barat : Samudera Indonesia

Timur : Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudera Pasifik

Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-
beda. Ada yang disebut dataran tinggi, daratan rendah dan pantai. Daerah-daerah tersebut
tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:

· Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.

· Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.

· Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah
tersebut.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana potensi fisik dan sosial wilayah Indonesia ?

2. Bagaimana potensi geografis ntuk ketahanan pangan ?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui potensi fisik dan sosial wilayah Indonesia

2. Untuk mengatahui potensi geografis untuk ketahanan pangan


1. Letak Geografis
Letak geografis diartikan sebagai letak suatu wilayah kaitannya dengan
wilayah lain di muka bumi. Secara geografis. Indonesia terletak di antara Benua
Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis Indonesia yang demikian menempatkan Indonesia di posisi silang,
sehingga Indonesia berada pada jalur transportasi perdagangan yang ramai. Dampak
dari posisi silang tersebut menyebabkan Indonesia kaya akan keragaman budaya
dan suku bangsa.
Perpaduan antara letak astronomis dengan letak geografis Indonesia tersebut
menimbulkan kondisi sebagai berikut :
o Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.
o Penguapan tinggi, sehingga kelembapan juga tinggi.
o Memiliki curah hujan yang relatif tinggi.
o Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat.
o Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau sebagai akibat
pergerakan angin muson.

Peredaran Semu Matahari Tahunan

Peredaran semu matahari adalah gerakan semu matahari dari khatulistiwa


menuju garis lintang balik utara 23½o LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser
menuju ke garis lintang balik selatan 23½o LS dan kembali lagi ke khatulistiwa.
Pada tanggal 23 Maret, posisi matahari tepat di atas khatulistiwa (0°), kemudian
matahari seolah-olah bergeser ke arah Utara, hingga pada tanggal 21 Juni, matahari
seolah-olah berada agak condong di Utara, yaitu di titik balik Utara. Pergerakan
matahari seolah-olah terus terjadi, seiring dengan berjalannya waktu, matahari
kembali bergeser keSelatan, hingga pada tanggal 23 September, matahari kembali
tepat di ataskhatulistiwa, kemudian matahari seolah-olah bergeser ke arah Selatan,
hingga pada tanggal 22 Desember, matahari seolah-olah berada agak condong di
Selatan, yaitu di titik balik Selatan. Pergerakan matahari seolah-olah terus terjadi,
seiring dengan berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Utara, hingga pada
tanggal 23 Maret, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa. Kondisi ini berjalan
terus menerus sepanjang waktu.
Angin Muson

a. Angin muson barat


Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret, saat kedudukan semu matahari di
belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan tekanan udara maksimum di Asia
dan tekanan udara minimum di Australia, maka bertiuplah angin dari Asia ke
Australia (tekanan tinggi ke rendah). Karena angin ini melalui Samudra Hindia,
maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan
Oktober sampai Maret di Indonesia terjadi musim penghujan.

b. Angin muson timur


Bertiup mulai bulan April sampai September, di mana kedudukan semu
matahari di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah dan
tekanan udara di Australia tinggi, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia.
Angin tersebut melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering.
Oleh karena itu Indonesia saat itu mengalami musim kemarau.

Anda mungkin juga menyukai