Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum Ilmu Ukur Tanah II yang dilakukan
oleh kelompok 1G di area Gedung Tambahan (GT) Kampus Universitas
Swadaya Gunung Jati Cirebon, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Praktikum dan penulisan laporan Ilmu Ukur Tanah II ini bertujuan agar
mahasiswa dapat memahami prosedur pengukuran poligon tertutup
serta pengukuran detail situasi dari mulai pengenalan alat yang
digunakan, setting alat, langkah-langkah pengukuran, hingga
pengolahan data yang dituangkan dalam bentuk laporan.
2. Pada praktikum ini kami dapat mengenal dan mengoperasikan alat-alat
yang digunakan dalam Praktikum Ilmu Ukur Tanah II. Praktikum Ilmu
Ukur Tanah II kali ini menggunakan jenis alat ukur yaitu Total Station.
3. Pengukuran poligon tertutup ini ada 2 jenis titik yaitu titik utama dan
titik detail. Titik utama yaitu P1, P2, P3 dan P4, sedangkan titik detail
D1 - D46.
4. Pada poligon tertutup yang dimaksud menutup adalah apabila mulai
dari titik 1 kemudian ke titik 2, 3, 4 akan kembali ke titik 1 lagi,
sehingga akan membentuk segi banyak. Salah satu mekanisme
pengontrolan kualitas dari pengukuran polygon yang umum digunakan
adalah dengan menilai kesalahan-kesalahan penutup absis, ordinat, dan
sudut yang diperoleh. Maka poligon tertutup dilakukan untuk
mengkoreksi sudut dan koordinat. Pada pengukuran poligon tertutup ini
didapatkan elevasi dan koordinat tiap titik, yaitu :
P1 = 1027.922 ; 972.405 ; 9.6486
P2 = 1000.508 ; 970.116 ; 10.0216
P3 = 1000.000 ; 1000.000 ; 10.000
P4 = 1024.451 ; 1005.459 ; 9.7977

40
41

Setelahnya telah dilakukan pengecekan koordinat akhir didapatkan hasil


yang sama dengan koordinat awal maka perhitungan sudah dianggap
benar dan tidak perlu dibuat koreksi. Dilihat dari elevasi tiap masing-
masing titik, dapat disimpulkan bahwa kontur area pengukuran
cenderung landai karena perbedaan elevasi yang tidak signifikan.
5. Pengambilan titik detail situasi digunakan untuk memetakan kontur
tanah di area pengukuran. Metode pengambilan titik detail berdasarkan
perbedaan elevasi di area pengukuran. Setelah dianalisa menggunakan
aplikasi Surfer dari gambar kontur detail situasi diambil elevasi rencana
tanah dasar pada 9.89 m, maka didapat volume galian sebesar 17,99653
m3 dan kebutuhan volume timbunan sebesar 241,13898 m3. Dari hasil
pengukuran dan ouput, bisa dilihat elevasi di area pengukuran tidak
terlalu banyak perbedaan elevasi kontur tanah atau dengan kata lain
kontur tanah di area pengukuran cukup landai dan datar.
6. Kegiatan praktikum Ilmu Ukur Tanah II ini dapat digunakan untuk
kepentingan pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan tanah II
(Earth Work) misalnya untuk menghitung galian dan timbunan. Untuk
itu dikenal dengan adanya pengukuran Detail Situasi.
42

5.2 SARAN
Pada praktikum Ilmu Ukur Tanah II kali ini, ada beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan agar proses praktikum dapat berjalan
dengan baik dan benar, seperti sebagai berikut:
1. Sebelum melaksanakan praktikum semua mahasiswa harus di pastikan
melaksanakan praktikum sesuai Protokol Kesehatan (Covid-19)
2. Perhitungan dan pengukuran data-data diperlukan prinsip-prinsip
pengukuran untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi.
3. Pengecekan sendiri hasil pengamatan dan pembacaan.
4. Susunan dalam laporan harus mengikuti metodologi yang baik dan
pengumpulan data dari berbagai sumber.
5. Saat pelaksanaan praktikum sangat dianjurkan untuk bertanya kepada
pembimbing praktikum jika menemukan kesulitan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan praktikum.
6. Teliti dalam melakukan apapun. Baik pada saat penggunaan alat di
lapangan maupun pada perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai