Anda di halaman 1dari 64

Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

Suhariyanto
Disampaikan pada Pembekalan Kompetensi Tambahan
Untuk Lulusan dan Calon Lulusan Perguruan Tinggi Bidang Konstruksi
Mengapa perlu diberikan kompetensi tambahan PBJ Untuk Lulusan dan
Calon Lulusan Perguruan Tinggi Bidang Konstruksi?

Mata kuliah khusus PBJ di Jurusan Teknik Sipil Unej dan UMJ?
EMPLOYER SELF EMPLOYER

Mau Kemana Jasa Konstruksi


Setelah Lulus
Kuliah?
Pengguna Penyedia
INVESTOR BUSSINESS OWNER B/J B/J
KLDI PK
(KemenPUPR, BUMN: Wika,PP dll
Dinas PUPR dll) Swasta : Acset dl

JK:
BUMN, Swasta
BUMN
Swasta

Kompetensi Tambahan PBJ?


Penindakan Tindakan Pidana Korupsi 2004 -2020
Sumber : https://www.kpk.go.id/id/statistik/penindakan/tpk-berdasarkan-jenis-perkara

Merintangi Proses KPK 10

TPK Terkait PBJ


TPPU 38 = 236/1122 ~
21,1%
Penyalahgunaan Anggaran 50

Pungutan/Pemerasan 26

Penyuapan 739

Perijinan 23

Pengadaan Barang/Jasa 236

0 100 200 300 400 500 600 700 800


Siklus Hidup Proyek
dan PBJ

Parties involved Idea/Need FS Basic Design Detailed Design Construction Operation &
Maintenance
Owner √ √ √ √ √ √
Planning √
Design √ √
Consultant
CM ? ? ? ? ?
Supervision √
Contractor √

Procurement Consulting Consulting Consulting Construction


Services Sevices Sevices Work
Pengertian Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

“Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh


Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan”
Pengertian Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

“Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh


Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan”
Jenis PBJ

Barang (B)
Setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak
bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan
oleh Pengguna Barang.

Pekerjaan Konstruksi (PK)


Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan,
pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bangunan.

Jasa Konsultansi (JK)


Jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang
keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir.

Jasa Lainnya (JL) Jasa non-Konsultansi atau jasa yang membutuhkan peralatan,
metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang
telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

12
Pihak-pihak yang terlibat dalam PBJ

PBJ = Trasaksi Jual Beli BJ

Penjual Pembeli
Penyedia BJ Penguna BJ

PA/KPA

PPK UKPBJ PP PjPHP PPHP

Pokja
Prinsip Pengadaan

Efisien Efektif

Transparan Terbuka

Bersaing Adil

Akuntabel
Tertib & Tanggung
Tidak menerima,
Jawab
menawarkan/
menjanjikan

Menghindari dan Profesional,


mencegah penyalah - Mandiri &
gunaan wewenang Menjaga Rahasia

Etika Pengadaan

Menghindari dan Tidak saling


Mencegah mem-
Pemborosan pengaruhi

Menghindari Menerima &


Conflict Of Interest tanggung jawab
PENGADAAN
JASA
Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi
KONSTRUKSI Jakarta, 24 Agustus 2021
OUTLINE

Pelaku PBJ Metode Pemilihan


Pemerintah Jasa Konstruksi
Pendahuluan Tahapan PBJ Kontrak Jasa
Pemerintah Konstruksi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


2
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
01
PENDAHULUAN
a. Overview Jasa Konstruksi
b. Overview Pengadaan Barang/Jasa
DASAR HUKUM
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

PP No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas PP No. 22 Tahun 2020


tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

Perpres No. 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas


Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan LKPP No. 10 Tahun 2021 Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021
Peraturan LKPP No. 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Perencanaan tentang Pedoman Pelaksanaan
tentang Unit Kerja Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan Barang/Jasa
Barang/Jasa
Pemerintah Pemerintah Melalui Penyedia

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


19
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DEFINISI JASA KONSTRUKSI
KONSTRUKSI adalah rangkaian kegiatan untuk
mewujudkan, memelihara, menghancurkan
JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI
bangunan yang sebagian dan/atau seluruhnya
menyatu dengan tanah atau tempat kedudukannya Konsultansi Konstruksi adalah layanan
menyatu dengan tanah. keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pengkajian, perencanaan,
perancangan, pengawasan, dan manajemen
JASA KONSTRUKSI adalah layanan jasa konsultansi penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi.
Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau
JASA KONSULTANSI adalah jasa layanan sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan,
profesional yang membutuhkan keahlian tertentu di pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran,
berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan dan pembangunan kembali suatu bangunan.
adanya oleh pikir.

JASA LAINNYA adalah jasa nonkonsultansi atau jasa


Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
yang membutuhkan peralatan, metodologi khusus, adalah gabungan Pekerjaan Konstruksi
dan/atau keterampilan dalam suatu sistem tata dan Jasa Konsultansi Konstruksi.
kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk
menyelesaikan suatu Pekerjaan.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


2
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
0
STRUKTUR USAHA KONSTRUKSI
JENIS USAHA SIFAT KLASIFIKASI LAYANAN USAHA
1. Pengkajian
1. Arsitektur
2. Perencanaan
2. Rekayasa
Umum 3. Perancangan
Jasa 3. Rekayasa terpadu
4. Pengawasan
Konsultansi 4. Arsitektur lanskap & perencanaan wilayah
5. Manajemen penyelenggaraan konstruksi
Konstruksi
1. Survei
1. Konsultansi ilmiah dan teknis
Spesialis 2. Pengujian Teknis
2. Pengujian dan analisi teknis
3. Analisis
1. Bangunan gedung 1. Pembangunan 3. Pembongkaran
Umum
2. Bangunan sipil 2. Pemeliharaan 4. Pembangunan kembali
Pekerjaan 1. Instalasi 4. Penyelesaian
Konstruksi 2. Konstruksi khusus bangunan Pekerjaan bagian tertentu dari bangunan
Spesialis 3. Konstruksi 5. Penyewaan konstruksi atau bentuk fisik lainnya.
prapabrikasi peralatan
Pekerjaan 1. Bangunan gedung; dan 1. Rancang bangun; dan
Konstruksi - 2. Perekayasaan, pengadaan, dan
Terintegrasi 2. Bangunan sipil. pelaksanaan.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
21
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BENTUK DAN KUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

BENTUK KUALIFIKASI

Usaha Orang Perseorangan


atau Badan Usaha
DASAR PENETAPAN KUALIFIKASI:

Penjualan Ketersediaan tenaga


t Tahunan kerja konstruksi

Kemampuan Kemampuan
keuangan menyediakan
Berbadan Hukum Maupun peralatan konstruksi
Tidak Berbadan Hukum

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


22
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
SEGMENTASI PASAR JASA KONSTRUKSI

KLASIFIKASI LAYANAN USAHA SEGMENTASI PASAR


1. Beresiko Kecil
1. Orang Perseorangan dan
2. Berteknologi sederhana
2. Badan Usaha Kualifikasi Kecil
3. Berbiaya kecil
1. Beresiko sedang
1. Badan Usaha Kualifikasi Menengah 2. Berteknologi madya
3. Berbiaya sedang
1. Beresiko Besar
1. Badan Usaha Kualifikasi Besar
2. Berteknologi Tinggi
2. Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing
3. Berbiaya Besar

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


23
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL

Wajib memenuhi Perizinan Berusaha untuk UUCK


Pasal 26
menjadi Badan Usaha Jasa Konstruksi Nasional ayat (1)
(Berlaku di seluruh wilayah RI)
UUCK
Wajib memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Pasal 30
ayat (1)

SBU diterbitkan melalui SBU memuat jenis usaha, sifat Mengajukan permohonan SBU
kepada Menteri melalui
sertifikasi dan registrasi usaha, klasifikasi usaha, dan lembaga sertifikasi Badan
oleh Menteri kualifikasi usaha. Usaha yang dibentuk oleh
asosiasi terakreditasi yang
memenuhi persyaratan tertentu

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


24
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PENERAPAN STANDAR K4 dalam Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi

PENGKAJIAN & OPERASI &


PERANCANGAN PEMBANGUNAN
PERENCANAAN PEMELIHARAAN

PENGGUNA & PENYEDIA JASA


PEMILIHAN PELAKSANAAN
Evaluasi Teknis Dokumen:
Dokumen: Dokumen:
Dokumen: 1. Dok Penawaran 1. RMPK
1. DED dan HPS Teknis Panduan Keselamatan O & P
Rancangan 2.RKK Pelaksanaan
2.Rancangan Konseptual 2. RKK Penawaran konstruksi
Konseptual SMKK SMKK Perancangan 3.Laporan
4.As built document

Pemantauan, Evaluasi, Pengujian Laik Fungsi


Persetujuan Investigasi dan Rekomendasi
KKBG/KKB/ KKJTJ KOMITE KKBG/KKB/ KKJTJ
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Memastikan terpenuhinya:

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


25
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
JASA KONSTRUKSI DAN PENGADAAN BARANG/JASA
SEKTOR JASA KONSTRUKSI merupakan kegiatan masyarakat mewujudkan bangunan yang berfungsi
sebagai pendukung atau prasarana aktivitas ekonomi kemasyarakatan guna menunjang terwujudnya
tujuan pembangunan nasional.

JASA KONSTRUKSI mempunyai peranan penting dan strategis dalam sistem pembangunan nasional, untuk
mendukung berbagai bidang kehidupan masyarakat dan menumbuhkembangkan berbagai industri
barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi.
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pembangunan
nasional untuk peningkatan pelayanan publik dan pengembangan perekonomian nasional dan daerah.

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh


Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak
identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia adalah cara memperoleh barang/
jasa yang disediakan oleh Pelaku Usaha.
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia dilakukan melalui aplikasi Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) dan sistem pendukung.
E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa adalah pasar elektronik yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhan barang/jasa pemerintah.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


26
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
GAMBARAN UMUM PBJ PEMERINTAH
KEGIATAN PENGADAAN

KEBUTUHAN DIPERLUKAN
? RENCANA UMUM PENGADAAN

BARANG/ JASA KEGIATAN BAGAIMANA CARA


PEMERINTAH PENGADAAN PENGADAANNYA

MELALUI PENYEDIA MELALUI


BARANG / JASA SWAKELOLA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


27
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
TUJUAN PENGADAAN BARANG/JASA

Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari uang Mendukung pelaksanaan penelitian &
1 yang dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas,
jumlah, waktu, biaya, lokasi & penyedia
5 pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian

Meningkatkan penggunaan produk Meningkatkan keikutsertaan industri


2 dalam negeri 6 kreatif

Mewujudkan pemerataan ekonomi &


Meningkatkan peran serta UMKM
3 dan koperasi 7 memberikan perluasan kesempatan
berusaha

Meningkatkan peran pelaku usaha Meningkatkan pengadaan


4 nasional 8 berkelanjutan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


28
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
ETIKA YANG HARUS DIPATUHI
Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga
tanggung jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran, kerahasiaan informasi yang menurut sifatnya harus
dan ketepatan tujuan pengadaan barang/jasa dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan
Pengadaan Barang/Jasa

Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun Menerima dan bertanggung jawab atas segala
keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan
tidak langsung yang berakibat persaingan usaha tertulis pihak yang terkait
tidak sehat

Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan


kepentingan pihak yang terkait, baik secara langsung Menghindari dan mencegah pemborosan dan
maupun tidak langsung, yang berakibat persaingan kebocoran keuangan negara
usaha tidak sehat dalam Pengadaan Barang/Jasa

Tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak menjanjikan


Menghindari dan mencegah penyalahgunaan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat,
wewenang dan/atau kolusi & apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau
patut diduga berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


29
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PRINSIP PENGADAAN BARANG/JASA
EFISIEN BERSAING
menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk berarti Pengadaan Barang/Jasa harus
mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas sesuai dilakukan melalui persaingan yang sehat
yang direncanakan diantara sebanyak mungkin Penyedia

EFEKTIF
sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang ADIL
memberikan perlakuan yang sama bagi
sebesar-besarnya emua calon Penyedia Barang/Jasa dan
idak mengarah untuk memberi keuntungan
epada pihak tertentu
TRANSPARAN
semua ketentuan & informasi mengenai Pengadaan
Barang/Jasa bersifat jelas & dapat diketahui secara
luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat
AKUNTABEL
harus sesuai dengan aturan & ketentuan yang
TERBUKA terkait dengan Pengadaan Barang/ Jasa
berarti Pengadaan Barang/ Jasa dapat diikuti oleh sehingga dapat dipertanggungjawabkan
semua Penyedia Barang/ Jasa yang memenuhi
persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan
dan prosedur yang jelas

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


3
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
0
02

PELAKU PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
PELAKU PENGADAAN BARANG/JASA

Pengguna Anggaran (PA) Pokja Pemilihan

Kuasa Pengguna Anggaran


Agen Pengadaan
(KPA)

Pejabat Pembuat Komitmen Penyelenggara Swakelola


(PPK)

Pejabat Pengadaan Penyedia

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


32
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PENGGUNA ANGGARAN
TUGAS & WEWENANG
 Melakukan tindakan yang mengakibatkan  Menetapkan PPK, pejabat pengadaan,
pengeluaran anggaran belanja penyelenggara swakelola, tim teknis, dan tim juri/tim
ahli untuk pelaksanaan melalui sayembara/kontes
 Mengadakan perjanjian dengan pihak
lain dalam batas anggaran yang  Menyatakan tender/seleksi gagal
ditetapkan
 Menetapkan pemenang pemilihan/ Penyedia untuk
 Menetapkan perencanaan pengadaan metode pemilihan:
 Tender/Penunjukan Langsung/ E-Purchasing B/PK/JL
 Menetapkan dan mengumumkan RUP dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit di atas
 Melaksanakan konsolidasi PBJ Rp 100 M
 Seleksi/Penunjukan Langsung untuk JK dengan nilai
 Menetapkan penunjukan langsung untuk Pagu
tender/seleksi ulang gagal  Anggaran paling sedikit di atas Rp 10 M
K ewenangan di atas dapat didelegasikan kepada KP A
untuk pengelolaan APBN/APBD sesuai dengan Kewenangan di atas tidak dapat didelegasikan
ketentuan peraturan perundang-undangan kepada KPA untuk pengelolaan APBD

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


33
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

APBN Tugas Pokok


Pejabat yang memperoleh kuasa dari
PA untuk melaksanakan sebagian
 Melaksanakan pendelegasian sesuai pelimpahan dari
kewenangan dan tanggung jawab PA
Penggunaan Anggaran pada K/L  Menjawab Sanggah Banding peserta Tender Pekerjaan
yang bersangkutan Konstruksi
 dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan
kewenangan yang terkait dengan :

APBD  melakukan tindakan yang mengakibatkan


pengeluaran anggaran belanja; dan/atau
Pejabat yang diberi kuasa untuk  mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam
melaksanakan sebagian kewenangan batas anggaran belanja yang telah ditetapkan
PA dalam melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi Perangkat Daerah

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


34
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PPK adalah Pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan pengeluaran
menyusun perencanaan pengadaan menetapkan Surat Penunjukan anggaran belanja negara/anggaran
menetapkan spesifikasi teknis/KAK Penyedia Barang/Jasa belanja daerah.
menetapkan rancangan kontrak mengendalikan kontrak
melaporkan pelaksanaan dan
menetapkan HPS
penyelesaian kegiatan kepada
PPK Melaksanakan Tugas Pelimpahan
menetapkan besaran uang muka PA/KPA Kewenangan dari PA/KPA
yang akan dibayarkan ke Penyedia
menyerahkan hasil pekerjaan
mengusulkan perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan kepada
kegiatan PA/KPA dengan Berita Acara
menetapkan tim pendukung Penyerahan
menyimpan dan menjaga keutuhan  melakukan tindakan yang mengakibatkan
menetapkan tim atau tenaga ahli pengeluaran anggaran belanja.
seluruh dokumen pelaksanaan
melaksanakan E-Purchasing untuk kegiatan  mengadakan dan menetapkan perjanjian
nilai paling sedikit di atas Rp. 200
menilai kinerja Penyedia dengan pihak lain dalam batas anggaran
juta
belanja yang telah ditetapkan.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


35
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PEJABAT PENGADAAN

Pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang


ditetapkan oleh PA/KPA untuk melaksanakan (persiapan
dan pelaksanaan) Pengadaan Langsung, Penunjukan
Langsung (paling banyak 200jt untuk B/PK/JL atau 100jt
untuk JK), dan E-purchasing (paling banyak 200jt)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


36
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
POKJA PEMILIHAN

Tugas Pokja Pemilihan

Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya


disebut Pokja Pemilihan adalah sumber daya
manusia yang ditetapkan oleh pimpinan
UKPBJ untuk mengelola pemilihan Penyedia.
Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan:
 Pemilihan Penyedia kecuali E-purchasing dan
Pengadaan Langsung

Menetapkan pemenang pemilihan:


Pokja Pemilihan beranggotakan 3 orang,
berdasarkan pertimbangan kompleksitas  Tender/Penunjukan Langsung B/PK/JL dengan nilai
Pagu Anggaran paling banyak 100 M
pemilihan Penyedia, dapat ditambah
sepanjang berjumlah gasal, serta dapat  Seleksi/Penunjukan Langsung JK dengan nilai Pagu
Anggaran paling banyak 10 M
dibantu oleh tim/tenaga ahli.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


37
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
AGEN PENGADAAN

Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku


Usaha yang melaksanakan sebagian atau
seluruh pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
yang diberi kepercayaan Oleh Kementerian/
Lembaga/ Perangkat Daerah sebagai pihak
pemberi pekerjaan.
Tugas Agen Pengadaan

UKPBJ atau Pelaku Usaha yang melaksanakan


sebagian atau seluruh pekerjaan PBJ yang diberi
1 Dapat Melaksanakan PBJ

kepercayaan oleh K/L/Perangkat Daerah sebagai


pihak pemberi pekerjaan
Mutatis mutandis dengan tugas
pokja pemilihan dan/atau PPK 2

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


38
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PENYELENGGARAN SWAKELOLA

Melaksanakan, mencatat, mengevaluasi,


& melaporkan secara berkala
kemajuan pelaksanaan kegiatan &
penyerapan anggaran

Tim Pelaksana

Tim Persiapan Tim Pengawas

Bertugas mengawasi persiapan


Bertugas menyusun sasaran,
dan pelaksanaan fisik maupun
rencana kegiatan, jadwal
administrasi swakelola
pelaksanaan, dan rencana biaya

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


39
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PENYEDIA
Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan
barang/jasa berdasarkan kontrak. Penyedia
melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan:
1. Pelaksanaan Kontrak
2. Kualitas Barang/Jasa
3. Ketepatan Perhitungan Jumlah/Volume
4. Ketepatan Waktu Penyerahan
5. Ketepatan Tempat Penyerahan
Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan
atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum Negara RI, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
berbagai bidang ekonomi.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


40
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
03
TAHAPAN PENGADAAN
BARANG/JASA
PEMERINTAH
TAHAPAN PBJ PEMERINTAH MELALUI PENYEDIA

Perencanaa Persiapan Persiapan Proses Persiapan & Pelaksanaan Serah


Penandatanganan Terima
Pengadaan Pengadaan Pemilihan Pemilihan Kontrak Pekerjaan
Pekerjaan

PA: PPK: PPK & POKJA: POKJA: PPK: Kontraktor: PPK:


Dokumen SPEKTEK/ KAK, Dokumen Berita Acara Kontrak Kerja Laporan Hasil Berita Acara
Perencanaan HPS, Rancangan Pemilihan Hasil Pemilihan Konstruksi Pekerjaan Serah Terima
Pengadaan Kontrak

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


42
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PERENCANAAN PENGADAAN
Pihak yang terlibat dalam
tahap Perencanaan
Pengadaan yaitu
PA dan PPK.
Identifikasi Penetapan Waktu
Pengadaan Jenis Cara Pemaketan & Pemanfaatan Anggaran PA atau PPK dapat dibantu oleh
Barang/Jasa Barang/Jasa Pengadaan Konsolidasi Barang/Jasa Pengadaan
Sumber Daya Pengelola Fungsi
Pengadaan Barang/ Jasa di
lingkungan K/L/PD.

PERENCANAAN PENGADAAN TERDIRI ATAS PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI SWAKELOLA DAN PENYEDIA
Perencanaan Pengadaan melalui Swakelola Perencanaan pengadaan melalui Penyedia,
 Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola adalah cara meliputi:
memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh a. penyusunan spesifikasi teknis/KAK;
K/L/PD, K/L/PD lain, Organisasi Kemasyarakatan, atau
Kelompok Masyarakat. b. penyusunan perkiraan biaya/RAB;
 Dalam hal pada kegiatan Swakelola memerlukan c. pemaketan Pengadaan Barang/Jasa;
penyedia barang/jasa, pengadaannya mengacu pada d. Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa; dan
peraturan pengadaan barang/jasa tentang pengadaan
melalui penyedia. e. penyusunan biaya pendukung

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


43
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
RENCANA UMUM PENGADAAN

 Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa (RUP) adalah daftar rencana PBJ yang akan dilaksanakan oleh
K/L/Perangkat Daerah
 RUP ditetapkan dan diumumkan oleh Pengguna Anggaran (PA) masing-masing K/L/Perangkat Daerah
 Hasil perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang telah disusun, dimuat/diumumkan dalam RUP

RUP tersebut sedikitnya berisikan, antara lain:


1. Nama dan alamat Pengguna Anggaran
2. Paket Pekerjaan
Pekerjaan yang
yang akan
akan dilaksanakan
dilaksanakan
3. Lokasi Pekerjaan
4. Jumlah Paket penyedia
penyedia dan
dan paket
paket swakelola
swakelola
5. Perkiraan besaran biaya
biaya

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


44
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KONSOLIDASI PENGADAAN

Pada tahapan PBJ, konsolidasi dilakukan


pada tahap:

Perencanaan Pengadaan

Persiapan Pengadaan
 Konsolidasi Pengadaan Barang / Jasa melalui penyedia
adalah strategi PBJ yang
menggabungkan beberapa paket PBJ
sejenis.
Persiapan Pemilihan penyedia
 Dilaksanakan oleh PA/KPA, PPK, dan/
atau UKPBJ

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


45
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA
Penetapan metode Penyusunan dan
Penetapan metode Penetapan
Reviu dokumen evaluasi penawaran menetapkan jadwal jaminan
persiapan pengadaan kualifikasi Metode Evaluasi Penawaran menjadi pemilihan penawaran &
acuan:
Dilakukan dengan  bagi Pokja Pemilihan dalam jaminan sanggah
pascakualifikasi atau mengevaluasi dok. penawaran.
prakualifikasi.  bagi Peserta dalam menyusun/ banding
menyiapkan dokumen penawaran.

Meliputi: DED (PK),


KAK (JKK), HPS,
Rancangan Kontrak,
RAB, ID paket RUP, Penetapan metode
Waktu penggunaan, Penetapan Metode Penetapan penyampaian Penyusunan
Analis Pasar serta
Uraian pekerjaan, Pemilihan Penyedia persyaratan Penyedia dokumen penawaran Dokumen Pemilihan
identifikasi bahaya, Dokumen Pemilihan terdiri:
dan penetapan risiko Meliputi: Penunjukan Persyaratan kualifikasi Dapat dilakukan dengan:
Pekerjaan Konstruksi langsung, tender cepat, terdiri dari persyaratan a. Metode satu file a. Dok. Kualifikasi
(K3) tender, seleksi. administrasi/legalitas, b. Metode dua file b. Dok. Tender/Tender
dan teknis. c. Metode dua tahap (PK Cepat/Seleksi/Penunjukan
dengan karakteristik Langsung/ Pengadaan
tertentu) Langsung.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


46
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMILIHAN

Pelaksanaan
Pemilihan
1. Reviu dokumen persiapan 5. Penetapan metode evaluasi
pengadaan. penawaran. Contoh: metode harga  Pemilihan dapat segera
terendah sistem gugur, harga
2. Penetapan metode pemilihan terendah ambang batas, kualitas dilaksanakan setelah RUP
Penyedia. Contoh: pengadaan dan biaya, kualitas, pagu diumumkan
langsung, penunjukan langsung, anggaran, dan biaya terendah.
tender/seleksi.  Untuk barang/jasa yang
6. Penetapan metode penyampaian
3. Penetapan metode Kualifikasi dokumen penawaran (1 atau 2 file). kontraknya harus ditandatangani
(prakualifikasi atau pasca 7. Penyusunan dan penetapan jadwal pada awal tahun, pemilihan
kualifikasi). dapat dilaksanakan setelah
pemilihan.
4. Penetapan persyaratan penetapan Pagu Anggaran K/L
Penyedia. 8. Penyusunan Dokumen Pemilihan.
atau persetujuan RKA Perangkat
9. Penetapan Jaminan penawaran dan Daerah yang dilakukan setelah
Jaminan sanggah banding.
RUP diumumkan melalui SIRUP

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


47
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PELAKSANAAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

1. Penetapan SPPBJ;
2. Penandatanganan Kontrak;
3. Pemberian Uang Muka;
max 5 hari
4. Pembayaran Prestasi Pekerjaan; kerja

5. Perubahan Kontrak;
6. Penyesuaian Harga;
7. Penghentian Kontrak atau
berakhirnya Kontrak;
8. Pemutusan Kontrak;
9. Serah Terima Hasil Pekerjaan;
dan/atau
10. Penanganan Keadaan Kahar.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


48
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PELAKSANAAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

Dapat diberikan untuk persiapan


pelaksanaan pekerjaan:

MaMakkss
Maks 30% MaMakkss
Maks 20% MakMakss
Maks 15%
PPK dilarang mengadakan ikatan 30%30% 20%20% 15%%
perjanjian atau menandatangani Kontrak
dengan Penyedia, dalam hal belum
JK & Usaha Kontrak
tersedia anggaran belanja atau tidak Usaha Kecil Non Kecil
(B/PK/JL) Tahun Jamak
cukup tersedia anggaran belanja yang (B/PK/JL)
dapat mengakibatkan dilampauinya batas
anggaran belanja yang tersedia untuk
kegiatan yang dibiayai APBN/APBD. Pemberian uang muka dicantumkan pada rancangan
kontrak yang terdapat dalam Dokumen Pemilihan.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


49
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PEMBAYARAN PRESTASI KERJA

Bulanan Termin Sekaligus setelah


pekerjaan selesai

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


50
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

a. Jika kontrak berakhir dan pekerjaan Serah terima hasil Serah terima hasil
belum selesai 100 %, maka PPK
melakukan penilaian terhadap pekerjaan dari pekerjaan dari PPK
kemampuan penyedia Penyedia ke PPK ke PA/KPA
b. Jika dinilai mampu PPK memberikan
kesempatan dengan pengenaan sanksi Penyedia PPK PPK PA/KPA
denda keterlambatan
c. dituangkan dalam adendum kontrak
yang didalamnya mengatur waktu 1. Setelah barang/jasa hasil 1. PPK menyerahkan barang/
penyelesaian pekerjaan, pengenaan pekerjaan selesai 100% (sesuai hasil pekerjaan kepada
sanksi denda keterlambatan kepada kontrak), Penyedia mengajukan PA/KPA.
penyedia dan perpanjangan jaminan permintaan tertulis kepada PPK
untuk serah terima barang/jasa 2. PA/KPA meminta PjPHP/PPHP
pelaksanaan untuk melakukan pemeriksaan
d. Pemberian kesempatan kepada 2. PPK melakukan pemeriksaan administratif terhadap
Penyedia untuk menyelesaikan terhadap barang/jasa barang/jasa.
pekerjaan dapat melampaui Tahun 3. PPK & Penyedia menandatangani 3. Hasil pemeriksaan dituangkan
Anggaran Berita Acara Serah Terima. dalam Berita Acara.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


51
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
04

METODE PEMILIHAN
JASA KONSTRUKSI
PENETAPAN PENYEDIA JASA
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI didasarkan
pada pemilihan kualitas terbaik, gabungan
kualitas dan biaya terbaik, dan/atau biaya
terendah

Penetepan Penyedia Jasa dilakukan terhadap PEKERJAAN KONSTRUKSI didasarkan pada harga
terendah terevaluasi dan/atau gabungan kualitas
calon Penyedia Jasa yang Lulus Evaluasi teknis dan harga terbaik di antara penawaran yang
Kualifikasi, administrasi, teknis, & harga telah memenuhi persyaratan serta tanggap terhadap
dokumen pemilihan

PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI


Pelaksanaan Evaluasi
didasarkan pada nilai gabungan penilaian teknis
Pemilihan Penyedia Jasa,
melalui: dan harga terbaik.

1. Sistem Evaluasi Kualifikasi PENUNJUKAN LANGSUNG dan PENGADAAN


2. Sistem Evaluasi Penawaran LANGSUNG didasarkan pada hasil negosiasi
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


53
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
METODE PEMILIHAN
JENIS KONTRAK KETENTUAN PEKERJAAN KONSTRUKSI KETENTUAN JASA
KONSULTANSI KONSTRUKSI
E-purchasing Dilaksanakan untuk Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
sudah tercantum dalam katalog elektronik atau Toko Daring.

Seleksi Nilai paling sedikit di atas Rp 100 juta

Pengadaan Nilai s.d Rp 200 Juta (PK) Nilai paling banyak Rp 100 juta
Langsung
Keadaan tertentu: Keadaan tertentu:
 konferensi internasional  Benih dan Pupuk  1 pelaku usaha yang mampu
Penunjukan  bersifat rahasia  Sarpas utk masyarakat tdk mampu  Pemegang hak cipta
 Pertahanan negara  Hak Paten  Konsultan hukum yang segera dan
Langsung  Satu kesatuan konstruksi  Pemutusan Kontrak tidak bisa ditunda
 Hanya 1 pelaku usaha yg  Tender ulang gagal  Repeat order (max 2 kali)
mampu
Dilaksanakan apabila Pelaku Usaha telah terkualifikasi dalam SIKaP
dapat ditentukan secara rinci atau dapat menyebutkan merek (komponen
Tender Cepat barang/ jasa, suku cadang, bagian dari satu sistem yang sudah ada atau
barang/jasa cialam katalog elektronik atau Toko Daring)

Tender Jika tidak memenuhi kriteria pengadaan langsung atau penunjukan Jika tidak memenuhi kriteria pengadaan
langsung langsung atau penunjukan langsung

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


54
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PENERAPAN REMUNERASI MINIMALUU No. 2/2017 tentang Jasa
Konstruksi

Pasal 43ayat (2) Pasal43ayat(3) Pasal93


Dalam hal pemilihan penyedia layanan Setiap Pengguna Jasa yang menggunakan layanan
jasa Konsultansi Konstruksi yang Standar profesional tenaga kerja konstruksi pada kualifikasi jenjang
menggunakan tenaga kerja konstruksi remunerasi minimal jabatan ahli yang tidak memperhatikan standar remunerasi
pada jenjang jabatan ahli, pengguna Jasa ditetapkan oleh minimal dikenai sanksi administratif berupa:
harus memperhatikan standar remunerasi Menteri. a. peringatan tertulis; dan/atau
minimal. b. denda administratif.

Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi Layanan Jasa Konsultansi konstruksi
oleh badan usaha yang bersifat oleh lembaga yang bersifat nirlaba oleh Konsultan Perorangan
mencari keuntungan
BESARAN
STANDAR
REMUNERASI 1 2 3
MINIMAL diperhitungkan secara penuh diperhitungkan sebesar 70% diperhitungkan sebesar 55%
100% dari besaran Remunerasi dari besaran Remunerasi Minimal dari besaran Remunerasi Minimal
Minimal

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


55
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
SANKSI TIDAK MENERAPKAN REMUNERASI MINIMAL

PP NO. 22 TAHUN 2020 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN


UU NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI

Pasal 160 Pasal 160


Ayat 2 Ayat 2
Menteri, Gubernur, Bupati/Wali Kota mengenakan Pengenaan sanksi denda administratif
sanksi peringatan tertulis dan/atau denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
administratif bagi Pengguna Jasa yang diberikan kepada Pengguna Jasa yang tidak
menggunakan layanan profesional tenaga kerja memperhatikan remunerasi minimal dengan
Konstruksi pada Kualifikasi jenjang jabatan ahli besaran denda sebesar selisih dari standar
yang tidak memperhatikan remunerasi minimal nilai remunerasi minimal.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1).

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


56
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
05

KONTRAK DALAM
JASA KONSTRUKSI
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI 43

KONTRAK KERJA HUBUNGAN KERJA DIATUR DALAM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI


KONSTRUKSI
PENYEDIA JASA PENGGUNA JASA
Pengaturan hubungan kerja
antara Pengguna Jasa dan 1. Wajib menyerahkan hasil pekerjaan
secara tepat biaya, mutu, dan waktu. Wajib membayar atas
Penyedia Jasa harus penyerahan hasil pekerjaan
dituangkan dalam kontrak 2. Penyelenggaraan jasa konstruksi sesuai
kerja Konstruksi perjanjian kontrak Kontrak kerja secara tepat jumlah dan waktu.
konstruksi
3. Memenuhi standar keamanan,
Kontrak Pengadaan keselamatan, kesehatan, keberlanjutan. Sumber Pembiayaan:
Barang/Jasa yang 4. Mengutamakan WNI sebagai pemimpin  Dana pemerintah pusat;
selanjutnya disebut Kontrak tertinggi organisasi proyek  Dana pemerintah daerah;
adalah perjanjian tertulis
antara PA/KPA/PPK SUB PENYEDIA JASA  Dana badan usaha;
dengan Penyedia atau  Dana masyarakat.
pelaksana Swakelola. 1. Wajib menyerahkan hasil pekerjaan
secara tepat biaya, mutu, dan waktu.
2. Pekerjaan utama hanya diberikan
Pelaksanaan Kontrak kepada spesialis dengan persetujuan
dilaksanakan oleh para Dibuktikan dengan:
pengguna jasa
pihak sesuai ketentuan yang 1. Kemampuan membayar
termuat dalam Kontrak dan 3. Pekerjaan penunjang diberikan oleh
penyedia jasa menengah/besar kepada 2. Komitmen atas pengusahaan
peraturan perundang- produk Jasa Konstruksi
undangan. sub penyedia jasa kecil.
JENIS KONTRAK JASA KOSNTRUKSI

Pekerjaan
Konstruksi
1. Lumsum
2. Harga satuan
3. Gabungan Lumsum & Harga Satuan
4. Terima Jadi (Turnkey)
5. Kontrak Biaya Plus Imbalan

Jasa Konsultansi
Konstruksi
1. Lumsum
2. Waktu Penugasan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


59
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
JENIS KONTRAK
JENIS KETENTUAN PEKERJAAN KONSTRUKSI KETENTUAN JASA KONSULTANSI
KONTRAK KONSTRUKSI
a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
b. berorientasi kepada keluaran b. berorientasi kepada keluaran
Lumsum
c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang c. pembayaran didasarkan pada tahapan
dihasilkan sesuai dengan kontrak produk/keluaran
a. ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan
Waktu Penugasan b. waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan belum bisa dipastikan.
a. volume pekerjaan masih bersifat perkiraan
b. pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
Harga Satuan
c. nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan
diselesaikan

Gabungan Untuk pekerjaan yang sebagian dapat mempergunakan Lumpsum


Lumsum dan dan untuk bagian yang lain menggunakan Harga Satuan dalam 1
Harga Satuan pekerjaan yang diperjanjikan

Terima Jadi a. jumlah harga pasti dan tetap


(Turnkey) b. pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin
Biaya Plus Digunakan dalam hal merupakan jenis kontrak yang digunakan
Imbalan untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dalam rangka penanganan
keadaan darurat

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


60
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
RANCANGAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
Penyusunan rancangan Kontrak berisikan surat perintah kerja dan syarat-syarat umum Kontrak. Dokumen
tersebut dipilih dari standar Kontrak dengan mempertimbangkan karakteristik pekerjaan, paling sedikit
memuat:

Jenis kontrak Masa pelaksanaan Besaran uang muka

Masa pemeliharaan untuk


Lingkungan pekerjaan pekerjaan konstruksi Bentuk & ketentuan jaminan

Keluaran hasil pekerjaan Cara pembayaran Besaran denda

Kesulitan dan resiko Sistem perhitungan hasil Pilihan penyelesaian


pekerjaan pekerjaan sengketa kontrak

KARAKTERISTIK PEKERJAAN harus


dicantumkan dalam rancangan kontra k

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


61
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KONTRAK TAHUN JAMAK
Pekerjaan yang Penyelesaiannya lebih dari 12 bulan
> 12 bulan
atau lebih dari 1 tahun anggaran

Pekerjaan yang memberikan manfaat lebih


< 12 bulan apabila dikontrakan lebih dari 1 tahun
anggaran dan paling lama 3 tahun anggaran

Tahun Anggaran 1 Tahun Anggaran 2


31 Desember 2018 Tahun Anggaran 3
1 Januari 2017

12 bulan > 12 bulan > 12 bulan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


62
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
PELAKSANAAN PEMILIHAN

Bentuk kontrak Konstruksi Konsultansi

Surat Perintah
≤ 200 juta ≤ 100 juta
Kerja (SPK)

Surat perjanjian > 200 juta > 100 juta

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


63
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai