Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

“ANALISIS KEPENDUDUKAN KABUPATEN KEPULAUAN


MERANTI”

DISUSUN OLEH:

SUNTRA YANTI (210302036)

ZULPARDI (210302035)

DOSEN PENGAMPU:

M. FIKRY HADY, SE., M.Si

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah Perekonomian Ekonomi dengan judul ‘Analisis
Kependudukan Kabupaten Kepulauan Meranti’ dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak M.Fikry Hadi pada
mata kuliah Perekonomian Indonesia. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang jumlah tenaga kerja dan jumlah
migrasi melalui analisis pertumbuhan kependudukan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak M.Fikry Hadi selaku
dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan


banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.

Pekanbaru, 8 Agustus 2022

1
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................2

DAFTAR TABEL....................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................4


B. Rumusan Masalah....................................................................................5
C. Tujuan Masalah.......................................................................................6

BAB II : PEMBAHASAN.........................................................................................7

A. Angka Kelahiran (Fertilitas)......................................................................7


B. Angka Kematian (Mortalitas)...................................................................9
C. Migrasi.....................................................................................................9
1. Penyebab Migrasi.....................................................................................10
2. Macam-Macam Migrasi...........................................................................11
D. Perhitungan Prediksi Penduduk...............................................................12
1. Angka Kelahiran Kasar (CBR)...................................................................12
2. Angka Kematian Kasar(CDR)....................................................................13
3. Angka Migrasi Masuk..............................................................................13
4. Angka Migrasi Keluar...............................................................................13

E. Proyeksi Penduduk..................................................................................14
F. Angkatan Kerja........................................................................................15

BAB III : PENUTUP...............................................................................................17

A. Kesimpulan..............................................................................................17
B. Penutup...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18

2
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1.............................................................................................................8

Tabel 1.2.............................................................................................................11

Tabel 1.3.............................................................................................................11

Tabel 1.4.............................................................................................................14

Tabel 1.5.............................................................................................................15

Tabel 1.6.............................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laju pertumbuhan penduduk dunia terus bertambah cepat dalam pengertian


pelipatan jumlah penduduk dicapai dalam kurun waktu yang makin bertambah
singkat. Tanpa usaha-usaha untuk membatasi pertumbuhan tersebut sangat
dikhawatirkan bahwa pada suatu saat yang tidak terlalu lama lagi penduduk dunia
akan tidak dapat tertampung. Jika saat itu tiba akan timbul ketegangan-ketegangan
internasional yang sangat membahayakan kehidupan manusia secara menyeluruh
(Widiyanti, 1987 : 6).

Laju pertumbuhan ialah jumlah pertambahan penduduk pada suatu tahun,


dinyatakan dengan persen dari seluruh penduduk suatu wilayah (Dwidjoseputro,
1990 :98).

Perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh sosial,


ekonomi, politik, maupun yang lainnya terhadap penduduk yang tinggal di suatu
negara. Bertambahnya jumlah penduduk setiap tahunnya akan meningkatkan
persaingan dalam mempertahankan hidup dan penggunaan sumber daya. Pada
kenyataannya bahwa ruang lingkup planet kita terbatas, sedang jumlah penduduk
terus meningkat, sementara sumber-sumber alam terus berkurang, namun carrying
capacity bumi ini belum diketahui. Carrying capacity adalah jumlah maksimum
individu yang dapat didukung oleh sumber daya yang ada di dalam suatu ekosistem.
Dengan kata lain, carrying capacity dapat disebut sebagai kemampuan lingkungan
(ekosistem) dalam mendukung kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya
secara berkelanjutan (Wikipedia, 2014).

4
Kebutuhan akan hunian selalu meningkat berbanding lurus dengan jumlah
penduduk yang semakin banyak. Masyarakat membutuhkan hunian yang layak huni
untuk dapat hidup lebih sejahtera. Hunian juga merupakan salah satu kebutuhkan
dasar manusia, dan juga sebagai tanggung jawab pemerintah untuk melaksanakan
sila kelima yaitu kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Permasalahan yang
ada adalah jumlah tanah ataupun lahan yang tetap atau tidak bertambah,
sedangkan jumlah penduduk kota terus bertambah sehingga kebutuhan hunian
meningkat. Jika tidak ditata dengan baik, maka tatanan wilayah tidak akan nyaman
untuk ditempati karena ruang terbuka hijau yang sedikit dan ruang fasilitas publik
yang terbatas. Berdasarkan data dari BPS, berikut ini adalah grafik proyeksi
penduduk dan banyaknya rumah tangga.

