Anda di halaman 1dari 9

BAB II

Theory Imogene King’s

3. Uraian Theory Imogene King’s

Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri atas tiga
sistem yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga
sistem interaksi yang dinamis-personal,interpersonal, dan sosial yang mengarah pada
perkembangan teori pencapaian tujuan Christensen 2009
Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal terutama berhubungan dengan
individu, sedangkan konsep yang ditempatkan dalam sistim interpersonal menekankan
pada interaksi antara dua orang atau lebih. Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial
menyediakan pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di dalam sistim yang lebih
besar.Dalam interpersonal sistem perawat-klien berinteraksi dalam suatu area ( space).
Menurut King, intensitas dari interpersonal system sangat menentukan dalam menetapkan
pencapaian tujuan keperawatan. Christensen 2009
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan
pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan,
sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan
interaksi Rofli 2021
A. Sistem Personal

Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem
personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan
perkembangan (growth and development), citra diri (body image), ruang (space), dan
waktu (time).

a) Persepsi (perception)

Persepsi adalah cara pandang seseorang tentang objek, orang dan kejadian-
kejadian. Cara pandang setiap orang berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini
tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status
emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua orang, selektif
untuk semua orang, dan subjektif atau personal.

b) Diri (self)

Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda- benda, perasaan
dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata "AKU".Karakteristik
diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan untuk
meju kedepan .

c)Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)

Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, organ dan perilaku manusia.


Perubahan ini biasanya terjadi dengan cara yang tertib dan terus-menurus, dan dapat
diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi. Tumbuh kembang dapat
didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari
potensial untuk mencapai aktualisasi diri.

d) Citra diri (body image)

King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan


tubuhnya, kepercayaan diri terhadap tubuh yang dimilikinya dan reaksi-reaksi lain
dalam penampilanya.
e) Ruang (space)

Ruang adalah universal (umum) sebab semua orang punya konsep ruang,
personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, atau berdasarkan pada sudut pandang individu
terhadap situasi secara personal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah,
didefinisikan sebagai perilaku orang yang menempatinya.

f) Waktu (time)

King mendefisikan waktu adalah rentang suatu kejadian dengan kejadian


berikutnya yang membuat seseorang mempunyai pengalam yang unik dan luas.

B. Sistem Interpersonal

King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia.


Interaksi antar dua orang disebut Dyad, tiga orang disebut Triad, dan empat orang disebut
Group. Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi,
transaksi, peran dan stres.

a) Interaksi

Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku, cara bergaul dalam klompok sosial yang
dapat diobservasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.

b) Komunikasi

King berpendapat komunikasi merupakan dimana informasi yang diberikan dari satu
orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui media
komunikasi sebagai proses telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah
verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak
maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang keorang lain. Aspek perilaku
nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah
jarak,postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
c) Transaksi

Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiapmasing-masing dari individu mempunyai


kenyataan sendiri berdasarkan persepsi mereka.Dimensi temporal-spatial, mereka
mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian selama kehidupnya.

d) Peran

Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai
pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 komponen utama peran yaitu,
peran berisi perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem
sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan
dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2orang atau lebih berinteraksi
untuk tujuan pada situasi khusus

e) Stress

Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
lingkungannya pertumbuhan, melibatkan pertukaran energi dan informsi antara
seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang
dinamis sehubungan dengan sistem manusia berinteraksi dengan keseimbangan untuk
memelihara perkembangan dan perbuatan yang terbuka yang terus-menerus terjadi
pertukaran dengan lingkungan, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-
spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.

C. Sistem Sosial

King mendefinisikan sistem sosial sebagai system pembatas peran organisasi sosisal,
perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme
pengaturan antara praktik-praktik dan aturan. Konsep yang relevan dengan sistem sosial
adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.

a) Organisasi

Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan
dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan
personal atau organisasi.
b) Otoritas

King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses
transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang
mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi
sertaberhubungan dengan wewenang

c) Kekuasaan

Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial


dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi
pada tujuan.

d) Pembuatan Keputusan

Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan


dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang
terus menerus, dan berorientasi pada tujuan

e) Status

Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King


mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam
hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status
berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban. Ketiga sistem
tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan pasien/klien. Hubungan
perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, di
mana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien
dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan
kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk
membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif
terhadap lingkungan. Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terrhadap waktu tidak
lepas dari masa lalu dansekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan
sebagai makhluk sosial manusia akan hidup berssama dengan orang lain yang akan
berinteraksi satu dengan yang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki 3

kebutuhan dasar yaitu:


 kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat
digunakan.
 Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
 Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapatmembantu/merawat diri
mereka sendiri.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, King mengemukakan pendekatan teori yang


terdiri dari komponen berikut ini:

 Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan
merupakan respon dari individu.
 Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara
perawat dan klien yang terwujud dalamkomunikasi.
 Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dengan klien terjadi suatu
persetujuan -dalam rencana Tindakan keperawatan yang akan dilakukan.

D. Konsep Interaksi Imogene M. King


King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa
manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secarakonsisten
berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya
(Human Being) meliputi sosial, perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi
kegiatan dan orientasi pada waktu.
Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah berasumsi lebih spesifik
terhadap interaksi perawat – klien :
1. Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klienmempengaruhi interaksi
3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi
6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan
dapat berbeda.
E. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Praktik Keperawatan
Didalam buku yang ditulis oleh Risna & Irwan 2021 Teori King berfokus pada
interaksi perawat - klien dengan pendekatan sistem. Kekuatan pada model ini adalah
partisipasi klien dalam menentukan tujuan yang akan dicapai, mengambil keputusan, dan
interaksi dalam menerima tujuan dari klien. Teori ini sangat penting pada kolaborasi
antara tenaga kesehatan professional.
Teori ini juga dapat digunakan pada individu, keluarga, atau kelompok dengan
penekanan pada psikologi, social kultural, dan konsep interpersonal.

Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori King dalam praktik klinik adalah
1. Klien lansia dengan kecelakaan perdarahan pada otak.
2. Klien dengan penyakit ginjal.
3. Caring dalam keluarga.
4. Penyelesaian masalah memfasilitasi pengembangan kesehatan lingkungan kerja.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
6. Pelayanan keperawatan psikiatri.
F. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
Dalam buku yang di tulis oleh Risna & Irwan 2021 tentang proses keperawatan menurut
Kings adalah sebagai berikut :
1. Pengkajiana.
a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawatmembawa
pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klienmembawa pengetahuan
tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,diantaranya
adalah :
1) Tingkat tumbuh kembang
2) Pandangan tentang diri sendiri.
3) Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi dataterhadap
status kesehatan.
4) Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk
interaksi dan transaksi.
5) Sosialisasi

2. Diagnosa Keperawatana.
a. Dibuat setelah melakukan pengkajian.
b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengandiagnosa
keperawatan.
3. Perencanaan.
a. Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan.
b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalahtersebut
dilakukan.
c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkantujuan dan
membuat keputusan.
d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yangdianjurkan ikut
serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
4. Implementasi.
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan actual untuk
mencapai tujuan.
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
5. Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai danmembahas
tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan

Anda mungkin juga menyukai