Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH EKONOMI WILAYAH

Analisis Pemetaan Pulau-pulau di Indonesia terhadap Atribut


Indikator Kesejahteraan Rakyat dengan Multidimensional Scaling

Dosen Pengampu:

Jojok Widodo Soetjipto, S.T., M.T.

Adhitya Wardhono, S.E., M.Sc., Ph.D.

Disusun Oleh:

1. Fiorentino Rizky Winda Pradana (191910501061)


2. Sony Candra Kusuma (201910501011)
3. Ananda Alif Ramadani (201910501021)
4. Nur Fitriana Tyas Ika Sari (201910501055)
5. Ulta Windu Satyanesa (201910501059)
6. Izzudin Ahyar (201910501061)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik

Universitas Jember

2021
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, di mana atas limpahan
rahmat serta barokah yang telah diberikan, makalah yang kami susun ini dapat tersusun dan
terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ada. Makalah dengan judul Analisis
Pemetaan Pulau-pulau di Indonesia terhadap Atribut Indikator Kesejahteraan Rakyat dengan
Multidimensional Scaling ini kami susun untuk memenuhi tugas Matakuliah Perencanaan
Kota Kelas A yang selanjutnya akan kami susun dalam bentuk presentasi pada Microsoft
PowerPoint. Pada makalah ini, kelompok kami membahas mengenai pemahaman umum dari
analisis sumber daya alam dan lingkungan pada perencanaan dalam penyusunan dokumen
RDTR. Dan juga diharapkan dari makalah ini pembaca dapat menambah pengetahuan serta
wawasan terkait analisis sumber daya dan lingkungan pada perencanaan wilayah.

Ucapan terima kasih juga kami berikan yang sebesar-besarnya kepada Jojok Widodo
Soetjipto, S.T., M.T dan Adhitya Wardhono, S.E., M.Si., M.Sc., Ph.D., selaku dosen dari
mata kuliah Ekonomi Wilayah ini, di mana beliau berdua ini telah memberikan pemahaman
serta pengetahuan terkait dengan ekonomi pada wilayah saat proses perkuliahan, terutama
dari tugas penyusunan makalah yang telah diberikan ini sesuai pembagian bidang studi yang
kami kerjakan. Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada seluruh pihak yang telah
membantu pada penyusunan makalah dan memberikan referensi sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.

Penulis sendiri menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam


penyusunan makalah kami ini. Oleh karena itu, kami dari penulis mengharapkan kritik dan
saran dari makalah ini. Dan harapannya dari kritik dan saran yang diterima dapat menjadikan
lebih baik isi makalah juga menambah wawasan pada penulis.

Jember, Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB I..................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
TINJAUAN TEORI ............................................................................................................... 6
2.1 Definisi Analisis Multidimensional Scalling ............................................................... 6
2.2 Fungsi dan Tujuan Analisis Multidimensional Scalling .............................................. 6
2.3 Definisi Kesejahteraan ................................................................................................. 6
2.4 Atribut Indikator Kesejahteraan Rakyat ...................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................ 10
PEMBAHASAN.................................................................................................................. 10
3.1 Metode Penelitian ...................................................................................................... 10
3.2 Standarisasi ................................................................................................................ 11
3.3 Jarak Euclid ................................................................................................................ 12
3.4 Nilai Stress ................................................................................................................. 14
3.5 Hasil Grafik Pemetaan ............................................................................................... 14
BAB IV ................................................................................................................................ 16
KESIMPULAN ................................................................................................................... 16
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 16
4.2 Saran .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliiki letak geografis yang strategis yaitu berada di di antara dua
benua, yaitu Benua Asia dan Australia juga berada di antara dua samudera, yaitu Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik. Secara astronomis, Indonesia terletak antara 6° Lintang Utara
sampai 11° Lintang Selatan dan 95° Bujur Timur sampai 141° Bujur Timur yang meliputi
rangkaian pulau antara Sabang sampai Merauke. Sehingga dengan letak yang strategis
tersebut Indonesia memiliki kekayaan dan potensi alam yang melimpah. Selain kaya akan
sumber daya alamnya, Indonesia juga kaya akan sumber daya manusia. Dalam hal ini sumber
daya manusia adalah penduduk suatu Negara yang berperan penting dalam pemanfaatan
serta pembangunan sumber daya alam dan lingkungan agar tercipta kesejahteraan yang
terjadi secara berkelanjutan.

Selain itu sumber daya manusia juga dapat menjadi tolak ukur kemajuan suatu
Negara dengan melihat tingkat kesejahteraan penduduknya. Indonesia sendiri memiliki
jumlah penduduk terbanyak nomor empat setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat,
dengan begitu Indonesia memiliki bonus demografi yang apabila kualitas dari sumber daya
manusianya dapat bersaing maka akan memunculkan peluang demografi sehingga akan
berpengaruh baik terhadap perekonomian Negara Indonesia. Akan tetapi jika tidak
diimbangi dengan kualitas daya saing yang mumpuni maka hanya akan menimbulkan
permasalahan kependudukan. Salah satu persoalan yang terkait dengan kependudukan yang
masih harus dihadapi oleh Indonesia yaitu masalah ketimpangan distribusi penduduk.
Distribusi penduduk yang tidak merata menimbulkan masalah pada kepadatan penduduk dan
tekanan penduduk di suatu wilayah.

Apabila mengacu pada Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang


termaktub dalam UUD 1945 mengamanatkan bahwa tujuan dibentuknya pemerintahan
negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Artinya masyarakat Indonesia berhak mendapatkan kehidupan yang
layak dan hidup bebas dari kemiskinan. Lalu disebutkan pula cita-cita Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang ada pada alenia keempat bahwa “…memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

4
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social”. Hal tersebut berarti, semua
pembangunan yang ada di Indonesia harus adil dan merata, dalam hal ini pembangunan dapat
bersifat fisik (fasilitas dan utilitas) dan non fisik (ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya).
Oleh karena itu perlu adanya pemerintah untuk mengatur masyarakatnya agar tidak masuk
ke dalam lingkaran kemiskinan dan memiliiki pembangunan yang merata sehingga tidak ada
lagi ketimpangan antara satu daerah dengan daerah lain. Aktualisasi pemerintah dalam
mewujudkan tujuan dan cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat diwujudkan
dalam pembangunan nasional.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui serta memetakan
berdasarkan tingkat kesejahteraan Rakyat, sehingga pada nantinya akan terlihat pulau mana
saja yang masih jauh tertinggal (melihat ketimpangan antar pulau di Indonesia) dan perlu
dilakukan pembangunan dan pemerataan. Pada penelitian ini menggunakan metode Multi
Dimensional Scaling (MDS) untuk mengetahui tingkat ketimpangan antar pulau-pulau di
Indonesia dengan membandingkan tingkat kesejahteraan rakyat.

Analisis Multidimensional Scalling (MDS) merupakan salah satu teknik peubah


ganda yang dapat digunakan untuk menentukan posisi atau memetakan suatu obyek lainnya
berdasarkan penilaian kemiripannya, juga untuk mengetahui hubungan interdepensi atau
saling ketergantungan antar variabel atau data (Johnson & Winchern, 1992).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah pemetaan pulau-pulau di Indonesia berdasarkan tingkat
kesejahteraan rakyat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pemetaan pulau-pulau di Indonesia berdasarkan tingkat
kesejahteraannya

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Analisis Multidimensional Scalling


Analisis Multidimensional Scalling merupakan salah satu teknik peubah ganda yang
dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu atau memetakan suatu objek lainnya
berdasarkan pernilaian kemiripannya, juga untuk mengetahui hubungan interdepensi atau
saling ketergantungan antar variable atau data ( Johnson & Wichern, 1992 ). MDS
berhubungan dengan pembuatan peta (map) untuk menggambarkan posisi sebuah proyek
dengan objek lainnya berdasarkan kemiripan (Similarity) objek-objek tersebut (Nahar,
2016). Data kemiripan atau ketidakmiripan antara atribut-atribut dan dihasilkan dapat
dinyatakan dalam bentuk jarak, dimana jaraknya dapat dihitung dengan menggunakan jarak
Euclid ( Rohman, 2010)

2.2 Fungsi dan Tujuan Analisis Multidimensional Scalling


Fungsi analisis Multidimensional Scalling yaitu untuk mengidentifikasi dimensi
pokok dalam mengevaluasi obyek tertentu untuk menggambarkan posisi sebuah objek
dengan objek yang lain berdasarkan kemiripan peubah-peubah obyek tersebut. Sedangkan
tujuan MDS yaitu untuk mengetahui hubungan saling ketergantungan antara reduksi atau
pun pengelompokan atribut, melainkan dengan membandingkan atribut dengan
menggunakan perceptual map atau pemetaan.

2.3 Definisi Kesejahteraan


Pengertian kesejahteraan yang dimaksud dalam UUD 1945, baik dalam bagian
pembukaan dan Bab XIV serta dalam UU No. 11/2009 mempunyai padanan secara
internasional dengan konsep kesejahteraan menurut Jones (1990), yaitu “the achievement of
social welfare means, first and foremost, the alleviation of poverty in its manifestations”.
Social walfare yang dimaksud dapat diartikan sebagai kesejahteraan, kesejahteraan umum
ataupun kesejahteraan sosial. Ismail dkk. (2015) mengatakan bahwa kesejahteraan
merupakan konsep yang abstrak karena keberadaannya terkait langsung dengan nilai-nilai
hidup dan ideologi yang dianut oleh seseorang. Berdasarkan asal katanya, kesejahteraan

6
berasal dari kata “sejahtera” yang memiliki pengertian dari bahasa Sansekreta “cetera” yang
artinya “payung”. Asal kata ini menunjukkan bahwa kesejahteraan yang terkandung dalam
“cetera” adalah orang yang sejahtera, yaitu orang yang dalam hidupnya bebas dari
kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau kekhawatiran sehingga hidupnya aman tentram,
baik lahir maupun batin (Fahrudin, 2012). Friedlander (1980) mengatakan bahwa
kesejahteraan merupakan sistem yang terorganisasi yang dilakukan melalui pelayanan-
pelayanan dan lembaga-lembaga sosial dengan tujuan untuk membantu individu dan
kelompok agar mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan serta hubungan-
hubungan personal dan sosial yang memberi kesempatan kepada mereka untuk
mengembangkan seluruh kemampuannya dan untuk meningkatkan kesejahteraannya sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan masyarakat

2.4 Atribut Indikator Kesejahteraan Rakyat


1. Angka Harapan Hidup (AHH)
Angka Harapan Hidup merupakan Rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani
oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu,
dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkngan masyarakatnya. Angka harapan
hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada
khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan
program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan
lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan
2. Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Rata-rata jumlah tahun yang ditempuh oleh penduduk berumur 15 tahun ke atas
untuk menempuh semua jenjang pendidikan yang pernah dijalani.Untuk mereka
yang tamat SD diperhitungkan lama sekolah selama 6 tahun, tamat SMP
diperhitungkan lama sekolah selama 9 tahun, tamat SM diperhitungkan lama sekolah
selama 12 tahun tanpa memperhitungkan apakah pernah tinggal kelas atau tidak.
3. Harapan Lama Sekolah (HLS)
Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam
tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang.

7
4. Pengeluaran Per Kapita
Pengeluaran per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua
anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah
tangga yang telah disesuaikan dengan paritas daya beli. Penghitungan paritas daya
beli mengacu pada Kota Jakarta Selatan, sementara tahun rujukan adalah 2012.
5. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk adalah banyaknya atau hitungan yang menyatakan jumlah
penduduk yang menetap di suati wilayah
6. Penduduk Miskin
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita
perbulan dibawah garis kemiskinan.
7. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tingkat partisipasi Angkatan kerja adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas
yang merupakan angkatan kerja
8. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat pengangguran terbuka adalah persentase jumlah pengangguran terhadap
jumlah angkatan kerja. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas)
yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan
pengangguran. Pengangguran yaitu: (1) penduduk yang aktif mencari pekerjaan, (2)
penduduk yang sedang mempersiapkan usaha/pekerjaan baru, (3) penduduk yang
tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, (4)
kelompok penduduk yang tidak aktif mencari pekerjaan dengan alasan sudah
mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
9. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah dibagi dengan luas
daratan daerah tersebut, biasanya dinyatakan sebagai penduduk per km2.
Kepadatan penduduk dibagi menjadi 3 jenis:
a. Kepadatan Penduduk Kasar (Crude Population Density). Menunjukkan
banyaknya jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi luas wilayah.

8
b. Kepadatan Fisiologis (Physiological Density), yang menyatakan
banyaknya penduduk untuk setiap kilometer persegi wilayah lahan yang
ditanami (cultivable land).
c. Kepadatan Agraris (Agriculture Density), menunjukkan banyaknya
penduduk petani untuk setiap kilometer persegi wilayah cultivable land.
Ukuran ini menggambarkan intensitas pertanian dari petani terhadap lahan
yang mencerminkan efisiensi teknologi pertanian dan intensitas tenaga
kerja pertanian. Kepadatan penduduk kasar merupakan ukuran persebaran
penduduk yang umum digunakan, karena selain data dan cara
penghitungannya sederhana, ukuran ini sudah distandarisasi dengan luas
wilayah

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah dengan
Multidemensional Scaling. Analisis Multidemensional Scaling (MDS) ini merupakan salah
satu teknik perubah ganda yang dapat digunakan dalam memetakan suatu atau menentukan
posisi objek berdasarkan penilaian kemiripannya yang ada. Analisis MDS ini berhubungan
dan digunakan dalam pembuatan peta untuk menggambarkan objek satu dengan objek
lainnya berdasarkan kemiripan yang ada. Antara kemiripan atau ketidakmiripan dari data ini
dapat dinyatakan dalam bentuk jarak yang perhitungannya menggunakan jarak euclid.

Tujuan dari analisis MDS sendiri adalah untuk mengetahui hubungan saling
ketergantungan antara reduksi atau pun pengelompokan atribut, melainkan dengan
membandingkan atribut yaitu menggunakan perceptual map atau pemetaan. Data yang dapat
dijadikan referensi merupakan data sekunder dari BPS. Beberapa contoh datanya yang
dijadikan indikator adalah angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, harapan lama
sekolah, pengeluaran per kapita, jumlah penduduk, penduduk miskin, tingkat partisipasi
angkatan kerja, tingkat pengangguran terbuka, dan kepadatan penduduk. Adapun tahapan
analisis yang dilakukan menggunakan metode MDS adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Standarisasi data menggunakan aplikasi SPSS.


2. Menghitung matriks menggunakan jarak euclidean.
3. Mencari nilai eigen value dan eigen vector.
4. Membentuk koordinat objek berdasarkan vektor eigen, selanjutnya menghitung
koordinat yang terbentuk dari jarak euclidean.
5. Menghitung nilai stress. Nilai stress merupakan ukuran untuk menentukan model
atau kecocokan dalam MDS. Nilai stress memiliki suatu patokan yaitu dengan
Kruskal’s stress formula yang mengikuti kriteria Malholtra. Formula tersebut adalah
pada tabel berikut:

10
Tabel 1 Kriteria Nilai Stress
Stress (%) Kesesuaian
20 Jelek
10 Cukup
5 Bagus
2,5 Istimewa
0 Sempurna

6. Menginterpretasikan peta presepsi yang telah didapatkan dari analisis MDS

3.2 Standarisasi
Sebelum melakukan perhitungan dengan Metode Multidimensional Scaling
(MDS)yang perlu diperhatikan adalah apakah satuan data mempunyai perbedaan yang
besar. Jika data memang mempunyai satuan data yang berbeda secara signifikan, pada
data harus dilakukan proses standarisai dengan mengubah data yang ada ke Z-score

Tabel 2 Nilai Z-score keseluruhan atribut


No. Atribut Sumatera Jawa Bali Nusa Tenggara
1 X1 -0,33404 -0,33361 -0,33456 -0,33401
2 X2 -0,33408 -0,33361 -0,33461 -0,33405
3 X3 -0,33407 -0,33361 -0,33460 -0,33404
4 X4 -0,32858 -0,33212 -0,32512 -0,32909
5 X5 266666 2666667 266665 266666
6 X6 -0,33375 -0,33331 -0,33449 -0,33348
7 X7 -0,33404 -0,33361 -0,33456 -0,33401
8 X8 -0,33408 -0,33361 -0,33461 -0,33405
9 X9 -0,33401 -0,33318 -0,33409 -0,33394

No Atribut Kalimantan Sulawesi Maluku Papua


1 X1 -0,33450 -0,33445 -0,33533 -0,33464
2 X2 -0,33456 -0,33450 -0,33545 -0,33472
3 X3 -0,33456 -0,33450 -0,33544 -0,33471

11
4 X4 -0,32505 -0,32566 -0,31916 -0,32462
5 X5 266665 266666 266663 266665
6 X6 -0,33438 -0,33418 -0,33505 -0,33390
7 X7 -0,33450 -0,33445 -0,33533 -0,33462
8 X8 -0,33456 -0,33451 -0,33546 -0,33472
9 X9 -0,33453 -0,33441 -0,33539 -0,33472

3.3 Jarak Euclid


Analisis MDS dimulai dengan mencari jarak Euclid masing-masingpulau
menggunakan software SPSS. Jarak Euclid yang didapatkan dapat dilihat pada Tabel 3. Jarak
ini menunjukkan secara keseluruhan kemiripan dari pulau-pulau tersebut. Apabila semakin
dekat jarak antara dua pulau, semakin mirip pula pulau-pulau terhadap atribut indikator
kesejahteraan rakyat pulau tersebut secara keseluruhan.
Setelah mengetahui jarak Euclid selanjutnya diperoleh titik-titik stimulus atau
koordinat yang menggambarkan peta persepsi dari keseluruhan pulau tersebut. Koordinat
stimulusnya adalah pada Tabel 4.
Tabel 3 Jarak Euclid
1 2 3 4 5 6 7 8
1 0
2 1,391 0
3 1,367 2,741 0
4 0,214 1,197 1,569 0
5 1,386 2,774 0,173 1,589 0
6 1,145 2,533 0,269 1,346 0,245 0
7 3,689 5,077 2,343 3,888 2,305 2,544 0
8 1,561 2,947 0,373 1,753 0,274 0,443 2,142 0

12
Tabel 4 Koordinat Stimulus
Dimension
Stimulus Name
1 2
Sumatera 0,9423 -0,0204
Jawa 2,3298 0,052
Bali -0,4094 0,1607
Nusa Tenggara 1
1,1403 -0,0827
Kalimantan -0,4425 0,0327
Sulawesi -0,2028 0,0039
Maluku -2,747 0,0074
Papua -0,6107 -0,1535

13
3.4 Nilai Stress

Berdasarkan hasil literasi dengan menggunakan software SPSS diatas, dapat


diketahui nilai stress berada pada kriteria sempurna. Nilai RSQ menandakan proporsi
varians data input dapat dijelaskan oleh model multidimensional scaling. Model dapat
menggambarkan pemetaan 8 pulau di Indonesia berdasarkan indikator kesejahteran
rakyat yang ada pada pulai tersebut, diantaranya Angka Harapan Hidup (AHH), Rata-
rata Lama Sekolah (RLS), Harapan Lama Sekolah (HLS), Pengeluaran per Kapita,
Jumlah Penduduk, Penduduk Miskin, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK),
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dan Kepadatan Penduduk pada Tahun 2016.

3.5 Hasil Grafik Pemetaan


Setelah diperoleh titik stimulus, selanjutnya diperoleh peta presepsi secara
keseluruhan dari pulau-pulau terhadap atribut indikator kesejahteraan rakyat.

Grafik tersebut terdepat 4 kuadran, maka :


14
1. Kuadran 1 (kanan atas): Terdiri dari satu pulau yaitu Jawa. Pulau Jawa dipandang
memiliki perbedaan karakteristik dengan pulau lainnya terhadap atribut indikator
kesejahteraan rakyat.
2. Kuadran 2 (kiri atas): Terdiri dari empat pulau diantaranya Sulawesi, Kalimantan,
Maluku dan Bali. Keempat pulau tersebut dipandang memiliki kemiripan dari
karakteristik pulau karena berada pada kuadran yang sama.
3. Kuadran 3 (kiri bawah): Terdiri dari satu pulau yaitu Pulau Papua. Papua dipandang
memiliki perbedaan karakteristik terhadap atribut indikator kesejahteraan rakyat.
4. Kuadran 4 (kanan bawah): Terdiri dari pulau Sumatera dan Nusa Tenggara. Kedua pulau
tersebut dinilai memiliki kemiripan karakteristik pulau-pulau terhadap stribut
kesejahteraan rakyat.
Jika dilihat secara keseluruhan, ada empat kelompok pulau yang memiliki
kesamaan di antara anggotanya, tetapi berbeda dari kelompok lain, diantaranya :
• Kelompok 1: Pulau Jawa
• Kelompok 2: Pulau Sulawesi, Bali, Kalimantan dan Maluku
• Kelompok 3: Pulau Nusa Tenggara dan Sumatera
• Kelompok 4: Pulau Papua

Dapat dikatakan bahwa kelompok satu memiliki semua ciri-ciri indikator


kesejahteraan masyarakat sangat baik, kelompok dua memiliki tingkat indikator
kesejahteraan masyarakat yang baik, kelompok tiga dapat dikatakan bahwa memiliki
indikator tingkat kesejahteraan masyarakat yang cukup baik, sedangkan kelompok empat
memiliki tingkat indikator kesejahteraan yang rendah atau kurang. Pengelompokan
tersebut didasarkan pada jarak terdekat dari setiap pulau dan jenis persepsi pada setiap
kelompok didasarkan pada pos

15
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Friedlander (1980) mengatakan bahwa kesejahteraan merupakan sistem yang
terorganisasi yang dilakukan melalui pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga sosial
dengan tujuan untuk membantu individu dan kelompok agar mencapai tingkat hidup dan
kesehatan yang memuaskan serta hubungan-hubungan personal dan sosial yang memberi
kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan seluruh kemampuannya dan untuk
meningkatkan kesejahteraannya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan masyarakat.
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Rata-rata jumlah tahun yang ditempuh oleh penduduk
berumur 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenjang pendidikan yang pernah
dijalani.Untuk mereka yang tamat SD diperhitungkan lama sekolah selama 6 tahun, tamat SMP
diperhitungkan lama sekolah selama 9 tahun, tamat SM diperhitungkan lama sekolah selama
12 tahun tanpa memperhitungkan apakah pernah tinggal kelas atau tidak.
Jika dilihat secara keseluruhan, ada empat kelompok pulau yang memiliki kesamaan di
antara anggotanya, tetapi berbeda dari kelompok lain, diantaranya : Kelompok 1: Pulau Jawa,
Kelompok 2: Pulau Sulawesi, Bali, Kalimantan dan Maluku, Kelompok 3: Pulau Nusa
Tenggara dan Sumatera, Kelompok 4: Pulau Papua. Dapat dikatakan bahwa kelompok satu
memiliki semua ciri-ciri indikator kesejahteraan masyarakat sangat baik, kelompok dua
memiliki tingkat indikator kesejahteraan masyarakat yang baik, kelompok tiga dapat dikatakan
bahwa memiliki indikator tingkat kesejahteraan masyarakat yang cukup baik, sedangkan
kelompok empat memiliki tingkat indikator kesejahteraan yang rendah atau kurang.

4.2 Saran
Meskipun kami sebagai penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Nadia Dwi.2018.Pemetaan Pulau-pulau di Indonesia terhadap Atribut Indikator


Kesejahteraan Rakyat dengan Multidimensional Scaling (Diakses Oktober 2021)

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2019. Badan Pusat Statistik. Sisitem Informasi rujukan
statistik. Retrieved from Sirusa.bps.go.id (Diakses Oktober 2021)

17

Anda mungkin juga menyukai