Angka kelahiran (fertilitas) di Kabupaten Kepulauan Meranti mencapai rata-rata


67.66% pertahun.

Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan kabupaten termuda yang ada di


provinsi Riau. Kabupaten ini merupakan mekaran dari Kabupaten Bengkalis yang
mekar pada tanggal 19 Desember 2008, Dasar hukum berdirinya kabupaten
Kepulauan Meranti adalah Undang-undang nomor 12 tahun 2009, tanggal 16 Januari
2009.

Pada tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Meranti adalah


182.152 jiwa terdiri dari 93.488 laki-laki dan 88.664 perempuan. Sedangkan pada
jumlah penduduk tahun 2021 adalah 209.460 jiwa. Terjadi peningkatan penduduk
sebanya 27.308 jiwa dalam 6 tahun terakhir.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengukur laju pertumbuhan penduduk kabupaten
kepulauan meranti?

5
2. Apa yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk yang menjadi sangat
cepat?
3. Berapa jumlah fertilitas, mortalitas, dan migrasi penduduk Kabupaten
Kepulauan Meranti setiap tahunnya?

C. Tujuan Masalah
1. Menemukan cara untuk mengukur laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Kepulauan Meranti.
2. Menemukan inti masalah dan penyebab lajunya pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Kepulauan Meranti.
3. Mengetahui berapa jumlah fertilitas, mortalitas, dan migrasi penduduk
Kabupaten Kepulauan Meranti.

6
BAB II

PEMBAHASAN

Proyeksi penduduk merupakan perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi


dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian,
dan perpindahan (migrasi). Ketiga komponen tersebut akan menentukan jumlah dan
struktur umur penduduk di masa depan. Dengan proyeksi penduduk maka akan
mudah untuk menentukan jumlah penduduk di usia sekolah, jumlah guru,dan
pendidikan di masa akan datang.

A. Angka Kelahiran (Fertilitas)

Fertilitas adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang lahir per
1.000 penduduk per tahun. Dikutip dari buku Geografi oleh Bambang Utoyo, secara
umum, angka kelahiran atau fertilitas terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya angka
kelahiran kasar, kelahiran umum, dan kelahiran menurut kelompok usia.

Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi lahir
hidup dari setiap 1.000 penduduk dalam periode tahun tertentu, angka kelahiran
umum menunjukkan jumlah komposisi bayi lahir hidup dari 1.000 penduduk wanita
usia reproduksi dalam periode tertentu. Sedangkan angka kelahiran menurut
kelompok usia adalah angka yang menunjukkan banyaknya bayi lahir hidup dari
setiap 1.000 penduduk wanita berdasarkan kelompok umur pada usia reproduksi
salam periode tahun tertentu.

Fertilitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan bagi seorang pria dan wanita
untuk dapat memiliki seorang anak. Fertilitas sendiri merupakan salah satu faktor
penumbuh jumlah penduduk yang memiliki dampak positif dan negatif. Namun jika
dilihat dari realitas jumlah penduduk Indonesia, maka dampak negatif menjadi
dominan dalam pertumbuhan penduduk. Dan jika tidak segera ditangani maka akan
menyebabkan bertambah dan padatnya jumlah penduduk di suatu wilayah,

7
tentunya hal ini akan berkaitan dengan berkurangnya jumlah pangan yang akan
mengakibatkan munculnya kasus kasus kesehatan yang berkaitan dengan tidak
tercukupinya kebutuhan gizi atau lebih dikenal dengan istilah gizi buruk. Adapun
cara untuk menangani kasus pertumbuhan penduduk dari Fertilitas ini adalah:

 Program KB
 Meningkatkan pendidikan
 Menciptakan lapangan kerja untuk menekan jumlah pengangguran

Tabel diawah ini merupakan angka kelahiran untuk 6 tahun terakhir di Kabupaten
Kepulauan Meranti. Dari data dibawah dapat dilihat bahwa tingkat kelahiran
bertambah setiap tahunnya yakni rata-rata 67,34% pertahunnya.

Tabel 1.1

Umur Harapan Hidup Saat Lahir (Tahun)


Kepulauan Meranti
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Persentase Fertilitas 66.85 66.99 67.21 67.53 67.68 67.78
Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Meranti

Contoh kasus:

Masalah yang selalu menjadi permasalahan se-Indonesia adalah masalah fertilitas


remaja. Pernikahan dini oleh remaja usia 15-19 pada tahun 2019 adalah sebanyak
10,82 persen di Indonesia. Kemudian pada tahun 2020 menurun walaupun tidak
signifikan yaitu 10,18 persen. Pernikahan anak banyak terjadi di wilayah pedesaan
dibandingkan perkotaan. Masalah ini juga menjadi masalah akut bagi Kabupaten
Kepulauan Meranti, karena sebagian besar wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti
terdiri dari desa-desa. Bagaimana cara mengurangi tingkat fertilitas pada remaja?

Solusi Permasalahan:

Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini, yaitu

8
 Pendidikan agama yang mumpuni sejak dini akan berpengaruh besar pada
masa depan seorang anak. Karena, agama akan menjadi pembatas diri
dengan segala bentuk kemaksiatan.
 Pendidikan dan pengenalan bahayanya seks bebas dan pergaulan bebas oleh
orang tua terhadap anak-anak yang menginjak usia remaja. Peran orang tua
sangat lah penting bagi pertumbuhan dan lingkungan sekitar anak.
B. Angka Kematian (Mortalitas)

Mortalitas merupakan faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk.


Mortalitas sendiri merupakan angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1.000
penduduk per tahun. Angka kematian penduduk dalam suatu wilayah disebabkan
oleh banyak faktor. Angka kematian ibu dan bayi yang relatif masih tinggi.

Faktor pendorong kematian di antaranya tingkat kesehatan yang rendah, fasilitas


kesehatan yang kurang mewadahi, bencana alam, wabah, hingga konflik antar
bangsa. Sementara itu, mortalitas dapat dihambat dengan adanya kualitas
kesehatan yang baik, fasilitas kesehatan yang memadai, hingga kesadaran penduduk
tentang pentingnya kesehatan.

Adapun untuk mendapatkan data dari mortalitas yaitu dapat dilakukan dengan
sensus penduduk, survei, dan sumber sumber lain seperti rumah sakit, dinas
pemakaman.

C. Migrasi

Perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas
negara atau batas daerah administrasi dalam suatu negara dengan tujuan untuk
menetap.

1. Penyebab Migrasi

9
Drs. Sugiharyanto, M.Si dalam buku Geografi dan Sosiologi 2 menjelaskan, ada
beberapa hal yang menyebabkan penduduk melakukan migrasi. Penyebab migrasi
meliputi:

a. Bencana Alam

Bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gempa, dan wabah penyakit
dapat mendorong penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah yang aman.
Contohnya, banyak penduduk Aceh yang tidak ingin tinggal di Aceh setelah
bencana alam tsunami. Mereka dapat berpindah ke daerah lain yang dianggap
lebih aman untuk melanjutkan kehidupan.

b. Ekonomi

Seseorang yang berada dalam kesulitan ekonomi pada suatu daerah tempat
tinggalnya mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain untuk memperbaiki
kondisi ekonomi.

c. Agama

Kebebasan beribadah sesuai agama yang dianut dan sikap saling menghargai
antar umat beragama merupakan modal seseorang untuk tetap bertahan
dalam lingkungan masyarakat yang heterogen.

Apabila kehidupan beragama tidak terjamin bagi kelangsungan dan


keamanannya, maka hal itu akan mendorong seseorang melakukan migrasi.

d. Politik

Kondisi politik yang memanas di suatu daerah dapat menyebabkan perbuatan


anarkis. Akibatnya, penduduk daerah tersebut merasa ingin pindah ke daerah
lain yang lebih aman

2. Macam-Macam Migrasi

10
Migrasi dibedakan menjadi dua, yaitu migrasi nasional dan internasional. Migrasi
nasional adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain tetapi
masih dalam suatu negara. Sedangkan migrasi internasional adalah Migrasi
internasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain atau
antarnegara. Migrasi dapat menyebabkan dampak positif dan negatif , dampak
positif nya migrasi akan memunculkan kebudayaan baru karena adanya
pencampuran budaya antara penduduk asli daerah dengan para pendatang, dampak
negatif sendiri dari migrasi akan mengakibatkan menumpuk nya jumlah penduduk
yang memadati hunian.

