TINJAUAN PUSTAKA
urin melalui organ perkemihan dimulai dari ureter, kandung kemih dan
uretra (Chang,Daly, dan Eliot,2010). Pada pasien Gagal Ginjal yang sudah
masuknya cairan dan elektrolit setiap harinya. Retensi natrium dan air
terjadinya edema, gagal jantung yang kongestif dan hipertensi (Isroin, 2016)
ginjal yang sangat progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh
C. Etiologi
Menurut Prabowo, Eko (2014) gagal ginjal kronik sering ditimbulkan dari
komplikasi penyakit yang lain, sehingga gagagl ginjal bisa di sebut penyakit
sekunder. Penyakit yang sering biasanya dari diabetes dan hipertensi. Selain itu
tinggi)
c. Preeklamsia
d. Obat-obatan
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang klinis pada penyakit gagal ginjal kronis
dan gejala yang muncul yang di tunjukkan pada gagal ginjal kronis
(Robinson, 2013)
Sebagai akibat dari kadar natrium yang rendah dalam darah maka akan
Biasanya kulit akan menjadi pucat akibat dari kurangnya tekanan darah
dalam pori-pori kulit. Selain itu juga akan muncul gangguan seperti
jantung, edema perifer dan sesak nafas. Karena timbulnya edema yang
5
Biasanya ditunjukkan dengan adanya nyeri , gatal pada lengan dan kaki.
ada kram pada otot, refles keduan , daya memori menurun, pusing dan
koma.
dan sangat bergantung pada cara kerja bagian ginjal yang sakit. Sampai
dengan fungsi ginjal menurun hingga 25% dari batas normal, manifestasi
klinis dari gagal ginjal kronik mungkin sangat kecil karena nefron-nefron
yang masih sehat dapat mengambil alih fungsi nefron lainnya yang
6
yang sangat cepat pada filtrasi, reabsorbsi dan pada sekresinya serta akan
maka nefron yang masih mampu bekerja dengan baik akan mengalami
glomerulus dan tubulus tetap utuh sedangkan nefron yang lain akan rusak .
pada pasien akan menjadi lebih jelas dan terlebih akan muncul gejala-
gejala khas dari gagal ginjal apabila kira-kira kerja dari fungsi ginjal
hilang 80-90%. Pada saat itu fungsi dari renal yang menghasilkan kreatinin
akan turun hingga 15 ml/menit atau bahkan bisa lebih rendah daripada itu.
darah. Terjadi uremia dan akan mempengaruhi setiap system dari tubuh.
Semakin banyak timbunan dari toksik maka kerja akan semakin berat.
Pasien memperlihatan gejala yang lebih klinis dari uremia seperti anemia,
mual, muntah dan sebagainya. Pasien juga akan lebih mudah terkena
7
infeksi seperti infeksi pada saluran cerna dan saluran pernafasan. Selain itu
4. Anemia, yang terjaadi akibat dari penurunan rentan usia sel darah
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pada stadium dua, analisa urin dapat dijadikan untuk data penunjang
dan sebagai indicator untuk melihat kelainan dari fungsi ginjal, batas
kreatinin. Analisa urin dapat dilakukan pada stadium gagal ginjal yang
dijumpai produksi urin yang tidak normal. Pada penderita gagal ginjal
yang pregresif dapat terjadi output urin yang kurang dan frekuensi
urin yang menurun, monitor dari kadar BUN dan kadar kreatinin
adalah produk akhir dari metabolisme protein serta urea yang harus
2. Pemeriksaan Radiologi
a DP Intermiten
b DP Mandiri Berkesinambungan
c DP Dialirkan
Berkesinambungan d DP
Noktturnal
3. Hemodialisa
4. Transplantasi Ginjal
terapi pilihan untuk sebagian besar pasien dengan gagal ginjal dan
I. Pathway
DM
GFR Turun
Sekresi eritropoetin
GGK turun
Sekresi protein
terganggu Retensi Na (+)
Produksi RBC
rendah
Uremia
Total CES naik
mmenuhi kebutuhan dari metabolisme dalam tubuh (Tim Pokja SDKI DPP
asupan nutrisi yang masuk dan dibutuhkan tubuh ntuk melakukan aktivitas
mengalami Gagal Ginjal Kronik adalah sebagai berikut ( Tim Pokja SDKI
DPP PPNI,2017):
disusun oleh Tim Pokja SDKI DPP PPNI,2017 disebutkan macam tanda
a. Subyektif
b. Objektif
1. Konstipasi
Ini terjadi akibat dari defekasi yang menurun , pengukuran feses yang
Penurunan berat badan ini terjadi akibat dari asupan nutrisi yang tidak
3. Badan Letih
Badan letih ini bisa di akibatkan dari aktifitas fisik yang menurun ,
Ini di sebabkan karena adanya perasaan cemas akibat perut yang terasa
kosong atau belum mendapat asupan makanan yang cukup. Selain itu
13
Sakit.
Ada 2 metode yang dapat digunakan untuk menilai status gizi dari
pasien yaitu dengan cara diukur secara langsung dan tidak langsung.
1. Antropometri
a. Berat badan
b. Tinggi badan
1 Bayi 0,0-0,5 6 kg 60 cm
0,5-1,0 9 kg 71 cm
2 Anak-Anak 1-3 13 kg 90 cm
4-6 20 kg 112 cm
9-10 28 kg 132 cm
timbangan berat badan dan alat ukur tinggi badan. Pengukuran dari
IMT yaitu Berat Badan dalam (kg) dibagi Tinggi Badan (m)
Dipangkat 2
15
2. Klinis
a. Anamnesis
b. Observasi
c. Palpasi
d. Perkusi
e. Auskultasi
usus
16
3. Biokimia
Mardalena,2017).
a. Survey makanan
b. Etiologi
c. Statistic Vital
Data ini bisa digunakan untuk acuan keadaan status gizi dari suatu
yaitu :
metode lain.
d. Dietary (D)
sodium tinggi.
b. Pengukuran Antropometri
4. Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan klinis yang mampu di jadikan acuan bagi seseorang yang mengalami gizi buruk yaitu
Table 2.3 Pemeriksaan Klinis Defisit Nutrisi
-kekurangan vit.E
4 Bibir -angular stomatitis Depigmentasi
-jaringan parut kronis pada bibir
Angular cheilosis bawah
Diet ini diberikan pada pasien yang mengalami fungsi ginjal. Terapi diet
(Kresnawan, 2012).
1. Tujuan
Tujuan diet pada penderita gagal ginjal kronik adalah sebagai berikut
(KEMENKES RI,2011) :
a. Diet digunakan untuk mencapai kebutuhan zat gizi agar status gizi
elektrolit
normal
2. Prinsip Diet
20
oleh instansi gizi RSUD Dr. Harjono Ponorogo adala sebagai berikut :
a Bentuk makanan bisa lunak atau bisa sesuai kemapuan dari pasien
edema
makan
sering
RI,2011)
21
1. Pengkajian
a. Identitas
Tidak ada spesifikasi khusus untuk kejadian gagal ginjal, namun laki-
laki sering mengalami resiko lebih tinggi terkait dengan pekerjaan dan
pola hidup sehat. Gagal ginjal kronis merupakan periode lanjut dari
b. Usia
c. Jenis Kelamin
d. Keluhan Utama
Menurut Sitifa Aisara dkk (2018) ,pada pasien yang mengalami gagal
osmotic dan retensi natrium dan air. Hampir dari 30% gagal ginjal
pasien baru yang mengalami gagal ginjal kronik adalah lebih dari
1. Diabetes Melitus
2. Hipertensi
penyakit hipertensi
Sudiyanto,2017)
1. Nutrisi
garam.
Biomedhical,Clinical Sign,Dietary)
3. Istirahat
4. Aktivitas
i. Pemeriksaan Fisik
1 Keadaan Umum
4 Pemeriksaan Leher
Noor,2013)
5 Pemeriksaan Paru
Noor,2013)
6 Pemeriksaan Abdomen
Noor,2013)
7 System Perkemihan
8 Pemeriksaan Integument
Warna kulit yang dari abu menjadi warna perunggu, kulit yang
waktu 5 detik .
(Setyaningsih,2014)
10 Pemeriksaan Neuro
2. Analisa data
Ketika kita mengkaji pasien, maka kita harus melihat kekuatan yang di
pasien untuk menjaga kesehatannya sendiri dan juga hasil konsultasi dari
pasien.
Tipe data ada 2, yaitu data subyektif dan data obyektik. Data
dan nyeri. Data subyektif adalah informasi yang di ucapkan pasien pada
di dapat perawat dari pasien yang diperoleh dari observasi yang di lakukan
3. Diagnosa keperawatan
dan berpusat pada klien dan spesifik pada pasien (Kowalski,2015). Berikut
adalah beberapa diagnose yang muncul pada pasien gagal ginjal kronik:
27
ginjal akut
4. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah segala rencana atau pedoman formal untuk mengarahkan tenaga keseh
Table 2.4 Intervensi keperawatan
2. Obyektif Edukasi :
2. Obyektif
a. Bising usus
hiperaktif
b. Otot
pengunyah
lemah
c. Otot
menelan
lemah
d. Membrane
mukosa
pucat
e. Sariawan
f. Serum
albumin
turun
g. Rambut
rontok
berlebihan
30
5. Implementasi
mencapai tujuan yang di harapkan. Oleh karena itu rencana intervensi yang
6. Evaluasi
Identitas
NO Tujuan Simpulan Kegunaan sumber
Author Tahun Judul
1 Katrina Louise 2008 The Impact of Penelitian ini bertujuan untuk Kualitas hidup Pentingnya sumber
Campbell, nutrition menyelidiki apaka penyuluhan berhubungan dengan artikel pertama
Susan Ash, intervention gizi individual dapat status gizi pada pasien adalah sebagai data
Judith Dorothea on quality of meningkatkan status gizi dan pra dialisis. Perbedaan dan pembahasan
Bauer life in pre- mempengaruhi kualitas hidup rata-rata signifikan dari konseling nutrisi diet
dialysis pada pasien penyakit ginjal kelompok gejala (p Z individual dapat
chronic kidney kronis pra-dialisis 0.047), fungsi kognitif meningkatkan status
disease (p Z 0,003) dan vitalitas gizi sebagai
patients (p Z 0.002) mendukung indikator
peningkatan intervensi keberhasilan
dengan kebutuhan masalah
makanan pasien, keperawatan defisit
kebutuhan kalori dan nutrisi.
mengidentifikasi status
nutrisi yang di
butuhkan pasien
32
2 Juliana Gigligo, 2013 Can Renal Mengetahui keefektifan edukasi Program edukasi nutrisi Pentingnya sumber
Paes-Barreto, Nutrition nutrisi dapat meningkatkan yyang inttensif artikel kedua ini
MS.Maria Ines, Education kepatuhan Diet Rendah Protein berkontribusi untuk dalam menjawab
Barreto Silva, Improve pada Pasien dengan Stadium 3- mengurangi asupan permasalahan adalah
phd,Abdul dherence to a 5 Penyakit Ginjal Kronis protein pada pasien sebagai data dan
Rashiq Qureshi, Low-Protein dengan stadium 3-5 pembahsan program
MD,Phd,Rachel Diet in GGK dengan konseling edukasi nutrisi
Bregman, ett Patients With diet standar. Program intensif mampu
Stages 3 to 5 edukasi nutrisi efektif meningkatkan
Chronic dalam meningkatkan kepatuhan diet
Kidney kepatuhan pasien rendah protein yang
Disease terhadap asupan protein dilakukan pasien
yang direkomendasikan gagal ginjal kronik
3 Fois A, 2021 Quality of Life Untuk menilai kualitas hidup Tidak menemukan Pentingnya sumber
Torreggiani M, in CKD dalam kohort pasien CKD perbedaan yang artikel ketiga sebagai
Trabace T, Patients on stadium 3-5 ditindaklanjuti signifikan dalam usia perbandingan
Catrenet A, Low-Protein dengan pendekatan diet pilihan dan jenis kelamin, kualitas hidup pasien
Longitano E, Diets in a ganda di italia dan prancis namun pasien prancis PGK yang
Maze B, Lippi Multiple menunjukkan indeks mengalami masalah
F, Vigreux J, Choice Diet masa tubuh lebih besar keperawatan defisit
Beaumont C, System. ( p 0,001) dan nutrisi dengan
Moio MR,dkk Comparison prevalansi obesitas (p penggunaan diet
between a 0,001). Studi ini rendah protein. Guna
french and an menunjukkan bahwa untuk melihat
Italian jenis LPD yang di ikuti keberhasilan
tidak mempengarui peningkatan defisit
33
Kalantar Zadeh kidney disease berkurang. baik dan penurunan tinggi protein pada
a systematic laju. Tidak terdapat pasien Ginjal kronik
review and perbedaan dalam sebagai indicator
meta-analysis tingkat mal nutrisi atau keberhasilan
of controlled pemborosan energi , peningkatan defisit
trials nutrisi yang di alami
pasien PGK dengan
tanpa menyebabkan
protein berkurang,
41
PASIEN GAGAL
MUAL GINJAL
MUNTAH
KRONIK
DENGAN
DEFISIT
Tanda dan gejala: Dampak defisit nutrisi pada gagal ginjal kronik :
DEFISIT NUTRISI
penurunan berat badanminimal 10% dibawah rntang ideal 1.penurunan berat badan 2.badan letih
otot pengunyah lemah
otot menelan lemah
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Perumusan diagnose keperawatan
Inervensi keperawatan
Implementasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
: berpengaruh
Gambar 2.2 Hubungan Antar Konsep Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan
Defisit Nutrisi