BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEDOMAN
D. BATASAN OPERASIONAL
E. LANDASAN HUKUM
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
JUMLAH
NO. NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI KEBUTUHAN
1. KA IPPRS D III 1
Menguasai
2. ADMINISTRASI Komputer & Surat
SMA/SMK 1
menyurat
BAGIAN
3. PEMELIHARAAN
3
UMUM
SMK
BAGIAN
Menguasai
4. PEMELIHARAAN 3
Peralatan Medis
ALAT KESEHATAN SMKdanDIII
BAGIAN
Menguasai ilmu
5. PEMELIHARAAN
SMK tentang bangunan 3
BANGUNAN
4
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
KUALIFIKASI
FORMAL DAN JUMLAH
NO. NAMAJABATAN WAKTU KERJA SDM
INFORMAL
Senin - Kamis
07.00 s/d 15.00 1
1. KEPALA IPPRS D III
Jumat
07.00 s/d 15.30
Senin - Kamis
1
07.00 s/d 15.00
2. ADMINISTRASI SMK/SMA Jumat
07.00 s/d 15.30
Senin - Kamis
BAGIAN 3
07.00 s/d 15.00
3. PEMELIHARAAN SMK Jumat
UMUM
07.00 s/d 15.30
Senin - Kamis
3
BAGIAN 07.00 s/d 15.00
4. PEMELIHARAAN SMK Jumat
GEDUNG 07.00 s/d 15.30
Senin - Kamis
BAGIAN 07.00 s/d 15.00 3
PEMELIHARAAN Jumat
5.
ALAT SMK dan DIII 07.00 s/d 15.30
KESEHATAN
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
B. STANDAR FASILITAS
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
b. Telepon
Pesawat Telepon
Pemeliharaan: Handset dibersihkan dengan kain lap,
sedangkan microphone sebaiknya dilakukan dengan
compressor angina
Jack/outlet telepon
Pemeliharaan: dilakukan penyetelan dengan obeng
bilajack/outlet telepon longgar.
Perbaikan: bila terjadi kerusakan dilakukan penggantian
10
c. PABXs
Pemeliharaan: pembersihan kotoran pada PABX yang
mengunakan relay dilakukan dengan contact cleaner.
cepat aus. Perlu diperhatikan, agar stop kontak ini selalu bersih. Kalau
terjadi panas atau rusak segera diganti.
d. Pembumian
Untuk pembumian di rumah sakit terdapat 3 kelompok, yaitu:
1. Untuk stop kontak di dalam gedung dan alat-alat lain maximum 5
Ohm.
2. Untuk penangkal petir dan pelindung gedung maximum 10 Ohm.
System pembumian diatas, masing-masing tidak boleh digabung.
Pengukuran tahanan pembumian dilakukan setiap tahun dengan earth
tester. Ujung saluran pembumian sering terjadi korosi, sehingga perlu
dibersihkan dengan sikat besi halus dan disemprot dengan cairananti
korosi.
f. Panel Listrik
Pada penel ini pemeliharaannya lebih teliti dengan mematikan tegngan
untuk service dan terlebih dahulu perlu koordinasi dengan UPF
masing - masingkarena di dalamnya sering terdapat banyak debu
dan harus dibersihkan dengan vacuum cleaner, kuas dan lap bersih.
Pada sambungann mur antara kabel/busbar ke MCB/MCCB sering
terdapat korosi dan harus disemprot dengan cairan anti korosi dan
mur yang kendor akibat getaran, agar dikencangkan kembali setiap 6
(enam) bulan sekali.
Pengetesan MCB/MCCB, fuse yang putus harus diganti, lampu-
lampu pilot, meter - meter yang rusak diganti secepatnya. Udara
disekitar panel dibebaskan dari lembab. Pengecekan karet - karet
pintu panel dan kunci panel setiap 6 (enam) bulan sekali, jika
keadaannya rusak agar diganti.
5.1.5. PANEL
Pemeliharaan dan perbaikan kecil pada panel meliputi lampu indicator dan
pengaman.
15
dll)
c. Tahap Pencatatan
d. Tahap Pengemasan
BAB V
LOGISTIK
NO NAMA BARANG
1. Timah
2. Kontak cleaner
19
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien(patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:
1. Assessment resiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Kemampuan belajar dari insiden
5. Tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan
yang seharusnya dilakukan atau KejadianTidak Diinginkan (KTD).
B. Tujuan
Berikut tujuan keselamatan pasien (patient safety):
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Dalam sasaran keselamatan pasienrumah sakit dari 6 sasaran, salah satu sasaran
yang berkaitan dengan program kerja Instalasi Pemeliharaan Sarana adalah
dengan mengurangi resiko terhadap pasien, diantaranya:
1. Salah diagnosa pada pasien akibat kesalahan pemakaian peralatan, untuk
mengurangi resiko ini maka tertuang di dalam SPO untuk dijalankan tata cara
penggunaan alat medis.
2. Pemeliharaan dan perbaikan mengacu pada acuan kerja dan tata caranya
sesuai dengan SPO yang ada.
3. Kalibrasi peralatan medis harus rutin dilaksanakan agar keamanan peralatan
terpelihara.
20
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dapat terjadi bila:
- Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus.
- Alat -alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses
produksi.
- Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi ukuran kurang memadai, ruangan
terlalu panas atau terlalu dingin.
21
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Definisi Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu yang
operasional dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai dengan petugas
melakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut
perbaikan, maksimal dalam waktu 15 menit harus sudah ditanggapi.
Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau sama
dengan 15 menit dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan.
Target ≥ 80%
Pencapaian
Kriteria
Inklusi Semua laporan kerusakan dari unit
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Metodologi Prospektif
pengumpulan
data
HASIL
WAKTU
TGL NO PERMASALAHAN
RUANG KET
GAGAL BERHASIL
LAPOR DITANGGAPI
JUMLAH
24
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Numerator Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan tepat waktu sesuai jadwal.
Kriteria
Inklusi Semua alat yang dimiliki Rumah Sakit baik alkes maupun non alkes.
Metodologi Prospektif
pengumpulan
data
Instrumen
Pengambilan
Data
SENSUS MINGGUAN
ANGKA KETEPATAN WAKTU PEMELIHARAAN ALAT
BULAN .....................TAHUN .................
JUMLAH
26
Judul Indikator Ketepatan waktu kalibrasi alat laboratorium dan alat ukur lainnya.
Dasar pemikiran - UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Data
Sample Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
menggunakan sampling dengan besaran sampel di sesuaikan dengan
kaidah – kaidah statistik.
< 64 : 100% populasi
64 – 319 : 64
320 – 640 : 20% total populasi
> 640 : 128
Rencana Analisis Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Data
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
- Diagram batang digunakan untuk menampilkan data
perbandingan perbulan.
Penanggung Kepala IPPRS
Jawab
Instrumen SENSUS TAHUNAN
ANGKA KETEPATAN WAKTU KALIBRASI
Pengambilan
BULAN ................... TAHUN .................
Data
HASIL
NO NAMA RUANG JADWAL DILAKSANAKAN KET
ALAT TANGGAL TEPAT TIDAK TEPAT
28
BAB IX
PENUTUP
Keselamatan pasien selalu menjadi fokus utama kami dalam menyediakan jasa
pemeliharaan peralatan medik. Dengan meningkatnya kesadaran akan isu-isu
keselamatan pasien, persyaratan desain dan spesifikasi, kriteria laik pakai, dan
persyaratan pengoperasian peralatan medik kepada pasien merupakan faktor
penting dalam masalah keselamatan pasien.
Keselamatan pasien disarana pelayanan kesehatan adalah tujuan utama dari
program manajemen pemeliharaan peralatan medik. Dalam pandangan ini program
pengelolaan yang proaktif sangat penting untuk menjamin lingkungan yang aman bagi
pasien, pengunjung dan staf rumah sakit.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah
melalui pelayanan penunjang medik, yang profesional, bermutu dan aman.
Upaya untuk mendukung peningkatan mutu dan terlaksananya program kerja
di bagian masing-masing diperlukan SDM yang berkualitas. Seleksi pegawai merupakan
salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumber
daya manusia. Dengan perencanaan, rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia yang
baik diharapkan sebuah institusid apat menghasilkan SDM yang berkualitas.