D. Penghitungan Prediksi Kependudukan


1. Angka Kelahiran Kasar (CBR)

Tabel 1.2

Umur Harapan Hidup Saat Lahir (Tahun)


Kepulauan Meranti
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Persentase Fertilitas 66.85 66.99 67.21 67.53 67.68 67.78
Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Meranti

Tabel 1.3
TAHUN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
JUMLAH PENDUDUK 108.220 102.770 102.998 103.789 104.105 104.790
PERTENGAHAN TAHUN

Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Meranti

B
CBR = xK
P

dimana: B= Jumlah Kelahiran

P= penduduk pertengahan tahun

K= konstanta (1000)

11
B
CBR = xK
P

66.85
CBR2016 = x 1000
108.152

CBR2016 = 0,618 jiwa per 1000 penduduk yang bertambah.

B
CBR = xK
P

66.99
CBR2017 = x 1000
102.770

CBR2017 = 0,651 jiwa per 1000 penduduk yang bertambah

B
CBR = xK
P

67,21
CBR2018 = x 1000
102.998

CBR2018 = 0,652 jiwa per 1000 penduduk yang bertambah.

B
CBR = xK
P

67,53
CBR2019 = x 1000
103.789

CBR2019 = 0,650 jiwa per 1000 penduduk yang bertambah.

B
CBR = xK
P

67,68
CBR2020 = x 1000
104.105

CBR2020 = 0,650 jiwa per 1000 penduduk yang bertambah.

12
B
CBR = xK
P

67,78
CBR2021 = x 1000
104.790

CBR2021 = 0,646 jiwa per 1000 penduduk yang bertambah.

2. Angka kematian kasar (CDR)


D
CDR = xK
P

Dimana: CDR = angka kematian kasar/crude death rate.

D = jumlah kematian pada tahun x.

P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun x.

K = 1000

3. Angka Migrasi Masuk

Angka migrasi masuk (mi) menunjukkan banyaknya migran yang masuk (I), per 1000
jiwa di daerah tujuan dalam waktu setahun.

I
Mi = xK
P

Dimana: mi = angka migrasi masuk.

I = jumlah migran yang masuk.

P = biasanya adalah jumlah penduduk di pertengahan tahun.

4. Angka Migrasi Keluar

13
Angka migrasi keluar (mo) menunjukkan banyaknya migran yang keluar (O), per
1000 jiwa dalam waktu setahun.

O
Mo = xK
P

Dimana: Mo = angka migrasi keluar.

O = jumlah migran yang keluar.

P = biasanya adalah jumlah penduduk di pertengahan tahun.

E. Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk di masa yang akan


datang berdasarkan asumsi perkembangan kelahiran, kematian dan migrasi. Dengan
proyeksi penduduk maka akan mudah untuk menentukan jumlah penduduk di usia
sekolah, jumlah guru,dan pendidikan di masa yang akan datang.

m
Pm = P0 + (P -P )
n n 0

Dimana: Pm = jumlah tahun yang diestimasasikan

m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal

P0 = jumlah penduduk pada tahun ke n

n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui

Pn = jumlah penduduk pada tahun awal

Tabel 1.4

TAHUN 2016 2017 2018 2019 2020 2021


JUMLAH PENDUDUK 216.441 205.541 205.997 207.579 208.211 209.580
KABUPATEN

14
KEPULAUAN MERANTI
Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Meranti

m
Pm = P0 + (P -P )
n n 0
2022−2016
Pm = 216.441 + (209.580—216.441)
2021−2016
6
Pm = 216.441 + x (-6.861)
5

Pm = 216.441 + (-8.233)

Pm = 208.177 jiwa

F. Angkatan Kerja

Angkatan kerja adalah penduduk yang telah bekerja atau masih mencari
pekerjaan. Sebaliknya, bukan angkatan kerja adalah penduduk yang tidak bekerja,
tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, misalnya pelajar,
mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pensiunan.

Untuk menjalankan kegiatan perekonomi pasti membutuhkan tenaga kerja.


Kebutuhan akan tenaga kerja disebut sebagai kesempatan kerja. Definisi dari
kesempatan kerja merupakan tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang
membutuhkan pekerjaan. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, jumlah angkatan
kerja dan tenaga kerja juga meningkat, namun tidak dibarengi dengan kesempatan
kerja yang sama. Oleh karena itu, dari sekian banyak angkatan kerja ada penduduk
yang tidak bekerja atau disebut sebagai pengangguran. Semakin banyak lapangan
kerja yang tersedia dalam suatu negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi
tenaga kerja, sehingga semakin kecil tingkat pengangguran, dan berlaku sebaliknya.

15
Dibawah ini merupakan jumlah angkatan kerja selama 5 tahun terakhir, pada
dua tahun terakhir terdapat penurunan yang drastis pada jumlah tenaga kerja yakni
sebanyak 2.457 angkatan kerja.

Tabel 1.5

ANGKATAN KERJA 2017-2021


Usia 15+
2017 2018 2019 2020 2021
15 - 19 2958 4898 3905 6535 4424
20 - 24 7695 9851 10229 7319 6931
25 - 29 9385 11268 10769 8966 8292
30 - 34 15174 10643 10626 11370 10443
35 - 39 9739 10852 11188 11524 11224
40 - 44 9649 10561 10628 9950 10811
45 - 49 9327 10109 10417 11227 11610
50 - 54 6705 8313 8161 9402 10116
55 - 59 6559 6274 6778 7543 7648
60+ 7930 8289 8080 10278 10158
Jumlah 85121 91058 90781 94114 91657
Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Meranti

Tabel 1.6

TPAK dan TPT Kabupaten Kepulauan Meranti


 Tahun 2017 2018 2019 2020 2021
68.6
Tingkat Partisipasasi Angkatan Kerja (TPAK) 64.96 3 67.65 68.29 65.60
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4.54 6.84 6.19 7.94 4.43
Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Meranti

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegagalan pemerintah dalam menekan lajunya pertumbuhan membuat kondisi


Indonesia yang sudah miskin semakin melarat. Bagi Indonesia yang masih berstatus
sebagai negara berkembang hal ini merupakan masalah yang cukup mampu
membuat utang negara bertambah. Jika pertumbuhan penduduk disertai dengan
pemerataan penduduk terjadi, mungkin hal ini akan menjadi kabar baik bagi
Indonesia. Selain itu, juga diperlukan lapangan kerja yang mampu menampung
seluruh angkatan kerja yang setiap tahunnya semakin meningkat yang juga
menyebabkan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan, yang nanti akan disusul
oleh tingkat kriminalitas yang meningkat juga.

B. Penutup

Demikian makalah ini kami buat. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
M.Fikry Hadi selaku dosen pengampu mata kuliah Perekonomian Indonesia Ini
sehingga kami bisa menyusun makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada pihak
yang sudah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami juga berterima kasih
pada para pihak yang berkenan membaca makalah ini. Semoga makalah yang kami
buat dapat memenuhi syarat ujian akhir semester yang Bapak berikan dan

17
bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Kami berharap jika makalah ini dapat
menambah wawasan bagi yang membacanya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
kami butuhkan dari Bapak supaya kami bisa memperbaiki kekurangan dari makalah
yang kami buat dan analisis ini.

DAFTAR PUSTAKA

Widiyanti. 1987. “Kejahatan dalam Masyarakat dan Pencegahannya”. Jakarta. Bina Aksara.

Dwidjoseputro. 1990. “Ekologi Manusia dengan Lingkungannnya”. Jakarta. Erlangga.

Utoyo. 2007. “Geografi: Membuka Cakrawala Dunia”. Bandung. PT Grafindo Media


Pratama.

Sugiharyanto. 2017. “Geografi dan Sosiologi 2”. Bogor. Quadra.

Wikipedia. “Carrying Capacity”. 2014.

Badan Pusat Statistik. “Proyeksi Penduduk Kabupaten Kepulauan Meranti”. 2016-2021.

https://id.wikipedia.org/w/index.php?search=Carrying+capacity&title=Istimewa
%3APencarian&ns0=1

Kristina. “ Dinamika Penduduk: Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya”, Kamis, 2


September 2021, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5706600/dinamika-penduduk-
pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi.

18

Anda mungkin juga menyukai